BAB I PENDAHULUAN. 1.2 Latar Belakang Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Persaingan pasar dalam era teknologi terjadi sangat cepat dimana fenomena

BAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini

BAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

BAB 1 PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global

I PENDAHULUAN. kepada konsumen agar dapat bertahan dan bersaing dengan perusahaan lain.

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan ketatnya persaingan bisnis di Era globalisasi seperti sekang ini,

BAB I PENDAHULUAN. menerapkan strategi, agar produk mereka diterima di pasar. Perkembangan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya

BAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor

BAB I PENDAHULUAN. menjaga dan mengembangkan keunggulan kompetitif dengan pesaingnya. Industri

BAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Di tengah perubahan perekonomian dunia yang semakin berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Niat pembelian merupakan perilaku konsumen dalam melakukan pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. oleh masyarakat. Hal ini dapat terlihat dalam kehidupan sehari-hari dimana

BAB I PENDAHULUAN. cara menunjukkan keunggulan-keunggulan yang dimilki produk tersebut. Bisnis

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan

BAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan industri otomotif khususnya sepeda motor di Indonesia saat ini begitu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dan kemajuan di bidang teknologi otomotif dewasa ini telah


BAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk

BAB I PENDAHULUAN. penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain. Manajemen

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di Jakarta. PT. YMKI memiliki jaringan distribusi yang berada di seluruh

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. bisa menarik konsumen, menawarkan produk yang berkualitas dan. memperhatikan merek sertai juga harga yang ekonomis.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memberikan nilai lebih pada produk yang ditawarkan kepada konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,

BAB I PENDAHULUAN. besar orang yang bekerja di wilayah Jabodetabek. Setiap pagi saat waktunya masuk

BAB I PENDAHULUAN. peminatnya. Perkembangan motor matic di Indonesia dimulai saat Kymco

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar

BAB I PENDAHULUAN. disegala bidang kehidupan termasuk ekonomi, teknologi, komunikasi, dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. pada industri sepeda motor. Para produsen motor sport terus melakukan

BAB I PENDAHULUAN. ini sangatlah ketat. Setiap perusahaan berusaha dan berlomba-lomba untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya kehidupan modern masyarakat kota saat ini membawa

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat

BAB I PENDAHULUAN. strategi pemasaran yang efektif untuk menggaet konsumen baru dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri sepeda motor merupakan industry yang sedang tumbuh pesat di

BAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek

BAB I PENDAHULUAN. ini dapat dilihat dari peningkatan penjualan sepeda motor, tahun 2006 Honda

BAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. dalam hal mobilitas dari satu tempat ketempat lain. Hal. favorit masyarakat karena dianggap paling efektif dan efisien.

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. menjadi sebab naik turunnya harga barang-barang yang ada di pasar sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan para produsen sepeda motor semakin berlomba-lomba dalam menjual sepeda

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan yang dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya industri sepeda

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media

BAB I PENDAHULUAN. pemasaran yang tepat agar usahanya dapat bertahan dan memenangi

I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor

I. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan lahan subur bagi pertumbuhan perusahaan otomotif

BAB I PENDAHULUAN. mendefinisikan kebutuhan pelanggan dengan hati-hati dalam merancang. produk yang sesuai keinginan dan harapan konsumen.

BAB I PENDAHULUAN. butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas

BAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. otomotif atau kendaraan bermotor. Industri otomotif sangat berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

2016 LAPORAN INDUSTRI INDUSTRI SEPEDA MOTOR DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi. Banyak aktifitas yang harus dilakukan dari satu tempat ke

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dibidang otomotif. Dilihat dari ukuran, harga dan pengoperasiannya,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan jaman khususnya dibidang teknologi yang

ANALISIS PENGARUH ATRIBUT-ATRIBUT PRODUK YAMAHA VEGA ZR TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN DI KOTA SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pelaku bisnis untuk menciptakan atau menarik konsumen pada suatu

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah produsen sepeda motor di Indonesia cukup banyak. Menurut data

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan citra yang baik dan unggul bagi produknya. Setiap konsumen

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini dengan mengikuti perkembangan jaman, kebutuhan manusia akan

BAB I PENDAHULUAN. baik pada orang mengenai perusahaan yang bersangkutan, kurang baik pada orang

BAB I PENDAHULUAN. telah melampaui kegunaan, fungsi, dan nilai komersialnya. Konsumen tidak

BAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. dituntut untuk selalu dapat bersaing dalam hal peningkatan mutu produk barang dan

BAB I PENDAHULUAN. banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan. Dari tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan untuk. lebih praktis dan lebih mudah menerjang kemacetan.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke

PENGARUH ATRIBUT SEPEDA MOTOR YAMAHA MIO TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Studi Kasus di Kecamatan Klaten Tengah, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah)

BAB I PENDAHULUAN. pelanggan sebagai tujuan utama (Kotler, 2005). Pengaruh globalisasi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Yamaha didirikan pada tahun 1887 dengan pendirinya Torakusu Yamaha. Torakusu sangat menyukai music dan pertama sekali dia yang membuat alat musik piano/organ. Tidak lama kemudian Yamaha dikenal sebagai pembuat berbagai instrument musik terbesar didunia. Menjelang perang dunia ke 2, Torakusu Yamaha mendapat pesanan untuk membuat propeler (baling2 pesawat tempur jepang). Memang pada perang dunia ke 2, semua home industri dimanfaatkan untuk memproduksi alat perang apapun. Atas pengetahuannya tentang permesinan pada pesawat tempur (karena membuat propeler), maka pengetahuan ini diaplikasikan untuk membuat sepeda motor. Sepeda motor pertama yang dibuat YA 1 adalah Capung Merah. Sebenarnya ini nama pesawat tempur Jepang yang terkenal, itulah sebutan Motor Yamaha pertama. Warna motor ini berbeda karena saat itu semua motor adalah Hitam. Jadi hanya Yamaha yang merah. Yamaha berhasil menancapkan bendera sebagai pembuat motor 2 tak terbaik terutama Model YDS 250cc tahun 1960 dan YR1 350cc. Selanjutnya Yamaha berkembang dengan cukup pesat dan ditahun 1959 keluarlah motor sport pertamanya yang dikenal sebagai YDSI, dengan 5 speed gearbox. Dan ditahun 1960 produksinya meningkat 6 kali lipat menjadi 138 ribu motor. Tahun 1969 Yamaha mulai mencoba membuat mesin 4 langkah (4 Tak) dengan model XS 1 650cc sangat sukses di Inggris dan model ini memasuki pasar Amerika pada tahun 1980 yang sukses di Amerika. Kemudian ditahun 1970 dilanjutkan membuat YR 5, yang terkenal ringan dan relatif terjangkau harganya dibanding motor-motor dikelasnya saat itu. Saat ini Yamaha memiliki berbagai varian jenis motor, mulai dair motor sport, motor bebek, dan skutik. Matik pertama Yamaha adalah Yamaha NUVO yang memiliki bentuk seperti motor bebek, yang dilanjutkan dengan Yamaha MIO dan MIO SOUL. Yamaha MIO terdiri dari dua jenis, MIO Sport dan MIO Standard. Dengan tampilan striping baru The Dinamic Edition, MIO semakin inovatif, mantap dan juga berkualitas tinggi yang membuat para penggunanya tampil nyaman serta percaya diri. Pada MIO Soul, memiliki desain front lamp yang baru. Selain menghasilkan bias cahaya yang melebar, juga di desain secara khusus. Dan juga panel dynamic air scoop MIO yang terinspirasi dari desain futuristic yang berbentuk Chevron (tanda V ). panel speedometer dan informasi lainnya tampil lebih modern dan memberi efek penglihatan lebih focus. 1.2 Latar Belakang Penelitian Industri sepeda motor di Indonesia kini telah menunjukkan suatu fenomena yang menarik. Saat Indonesia sedang mengalami peningkatan di bidang perekonomian, ternyata di industri sepeda motor 1

juga menunjukkan pertumbuhan yang meningkat. Ketika kelangkaan BBM mulai terjadi, perilaku masyarakat yang membutuhkan sepeda motor dengan merek, kualitas, serta harga yang sesuai dengan kebutuhan juga semakin tinggi. Dengan desain baru yang ditawarkan pada tingkat harga yang kompetitif merupakan potensi yang harus di perhatikan produsen untuk mempengaruhi keputusan pembelian, untuk maju para produsen harus memahami kebutuhan dan keinginan konsumen Seiring dengan kemajuan teknologi, perkembangan dunia usaha juga mengalami pertumbuhan yang pesat. Dengan bermunculannya berbagai perusahaan yang berusaha memenuhi kebutuhan pelanggan, persaingan yang ketat antar perusahaan akan mendominasi dunia usaha pada masa sekarang ini. Dilihat dari kenyataan ini maka perusahaan di tuntut untuk lebih mengadaptasikan diri dengan bekerja efisien dan efektif, mempunyai kemampuan mengkondisikan fungsi-fungsi organisasi lainnya agar perusahaan dapat bekerja dengan lebih baik lagi. Seiring perkembangan alat tansportasi sehari-hari, macam dan ragam kebutuhan sepeda motor semakin meningkat. Demikian pula dengan penggunanya. Jika dulu sepeda motor dominan oleh kaum laki-laki, kini perempuan pun banyak yang memerlukan sepeda motor. Ini yang menarik simpati kalangan produsen untuk menghadirkan motor tipe bebek dan sport yang mudah dikendarai oleh perempuan, sehingga lahirlah varian baru sepeda motor tipe matik. Sepeda motor matik adalah jenis automatic transmision scooter dengan fitur baru, 4 tak dan dikombinasikan dengan system transmisi otomatis untuk memberikan akselerasi yang halus tanpa melakukan perpindahan tuas porsneling. Sepeda motor matik mampu merebut pasar pengandara sepeda motor. Pengguna sepeda motor bebek sudah bergeser ke matik. Dari tiga merek besar penguasa pasar sepeda motor, Yamaha, Honda, Suzuki, masing-masing gencar merebut pasar sepeda motor matik. Sepeda motor matic merupakan katagori yang di kuasai oleh Yamaha. Yamaha sangat konsisten dalam mempelopori skutik, dan patut meraih predikat market leader di kelas, ini jauh meninggalkan kymco, padahal kymco adalah yang pertama kali mempelopori kelas ini. VARIO yang diklaim oleh Honda merupakan lawan kuat dari Yamaha MIO, ternyata belum dapat menggeser posisi MIO. Banyak pertimbangan masyarakat untuk memilih MIO, selain harga yang lebih murah, juga biaya operasional dan pemeliharaannya yang lebih murah, mampu membuat masyarakat masih memilih MIO. Tabel 1.1 adalah data market share matic beberapa tahun terakhir : 2

Table 1.1 Data penjualan dan Market Share Sepeda Motor di Indonesia, (unit) Tahun 2009-2012 Merek 2009 2010 2011 2012 Honda 2.704.097 3.418.632 4.276.136 4.092.693 (45,97%) (46,21%) (53,16%) (57,31%) Yamaha 2.674.892 3.345.680 3.147.873 2.433.354 (45,47%) (45,22%) (39,14%) (34,07%) Suzuki 438.158 526.003 494.841 465.630 (7,45%) (7,11%) (6,15%) (6,52%) Kawasaki 61.217 87.004 100.673 13.1657 (1,04%) (1,17%) (1,25%) (1,84%) Lain-lain 3.143 21.325 24.372 18.252 (0,06%) (0,29%) (0,03%) (0,26%) Total 5.881.777 7.398.644 8.043.535 7.141.586 Sumber : AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) Berdasarkan tabel 1.1 terlihat penjualan Yamaha mengalami peningkatan dari tahun 2009 sampai pada tahun 2010, bahkan market share pada pada tahun 2009 hanya terpaut 0,5% dari merek lain pemimpin pasar. Akan tetapi setelah tahun 2010 market share Yamaha mulai turun menjadi 45,22%, dilanjutkan pada tahun 2011 menjadi 39,14%,dan terakhir berdasarkan data AISI tersebut yaitu tahun 3

2012 memperoleh market share 34,07% dan merupakan market share terendah setelah tahun 2009. Penurunan ini disebabkan minimnya varian baru yang di tawarkan kepada konsumen, disisi lain merek pesaing terus mengeluarkan varian barunya. Gambar 1.1 Market share Matic (Sumber : data Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI)) Dilihat dari atribut nya sepeda motor matik, hampir semua menawarkan yang tidak jauh berbeda. Namun mengapa motor matik Yamaha setiap tahun mengalami penurunan, padahal di tahun 2005 yamaha sempat menguasai pasar, Berdasarkan dari gambar 1.1 di atas, suatu produk juga memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari pasar. Ada berbagai pendapatan mengenai tahaptahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk. Ada 4 tahapan siklus hidup produk menurut Philip Kotler yaitu introduction, growth, maturity dan decline. Pada gambar di atas Yamaha sedang berada pada tahap decline produk. Karena produk tersebut sudah tidak memenuhi kebutuhan konsumen atau ada produk lain yang lebih bagus, baik dari segi kualitas maupun kuantitas. Hal ini akan mengakibatkan jumlah keuntungan yang diperoleh produsen dan pedagang akan menurun drastis atau perlahan tapi pasti dan akhirnya mati. 1.3 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang sebelumnya telah diuraikan di atas, maka untuk perumusan masalah menggunakan pertanyaan sebagai berikut: 1. Bagaimana brand equity motor matik yamaha di kota Bandung? 2. Bagaimana keputusan pembelian motor matik yamaha di kota Bandung? 4

3. Bagaimana pengaruh brand equity terhadap keputusan pembelian motor matic yamaha di kota bandung? 1.4 Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah yang sebelumnya telah diuraikan di atas, maka tujuan penelitian dapat di jabarkan sebagi berikut: 1. Untuk mengatahui brand equity motor matik yamaha di kota bandung 2. Untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen motor matik yamaha di kota bandung 3. Untuk mengetahui brand equity terhadap keputusan pembelian motor matik yamaha di kota bandung 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini memiliki beberapa kegunaan yang terbagi ke dalam dua bagian, yakni kegunaan teoritis dan kegunaan praktis. 1.5.1 Kegunaan Teoritis 1. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan kepada perusahaan untuk mengetahui konsumen terhadap motor matik yamah di kota bandung 2. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa untuk menambah wawasan dan pengetahuan, serta dapat digunakan sebagai pedoman pustaka untuk penelitian selanjutnya. 1.5.2 Kegunaan Praktis Sebagai masukan kepada produsen motor matik yamaha dalam menentukan strategi pemasaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen 1.6 Sistematika Penulisan Berikut merupakan sistematika penulisan yang digunakan di dalam penelitian yang terbagi ke dalam lima bab: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan penjelasan secara umum, ringkas, dan padat yang menggambarkan dengan tepat isi penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN 5

Bab ini mengemukakan dengan jelas, ringkas, dan padat tentang hasil kajian kepustakaan yang terkait dengan topik dan variabel penelitian untuk dijadikan dasar bagi penyusunan kerangka pemikiran BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menegaskan pendekatan, metode, dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data yang dapat menjawab atau menjelaskan masalah penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi hasil penelitian dan juga pembahasan yang akan diuraikan secara kronologis dan sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi dua sub bab, yakni kesimpulan dan saran. Sub bab kesimpulan berisi penafsiran dan pemaknaan peneliti terhadap hasil analisis temuan penelitian. Sedangkan sub bab saran berisi implikasi kesimpulan, serta berhubungan dengan masalah dan alternatif pemecahan masalah. 6