BAB 1 PENDAHULUAN. Hal ini berimbas pada perusahaan-perusahaan yang ada di dalam negeri terutama

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. utamanya menghimpun dana dari masyarakat melalui simpanan giro, tabungan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. fungsinya sebagai lembaga intermediasi, penyelenggara transaksi

BAB V PENUTUP. independen yang berupa Return On Asset (ROA), BOPO, Financing to Deposit Ratio

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang menerapkan sistem ribawi menjadi goyah. Bahkan

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dan Financing to Deposit Ratio terhadap Return On Assets pada Sektor Bank Umum

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

AGUS MAULANA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah

BAB I PENDAHULUAN. Gagasan mengenai konsep ekonomi Islam secara Internasioanal muncul pada. tentang ekonomi Islam di Mekkah pada tahun 1976.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan

BAB VI PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dijelaskan

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan perekonomian mencakup semua sektor, baik sektor industri. (manufaktur), jasa, dan perbankan. Perkembangan perekonomian ini

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

V. KESIMPULAN DAN SARAN. Penelitian tentang bagaimana perbandingan antara kinerja perbankan syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga perantara keuangan ( Financial Intermediales )

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat dan menyalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan kurangnya inisiatif perbankan. Perkembangan bank yang makin pesat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Menurunnya kapasitas permintaan dan produksi di sektor riil berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mulai berpindah dan mempercayai Perbankan Syariah. Sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan Syariah menurut UU No. 21 tahun 2008 adalah segala

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. baik secara langsung maupun tidak langsung. Banyaknya sektor yang tergantung

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dalam sumber hukum Islam yaitu Al-Qur an dan As-Sunah. Sumber. hukum Islam ini adalah dasar sebagai pedoman untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. ditengah kondisi perekonomian yang masih dalam tahap pemulihan, membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. merubah perekonomian Indonesia menjadi terpuruk. Hal yang berimbas kepada

BAB I PENDAHULUAN. dan pihak yang kekurangan dana. Kelebihan dana tersebut dapat disalurkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB I PENDAHULUAN. kepada pihak yang kekurangan dana pada waktu yang ditentukan (Dendawijaya,

kemaslahatan, Keseimbangan, dan Universalisme.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. nasabahpun juga semakin meningkat. syariah menerapkan sistem bagi hasil berdasarkan prinsip Profit Sharing

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. stabilitas ekonomi. Bank untuk bisa menjaga kepercayaan masyarakat, maka harus

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. pada kegiatan ekonomi baik di negara maju maupun negara berkembang. Negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. juga terdapat dalam Al-Qur an surat Al- Baqarah ayat 275, yang potongan

BAB I PENDAHULUAN. juga mengalami penurunan yaitu industri perbankan Indonesia. Dengan mengalami

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN. (surplus unit) kepada pihak yang membutuhkan dana (deficit unit) pada

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan (financial intermediaries), yang menyalurkan dana dari pihak

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan perbankan syariah di Indonesia telah muncul pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam beberapa tahun terakhir masyarakat Indonesia mulai percaya

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. investasi, seperti pemberian kredit, pembelian surat-surat berhaga dan penanaman

BAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. intermediary) antara pihak yang mempunyai dana (surplus unit) dengan pihak

BAB I PENDAHULUAN. berperan dalam berbagai aktivitas jasa keuangan yang dilaksanakan oleh lembaga

hidup rakyat (Anshori:2009:226). Mengingat semakin berkembangnya zaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia memiliki peranan penting bagi pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem Lembaga Keuangan atau yang lebih khusus lagi disebut

BAB I PENDAHULUAN. ditawarkan, khususnya dalam pembiayaan, senantiasa menggunakan underlying

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Fenomena yang terjadi adalah dimana keadaan perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dimana bank memiliki beberapa fungsi, salah satunya adalah agent of trust. Agent

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Objek Studi

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan tersebut semakin membaik pada akhir 2015 seiring dengan. semakin baik (Laporan Tahunan Perbankan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. peran lembaga keuangan tersebut menjadi sangat penting. taraf hidup rakyat banyak (UU RI No. 10 tahun 1998).

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

BAB V KESIMPULAN. 5.1 Simpulan

BAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perekonomian suatu negara umumnya diukur oleh beberapa

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN yang lalu. Kemajuan ekonomi Indonesia ditandai adanya kenaikan jumlah dana

BAB I PENDAHULUAN. faktor RGEC (Risk profile, Good Corporate Governance, Earnigs, Capital).

BAB I PENDAHULUAN. perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki kelebihan dana (surplus unit)

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah adalah bank yang didasarkan pada prinsip syariah yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. bunga yang sangat tinggi. Hingga saat ini, sistem pengkreditan bank sudah merata

1. PENDAHULUAN. meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas ekonomi suatu

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan akan ketersediaan pendanaan atau biaya. Sektor perbankan memiliki

Transkripsi:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini kondisi perekonomian Indonesia tidak stabil. Krisis moneter yang melanda membuat perekonomian menjadi semakin terpuruk. Hal ini berimbas pada perusahaan-perusahaan yang ada di dalam negeri terutama pada sektor perbankan, volume penjualannya menurun. Dalam hal ini, keberadaan peran perbankan sangatlah penting karena merupakan tulang punggung bagi perekonomian suatu negara. Perbankan juga berfungsi sebagai lembaga intermediasi dalam melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat. Pentingnya bank dalam perekonomian suatu negara diperkuat oleh adanya Undang-Undang No 10 tahun 1998 tentang perbankan yang menyatakan bahwa dalam memasuki era globalisasi diperlukan penyesuaian terhadap peraturan perundang-undangan dibidang perekonomian khususnya sektor perbankan dan telah diratifikasi beberapa perjanjian internasional dibidang perdagangan barang dan jasa. Berdasarkan kegiatan operasionalnya, bank terbagi menjadi dua macam yaitu bank konvensional dan bank syariah. Perbedaan mendasar antara bank konvensional dengan bank syariah yaitu terletak pada sistem bagi hasil dan bunga. Secara fisologis, bank syariah adalah bank yang aktivitasnya meninggalkan masalah riba. Peran perbankan syariah dalam mendukung perekonomian nasional terus meningkat, kepercayaan masyarakat menggunakan bank syariah diperkuat oleh adanya Undang-Undang 1

No. 21 tahun 2008 tentang dasar hukum perbankan syariah. Dengan adanya dasar hukum tersebut, membuat masyarakat percaya kepada sistem bank syariah, yang kemungkinan akan menambah jumlah nasabah bank syariah tersebut. Jika nasabah pada bank syariah semakin banyak maka roda perekonomian juga akan lebih baik. Perbankan syariah didirikan didasarkan pada alasan fisiologis maupun praktik. Alasan fisiologis salah satunya adalah dilarangnya riba dalam transaksi keuangan maupun non-keuangan (... Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba...) (QS.Al-Baqarah 2: 275). Belahan dunia Islam (Muslim World), menginginkan sistem perekonomian yang berbasis nilai-nilai prinsip syariah untuk dapat diterapkan dalam segenap aspek kehidupan. Secara umum, prinsip bank syariah adalah melarang melakukan transaksi yang mengandung unsur riba, maisir, gharar dan jual beli barang haram. Prinsip bank syariah ini diterapkan untuk mencapai tujuan sesuai jalur syariah. Berdasarkan Undang-undang No. 7 pasal 1 tahun 1992 menyatakan bahwa prinsip syariah adalah aturan perjanjian berdasarkan hukum islam antara bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana dan pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai dengan syariah. Salah satu bank yang melakukan prinsip syariah adalah Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri mempunyai prinsip keadilan dimana prinsip ini tercermin dari penerapan imbalan atas dasar bagi hasil dan pengembalian margin keuntungan yang disepakati bersama antara bank dan nasabah. Untuk mengetahui tingkat kesehatan bank, salah satu penilaian yang dapat dilakukan adalah dengan menilai kinerja keuangan menggunakan perhitungan rasio keuangan. Untuk menghitung rasio keuangan dapat dilakukan dengan 2

menganalisis laporan keuangan bank yang dipublikasikan secara berkala. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen yang tepat untuk dipelajari dalam mengevaluasi dan mengukur kinerja keuangan perusahaan karena didalamnya terdapat informasi yang penting meliputi informasi keuangan tentang hasil usaha maupun posisi finansial dari persusahaan bank tersebut. Hubungan antara variabel Capital Adequacy Ratio (CAR) terhadap Return On Assets (ROA) adalah ketika CAR Meningkat maka Bank mempunyai banyak modal untuk bisa menyalurkan kredit terhadap masyarakat sehingga bank memperoleh pendapatan yang di harapkan, apabila CAR menurun bank akan kekurangan modal dan pendapatan pun akan menurun. Hubungan variabel Non Performing Financing (NPF) terhadap Return On Assets (ROA) adalah apabila variabel NPF Meningkat maka tingkat kredit tinggi dan kredit yang diberikan bermasalah menyebabkan pendapatan menurun tetapi apabila NPF rendah maka bank dikatakan aman dalam menyalurkan kredit, Sedangkan untuk variabel Financing To Deposit Ratio (FDR) apabila FDR Tinggi maka kemampuan bank dalam mengembalikan dana kepada pihak ketiga akan berjalan baik sehingga dapat meningkat kan pendapatan perbankan atau ROA akan naik. Berikut adalah data empiris mengenai CAR, NPF, FDR dan ROA. Data tersebut merupakan data tahunan yang dipublikasikan secara berkala sepanjang periode 2009-2014, menunjukan sebagai berikut : 3

Tabel 1.1 Data Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) Dan Return On Asset (ROA) pada Bank Syariah Mandiri periode 2009-2014 Periode CAR CAR NPF NPF FDR FDR ROA ROA 2009 12,39-4,84-83,07-2,23-2010 10,60-0,14 3,52-0,27 82,54-0,01 2,21-0,01 2011 14,57 0,37 2,42-0,3 86,03 0,04 1,95-0,12 2012 13,82-0,05 2,82 0,16 94,40 0,09 2,25 0,15 2013 14,10 0,02 4.32 0,53 89,37-0,05 1,53-0,32 2014 14,76 0,04 6,84 0,58 82,13-0,08 0,17-0,89 Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri, 2015 Berdasarkan data Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa Tingkat CAR, NPF, FDR dan ROA Pada Bank Syariah Mandiri mengalami fluktuasi selama periode penelitian 2009-2014. Seperti dalam penelitian terdahulu Edhi Satriyo Wibowo dan Muhammad Syaichu (2013), menyatakan bahwa Variabel CAR, NPF, BOPO, Bunga dan Inflasi secara bersama-sama dapat memberikan pengaruh signifikan terhadap ROA, dan secara parsial CAR tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ROA, NPF tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA. 4

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat dilihat bahwa CAR dan FDR mengalami perkembangan yang berfluktuasi dan cenderung menurun berbeda dengan NPF yang cenderung mengalami peningkatan walaupun masih dikatakan cukup baik akan tetapi di tahun 2014 peningkatannya di atas 5%, sedangkan ROA juga berfluktuasi namun pada tahun 2014 berada pada peringkat 4 yaitu sebesar 0,17% yakni di bawah 1% artinya berada pada zona tidak aman. Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah di ungkapkan di atas, dapat di ambil kesimpulan bahwa rasio-rasio keuangan setiap tahun selalu mengalami perubahan yang bervariatif dan setiap kejadian empiris tidak selalu sesuai dengan teori yang ada juga didukung oleh adanya teori yang menyatakan hubungan CAR, NPF Dan FDR Terhadap ROA. Berdasarkan fenomena yang terjadi tersebut, penulis mencoba menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul : Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF) Dan Financing to Deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA) pada PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk. Periode 2009-2014. 5

1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian di atas, maka masalah yang dapat di identifikasi adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) dan Return On Asset (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014? 2. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR) berpengaruh secara parsial terhadap Return On Assets (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014? 3. Apakah Non Performing Financing (NPF) berpengaruh secara parsial terhadap Return On Assets (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014? 4. Apakah Financing to Deposit Ratio (FDR) berpengaruh secara parsial terhadap Return On Assets (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014? 5. Apakah Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), dan Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap Return On Asset (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, penelitian dimaksudkan untuk memperoleh data-data dan informasi yang berhubungan dengan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit 6

Ratio (FDR) dan pengaruhnya terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank Syariah Mandiri, yang selanjutnya di olah dan di analisis untuk mendapatkan jawaban dari identifikasi masalah di atas. Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014. 2. Untuk mengetahui Perkembangan Non Performing Financing (NPF) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014. 3. Untuk Mengetahui Perkembangan Financing to Deposit Ratio (FDR) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014. 4. Untuk Mengetahui Perkembangan Return On Assets (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014. 5. Untuk Mengetahui Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to Deposit Ratio (FDR) secara simultan terhadap Return On Assets (ROA) Pada PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Periode 2009-2014. 7

1.4 Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan Teoritis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi kajian perbankan syariah dan juga sebagai pengembangan ilmu terutama yang berkaitan dengan judul tersebut. 2. Kegunaan Praktis a. Bagi penulis Diharapkan dapat memberikan tambahan pengetahuan tentang pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing Financing (NPF), Financing to deposit Ratio (FDR) terhadap Return On Asset (ROA) dan sebagai bahan perbandingan antara teori dengan kenyataan yang terjadi dilapangan bagi objek penelitian. b. Bagi objek penelitian Diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi perusahaan agar menjadi lebih baik dimasa yang akan datang. c. Bagi akademik Diharapkan dapat menjadi referensi yang relevan untuk penelitian lainnya, dan menjadi sumber untuk menambah pengetahuan dan wawasan bagi semua pihak. d. Bagi umum Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan inspirasi untuk mengembangkan penelitian yang lebih luas dan mendalam mengenai masalah perbankan syariah. 8

1.5 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada Perusahaan yang menjadi objek penelitian yaitu PT. Bank Syariah Mandiri (Persero) Tbk. Dimana datanya di ambil dari laporan keuangan tahunan PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. Melalui website BI (www.bi.go.id) dan website resmi PT. Bank Syariah Mandiri Tbk. (www.syariahmandiri.co.id), dengan waktu penelitian dimulai sejak Surat Keputusan (SK) Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ekuitas Pada Tanggal 17 Februari 2015 sampai dengan 17 Juni 2015. 9