FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU TIDAK MELAKUKAN KUNJUNGAN ANC DI BPS. HJ. JUARIAH KECAMATAN JULOK KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2016 Siti Rabiah 1 1 Dosen Program Studi Kebidanan STIKes Bina Nusantara ABSTRAK Kehamilan adalah mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu), Kehamilan merupakan suatu keadaan dimana dalam rahim seorang wanita terdapat hasil konsepsi, Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intra uteri mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaaan persalinan. Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care berdasarkan pengetahuan, sikap dan ekonomi ibu. Jenis penelitian ini adalah analitik deskriptif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di klinik damai sejahtera sei. Limbat selesai tahun 2016 selama penelitian dilakukan sebanyak 60 orang. Sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Hasil penelitian menunjukkan rata rata responden berusia 21-35 tahun sebanyak 37 orang (61,69%). Tingkat pendidikan responden terbanyak adalah 21 orang (35%). Pekerjaan responden terbanyak IRT sebanyak 40 orang (66,67%). Tingkat jenis informasi koran sebanyak 45 orang (75%). Faktor pengetahuan yang kurang sebanyak 30 orang (50%). Faktor sikap yang positif sebanyak 40 orang (66,7%). Faktor ekonomi yang rendah sebanyak 40 orang (66,67%). Untuk faktor yang paling banyak mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan ANC adalah Faktor pengetahuan yang kurang sebanyak 30 orang (50%). Faktor sikap yang positif sebanyak 40 orang (66,7%). Faktor ekonomi yang rendah sebanyak 40 orang (66,67%). Jadi dapat disimpulkan faktor penyebab ibu tidak melakukan kunjungan ANC yang paling dominan adalah faktor sikap dan faktor ekonomi. Kata Kunci : Faktor Tidak Melakukan Kunjungan ANC, Ibu ISSN:2460-4356 119
PENDAHULUAN Tingginya angka kematian ibu dapat menunjukkan masih rendahnya kualitas pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat kesehatan suatu wilayah. Pemerintah berupaya bahu membahu membuat berbagai strategi untuk akselerasi menurunkan AKI. Program Kesehatan Ibu dan Anak merupakan salah satu prioritas Kementerian Kesehatan dan keberhasilan program KIA menjadi salah satu indikator utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 2025. Tingginya Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia membuat pemerintah menempatkan upaya penurunan AKI sebagai program prioritas dalam pembangunan kesehatan. Kunjungan antenatal care (pelayanan antenatal) yang belum optimal mengakibatkan resiko dan komplikasi kehamilan tidak terdeteksi secara dini. Kunjungan antenatal minimal 4 kali merupakan salah satu upaya untuk menurunkan komplikasi yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, dan nifas pada ibu dan bayi baru lahir (Depkes RI,2009). WHO memperkirakan bahwa sekitar 15% dari seluruh wanita yang hamil akan mengalami komplikasi yang berkaitan dengan kehamilannya serta dapat mengancam jiwanya. Sebanyak 5.600.000 wanita hamil di Indonesia, sebagian besar akan mengalami suatu komplikasi atau masalah yang bisa menjadi fakta. Agar lebih efektif dalam meningkatkan keselamatan ibu dan bayi baru lahir, asuhan antenatal harus lebih difokuskan pada berbagai intervensi seperti pemberian edukasi dan peningkatan mutu pelayanan antenatal yang telah terbukti bermanfaat menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir (Pusdiknakes - WHO-JHPIEGO, 2003). Menurut badan penelitian dan pengembangan Depkes RI, AKI tahun 2010 mencapai 226 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini turun dibandingkan AKI hasil survey Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 yang mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup. Terkait program Millenium Devolepment Goals (MDGS) 2015, Indonesia menargetkan mampu menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 setiap 100.000 kelahiran hidup (Riskesdas,2013). Berdasarkan data departemen kesehatan RI (2009), angka kematian ibu masih banyak di sebabkan para ibu hamil tidak mempunyai akses untuk pergi ke bidan atau dokter yang ada didaerah. Rata rata 10% ibu di indonesia tidak pernah memeriksakan kandungannya ketenaga kesehatan dan 30% ibu tidak melahirkan pada tenaga kesehatan mereka lebih memilih melahirkan kepada dukun. Penyebab langsung kematian ibu terkait kehamilan dan persalinan terutama adalah perdarahan sebanyak 28%. Penyebab lainnya seperti eklampsi (24%), infeksi (11 %), partus lama (5%), dan abortus (5%). Angka kematian yang tinggi disebabkan 2 sebab pokok yaitu (1) masih kurangnya pengetahuan dan penanggulangan komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas, (2) kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua yang hamil (mujiwati, 2011). Faktor lain penyebab tingginya angka kematian ibu yang juga cukup penting seperti, pemberdayaan perempuan yang tak begitu baik, latar belakang ISSN:2460-4356 120
pendidikan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan masyarakat. Pandangan yang menganggap kehamilan adalah peristiwa alamiah perlu diubah secara sosiokultural agar perempuan mendapat perhatian dari masyarakat. Sangat diperlukan upaya peningkatan pelayanan perawatan ibu baik oleh pemerintah, swasta, maupun masyarakat (Depkes, 2007). Berbagai upaya sangat diperlukan untuk menurunkan angka kematian ibu dan meningkatkan dukungan terhadap pelayanan dan kesehatan ibu/maternal, baik dalam antenatal care (ANC) dan meningkatkan cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan. Menurut Riskesdas (2010) di indonesia persentase ibu hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan trimester III pada tahun 2010 mencapai 61,4%. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan, kurangnya dukungan bagi ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan, kondisi ekonomi yang tidak mencukupi dan karena jarak tempat tinggal ibu ketempat pemeriksaan kehamilan sulit untuk dijangkau. Di provinsi sumatra utara sendiri pada tahun 2010, persentase ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan mencapai 51,5%. Persentase ini tergolong rendah dibandingkan dengan provinsi yang lain. Hal ini juga dikarenakan masih kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan, keadaan sosial budaya yang kurang mendukung dan lokasi/tempat dilakukannya pemeriksaan kehamilan tidak strategis sehingga sulit untuk dijangkau (http://www.profilkesehatan, 2010). Indikator yang digunakan untuk menggambarkan keberhasilan program pelayanan kesehatan ibu adalah cakupan pemeriksaan ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan yang diukur dengan K1 dan K4. Cakupan K1 merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. K4 adalah kontak ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang ke-empat (atau lebih) untuk mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar yang ditetapkan, dengan ketentuan : satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga (Depkes RI, 2004). Berdasarkan survey penelitian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan ANC di BPS. Hj Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016. PERUMUSAN MASALAH Rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care di BPS. Hj Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care di BPS. Hj Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur tahun 2016. 2. Tujuan Khusus 1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care berdasarkan pengetahuan ibu. ISSN:2460-4356 121
2. Untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care berdasarkan faktor sikap. 3. Untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care berdasarkan ekonomi. MANFAAT PENELITIAN 1. Tenaga Kesehatan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care, sehingga tenaga kesehatan dapat membuat perencanaan dalam mengatasi faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care dapat lebih ditingkatkan. 2. Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan perubahan cara penerapan melakukan kunjungan antenatal care yang selama ini masih kurang tepat di masyarakat sehingga masyarakat dengan adanya penelitian ini dapat memberikan dukungan bagi ibu yang tidak melakukan kunjungan antenatal care. 3. Pendidikan Kebidanan Sebagai bahan masukan atau sebagai informasi yang berguna bagi mahasiswa kebidanan tentang faktorfaktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care sehingga mahasiswa sejak dini dapat memikirkan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk mengatasi faktorfaktor tersebut dan dapat diaplikasikan langsung kelapangan praktek atau kerja. METODE PENELITIAN 1. Rancangan penelitian Desain penelitian atau disebut juga dengan rancangan penelitian ditetapkan dengan tujuan agar penelitian dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian analitik deskriptif (salah satu metode penelitian yang biasa dilakukan) dengan survey cross sectional, yaitu data yang dikumpulkan dengan cara observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach). Artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di i BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan bulan sampai dengan bulan September tahun 2016. 3. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Objek tersebut dapat berupa manusia, hewan, tumbuh tumbuhan, benda benda mati ISSN:2460-4356 122
lainnya, serta periwisata dan gejala yang terjadi di dalam masyarakat atau didalam alam (Notoatmodjo.2010). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh ibu hamil di klinik damai sejahtera sei. Limbat selesai tahun 2016 selama penelitian dilakukan sebanyak 60 orang. 2. Sampel Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo.2010). Adapun teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan teknik Total sampling yaitu teknik pengambilan sampel secara keseluruhan dari setiap anggota populasi, sehingga populasi dan sampel berjumlah sama yaitu 60 orang. HASIL PENELITIAN 1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 dan pengumpulan data dimulai dari tanggal 15 sampai 18 Maret 2016. Jumlah ibu yang dijadikan sampel penelitian di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 sebanyak 60 orang. 2. Data Responden Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukkan kunjungan ANC. Penelitian ini dilakukan di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur dengan jumlah responden sebanyak 60 orang. Adapun karakteristik responden berdasarkan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Faktor Pendidikan Responden di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 Pendidikan F % SD 17 28,33% SMP 15 25% SMA 21 35% Sarjana 7 11,67% Total 60 100% Berdasarkan tabel distribusi diatas diketahui bahwa dari 60 orang responden yang diteliti tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur tahun 2016, mayoritas pendidikan responden SMA sebanyak 21 orang (35%) dan minoritas pendidikan responden Sarjana sebanyak 7 orang (11,67%). 3.Distribusi Pengetahuan Responden Tentang Kunjungan Antenatal Care Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Melakukan Kunjungan Antenatal Care di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel : Tabel.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden Tentang Ibu yang Tidak Melakukan Kunjungan ANC Di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 ISSN:2460-4356 123
NO Pengetahuan F % 1. Baik 10 16,67% 2. 3. Cukup Kurang 20 30 33,33% 50% Total 60 100% Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 60 responden mayoritas Pengetahuan responden Kurang berjumlah 30 orang (5 0%) dan minoritas Pengetahuan responden Baik berjumlah 10 orang (16,67%). 4. Distribusi Sikap Responden Tentang Ibu tidak Melakukan Kunjungan ANC Sikap ibu hamil tentang melakukan kunjungan antenatal care di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur tahun 2016 dapat dilihat pada tabel: Tabel.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden Tentang Ibu Yang Tidak Melakukan Kunjungan Antenatal Care Di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 (66,7%) dan yang berjumlah negative 20 orang (33,3%). Tabel.4 Distribusi Frekuensi Ekonomi Responden Tentang Ibu yang Tidak Melakukan Kunjungan Antenatal Care Di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 No Ekonomi F % 1. Tinggi 5 8,33% 2. Menengah 15 25% 3. Rendah 40 66,67% Total 60 100% Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 60 responden Ekonomi responden tentang tidak melakukan kunjungan ANC yang Tinggi berjumlah 5 orang ( 8,33%), Menengah berjumlah 15 orang ( 25%) dan Rendah berjumlah 40 orang (66,67%). NO Sikap F % 1. Positif 40 66,7% 2. Negatif 20 33,3% Total 60 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 60 responden Sikap responden tentang ibu yang tidak melakukan kunjungan antenatal care yang bersikap positif berjumlah 40 orang ISSN:2460-4356 124
Tabel.5 Uji Chi-square Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ibu Tidak Melakukan Kunjungan ANC Di Di BPS. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 Pearson Chi-Square Likelihood Ratio Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) 52,500 a 4,000 57,286 4,000 Linear-by-Linear Association 39,200 1,000 N of Valid Cases 60 a. 4 cells (44,4%) have expected count less than 5. The minimum expected count is,83. Jika probalitas (P) > 0,05 maka Ha ditolak Jika probalitas (P) < 0,05 maka Ha diterima Hasil uji statistic menggunakan chi square didapatkan nilai Asymp. Sig. (2 - sided) menunjukan nilai probalitas. Nilai sig nya adalah =0,000 yang berarti nilai P<0,05. Maka Ha diterima, Ho ditolak. Ini berarti ada hubungan antara factor pengetahuan ibu dengan factor sikap ibu pada kunjungan antenatal care di BPM. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur tahun 2016. PEMBAHASAN Dalam pembahasan ini difokuskan pada hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian seperti yang dikemukakan pada tujuan umum yaitu untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan antenatal care di BPM. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur tahun 2016. 1. Karakteristik Ibu Yang Tidak Melakukan Kunjungan ANC Berdasarkan Faktor pengetahuan Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa faktor-faktor penyebab ibu tidak melakukan kunjungan ANC berdasarkan pengetahuan adalah pengetahuan baik sebanyak 10 orang (16,67%) dan pengetahuan cukup sebanyak 20 orang (33,33%) dan pengetahuan kurang sebanyak 30 orang (50%). Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu sesorang terhadap objek melalui indra yang dimilikinya yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2010). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Notoatmodjo, ibu yang memiliki pengetahuan kurang cenderung tidak melakukan sikap. Semakin tinggi pengetahuan ibu hamil maka semakin tinggi pula ibu hamil mengetahui dan melakukan sikap tentang kunjungan ANC. Dari data distribusi berdasarkan pendidikan diketahui bahwa responden yang berpendidikan SMA sebanyak 21 orang (35%) dan minoritas pendidikan responden Sarjana sebanyak 7 orang (11,67%). Hal tersebut disebabkan karena pengetahuan ibu hamil di pengaruhi oleh pekerjaan dan pelatihan yang didapat oleh ibu hamil tentang kunjungan ANC. Pengetahuan merupakan hal yang sangat penting dalam membentuk keahlian seseorang, salah satunya kurang memadainya pengetahuan ibu hamil tentangkunjungan ANC. ISSN:2460-4356 125
2. Karakteristik Ibu Yang tidak Melakukan kunjungan ANC Berdasarkan Faktor Sikap Dari table.3 dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak dapat melakukan kunjungan anc berdasarkan faktor sikap adalah yang sikap positif sebanyak 40 orang (66,7%) dan sikap negatif sebanyak 20 orang (33,3%). Sikap adalah suatu predisposisi(keadaan mudah terpengaruh) terhadap seseorang, idea atau objek yang berisi komponen komponen cognitive, affective, dan behavior (Ahmadi, 2009). Menurut asumsi peneliti adanya ibu hamil yang bersikap negatif disebabkan karna kecenderungan dan kebiasaan dari diri ibu sendiri (faktor internal) yaitu tidak mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki pada situasi dan kondisi yang sebenarnya, meskipun sebenarnya mereka mengerti tentang kunjungan ANC. 3. Karakteristik Ibu Yang Tidak Melakukan kunjungan ANC Berdasarkan Faktor Ekonomi Dari tabel.4 dapat dilihat bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi ibu tidak melakukan kunjungan anc berdasarkan faktor ekonomi adalah ekonomi tinggi sebanyak 5 orang (8,33%) dan menengah sebanyak 15 orang (25%) dan rendah sebanyak 40 orang(66,67%). Ekonomi adalah keadaan ekonomi diukur jumlah rupiah pendapatan atau penghasilan rata rata perbulan berdasarkan upah minimal rata rata (Andi Saputra, 2010). Hal tersebut disebabkan karena ekonomi ibu hamil berpengaruh untuk melakukan kunjungan ANC. Ekonomi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari hari, sehingga ekonomi berpengaruh dalam ibu yang tidak melakukan kunjungan antenatal care. KESIMPULAN Dari hasil penelitian terhadap 60 responden berdasarkan analisis data dan pembahasan mengenai Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Tidak Melakukan Kunjungan ANC Di BPM. Hj. Juariah, Kecamatan Julok Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016. Maka dapat disimpulkan bahwa : a. Dari 60 responden diketahui faktor pengetahuan ibu yang kurang sebanyak 30 orang (50%). b. Dari 60 responden diketahui dari faktor sikap ibu yang positif sebanyak 40 orang (66,7%). c. Dari 60 responden diketahui dari faktor ekonomi ibu rendah sebanyak 40 orang (66,67%). d. Dari 60 responden diketahui faktor pendidikan sarjana sebanyak 21 orang (35%). SARAN Berdasarkan hasil penelitian dikaitkan dengan landasan teori yang mendukung serta mempertimbangkan kondisi setempat, maka beberapa hal yang dapat penulis sarankan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang kunjungan antenatal care. 2. Bagi Tenaga Kesehatan Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih meningkatkan pelayanan kesehatan dalam membantu masyarakat untuk melakukan kunjungan antenatal care (pemeriksaan kehamilan) terutama pada klinik damai sejahtera seperti yang peneliti lakukan. ISSN:2460-4356 126
3. Bagi ibu Diharapkan kepada ibu-ibu untuk mencari lebih banyak pengetahuan tentang kunjungan antenatal care(pemeriksaan kehamilan), supaya ibu bisa mengikuti perubahan-perubahan yang mungkin terjadi dengan kemajuan ilmu pengetahuan seperti sekarang ini DAFTAR PUSTAKA Mufdlilah, (2009), Antenatal Care Focussed, Yogyakarta: Nuha Medika Ina Kuswanti, (2014), Asuhan Kehamilan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Rukiyah, (2010), Asuhan Kebidanan IV, Jakarta: Trans Info Media Padila, (2014), Keperawatan Maternitas, Yogyakarta: Nuha Medika Ika Pantikawati, (2012), Asuhan Kebidanan I (Kehamilan), Yogyakarta: Nuha Medika Notoatmodjo, (2012), Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta: PT. Rineka http///.www@depkes RI, Pelayanan antenatal care. 2009 Hidayat, 2008, Pentingnya Pengetahuan Seseorang, Bandung: Nuha Medika Ummi Hani, 2010, Asuhan Kebidanan Kehamilan Fisiologi, Yogyakarta: Salemba Medika http///.www@who Angka Kematian Ibu, 2012 http///.www@riskesdas Angka Kematian Ibu, 2010 Mujiwati, 2011, Asuhan Kebidanan Pada Masa Nifas, Jakarta: Nuha Medika IBI, 2006, Asuhan Persalinan Normal, Yogyakarta: Nuha Medika Manuaba, 2008, Asuhan Kehamilan, Jakarta: Salemba Medika ISSN:2460-4356 127