Lampiran 15. Data Hasil Pengukuran Warna Air Sumur Selama Penelitian BAB I PENDAHULUAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sangat penting bagi kehidupan dan perikehidupan manusia, serta untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air bersih merupakan salah satu dari sarana dasar yang paling dibutuhkan oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. keperluaan air minum sangatlah sedikit. Dari total jumlah air yang ada, hanya

BAB I PENDAHULUAN % air. Transportasi zat-zat makanan dalam tubuh semuanya dalam

I. PENDAHULUAN. menyebabkan terjadinya penurunan kualitas air. Salah satu faktor terpenting

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen yang sangat penting dalam kehidupan. Bagi

BAB I PENDAHULUAN. hidup lebih dari 4 5 hari tanpa minum air dan sekitar tiga perempat bagian tubuh

BAB I PENDAHULUAN. bagus dan sehat. Kualitas air meliputi sifat air dengan segala komponen yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia di dunia ini. Air digunakan untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adalah keadaan lingkungan. Salah satu komponen lingkungan. kebutuhan rumah tangga (Kusnaedi, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. digunakan oleh manusia untuk keperluan sehari-harinya yang memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. demikian, masyarakat akan memakai air yang kurang atau tidak bersih yang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi kehidupan manusia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan unsur yang penting di dalam kehidupan.tidak ada satu pun makhluk

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan adalah air bersih dan hygiene serta memenuhi syarat kesehatan yaitu air

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sumber daya alam yang paling penting bagi kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu sumber air baku bagi pengolahan air minum adalah air sungai. Air sungai

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia mengakibatkan bertambahnya limbah yang masuk ke lingkungan. Limbah

BAB I PENDAHULUAN. air. Demikian juga dengan manusia tidak dapat hidup tanpa air. Tubuh kita

HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 PENELITIAN PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. fungsi sangat penting bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Salah. untuk waktu sekarang dan masa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN. transportasi baik di sungai maupun di laut. Air juga dipergunakan untuk. meningkatkan kualitas hidup manusia (Arya W., 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Masalah Air Limbah Rumah Sakit

BAB I PENDAHULUAN. sehingga tidak akan ada kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Ada tiga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Air merupakan komponen utama untuk kelangsungan hidup manusia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB III. METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

BAB I PENDAHULUAN. mencuci, air untuk pengairan pertanian, air untuk kolam perikanan, air untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan sangat vital bagi mahkluk hidup. Air yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mau tidak mau menambah pengotoran atau pencemaran air (Sutrisno dan

Anis Artiyani Dosen Teknik Lingkungan FTSP ITN Malang ABSTRAKSI

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam kegiatan seperti mandi, mencuci, dan minum. Tingkat. dimana saja karena bersih, praktis, dan aman.

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat

Lampiran 1. Kebutuhan air di kampus IPB Dramaga saat libur

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk di Indonesia yang pesat khususnya di kota-kota besar,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Penelitian Terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. Laboratorium merupakan salah satu penghasil air limbah dengan

Available online Pengaruh Ukuran Butiran Dan Ketebalan Lapisan Pasir Terhadap Kualitas

TARIF LINGKUP AKREDITASI

Air menjadi kebutuhan utama bagi makhluk hidup, tak terkecuali bagi manusia. Setiap hari kita mengkonsumsi dan memerlukan air

Bab V Hasil dan Pembahasan

PENDAHULUAN. Latar Belakang

Lampiran 1. Dokumentasi Penelitian. Pengambilan Sampel Rhizophora apiculata. Dekstruksi Basah

BAB IV TINJAUAN SUMBER AIR BAKU AIR MINUM

BAB 6 PEMBAHASAN 6.1 Diskusi Hasil Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Air adalah kebutuhan esensi untuk semua kebutuhan manusia mulai dari air minum, pertanian, dan energi

LAMPIRAN 1 DAFTAR PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM. - Mg/l Skala NTU - - Skala TCU

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan kita sebagai manusia yang berbudaya. Air juga diperlukan untuk mengatur suhu tubuh.

PENGARUH KONSENTRASI TERHADAP FITOREMIDIASI LIMBAH Zn MENGGUNAKAN ECENG GONDOK (Eichornia crassipes)

Uji Model Fisik Water Treatment Bentuk Pipa dengan Media Aerasi Baling-Baling

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan salah satu sumber energi yang sangat penting di dunia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang sangat diperlukan oleh semua

PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR: 429/ MENKES/ PER/ IV/ 2010 TANGGAL: 19 APRIL 2010 PERSYARATAN KUALITAS AIR MINUM

PRISMA FISIKA, Vol. V, No. 1 (2017), Hal ISSN :

Bab V Hasil dan Pembahasan. Gambar V.10 Konsentrasi Nitrat Pada Setiap Kedalaman

STUDI EFEKTIVITAS FITOREMEDIASI TANAMAN PAPYRUS PAYUNG GUNA MEREDUKSI LOGAM BESI DAN MANGAN PADA AIR LIMBAH PABRIK KULIT

PENURUNAN KADAR BESI (FE) PADA AIR SUMUR SECARA PNEUMATIC SYSTEM ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Dalam lingkungan hidup, sampah merupakan masalah penting yang harus

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eva Tresnawati, 2013

BAKU MUTU LIMBAH CAIR UNTUK INDUSTRI PELAPISAN LOGAM

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Batik merupakan suatu seni dan cara menghias kain dengan penutup

BAB I PENDAHULUAN. maupun dari kegiatan industri. Volume sampah yang dihasilkan berbanding lurus

BAB I PENDAHULUAN. kota besar di Indonesia, setelah menunjukkan gajala yang cukup serius,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia dan semua makhluk hidup butuh air. Air merupakan material

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

BAB I PENDAHULUAN. dan fasilitas pelayanan kesehatan yang membuang air limbahnya tanpa

BAB I PENDAHULUAN. air di kota besar di Indonesia, telah menunjukkan gejala yang cukup serius,

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

BAB IV TINJAUAN AIR BAKU

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat penting kedua untuk hidup setelah oksigen. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. tempe gembus, kerupuk ampas tahu, pakan ternak, dan diolah menjadi tepung

I. PENDAHULUAN. mandi, mencuci, dan sebagainya. Di sisi lain, air mudah sekali terkontaminasi oleh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Sewon dibangun pada awal

TINJAUAN PUSTAKA. Ekosistem air terdiri atas perairan pedalaman (inland water) yang terdapat

BAB I PENDAHULUAN. dalam tubuh manusia itu sendiri (Mulia, 2005). fungsi tersebut dengan sempurna. Konsumsi air rata-rata setiap orang adalah

I. PENDAHULUAN. akumulatif dalam sistem biologis (Quek dkk., 1998). Menurut Sutrisno dkk. (1996), konsentrasi Cu 2,5 3,0 ppm dalam badan

Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. tambah kecuali sekedar mempermudah sistem pembuangan. adalah mengolah masukan (input) menjadi keluaran (ouput).

I. PENDAHULUAN. manusia, akan tetapi pembangunan di bidang industri ini juga memberikan. berat dalam proses produksinya (Palar, 1994).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. memasak, mandi, mencuci dan kebutuhan lainnya. Secara biologis air

PEMANFAATAN TUMBUHAN AIR DAN MATERIAL FISIK TERHADAP PENURUNAN KADAR BESI (Fe) DAN MANGAN (Mn) PADA AIR SUMUR TESIS. Oleh

LAPORAN KERJA PRAKTEK

SNI butir A Air Minum Dalam Kemasan Bau, rasa SNI butir dari 12

BAB V HASIL PENELITIAN. berturut turut disajikan pada Tabel 5.1.

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

BAB I PENDAHULUAN. maupun gas dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Lingkungan

Transkripsi:

Lampiran 15. Data Hasil Pengukuran Warna Air Sumur Selama Penelitian... 89 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok bagi setiap mahluk hidup yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas sehari hari.perkembangan jumlah penduduk dan pembangunan yang semakin pesat, menimbulkan dampak antara lain terjadinya alih fungsilahan yang mengakibatkan menurunnya kualitas lingkungan permukiman, terutama pada air permukaan dan air tanah (Said,2008). Pencemaran air yang disebabkan oleh limbah industri, limbah domestik rumah tangga dan limbah pertanian, pembangunan dan penjarahan hutan menyebabkan berkurangnya kualitas mata dari pegunungan, karena telah bercampur dengan lumpur.kondisi ini mengakibatkan air bersih menjadi sumber daya yang semakin terbatas, sehingga dalam 50 tahun terakhir konsumsi air telah meningkat dua kali lipat. Ketidakseimbangan penggunaan air juga terlihat pada beberapa negara, sekitar 1,8 milyar penduduk tidak mempunyai akses air bersih dan hampir dua kalinya tidak mempunyai fasilitas sanitasi dasar yang memadai (Asmadi et al., 2011).Air yang tersebar di alam tidak pernah terdapat dalam bentuk murni, meski demikian bukan berarti semua air yang ada sudah tercemar. Air permukaan dan air

tanah biasanya mengandung logam terlarut seperti Na, Mg, Ca, Fe, Mn dan lain lain, yang memerlukan perbaikan kualitas. Secara nasional pengguna air minum yang menggunakan air ledeng (PAM) 16,08%, air tanah dengan menggunakan pompa 11,61%, air sumur (perigi) 49,92%, mata air 13,92%, air sungai 4,91%, air hujan 2,62%, dan lainnya 0,80 % (Said,2008). Dari data tersebut terlihat bahwa masih banyaknya masyarakat yang menggunakan air sumur sebagai sumber air minum.hal ini memerlukan perhatian khusus, karena seringnya dijumpai kualitas air tanah dan air permukaan yang digunakan oleh masyarakat kurang memenuhi syarat sebagai air minum, dan bahkan di beberapa tempat tidak layak untuk di minum (Said, 2008). Penggunaan air tanah sebagai sumber air minum seperti sumur gali memerlukan pengolahan, mengingat kandungan besi dan mangan pada air tanah lebih tinggi dari air permukaan (Said,2008). Kandungan besi dan mangan yang tinggi pada air sumur akan menyebabkan warna air secara visual merah kecokelatan dan berbau.kondisi ini memerlukan pengolahan pada air baku untuk memperoleh kualitas air yang dipersyaratkan sesuai dengan peruntukannya(fardiaz, 1992). Pengolahan air untuk menghilangkan zat besi dan mangan pada air tanah dapat dilakukan dengan cara oksidasi yang diikuti proses pemisahan padatan (suspended solid)(asmadi et al., 2011).Beberapa pengolahan fisika dan kimia lainnya untuk mengoksidasi besi dan mangan yang paling sering digunakan antara

lain proses aerasi filtrasi, proses khlorinasi filtrasi, dan proses oksidasi zeolit (manganese greensan) (Wong,1984). Selain pengolahan dengan cara fisika dan kimia, pengolahan kualitas air juga dapat dilakukan secara biologi dengan menggunakan tumbuhan sebagai filter dalam menyerap logam berat dan bahan polutanyang dikenal dengan metode Biofilter(Qaisar,et al.,2005).teknikbiofilter atau penggunaan tumbuhan dan mikroorganisme dalam menyerap logam berat pada tanah atau air tanah menjadi tidak berbahaya yang berkembang saat ini dikenal dengan fitoremediasi(cunningham et al.,1996). Menurut beberapa penelititeknik fitoremediasi memiliki keefektian yang tinggi (Lasat, 2000), karena selain mudah didapat penggunaan tumbuhan juga tidak memerlukan biaya yang mahal dan ramah lingkungan.penelitian mengenai kemampuan tumbuhan menyerap logam berat antara lain dilakukan oleh Dwiyanti dan Gunadi (2006), menggunakan tumbuhan air lemna, hydrilla, kangkung dan genjer untuk menurunkan parameter ammonia (NH 3),nitrat (NO 3),nitrit (NO 2) dan posfat (PO 4) pada limbah budidaya ikan.tumbuhan yang efektif dalam menurunkan ammonia, nitrat dan nitrit adalah tumbuhan genjer dengan nilai masing masing 25,59%, 27,29%, dan 26,73%, sedang PO 4 yaitu tumbuhan Hydrilla 24,39%. Penelitian mengenai kemampuan tumbuhan Jerangau (Acoruscalamus) dalam menurunkan Ammonia (NH 3 ) pada air limbah rumah sakit juga dilakukan oleh Amansyah et al.,pada tahun 2012.Pada wadah sampel air limbah yang ada

tumbuhan jerangau terjadi penurunan ammonia 0,0003 mg/l atau 99,48%, dan pada wadah tanpa tumbuhan Jerangau penurunan hanya mencapai 0,317 mg/l atau 45,63%. Penggunaan tumbuhan air floating plant menyerap logam berat juga dilakukan oleh Puspita et al., (2011), yang menggunakan tumbuhan air Eichornia crassipess, Pistiastratiotes dan Hydrilla. verticillatauntukmenyerap logam berat kromium (Cr) pada air limbah industri batik.kemampuan menyerap logam kromium (Cr) yang paling tinggi dari ketiga tumbuhan adalah tumbuhan E.crassipes 49,56%, P. stratiotes 33,61% dan H.verticillata 10,84%. Pujawati (2006), juga menggunakan eceng gondok (E.crassipes) pada air bekas penambangan batubara, bahwa pada air bekas lahan tambang batubara dapat mempengaruhi pertumbuhan eceng gondok berdasarkan berat basah, berat kering dan rasio pucuk akar, dan setelah lima minggu perlu diganti dengan tanaman eceng gondok yang baru. Tumbuhan air lainnya yang digunakan untuk menurunkan logam besi dan mangan yaitu genjer (Limnocharis flava)dilakukan oleh Priyanti dan Yunita pada tahun 2013, yang mampu menyerap logambesi sebesar 20,32 63,99% dan logam mangan sebesar 20,45 63,21%. Kemampuan tumbuhan eceng gondok (E.crassipes) dalam menyerap logam besi dan mangan juga dilakukan oleh Rumiawati et al.,pada tahun 2013, dengan kombinasi saringan pasir skala rumah tanggapada waktu 7 hari dan 14 hari. Hasil yang efektif pada penelitian ini terlihat pada waktu 7 hari di kolam eceng gondok, penyerapan besi 99,8%, mangan 97,1% dan kekeruhan 0,4%.

Penyerapan kadar besi padasaringan pasir 32,5%, mangan 21,2% dan kekeruhan 0,66%, sehingga bisa disimpulkan bahwa penyerapan besi lebih efektif pada kolam eceng gondok dari pada saringan pasir. Kemampuan tumbuhan kiambang (Salvinia molesta) dalam menyerap logam berat kadmium (Cd) juga dilakukan oleh Nalasari et al., pada Tahun 2013 pada air sungai yang tercemar lumpur lapindo dengan menggunakan tumbuhan eceng gondok (E. crassipes), kayu apu (P.stratiotes), dan kiambang (S.molesta).Masing masing tanaman ditanam dalam media air yang tercemar lumpur lapindo selama 10 hari. Konsentrasi kadmium (Cd) pada media air diamati pada 2, 4, 6, 8, dan 10 hari, dan konsentrasi kadmium dalam tanaman diamati pada 10 hari.hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman kiambang memiliki kemampuan menyerap logam kadmium (Cd) pada air yang paling efektif. Pada tanaman kiambang konsentrasi kadmium dalam media air menurun dari 0,2mg/l menjadi 0,006 mg/l (97,17%) sedangkan pada tanaman eceng gondok menjadi 0,010 mg/l (94,83%) dan pada tanaman kayu apu menjadi 0,019 mg/l (90,50%). Selain tumbuh tumbuhan diatas, tumbuhan hias juga dapat digunakan sebagai fitoremediator.penggunaan tumbuhan hias lidah mertua (Sansiviera tripasciata) dan daun puring (Codiaeum variegatum) juga dilakukan oleh Dewi pada Tahun 2012, dalam menyerap logam timbal (Pb) diudara ambient, selama pemaparan 0 jam, 12 jam, dan 24 jam.hasilnya tumbuhan daun puring lebih efektif dalam menyerap logam timbal (Pb) di udara ambient.

Berdasarkan kemampuan eceng gondok, kiambang dan tumbuhan hias dalam menyerap logam berat seperti di jelaskan diatas, timbul keinginan meneliti pemakaian eceng gondok, kiambang dan sirih gading sebagai tumbuhan penyerap pada filtrasi dengan metode aerasi untuk menurunkan kadar besi dan mangan air sumur.

1.2. Perumusan Masalah Pemakaian air tanah (air sumur) untuk keperluan sehari hari, menyebabkan air sumur berwarna kuning kecokelatan serta berminyak jika dibiarkan. Kondisi ini mengakibatkan rasa dan bau yang tidak enak serta noda pada pakaian, lantai dan bak kamar mandi.kondisi ini diperparah dengan penyakit gatal pada kulit yang juga kerap diderita oleh penghuni rumah.pengolahan air yang dilakukan pada penelitian ini yaitu penyerapan oleh material fisik pasir dan kerikil dan tumbuhan air berupa eceng gondok, kiambang dan sirih gading yang banyak tersedia di sekitar permukiman masyarakat.perumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Bagaimana pengaruh penyerapan yang dilakukan oleh tumbuhan air eceng gondok, kiambang dan sirih gading, serta material fisik berupa pasir dan kerikil terhadap zat besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada air sumur?. 2. Jenis manakah yang paling baik dari tumbuhan air dan material fisik terhadap penurunan zat besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air sumur?. 1.3. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh penggunaan tumbuhan air eceng gondok, kiambang, sirih gading dan material fisik pasir dan kerikilterhadap penurunan logam besi danmangan pada air sumur. 2. Mengetahui jenis tumbuhan air dan material fisik yang paling baik dalam menurunkankadar besi danmangan pada air sumur.

1.4 Hipotesis Penelitian Penggunaan tumbuhan air eceng gondok, kiambang,dan sirih gading, serta material fisik pasir dan kerikil memiliki kemampuan menyerap dan menurunkan logam besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air sumur. 1.5 Manfaat Penelitian 1. Mengetahui kemampuan tumbuhan air eceng gondok, kiambang dan sirih gading serta material fisik pasir dan kerikil dalam menurunkan logam besi (Fe) dan mangan (Mn) pada air sumur. 2. Sebagai teknologi pengolahan alternative, bagi masyarakat yang memiliki kondisi air sumur dengan logam besi (Fe) dan mangan (Mn) yang tinggi. 3. Bahan referensi bagi peneliti lainnya untuk melakukan penelitian lanjutan. 4. Pengelolaan sumber daya alam untuk mendukung lingkungan yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

1.6 Kerangka Penelitian Permenkes Nomor. 492/Menkes/ Per/IV/2010tentang Persyaratan Kualitas Air Air sumur yang berwarna kuning kecokelatan karena mengandung besi dan mangan yang tinggi Penyerapan dengan tumbuhan air eceng gondok, kiambang dan sirih gading Penyerapan dengan material fisik pasir dan kerikil Pengujian organ tumbuhan Pengujian kualitas air Pengamatan kondisi morfologi Fe Mn Pengujian fisik Pengujian kimia Suhu warna Kekeruha n TDS DO Fe Mn ph Jenis yang terbaik pada tumbuhan air dan material fisik dalam menurunkan Fe dan Mn Gambar 1.1Kerangka Penelitian