BAB V PEMBAHASAN. A. Pemahaman Ilmu Tajwid pada Siswa di Madrasah Tsanawiyah Bandung. 1. Pemahaman Ilmu Tajwid pada Siswa di MTsN Bandung Tulungagung

dokumen-dokumen yang mirip
I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB IV KONSEP SAKIT. A. Ayat-ayat al-qur`an. 1. QS. Al-Baqarah [2]:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Orang Yang Meninggal Namun Berhutang Puasa

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawaid Fiqhiyyah. Niat Lebih Utama Daripada Amalan. Publication : 1436 H_2015 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Mengabulkan DO A Hamba-Nya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pesantren), (Semarang: Walisongo Press, 2009), hlm. 19. hlm. 359.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

SUMPAH PALSU Sebab Masuk Neraka

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas akhlak seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi iman dalam

BAB I PENDAHULUAN. yang dilakukan dan tindakan yang diambil akan bertentangan dengan normanorma

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

Menzhalimi Rakyat Termasuk DOSA BESAR

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu aspek penting dalam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Mengganti Puasa Yang Ditinggalkan

Tatkala Menjenguk Orang Sakit

Sunnah menurut bahasa berarti: Sunnah menurut istilah: Ahli Hadis: Ahli Fiqh:

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Yang Diizinkan Tidak Berpuasa

Tafsir Depag RI : QS Al Baqarah 284

KUNCI MENGENAL ISLAM LEBIH DALAM

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

3BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. bagi rakyatnya, sehingga mampu mandiri dan dapat membangun bangsa.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Keutamaan Akrab Dengan Al Qur an

BAB I PENDAHULUAN. secara sistematis dan terencana dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Pernikahan pada dasarnya merupakan perilaku makhluk ciptaan. TuhanYang Maha Esa yang tidak hanya terbatas pada diri seorang manusia

ZAKAT PENGHASILAN. FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 3 Tahun 2003 Tentang ZAKAT PENGHASILAN

BAB IV. A. Analisis Terhadap Dasar Hukum yang Dijadikan Pedoman Oleh Hakim. dalam putusan No.150/pdt.G/2008/PA.Sda

BAB I PENDAHULUAN. persaingan di berbagai negara. Dengan bantuan dari berbagai media, pengetahuan

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. berpasang-pasangan termasuk di dalamnya mengenai kehidupan manusia, yaitu telah

BAB I PENDAHULUAN. Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor 4 Tahun 2003 Tentang PENGGUNAAN DANA ZAKAT UNTUK ISTITSMAR (INVESTASI)

BAB I PENDAHULUAN. jawabanya dihadapan-nya, sebagaimana Allah SWT berfirman :

LEMBAR OBSERVASI UNTUK SISWA

Pengertian Istilah Hadis dan Fungsi Hadis

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SIKLUS 1

HADITS TENTANG RASUL ALLAH

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

Qawa id Fiqhiyah. Pertengahan dalam ibadah termasuk sebesar-besar tujuan syariat. Publication: 1436 H_2014 M

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR:

BAB I PENDAHULUAN. nasional sebagaimana yang dirumuskan dalam Undang-Undang RI No.20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh pendidikan formal informal dan non-formal. Penerapan

ISLAM IS THE BEST CHOICE

Wa ba'du: penetapan awal bulan Ramadhan adalah dengan melihat hilal menurut semua ulama, berdasarkan sabda Nabi r:

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan sabda Nabi Muhammad SAW yang menjelaskan anak yang lahir dalam keadaan fitrah atau suci :

UNTUK KALANGAN SENDIRI

Konsisten dalam kebaikan

BAB I PENDAHULUAN. menghindari agar tidak terjadi kesalahan dan perubahan bacaan al-qur an serta

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mahfud Junaedi. Ilmu Pendidikan Islam Filsafat dan pengembangan. (Semarang : Rasail. 2010).

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Tema: Anjuran Mencari Malam Lailatul Qadar

Adzan Awal, Shalawat dan Syafaatul Ujma ADZAN AWAL, MEMBACA SHALAWAT NABI SAW, DAN SYAFA ATUL- UZHMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. Maju tidaknya peradaban manusia, tidak terlepas dari eksistensi pendidikan.

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

DOA dan DZIKIR. Publication in PDF : Sya'ban 1435 H_2015 M DOA DAN DZIKIR SEPUTAR PUASA

BAB I PENDAHULUAN. rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

BAB I PENDAHULUAN. Diantara larangan Allah yang tertulis di Al-Qur an adalah tentang larangan

BAB I PENDAHULUAN. Fungsi pendidikan di Indonesia telah dijabarkan dalam Undang-Undang. Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Allah akan senantiasa meninggikan derajat bagi orang-orang yang beriman dan

ج اء ك م ر س ول ن ا ي ب ي ن ل ك م ك ث ير ا م ما ك ن ت م ت خ ف و ن م ن ال ك ت اب و ي ع ف و ع ن ك ث ير ق د ج اء ك م م ن الل ه ن ور و ك ت اب

Ditulis oleh {ga=budi-ashari} Jum'at, 11 Oktober :48 - Terakhir Diperbaharui Jum'at, 11 Oktober :01

Adab makan berkaitan dengan apa yang dilakukan sebelum makan, sedang makan dan sesudah makan.

KAIDAH FIQH. Perubahan Sebab Kepemilikan Seperti Perubahan Sebuah Benda. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

KAIDAH FIQH. Disyariatkan Mengundi Jika Tidak Ketahuan Yang Berhak Serta Tidak Bisa Dibagi. حفظه هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf

BAB IV ANALISIS DATA. konseling islam, yang di analisis sebagai baerikut : A. Analisis Tentang Pengalaman orangtua mengenai anak autis.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya untuk memecahkan persoalan suatu bangsa,

KAIDAH FIQH. Yang Ikut Itu Hukumnya Sekedar Mengikuti. حفظو هللا Ustadz Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif Abu Yusuf. Publication: 1437 H_2016 M

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghadapi segala tantangan yang akan timbul, lebih-lebih dalam

BAB I PENDAHULUAN. Guru adalah satu komponen manusiawi dalam proses belajar mengajar,

MAKNA DUA KALIMAT SYAHADAT DAN KONSEKUENSINYA

Serial Bimbingan & Penyuluhan Islam

Materi Kajian Kitab Kuning TVRI Edisi Ramadhan. Narasumber: DR. Ahmad Lutfi Fathullah, MA Video kajian materi ini dapat dilihat di

BAB I PENDAHULUAN. negara. 1 Di atas sudah jelas bahwa pendidikan hendaknya direncanakan agar

BAB I PENDAHULUAN. siswa untuk berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik

BAB I PENDAHULUAN. Sehubungan dengan itu Allah Swt berfirman dalam Alquran surah At-Tahrim

2. Tauhid dan Niat ]رواه مسلم[

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai manusia yang hidup dizaman sekarang, harus memiliki

BAB I PENDAHULUAN. peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia, untuk memperoleh

Syarah Istighfar dan Taubat

Hadits-hadits Shohih Tentang

KOMPETENSI DASAR: INDIKATOR:

Bagi YANG BERHUTANG. Publication: 1434 H_2013 M. Download > 600 ebook Islam di PETUNJUK RASULULLAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu masalah yang terjadi pada dunia pendidikan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. merupakan sarana untuk beramal salah yaitu dengan. membawanya. Banyak hadits-hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan tentang

Kajian Bahasa Arab KMMI /12 Shafar 1433 H 1

ISLAM dan DEMOKRASI (1)

HambaKu telah mengagungkan Aku, dan kemudian Ia berkata selanjutnya : HambaKu telah menyerahkan (urusannya) padaku. Jika seorang hamba mengatakan :

APA PEDOMANMU DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH TA'ALA?

BAB V PEMBAHASAN. A. Pemberlakuan Sistem Kredit Semester (SKS) di SMA Negeri 3 Sidoarjo. Alokasi waktu yang diperlukan perminggu persatu satuan kredit

BAB I PENDAHULUAN. ini, tentu memberikan pengaruh yang tidak sedikit terhadap segala aspek. bioskop, entah itu film anak, remaja atau dewasa.

BAB IV ANALISIS HUKUM PIDANA ISLAM TERHADAP TINDAKAN ASUSILA DAN PENGANIAYAAN OLEH OKNUM TNI

BAB I PENDAHULUAN. Islam memandang manusia sebagai makhluk yang termulia dan sempurna. Ia

FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Nomor: 7/MUNAS VII/MUI/11/2005 Tentang PLURALISME, LIBERALISME DAN SEKULARISME AGAMA

BAB I PENDAHULUAN. guru harus memiliki kemampuan profisional. Salah satu kemampuan profesional

Transkripsi:

BAB V PEMBAHASAN A. Pemahaman Ilmu Tajwid pada Siswa di Madrasah Tsanawiyah Bandung 1. Pemahaman Ilmu Tajwid pada Siswa di MTsN Bandung Tulungagung sudah berlangsung dengan baik dengan adanya pendekatan pembiasaan Mata pelajaran Al-Qur an Hadits di Madrasah adalah salah satu mata pelajaran pendidikan Agama Islam yang merupakan peningkatan dari Al- Qur an Hadits yang telah dipelajari oleh peserta didik. Peningkatan tersebut dilakukan dengan cara mempelajari, memperdalam serta memperkaya kajian Al-Qur an dan Hadits terutama menyangkut dasar-dasar keilmuannya yaitu ilmu tajwid sebagai persiapan untuk melanjutkan kependidikan yang lebih tinggi, serta memahami dan menerapkan tematema tentang manusia dan tanggung jawabnya di muka bumi, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam perspektif Al-Qur an dan Hadits sebagai persiapan untuk bermasyarakat. Di MTsN Bandung terdapat mata pelajaran tersebut yakni mata pelajaran Al-Qur an Hadits, yang mana mata pembelajaran tersebut menyajikan tentang pemahaman ilmu tajwid, pemahaman siswa dapat diperoleh dari adanya pendekatan pembiasaan agar siswa terlatih mengaplikasikan ilmu tajwidnya dengan benar. Siswa harus lebih mampu menguasai berbagai aspek ilmu mengenai kaidah dan seluk beluk membaca Al-Qur an mulai dari segi makharijul 103

104 huruf, kaidah penulisan, kaidah membaca, sampai ke menganalisis, memahami dan mengamalkan isi dari Al-Qur an. Seperti dalam firman Alloh surat Al-Muzzammil ayat 4: و ر ت ل ال ق ر أن ت ر ت ي ال قل )٤( Artinya: Dan Bacalah Al-Qur an itu dengan Perlahan-lahan. (QS.Al-Muzzammil:4). 1 Berdasarkan ayat tersebut dapat diketahui bahwa Al-Qur an mengandung isi yang sangat berat, baik perintahnya, larangannya, maupun yang lain-lainnya. Oleh karena itu manusia diperintahkan untuk membaca ayat Al-Qur an dengan tartil, yaitu membacanya dengan memperhatikan panjang-pendek dan tajwidnya, bukan dengan menyanyikan dan melagulagukannya, tidak berlebih-lebihan, dan bukan berasyik-asyik dalam menyanyikan dan menyenandungkannya. 2 Indah komsiyah dalam bukunya belajar dan pembelajaran mengemukakan bahwa pembiasaan adalah alat pendidikan. Karena dengan pembiasaan itulah akhirnya suatu aktifitas akan menjadi milik anak di kemudian hari. Pembiasaan yang baik akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian baik pula, sebaliknya, pembiasaan yang buruk akan membentuk sosok manusia yang berkepribadian buruk pula. 3 1 Departemen RI, Al-Jumanatul Ali, ( Bandung: CV Penerbit J-ART, 2014), hal.19 2 Sayyid Quthb, Tafsir Fi Zhilalil Qur an, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002), hal. 110 3 Indah komsiyah, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Teras, 2012), hal. 60

105 2. Banyak dari beserta didik yang belum paham atau bahkan tidak bisa menerapkan ilmu tajwidnya dengan benar karena kurangnya perhatian keluarga. Lingkungan keluarga sangat berpengaruh dalam proses belajar anak didik dan pemahaman mereka. Di MTsN Bandung ini peserta didik banyak yang kurang mendapatkan perhatian dari keluarganya, hal tersebut bisa terjadi karena para orang tua sibuk dalam bekerja dan akhirnya lebih fokus pada mencari uang dan kurang memperhatian anaknya. Anak tidak diberi perhatian tentang waktu belajar serta, para orangtua biasanya mementingkan pendidikan umumnya saja tanpa diimbangi dengan pendidikan agama, jadi siswa kesulitan memahami ilmu tajwid. Padahal orang tua adalah pendidikan awal bagi anak. Sehubungan dengan hal ini terdapat persamaan hadits sebagai berikut. ع ن أ ب ه ر ي ر ه ق ل الن ب ص.م. ي ول د ع ل ال ف ط ر ة إ ل م و ل و د م ا م ن ف أ ب و ه ي ه و د ان ه أ و ي ن ص ر ان ه أ و ي ج س ان ه ك م ث ل ال ب ه ي م ة ت نت ج ال ب ه م ة ه ل ت ر ى ف ي ه ا ج د ع اء. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa nabi bersabda, Setiap anak dilahirkan menurut fitrah (potensi beragama islam). Selanjutnya, kedua orangtuanyalah yang membelokkan menjadi yahudi, nasrani, atau majusi bagaikan bintang melahirkan binatang, apakah kamu melihat kekurangan padanya? 4 Kata abawah yang berarti kedua orangtua dalam hadits di atas tidak menafikkan pengaruh pihak lain. Dalam kenyataannya, masih ada juz II, hal. 95 4 Abu Abd Muhammad bin Ismail Al-Bukhari, Shahih al-bukhari, (T.t: Dar ak Fikr, t.th),

106 komponen lingkungan yang dapat mempengaruhinya seperti saudara, nenek, kakek, bibi, dll. Orang tua mewakili lingkungan karena dominasi peran dan pengaruh orangtua terhadap anak. Kata yuhawwidanihi dalam hadits di atas berarti kedua orangtua mengajar dan menggiringnya menjadi orang yahudi. Kta yunashironih berarti bahwa kedua orangtua pula yang mengajar dan menggiring menjadi nasrani. Dengan demikian, terlihat betapa pentingnya peran keluarga atau orang tua dalam perkembangan anak. 5 3. Syarat menjadi guru yang baik di MTsN Bandung Tulungagung adalah dengan berlapang dada tidak mudah marah menghadapi siswa yang belum paham. Dalam pembelajaran mengenai pemahaman ilmu tajwid, seorang guru haruslah pandai mengatur suasana hatinya. Di MTsN Bandung ini guru mata pelajaran Al-Qur an Hadits dalam memahamkan siswanya tentang ilmu tajwid sangat sabar tidak pernah marah ketika menghadapi siswanya yang tidak bisa mengikuti pembelajaran dengan baik. Hal ini berarti guru di madrasah ini telah memenuhi salah satu syarat guru yang baik yaitu pendidik harus berlapang dada. Berlapang dada adalah sikap tidak mudah marah dan apabila marah dapat mengendalikan diri secara normal. Sehubungan dengan hal tersebut ditemukan hadits yang artinya: 5 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi, (Jakarta: Amzah, 2012), hal. 168

107 Dari abu musa ia berkata, seseorang bertanya kepada nabi mengenai perkara yang tidak disukai beliau. Tatkala orang itu terlalu banyak bertanya, Nabi menjadi marah. Kemudian beliau berkata, Tanyakan apa yang hendak kamu tanyakan. Seorang laki-laki bertanya, Siapakah ayahku? Nabi menjawab, Ayahmu Hudzafah. Bertanya pula yang lain, Siapakah ayahku? wahai Rasululloh? abi menjawab, ayahmu Salim, hamba sahaya Syaibah. Tatkala Umar bin Al Khatab melihat rasa kurang senang tergambar di wajah Rasululloh karena sejumlah pertanyaan yang tidak menentu itu segera ia berkata, Wahai Rasululloh, kami bertaubat kepada Alloh yang Maha Kuasa dan Maha Agung, (HR Al-Bukhari) Dari hadits di atas dapat dipahami bahwa Rasululloh juja merasa marah ketika ada hal-hal yang tidak diinginkan ditampilkan di depannya. Dalam kasus ini, sahabat banyak bertanya tentang hari kiamat. Akan tetapi, kemarahan beliau tidak menghilangkan sifat lapang dadanya. 6 B. Usaha Guru Al-Qur an Hadits dalam Meningkatkan Pemahaman Ilmu Tajwid melalui Metode Pembelajaran 1. Guru menggunakan metode ceramah agar dapat menyajikan materi lebih luas, serta Tanya jawab singkat pada siswa Metode pembelajaran sangat berpengaruh terhadap pemahaman siswa, untuk itu seorang guru dalam memahamkan siswanya perlu menggunakan berbagai cara agar siswanya menjadi paham. Pengetahuan guru sangat 6 Ibid, hal. 84-85

108 menentukan efektif tidaknya suatu metode untuk diterapkan. Di MTsN Bandung ini guru memakai beberapa metode pembelajaran yang bervariasi agar siswa bisa menangkap dengan baik materi tentang pemahaman ilmu tajwid pada mata pelajaran Al-Qur an Hadits. Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Seorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar. Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode, tetapi guru sebaiknya menggunakan metode yang bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian anak didik. Tetapi juga penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan sesuai yang mendukungnya dan dengan kondisi psikologis anak didik. Oleh karena itu, disinilah kompetensi guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat. 7 Di MTsN Bandung ini usaha guru Al-Qur an Hadits dalam meningkatkan pemahaman ilmu tajwid siswanya adalah dengan menggunakan metode ceramah yang dipadukan dengan Tanya jawab. Metode ceramah disertai Tanya jawab ini digunakan guru Al-Qur an Hadits 7 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hal. 46

109 agar bisa menjelaskan materi dengan jelas serta lebih mendalam, dengan menggunakan metode ini guru bisa berinteraksi langsung dengan siswa saat proses pembelajaran. Proses pembelajaran pemahaman ilmu tajwid di MTsN Bandung menggunakan metode ceramah disertai dengan Tanya jawab ini direalisasikan dengan cara guru memberi penjelasan kepada siswanya menggunakan komunikasi lisan. Sebenarnya metode ini sangat banyak menuntut keaktifan guru dalam berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran, tetapi metode ini adalah metode yang sudah diterapkan dari dulu, bahkan rasanya kurang lengkap jika guru tidak menggunakan metode ini. Dari siswanya sendiri di MTsN Bandung sendiri juga merasa kurang senang jika guru tidak menjelaskan dahulu materi yang akan dipelajari. Oleh sebab itu guru mata pelajaran di MTsN Bandung ini memadukannya dengan metode Tanya jawab, diharapkan dengan begitu siswa bisa langsung bertanya jika mendapatkan kesulitan. Mata pelajaran Al-Qur an Hadits adalah mata pelajaran yang membahas tentang kandungan-kandungan ayat maupun hadits dan bagaimana cara membaca bacaan dengan penggunaan ilmu tajwid yang baik dan benar. Jadi penerapan dari metode tersebut untuk memahamkan ilmu tajwid adalah dengan menjelaskan dahulu materi tersebut kepada siswa kemudian menanyai siswa tentang pemahaman ilmu tajwidnya.

110 Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar. Meski metode ini lebih banyak menuntut keaktifan guru daripada anak didik, tetapi metode ini tetap tidak bisa ditinggalkan begitu saja dalam kegiatan pengajaran. Dengan demikian dapat dipahami bahwa metode ceramah adalah cara penyajian pelajaran yang dilakukan guru dengan penuturan atau penjelasan lisan secara langsung terhadap siswa. 8 Siswa-siswa di MTsN Bandung ini kalau mendengarkan ceramah terus menerus akan mengantuk dan bosan, dan jika hal tersebut terjadi maka lama kelamaan perhatiannya menurun dan tidak akan memperhatikan penjelasan dari guru. Untuk itu guru disini menggunakan metode ceramah yang disertai dengan Tanya jawab, baik di tengah-tengah pembelajaran ataupun di akhir pembelajaran agar siswa mendapat pemahaman yang mendalam tentang ilmu tajwid dan bisa menerapkannya. Guru melontarkan teknik Tanya jawab itu mempunyai tujuan agar siswa dapat mengerti atau mengingat-ingat tentang fakta yang dipelajari, didengar, ataupun dibaca, sehingga mereka memiliki pengertian yang mendalam tentang fakta itu. Diharapkan pula dengan Tanya jawab itu mampu menjelaskan langkah-langkah berfikir atau proses yang ditempuh dalam memecahkan masalah, sehingga jalan pikiran anak tidak meloncat-loncat 8 Ibid, hal. 97

111 yang akan merugikan siswa sendiri dalam menangkap suatu masalah untuk dipecahkan. 9 Mengingat ceramah banyak segi yang kurang menguntungkan, maka penggunaannya harus didukung dengan alat atau media atau metode lain. Karena itu setelah guru memberikan ceramah, maka dipandang perlu untuk memberikan kesempatan kepada siswanya mengadakan Tanya jawab. Tanya jawab ini diperlukan untuk mengetahui pengetahuan siswa terhadap apa yang disampaikan guru melalui metode ceramah. 10 Menurut Bukhari Umar dalam bukunya Hadits Tarbawi mengatakan bahwa karakteristik yang menonjol dari metode ceramah adalah peranan guru tampak lebih dominan. Sementara itu siswa lebih banyak pasif dan menerima apa yang disampaikan oleh guru. Sehubungan dengan metode ini ditemukan hadits berikut. ع ن ع ب د هللا ب ن ع م ر ع ن ر س ول هللا ص.م. أن ه ق ال ي م ع ش ر الن ساء ت ص د ق ن ا ال س ت غ ف ار ف إ ن ر أ ي ت ك ن أ ك ش ر أ هل الن ار ف ق ال ام ر أ ة م ن ه ن ج ز ل ة و م ا ل ن ا ي ر س ول هللا أ ك ش ر أ ه ل الن ار ق ال ت ك شر ن الل غ ن ال ع ش ري و م ا ر أ ي م ن ن ق ص ات ع ق ل و د ي ن أ غ ل ب ل ذ ي ل ب م ن ك ن Dari Abdullah bin umar, Rasululloh SAW bersabda, Wahai sekalian wanita, bersedekahlah dan perbanyak istigfar, karena sesungguhnya aku melihat kalian banyak yang menjadi penghuni neraka. Mereka berkara, Mengapa demikian, wahai Rasululloh? Beliau bersabda, Kalian banyak melaknat dan mengingkari (kebaikan) pasangan. Aku tidak pernah melihat orang yang kurang akal dan agamanya 9 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), hal. 129-130 10 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar, hal. 98

112 menghilangkan akal seorang laki-laki yang teguh daripada salah seorang di antara kalian. (HR Al-Bukhari) Hadits ini menginformasikan bahwa Rasululloh SAW memberikan ceramah kepada para wanita dengan materi anjuran bersedekah. Setelah beliau menyampaikan materi ceramah, sahabat wanita bertanya, ia meminta penjelasan lebih lanjut kepada beliau. Dengan demikian deliau menggunakan metode ceramah dan dialog (Tanya jawab) dalam menyampaikan pesan-pesan kepada para sahabat. 11 Jadi, perlu diperhatikan bahwa metode ceramah akan berhasil baik, bila didukung oleh metode-metode lainnya, misalnya Tanya jawab, tugas, latihan dan lain-lain. Metode ceramah itu wajar dilakukan bila guru ingin mengajarkan topik baru, tidak ada sumber bahan pelajaran pada peserta didik, dan menghadapi sejumlah peserta didik yang cukup banyak. 12 2. Dengan metode demonstrasi guru dapat mendemonstrasikan bacaan ayat Al-Qur an dan Hadits dengan benar sesuai dengan ilmu tajwid. Dengan metode demonstrasi akan lebih memudahkan para peserta didik dalam memahami materi-materi pelajaran Al-Qur an Hadits yang berkaitan dengan ilmu tajwid. Oleh karena itu guru mata pelajaran Al- Qur an Hadits di MTsN Bandung menggunakan metode demonstrasi untuk mendemonstrasikan ayat-ayat dalam Al-Qur an agar siswa bisa mengingat dengan baik cara guru dalam mendemonstrasikan bacaan ayat sesuai ilmu tajwid dengan baik dan benar. 11 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi, hal. 135-136 12 Mulyono, Strategi Pembelajaran, (Malang: UIN Maliki Press, 2012), hal. 86

113 Roestiyah dalam bukunya yang berjudul strategi belajar mengajar menyebutkan bahwa penggunaan demontrasi sangat menunjang proses interaksi belajar mengajar di kelas. Keuntungan dari metode demonstrasi ini adalah perhatian siswa lebih dapat terpusatkan pada pelajaran yang sedang diberikan, kesalahan-kesalahan yang terjadi bila pelajaran itu diceramahkan dapat diatasi melalui pengamatan dan contoh kongkrit. Sehingga kesan yang diterima siswa lebih mendalam dan tinggal lebih lama pada jiwanya. Akibat selanjutnya memberikan motivasi yang kuat untuk siswa agar lebih giat belajar. Jadi dengan metode demonstrasi itu siswa dapat partisipasi aktif, dan memperoleh pengalaman langsung, serta dapat mengembangkan kecakapannya. 13 Beberapa keuntungan dari metode demonstrasi juga dijelaskan oleh Hasibuan dan Moedjiono dalam bukunya proses belajar mengajar adalah: a. Perhatian siswa dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh pengajar sehingga siswa dapat menangkap hal-hal yang penting. Perhatian siswa lebih mudah dipusatkan kepada proses belajar, dan tidak tertuju kepada hal lain. b. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan keterangan guru. Sebab siswa memperoleh persepsi yang jelas dari hasil pengamatannya. 13 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar,hal. 84

114 c. Bila siswa turut aktif melakukan demonstrasi, maka siswa akan memperoleh pengalaman praktek untuk mengembangkan kecakapan dan ketrampilan. d. Beberapa masalah yang menimbulkan pertanyaan siswa akan dapat dijawab waktu mengamati proses demonstrasi. 14 Dengan demikian metode demonstrasi dalam pembelajaran Al-Qur an Hadits akan memudahkan siswa dalam proses pemahamannya tentang ilmu tajwid. Siswa bisa mengembangkan kecakapan dan ketrampilannya dengan metode demonstrasi ini. 3. Metode drill digunakan guru Al-Qur an hadits agar siswa terlatih untuk membaca ayat dengan benar sesuai dengan ilmu tajwid. Setelah mencontohkan atau mendemontrasian ayat Al-Qur an dengan benar sesuai ilmu tajwid, guru mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MTsN Bandung ini kemudian menerapkan metode drill kepada siswanya. Tujuannya adalah agar siswa bisa terlatih dalam membaca ayat Al-Qur an dengan benar sesuai dengan ilmu tajwid. Penerapannya contohnya adalah dengan menanya siswa langsung atau menunjuk beberapa siswa untuk maju ke depan kelas untuk membaca dengan benar seperti apa yang telah dicontohkan oleh guru mata pelajaran Al-Qur an Hadits sebelumnya. Dengan cara pengulangan ini siswa akan terbiasa untuk membaca ayat dengan benar sesuai dengan ilmu tajwid. 2010), hal. 30 14 Hasibuan dan Moedjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Roesdakarya,

115 Menurut Ali Al-Jumbulati, psikologi modern memandang bahwa pengulangan merupakan salah satu metode belajar yang baik, karena dapat memperbaiki pengetahuan pada tahap permulaan yang bersifat global. ع ن ع م ر ب ن ا ل ط اب أ ن ر ج ال ت و أ ف ت ر م و فر ع ال ق د م ه ف أ ب ص ر ه الن ب ص.م. ف ق ال ار ج ف أ ح س ن و وء ف ر ج ص ل ى ش م Ummar bin Khaththab meriwayatkan bahwa seorang laki-laki berwudhu lalu ia meninggalkan membasuh tumitnya selebar kuku. Hal itu dilihat oleh Nabi SAW lalu beliau bersabda Ulangilah dan perbaiki wudhumu. Selanjutnya laki-laki itu mengulang wudhunya lalu sholat. (HR. Al-Bukhari) Dalam hadits ini, Rasululloh SAW mengajarkan cara berwudhu setelah melihat ada rukun wudhu sahabat yang tidak sempurna. Beliau menyuruh sahabat untuk mengulanginya. 15 Dari pernyataan diatas dapat diketahui bahwa nabi Muhammad SAW juga menggunakan metode dril atau pengulangan kepada sahabatnya, sama seperti guru mata pelajaran Al-Qur an Hadits di MTsN Bandung juga menerapkan metode tersebut agar peserta didik mampu memahami dan melaksanakan sesuai dengan ilmu tajwid yang benar. 4. Guru menggunakan metode diskusi agar ketika siswa takut untuk bertanya dengan guru, bisa bertanya dengan temannya. Metode diskusi adalah suatu penyajian bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan kepada para peserta didik (kelompok-kelompok 15 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi,hal. 145-146

116 peserta didik) untuk mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, kesimpulan, atau menyusun berbagai alternatif pemecahan atas suatu masalah. 16 Dalam pembelajaran Al-Qur an Hadits di MTsN Bandung mengenai pemahaman ilmu tajwid, guru disana menggunakan metode diskusi ini adalah untuk memberikan solusi pada siswa ketika siswa kesulitan mendapat pemahaman dan malu untuk bertanya kepada guru, Siswa tersebut bisa bertanya pada temannya yang sudah paham dengan materi yang berkaitan tentang ilmu tajwid, hal ini secara tidak langsung juga melatih siswa untuk dapat mengemukakan pendapatnya secara lisan. Adapun tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan belajar mengajar adalah: a. Dengan diskusi siswa didorong menggunakan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, tanpa selalu bergantung pada pendapat orang lain. Mungkin ada perbedaan segi pandangan, sehingga memberi jawaban yang berbeda. Hal itu tidak menjadi soal, asalkan pendapat itu logis dan mendekati kebenaran. Jadi siswa dilatih berfikir dan memecahkan masalah sendiri. b. Siswa mampu menyatakan pendapatnya secara lisan. Dengan demikian siswa melatih diri untuk menyatakan pendapatnya sendiri secara lisan tentang suatu masalah bersama. 16 Mulyono, Strategi Pembelajaran, hal. 91

117 c. Diskusi memberikan kemungkinan pada siswa untuk belajar berpartisipasi dalam pembicaraan untuk memecahkan suatu masalah bersama. 17 C. Usaha Guru Al-Qur an Hadits dalam Meningkatkan Pemahaman Ilmu Tajwid melalui Sumber Belajar 1. Pengetahuan seorang guru adalah patokan dalam usaha memahamkan para siswanya, untuk itu seorang guru haruslah berpengetahuan luas terutama dalam penggunaan sumber belajar yang tepat. Di MTsN Bandung, sumber belajar dari manusia yaitu guru merupakan sumber yang sangat penting, guru harus terus belajar dan pandai dalam melihat apa saja yang dibutuhkan siswa untuk mencapai pemahamannya. Pada prakteknya di madrasah ini guru mata pelajaran Al-Qur an Hadits ketika guru menyampaikan materi kemudian ada yang kurang memperhatikan akan ditanyai, diberikan perhatian, dan sebagainya, untuk itu seorang guru harus terus memperluas pengetahuannya untuk memahamkan muridnya. Sehubungan dengan ini ditemukan hadits antara lain ع ن أ ب ه ر ي ر ه أ ن ر س ول هللا ص.م. ق ال إ ذ ا م ات أ ال ن س ا ن ا ن ق ط ع م ل ه إ ال م ن ش ال ث ة م ن ص د ق ة ج ا ر ي ة أ و ع ل م ي ن ت ف ب ه أ و و ل د ي د ع ول ه ص ال ح 17 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar,hal. 6

118 Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasululloh SAW bersabda, apabila manusia telah meninggal dunia terputuslah amalannya kecuali tiga hal, yaitu sdekah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak shaleh yang mendoakan (kedua orangtuanya). (H.R Muslim) Sehubungan dengan pembahasan ini yaitu ilmu yang bermanfaat, yaitu ilmu yang diajarkan oleh seorang alim kepada orang lain dan dapat bermanfaat bagi orang lain. 18 Jadi seorang guru harus terus mengembangkan pengetahuannya agar dapat diajarkan kepada muridnya dan guru juga akan mendapat pahala. 2. Dalam memahamkan siswa, buku merupakan sumber yang selalu dipergunakan oleh seorang guru. Buku merupakan perlengkapan yang wajib dimiliki oleh siswa maupun guru. Terdapat sumber belajar berupa buku yang terdapat di MTsN Bandung, baik berupa buku yang diberikan madrasah kepada siswa dan guru, maupun buku-buku yang terdapat di perpustakaan madrasah yang dapat dipinjam demi pemahaman ilmu tajwid. Buku dapat menjadi sumber inspirasi untuk pemecahan masalah dan menjadi dasar suatu karya. Menurut prastowo terdapat beberapa fungsi buku sebagai teks pelajaran yaitu: a. Sebagai bahan referensi atau bahan rujukan oleh peserta didik b. Sebagai bahan evaluasi c. Sebagai alat bantu pendidik dalam melaksanakan kurikulum 18 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi,hal. 20

119 d. Sebagai salah satu penentu metode atau teknik pengajaran yang akan digunakan pendidik e. Sebagai sarana untuk peningkatan karir dan jabatan. 19 3. Seorang guru dalam memahamkan siswanya tidak hanya di kelas saat berlangsung proses pembelajaran, tetapi bisa dilakukan diluar jam pelajaran agar siswa mendapat pengalaman. Dengan adanya pembelajaran diluar jam pembelajaran berarti guru mata Pelajaran Al-Qur an Hadits di MTsN Bandung menggunakan sumber belajar berupa pendekatan-pendekatan. Terbukti bahwa di madrasah ini guru dalam memahamkan ilmu tajwid siswa dengan cara membimbing di luar jam pembelajaran, yang berarti menggunakan pendekatan pengalaman. Experience is the best teacher, pengalaman adalah guru yang terbaik. Pengalaman adalah guru bisu yang tidak pernah marah, pengalaman adalah guru tanpa jiwa, namun selalu dicari oleh siapapun juga. Belajar dari pengalaman adalah lebih baik daripada sekedar bicara, dan tidak pernah berbuat sama sekali, karena belajar adalah kegiatan yang ditunjukkan dengan kegiatan fisik. 20 4. Guru memberikan masukan untuk mengakses internet, dan ketika siswa kesulitan memahami atau bingung bisa ditanyakan pada guru pada saat bertemu. 19 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif, (Yogyakarta: DIVA Press, 2012), hal. 169 20 Roestiyah, Strategi Belajar Mengajar,hal. 61

120 Usaha guru untuk memahamkan siswa di MTsN Bandung yang lain adalah menggunakan sumber dari internet. Pada kenyataannya disana para guru bebas mengakses internet karena di madrasah tersebut free WLAN. Selain guru menggunakan sendiri sebagai referensi, guru mata pelajaran Al- Qur an Hadits juga menyuruh mengakses atau mencari informasi mengenai ilmu tajwid yang baik dan benar. Menurut Association for Technology, sumber belajar adalah segala sesuatu atau daya yang dapat dimanfaatkan oleh guru, baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, untuk kepentingan belajar mengajar dengan tujuan meningkatkan efektivitas dan efisiensi tujuan pembelajaran, Dengan fasilitas pencarian informasi di internet, guru dan siswa dengan mudahnya mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Hanya dengan sekali menuliskan kata kunci yang dibutuhkan, sederet informasi yang berhubungan dengan kata yang dituliskan akan keluar. 21 21 http//: radarbangka.co.id/rubric/detail/perspektif/11416/penggunaan-internet-sebagaisumber-belajar.html, diakses tanggal 23 Desember 2016 pukul 01.03