FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

dokumen-dokumen yang mirip
Bank Konvensional Syariah Roda 2 20% 20% Roda 3 atau lebih non produktif 25% 25% Roda 3 atau lebih produktif 20% 20%

No. 18/19/DKMP Jakarta, 6 September 2016 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM, BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

2 Kredit atau Pembiayaan Properti dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tent

2 berkeinginan untuk membeli Properti maupun kendaraan bermotor. Langkah tersebut dilakukan bersamaan dengan pelonggaran Rasio Loan to Value atau Rasi

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA R.I

No.17/ 25 /DKMP Jakarta, 12 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM, BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

No. 15/40/DKMP Jakarta, 24 September Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

No. 15/40/DKMP Jakarta, 24 September Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

ketentuan Loan to Value meningkatkan aspek kehati-hatian bank dalam penyaluran

No. 14/ 10 /DPNP Jakarta, 15 Maret Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA

DAMPAK PERUBAHAN KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP PERKEMBANGAN KREDIT PEMILIKAN RUMAH Oleh Tim Riset SMF

BANK INDONESIA SEPTEMBER 2013

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS

No. 14/ 33 /DPbS Jakarta, 27 November Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 10/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN

BAB I PENDAHULUAN. dianggap investasi tersebut menguntungkan. Menurut Tandelilin (2010) investasi

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN ASURANSI DAN PERUSAHAAN REASURANSI

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 39 /SEOJK.03/2017 TENTANG LAPORAN TAHUNAN DAN LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI BANK PERKREDITAN RAKYAT

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 4/SEOJK.05/2013

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 7/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 67 /POJK.04/2017 TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 6/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NO

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/42/PBI/2016 TENTANG PEMBENTUKAN PERATURAN DI BANK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 41 /SEOJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQs) PERATURAN BANK INDONESIA NO.15/3/DKBU/2013 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

2015, No.73 2 e. bahwa sehubungan dengan huruf a sampai dengan huruf d diatas diperlukan penyesuaian terhadap ketentuan tentang Kewajiban Penyediaan M

Pedoman Penilaian dan Laporan Perkembangan Pembangunan Properti terkait LTV

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat.

2017, No e. bahwa sehubungan dengan beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan jasa keuangan di sektor perbankan dari Ban

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN

MATRIKS RANCANGAN POJK KPMM BPRS

BAB I PENDAHULUAN. berperan sebagai institusi yang memberikan jasa keuangan bagi seluruh pelaku

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.07/2017

Yth. 1. Direksi Perusahaan Pembiayaan Syariah; dan 2. Direksi Perusahaan Pembiayaan yang mempunyai Unit Usaha Syariah, di tempat.

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL. BAB I KETENTUAN UMUM

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 13/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PT TASPEN (PERSERO)

No Dalam rangka meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan SLIK diperlukan pengaturan mengenai pelaporan dan permintaan informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang harus dipikirkan oleh pemerintah. Berdasarkan data yang diperoleh dari

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 14/SEOJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN PT JAMSOSTEK (PERSERO)

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 5 /POJK.03/2015 TENTANG KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/26/PBI/2011 TENTANG

- 1 - Yth. Direksi Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah di tempat.

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 47 /SEOJK.05/2016

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /SEOJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /SEOJK.03/2017

- 1 - SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA ANGGOTA DEWAN GUBERNUR BANK INDONESIA,

- 2 - PASAL DEMI PASAL. Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas.

2017, No f. bahwa sehubungan dengan beralihnya fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan jasa keuangan di sektor perbankan dari Ban

-2- Modal dan Undang-Undang Nomor 21 tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, perlu menyempurnakan peraturan

ATAS RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37 /POJK.03/2016 TENTANG RENCANA BISNIS BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 43 /SEOJK.03/2017

No. 14/ 26 /DKBU Jakarta, 19 September 2012 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA

Pedoman Penilaian Properti Untuk Kepentingan LTV (P2L) & Laporan Perkembangan Pembangunan Properti (LP3)

2017, No sektor perbankan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan diperlukan pengaturan kembali transparansi kondisi keuangan Bank Perkre

S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH DI INDONESIA

LIST PERTANYAAN DAN JAWABAN TERKAIT PENERAPAN KETENTUAN LOAN TO VALUE

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 13/ 26 /PBI/2011 TENTANG

Yth. 1. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan; dan 2. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan; di tempat.

PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DALAM RANGKA PEMBIAYAAN SEKUNDER PERUMAHAN

2 Teknis dalam rangka Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia (Lembaran

- 1 - SALINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

TENTANG RENCANA BISNIS BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Kepada SEMUA BANK UMUM SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH DI INDONESIA. Penilaian Kualitas Aktiva Bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah.

PERATURAN ANGGOTA DEWAN GUBERNUR NOMOR 19/8/PADG/2017 TENTANG PEMBIAYAAN LIKUIDITAS JANGKA PENDEK SYARIAH BAGI BANK UMUM SYARIAH

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 19/SEOJK.05/2015 TENTANG

SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. adalah bank, nasabah, pengembang atau developer, pemerintah, serta Bank

2017, No menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentang Prinsip Kehati-hatian dalam Kegiatan Penyertaan Modal; Mengingat : 1. Undang-Undan

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Yth. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan di tempat.

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /SEOJK.05/2017 TENTANG TINGKAT KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN MODAL VENTURA

RINGKASAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 48 /POJK.03/2017 TENTANG TRANSPARANSI KONDISI KEUANGAN BANK PERKREDITAN RAKYAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 3/POJK.05/2013 TENTANG LAPORAN BULANAN LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG LAPORAN BULANAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN. Jakarta, 5 Desember 2013

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /SEOJK.03/2017

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENILAI YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SALINAN SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /SEOJK.03/2016

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 14/14/PBI/2012 TENTANG TRANSPARANSI DAN PUBLIKASI LAPORAN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2 d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan tentan

2017, No menetapkan Peraturan Bank Indonesia tentang Pinjaman Likuiditas Jangka Pendek bagi Bank Umum Konvensional; Mengingat : 1. Undang-Undang

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 11 /POJK.05/2014 TENTANG PEMERIKSAAN LANGSUNG LEMBAGA JASA KEUANGAN NON-BANK

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/12/PBI/2015

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

SURAT EDARAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR./SEOJK.03/2016

Yth: 1. Direksi Bank Umum Syariah 2. Direksi Bank Umum Konvensional yang Memiliki Unit Usaha Syariah di tempat

Transkripsi:

FREQUENTLY ASKED QUESTIONS (FAQ) PADG NOMOR 20/22/PADG/2018 TANGGAL 18 SEPTEMBER 2018 TENTANG RASIO LOAN TO VALUE UNTUK KREDIT PROPERTI, RASIO FINANCING TO VALUE UNTUK PEMBIAYAAN PROPERTI, DAN UANG MUKA UNTUK KREDIT ATAU PEMBIAYAAN KENDARAAN BERMOTOR 1. Apa latar belakang penerbitan Peraturan Anggota Dewan Gubernur ini? Peraturan Anggota Dewan Gubernur tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PADG LTV/FTV dan Uang Muka) diterbitkan sebagai peraturan pelaksanaan dari Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PBI LTV/FTV dan Uang Muka) yang telah diundangkan melalui PBI No. 20/8/PBI/2018 tanggal 1 Agustus 2018. 2. Apa yang menjadi substansi pengaturan dalam batang tubuh dan penjelasan PADG LTV/FTV dan Uang Muka? Sebagai peraturan pelaksanaan dari PBI LTV/FTV dan Uang Muka, PADG LTV/FTV dan Uang Muka mengatur lebih lanjut antara lain terkait pengaturan mengenai (i) formula penghitungan rasio kredit/pembiayaan bermasalah dan rasio Kredit Properti (KP)/Pembiayaan Properti (PP) bermasalah, (ii) sumber data dalam penghitungan rasio kredit/pembiayaan bermasalah dan rasio KP bermasalah, (iii) laporan offline sebagai sumber data dalam penghitungan rasio PP bermasalah, (iv) tata cara penyampaian laporan PP secara offline kepada Bank Indonesia, (v) formula penghitungan rasio kredit/pembiayaan bermasalah dan rasio Kredit Kendaraan Bermotor (KKB)/Pembiayaan Kendaraan Bermotor (PKB) bermasalah, (vi) sumber data dalam penghitungan rasio kredit/pembiayaan bermasalah dan rasio KKB/PKB bermasalah, (vii) tata cara evaluasi kebijakan LTV/FTV dan uang muka. 1

3. Apa yang menjadi substansi pengaturan dalam lampiran PADG LTV/FTV dan Uang Muka? PADG LTV/FTV dan Uang Muka memiliki 11 (sebelas) lampiran, yang terdiri atas: a. Lampiran I berisikan informasi mengenai contoh penetapan penilai agunan; b. Lampiran II berisikan informasi mengenai contoh penghitungan dan penetapan Rasio LTV untuk KP atau Rasio FTV untuk PP serta penetapan urutan fasilitas KP dan PP; c. Lampiran III berisikan informasi mengenai rincian sumber data untuk penghitungan rasio Kredit bermasalah, penghitungan rasio Pembiayaan bermasalah, dan penghitungan rasio KP bermasalah; d. Lampiran IV berisikan informasi mengenai format laporan PP dan petunjuk pengisian laporan PP; e. Lampiran V berisikan informasi mengenai daftar alamat surat elektronik (email); f. Lampiran VI berisikan informasi mengenai contoh penghitungan dan penetapan Rasio LTV untuk Kredit tambahan (top up) atau Rasio FTV untuk Pembiayaan baru dan pengambilalihan (take over) KP atau PP; g. Lampiran VII berisikan informasi mengenai contoh penghitungan dan penetapan Rasio LTV dan Rasio FTV untuk pemilikan Properti yang belum tersedia secara utuh; h. Lampiran VIII berisikan informasi mengenai contoh penghitungan dan penetapan Uang Muka KKB atau PKB; i. Lampiran IX berisikan informasi mengenai rincian sumber data untuk penghitungan rasio Kredit bermasalah, penghitungan rasio Pembiayaan bermasalah, penghitungan rasio KKB bermasalah, dan penghitungan rasio PKB bermasalah; j. Lampiran X berisikan informasi mengenai contoh larangan pemberian Kredit atau Pembiayaan untuk pemenuhan Uang Muka; dan k. Lampiran XI berisikan informasi mengenai contoh penghitungan sanksi kewajiban membayar. Lampiran tersebut dimaksudkan untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai implementasi ketentuan LTV/FTV dan Uang Muka melalui contohcontoh maupun format laporan beserta petunjuk pengisiannya sehingga diharapkan terdapat kesamaan persepsi mengenai ketentuan LTV/FTV dan Uang Muka. 2

4. Selain muatan pengaturan lebih lanjut sebagaimana disebutkan di atas, apakah ada penyesuaian lainnya dalam PADG LTV/FTV dan Uang Muka ini jika dibandingkan dengan pengaturan sebelumnya? Secara umum, penyesuaian yang secara spesifik diatur dalam PADG LTV/FTV dan Uang Muka yang berbeda dengan ketentuan sebelumnya, antara lain sebagai berikut: a. Penyesuaian batas plafon KP/PP yang penilaian agunannya harus dilakukan oleh penilai independen, dari yang sebelumnya diatur sebesar di atas Rp5 miliar, menjadi di atas Rp10 miliar; b. Penghentian kewajiban penyampaian laporan lain berupa Laporan KP dan KKB ; c. Berakhirnya status KP/PP yang belum tersedia secara utuh dalam hal telah dibuktikan dengan adanya penyerahan berita acara serah terima kepada bank; dan d. Tata cara evaluasi kebijakan LTV/FTV dan Uang Muka KKB/PKB. Khusus untuk huruf a, pengaturan tersebut juga merupakan penyesuaian atas pengaturan batas plafon KP/PP yang penilaian agunannya harus dilakukan oleh penilai independen yang tercantum di PBI LTV/FTV dan Uang Muka yang masih mencantumkan batasan plafon di atas Rp5 miliar. 5. Apa dasar Bank Indonesia menyesuaikan batas KP/PP yang penilaian agunannya harus dilakukan oleh penilai independen, dari yang sebelumnya diatur sebesar di atas Rp5 miliar, menjadi di atas Rp10 miliar? a. Penyesuaian dimaksud dilakukan Bank Indonesia dengan pertimbangan, sebagai berikut: 1) harmonisasi pengaturan antar otoritas, khususnya Otoritas Jasa Keuangan yang telah menerbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.14/POJK.03/2018 tanggal 16 Agustus 2018 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum untuk Mendorong Pertumbuhan Sektor Perumahan dan Peningkatan Devisa (POJK Kualitas Aset) yang mengatur perubahan batasan nilai aset produktif yang penilaian agunannya dilakukan oleh penilai independen khususnya untuk agunan berupa rumah tinggal yang akan digunakan sebagai faktor pengurang penyisihan penghapusan aset, dari sebelumnya sebesar Rp5 miliar menjadi Rp10 miliar; dan 3

2) sejalan dengan semangat relaksasi ketentuan Bank Indonesia di bidang properti sebagai bagian dari upaya Bank Indonesia untuk mendorong pertumbuhan di sektor properti. b. Dalam hal ini, dengan telah disesuaikannya pengaturan batasan plafon KP/PP yang penilaian agunannya harus dilakukan oleh penilai independen di PBI LTV/FTV dan Uang Muka (di atas Rp5 miliar) dengan pengaturan di PADG LTV/FTV dan Uang Muka (di atas Rp10 miliar), maka bank diharapkan agar mengacu kepada pengaturan yang tercantum dalam PADG LTV/FTV dan Uang Muka yaitu di atas Rp10 miliar. 6. Apakah Bank Indonesia masih mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan lain berupa Laporan KP/KKB melalui surat elektronik (email)? Dengan berlakunya PADG LTV/FTV dan Uang Muka ini, kewajiban penyampaian laporan lain berupa Laporan KP/KKB melalui surat elektronik (email) telah dihentikan. Adapun dasar penghitungan rasio KP/KKB bermasalah dilakukan berdasarkan sumber data yang terdapat dalam LBU periode 2 (dua) bulan sebelum tanggal perjanjian KP ditandatangani. 7. Terkait dengan pertanyaan nomor 6, bagaimana dengan kewajiban penyampaian laporan PP secara offline melalui surat elektronik (email)? Untuk laporan PP, bank tetap diwajibkan untuk menyampaikan laporan dimaksud melalui surat elektronik (email) kepada Bank Indonesia sampai dengan batas waktu yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penetapan batas waktu penghentian penyampaian laporan PP akan diinformasikan Bank Indonesia kepada bank melalui surat dan/atau penyempurnaan PADG LTV/FTV dan Uang Muka. Adapun, tata cara penyampaian laporan PP tidak mengalami perubahan. 8. Apakah Bank Indonesia mengatur kapan berakhirnya status KP/PP yang belum tersedia secara utuh? Dalam PADG LTV/FTV dan Uang Muka, status KP/PP yang belum tersedia secara utuh berakhir pada saat bank menerima penyerahan Berita Acara Serah Terima (BAST). 4

9. Terkait dengan pertanyaan nomor 8, apakah dengan penyerahan berita acara serah terima dimaksud, bank dapat mencairkan tahapan pencairan terakhir sebesar 100%? a. Tidak, bank baru dapat mencairkan tahapan pencairan terakhir sebesar 100% dalam hal telah terdapat BAST, yang dilengkapi dengan akta jual beli dan akta pembebanan hak tanggungan atau surat kuasa membebankan hak tanggungan. b. Dalam hal ini, penyerahan akta jual beli dan akta pembebanan hak tanggungan atau surat kuasa membebankan hak tanggungan, dapat didahului dengan penyerahan cover note dari notaris atau PPAT. 10. Bagaimana Bank Indonesia melakukan evaluasi atas kebijakan LTV/FTV dan Uang Muka KKB/PKB? a. Bank Indonesia melakukan evaluasi atas kebijakan LTV/FTV dan Uang Muka KKB/PKB paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun; b. Hasil evaluasi dimaksud dapat berupa penetapan: 1) tidak terdapat perubahan kebijakan; atau 2) terdapat perubahan kebijakan; dan c. Hasil evaluasi dimaksud diinformasikan oleh Bank Indonesia kepada bank. 11. Dengan diterbitkannya PADG LTV/FTV dan Uang Muka, apakah Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/19/DKMP tanggal 6 September 2016 perihal Rasio Loan to Value untuk Kredit Properti, Rasio Financing to Value untuk Pembiayaan Properti, dan Uang Muka untuk Kredit atau Pembiayaan Kendaraan Bermotor masih berlaku? Tidak, dengan diterbitkannya PADG LTV/FTV dan Uang Muka, Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 18/19/DKMP tanggal 6 September 2016, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. ---000--- 5