Kata Kunci: Laverage, size, audit committee diligence, dividend policy dan manajemen laba.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. komprehensif untuk mengungkapkan (disclosure) semua fakta, baik transaksi

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena di dalam laporan keuangan terdapat informasi-informasi yang

BAB I PENDAHULUAN. pemegang saham. Laporan keuangan yang menjadi sumber informasi yang

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, SIZE, AUDIT COMMITTEE DILIGENCE, DIVIDEND POLICY PADA PRAKTIK MANAJEMEN LABA

PENGARUH PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan pengaturan laba.

Judul : Pengaruh Variabel Keuangan, Non Keuangan dan Ekonomi Makro terhadap Underpricing

BAB I PENDAHULUAN. keuangan. Laporan keuangan merupakan suatu informasi yang. mempengaruhi penilaian kinerja perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan menyusun laporan keuangan sebagai bukti

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, pemberi pinjaman, pemasok, pemerintah, pelanggan, kreditur.

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan Good Corporate Governance oleh perusahaan-perusahaan yang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Perataan laba merupakan cara yang digunakan oleh manajemen dalam

ABSTRAK. Kata Kunci: Nilai Perusahaan, Manajemen Laba, Tobin Q, Discretionary Accruals. vii

Judul : Pengaruh Leverage, Earnings Volatility

Judul : Pengaruh Audit Tenure

DAFTAR ISI. ABSTRACT... i ABSTRAK... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiv DAFTAR GRAFIK...

ABSTRAK. Kata Kunci: Kualitas Audit, Leverage, Komite Audit, Ukuran Perusahaan, Manajemen Laba. viii. Universitas Kristen Maranatha

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas terhadap Dividend Payout Ratio pada Perusahaan Otomotif dan Komponen di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI dan UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh keuntungan yang berlipat ganda. keuntungan yang dihasilkan

BAB V PENUTUP. Berdasarkan penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: terhadap Audit Delay tidak terdukung. Dengan demikian profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di sebuah negara, pembangunan menjadi salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (2013) tujuan laporan keuangan. pengambilan keputusan ekonomi. Laporan keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap investor pasti menginginkan investasi yang memberikan return yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang bermanfaat bagi para pemakai dalam pengambilan keputusan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Sedangkan laporan keuangan penting bagi para pihak eksternal

BAB 1 PENDAHULUAN. Teori kontrakting atau bisa disebut juga teori keagenan (agency

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi. Kondisi ini didukung oleh adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal perusahaan. 1 Laporan keuangan memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari Tahun

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. mengevaluasi kinerja manajemen. Di dalam laporan keuangan yang biasanya

BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN IMPLIKASI HASIL PENELITIAN. meneliti mekanisme corporate governance yang terdiri dari kepemilikan institusional,

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan,dapat melakukan menahan uang sebagai laba. yang tepat dan memaksimalisasi keuntungan untuk perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh

BAB 1 PENDAHULUAN. internal yang mendukung keberlangsungan suatu perusahaan. Setiap perusahaan go

BAB 1 PENDAHULUAN. salah satu pihak yang berkepentingan untuk mengetahui seberapa baik perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. maupun untuk mengembangkan perusahaan. Sumber dana dapat diperoleh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme corporate governance serta ukuran

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan dan menjalankan perusahaan, sehingga perusahaan. membutuhkan laporan keuangan sebagai pegangan untuk mengetahui

Judul : Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Potensi Kesulitan Keuangan pada Konservatisme Akuntansi dengan Leverage

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber informasi dari pihak eksternal dalam menilai kinerja perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan suatu aktivitas pengerahan dana jangka panjang dari

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal Indonesia merupakan salah satu wadah berinvestasi yang baru

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Terdapat 2 sistem pencatatan laporan keuangan yaitu cash basis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian tentang Pengaruh Investment Opportunity Set, Komisaris

BAB I PENDAHULUAN. pada instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, dan lain-lain.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan (principal) dan pengelola perusahaan (agent). Dengan pemisahan ini,

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan (financial statement) merupakan sumber informasi

Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kinerja suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi. Menurut IAI (2011) tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. tahun 2009 sampai Dalam penelitian ini, pengambilan sampel

Jurnal Akuntansi dan Bisnis Vol. 15, No. 1, Februari 2015:

Judul : Pengaruh Investment Opportunity Set, Leverage, Free Cash Flow, dan Collateral Assets pada Dividend Policy pada Perusahaan Sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Akhir-akhir ini laporan keuangan telah menjadi isu sentral, sebagai

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba dan implikasinya

BAB V PENUTUP. Dari total populasi penelitian 119 perusahaan hanya 35 perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. keuangan, dasar akrual dipilih karena lebih rasional dan adil dalam

PENGARUH PROFITABILITAS DAN LIKUIDITAS TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN

: Ayu Sulistya NPM : : Dr. Ir. Waseso Segoro, MM

BAB I PENDAHULUAN. karena laporan keuangan memperlihatkan kondisi perusahaan pada tahun bersangkutan. Laporan

: Fernando Saroinsong NPM : : Bambang Darmadi, SE., MM

BAB 1 PENDAHULUAN. Permasalahan pada perusahaan mengenai praktik earnings management yang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk menghubungkan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci : Perataan laba, Cash Holding, Profitabilitas, Ukuran Perusahaan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh independensi komite audit,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang Masalah. Laporan keuangan mempunyai fungsi utama sebagai media

BAB I PENDAHULUAN. suatu perusahaan dengan pihak pihak yang berkepentingan dengan data atau

BAB I PENDAHULUAN. yang dipimpinnya, karena baik buruknya performa perusahaan akan. minat investor untuk menanam atau menarik investasinya dari sebuah

BAB I PENDAHULUAN. menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan suatu

BAB I PENDAHULUAN. internal (Belkaoi, 2006 dalam Prastiti, 2013). 1, informasi laba merupakan sasaran utama dalam menilai kinerja dan

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi pihak-pihak pengelola dan konsumennya. Fact Book Bursa Efek Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan pada suatu periode akan melaporkan semua kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. informasi untuk membuat keputusan investasi dan kredit. modal wajib menyampaikan laporan keuangan secara berkala kepada

BAB 1 PENDAHULUAN. Corporate governance telah menjadi topik bahasan utama dalam. bisnis global seiring dengan meningkatnya kompleksitas dan tekanan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR LAMPIRAN...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesejahteraan suatu penduduk dapat tercapai apabila di dalam suatu negara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam penelitian ini, manajemen laba diukur dengan pendekatan akrual dan

Disusun Oleh : : Lian Ismaya NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Syntha Noviyana, SE., MMSI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Brigham et.al,

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB I PENDAHULUAN. adalah laporan keuangan. Laporan keuangan selain merupakan media

BAB 1 PENDAHULUAN. pasar modal adalah dengan harapan memperoleh capital gain dan dividen.

BAB I PENDAHULUAN. memberikan informasi atas hasil yang diperoleh dari seluruh aktivitas perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. optimal dengan mempertemukan kepentingan investor selaku pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. manajemen. Abdelghany (2005) menjelaskan earnings management merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan salah satu instrumen penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi dengan produk utamanya laporan keuangan telah lama dirasakan

Transkripsi:

Judul : Pengaruh Debt to Equity Ratio, Capital Structure, Size, Audit Committee Diligence, dan Dividend Policy Terhadap Praktik Manajemen Laba (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2011-2015) Nama : Putu Shinta Dewanti Rikaputri NIM : 1315351021 Abstrak Manajemen laba erat kaitannya dengan teori keagenan. Teori keagenan mengatakan bahwa ketika perusahaan ada pada kondisi buruk, maka manajer (agen) melakukan tindakan untuk meningkatkan laba akuntansi agar mampu menutupi kinerja perusahaan yang buruk. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan dasar dalam pengambilan keputusan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh debt to equity ratio, capital structure, size, audit committee diligence, dan dividend policy terhadap praktik manajemen laba. Penelitian ini dilakukan pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2011-2015. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 perusahaan. Penelitian ini menggunakan metode nonprobability dengan teknik purposive sampling dalam penentuan sampel. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa secara simultan debt to equity ratio, capital structure, size, audit committee diligence, dan dividend policy berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba. Secara parsial debt to equity ratio, capital structure, size, audit committee diligence tidak berpengaruh signifikan terhadap praktik manajemen laba hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi lebih besar dari 0,05. Artinya, keempat variable independen ini tidak dapat membuktikan pengaruhnya terhadap praktik manajemen laba. Sedangkan secara parsial dividen policy berpengaruh negatif signifikan terhadap manajemen laba. Artinya, ketika rasio pembagian dividen tinggi maka manajemen (agen) akan menurunkan tingkat manajemen laba. Kata Kunci: Laverage, size, audit committee diligence, dividend policy dan manajemen laba. vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i ABSTRAK..vi DAFTAR ISI..vii DAFTAR TABEL...ix DAFTAR GAMBAR...x DAFTAR LAMPIRAN...xi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah... 7 1.3 Tujuan Penelitian....8 1.4 Kegunaan Penelitian...9 1.5 Sistematika Penulisan.9 BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep..11 2.1.1 Teori Keagenan....11 2.1.2 Manajemen Laba......12 2.1.2.1 Pengertian Manajemen Laba.....12 2.1.2.2 Motivasi Manajemen Laba....14 2.1.2.3 Pola Manajemen Laba...15 2.1.2.4 Teknik Manajemen Laba....16 2.1.3 Rasio Keuangan...17 2.1.3.1 Pengertian Rasio Keuangan...17 2.1.3.2 Analisis Rasio Keuangan..18 2.1.3.3 Pengelompokan Rasio Leverage...19 2.1.4 Struktur Modal.....20 2.1.4.1 Pengertian Struktur Modal 20 2.1.4.2 Rasio Struktur Modal 20 2.1.4.3 Komponen Struktur Modal...21 2.1.5 Ukuran Perusahaan..21 2.1.5.1 Pengertian Ukuran Perusahaan....21 2.1.5.2 Klasifikasi Ukuran Perusahaan.22 2.1.6 Audit Committee Diligence.23 2.1.7 Kebijakan Dividen...24 2.1.7.1 Pengertian Kebijakan Dividen..24 2.1.7.2 Teori Kebijakan Dividen......24 2.1.7.4 Prosedur Pembayaran Dividen...25 2.1.7.5 Dana yang Bisa Dibagikan... 27 2.2 Hipotesis Penelitian... 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian...33 3.2 Lokasi Penelitian... 33 vii

3.3 Objek Penelitian.34 3.4 Identifikasi Variabel...34 3.5 Definisi Operasional Variabel 35 3.6 Jenis dan Sumber Data...39 3.6.1 Jenis Data.39 3.6.2 Sumber Data.....39 3.7 Populasi, Sampel, dan Metode Penentuan Sampel.....40 3.8 Teknik Analisis Data..41 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...45 4.1.1 Deskripsi Umum Penelitian.45 4.2 Hasil Uji Analisis Penelitian.46 4.2.1 Uji Statistik Deskriptif.46 4.2.2 Uji Asumsi Klasik...48 4.2.2.1 Uji Normalitas...48 4.2.2.2 Uji Heteroskedastisitas...49 4.2.2.3 Uji Multikolinearitas...50 4.3 Uji Hipotesis Penelitian..51 4.3.1 Uji Koefisien Determinasi....51 4.3.2 Uji Kelayakan Model (Uji F)....52 4.3.3 Uji Hipotesis (Uji t)..53 4.3.3.1 Pengaruh Debt to Equity Ratio Terhadap Praktik Manajemen Laba...55 4.3.3.2 Pengaruh Capital Structure Terhadap Praktik Manajemen Laba..56 4.3.3.3 Pengaruh Size Terhadap Praktik manajemen Laba..58 4.3.3.4 Pengaruh Audit Committee Diligence Terhadap Praktik Manajemen Laba...59 4.3.3.5 Pengaruh Dividend Policy Terhadap Praktik Manajemen Laba..60 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.....63 5.2 Keterbatasan Penelitian...64 5.3 Saran..65 DAFTAR RUJUKAN....66 LAMPIRAN-LAMPIRAN...71 viii

DAFTAR TABEL No. Tabel Halaman 2.1 Klasifikasi Ukuran Perusahaan 23 4.1 Tahapan Seleksi Sampel.45 4.2 Hasil Uji Statistik Deskriptif...46 4.3 Hasil Uji Normalitas 49 4.4 Hasil Uji Heteroskedastisitas.. 50 4.5 Hasil Uji Multikolinearitas. 51 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi 52 4.7 Hasil Uji F.. 52 4.8 Hasil Uji t... 53 ix

DAFTAR GAMBAR No. Tabel Halaman 3.1 Desain Penelitian..33 x

DAFTAR LAMPIRAN No. Lampiran Halaman 1 Daftar Sampel Perusahaan 71 2 Tabulasi Data 72 3 Uji Statistik Deskriptif.107 4 Uji Regresi Linier Berganda 108 5 Uji Normalitas.109 6 Uji Multikolinieritas 110 6 Uji Heteroskedastisitas....111 xi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era gobalisasi sekarang ini dengan persaingan usaha yang semakin meningkat perusahaan yang sudah besar harus dapat menyajikan informasi yang relevan dan andal sehingga dapat digunakan oleh pihak internal dan eksternal perusahaan. Informasi perusahaan tersebut disajikan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2012:5) adalah struktur yang menyajikan posisi keuangan dan kinerja keuangan dalam sebuah entitas. Pada suatu entitas laporan keuangan tidak akan mampu menyajikan kondisi perusahaan yang sesungguhnya. Dalam situasi tertentu manajemen yang memiliki kepentingan guna mencapai tujuan tertentu dapat mempengaruhi laba dengan menaikkan atau menurunkan laba perusahaan. Laporan keuangan sering menjadi target rekayasa melalui tindakan oportunitis manajemen untuk kepuasan pribadi dan dapat merugikan pemegang saham. Laba yang dihasilkan oleh perusahaan merupakan dasar dalam pengambilan keputusan, dimana laba diukur dengan dasar akrual. Dasar akrual dipilih sebagai ukuran karena secara umum memberikan indikasi lebih baik tentang kinerja ekonomi perusahaan daripada informasi yang didapatkan dari keluar masuk kas terkini. Selain itu dasar akrual juga memberikan kebebasan kepada manajemen untuk memilih metode akuntansi selama tidak melanggar Standar Akuntansi 1

Keuangan yang berlaku. Prilaku manajemen untuk mempengaruhi naik turunnya laba ini disebut dengan praktik manajemen laba. Manajemen laba erat kaitannya dengan teori keagenan. Teori keagenan mengatakan bahwa ketika perusahaan ada pada kondisi buruk, maka manajer (agen) melakukan tindakan untuk meningkatkan laba akuntansi agar mampu menutupi kinerja perusahaan yang buruk. Manajemen laba juga terjadi akibat adanya asimetri informasi antara pemegang saham dan manejer (agen). Akibatnya manajer yang mengetahui semua informasi mengenai perusahaan akan lebih mudah melakukan manajemen laba. Kasus manajemen laba yang pernah terjadi di Indonesia adalah kasus manajemen laba yang terjadi pada tahun dimana perusahaan Kimia Farma yang diduga melakukan mark up laporan keuangan dengan menggelembungkan laba sebesar Rp. 32,688 miliar. Kasus manajemen laba lainnya yaitu pelanggaran pelaporan laporan keuangan yang tidak sesuai dengan pasal 69 UU Pasar Modal, angka 2 huruf a Peraturan Bapepam Nomor VIII.G.7, Pedoman Standar Akuntan Publik. Bapepam menemukan adanya bukti bahwa nilai barang dalam proses nilainya lebih tinggi dari nilai sebenarnya dalam penyajian barang dalam proses pada tahun buku 2001 sebesar Rp. 28,87 miliar. Hal ini menyebabkan harga pokok penjualan mengalami understated sedangkan laba bersih mengalami overstated dengan nilai yang sama. Menurut Watt dan Zimmerman (1986: 257-262) motivasi-motivasi yang mendorong terjadinya manajemen laba salah satunya yaitu bonus scheme, debt covenant, and political motivation. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 2

lima variabel yang mempengaruhi manajemen laba yaitu Debt to equity ratio, capital structure, size, audit committee diligence, dan dividen policy. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk membiayai hutang-hutangnya oleh bagian modal sendiri yang digunakan untuk membayar hutang. Ketika rasio debt to equity tinggi maka perusahaan akan cenderung untuk melakukan praktik manajemen laba. Perusahaan yang memiliki rasio debt to equity tinggi cenderung akan melakukan pelanggaran perjanjian hutang serta sulit untuk memperoleh pinjaman dari pihak luar perusahaan. Maka, praktik manajemen laba dilakukan untuk meningkatkan laba perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Madli (2014) mengatakan bahwa secara parsial return on asset dan debt to equity ratio tidak memberikan pengaruh yang signifikan, tetapi ukuran perusahaan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap manajemen laba. Sedangkan secara simultan atau bersama-sama variabel ukuran perusahaan, return on asset, dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Latifah (2015) yang mengatakan debt to equity ratio tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Tetapi bertolak belakang dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Maya (2012) yang mengatakan bahwa debt to equity ratio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap praktik manajemen laba. Capital structure (Struktur Modal) merupakan pertimbangan yang digunakan perusahaan untuk mendapatkan modal baik dari hutang atau modal sendiri. Perusahaan yang baik harus memperhatikan struktur modal yang dimiliki. 3

Dalam penelitian ini struktur modal diukur dengan leverage untuk mengetahui seberapa banyak asset perusahaan yang dibiayai oleh hutang. Karena ketika perusahaan melakukan peminjaman dana maka akan ada resiko perusahaan tidak dapat memenuhi kewajibannya. Struktur modal sangat penting untuk menentukan pilihan terbaik dalam menentukan penggunaan dana perusahaan untuk membiayai kegiatan perusahaan. Penelitian Robert (2011) menyatakan leverage tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Hartanto (2011) mengatakan bahwa leverage tidak memiliki pengaruh terhadap manajemen laba karena investor memiliki pemikiran bahwa dengan leverage yang semakin tinggi bukan berarti bad news karena bisa saja ada perluasan usaha usaha sehingga leverage tidak berpengaruh terhadap manajemen laba (Widyaningdyah,2001). Sedangkan Dian (2013) mengatakan bahwa leverage memiliki pengaruh terhadap manajemen laba. Perusahaan yang mempunyai rasio leverage yang tinggi, berarti proporsi hutangnya lebih tinggi dibandingkan dengan proporsi aktivanya akan cenderung melakukan manipulasi dalam bentuk earnings management. Size (Ukuran Perusahaan) merupakan skala besar kecil perusahaan yang dapat dinilai dengan total aktiva. Semakin banyak aktiva yang dimiliki perusahaan maka semakin besar pula perusahaan tersebut. Perusahaan dengan skala besar akan lebih berhati-hati dalam melaporkan laporan keuangan perusahaannya. Mengapa demikian, karena perusahaan yang sudah besar akan dikenal publik dan segala aktivitas yang dilakukan dipantau oleh publik. Laporan keuangan yang 4

dihasilkan tidak hanya untuk internal perusahaan melainkan juga eksternal perusahaan. Penelitian Madli (2014) mengatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Robert (2011) yang mengatakan bahwa ukuran perusahaan memiliki pengaruh negatif terhadap manajemen laba. Semakin besar perusahaan maka tindakan manajemen laba yang dilakukan berkurang. Perusahaan yang besar akan lebih berhati-hati dalam melakukan pelaporan keuangan dan cenderung melaporkan kondisi keuangannya dengan akurat karena lebih diperhatikan oleh masyarakat. Berbeda dengan hasil penelitian Wira (2016) mengatakan bahwa ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap praktek manajemen laba. Hal ini menyatakan bahwa semakin besar perusahaan maka perusahaan akan lebih credible dalam menyajikan laporan keuangannya, karena perusahaan dipandang lebih kritis oleh pemegang saham dan dari pihak luar. Audit committee diligence merupakan salah satu karakteristik komite audit yang digunakan untuk menilai apakah kegiatan komite audit sudah berjalan dengan efektif. Beberapa proksi yang berbeda telah digunakan dalam menilai ketekunan komite audit. Proksi yang paling umum digunakan yaitu pertemuan komite audit per tahun. Pada perusahaan yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) keberadaan komite audit dituangkan dalam SE BAPEPAM No. 03 tahun 2000 mengenai pembentukan komite audit dan juga keputusan ini dipertegas kembali dengan mengeluarkan keputusan Ketua BAPEPAM No: Kep- 29/PM/2004 tanggal 24 September 2004. 5

Berdasarkan jurnal internasional Ibadin (2015) yang berjudul Audit Committee Attributes: Evidence from Nigeria mengatakan audit committee diligence berpengaruh positif terhadap praktik manajemen laba. Selain itu Xie et al (2003) memberikan hasil bahwa komite audit yang aktif berpengaruh negatif terhadap tingkat manjemen laba. Dividen Policy merupakan kebijakan yang digunakan untuk menentukan berapa laba yang akan dibagikan ke pemegang saham. Kebijkan dividen berkaitan dengan aktivitas pendanaan perusahaan karena kebijakan dividen juga menentukan berapa laba yang ditanam diperusahaan (laba ditahan). Penelitian Asri (2012) mengatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Yovie (2015) mengatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. Dividen merupakan sumber konflik antara manajemen dan pemegang saham dapat mempengaruhi manajemen melakukan tindakan manajemen laba. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu dari interval waktu penelitian yang lebih panjang dengan menambahkan variabel audit committee diligence. Peneliti tertarik menambahkan variabel ini karena Keputusan Ketua BAPEPAM No: Kep-29/PM/2004 pada tanggal 24 September 2004 dalam Pamudji (2010). Peraturan tersebut mewajibkan perusahaan yang terdaftar di BEJ harus memiliki komite audit. Komite audit adalah salah satu komponen Good Corporate Governance yang berperan penting dalam sistem pelaporan keuangan dengan mengawasi partisipasi manajemen dan audit independen dalam pelaporan 6

keuangan. Dalam penelitian ini audit committee diligence diukur dengan tingkat pertemuan komite audit. Tingkat pertemuan komite audit diharapkan dapat mengurangi tingkat manajemen laba. Selain itu peneliti juga menambahkan variabel kebijakan dividen yang merupakan salah satu faktor lainnya yang mempengaruhi praktik manajemen laba. Hasil pengujian yang memberikan hasil yang berbeda-beda menjadi ketertarikan peneliti untuk menguji kembali bagaimana pengaruh kelima variabel tersebut pada praktik manajemen laba pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Berdasarkan uraian diatas maka judul penelitian ini yaitu Pengaruh Debt to Equity Ratio, Capital Structure, Size, Audit Committee Diligence dan Dividen Policy Pada Praktik Manajemen Laba Terhadap perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan penjelasan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana pengaruh debt to equity ratio (DER) pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015? 2. Bagaimana pengaruh capital structure pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015? 3. Bagaimana pengaruh size pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015? 7

4. Bagaimana pengaruh audit committee diligence pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015? 5. Bagaimana pengaruh dividen policy (kebijakan dividen) pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI? 1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh debt to equity ratio (DER) pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. 2. Untuk mengetahui pengaruh capital structure pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. 3. Untuk mengetahui pengaruh size pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. 4. Untuk mengetahui pengaruh audit committee diligence pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. 5. Untuk mengetahui pengaruh Dividen Policy pada praktik manajemen laba terhadap perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2011-2015. 8

1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan manfaat secara teoritis maupun praktis yaitu : 1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu yang berkaitan dengan praktik manajemen laba serta menambah wawasan pembaca atau pihak perusahaan faktor-faktor apa saja yang dapat mendorong terjadinya praktik manajemen laba. 2. Kegunaan Praktis Secara praktis penelitian ini mampu membantu pihak perusahaan agar lebih berhati-hati dalam melakukan praktik manajemen laba sehingga mampu menghasilkan laporan keuangan yang baik dan nantinya dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi ini terdiri dari lima bab yang saling berhubungan dan disusun secara sistematis. Masing-masing bab data dijelaskan sebagai berikut : BAB I Pendahuluan, pada bab ini diuraikan Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kegunaan Penelitian, dan Sistematika Penulisan. BAB II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian, pada bab ini diuraikan landasan teori yang digunakan untuk mendukung analisis terhadap permasalahan yang akan diteliti. 9

BAB III Metode Penelitian, pada bab ini diuraikan metode yang digunakan untuk melakukan penelitian beserta uraian tentang desain penelitian, lokasipenelitian, obyek penelitian, variabel dan definisi opersional variabel, jenis data, sumber data, dan teknik analisis data. BAB IV Hasil dan Pembahasan, pada bab ini diuraikan gambaran umum objek penelitian dan hasil uji analisis penelitian. BAB V Kesimpulan dan Saran, pada bab ini berisi kesimpulan dari hasil uji analisis penelitian serta saran yang dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 10