BAB I PENDAHULUAN. Menurut Union for International Cancer Control. (UICC) (2012) jumlah penderita kanker anak setiap tahunnya sekitar 176.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I. Pendahuluan. cenderung menjadi salah satu penyebab utama kematian. Kanker adalah suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. pada usia 6-12 tahun. Dimana anak ketika dalam keadaan sakit akan. masalah maupun kejadian yang bersifat menekan.

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK SAKIT KANKER DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diatasi. Bagi anak usia prasekolah (3-5 tahun) menjalani hospitalisasi dan

MEKANISME KOPING BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN KEMOTERAPI DI RUANG KEMOTERAPI RS URIP SUMOHARJO LAMPUNG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hospitalisasi merupakan kebutuhan klien untuk dirawat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. anggotanya. Keluarga berfungsi tinggi untuk membantu dalam menjaga

BAB I PENDAHULUAN. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi anak-anak juga dapat

BAB I PENDAHULUAN. dan menurun pada usia 10 tahun (Hoffbrand, 2005). Berdasarkan data tahun 2010 dari American Cancer Society, jumlah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun Oleh : UT UILA J

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kecemasan merupakan perasaan yang timbul akibat ketakutan, raguragu,

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. tahun dan penyebab kematian kedua pada kelompok anak usia 5-14 tahun (Minino

HUBUNGAN FREKUENSI HOSPITALISASI ANAK DENGAN KEMAMPUAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRE SCHOOL PENDERITA LEUKEMIA DI RSUD Dr.

BAB I PENDAHULUAN. tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan keterbaruan penelitian.

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN PERAWAT DENGAN TINDAKAN KEPERAWATAN DALAM PENANGANAN FAJR DAN AL-HAJJI RUMAH SAKIT ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker serviks adalah kanker pembunuh perempuan nomor satu. maka pengobatan yang diberikan adalah kemoterapi (Baradero,2007).

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP TINGKAT KECEMASAN KEMOTERAPI PADA PASIEN KANKER SERVIKS DI RSUD Dr. MOEWARDI

BAB I PENDAHULUAN. Kanker atau keganasan merupakan pertumbuhan sel-sel yang abnormal

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses yang dapat diprediksi. Proses pertumbuhan dan. tumbuh dan kembang sejak awal yaitu pada masa kanak-kanak (Potter &

BAB I PENDAHULUAN. Kata kanker merupakan kata yang paling menakutkan di seluruh

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. yang utuh untuk kualitas hidup setiap orang dengan menyimak dari segi

BAB I PENDAHULUAN. Menurut American Diabetes Association / ADA (2011) DM adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan pada sel-sel yang terdapat pada

BAB I PENDAHULUAN. atau manajemen untuk memberikan pelayanan yang terbaik. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling banyak ditemui

SKRIPSI. Oleh : EKAN FAOZI J Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Komunikasi terapeutik merupakan suatu proses untuk membina hubungan terapeutik

BAB I PENDAHULUAN. terhadap kanker payudara seperti dapat melakukan sadari (periksa payudara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penderitanya semakin mengalami peningkatan. Data statistik kanker dunia tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. masalah kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 12%

BAB I PENDAHULUAN. Menjalani perawatan di rumah sakit (hospitalisasi) merupakan pengalaman

BAB I PENDAHULUAN. disease) saat ini masih menjadi masalah yang besar, sebagaimana prediksi

BAB I PENDAHULUAN. penyakit gula. DM memang tidak dapat didefinisikan secara tepat, DM lebih

kependudukan dan pembangunan keluarga sejahtera, keluarga adalah unit 2004) dan Friedman (1998) mendefenisikan bahwa keluarga adalah kumpulan

HUBUNGAN PENGGUNAAN MEKANISME KOPING DENGAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI FRAKTUR FEMUR DI UNIT ORTHOPEDI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri, lingkungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota Gorontalo. Rumah Sakit ini

BAB I PENDAHULUAN. menduduki rangking ke 4 jumlah penyandang Diabetes Melitus terbanyak

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan terpotongnya suplai oksigen dan nutrisi yang mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. terkendali. Kanker menyerang semua manusia tanpa mengenal umur, jenis

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker adalah istilah umum untuk pertumbuhan sel tidak normal, yaitu tumbuh sangat cepat, tidak terkontrol, dan

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan insulin yang diproduksi dengan efektif ditandai dengan

BAB I PENDAHULUAN. berfungsi menggantikan sebagian fungsi ginjal. Terapi pengganti yang. adalah terapi hemodialisis (Arliza, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. Nasional (Susenas) tahun 2010 di daerah perkotaan menurut kelompok usia 0-4

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perawatan pada anak telah mengalami pergeseran dan kemajuan yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi yang krisis baik anak maupun keluarga. Krisis hospitalisasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipisahkan. Tanpa perawat, kondisi pasien akan terabaikan. dengan pasien yang dimana pelayanan keperawatan berlangsung

BAB I PENDAHULUAN. sakit maupun sehat yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa anak prasekolah (3-5 tahun) adalah masa yang menyenangkan dan

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesuburan atau infertilitas (Agarwa et al, 2015). Infertil merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang insidennya

BAB I PENDAHULUAN. menjadi lemah ginjal, buta, menderita penyakit bagian kaki dan banyak

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kanker payudara adalah pertumbuhan sel yang abnormal pada jaringan payudara

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. negara-negara maju penyebab kematian karena kanker menduduki urutan kedua

BAB I PENDAHULUAN. yang mengharuskan mereka dirawat di rumah sakit (Pieter, 2011). Berdasarkan survei dari Word Health Organization (WHO) pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. yang penting, sarat dengan tugas, beban, masalah dan harapan yang. memiliki kemampuan dalam menghubungkan aspek-aspek kemanusiaan

Sartono, SKM, M.Kes, Terati, SKM, M.Si, Yunita Nazarena, S.Gz Dosen Jurusan Gizi Poltekkes Palembang Kemenkes RI. Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan anak sakit dan hospitalisasi dapat menimbulkan krisis

BAB I PENDAHULUAN. anak dengan masalah perkembangan dan memiliki karakteristik dan. kebutuhan yang berbeda dengan anak perkembangan normal lainnya,

ejournal keperawatan (e-kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus 2013

BAB l PENDAHULUAN. peningkatan jumlah anak di Indonesia. Hal ini memberi konsekuensi

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan yaitu fisik, psikologis, dan sosial. Leukemia adalah kanker yang

BAB I PENDAHULUAN. Hipertensi sering disebut sebagai penyakit silent killer karena pada

BAB I PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang menakutkan karena berpotensi menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan suatu gejala penderitaan (distress) di dalam satu atau lebih. fungsi yang penting dari manusia (Komarudin, 2009).

PENGARUH ORIENTASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK PRA SEKOLAH DI BANGSAL ANAK RUMAH SAKIT BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG. Eni Mulyatiningsih ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. yang berbaring lama. Ulkus dekubitus sering disebut sebagai ischemic ulcer, pressure ulcer, pressure sore, bed sore.

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam

HUBUNGAN BEBAN KERJA PERAWAT DENGAN STRES KERJA DI INSTALASI RAWAT INAP RSU ISLAM SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. diagnosa menderita kanker leher rahim (Groom,2007). Kanker leher rahim ini menduduki

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Wong (2009) Masa kanak-kanak awal yaitu pada usia 3 6 tahun

Siti Nursondang 1, Setiawati 2, Rahma Elliya 2 ABSTRAK

GAMBARAN FISIK DAN PSIKOLOGIS KLIEN DENGAN KANKER SERVIKS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

BAB III METODA PENELITIAN A. JENIS DAN RANCANGAN PENELITIAN. Rancangan penelitian ini adalah discriptive correlation, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. kematian akibat kanker yang sangat tinggi. Berdasarkan laporan World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Kanker adalah salah satu penyakit yang dapat terjadi pada anak. Kejadian

BAB I PENDAHULUAN. kanker payudara terjadi karena perubahan sel-sel kelenjar dan saluran air susu

Hubungan Rawat Gabung Dengan Kelancaran Produksi Asi Pada Ibu Post Partum Normal Di Irina D Bawah BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN MENJALANI HEMODIALISA PADA PENDERITA GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

*Korespondensi Penulis, Telp: , ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. bawah usia tiga puluh tahun, kanker payudara sangat jarang muncul.

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara adalah keganasan yang terjadi pada sel-sel yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan agar setiap penduduk mampu

BAB I PENDAHULUAN. mampu menggunakan insulin yang dihasilkan oleh pankreas (Word Health

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker merupakan penyakit yang tidak mengenal status sosial dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Filariasis merupakan penyakit zoonosis menular yang banyak

BAB I PENDAHULUAN. tidak terkendali dan kemampuan sel-sel tersebut untuk menyerang jaringan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dewasa kini banyak pola hidup yang kurang sehat di masyarakat sehingga

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan tubuh secara menyeluruh karena ginjal adalah salah satu organ vital

BAB I PENDAHULUAN. komposisi cairan tubuh dengan nilai Gloumerulus Filtration Rate (GFR) 25%-10% dari nilai normal (Ulya & Suryanto 2007).

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker merupakan salah satu jenis penyakit yang menyebabkan kematian. Kanker tidak hanya menyerang orang dewasa, tetapi juga menyerang anak-anak. Menurut Union for International Cancer Control (UICC) (2012) jumlah penderita kanker anak setiap tahunnya sekitar 176.000 dan sebagian besar berasal dari negara dengan penghasilan rendah dan menengah. Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan jumlah kasus kanker di Indonesia berjumlah 1,4% per mil, jumlah kanker tertinggi di Provinsi DI Yogyakarta sekitar 4,1% kasus, diikuti Jawa Tengah 2,1% kasus, Bali 2%, Bengkulu dan DKI Jakarta masing-masingnya 1,9% per mil (Departemen Kesehatan, 2015). Kasus kanker pada anak usia dibawah satu tahun berjumlah 0,3 kasus per 1000 penduduk, usia satu sampai empat tahun sejumlah 0,1 kasus per 1000 penduduk, usia lima sampai empat belas tahun berjumlah 0,1 kasus per 1000 penduduk, dan usia lima belas tahun sampai usia delapan belas tahun berjumlah 0,3 kasus per 1000 penduduk (Departemen Kesehatan, 2015). Secara umum kanker yang menyerang anak-anak meliputi kanker darah (leukemia), kanker retina mata (retinoblastoma), kanker otak, kanker kelenjar getah bening (limfoma), kanker saraf (neuroblastoma), kanker ginjal (tumor 1

2 Wilms), kanker otot lurik (rabdomiosarkoma), dan kanker tulang (osteosarkoma) (Yogasmara, 2010). Anak yang sakit kanker, psikologisnya tidak jauh berbeda dengan orang dewasa seperti mudah gelisah, merasa tertekan, dan takut akan masa depannya. Perbedaannya adalah anak lebih cenderung diam, menutup diri, serta menangis sebagai ekspresi dari kekhawatiran mereka (Kumalasari dkk, 2014). Anak akan merasa sedih karena tidak dapat berinteraksi seperti anak normal lainnya. Mereka juga berperilaku temperamen dan tidak kooperatif karena kurang memahami penyakit yang diderita (Wong, 2008). Kecemasan terjadi karena adanya respon dari anak yang sedang menjalani pengobatan. Cemas secara normal merupakan bagian dari penyakit dan selama menjalani proses pengobatan pada penderita kanker. Selain itu juga, kecemasan yang terjadi pada anak yang sakit kanker sebagai dampak dari pengobatan dan prosedur pengobatan misalnya anemia, stomatitis, malaise, mual, muntah, lesu, lemas, tidak dapat beraktivitas, terjadi perubahan warna kulit, nyeri, takut, kerontokan rambut, perubahan citra tubuh, bahkan cemas akan kematian. Rasa cemas yang dirasakan anak dapat mempengaruhi respon anak akan penanganan medis (Ningsih dkk, 2013). Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan oleh Fitri dkk (2008) didalam penelitiannya menunjukkan anak usia sekolah dengan kanker merasa cemas karena harus menjalani berbagai proses pengobatan dan perawatan serta tidak dapat melakukan hal-hal lain yang diinginkannya. Anak

3 juga merasa sedih dan takut karena menganggap kanker adalah penyakit yang sulit untuk disembuhkan bahkan dapat menyebabkan kematian. Pada saat keluarga khususnya orangtua mengetahui anaknya terdiagnosa kanker maka keluarga tidak dapat menghindar dari tanggung jawabnya dalam menghadapi penderitaan anaknya, sehingga keluarga sangat dibutuhkan selama menjalani perawatan. Dukungan dari keluarga dapat memberikan perasaan tenang, aman, rasa nyaman, serta dukungan emosional yang akan berpengaruh pada kesehatan jiwa (Setiadi, 2008). Orangtua yang memiliki anak dengan penyakit kanker mengalami beban pikiran seperti kecemasan dan stress. Faktor utama kecemasan orangtua yaitu masalah biaya perawatan dan resiko paling parah yang akan dihadapi oleh anak mereka (Lanni dalam Cahyono, 2012). Hawari dalam Cahyono (2012), menyatakan kecemasan yang terjadi merupakan suatu reaksi emosional yang normal pada beberapa situasi misalnya kecemasan yang dialami orangtua saat menghadapi anak yang sakit. Tidak hanya sakit kronik, sakit demam biasa saja dapat membuat orangtua tidak tidur di malam hari sampai panas tubuh anaknya kembali normal atau dapat dikontrol, demikian pula dengan anak yang tiap bulannya harus menghadapi transfusi darah satu sampai dua kali. Putri (2015) dalam penelitiannya mengatakan orangtua yang mengalami kecemasan harus mendukung anaknya yang juga mengalami kecemasan, sehingga orangtua juga membutuhkan dukungan untuk meminimalkan kecemasan yang dialami. Sumber dukungannya dapat

4 diperoleh dari teman, perawat atau tenaga kesehatan, kerabat, dan orangtua lain yang mengalami hal yang sama. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 30 Maret 2016 di ruang Melati II RSUD Dr. Moewardi Surakarta anak kanker yang dirawat inap sebanyak 5 orang. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada 5 orangtua didapatkan semua orangtua menemani anaknya selama di rawat di rumah sakit. 2 dari 5 orangtua menemani anaknya secara bergantian karena harus mengurus urusan yang lain. Hasil observasi didapatkan sebanyak 3 orang anak menangis, memberontak saat dilakukan perawatan, menolak untuk makan, serta takut saat ditinggal orangtua ke kamar mandi maupun ke ruang perawat. Sedangkan 2 anak yang lain terlihat tenang dan bermain di tempat tidurnya. Hal ini menunjukkan walaupun anak selalu ditemani orangtua selama dirawat dirumah sakit, anak tetap mengalami kecemasan. Sehingga peneliti tertarik untuk mengetahui pengaruh dukungan keluarga terhadap anak sakit kanker di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. B. Rumusan Masalah Apakah terdapat hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan anak sakit kanker di RSUD Dr. Moewardi Surakarta?. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan anak sakit kanker di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

5 2. Tujuan Khusus a. Mengetahui dukungan keluarga yang diberikan pada anak sakit kanker di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. b. Mengetahui tingkat kecemasan anak sakit kanker di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. c. Menganalisis hubungan dukungan keluarga terhadap tingkat kecemasan anak sakit kanker. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Instansi Sebagai bahan informasi mengenai hubungan dukungan dari keluarga terhadap tingkat kecemasan anak sakit kanker. 2. Bagi Pasien Dapat memberikan informasi secara khusus tentang pentingnya dukungan keluarga terhadap kecemasan. 3. Bagi Peneliti Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman dan sebagai awal bagi peneliti untuk melakukan penelitian berikutnya. 4. Bagi Instusi Pendidikan Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan untuk menambah ilmu pengetahuan khususnya bidang keperawatan dalam menurunkan tingkat kecemasan anak sakit kanker.

6 E. Keaslian Penelitian 1. Adipo, dkk (2014), Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Yang Menjalani Kemoterapi Di Ruang Anyelir RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain deskriptif korelasi dan menggunakan pendekatan cross sectional. Sampel yang digunakan merupakan pasien kanker yang menjalani kemoterapi di ruang anyelir RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau sebanyak 39 responden dengan teknik purposive sampling. Data diambil menggunakan kuesioner yang telah valid dan reliabel. Analisanya adalah analisa univariat dan bivariat dengan menggunakan uji chi-square dan didapatkan hasil nilai p value 0,022 (p value 0,05), artinya ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan pasien kemoterapi. Perbedaan penelitian ini adalah variabel, tempat, waktu, populasi, sampel, dan teknik sampling menggunakan accidental sampling. 2. Utomo (2014), Pengaruh Dukungan Keluarga Terhadap Fase Kecemasan Pada Anak Usia Toddler Akibat Hospitalisasi Di RSUD Pandan Arang Boyolali. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif. Metode yang digunakan yaitu survei dengan pendekatan cross sectional. Sampel sebanyak 35 orang tua (ayah dan ibu) yang diambil dengan tehnik total sampling. Instrument penelitian menggunakan kuesioner dan observasi. Analisa data yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitiannya menunjukan (1) dukungan keluarga, sebanyak 31 orang baik (89%) dan cukup sebanyak 4 orang (11,4%). (2) fase protes 17 responden (48,6%), putus asa 11

7 responden (31,4%), dan pelepasan 7 responden (20%) dengan munculnya fase kecemasan anak toddler selama hospitalisasi. Hasil uji chi-square diperoleh nilai x 2 = 9,084 dengan p = 0,011, maka H 0 diterima terdapat pengaruh dukungan keluarga terhadap fase kecemasan anak usia toddler akibat hospitalisasi dengan fase pelepasan dan fase putus asa. Perbedaan penelitian ini adalah variabel, tempat, waktu, populasi, sampel, dan teknik sampling menggunakan accidental sampling. 3. Lumiu, dkk (2013), Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Kecemasan Akibat Hospitalisasi Pada Anak Di Usia Pra Sekolah Di Irina E Blu RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado. Metode penelitian ini bersifat deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional study. Tehnik pengambilan sampel yaitu accidental sampling dengan sampel sebanyak 30 responden. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah chisquare dengan hasil (X 2 ) adalah 4.455 dengan tingkat signifikasi p= 0,035, oleh karena p 0,05 yang berarti bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan akibat hospitalisasi pada anak usia pra-sekolah BLU RSUP Prof Dr. R.D Kandou Manado. Perbedaan penelitian ini adalah variabel, tempat, waktu, populasi, dan sampel.