KEPALA DESA DAMPANG KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA PERATURAN DESA DAMPANG NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI KABUPATEN SERANG

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 34 TAHUN 2017 TENTANG

MEMUTUSKAN : Menetapkan :

Mengingat :.1. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang

DAFTAR BIDANG KELOMPOK KEGIATAN APBD DESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DESA LONJOBOKO NOMOR 03 TAHUN 2017 TENTANG RANCANGAN KEWENANGAN DESA

BUPATI LUWU UTARA PROPINSI SULAWESI SELATAN

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

-1- BUPATI ACEH TIMUR PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 38 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN DESA

DAFTAR KEWENANGAN GAMPONG BERDASARKAN HAK ASAL USUL

KEPALA DESA CABAK KECAMATAN TLOGOWUNGU KABUPATEN PATI PERATURAN DESA CABAK NOMOR 05 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA PARAKANLIMA KABUPATEN SUKABUMI PERATURAN DESA PARAKANLIMA NOMOR TAHUN 2016 TENTANG :

KEWENANGAN KEGIATAN 3 4

PEMERINTAH ACEH PERATURAN BUPATI SIMEULUE NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

Bagian Kedua Uraian Tugas Sekretaris Desa dan Kepala Urusan. Pasal 8

MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Disampaikan pada: SOSIALISASI PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NO.6 TAHUN 2014 TENTANG DESA dan TRANSISI PNPM MANDIRI Jakarta, 30 April 2015

GAMBARAN UMUM. Luas wilayah ha. 33 kecamatan 12 kelurahan 378 desa Rukun Warga (RW) Rukun Tetangga (RT).

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 20 Tahun : 2015

BUPATI KUPANG PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN BUPATI KUPANG NOMOR : 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2017 TENTANG

Contoh RANCANGAN PERATURAN DESA tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa LAMBANG BURUNG GARUDA

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DESA PEMERINTAH DESA BANJARJO KECAMATAN KEBONAGUNG TAHUN ANGGARAN 2017 URAIAN

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 33 TAHUN 2015 TENTANG

5. Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2014 tentang Dana Desa Dana Desa 6.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI BANDUNG BARAT PROVINSI JAWA BARAT

SALINAN PERATURAN BUPATI PEKALONGAN NOMOR 66 TAHUN 2017 TENTANG

PERATURAN DESA KALIBEJI KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN NOMOR :... Tahun 2016 TENTANG :

WALIKOTA PRABUMULIH PERATURAN WALIKOTA PRABUMULIH NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PEMBERIAN BANTUAN ALOKASI DANA DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL, DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN

KEPALA DESA PULUTAN KABUPATEN GUNUNGKIDUL PERATURAN DESA PULUTAN NOMOR 4 TAHUN 2017 TENTANG

KEPALA DESA GADUNG KECAMATAN TOBOALI KABUPATEN BANGKA SELATAN

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 66 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA WONOSARI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BUPATI KAPUAS PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KAPUAS NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 63 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

BUPATI PASAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2OO3 tentang. Tahun 2003 Nomor 29, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4272);

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 71 Tahun : 2015

BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT PROVINSI JAMBI PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 16 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN DESA SINDANGLAYA KECAMATAN CIPANAS KABUPATEN CIANJUR NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DESA (RKP DESA) TAHUN 2015

PENJELASAN ATAS PERATURAN MENTERI DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI NOMOR 1,2,3,4 dan 5 TAHUN 2015 DALAM RANGKA IMPLEMENTASI UU DESA

KEPALA DESA WONGSOREJO KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA WONGSOREJO KECAMATAN WONGSOREJO KABUPATEN BANYUWANGI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG NOMOR 10 TAHUN 2008

Lampiran III Peraturan Walikota Batu Nomor : 13 Tahun 2017 Tanggal : 16 Januari 2017

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 114 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

RANCANGAN PERATURAN MENTERI DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI NOMOR... TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PEMBANGUNAN DESA

PERATURAN BUPATI BARITO KUALA NOMOR 13 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TFMUR TENTANG

BUPATI BONDOWOSO PROVINSI JAWA TIMUR

KEPALA DESA BADAMITA KABUPATEN BANJARNEGARA PERATURAN DESA BADAMITA NOMOR : 03 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2017

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan ata

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

2 masyarakat hukum serta keserasian dan sinergi dalam pelaksanaan pengaturan dan kebijakan mengenai desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaiman

BUPATI SUKOHARJO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 39 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN LAHAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAHAT NOMOR 04 TAHUN 2008 TENTANG PENGATURAN KEWENANGAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA MALLASORO NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG. RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN DESA (RKPDes)

KEPALA DESA LICIN KECAMATAN LICIN KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA LICIN NOMOR 7 TAHUN 2015 T E N T A N G

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

Oleh: Bito Wikantosa Kasubdit Perencanaan dan Pembangunan Partisipatif

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 1 Tahun : 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 8 TAHUN 2016 PERATURAN DAERAH NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG PEMBANGUNAN DESA

FORMAT MATRIK PROGRAM KEGIATAN INDIKATIF RPJM DESA TAHUN SKALA DESA, DESA KLEPUSANGGAR KECAMATAN SRUWENG

GUBERNUR JAWA TENGAH

PERATURAN DESA SURYA ADI KECAMATAN MESUJI KABUPATEN OGAN KOMERING ILIR NOMOR TAHUN 2015

PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI BIREUEN NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA SEMPU KABUPATEN BANYUWANGI PERATURAN DESA SEMPU NOMOR : 4 TAHUN 2016 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN BALANGAN DAFTAR PARAMETER BIDANG DAN KEGIATAN

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR : 10 TAHUN2015 TENTANG

KEPALA DESA CLURING KECAMATAN CLURING KABUPATEN BANYUWANGI

BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN ALOKASI DANA DESA DI KABUPATEN BLORA

BUPATI PASER PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PASER NOMOR 16 TAHUN 2016 TENTANG

KEPALA DESA TEGAL ARUM KABUPATEN TEBO RANCANGAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 28 TAHUN 2009 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENYALURAN DAN PENGGUNAAN DANA DESA YANG BERSUMBER DARI APBN.

WALIKOTA PARIAMAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 44 TAHUN 2017 T E N T A N G

Transkripsi:

KEPALA DESA DAMPANG KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA PERATURAN DESA DAMPANG NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI DESA DAMPANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA DAMPANG, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (1) Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 12 Tahun 2018 tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa, Kepala Desa menetapkan Peraturan Desa tentang Kewenangan Berdasarkan hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Desa Dampang Kecamatan Gantarang; b. bahwa Rancangan Peraturan Desa tentang Kewenangan Berdasarkan hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Desa Dampang Kecamatan Gantarang; sebagaimana dimaksud pada huruf a, telah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Kewenangan Berdasarkan hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Desa Dampang Kecamatan Gantarang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822); 2. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5495); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 168, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa Yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5864); 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Tekhnis Peraturan di Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091); 7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1037); 8. Peraturan BupatiBulukumba Nomor 12Tahun 2018 tentang Kewenangan Desa Berdsarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah Kabupaten Bulukumba Tahun 2018 Nomor 12); Dengan Kesepakatan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DAMPANG dan KEPALA DESA DAMPANG MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DESA DAMPANG TENTANG KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI DESA DAMPANG. Pasal 1 Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:

1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya disebut Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat, berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 2. Desa adalah Desa Dampang Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. 3. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa. 4. Kepala Desa adalah Kepala Desa Dampang Kecamatan Gantarang Kabupaten Bulukumba. 5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam system pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 6. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis. 7. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa. 8. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa, selanjutnya disingkat RPJM Desa adalah Rencana Kegiatan Pembangunan Desa untuk jangka waktu 6 (enam) tahun. 9. Rencana Kerja Pemerintah Desa yang selanjutnya disingkat RKP Desa. adalah penjabaran dari RPJM Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun. 10. Lembaga Pernberdayaan Masyarakat/Lembaga Ketahanan Masyarakat Desa yang selanjutnya disebut LPMD/LKMD adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. 11. Kader Pemberdayaan Masyarakat yang selanjutnya disebut KPM adalah anggota masyarakat Desa yang memiliki pengetahuan, kemauan untuk menggerakkan masyarakat berpartisipasi dalam pemberdayaan masyarakat dan pembangunan partisipatif. 12. Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desaatau yang disebut nama lain adalah musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Desa untuk menetapkan prioritas, program, kegiatan, dan kebutuhan Pembangunan Desa yang akan didanai oleh Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, swadaya masyarakat Desa, dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten. 13. Kondisi Obyektif Desa adalah kondisi yang menggambarkan situasi yang ada di Desa, baik mengenai sumber daya manusia, sumber daya alam, maupun sumber daya lainnya, serta dengan mempertimbangkan, antara lain, keadilan gender, pelindungan terhadap anak, pemberdayaan keluarga, keadilan bagi masyarakat miskin, warga disabilitas dan marginal, pelestarian lingkungan hidup, pendayagunaan teknologi tepat guna dan sumber daya lokal, pengarusutamaan perdamaian, serta kearifan lokal. 14. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa yang selanjutnya disingkat APBDesa adalah rencana keuangan tahunan Pemerintahan Desa, yang dibahas dan

disepakati bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, yang ditetapkan dengan Peraturan Desa. 15. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah kabupaten/kota dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat. 16. Alokasi Dana Desa, selanjutnya disingkat ADD, adalah dana perimbangan yang diterima kabupaten/kota dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah kabupaten/kota setelah dikurangi Dana Alokasi Khusus. 17. Profil Desa adalah gambaran menyeluruh mengenai karakter desa yang meliputi data dasar keluarga, potensi sumber daya alam, sumberdaya manusia, kelembagaan, prasarana dan sarana, serta perkembangan kemajuan dan permasalahan yang dihadapi di desa. Pasal 2 Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal usul Desa sebagai berikut: 1. Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Desa : a. Sistem organisasi Masyarakat Adat; b. Pembinaan kelembagaan Masyarakat; c. Pembinaan Lembaga dan hukum adat; d. Pengelolaan Tanah Kas Desa. 2. Kewenangan Lokal Berskala Desa a. Bidang Pemerintahan Desa; b. Bidang Pembangunan Desa; 1. Pelayanan Dasar Desa; 2. Sarana dan Prasarana Desa; 3. Pengembangan Ekonomi Lokal Desa; 4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Desa. c. Bidang Kemasyarakatan Desa; d. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa. Pasal 3 Daftar Kewengan Lokal Berskala Desa, tercantum dalam lampiran Peraturan Desa ini berupa Rincian Kewenangan Desa menurut Bidang Penyelenggaraan pemerintahan Desa, Bidang pembangunan Desa, Bidang Kemasyarakatan Desa dan Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa. Pasal 4 Lampiran-lampiran sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Desa ini. Pasal 5 Peraturan Desa ini digunakan sebagai bahan acuan didalam penyusunan Perencanaan dan Pengelolaan Keuangan Desa (RPJM Desa, RKP Desa dan APB Desa).

Pasal 6 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Dampang. Ditetapkan di Dampang pada tanggal 7 Mei 2018 KEPALA DESA DAMPANG Diundangkan di Dampang pada tanggal 15 Mei 2018 SEKRETARIS DESA DAMPANG MUH. MADING SUAMING LEMBARAN DESA DAMPANGTAHUN 2018 NOMOR: 3 NOMORREGISTRASI PERATURAN DESA DAMPANG KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN: 223/DESA DAMPANG/2018)

DAFTAR PENETAPAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA DI DESA DAMPANG KECAMATAN GANTARANG NO BIDANG URAIAN 1. Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa Lampiran : Peraturan Desa Nomor : 3 Tahun 2018 Tanggal : 19 April 2018 1. penetapan dan penegasan batas Desa; 2. Pengembangan dan pengelolaan sistem administrasi dan informasi Desa; 3. penyelenggaraan lomba/kompetisi tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional. 4. pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja Desa; 5. pengembangan tata ruang dan peta sosial Desa; 6. pendataan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian; 7. Pendataan penduduk menurut jumlah penduduk usia kerja, pencari kerja, angkatan kerja dan tingkat partisipasi angkatan kerja; 8. pendataan penduduk berumur 15 tahun keatas yang bekerja menurut lapangan pekerjaan, jenis pekerjaan dan status pekerjaan; 9. pendataan penduduk yang bekerja diluar negeri; 10. penetapan organisasi Pemerintahan Desa; 11. pembentukan BadanPermusyawaratan Desa; 12. penetapan perangkat Desa; 13. peningkatan kapasitas aparatur desa dan BPD; 14. penetapan BUM Desa; 15. penetapan APBD Desa; 16. monitoring, evaluasi dan pengendalian pembangunan Desa; 17. penyelenggaraan Evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa 18. penyelenggaraan perencanaan dan pembangunan desa; 19. penetapan dokumen perencanaan Desa (RPJM Desa dan RKP Desa); 20. penetapan peraturan Desa; 21. sosialisasi peraturan tingkat Desa; 22. penyelenggaraan kerja sama antar desa; 23. penyelenggaraan musyawarah Desa; 24. pemberian izin penggunaan gedung pertemuan Desa; 25. pemberian penghasilan tetap dan tunjangan Kepala Desa dan Perangkat Desa serta tunjangan BPD; 26. pemberian operasional RT/RK; 27. pemberian operasional Pemerintah Desa dan

2. Bidang Pembangunan Desa BPD; 28. pendataan potensi Desa / Profil Desa; 29. pemberian izin hak pengelolaan atas tanah Desa; 30. pengelolaan Arsip Desa; 31. penetapan pos keamanan Desa dan pos kesiapsiagaan lainnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sosial masyarakat Desa; 32. dukungan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa; 33. Penetapan kawasan pedesaan. a. Pelayanan Dasar Desa 1) pengembangan POSKESDES dan POLINDES; 2) pengembangan tenaga kesehatan Desa; 3) pengelolaan dan pembinaan posyandu melalui : a. layanan gizi untuk balita; b. pemeriksanaan ibu hamil; c. penyuluhan kesehatan; d. perakan hidup bersih dan sehat; e. penimbangan bayi; f. gerakan sehat untuk lanjut usia. 4) pemantauan dan pencegahanpenyalahgunaan narkotika dan zat adiktif di Desa; 5) penyuluhan tentang penyakit menular dan penyakit tidak menular; 6) pengelolaan dan fasilitasi kegiatan TOGA; 7) pengadaan sarana kesehaan tingkat Desa; 8) penyelenggaraan upaya promosi kesehatan; 9) pemantauan penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif di Desa; 10) fasilitasi penyelenggaraan desa Siaga; 11) pemberian makanan dan tambahan dan vitamin bagi balita, anak-anak dan lansia; 12) pembangunan, pemanfaatan, pemeliharaan, pembinaan dan pengelolaan Pendidikan Anak Usia Dini; 13) fasilitasi, pengembangan, pembinaan dan pengelolaan sanggar belajar, sanggar seni budaya, perpustakaan dan taman bacaan Desa; 14) fasilitasi pengurusan orang terlantar dan divabel; 15) fasilitasi pemberian bantuan sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan sosial; 16) bantuan siswa miskin; 17) penanggulangan kemiskinan tingkat Desa; b. Sarana dan Prasarana Desa 1) pembangunan, Pemanfaatan dan pemeliharaan kantor desa dan balai desa; 2) pembangunan dan pemeliharan jalan dan

jembatan pemukiman desa; 3) pembangunan, Pemanfaatan dan pemeliharan lingkunganpermukiman masyarakat Desa; 4) pembangunan dan Pemeliharaan Tembok Penahan Tanah (Tanggul), bronjong; 5) pembangunan, Pemanfaatan dan pemeliharan perpustakaan desa dan taman bacaan masyarakat; 6) pembangunan Sanggar Seni; 7) pembangunan dan pemeliharaan jalan Desa antar permukiman ke wilayah pertanian; 8) pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani; 9) pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan embung desa; 10) pembangunan dan pemeliharaan energi baru dan terbarukan; 11) pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro, Tenaga Diesel dan Tenaga Surya; 12) pengelolaan pemakaman desa; 13) pembangunan, Pemanfaatan dan pemeliharaan sanitasi lingkungan; 14) pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan Polindes, Poskesdes dan Posyandu; 15) pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaan air bersih dan air minum berskala desa; 16) pembangunan dan pemeliharaan irigasi tersier; 17) pembangunan dan pemeliharaan lapangan desa; 18) pembangunan dan pemeliharaan taman desa; 19) pembangunan, Pemanfaatan dan Pemeliharaan Balai Pelatihan/kegiatan belajar masyarakat; 20) pengembangan sarana dan prasarana produksi di Desa; 21) pemberian bantuan pemugaran rumah tidak layak huni; 22) pembangunan dan pengelolaan MCK umum desa; 23) pembangunan dan pemeliharaan saluran pembuangan air limbah dan drainase desa; c. Pengembangan Ekonomi Lokal Desa 1) pembangunan, pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan pasar Desa dan Kios Desa; 2) pengembangan usaha mikro berbasis desa; 3) pembuatan pupuk dan pakan organik untuk pertanian dan perikanan; 4) pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan desa; 5) fasilitasi pelaksanaan penanggulangan hama dan penyakit pertanian dan perikanan secara

terpadu berbasis desa; 6) pengembangan benih lokal; 7) pembibitan Tanaman Pangan; 8) kolam Ikan dan Pembenihan Ikan; 9) pengembangan ternak secara kolektif; 10) kandang Ternak dan Bibit Ternak; 11) instalasi Biogas; 12) pendirian dan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa); 13) penguatan Permodalan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa); 14) pengelolaan padang gembala; 15) pembangunan, pengembangan, pemeliharaan, pengelolaan tempatpermandian umum dan potensi wisata desa yang menjadi aset Desa; 16) mesin Pakan Ternak; 17) pembangunan, pengembangan dan pemanfaatan teknologi tepat guna (TTG) pengelolaan hasil pertanian,perkebunan, perikanan dan Peternakan; 18) pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan saluran untuk budidaya perikanan; 19) fasilitasi pemasaran produksi Usaha Mikro Kecil berskala desa; 20) pengembangan Sarana dan Prasana Produksi di Desa; 21) pengelolaan kelompok usaha ekonomi produktif desa; 22) pemberian permodalan dalam bentuk alat kepada UMK; 23) penguatan kapasitas kelompok UMK; 24) pengelolaan jaringan irigasi tingkat desa; 25) pengelolaan kebun desa; 26) pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaan penggilingan padi; 27) pembukaan lahan pertanian; d. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Desa 1) penghijauan; 2) pembuatan terasering; 3) perlindungan mata air; 4) pembersihan daerah aliran sungai; 5) pengelolaan, Pemanfaatan komoditas tambang mineral bukan logam dan tambang batuan; 6) pengawasan terhadap kegiatan dan usaha yang berdampak kepada lingkungan hidup desa; 7) pengaturan, pengendalian, pelestarian lingkungan dan tata guna lahan desa; 8) pengelolaan lingkungan permukiman masyarakat Desa;

3. Bidang Pembinaan Kemasyarakat Desa 4. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa 9) pemanfaatan, pengelolaan dan pemeliharaan hutan desa; 10) pengelolaan dan pemanfataan sampah di tingkat desa; 11) pembentukan kelompok peduli lingkungan di desa; 12) melestarikan ekosistem dan lingkungan hidup. 1. penyelenggaraan dan pembinaan keamanan, ketertiban dan ketentraman wilayah dan masyarakat desa; 2. pembinaan kerukunan warga masyarakat desa; 3. pembinaan kerukunan umat beragama; 4. pengadaan sarana dan prasarana olahraga; 5. pembinaan lembaga adat; 6. pembinaan kesenian dan sosial budaya masyarakat; 7. pembinaan kader posyandu dan kader kesehatan desa; 8. pembinaan tenaga pendidik anak usia dini; 9. pembinaan Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa; 10. memelihara perdamaian, menangani konflik dan melakukan mediasi pada tingkat desa; 11. melestarikan dan mengembangkan budaya gotong royong pada masyarakat desa; 12. pembinaan organisasi pada tingkat desa; 13. pemberian bantuan pembangunan rumah ibadah desa; 14. pembinaan Lembaga Kemasyarakatan pada tingkat Desa; 1. pengembangan seni budaya lokal; 2. pelatihan Usaha ekonomi, pertanian, perkebunan, perikanan dan perdagangan; 3. dukungan terhadap kegiatan desa dan masyarakat terkait dengan pengelolaan hutan desa dan hutan kemasyarakatan; 4. fasilitasi kelompok masyarakat melalui: 1) Kelompok tani; 2) Kelompok nelayan; 3) Kelompok seni dan budaya; 4) Kelompok masyarakat lain di desa 5. pemberian santunan sosial kepada keluarga fakir dan miskin; 6. fasilitasi terhadap kelompok-kelompok rentan, kelompok masyarakat miskin, perempuan, masyarakat adat dan difabel; 7. pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi paralegal untuk memberikan bantuan hukum kepada warga masyarakat Desa; 8. analisis kemiskinan secara partisipatif pada

tingkat Desa; 9. penyelenggaraan promosi kesehatan dan gerakan hidup bersih dan sehat; 10. pengorganisasian melalui pembentukan dan fasilitasi kader pembangunan dan pemberdayaan masyarakat; 11. peningkatan kapasitas melalui pelatihan usaha ekonomo desa; 12. pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG); 13. peningkatan kapasitas masyarakat melalui : 1) Kader pemberdayaan masyarakat desa; 2) Kelompok usaha ekonomi produktif; 3) Kelompok perempuan; 4) Kelompok tani; 5) Kelompok masyarakat miskin; 6) Kelompok pengrajin; 7) Kelompok pemerhati lingkungan; 8) Kelompok pemerhati dan perlindungan anak; 9) Kelompok pemuda dan olahraga; 10) Kelompok lain sesuai kondisi desa. KEPALA DESA DAMPANG MUH. MADING

KEPALA DESA DAMPANG KECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA BERITA ACARA MUSYAWARAH DESA TENTANG PEMILIHAN KEWENANGAN DESA BERDASARKAN HAK ASAL USUL DAN KEWENANGAN LOKAL BERSKALA DESA Pada hari ini Kamis tanggal Sembilan belas Bulan April tahun Dua Ribu Delapan Belas, bertempat di Kantor Desa Dampang telah dilaksanakan rapat pengkajian dan pemilihan terhadap Kewenangan Desa berdasarkan hak asal usul dan kewenagan lokal berskala desa di Kabupaten Bulukumba yang dapat dilaksanakan di Desa Dampang Berdasarkan Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 12 Tahun 2018 tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenagan Lokal Berskala Desa di Kabupaten Bulukumba, dengan kegiatan sebagai berikut: A. Materi Rapat Melakukan pemilihan kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa berdasarkan Peraturan Bupati Bulukumba Nomor 12 Tahun 2018 Tentang Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa di Kabupaten Bulukumba dengan mempertimbangan situasi, kondisi dan kebutuhan lokal. B. Keputusan Rapat Rincian kewenangan desa berdasarkan hak asal usul desa dan kewenangan lokal berskala Desa Dampang yang telah disepakati adalah sebagai berikut : 1. Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Desa : a. Sistem organisasi Masyarakat Adat; b. Pembinaan kelembagaan Masyarakat; c. Pembinaan Lembaga dan hukum adat; d. Pengelolaan Tanah Kas Desa. 2. Kewenangan Lokal Berskala Desa 1. Bidang Pemerintahan Desa 2. Pendataan dan pengklasifikasian tenaga kerja Desa; 3. penyelenggaraan lomba/kompetisi inovasi tingkat Desa; 4. penataan tata ruang dan penyusunan peta Desa; 5. penetapan organisasi Pemerintahan Desa; 6. pembentukan Badan Permusyawaratan Desa; 7. Penetapan Perangkat Desa; 8. monitoring,evaluasi dan pengendalian pembangunan Desa; 9. penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan Pemerintahan Desa; 10. sosialisasi peraturan tingkat Desa; 11. penyelenggaraan kerja sama antar desa; 12. penyelenggaraan Musyawarah Desa; 13. pemberian izin penggunaan gedung pertemuan milik Desa; 14. pemberian operasional Pemerintah Desa dan BPD; 15. profil Desa; 16. pemberian izin hak pengelolaan atas tanah Desa; 17. pengadaan tanah/persertifikatan; 18. pengelolaan asset Desa; 19. pengelolaan arsip Desa; 20. pembangunan dan perbaikan Kantor dan Balai Desa. a. Bidang Pembangunan Desa 1. Pelayanan Dasar Desa :

21. pembangunan Poskesdes dan Polindes; 22. pengembangan tenaga kesehatan Desa; 23. pembangunan rumah sehat untuk fakir miskin; 24. pengembangan kader kesehatan masyarakat; 25. pembangunan, pengelolaan dan pembinaan Posyandu; 26. pembinaan dan pengawasan upaya kesehatan tradisional; 27. pemantauan dan pencegahan penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif di Desa; 28. pembinaan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini; 29. penyuluhan tentang penyakit menular dan penyakit tidak menular; 30. pengelolaan dan fasilitasi kegiatan Tanaman Obat Keluarga; 31. pengadaan sarana kesehatan tingkat Desa; 32. penyelenggaraan upaya promosi kesehatan; 33. fasilitasi penyelenggaraan Desa Panrita Siaga Aktif; 34. pemberian makanan tambahan dan vitamin bagi balita, anakanak dan lansia; 35. peningkatan pendidikan non-formal; 36. pengembangan seni budaya, adat istiadat dan seni tradisional desa, perpustakaan dan taman bacaan Desa; 37. pemberdayaan kelompok-kelompok rentan; 2. Sarana dan Prasarana Desa : 1 pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan permukiman di Desa; 3. pembangunan dan pemeliharaan talud,drainase dan goronggorong; 4. Pembangunan pemeliharaan dan pengelolaan embung desa; 5. pembangunan,pemanfaatan dan pemeliharaan lingkungan permukiman masyarakat Desa; 6. pembangunan dan pemeliharaan jalan usaha tani; 7. pembangunan dan pemeliharaan rumah ibadah; 8. pembangunan dan pemeliharaan lapangan desa; 9. pengadaan Mobil/ motor untuk ambulance Desa; 10. pengelolaan pemakaman desa; 11. pembangunan, pengelolaan dan pemeliharaan air bersih dan air minum berskala desa; 12. pembangunan dan pemeliharaan irigasi tersier; 13. pembangunan dan pemeliharaan taman desa; 14. pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan Balai Pelatihan/Kegiatan belajar masyarakat dan pengelolaan pemakaman desa; 15. pembangunan dan pengelolaan MCK umum desa; 16. pembangunan dan pemeliharaan gedung perpustakaan desa; 17. pengadaan dan pemeliharaan sarana prasarana perpustakaan desa, seperti ; 18. buku; dan bahan bacaan. 19. Pembangunan pemeliharaan tempat pembuangan sampah; 20. Pembangunan dan pemeliharaan sarana prasarana olahraga desa dengan melihat potensi olahraga unggulan desa; 21. Pengadaan dan pemeliharaan akses internet pemerintah desa. 3. Pengembangan Ekonomi Lokal Desa : 1. pembangunan, pengelolaan, pemanfaatan dan pemeliharaan pasar Desa dan Kios Desa; 2. pengelolaan sarana prasarana perikanan, peternakan, pertanian, dan tempat pelelangan ikan milik Desa; 3. pengembangan usaha mikro berbasis desa;

4. pembuatan pupuk dan pakan organik untuk pertanian dan perikanan; 5. pembangunan dan pengelolaan lumbung pangan milik desa; 6. penetapan komoditas unggulan pertanian dan perikanan Desa; 7. pengembangan benih lokal; 8. pengembangan ternak secara kolektif; 9. pembangunan, pengembangan, pemeliharaa, pengelolaan tempat permandian umum dan potensi wisata desa yang menjadi asset Desa; 10. pendirian dan pengelolaan BUMDesa; 11. pendayagunaan dan pemanfaatan Teknologi Tepat Guna; 12. pengelolaan kelompok usaha ekonomi produktif desa; 13. pengelolaan kebun milik desa; 4. Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Lingkungan Desa : 1. penghijauan skala Desa; 2. pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan desa dalam rangka pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat maupun wisata desa; 3. pendayagunaan bahan galian yang tidak diperdagangkan untuk pembangunan desa dan rumah rakyat; 4. pengawasan terhadap kegiatan dan usaha berdampak kepada lingkungan hidup Desa; 5. penataan, pelestarian lingkungan dan tata guna lahan desa; 6. penataan lingkungan permukiman masyarakat Desa; 7. pemanfaatan pengelolaan dan pemeliharaan hutan Desa; 8. pengelolaan dan pemanfaatan sampah ditingkat desa; 9. pembentukan kelompok peduli lingkungan di Desa; 10. melestarikan ekosistem dan lingkungan hidup. 5. Bidang Kemasyarakatan Desa 1. penyelenggaraan dan pembinaan ketertiban dan ketentraman wilayah dan masyarakat Desa; 2. pembinaan organisasi perempuan/pkk desa 3. pembinaan keagamaan, Majelis Taklin, Gurumengaji dan TKTPA desa 4. pembinaan kepemudaan dan keolahragaan desa 5. pengembangan seni budaya lokal; 6. pembinaan lembaga permusyawaratan desa 7. pembinaan kader posyandu dan kader kesehatan desa 8. memelihara perdamaian, menangani konflik dan melakukan mediasi pada tingkat Desa; 9. melestarikan dan mengembangkan budaya gotong royong pada masyarakat Desa; 10. pembinaan organisasi pada tingkat desa; 11. pembinaan Badan Kerjasama Antar Desa. 6. Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa 1. Penigkatan kapasitas masyarat desa kelompok pengrajin; 2. Pengorganisasianmelaluipembentukan dan fasilitasi lembaga kemasyarakatan dan lembaga adat; 3. pemberian santunan sosial kepada keluarga fakir dan miskin; 4. fasilitasi terhadap kelompok rentan, kelompok masyrakat miskin, perempuan, masyarakat adat, dan difabel; 5. Peningkatan Kapasitas Kades, perangkat desa dan BPD; 6. peningkatan kapasitas bagi masyarakat Desa dan kelompok tani; 7. pengelolaan pariwisata di Desa; 8. pemberdayaan forum anak tingkat Desa;

9. pemberdayaan perempuan, perlindungan perempuan dan anak; 10. Peningkatan kapasitas masyarkat panrita siaga aktif; 11. pemberian insentif tenaga kesehatan desa dan fasilitas keluarga berencana 12. peningkatan kapasitas masyarakat desa kelompok peternak; 13. Kegiatan Pameran Hasil Potensi Desa dan Badan Usaha Milik Desa dan perencanaan bisnis dalam pengelolaan (BUMDesa) 14. Penyelenggaraan kampanye dan promosi hidup sehat guna mencegah penyakit seperti penyakit menular, penyakit seksual, HIV/AIDS, TBC, Hipertensi, Diabetes mellitus, kelainan jiwa dan perawatan kesehatan untuk ibu hamil dan menyusui; 15. Penyewaan peralatan pesta; 16. Pelatuhan kuliner dan pengembangan lokal sebagai komuditi strategi; 17. pengelolaan dan pengembangan sistem administrasi dan informasi Desa. C. Penutup Rapat pemilihan daftar kewenangan desa berdasarkan hak asal usul dan kewenangan berskala desa oleh Pemerintah Desa Dampang Dan BPD Desa Dampang terhadap kesiapan Desa Dampang Dalam rangka melaksanakan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala desa yang pengaturannya diserahkan kepada Desa, perangkat desa dan anggota BPD di Desa Dampang sebanyak 25 orang, sebagaimana daftar hadir terlampir. Selanjutnya hasil rapat ini dijadikan sebagai dasar di dalam penetapan Keputusan BPD Desa Dampang sebagai persetujuan BPD Kepada Pemerintah Desa untuk ditetapkan dalam Peraturan Desa. Demikian berita acara ini dibuat untuk dijadikan bahan seperlunya. Dampang, 19 April 2018 KETUA BPD DESA DAMPANG KEPALA DESA DAMPANG A. HADRAWIS MUH. MADING

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA DESA DAMPANGKECAMATAN GANTARANG KABUPATEN BULUKUMBA DAFTAR HADIR KETUA DAN ANGGOTA BPD DESA DAMPANG MENGENAI PERATURAN DESA TENTANG KEWENANGAN DESA DAMPANG TAHUN 2018 NO NAMA ALAMAT JABATAN TANDA TANGAN 1 2 3 4 5 1. A. HADRAWIS DESA DAMPANG KETUA 1. 2. BURHAN DESA DAMPANG WAKIL KETUA 2. 3. TASKRI, S. Ag DESA DAMPANG SEKRETARIS 3. 4. RISMAN DESA DAMPANG ANGGOTA 4. 5. DRA. SADARIAH DESA DAMPANG ANGGOTA 5. 6. IKBAL DESA DAMPANG ANGGOTA 6. 7. H. JAMALUDDIN DESA DAMPANG ANGGOTA 7. 8. H. A. RAMLI DESA DAMPANG ANGGOTA 8. 9. MUH. TAWIL DESA DAMPANG ANGGOTA 9. 10. MURNI, S.Pd DESA DAMPANG ANGGOTA 10. 11. MASNAWATI, S.Pd DESA DAMPANG ANGGOTA 11. Dampang, Mei 2018 Ketua BPD Desa Dampang AHADRAWIS