BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pada saat ini setiap negara di dunia dibayangi oleh krisis moneter di Amerika dan di Eropa. Perekonomian dunia mengalami penurunan yang cukup drastis dan kejadian tersebut membuat beberapa negara maju berada di kondisi ekonomi terburuk pada masanya, contohnya adalah negara Amerika Serikat yang mengalami krisis ekonomi yang diakibatkan oleh kredit macet perumahan (Subprime Mortgage) dan negara-negara Eropa yang mengalami krisis ekonomi yang diakibatkan oleh besarnya utang yang dialami oleh pemerintah Eropa. Kedua krisis tersebut mempengaruhi kinerja perekonomian dunia dan juga pergerakan nilai kurs mata uang di berbagai negara. Dengan terjadinya resesi ekonomi dunia yang menyebabkan pasar saham di seluruh dunia bertumbangan, salah satu alternatif instrument investasi yang patut untuk dijadikan sebagai tempat memperoleh keuntungan selain bursa saham adalah berinvestasi di pasar uang. Ada beberapa alasan mengapa berinvestasi di pasar uang atau istilah yang sering kita dengar dengan forex trading dapat dijadikan sebagai sarana investasi yang menguntungkan yaitu antara lain: dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi internet, forex trading memberikan kesempatan kepada siapa saja untuk ikut ambil bagian dan tentu saja keuntungan di dalamnya. Forex market berlangsung 24 jam dalam sehari dan 5 hari dalam seminggu (pasar tutup pada saat hari libur). Hal ini biasa membuat trader masuk dan melakukan aksi perdagangan kapan pun trader mau, trader juga bisa melakukan trading di mana saja selama tempat tersebut menyediakan layanan 1
internet dan hal yang terpenting trader tidak harus online penuh selama 24 jam dalam sehari. Selama setiap negara memiliki mata uangnya sendiri, dan selama roda perekonomian (proses jual beli, bank, kerjasama dagang antar perusahaan dan negara, pembayaran utang piutang antar Negara dan lain lain) terus berjalan maka di situlah pasar uang tetap dibutuhkan. Sangat sedikit atau bahkan tidak ada "perdagangan orang dalam" atau informasi "orang dalam" (insider trading) yang terjadi dalam pasar valuta asing. Fluktuasi kurs nilai tukar mata uang biasanya disebabkan oleh gejolak aktual moneter sebagaimana juga halnya dengan ekspektasi pasar terhadap gejolak moneter yang disebabkan oleh perubahan dalam pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB/GDP), inflasi, suku bunga, rancangan anggaran dan defisit perdagangan atau surplus perdagangan, penggabungan dan akuisisi serta kondisi makro ekonomi lainnya. Berita utama selalu dipublikasikan untuk umum, sehingga banyak orang dapat mengakses berita tersebut pada saat yang bersamaan. Namun bank yang besar memiliki nilai lebih yang penting yaitu mereka dapat melihat arus pergerakan "pesanan" mata uang dari nasabahnya. Walaupun perdagangan dalam mata uang EUR meningkat secara cepat sejak mata uang tersebut diterbitkan pada January 1999, US dollar masih mendominasi pasar valuta asing. Sebagai contoh misalnya dalam perdagangan antara EUR dan mata uang non Eropa, biasanya selalu melibatkan dua jenis perdagangan yaitu EUR/USD dan USD/GBP, pengecualiannya hanya pada perdagangan EUR/JPY yang merupakan pasangan mata uang yang secara tetap diperdagangkan di pasar spot antar bank. Berdasarkan informasi di atas pemilihan mata uang yang di gunakan dalam tulisan adalah EUR, USD dan JPY, karena penulis melihat USD, EUR dan JPY adalah mata 2
uang yang telah menjadi raja di segala perdagangan dunia, dan sering dijadikan indikator/patokan dalam nilai kurs dan volume yang di perjual belikan di Pasar uang pun menjadi yang terbanyak yang dilakukan oleh para forex trader. Ketiga mata uang tersebut termasuk dalam peringkat 6 teratas mata uang yang diperdagangkan di dunia. Data tersebut diperoleh melalui Wikipedia. Untuk melakukan perdagangan valas (valuta asing) ini tentu saja memerlukan metode atau alat-alat bantuan untuk memprediksi pergerakan harga valas, metode yang dapat kita gunakan antara lain adalah analisis fundamental dan analisis teknikal. Penulis akan menggunakan analisis teknikal menggunakan metode RSI (Relative Strength Index), Bollinger Bands dan MACD. Ketiga indikator tersebut mempunyai kelemahan dan kelebihannya masing-masing dan ketiga indikator tersebut merupakan indikator yang umum dan banyak dipakai oleh trader. Ketiga metode analisa di atas mempunyai keakuratannya masing-masing. Penulis berharap penggunaan ketiga indikator tersebut dapat menghasilkan suatu pola pergerakan valuta asing dan juga dapat memprediksi pergerakan valuta asing. Berdasarkan kondisi di atas maka peneliti merumuskan judul penelitian ini dengan: ANALISIS PERGERAKAN MATA UANG EUR/USD, USD/JPY DAN EUR/JPY MENGGUNAKAN ANALISIS TEKNIKAL METODE RSI, MACD DAN BOLLINGER BANDS PERIODE 1 JANUARI 2008 31 DESEMBER 2011 3
I.2 Ruang Lingkup Dengan adanya data-data dan software program yang memadai, maka ruang lingkup dari penelitian sebagai berikut: 1. Penggunaan data mata uang EUR/USD, EUR/JPY, USD/JPY 2. Analisa teknikal dengan menggunakan indikator RSI, MACD dan Bollinger Bands menggunakan 5 hari dan 10hari. 3. Periode 1 January 2008 1 January 2011 4. Data diperoleh dari software Meta Trader 4/Instatrader I.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pergerakan EUR/USD, USD/JPY dan JPY/EUR menggunakan RSI, MACD, dan Bollinger Bands. 2. Melihat hubungan antara RSI, Bollinger Bands dan MACD 3. Untuk menilai pergerakan mata uang yang mana yang paling cocok menggunakan analisis teknikal di atas. Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca dan penulis. 2. Masyarakat umum yang membaca skripsi ini juga dapat mengimplementasikannya dalam melakukan perdagangan. 3. Menemukan tingkat keakurasian menggunakan RSI, MACD, dan Bollinger Bands. 4
1.4 Metodologi Penelitian Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah sebagai berikut: 1. Metode Pengambilan Sample Pengambilan sample didapatkan dari data historis transaksi mata uang EUR/USD, USD/JPY dan EUR/JPY dalam periode 1 January 2008 31 Desember 2011. 2. Metode Analisis Data Ketiga mata uang yang telah di sebutkan di atas akan di analisis menggunakan tiga teknikal analisis yaitu: 1. RSI 2. MACD 3. Bollinger Bands 3. Metode Penyajian Data Dalam penelitian ini data yang diperoleh dan dianalisis akan disajikan dalam bentuk grafik, bagan dan tabel. I.5 Sistematika Pembahasan Dalam penulisan Skripsi ini, sitematika pembahasannya di bagai menjadi lima bab dengan urutan sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Penulis menguraikan secara singkat pendahuluan yang terdiri dari: 1. Latar belakang penelitian 5
2. Ruang lingkup penilitian 3. Tujuan dan manfaat penelitian 4. Metodologi penelitian 5. Serta sistematika pembahasan BAB II : Landasan Teori Penulis akan menguraikan sedikit pengertian pasar modal, pemahaman mengenai analisis fundamental dan analisis teknikal. Serta pembahasan lebih mendalam mengenai valuta asing. BAB III : Objek dan Metodologi Penelitian Berupa penjelasan mengenai sejarah pertukaran mata uang, sejarah mata uang USD, sejarah mata uang EUR dan Sejarah mata uang JPY BAB IV : Pembahasan Peneliti akan menunjukan hasil dari data dan informasi yang berhasil di analisis. Peneliti juga akan memberikan pembahasan dari hasil pengumpulan data dan informasi yang terkait dengan ketiga valuta asing yang telah di sebutkan di atas. 6
BAB V : Simpulan dan Saran Penulis akan memberikan kesimpulan dan saran mengenai hasil penelitian yang telah di lakukan dan berdasarkan pembahasan pada bab-bab sebelumnya, terutama bab IV yang mungkin dapat dipertimbangkan oleh forex trader sebagai indikator untuk pengambilan keputusan dalam melakukan transaksi. 7