Alfian Rokhmansyah, M.Hum.

dokumen-dokumen yang mirip
Berdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti senang berbicara atau senang ilmu (Baried, 1996). Arti ini kemudian berkembang

BAB I PENDAHULUAN. Kesusastraan Melayu klasik telah ada sebelum mesin cetak digunakan di

BAB I PENDAHULUAN. Naskah kuno merupakan warisan budaya masa lampau yang penting dan patut

DESKRIPSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU KEPENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

MODUL TEKNOLOGI KOMUNIKASI. Oleh : Dwi Hastuti Puspitasari, SKom, MMSI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI (ERA KOMUNIKASI TULISAN)

KESASTRAAN MELAYU KLASIK oleh Halimah FPBS UPI Bandung

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR II Pengertian dan Sejarah (Materi pertemuan 1 )

METODE EDISI: STEMMA

Dan Pengaruhnya Terhadap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 7. INDONESIA MASA ISLAMLATIHAN SOAL BAB 7

Etimologi Istilah Filologi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. rangkaian dari kebudayaan-kebudayaan masa lalu. Tidak ada salahnya bila ingin

Wujud Akulturasi Budaya Islam Di Indonesia

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Karya Monumental umat Islam dalam IPTEKS. AIK IV - Pertemuan II Lusiana Ulfa H, S.Ei, M.Si

I. PENDAHULUAN. kebudayaan Jawa dengan mengacu pada buku History Of Java dan membandingkannya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PENGANTAR ILMU PERPUSTAKAAN. Pertemuan 2 Sejarah Perpustakaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

AKULTURASI BUDAYA ISLAM DAN BUDAYA HINDU (Studi Tentang Perilaku Keagamaan Masyarakat Islam Tradisional di Gununggangsir Beji Pasuruan)

Pokok Bahasan Rincian Pokok Bahasan Waktu

Kemunduran Islam Akhir dari Abbasiyah Genghis Khan/Jengis Khan Mongolian Ratanya kota Bagdad Jatuhnya jazirah arab Mesir, Aint Jalut 1260 M

Alfian Rokhmansyah, M.Hum.

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 4. INDONESIA MASA HINDU BUDHALatihan Soal 4.2

BAB V PENUTUP. makna koleksi tersebut dalam konteks budaya tempat koleksi berasal. Perbedaan. koleksi epigrafi Jawa Kuno, dan koleksi etnik Aceh.

Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Internasional

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. beberapa tahap ketika kekristenan mulai berkembang tanah air Indonesia.

Pengaruh ajaran ibnu rusyd terhadap gerakan renaissance di Eropa awal abad XIV

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa benda (tangible culture) atau budaya-budaya non-benda (intangible

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Indonesia mempunyai dokumentasi sastra lama yang. berkualitas setara dengan hasil sastra peradaban lain. Semua sastra daerah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sejarah Islam di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, karena disamping

KISI-KISI UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN

MANFAAT STUDI FILOLOGI

SERAT MUMULEN (SUNTINGAN TEKS DAN KAJIAN SEMIOTIK)

2016 TEKS NASKAH SAWER PANGANTEN: KRITIK, EDISI, DAN TINJAUAN FUNGSI

BAB I PENDAHULUAN. bangunan besar, benda-benda budaya, dan karya-karya sastra. Karya sastra tulis

Teks, Tekstologi, dan Kritik Teks

I. PENDAHULUAN. pulau-pulau besar dan Pulau Sumatera salah satunya. Pulau Sumatera memiliki

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INTERAKSI KEBUDAYAAN

ARSITEKTUR ABAD PERTENGAHAN (MEDIAFAL) ARSITEKTUR BIZANTIUM

Indikator Pencapaian Kompetensi. Kegiatan pembelajaran. Mencari artikel di perpustakaan dan internet mengenai lahir dan berkembangnya agama dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

NASKAH KH ANWAR RANJI WETAN MAJALENGKA. (Kajian Filologis) Proposal Skripsi

Arsip dan Naskah Banten yang tersimpan di Luar Negeri. Titik Pudjisatuti 1

BAB 1 PENDAHULUAN. Pradopo (1988:45-58) memberi batasan, bahwa karya sastra yang bermutu

PERADABAN DALAM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti kebudayaan Minang, Sumba, Timor, Alor dan lain-lain). Dalam Ilmu

R. S. Sugirtharajah, The Bible in Asia: From the Pre-Christian Era to the Postcolonial Age, Cambridge, Mass.: Harvard University Press, 2013, 303 hlm.

BAB I PENDAHULUAN. rahmat Allah SWT karena leluhur kita telah mewariskan khazanah kebudayaan

Renaissance. Encep Supriatna

PENAKLUKAN PADA MASA AWAL KEKUASAAN ISLAM

BAB II KEDUDUKAN FILOLOGI DI ANTARA ILMU-ILMU LAIN

PERAN TAMAN BUDAYA DALAM PENGEMBANGAN LITERASI SENI DAN BUDAYA KREATIF BERBASIS NILAI-NILAI LUHUR DALAM NASKAH NUSANTARA

HISTORY OF AFRICA. By: Umi Hartati, M.Pd

5. Materi sejarah berguna untuk menanamkan dan mengembangkan sikap bertanggung jawab dalam memelihara keseimbangan dan kelestarian lingkungan hidup.

SD kelas 4 - BAHASA INDONESIA BAB 1. INDAHNYA KEBERSAMAANLatihan Soal 1.7

I. PENDAHULUAN. Islam datang selalu mendapat sambutan yang baik. Begitu juga dengan. kedatangan Islam di Indonesia khususnya di Samudera Pasai.

PENGANTAR ILMU SEJARAH

MODUL PERKULIAHAN. Sejarah Desain. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

ISLAMISASI NUSANTARA Materi Ke 2. HIKMATULLOH, M.PdI

MATERI USBN SEJARAH INDONESIA. 6. Mohammad Ali : Sejarah adalah berbagai bentuk penggambaran tentang pengalaman kolektif di masa lampau

Asal Usul Kertas. Dibuat Oleh : Patrick Lingga XB / 19. Santo Aloysius Batununggal. Bandung

MENGAPA KITA MEMPELAJARI FILOLOGI???

Assalamu alaikum Wr Wb. Turki Usmani. Oleh : Anggraini Dwi Ikhwani

2014 SAJARAH CIJULANG

PERKEMBANGAN ARSITEKTUR I Pengertian Perkembangan Arsitektur (Materi pertemuan 1 dan 2)

BAB 1 PENDAHULUAN. Masyarakat Jawa telah mengenal budaya bersusastra melalui tulisan yang

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan masa lampau, karena naskah-naskah tersebut merupakan satu dari berbagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. teks yang ditulis dengan huruf bahasa daerah atau huruf Arab-Melayu. Naskah

PERBANDINGAN HUKUM PERDATA 4 SISTEM HUKUM DI DUNIA. Oleh : Diah Pawestri Maharani, SH MH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Zainal Arifin Nugraha, 2013

OLEH ENCEP SUPRIATNA

SEJARAH ISLAM AHMADIN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan arsitektur di Eropa sedikit banyak memberikan pengaruh

BAB I PENDAHULUAN. seluruh tanah air hingga kini masih tersimpan karya-karya sastra lama. Penggalian

ARSITEKTUR BYZANTIUM

TUGAS PENGANTAR FILOLOGI Oleh. SUHERLAN No. Pokok: JURUSAN SASTRA DAERAH (SUNDA) FAKULTAS SASTRA

INTRODUCTION: INTERNATIONAL RELATIONS IN SOUTHEAST ASIA

Transmisi Peradaban Yunani ke Islam Oleh: Eko Marhaendy*

Audit Internal: Sejarah, Perkembangan, dan Gambaran Umum

SEJARAH SENI RUPA BARAT. Seni Rupa Mesir Kuno. Bandi Sobandi JURUSAN PENDIDIKAN SENI RUPA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2008

Kitab Perjanjian Baru tidak memberikan informasi tanggal kelahiran Yesus sehingga pemunculan tanggal 25 Desember menimbulkan berbagai kontroversi

BAB 1 PENDAHULUAN. dulu sampai saat ini. Warisan budaya berupa naskah tersebut bermacam-macam

FILSAFAT ILMUDAN SEJARAH FILSAFAT. H. SyahrialSyarbaini, MA. Modul ke: 05Fakultas PSIKOLOGI. Program Studi Psikologi

BAB I PENDAHULUAN. pikir manusia demi menunjang keberlangsungan hidupnya. Dalam Kamus Besar

new7wonders 7 Keajaiban Dunia

Akuntansi Syariah. Sejarah dan Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Budi Utomo, 2014

KERAJAAN HINDU-BUDHA DAN ISLAM DI INDONESIA BESERTA PENINGGALANNYA

RESUME KELOMPOK ANTROPOLOGI. Resume ini ditulis untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial 1

Sejarah Seni Rupa Yunani Kuno 1. Sejarah Yunani Kuno

BAB I PENDAHULUAN. melarat, dan mereka yang berada ditengah tengahnya. Uraian yang dikemukakan Aristoteles itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. hubungan perdagangan antara bangsa Indonesia dan India. Hubungan itu

Transkripsi:

Alfian Rokhmansyah, M.Hum.

Ø Filologi berasal dari Kerajaan Yunani à kota Iskadariyah, bagian utara Afrika (saat ini Mesir pesisir utara) à abad 3 SM. Ø Di kota Iskandariyah pada abad ke-3 SM terdapat pusat ilmu pengetahuan karena pada masa itu banyak orang-orang yang melakukan telaah pada teks-teks lama Yunani. Ø Tulisan yang berhasil dibaca à dari abad ke 8 SM yang berisi catatan tradisi lisan bangsa Yunani.

Ø Penyalinan mencapai puncaknya antara abad ke 8 3 SM à dilakukan oleh para pustakawan. Ø Pustakawan yang pertama disebut sebagai ahli filologi adalah Erastothenes. Ø Naskah pada masa ini hampir semuanya berbentuk gulungan (roll) yang terbuat dari papirus. Ø Gulungan-galangan itu berisi berbagai ilmu pengetahuan, seperti ilmu filsafat, kedokteran, perbintangan, ilmu sastra dan karya sastra, ilmu hukum.

Ø Selain untuk tujuan penggalian ilmu pengetahuan Yunani Kuno, kegiatan filologi juga dimanfaatkan untuk kegiatan perdagangan. Ø Khusus untuk tujuan perdagangan, penyalinan dilakukan oleh budak belian à mengakibatkan banyak kesalahan dalam penyalinan.

Ø Abad ke-1 SM kota Iskandariyah jatuh ke tangan Romawi à kegiatan filologi pindah ke Roma. Ø Abad ke 4 M, Romawi pecah menjadi Romawi Barat dan Romawi Timur. Filologi di Romawi Barat Ø Kegiatan filologi mengikuti tradisi di Yunani, tetapi yang digarap adl naskah Latin à puisi dan prosa.

Filologi di Romawi Barat Ø Sejak kristenisasi di Eropa à filologi digunakan untuk kepentingan agama à naskah Yunani Kuno ditinggalkan. Ø Abad ke-2 s.d ke-4 M à kemunculan codex (berasal dari kulit binatang) & mulai menggunakan nomor halaman. Ø Sejak kemunculan codex penyalinan tidak menggunakan papirus lagi.

Filologi di Romawi Timur Ø Tradisi filologi di Romawi Timur berbeda dengan Romawi Barat. Ø Sejak Romawi Barat meninggalkan naskah Yunani Kuno, di Romawi Timur mulai muncul pusat studi naskah Yunani Kuno. Ø Pada masa ini muncul kebiasaan tafsir naskah (scholia) à memberikan catatan pada tepi naskah.

Filologi di Romawi Timur Ø Akibat adanya scholia à mulai bermunculan kegiatan kuliah filologi di berbagai perguruan tinggi à Romawi Timur kurang Ahli dalam bidang telaah teks-teks Yunani Kuno.

Ø Renaisans dimulai dari Italia pada abad ke-13 M à menyebar di daratan Eropa lain à berakhir abad ke-16 M. Ø Renaisans adalah periode yang mengambil lagi kebudayaan klasik sebagai pedoman hidup; periode rakyat cenderung kepada Yunani atau kepada aliran humanisme. Ø Menurut Baried, humanisme berarti aliran yang mempelajari sastra klasik untuk menggali kandungan isinya yang meliputi keagamaan, filsafat, ilmu hukum, sejarah, ilmu bahasa, kesastraan, dan kesenian.

Ø Zaman Renaisans sering juga dianggap sebagai masa peralihan dari zaman pertengahan ke zaman baru. Ø Abad ke-15 Byzantium (Romawi Timur) jatuh ke bangsa Turki à para ahli melakukan eksodus ke Eropa Selatan. Ø Pada masa ini, kegiatan telaah kembali ke telaah naskah Yunani Kuno yang sudah ditinggalkan sejak zaman Romawi à penyalinan naskah Yunani ke bahasa Latin.

Ø Pada masa ini ditemukan mesin Guttenberg oleh Johannes Guttenberg à menyebabkan banyak permintaan penyalinan naskah yang bersih dari kesalahan penyalinan. Ø Dengan adanya mesin cetak Guttenberg ini meminimalisir kesalahan penyalinan yang sering dilakukan oleh para budak belian. Ø Pada masa ini kedudukan bahasa Yunani, Latin, dan Romawi menjadi peting. Kajian Bibel (Injil) memerlukan bahasa Ibrani & Arab.

Ø Pengkajian naskah tidak sebatas pada naskah klasik Yunani, tetapi juga pada naskah berbahasa lain à kajian mulai berkembang ke kajian bahasa/linguistik. Ø Pada abad ke-19 M, ilmu bahasa/linguistik mampu berdiri sendiri, terpisah dari filologi. Pada abad ke-20 M, di Eropa daratan, kegiatan filologi tetap pada kajian naskah, tetapi di kawasan Anglo-Saxon berubah menjadi kajian linguistik/ilmu bahasa. Ø Perkembangan selanjutnya, kajian filologi di Eropa mulai merabah untuk menelaah naskah-naskah Germania dan Romania.

Ø Perkembangan filologi di Timur Tengah mulai muncul pada abad ke-4 M, yaitu saat transmisi dan penerjemahan teks Yunani terjadi secara signifikan di belahan dunia bagian timur. Ø Penerjemahan menggunakan bahasa Syriac (bahasa Suryani) à kawasan Fertile Crescent (saat ini Irak, sebagian Iran, Kuwait, Syiria, Lebanon, Yordania, Mesir, Israel, Palestina. Ø Mulai abad ke-8 M, penerjemahan di kawasan Fertile Crescent mulai menggunakan bahasa Arab. Bahasa Syriac mulai benar-benar digantikan bahasa Arab pada abad ke-14 M.

Ø Studi naskah dan ilmu pengetahuan Yunani semakin berkembang & puncaknya pada masa pemerintahan Makmun (dinasti Abbasiyah). Ø Penerjemah terkenal : 1. Qusta bin Luqa, Hunain bin Ishaq, dan Habaisyi (Nasrani) 2. Ibnu Na imah al-himshi, Abu Bisyr Matta, Yahya bin Adi (Kristen Nestorian dan Jacobite) 3. Tsabit bin Qurra (Muslim)

Ø Naskah bangsa Timur Tengah banyak berasal dari bangsa Arab dan Persia à prosa dan puisi à baik sebelum maupun Islam muncul. Ø Naskah Timur Tengah banyak yang diteliti bangsa Barat setelah kedatangan bangsa Barat ke wilayah Timur Tengah. Ø Naskah-naskah bangsa Timur Tengah akhirnya banyak yang dibawa ke kawasan Eropa dan tersimpan di beberapa pusat studi ketimuran di sana.

Ø Bangsa Asia sudah memiliki peradaban sejak sebelum masehi. Ø India memiliki banyak peninggalan naskah. Ø India memiliki kontak langsung dengan Yunani (abad ke-3 M), Cina (abad ke-1 M), dan Timur Tengah. Ø Kontak India dan Cina terjadi pada masa penyebaran agama Budha oleh para pendeta ke India dan pada saat peziarah Cina datang ke India à terjadi penyalinan naskah-naskah India kedalam bahasa Cina.

Ø Kontak India dan Yunani terjadi pada saat Raja Iskandar Zulkarnain datang ke India à kemiripan bentuk patung dan adanya perpaduan kebudayaan Yunani. Ø Kontak India dan Timur Tengah terlihat dari masuknya karya sastra India dalam kesusastraan Persia. Ø Di India terdapat naskah yang dianggap tertua, yaitu Weda à kitab suci agama Hindu à diperkirakan ditulis pada abad ke-6 SM. Ø Di India juga terdapat naskah prosa à Ramayana dan Mahabarata.

Ø Naskah India mulai dikaji oleh bangsa Barat saat mereka datang ke India sekitar abad ke-15 M. Ø Bangsa Barat menemukan bahasa tradisional India: bahasa Gujarati dan Bengali (sebelum abad ke-19), dan bahasa Sanskerta (awal abad ke-19). Ø Sekitar abad ke-18 Inggris memulai kegiatan di India à Tahun 1776 penelitian kitab hukum oleh Gubernur Jenderal Warren Hastings dari naskah-naskah hukum India. Ø Tahun 1784 muncul kegiatan filologi The Asiatic Society di Bengal, tahun 1794 di Calcuta.

Ø Awal abad ke-19 di Eropa mulai muncul studi naskahnaskah Sanskerta. Tahun 1808 berdiri Lembaga Filologi India di Jerman (oleh Friedrich Schlegel). Ø Sastra Weda mulai benar-benar dikaji pada tahun 1838 oleh F. Rosen. Ø Tahun 1850 mulai banyak dilakukan kajian terhadap naskah sastra klasik India.

Ø Nusantara merupakan kawasan yang memiliki banyak peninggalan masa lampau à salah satunya naskah-naskah kuno. Ø Di Indonesia tradisi penulisan naskah dimulai sebelum abad ke-14 M à dipengaruhi kebudayaan India à menggunakan bahasa Sanskerta. Ø Teks asal India banyak disalin kedalam bahasa Jawa Kuno à menyebabkan bahasa Sanskerta menjadi bahasa penting di kalangan cendekiawan dan agamawan.

Ø Abad ke-13 M pengaruh Islam masuk ke Nusantara à menyebabkan bahasa Sanskerta digantikan bahasa Melayu sebagai bahasa perdagangan, politik, agama, dan budaya. Ø Naskah Melayu dengan aksara Jawi mulai berkembang abad ke-14 M à khususnya di wilayah Selat Malaka. Ø Filologi di Nusantara (Indonesia) pertama kali dikembangkan oleh kolonial Belanda à bertujuan untuk mengungkap nilai-nilai budaya masa lampau.

Ø Kolonial Belanda mendirikan dua institusi: 1. Nederlandsch Bijbelgenootschap (NBG) Dutch Bible Society : tujuannya menyebarkan agama Kristen 2. Koninklijk Instituut voor Taal-en Volkenkunde (KITLV) Royal Institute of Linguistics and Ethnology : tujuannya penelitian/riset bahasa, geografi, dan antropologi/kebudayaan. Ø NBG melakukan penerjemahan Injil kedalam bahasa daerah jajahan Belanda à dilakukan oleh penginjil dan penerjemah asing. Ø KITLV melakukan inventarisasi pengetahuan ttg bahasa, geografi, dan antropologi Jawa à dilakukan oleh sarjana asing.

Ø Kegiatan yang dilakukan kolonial Belanda melalui KITLV adalah untuk mempertahankan pemerintahan absolut Belanda di Nusantara, khususnya Jawa. Ø Sekitar abad ke-20 baru muncul ketertarikan sarjana pribumi untuk mengkaji naskah Nusantara à sekitar tahun 1965-an. Ø Kajian filologi mulai muncul dan berkembang akibat masuknya teori-teori sastra di Indonesia à memberikan kontribusi besar dalam kajian filologi.

Ø Tahap awal kajian filologi adalah mengkaji naskah sebagai bentuk karya sastra lama. Ø Hingga saat ini, kegiatan filologi di Indonesia umumnya masih menjadi bagian dari kajian sastra à mengingat objek kajian filologi masih terbatas.