1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan suatu kegiatan seni kreatif manusia yang menyangkut segala macam seni kehidupan manusia. Sebuah hasil karya adalah pengembangan dari ekspresi dari kreatifitas pengarang. Sastra tidak saja sebagai wadah untuk menyampaikan ide, eori, dan pikiran pengarang terhadap suatu hal tetapi juga sebagai media yang melahirkan suatu kreasi yang indah ekspresi dan imajinasi pengarang dengan bahasa sebagai medianya. Definisi pada sastra adalah membatasinya pada Maha Karya yaitu buku-buku yang dianggap menonjol karena bentuk dan ekspresi sastranya. Dalam hal ini kriteria yang dipakai adalah segi estetis, atau nilai estetis yang dikombinasikan dengan nilai ilmiah. Sastra juga merupakan bentuk dan hasil pekerjaan kreatif dan objeknya manusia dengan mengunakan bahasa sebagai media melalui sebuah karya sastra. Sastra terdiri dari tiga bentuk yaitu puisi, prosa, dan drama. Karya sastra adalah salah satu cabang kesenian yang berada dalam peradapan manusia. Karya sastra menyajikan dunia rekaan yang unik, hasil khas ciptaan pengarangnya. Karya sastra dan psikologi memiliki pertautan yang erat, karna baik sastra ataupun psikologi memiliki objek yang sama yaitu kehipupan manusia. Psikologi dan sastra sama-sama untuk memelajari keadaan kejiwaan orang lain, namun bedanya dalam psikologi gejala tersebut nyata, sedangkan dalam sastra bersifat imajinatif. Perilaku dalam psikologi dipandang sebagai reaksi yang dapat bersifat sederhana maupun kompleks. Hampir semua manusia
2 mengalami konflik baik konflik batin maupun konflik fisik, yang disebabkan oleh adanya dua gagasan atau lebih atau keinginan yang saling bertentangan untuk menguasai diri sehingga mempengaruhi tingkah laku, sedangkan batin itu tersendiri adalah yang terdapat di dalam hati, yang mengenai jiwa, membatinkan, merahasiakan, menyembunyikan, menyimpan di hati. Novel merupakan prosa baru yang dilihat dari panjangnya cerita. Novel merupakan sebuah karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya dalam bentuk cerita. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari. Dengan menitik beratkan pada sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut. Unsur-unsur pembangun karya sastra terdiri dari unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tiap pengarang memandang suatu persoalan dari sudut pandang tertentu. Berdasarkan sudut tinjauannya itu, ia kemudian merangkai unsur-unsur pembangun kisahnya dalam suatu jalinan yang erat dan efektif untuk mengungkapkan permasalahan yang akan disampaikannya. Kelebihan dari novel surga yang tak dirindukan karya Asma Nadia ini, yaitu (1) akhir cerita yang susah ditebak. Memang, pengarang seperti tidak setia memegang teguh kronologis. Tetapi, pengarang mampu mengembangkan pemikiran dan meninggalkan jejak yang tak terlewatkan, kemudian melangkah maju dan mundur lagi. (2) Jalan ceritapun jadi tidak membosankan. Pengarang tidak mengungkap tabir dengan gamblang, tetapi dibuka setahap demi setahap sehingga mengundang penasaran. Tidak salah, jika pembaca seperti dibawa arus penasaran dan kunci dari penasaran itu dibuka pengarang di akhir cerita. (3) Capaian estetik pengarang buku dalam memaparkan novel ini dibangun dengan cita rasa bahasa yang kadang puitis, tak sederhana tetapi mampu membawa
3 pembaca masuk dalam suka, duka, cinta. Dan tak hanya gejolak emosi tetapi juga kedewasaan dan kematangan. Serta pemilihan kata yang santun mampu membuat kita terbawa emosi, rasa kesal berbaur kasihan sekaligus geregetan dan bertanyatanya bercampur ketika membacanya. Dari kelebihan tersebut maka peneliti memilih novel ini sebagai bahan penelitiannya. Di dalam novel ini konflik yang dihadapi Arini sangat mendominasi alur ceritanya. Konflik batin yang dialami Arini ditinjau secara psikologi yaitu menghadapi konflik yang sangat menguras hatinya, istana Arini masih indah dan sempurna sebelum mei rose masuk ke dalam istana milik Arini dan Pras. Istana yang telah dibangun berubah menjadi serpihan kaca yang berhamburan dan menusuk-nusuk ruang batin Arini. Dalam novel surga yang tak dirindukan karya Asma Nadia ini tokoh utama yaitu Arini merupakan tokoh yang sering muncul didalam cerita dan psikologisnya lebih sulit ditebak atau digambarkan. Berdasarkan paparan tersebut dan karena dorongan untuk menemukan psikologi dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia secara mendalam. Maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul analisis kepribadian tokoh utama dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia ; tinjauan psikologis 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang teridentifikasi dari novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia ini adalah masalah kepribadian dan sosial. Kedua masalah tersebut berkaitan langsung dengan tokoh utama dalam novel ini.
4 1.3 Batasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas diperoleh permasalah yang begitu luas, Namun karna keterbatasan waktu dan kemampuan, penulis hanya melakukan analisis terhadap permasalahan kepribadian tokoh yang dibantu dengan mengunakan teori psikoanalisis sigmund freud " sigmund freud mengemukakan psikologi kepribadian kedalam tiga struktur yaitu Id, ego, dan superego" (minderop, 2010:9). Persoalan atas tokoh akan dibahas berdasarkan Id,ego, superego. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah pada penelitian ini terbagi menjadi tiga yaitu: 1. Bagaimanakah id tokoh utama dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia? 2. Bagaimanakah ego tokoh utama dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia? 3. Bagaimanakah superego tokoh utama dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia?
5 1.5 Tujuan peneliatian Berdasarkan latar belakang dari masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan : 1. Id tokoh utama dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. 2. Ego tokoh utama dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. 3. Superego tokoh utama dalam novel Surga yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia. 1.6 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis. 1.6.1 Manfaat Teoretis Secara teoretis penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya khasanah kesusastraan Indonesia khususnya dalam novel. Kajian tentang masalah psikologis 1.6.2 Manfaat Praktis 1. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan untuk menambah pengetahuan tentang psikologi sastra. 2. Menambah wawasan dan pengetahuan kepada peneliti. 3. Penelitinan ini diharapkan berguna bagi peneliti lain yang berminat melakukan penelitian yang sama namun mengambil dari aspek yang berbeda.