BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Yamaha didirikan pada tahun 1887 dengan pendirinya Torakusu Yamaha. Torakusu sangat menyukai music dan pertama sekali dia yang membuat alat musik piano/organ. Tidak lama kemudian Yamaha dikenal sebagai pembuat berbagai instrument musik terbesar didunia. Menjelang perang dunia ke 2, Torakusu Yamaha mendapat pesanan untuk membuat propeler (baling2 pesawat tempur jepang). Memang pada perang dunia ke 2, semua home industri dimanfaatkan untuk memproduksi alat perang apapun. Atas pengetahuannya tentang permesinan pada pesawat tempur (karena membuat propeler), maka pengetahuan ini diaplikasikan untuk membuat sepeda motor. Sepeda motor pertama yang dibuat YA 1 adalah Capung Merah. Sebenarnya ini nama pesawat tempur Jepang yang terkenal, itulah sebutan Motor Yamaha pertama. Warna motor ini berbeda karena saat itu semua motor adalah Hitam. Jadi hanya Yamaha yang merah. Yamaha berhasil menancapkan bendera sebagai pembuat motor 2 tak terbaik terutama Model YDS 250cc tahun 1960 dan YR1 350cc. Selanjutnya Yamaha berkembang dengan cukup pesat dan ditahun 1959 keluarlah motor sport pertamanya yang dikenal sebagai YDSI, dengan 5 speed gearbox. Dan ditahun 1960 produksinya meningkat 6 kali lipat menjadi 138 ribu motor. Tahun 1969 Yamaha mulai mencoba membuat mesin 4 langkah (4 Tak) dengan model XS 1 650cc sangat sukses di Inggris dan model ini memasuki pasar Amerika pada tahun 1980 yang sukses di Amerika. Kemudian ditahun 1970 dilanjutkan membuat YR 5, yang terkenal ringan dan relatif terjangkau harganya dibanding motor-motor dikelasnya saat itu. Saat ini Yamaha memiliki berbagai varian jenis motor, mulai dair motor sport, motor bebek, dan skutik. Matik pertama Yamaha adalah Yamaha NUVO yang memiliki bentuk seperti motor bebek, yang dilanjutkan dengan Yamaha MIO dan MIO SOUL. Yamaha MIO terdiri dari dua jenis, MIO Sport dan MIO Standard. Dengan tampilan striping baru The Dinamic Edition, MIO semakin inovatif, mantap dan juga berkualitas tinggi yang membuat para penggunanya tampil nyaman serta percaya diri. Pada MIO Soul, memiliki desain front lamp yang baru. Selain menghasilkan bias cahaya yang melebar, juga di desain secara khusus. Dan juga panel dynamic air scoop MIO yang terinspirasi dari desain futuristic yang berbentuk Chevron (tanda V ). panel speedometer dan informasi lainnya tampil lebih modern dan memberi efek penglihatan lebih focus. 1.2 Latar Belakang Penelitian Industri sepeda motor di Indonesia kini telah menunjukkan suatu fenomena yang menarik. Saat Indonesia sedang mengalami peningkatan di bidang perekonomian, ternyata di industri sepeda motor 1
juga menunjukkan pertumbuhan yang meningkat. Ketika kelangkaan BBM mulai terjadi, perilaku masyarakat yang membutuhkan sepeda motor dengan merek, kualitas, serta harga yang sesuai dengan kebutuhan juga semakin tinggi. Dengan desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus di perhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan pembelian, untuk maju para produsen harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen Seiring dengan kemajuan teknologi, perkembangan dunia usaha juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Dengan bermunculannya berbagai perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan, persaingan yang ketat antar perusahaan akan mendominasi dunia usaha pada masa sekarang ini. Dilihat dari kenyataan ini maka perusahaan di tuntut untuk lebih mengadaptasikan diri dengan bekerja efisien dan efektif, mempunyai kemampuan mengkondisikan fungsi-fungsi organisasi lainnya agar perusahaan dapat bekerja dengan lebih baik lagi. Seiring perkembangan alat tansportasi sehari-hari, macam dan ragam kebutuhan sepeda motor semakin meningkat. Demikian pula dengan penggunanya. Jika dulu sepeda motor dominan oleh kaum laki-laki, kini perempuan pun banyak yang memerlukan sepeda motor. Ini yang menarik simpati kalangan produsen untuk menghadirkan motor tipe bebek dan sport yang mudah dikendarai oleh perempuan, sehingga lahirlah varian baru sepeda motor tipe matik. Sepeda motor matik adalah jenis automatic transmision scooter dengan fitur baru, 4 tak dan dikombinasikan dengan system transmisi otomatis untuk memberikan akselerasi yang halus tanpa melakukan perpindahan tuas porsneling. Sepeda motor matik mampu merebut pasar pengandara sepeda motor. Pengguna sepeda motor bebek sudah bergeser ke matik. Dari tiga merek besar penguasa pasar sepeda motor, Yamaha, Honda, Suzuki, masing-masing gencar merebut pasar sepeda motor matik. Sepeda motor matic merupakan katagori yang di kuasai oleh Yamaha. Yamaha sangat konsisten dalam mempelopori skutik, dan patut meraih predikat market leader di kelas, ini jauh meninggalkan kymco, padahal kymco adalah yang pertama kali mempelopori kelas ini. VARIO yang diklaim oleh Honda merupakan lawan kuat dari Yamaha MIO, ternyata belum dapat menggeser posisi MIO. Banyak pertimbangan masyarakat untuk memilih MIO, selain harga yang lebih murah, juga biaya operasional dan pemeliharaannya yang lebih murah, mampu membuat masyarakat masih memilih MIO. Tabel 1.1 adalah data market share matic beberapa tahun terakhir : 2
Table 1.1 Data penjualan dan Market Share Sepeda Motor di Indonesia, (unit) Tahun 2009-2012 Merek 2009 2010 2011 2012 Honda 2.704.097 3.418.632 4.276.136 4.092.693 (45,97%) (46,21%) (53,16%) (57,31%) Yamaha 2.674.892 3.345.680 3.147.873 2.433.354 (45,47%) (45,22%) (39,14%) (34,07%) Suzuki 438.158 526.003 494.841 465.630 (7,45%) (7,11%) (6,15%) (6,52%) Kawasaki 61.217 87.004 100.673 13.1657 (1,04%) (1,17%) (1,25%) (1,84%) Lain-lain 3.143 21.325 24.372 18.252 (0,06%) (0,29%) (0,03%) (0,26%) Total 5.881.777 7.398.644 8.043.535 7.141.586 Sumber : AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) Berdasarkan tabel 1.1 terlihat penjualan Yamaha mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai pada tahun 2010, bahkan market share pada pada tahun 2009 hanya terpaut 0,5% dari merek lain pemimpin pasar. Akan tetapi setelah tahun 2010 market share Yamaha mulai turun menjadi 45,22%, dilanjutkan pada tahun 2011 menjadi 39,14%,dan terakhir berdasarkan data AISI tersebut yaitu tahun 3
2012 memperoleh market share 34,07% dan merupakan market share terendah setelah tahun 2009. Penurunan ini disebabkan minimnya varian baru yang di tawarkan kepada konsumen, disisi lain merek pesaing terus mengeluarkan varian barunya. Gambar 1.1 Market share Matic (Sumber : data Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI)) Dilihat dari atribut nya sepeda motor matik, hampir semua menawarkan yang tidak jauh berbeda. Namun mengapa motor matik Yamaha setiap tahun mengalami penurunan, padahal di tahun 2005 yamaha sempat menguasai pasar, Berdasarkan dari gambar 1.1 di atas, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Ada berbagai pendapatan mengenai tahaptahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada 4 tahapan siklus hidup produk menurut Philip Kotler yaitu introduction, growth, maturity dan decline. Pada gambar di atas Yamaha sedang berada pada tahap decline produk. Karena produk tersebut sudah tidak memenuhi kebutuhan konsumen atau ada produk lain yang lebih bagus, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini akan mengakibatkan jumlah keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang sebelumnya telah diuraikan di atas, maka untuk perumusan masalah menggunakan pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana brand equity motor matik yamaha di kota Bandung? 2. Bagaimana keputusan pembelian motor matik yamaha di kota Bandung? 4
3. Bagaimana pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian motor matic yamaha di kota bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang sebelumnya telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian dapat di jabarkan sebagi berikut: 1. Untuk mengatahui brand equity motor matik yamaha di kota bandung 2. Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen motor matik yamaha di kota bandung 3. Untuk mengetahui brand equity terhadap keputusan pembelian motor matik yamaha di kota bandung 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan yang terbagi ke dalam dua bagian, yakni kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. 1.5.1 Kegunaan Teoritis 1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk mengetahui konsumen terhadap motor matik yamah di kota bandung 2. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan, serta dapat digunakan sebagai pedoman pustaka untuk penelitian selanjutnya. 1.5.2 Kegunaan Praktis Sebagai masukan kepada produsen motor matik yamaha dalam menentukan strategi pemasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen 1.6 Sistematika Penulisan Berikut merupakan sistematika penulisan yang digunakan di dalam penelitian yang terbagi ke dalam lima bab: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN 5
Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil penelitian dan juga pembahasan yang akan diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi dua sub bab, yakni kesimpulan dan saran. Sub bab kesimpulan berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Sedangkan sub bab saran berisi implikasi kesimpulan, serta berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah. 6