BAB I PENDAHULUAN. Acara The Oprah Winfrey Show tercatat menempati rating teratas sebagai

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. lain (non media). Ketika sumber dari non media tidak dapat memuaskan. kebutuhan kita, maka kita mencarinya dari media massa.

BAB I PENDAHULUAN. yang penting yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perkembangan umat

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi lain, yaitu Gerbner. Menurut Gerbner (1967) Mass communication is

BAB I PENDAHULUAN. jenis kelamin, pendidikan, maupun status sosial seseorang. Untuk mendukung

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. media massa semakin tinggi. Televisi sebagai media massa, mempunyai banyak

BAB I PENDAHULUAN. Para pemirsa televisi boleh saja membenci iklan, karena menganggap iklan

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. menjawab pertanyaan berikut: Who Say What In Which Channel To Whom With

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB I PENDAHULUAN 1.1

BAB I PENDAHULUAN. bergantung kepada dirinya sendiri, melainkan membutuhkan kehadiran orang lain.

ACARA DI TELEVISI DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. komunikasi semakin berkembang pesat. Dengan perkembangan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. gaya hidup sehat untuk kehidupan sehari-hari. Di dalam komunikasi ada beberapa unsur yakni sumber pesan (source),

BAB I PENDAHULUAN. media massa karena sifatnya yang lebih efisien dan cepat. Media massa kini tidak

BAB I PENDAHULUAN. Media massa adalah sarana penunjang bagi manusia untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kebutuhan akan informasi dan diiringi dengan kemajuan zaman yang sangat pesat,

BAB I PENDAHULUAN. Suatu Pengantar, komunikasi berasal dari bahasa Latin yaitu communis yang

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat dibutuhkan manusia, dan manusia tidak bisa hidup tanpa

BAB I PENDAHULUAN. communicatio yang diturunkan dari kata communis yang berarti membuat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi sebagai produk maju berkembang pesat sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman, kebutuhan akan informasi dan

PERANAN SURAT KABAR DALAM MENUMBUHKAN MINAT BACA REMAJA DI KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi yang semakin cepat di era globalisasi ini

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IKLAN CENTRIN TV DAN MINAT BERLANGGANAN ICHE. A. C. NAPITUPULU

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. adalah untuk mengendalikan lingkungan fisik dan psikologi kita. 1. tersebar banyak tempat, anonym dan heterogen.

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB I PENDAHULUAN. Radio merupakan salah satu media informasi sebagai unsur dari proses

BAB I PENDAHULUAN. katanya dari bahasa latin communicatio yang berarti proses penyampaian suatu. pernyataan oleh seseorang kepada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. Industri penyiaran di Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat pesat

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I. Pendahuluan. baik itu lingkungan rumah, sekolah, kampus maupun lingkungan kerja 1.

BAB 1 PENDAHULUAN. verbal dan non verbal tetapi banyak melakukan komunikasi melalui media, baik

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. hlm. viii. 1 Eriyanto, Analisis Wacana: Pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: Lkis, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan manusia untuk berinteraksi, komunikasi dalam kegiatan manusia

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang sangat pesat. Apalagi banyak masyarakat yang membutuhkan teknologi itu

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. maupun media elektronik mengalami kemajuan yang sangan pesat.

BAB I PENDAHULUAN. Lebih kuat dari surat kabar, majalah maupun radio karena pesawat televisi. bagaikan melihat sendiri peristiwa yang disiarkan itu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia telah menjadi sistem pertukaran informasi yang pesat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan inti dari kehidupan. Dalam hidup, apa saja yang kita

BAB I PENDAHULUAN. Perangkat televisi menjadi suatu kebiasaan yang popular dan hadir secara luas

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, terutama dalam penyampaian informasi. mengubah sikap (attitude), pendapat (opinion) atau prilaku (behavior).

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan akan fantasi dan informasi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

TAYANGAN MARIO TEGUH GOLDEN WAYS DI METRO TV DAN KONSEP DIRI MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. bila kita amati animo individu atau masyarakat terhadap berbagai program

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu cepat, termasuk perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi.

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu sarana untuk mendapatkan informasi. Informasi yang diterima pun harus

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,


BAB I PENDAHULUAN. Semakin majunya perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Televisi atau yang sering disebut TV merupakan salah satu media massa yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan adanya media massa masyarakat pun bisa dapat terpuaskan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan kegiatan sehari-hari yang sangat penting,

TANGGAPAN MASYARAKAT WAJIB PAJAK KELURAHAN PAKOWA TERHADAP IKLAN PAJAK YANG DI TAYANGKAN DI SIARAN TELEVISI TRANS

BAB I PENDAHULUAN. cara yang ditempuh untuk dapat berkomunikasi seperti melalui media massa,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Konteks Penelitian. Dangdut merupakan musik asli Indonesia yang memiliki banyak peminat.

BAB II URAIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. makhluk sosial sangatlah penting untuk bisa berkomunikasi secara global

BAB I PENDAHULUAN. pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang. pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa,

BAB I PENDAHULUAN. cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid, dan sebagainya. Walaupun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dunia Broadcasting (penyiaran) adalah dunia yang selalu menarik

BAB I PENDAHULUAN. tingkat pengetahuan masyarakat. Sekarang ini, media memiliki andil yang. budaya yang bijak untuk mengubah prilaku masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi dewasa ini telah memunculkan suatu

Sebrina Mentari ABSTRAK

BAB 1 PENDAHULUAN. stakeholders ataupun untuk mengkomunikasikan visi, misi, tujuan dan program

BAB I PENDAHULUAN. seseorang. Komunikasi tidak saja dilakukan antar personal, tetapi dapat pula

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan Televisi di Indonesia saat ini sangat pesat. Ini terlihat dari

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dan masyarakat tak dapat di pisahkan, maka itu ada istilah

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Komunikasi merupakan kegiatan yang dibutuhkan dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai hal, termasuk perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kehadiran media televisi di era kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, banyak membawa berkah bagi masyarakat.

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Acara The Oprah Winfrey Show tercatat menempati rating teratas sebagai acara talkshow paling fenomenal dan terkenal di Amerika. Acara ini pertama kali ditayangkan secara nasional di televisi Amerika Serikat pada September 1986 di 108 televisi. Topik pertama yang dihadirkannya adalah How to Marry the Man/Woman of Your Choice. Meskipun ada yang meragukan bahwa acara ini akan mampu meraih perhatian public, namun ternyata keraguan itu tidak beralasan. Oprah mencatat sukses, dalam waktu singkat penonton acara ini meningkat pesat, hingga mematahkan acara talkshow lainnya yang telah bertahan lebih dari 20 tahun menjadi tontonan popular di Amerika. Selama bertahun-tahun Oprah menampilkan berbagai topik, sampai akhirnya pada tahun 1995 ia membuat kejutan ketika dalam satu pertunjukan talkshownya ia mengaku telah menjadi korban kejahatan seksual secara incest. Kejadian tersebut kemudian menjadi karakteristik umum dari acara yang dibawakannya, yakni menampilkan secara paralel antara pengalaman-pengalaman para tamu acara dan kehidupan pribadi Oprah. Teknik mengaitkan isu-isu yang ada dan kehidupannya, menjadi trademark pertunjukan Oprah. Metro TV, sebagai salah satu stasiun televisi swasta di Indonesia yang lebih memfokuskan tayangannya pada informasi dan berita-berita, baik dalam maupun luar negeri. Selama ini Metro TV dikenal sebagai stasiun televisi swasta yang aktual dalam memberikan informasi dan menayangkan berita-berita. Metro TV dikenal

memberikan berita atau mengupas suatu permasalahan secara lebih lengkap dan lebih aktual dibandingkan televisi-televisi swasta lain di Indonesia. Dengan citra penampilan yang seperti inilah Metro TV dianggap sesuai menyajikan acara The Oprah Winfrey Show, yang dikenal sering mengangkat permasalahan-permasalahan hidup yang umum terjadi pada kehidupan sehari-hari. Informasi-informasi yang disajikan dalam acara The Oprah Winfrey Show juga dianggap dapat berguna bagi khalayak Metro TV. Apa yang membuat orang menonton Oprah Winfrey merupakan faktor penting susksesnya Oprah. Oprah menampilkan sesuatu yang berbeda di televisi. Bukan hanya menampilkan suatu tema atau topik acara mentah-mentah di talkshownya, tapi ia juga mengaitkan setiap permasalahan dengan dirinya sendiri. Bahkan tak jarang ia mengangkat tema atau topik acara berdasarkan pengalaman pribadinya. Tanpa malumalu, ia mengungkapkan tentang penganiayaan yang dialaminya semasa kecil, berdiskusi tentang kehamilannya ketika remaja, sampai pada keputusan melakukan aborsi, juga pengakuan bahwa ia pernah mengkonsumsi kokain. Kejujuran dan keberanian Oprah mengungkapkan hal-hal yang semula berada di wilayah pribadi menjadi konsumsi publik, mendapat simpati penonton. Menjadi pembawa acara, baik di televisi ataupun di acara-acara terbuka lainnya memang tidak mudah. Kita harus mampu menguasai berbagai aspek acara tersebut, mulai dari tema acara sampai penonton. Kemampuan seorang pembawa acara dalam menguasai acara yang dibawakannya memang tergantung dari pengetahuan dari dalam dirinya sendiri. Namun selain itu, seorang pembawa acara juga harus memperhatikan hal lainnya. Ia tidak hanya harus menguasai acara yang dibawakannya, tetapi juga harus mampu menguasai penonton, menarik hati dan membuat penonton merasa tertarik.

Dalam talkshownya, Oprah menampilkan berbagai tema atau topik. Semua permasalahan, berbagai cerita tentang kehidupan, konflik, kisah sukses, remaja prestasi, gaya hidup, hiburan(film dan lagu) sampai masalah politik. Semua dapat dibahas Oprah dengan lugas, menampilkan bintang tamu yang fenomenal dan berinteraksi dengan penontonnya di studio. Dengan fakta dan kondisi tersebut, secara sekilas dapat dilihat bahwa tayangan The Oprah Winfrey Show dan pembawa acaranya Oprah Winfrey memiliki berbagai faktor positif untuk menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa. Di Indonesia sendiri, mahasiswa dikenal sebagai sosok yang kritis terhadap berbagai hal dan isu-isu. Sehingga, mahasiswa akan mencari informasi dari berbagai sumber mengenai isu-isu yang ada. Dengan adanya tayangan The Oprah Winfrey Show di Metro TV, tentunya akan menarik perhatian mahasiswa. Sebagai salah satu sumber informasi, ataupun sebagai pembentuk persepsi bagi mahasiswa melalui berbagai pemikiran-pemikiran Oprah Winfrey. Pada mahasiswa yang mengambil jurusan Ilmu Komunikasi khususnya, tayangan The Oprah Winfrey Show dapat membantu atau menjadi motovasi mahasiswa dalam mengembangkan dan menerapkan teori-teori yang telah dipelajari di bidang Ilmu komunikasi. Kemampuan seorang pembawa acara dalam menguasai acara yang dibawakannya memang tergantung dari pengetahuan dari dalam dirinya sendiri. Namun selain itu, seorang pembawa acara juga harus memperhatikan hal lainnya. Ia tidak hanya harus menguasai acara yang dibawakannya, tetapi juga harus mampu menguasai penonton, menarik hati dan membuat penonton merasa tertarik. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) merupakan salah satu universitas swasta di kota Medan, yang sistem pengajarannya berdasarkan keislaman. Sistem pengajaran tersebut tentunya memberikan pengaruh religius kepada

mahasiwa/i nya. Dalam hal pendidikan, maupun dalam gaya hidup mereka, tentunya akan berbeda dengan mahasiswa/i yang kuliah di universitas umum lainnya. Dengan adanya tayangan The Oprah Winfrey Show dan Oprah Winfrey sebagai pembawa acaranya, apakah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) termotivasi untuk menjadi sosok pembawa acara atau master of ceremony? Berdasarkan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang: Pengaruh Pembawa Acara Talkshow di Televisi dan Minat Menjadi Pembawa Acara (Studi Deskriptif Tentang Pengaruh Oprah Winfrey Pada Tayangan The Oprah Winfrey Show di Metro TV Terhadap Minat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Menjadi Pembawa Acara). 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan/diuraikan oleh penulis, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Sejauhmanakah pengaruh Oprah Winfrey pada tayangan The Oprah Winfrey Show di Metro TV terhadap minat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi pembawa acara. 1.3. Pembatasan Masalah Untuk lebih memudahkan dan menghindari terjadinya pengembangan permasalahan yang terlalu luas sehingga dapat mengaburkan dalam penelitian ini, maka peneliti membuat batasan masalah sebagai berikut : 1. Penelitian ini dilakukan terbatas pada mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang mengetahui atau mengenal Oprah Winfrey.

2. Penelitian terhadap minat menjadi pembawa acara dilakukan terbatas pada perhatian, persepsi, kebutuhan dan motivasi mahasiswa. 3. Penelitian merupakan studi deskriptif, yaitu terbatas hanya untuk mengetahui pengaruh Oprah Winfrey pada tayangan The Oprah Winfrey Show terhadap minat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi pembawa acara. 1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui peranan pembawa acara talkshow di televisi dalam menarik perhatian khalayak. 2. Untuk mengetahui peranan pembawa acara dalam menumbuhkan minat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi pembawa acara. 3. Untuk mengetahui pengaruh Oprah Winfrey pada tayangan talkshow The Oprah Winfrey Show di Metro TV terhadap minat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi pembawa acara. 1.4.2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara akademis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah penelitian, khususnya yang menyangkut Ilmu Komunikasi dan menambah sumber bacaan di lingkungan FISIP USU, khususnya Departemen Ilmu Komunikasi.

2. Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi praktisi dunia media massa dan kalangan pemerhati media. 3. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan penulis mengenai peranan media massa dalam masyarakat, terutama wawasan dalam dunia pertelevisian dan khususnya pembawa acara dalam suatu program televisi. 1.5. Kerangka Teori Kerangka teori merupakan bagian dari penelitian yang memuat konsep-konsep teoritis yang menjadi landasan untuk memperoleh perspektif ilmiah dalam perumusan hipotesis atau jawaban atas pertanyaan penelitian yang sedang dilaksanakan (Ruslan 2006:266). Dengan adanya kerangaka teoritis tersebut, maka penulis akan mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitian. Pada penelitian ini teori-teori yang dianggap relevan diantaranya adalah tentang komunikasi, komunikasi massa, televisi, pembawa acara serta teori S-O-R. 1.5.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa 1.5.1.1. Komunikasi Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 1990:9). Untuk memahami pengertian komunikasi, sebuah definisi singkat dibuat oleh Harold D. Lassswell, yaitu dengan menjawab pertanyaan :Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect?, yang kemudian dikenal dengan formula Lasswell (1948). Dari pemikiran Lasswell tersebut, menunjukkan bahwa komunikasi

meliputi lima unsur pokok yaitu :Komunikator, Pesan, Media, Komunikan dan Efek. Disini Lasswell melihat bahwa suatu proses komunikasi selalu mempunyai efek dan pengaruh (Cangara, 2004:40). Menurut Carl I. Hovland, komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain (komunikate). Sedangkan menurut Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka (Mulyana, 2004:62). Sementara menurut Shannon dan Weaver (1949) (Cangara, 2004:19) gambaran komunikasi lebih diperluas lagi dengan definisi bahwa komunikasi adalah bentuk interaksi manusia yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, sengaja atau tidak disengaja. Tidak terbatas pada bentuk komunikasi menggunakan bahasa verbal, tetapi juga dalam hal ekspresi muka, lukisan, seni, dan teknologi. 1.5.1.2. Komunikasi Massa Komunikasi massa adalah studi ilmiah tentang media massa beserta pesan yang dihasilkan, pembaca/pendengar/penonton yang akan coba diraihnya, dan efeknya terhadap mereka. Pada dasarnya komunikasi massa adalah komunikasi melalui media massa, baik media cetak maupun media elektronik. Menurut Nurudin (2007:4), media massa yang dimaksud disini adalah media massa (atau saluran) yang dihasilkan oleh teknologi modern. Hal ini perlu ditekankan sebab ada media yang bukan media massa yakni media tradisional seperti kentongan, angklung, gamelan, dan lain-lain. Jadi disini jelas media massa menunjuk pada hasil produk teknologi modern sebagai saluran dalam komunikasi massa.

Sementara menurut Mulyana (2004:75) komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar, majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau orang yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di banyak tempat, anonim, dan heterogen. Pesan-pesannya bersifat umum, disampaikan secara cepat, serentak dan selintas (khususnya media elektronik). Komunikasi massa juga dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung di mana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar dan film (Cangara, 2004:36). Komunikasi massa juga memiliki ciri sendiri, sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan, mapupun dari segi kebutuhan. Ciri lain yang dimiliki komunikasi massa adalah sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Tetapi dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan dengan cepat kepada penyiar. Selain dari itu, sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas. Ia mampu mengatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bila didokumentasikan. Dari segi ekonomi, biaya produksi komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya.

1.5.2. Televisi Teknologi televisi tumbuh pesat pada akhir 1940-an. Sebelumnya, perkembangan teknologi televisi tersebut sempat terhenti akibat Perang Dunia Kedua. Para reporter televisi, yang umumnya sebelumnya adalah reporter radio melakukan pemberitaan intensif sehingga mendesak peran radio. Namun berita masih penting bagi radio, meskipun karakternya berubah. Karena sifatnya yang menarik mata, sebagian besar siaran televisi adalah non berita. Namun peran televisi sebagai media berita terus berkembang. Banyak siaran televisi yang sangat diminati karena cepat, lugas dan lengkap dalam meliput sesuatu. Popularitas televisi terus menggeser kedudukan radio. Keduanya sama-sama ada di ruang keluarga, sehingga keduanya tidak pernah dihidupkan bersamaan. Hanya satu saja yang dihidupkan, dan itu biasanya adalah televisi. Umumnya orang lebih lama menonton televisi daripada mendengarkan radio. Sejak adanya televisi, radio lebih sering didengar di luar rumah, misalnya di mobil dalam perjalanan, atau tengah melakukan sesuatu. Menonton televisi biasanya dilakukan secara penuh, sementara mendengarkan radio bisa dilakukan sambil melakukan pekerjaan lain. Karena terdesak oleh kedudukan televisi, radio kini lebih selektif terhadap khalayaknya. Kini, kebanyakan radio hanya melayani kalangan tertentu saja, misalnya kalangan remaja penggemar musik. Hal ini diungkapkan oleh William L.Rivers, Jay W.Jensen dan Theodore Peterson dalam buku mereka, Media Massa dan Masyarakat Modern. Televisi, selain sebagai sumber berita juga memiliki fungsi sosial. Untuk kontak sosial, rujukan kehidupan sehari-hari, untuk menyenangkan diri sendiri, melepas kebosanan dan sebagainya. Televisi di Indonesia, umumnya lebih banyak memberikan informasi berbentuk hiburan kepada khalayaknya. Acara-acara di televisi Indonesia, terutama televisi swasta, didominasi acara hiburan seperti sinetron atau

infotainment. Apalagi pada masa sekarang ini, tayangan sinetron di Indonesia lebih menjurus pada hal-hal negatif, berbau kekerasan dan pornografi, juga khayalan yang berlebihan. 1.5.3. Pembawa Acara Pada dasarnya pembawa acara layaknya pimpinan orkestra. Ia harus menguasai alat musik dari orkestra yang dimainkan kelompoknya. Tidak harus bisa memainkannya secara sempurna, namun setidaknya tahu bagaimana memfungsikannya, tahu jenis bunyinya dan tahu efek yang ditimbulkan bunyi itu. Begitu juga dengan pembawa acara, yang dapat diartikan sebagai orang yang membawa sebuah acara untuk disaksikan oleh khalayak. Pembawa acara atau presenter bisa dikatakan merupakan seorang pemimpin dalam sebuah acara. Ia yang menggiring peserta acara untuk mencapai tujuan acara. Ia yang berkuasa atas acara yang dibawakannya. Seorang pembawa acara, harus berusaha keras, mulai dari awal sampai akhir acara, agar acara yang dibawakannya tidak akan keluar dari jalur tema yang sudah ditetapkan. Sebelumnya, pembawa acara dikenal dengan sebutan master of ceremony (MC). Ada lagi istilah host, yang dapat diartikan sebagai tuan rumah. Jadi host dalam acara-acara adalah dia yang memerankan diri sebagai tuan rumah. Ia yang mempersilahkan orang masuk, mempersilahkan duduk, menyediakan hidangan, mengarahkan pembicaraan, dan mengendalikan orang-orang itu sampai pada saat ia menghendaki mereka pergi. Untuk menjadi seorang pembawa acara bukanlah hal yang mudah.. Seorang pembawa acara harus memiliki pengetahuan luas, dan kritis terhadap isu-isu yang sedang berkembang. Setelah menguasai hal ini, maka faktor-faktor yang lainnya akan

mengikuti. Seperti dalam hal pintar berbicara, seorang pembawa acara sudah pasti dituntut untuk dapat lugas berbicara di depan umum, karena hal ini tentu akan mempengaruhi situasi acara yang akan dibawakan. Bayangkan apabila seorang pembawa acara berbicara dengan gagap dan tersendat-sendat, acara akan menjadi kaku dan tidak menarik. Selanjutnya dalam hal penampilan, seorang pembawa acara yang berpenampilan menarik dan bertubuh ideal tentu akan menjadi nilai tambah. Namun kembali lagi pada faktor pengetahuan, penampilan menarik akan dijadikan nomor dua apabila pengetahuannya kurang. Sebaliknya, walaupun penampilannya kurang menarik akan tertutupi dengan pengetahuan yang luas dan kemampuannya membawakan acara. 1.5.4. Minat Menjadi Pembawa Acara Dalam kamus umum Bahasa Indonesia, minat merupakan kesenangan atau kecenderungan seseorang terhadap suatu hal yang terarah secara intensif kepada objek yang dianggap penting (Poerwadarminta, 1985:650). Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disebutkan bahwa minat menjadi pembawa acara adalah kecenderungan dan keinginan untuk menjadi seorang pembawa acara yang di dorong oleh suatu motivasi tertentu, dalam hal ini motivasinya adalah penampilan Oprah Winfrey pada acara The Oprah Winfrey Show. 1.5.5. Teori S O - R Atas dasar uraian diatas, maka teori yang dipandang mendekati penelitian ini adalah teori S-O-R. Teori S O R merupakan singkatan dari Stimulus Organism Respon. Teori ini pada dasarnya merupakan suatu prinsip belajar yang sederhana,

dimana efek merupakan reaksi terhadap stimulus tertenu. Pada awalnya, teori ini berasal dari psikologi yang dikemukakan oleh De Fluer yaitu berangkat dari asumsi bahwa setiap orang dapat memfragmasikan stimulus yang diterima dan dibentuk. Dengan demikian, seseorang dapat menjelaskan suatu kaitan erat antara pesan-pesan media dan reaksi audience. Teori ini kemudian diadopsi oleh ilmu komunikasi. Dalam teori ini bahwa efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan yang mempunyai unsure pesan (stimulus), komunikan (organism), dan efek (respon). Elemen-elemen utama dari teori ini adalah : stimulus (pesan), organism (penerima pesan) dan respon (efek). Teori S-O-R dapat digambarkan sebagai berikut : Stimulus Organism Perhatian Pengertian Penerimaan Respon (Perubahan Sikap) Dalam masyarakat, prinsip stimulus respon ini mengasumsikan bahwa pesan informasi dipersiapkan oleh media dan didistribusikan secara sistematis dan dalam skala yang luas. Sehingga secara serempak pesan tersebut dapat diterima oleh sejumlah besar individu bukan ditujukan pada orang per orang. Kemudian sejumlah besar individu ini akan merespon pesan informasi itu. Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau mungkin juga ditolak. Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya komunikan mengerti. Kemampuan komunikan inilah

yang nantinya akan melanjutkan proses berikutnya. Setelah komunikan mengolah dan menerimanya maka terjadilah kesediaaan untuk merubah sikap. Model teori inilah yang nantinya akan dipakai dalam penelitian Pengaruh Oprah Winfrey pada tayangan talkshow The Oprah Winfrey Show di Metro TV terhadap minat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi pembawa acara. 1.6. Kerangka Konsep Kerangka merupakan hasil pemikiran yang rasional berupa uraian yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang dicapai dapat mengantar penelitian pada suatu rumusan. Sedangkan konsep menurut Nawawi (1993:33) adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti, yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi perhatian sosial. Kerangka konsep diperlukan, agar dapat variabel-variabel yang penting dapat didefinisikan secara jelas. Ada dua variable dalam penelitian ini, yaitu : 1. Variabel Bebas atau Independent Variable (X) Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah Oprah Winfrey sebagai pembawa acara talkshow The Oprah Winfrey Show. 2. Variabel Terikat atau Dependent Variable (Y) Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah minat mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi pembawa acara.

1.7. Model Teoritis Berdasarkan keseluruhan variabel yang telah disusun dan dikelompokkan dalam kerangka konsep, maka dapat dibentuk suatu model teoritis sebagai berikut : Variabel Bebas (X) Pengaruh pembawa acara The Oprah Winfrey Show ± Variabel Terikat (Y) Minat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menjadi pembawa acara 1.8. Operasional Variabel Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah dijelaskan diatas, maka dibuatlah operasional variabel untuk membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian sebagai berikut :

Variabel Teoritis 1. Variabel Bebas (X) Pengaruh pembawa acara The Oprah Winfrey Show. 2. Variabel Terikat (Y) Minat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) menjadi pembawa acara. Variabel Operasional a. Penampilan Oprah Winfrey b. Gaya berbicara(vokalisasi) Oprah Winfrey dalam membawakan acara c. Gaya berbicara(vokalisasi) Oprah Winfrey dalam berhubungan dengan penonton. d. Gerakan & bahasa tubuh Oprah Winfrey. a. Perhatian terhadap pembawa acara b. Ketertarikan melihat dan memperhatikan sosok pembawa acara. c. Minat untuk menjadi pembawa acara. 1.9. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi operasional dari variabelvariabel dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Bebas (X) Pengaruh pembawa acara The Oprah Winfrey Show. Indikatornya : a. Penampilan Oprah Winfrey Merupakan tampilan secara umum, seperti pakaian dan tata rambut, dari Oprah Winfrey pada saat membawakan acara. b. Gaya berbicara(vokalisasi) Oprah Winfrey dalam membawakan acara. Merupakan cara berbicara atau cara berkomunikasi Oprah Winfrey pada saat membawakan acara.

c. Gaya berbicara(vokalisasi) Oprah Winfrey dalam berhubungan dengan penonton. Merupakan cara berbicara atau cara berkomunikasi Oprah Winfrey pada saat berinteraksi dengan penonton yang hadir di acaranya. d. Gerakan & bahasa tubuh Oprah Winfrey. Merupakan gerakan-gerakan atau bahasa tubuh yang dilakukan atau ditunjukkan oleh Oprah Winfrey pada saat membawakan acara. 2. Variabel Terikat (Y) Minat Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara menjadi pembawa acara. Indikatornya : a. Perhatian terhadap pembawa acara. Yaitu gejala yang timbul dari suatu keadaan sehingga mahasiswa memberikan suatu respon dengan memberi perhatian pada sosok pembawa acara secara umum b. Ketertarikan melihat dan memperhatikan sosok pembawa acara. Yaitu suatu gejala menaruh minat atau merasa suka, ingin, melihat sosok pembawa acara. c. Minat untuk menjadi pembawa acara. Yaitu perhatian, kesukaan, kecenderungan hati sehingga menimbulkan keinginan untuk menjadi pembawa acara.

1.10. Metodologi Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yang merupakan pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian seseorang, lembaga, masyarakat dan lain-lain pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang nampak atau sebagaimana adanya (Nawawi, 1993:63). 2. Waktu Penelitian Adapun waktu penelitian ini akan dilaksanakan selama tiga bulan, dimulai dari bulan Oktober 2008 Desember 2008. 3. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa/i Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara stambuk 2005. Fakultas Jumlah 1. Agama Islam 103 2. Ekonomi 785 3. Hukum 356 4. Keguruan dan Ilmu Pendidikan 607 5. Pertanian 35 6. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 148 7. Teknik 114 Variabel Bebas (X) Sumber : Biro Data Informasi UMSU

Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengancara-cara tertentu. Sampel ini dilakukan apabila jumlah populasi terlalu besar, maka ditetapkan sample penelitian. Berdasarkan populasi yang ada, maka pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan rumus Taro Yamane (Rakhmat, 1998:82) yaitu : n = N Nd 2 +1 Dimana : n = Besar sample N = Besar populasi d 2 = Presisi (10%) Dari rumus Taro Yamane tersebut, maka besar sample yang diambil dalam penelitian ini adalah : n = = = = N Nd 2 +1 2148 2148(0,1) 2148 21,48 2148 22,48 + 1 2 + 1 = 95,55 = 96 Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 96 orang.

Karena jumlah populasi yang akan menjadi sampel terbagi atas beberapa departemen yang berbeda, maka pengambilan sampel dilakukan dengan metode sampel proporsional stratifikasi, dengan rumus sebagai berikut : n = n 1 n N...(Nazir, 1985:365) Keterangan : n1 = jumlah mahasiswa tiap fakultas n = jumlah sampel N = jumlah populasi Sebagai contoh adalah sample untuk fakultas Agama Islam : n = n 1 n N = 103 96 2148 = 4,6 = 5 Berdasarkan perhitungan diatas, maka dapat diperoleh jumlah data sample sebagai berikut : Fakultas Jumlah Sampel 1. Agama Islam 103 5 2. Ekonomi 785 35 3. Hukum 356 16 4. Keguruan dan Ilmu Pendidikan 607 27 5. Pertanian 35 1 6. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 148 7 7. Teknik 114 5 Total 2.148 96

Untuk menarik sampel penelitian dilakukan melalui teknik porposive sampling yaitu sampel sengaja ditentukan sesuai kebutuhan penelitian. Adapun kriteria tersebut adalah mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara yang mengetahui atau pernah menonton sosok Oprah Winfrey sebagai pembawa acara The Oprah Winfrey Show, minimal 2(dua) kali. 4. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 1. Data Primer Yakni data yang dikumpulkan dari lapangan, data primer terbagi atas : a. Observasi/Pengamatan Yaitu dengan mengadakan suatu pengamatan melalui indera penglihatan dengan menentukan objek yang diamati. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pengamatan terhadap tayangan The Oprah Winfrey Show di Metro TV. b. Angket/Kuesioner Yaitu dengan menyebarkan daftar pertanyaan (angket/kuesioner) tertulis kepada responden penelitian untuk diisi. Dengan tujuan untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan dalam penelitian ini, melalui sejumlah daftar pertanyaan yang terdapat di dalam angket.

2. Data Sekunder Yakni data yang tidak diperoleh langsung dari lapangan. Data sekunder dikumpulkan dengan mencari dan mendapatkan informasi yang menunjang dan berhubungan dengan masalah yang akan diteliti melalui penelitian kepustakaan (library research). Data ini didapat melalui buku-buku referensi, majalah, kamus, bahan perkuliahan, tulisan atau karangan ilmiah, dan sumber-sumber lain yang dianggap relevan dengan masalah yang akan diteliti. 5. Teknik Analisis Data Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu penelitian dengan menggunakan metode memberikan gambaran mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Data-data yang terkumpul baik dari data primer maupun data sekunder akan disusun dan kemudian disajikan dalam bentuk table tunggal.