PROLOG I am Kania Chairunnisa (Aku Adalah Kania Chairunnisa) Apa yang akan kamu lakukan jika kamu tak ada waktu untuk mewujudkan impianmu? Bagaimana perasaanmu ketika kamu mengetahui tentang batas waktu hidupmu? Menangiskah atau hanya pasrah? Namun yang pasti, sungguh akan merasakan kesedihan yang tak dapat dilukiskan. Begitulah apa yang aku alami. Berat rasanya mengetahui kenyataan pahit ini. Tapi, inilah hidupku. Hidupku yang mengajarkan arti kekeluargaan. Hidupku yang mengajarkan arti cinta dan persahabatan. Hidupku yang mengajarkan arti kasih sayang. Hidupku yang mengajarkan arti pengorbanan dan ketabahan. Hargailah arti kehidupanmu karena kehidupan adalah anugerah terindah yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin. Kehidupan adalah kesempatan mencari kebahagiaan untuk kehidupan yang abadi setelah kehidupan ini. Pesan terakhirku untukmu, hargailah kehidupanmu. Nikmatilah dan lakukanlah apa yang menurutmu baik selagi kamu masih memiliki kesempatan. Jangan sampai kesempatan yang menghampirimu, kamu lewatkan begitu saja dan jangan sampai hari-harimu meninggalkanmu. *** Namaku Kania Chairunnisa. Saat ini tercatat sebagai mahasiswi semester 7 jurusan Akuntansi di
universitas negeri ternama di kotaku. Aku termasuk mahasiswi yang lumayan dikenal karena memiliki banyak prestasi dan sampai saat ini IPK ku 3,87. Kalau masalah fisik, diriku merupakan gadis yang biasa-biasa saja namun cukup tinggi semampai. Walau kata teman-teman, aku berwajah cukup manis dan seharusnya bisa lebih cantik dan manis jika dipoles sedikit saja, tapi aku tidak terlalu mempersalahkan penampilan. Cukup bagiku berpenampilan biasa yang penting rapi dan bersih. Bisa kuliah disini karena aku mendapatkan beasiswa prestasi. Keluargaku bukan dari golongan menengah ke atas yang bisa membiayaiku untuk menuntut ilmu disini. Ya, aku dari golongan yang menengah ke bawah, hidup serba pas-pas an. Oleh sebab itu aku bertekad setelah tamat kuliah, aku akan bekerja dan mendapatkan hasil untuk membantu keluargaku dan bisa membahagiakan mereka. Aku sangat bersyukur Allah memberikanku kelebihan berupa kecerdasan sehingga orang tuaku tidak terlalu pusing memikirkan biaya sekolah. Begitu juga dengan kedua adikku, mereka pun mendapat kelebihan tersebut. Ayah dan ibu adalah dua orang yang paling aku cintai dan aku kagumi. Mereka sangat sabar dan mau berkorban apa pun demi kami bertiga. Walau hidup kami tidak dilimpahi kekayaan materi namun kami sangat berbahagia punya keluarga yang penuh kasih sayang. Selain itu, diriku juga memiliki sahabat dan teman-teman yang sering menolong dan selalu ada di saat suka maupun duka. Hidup ini begitu indah 2
dan patut disyukuri. Tak henti-hentinya setiap saat aku selalu bersyukur, memuji nama Allah yang senantiasa memberikan banyak nikmat kepadaku, terutama nikmat untuk tetap bisa menghirup udara kehidupan. Kehidupan adalah anugerah terindah yang harus kita manfaatkan sebaik mungkin. Kehidupan adalah kesempatan mencari kebahagiaan untuk kehidupan yang abadi setelah kehidupan ini. *** Seperti biasa pagi ini kelas sudah cukup ramai. Mahasiswa maupun mahasiswi sibuk dengan kegiatan masing-masing. Kami menunggu sekitar setengah jam lagi untuk memulai mata kuliah seminar akuntansi. Aku menempati kursi di sebelah sahabatku, Bella. Bella dan teman-teman yang lain ternyata lagi asyik membicarakan berita mengenai kecelakaan maut di Jakarta yang menelan sembilan korban jiwa. Aku yang sudah berkali-kali melihat berita tersebut di televisi jadi agak malas untuk bergabung. Badanku juga agak lemah dan sedikit pusing pagi ini. Lebih baik baca buku saja. Beberapa menit kemudian, aku mendongakkan kepala dan berpaling dari bukuku, Arief lewat di samping tempat dudukku. Aku bisa menebak dia datang karena wangi parfumnya yang khas dan aku sangat tahu itu. Sama seperti hari-hari biasanya, Arief selalu berpenampilan manis sekali dengan kemeja berwarna coklat yang membuatnya makin enak dilihat. Rahasia ya, dari semester 6 saat dia belum punya pacar aku sudah menyukai dia. Saat ini dia sudah memiliki pacar, satu 3
kampus namun beda jurusan. Sedih juga karena Arief sudah ada yang punya, namun aku tidak terlalu memusingkan hal itu. Bagiku yang terpenting adalah bisa menggapai cita-cita dan membahagiakan orang tua serta adik-adikku. Cinta ke lawan jenis bagiku hanyalah sebagai motivasi untuk menambah semangat. Selama ini aku belum pernah yang namanya pacaran dan belum ada juga cowok yang menyatakan cintanya padaku. Mungkin karena aku adalah cewek dengan tampang yang standar atau aku yang terlalu sibuk belajar hingga menjadi anak yang pintar, jadi cowok berpikir dua kali untuk mendekatiku seperti yang sering dikatakan Bella sahabatku. Kembali ke Arief, dia adalah satu-satunya cowok yang bisa menarik perhatianku. Hanya dia yang bisa buatku begitu suka dia, membuatku selalu semangat. Ingin suatu saat dialah yang menjadi jodohku. Namun aku sadar, aku sangat tak pantas untuk dia. Arief berasal dari keluarga yang berada. Dia memiliki banyak kelebihan yang membuat banyak cewek suka. Aku tak sanggup ikut bersaing untuk bisa memilikinya. Arief terlalu jauh dari jangkauanku. Tidak berani berharap yang lebih, untuk jadi temannya saja aku belum bisa apalagi untuk jadi pacar atau jodoh dia. Aku hanya sebagai pengagum rahasia yang mengaguminya dari jauh. Mungkin dia tidak mengenaliku walau sudah tiga tahun lebih kami sekelas. Aku tidak pernah sekalipun berbicara atau bertegur sapa dengannya. Kalau 4
bertemu hanya saling tersenyum itupun jarang. Lebih sering dia pura-pura tidak tahu kalau ketemu aku di luar kelas. Bagaimanapun sikap Arief, aku tetap suka dan sangat suka dia. Satu lagi, Arief termasuk mahasiswa yang rajin beribadah dibanding temantemannya karena dia selalu terlihat berada di musholla jika waktu zuhur. Itu yang buat aku makin menyukai Arief. *** Tak terasa sekarang sudah semester 8 dan hampir selesai menyusun skripsiku. Sangat ku nikmati hari-hari kuliah yang selalu dikelilingi sahabat dan teman-teman juga dosen yang begitu perhatian padaku. Ditambah lagi karena Arief sudah benar-benar mencuri hatiku, dengan keyakinan yang kuat aku sudah sadar ternyata mulai hari ini aku jatuh cinta padanya, cinta pertamaku. Tepat tanggal 27 Mei dimana hari itu adalah hari aku dilahirkan ke dunia ini. 5
HARI KE-1 My Birthday (Ulang Tahunku) Hari ini Engkau tambah kembali usiaku di dunia Aku mengerti, itu berarti harus buatku lebih bertakwa Lebih taat dan lebih beriman sebagai hamba Ucapan syukur tak henti-hentinya ku lantunkan Pada-Mu Sang pemberi kehidupan Engkaulah yang selalu memberiku kebahagiaan Rumahku yang sedehana menjadi meriah pagi ini. Ayah, ibu dan adik-adikku memberikan ucapan selamat atas bertambahnya usiaku hari ini. Memang tidak ada kue ulang tahun ataupun kado yang diberikan untukku. Namun hanya ucapan dan doa yang tulus dari mereka sudah menjadi suatu kebahagiaan bagiku. Mereka memeluk dan mencium keningku bergantian. Aku menangis karena terharu ditambah saat melihat ibuku juga ikut menangis. Kania sayang, ibu selalu mendoakan kamu. Semoga kamu makin dewasa dan tercapai apa yang kamu cita-citakan. ibu mengatakannya sambil menangis Ayah minta maaf sayang, sampai kamu sebesar ini mungkin ayah belum bisa buat kamu bahagia. sambung ayah yang masih memelukku 6
Ayah ibu, terima kasih atas semuanya. Kania sudah merasa sangat bahagia menjadi anak ayah dan ibu. balasku sambil memeluk mereka berdua yang disusul oleh kedua adikku. Kami berlima berpelukan cukup lama dan ini membuat aku makin menyayangi mereka, keluargaku tercinta. *** Saat tiba di kampus, Bella langsung menemuiku yang baru saja masuk ke dalam ruagan kuliah. Selamat hari lahir sahabatku. Semoga makin pintar dan bisa dapat pacar. Hehe kata Bella sambil mencubit pipiku. Idiih, kok doanya dapat pacar sih, Bel? aku bertanya pada Bella. Habisnya sudah 21 tahun belum ada pacar juga. Ayo carilah sang pangeran hati Kania! jawab Bella bercanda sambil mendelikkan matanya. Haha Ada ada saja. Aku kan bukan seperti kamu Bella, sampai sekarang sudah punya 12 mantan kalau tidak salah. balasku ikut bercanda. Huu Salah, Kan. Bukan 12 tapi 13 mantanku sekarang. Hahaha ujar Bella menanggapi pernyataanku. Kami tertawa bersama dan seketika berhenti karena Novita, Fitri, Rozni, Kiki, Sari, Aga, Taufik, Mustar, Anggoro dan temanteman lain menyusul untuk mengucapkan selamat padaku. 7
Aku bahagia hidup di dunia ini, punya keluarga yang sayang padaku, punya sahabat dan teman yang baik serta perhatian, dikaruniai sebuah kecerdasan dan masih banyak nikmat yang diberikan Allah Sang Maha Pencipta dan Pemilik Segalanya. Usiaku hari ini bertambah menjadi 21 tahun. Alhamdulillah masih diberi nikmat untuk hidup sampai sekarang. Semua keluarga dan teman mengingat hari lahirku, mendoakan aku dan memberi kejutan yang membuat aku terharu pada hari ini. Tapi sayangnya orang yang aku tunggu kalau-kalau juga mengucapkan selamat untukku ternyata tidak ada sama sekali ucapan dari dia. Tidak berharap dia akan mengucapkan langsung padaku, melalui facebook pun aku sudah sangat bahagia. Namun memang tidak ada ucapan dari dia setelah aku lihat dan baca-baca di pesan dinding facebookku. Kecewa dan sedikit sedih, tidak mungkin dia tidak tahu kalau aku lagi ulang tahun hari ini, karena setahu diriku dia orang yang rajin online. Tapi ya sudahlah, tetap berpikir positif dan tetap mencintai dia walau bagaimanapun sikap dia ke aku. Jangan mengharap apa-apa dari rasa cinta ini, Kania! bisik hati kecilku. 8
HARI KE-2 Save My Love Stealth (Ku Simpan Cintaku Diam-Diam) Hari ini aku hanya berdiam di rumah. Hari minggu yang ku suka, bisa kumpul dengan keluarga seharian dan bercerita banyak tentang apa pun, terkecuali tentang rasa cinta yang tumbuh di hatiku dalam dua hari ini. Aku tidak akan membuka rahasia penting ini kalau aku telah jatuh cinta pada teman laki-laki yang sudah kusukai sejak beberapa bulan yang lalu. Bisa-bisa Mia adikku yang pertama akan mengejekku habis-habisan. Walau mungkin Ayah dan ibuku tidak akan melarang aku untuk jatuh cinta, tapi aku hanya malu untuk bercerita mengenai masalah pribadi seperti ini. Mbak Kania kenapa melamun? tiba-tiba Ridho adikku yang kedua mengejutkanku yang sedari tadi ternyata lagi melamun. Eh tidak melamun kok, Dho. jawabku tersenyum. Tidak melamun apa, dari tadi mbak Kania tuh diam saja padahal kita lagi cerita seru. Ayo, ngelamunin apa mbak? balas Mia dengan wajah penasaran. Aku hanya menggeleng dan tersenyum lagi. Ibu dan ayah pun ikut tersenyum. 9
Oh ya, akhir-akhir ini ibu perhatikan kamu makan lebih sedikit. Bahkan terkadang tidak makan. Ada apa Kania? tanya ibu. Entah, Bu. Nafsu makan Kania agak menurun sekarang. jawabku. *** CINTA DALAM HATI Hanya dapat memiliki dalam mimpi Hanya bisa bercanda dalam imajinasi Hanya sendiri hati yang merasa Namun aku bahagia Kau yang jauh dari jangkauanku Apakah aku mampu meraihmu? Kau yang sekarang sudah dimiliki Apakah aku sanggup untuk selalu begini? Seandainya saja sekarang kau sendiri Belum memiliki dan dimiliki dia Mungkin hanya tak sekedar mengagumi Aku akan berusaha untuk bisa Karena... Bayangmu tak pernah bosan menari di benakku 10