PENGARUH PEMBERIAN MUSIK KLASIK PADA SENAM BAYI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai

BAB I PENDAHULUAN. yang bisa merangsang motorik halus anak. Kemampuan ibu-ibu dalam

BAB I PENDAHULUAN. pengoptimalan tumbuh kembang bayi, motor control, motor learning, dan

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas, deteksi, intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang (Depkes

Bayi yang sehat dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia. aktifitas bermain dan beradaptasi dengan lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak. diselenggarakan pada jalur formal, nonformal maupun informal.

BAB I PENDAHULUAN. dari 400 gr di waktu lahir menjadi 3 kali lipatnya seteleh akhir tahun ketiga

BAB I PENDAHULUAN. dengan saraf tepi. Perkembangan dari susunan sistem saraf anak dimulai dari. berkebutuhan khusus termasuk autis.

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan, yang mencakup beberapa sub bidang, salah satu lingkup

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Kelangsungan hidup sebuah bangsa ditentukan oleh generasi penerusnya.

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Untuk menjadi seseorang yang dewasa dengan motorik yang baik,

PROPOSAL TUGAS AKHIR IPTEK BAGI FISIOTERAPI

BAB V PEMBAHASAN. Pengolahan data berdasarkan kumpulan data yang diperoleh diupayakan dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Aspek tumbuh kembang pada anak, dewasa ini adalah salah satu

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan anak usia dini (early childhood education) merupakan suatu

PENGARUH BABY SOLUS PER AQUA (SPA) TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI USIA 6 9 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak dapat dengan mudah diamati. Tumbuh kembang

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan otot-ototnya untuk bergerak. Perubahan pada perilaku motorik

BAB I PENDAHULUAN. berjalan normal sesuai dengan tahapan normalnya adalah hal yang paling

BAB I PENDAHULUAN. bersifat kuantitatif. Sedangkan pengertian tumbuh itu sendiri yaitu proses

BAB I PENDAHULUAN. membangun manusia seutuhnya yang dapat dilakukan melalui berbagai. dimasa yang akan datang, maka anak perlu dipersiapkan agar dapat

PENATALAKSANAAN SHORT WAVE DIATHERMY DAN TERAPI LATIHAN PADA KONDISI OSTEOARTHRITIS GENU DEXTRA DI RSOP dr. SOEHARSO SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. disebut sebagai masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala

DIKTAT PERKEMBANGAN MOTORIK

BAB I PENDAHULUAN. lokasi yang berbeda menginformasikan bahwa terdapat hubungan yang. pada anak akan diikuti oleh gangguan perkembangannya.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI TK AISYIYAH 50 SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. diulang lagi, maka masa balita disebut sebagai masa keemasan (golden period),

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. optimal baik fisik, mental, emosional maupun sosial serta memiliki inteligensi

BAB I PENDAHULUAN. terjadi pada pertengahan tahun 2008 karena penurunan ekonomi global.

BAB I PENDAHULUAN. bidang kesehatan, dimana terdapat lima fenomena utama yang mempengaruhi

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA KASUS HEMIPARESE POST STROKE NON HEMORAGE DEXTRA DI RSUD SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari tiga ciri utama yaitu derajat kesehatan, pendidikan dan. bertumbuh dan berkembang (Narendra, 2005).

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jaringan intraseluler. Sedangkan yang dimaksud dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG STIMULASI DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR ANAK USIA 3-5 TAHUN DI BOYOLALI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dan melakukan berbagai kegiatan fisik lainnya. Bermain dapat membebaskan

PENELITIAN PEMBERIAN STIMULASI OLEH IBU UNTUK PERKEMBANGAN BALITA. Nurlaila*, Nurchairina* LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan anak (Needlman, 2000). Perkembangan adalah bertambahnya

Jurnal Keperawatan, Volume XI, No. 2, Oktober 2015 ISSN HUBUNGAN PEMBERIAN STIMULASI IBU DENGAN PERKEMBANGAN BALITA DI POSYANDU

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan merupakan pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Santi E. Purnamasari, M.Si., Psi.

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

I. PENDAHULUAN. dalam memasuki jenjang pendidikan selanjutnya. kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan Nasional di bidang kesehatan adalah upaya yang. dilaksanakan oleh semua komponen bangsa yang bertujuan untuk

BAB I PENDAHULUAN. dipengaruhi oleh rendahnya status gizi dan kesehatan penduduk Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman tambahan lain pada bayi berumur nol sampai enam bulan dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk stimulasi potensi-potensi anak, sehingga secara nature dan nurture anak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap anak akan melewati tahap tumbuh kembang secara fleksibel dan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Nurfitri Amelia Rahman, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak adalah individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas masa depan anak dapat dilihat dari perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. pada anak yang meliputi seluruh perubahan, baik perubahan fisik, perkembangan kognitif, emosi, maupun perkembangan psikososial yang

Tumbuh kembang anak. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. 2011). Perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan skill dalam

BAB I PENDAHULUAN. Penanganan mempunyai makna upaya-upaya dan pemberian layanan agar

BAB I PENDAHULUAN. Periode lima tahun pertama kehidupan anak (masa balita) merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. mencakup 2 peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan

BAB I PENDAHULUAN UKDW. perkembangan fase selanjutnya (Dwienda et al, 2014). Peran pengasuhan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Tubuh manusia merupakan hal yang bisa dipelajari, baik bentuk maupun

PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN PADA CEREBRAL PALSY SPASTIC QUADRIPLEGI DENGAN METODE NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT (NDT) DI YPAC SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pembangunan (UU Kesehatan No36 Tahun 2009 Pasal 138)

BAB I PENDAHULUAN. bergerak menuju ke sesuatu yang lebih baik (Ghianovan, 2014). Sama halnya

BAB I PENDAHULUAN. tentunya akan menjadikan penerus bagi keturunan keluarganya kelak. Setiap anak

BAB I PENDAHULUAN. dunia. Berbagai macam vitamin, gizi maupun suplemen dikonsumsi oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. Tubuh memang memerlukan keseimbangan dalam kehidupan. Selain. keseimbangan fisik manusia juga memerlukan keseimbangan jiwa.

PENGARUH BABY SPA (SOLUS PER AQUA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAYI USIA 3-4 BULAN NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PIJAT TERHADAP LAMA TIDUR BAYI USIA 0-3 BULAN DI KLINIK FISIOTERAPI SKRIPSI

PERBEDAAN PERKEMBANGAN MOTORIK ANTARA ANAK TAMAN KANAK-KANAK DI DAERAH PERKOTAAN DAN PERDESAAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN DENVER II

PENGARUH TERAPI LATIHAN TERHADAP PENURUNAN NILAI NYERI PADA PASIEN POST SECTIO CAESAREA SKRIPSI. Disusun Oleh : PURWANDARI J

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kesehatan (promotive), pencegahan penyakit (preventive),

PERKEMBANGAN MOTORIK PLAY GROUP DAN TAMAN KANAK-KANAK OLEH: ENDANG RINI SUKAMTI, M.S DOSEN FIK UNY

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK ATETOID HEMIPLEGI DI YPAC SURAKARTA

PENDAHULUAN BAB I. A. Latar Belakang

hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tumbuh kembang anak yang optimal merupakan dambaan setiap orang tua dan orang tua harus lebih memperhatikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam mendeteksi secara dini disfungsi tumbuh kembang anak. satunya adalah cerebral palsy. Cerebral palsy menggambarkan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan terjadinya perkembangan fisik motorik, kognitif, dan

HUBUNGAN STIMULASI ORANG TUA TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK KASAR PADA ANAK PRASEKOLAH BERUSIA 4-5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. membesarkan anak tersebut. Perintah kepada kedua orang tua untuk menjaga dan

PERBEDAAN LINGKUP GERAK SENDI FUNGSIONAL TRUNK PADA LANSIA DI POSYANDU ASOKA DAN POSYANDU JAGA RAGA VII

KARYA TULIS ILMIAH PENATALAKSANAAN TERAPI LATIHAN METODE NEURO DEVELOPMENT TREATMENT (NDT) PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGIA DI YPAC SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan generasi sumber daya manusia yang lebih baik. Pendidikan anak usia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGARUH SENAM IRAMA TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK ANAK USIA 5 TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan perkembangannya (Hariweni, 2003). Anak usia di bawah lima tahun (Balita) merupakan masa terbentuknya

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang sangat pesat, yaitu pertumbuhan fisik, perkembangan mental,

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah seseorang yang akan menjadi penerus bagi orang tua,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. kecerdasan anak dan menyebabkan rendahnya perkembangan kognitif. Jika

PERBEDAAN TINGKAT PERKEMBANGAN ANAK USIA PRASEKOLAH YANG SEKOLAH TK DAN ANAK YANG TIDAK SEKOLAH TK DI DESA BANJARSARI KEC. BANTARBOLANG PEMALANG

TUMBANG PRENATAL, NEONATAL, BAYI COLTI SISTIARANI

EFEKTIVITAS DAN KENYAMANAN TRANCUTANEUS ELECTRICAL NERVE STIMULATION (TENS) DALAM MENGURANGI NYERI KRONIK MUSKULOSKELETAL PADA USIA LANJUT

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan dampak dengan terjadinya peningkatan jumlah anak yang. mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan pada anak.

BAB I PENDAHULUAN. masa keemasan karena pada masa itu keadaan fisik maupun segala. kemampuan anak sedang berkembang cepat.

Transkripsi:

PENGARUH PEMBERIAN MUSIK KLASIK PADA SENAM BAYI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR BAYI Skripsi Ini Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Sarjana Sains Terapan Fisioterapi Disusun Oleh: Nama : ALINA BUDI ARTI NIM: J 110 040 0015 FAKULTAS ILMU KESEHATAN D IV FISIOTERAPI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2009

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan di Indonesia di laksanakan diberbagai bidang, terutama bidang kesehatan. Pembangunan di bidang kesehatan memegang peranan yang sangat penting dan merupakan aspek pembangunan nasional. Upaya meningkatkan kesehatan menyakup 4 aspek yang dilaksanakan secara bersama, seimbang dan secara berangsur-angsur berkembang. Kesehatan di Indonesia ditekankan pada upaya peningkatan ( promotive ) tanpa meninggalkan upaya pencegahan (preventiv), upaya penyembuhan ( curative ) dan upaya pemulihan ( rehabilitative ). Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang kesehatan telah membawa perubahan pada pelayanan kesehatan sebagaimana tercantum dalam SK. MENKES RI No.1363/XI/XII/2001. Fisioterapi adalah bentuk pelayanan kesehatan yang ditujukan pada individu atau keluarga untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh sepanjang daur kehidupan dengan menggunakan penaganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik, elektris, mekanis) pelatihan fungsi dan komunikasi, seperti halnya dengan daur kehidupan manusia. Setiap individu mengalami proses perkembangan semasa hidupnya, mulai dari janin sampai dewasa. Proses perkembangan antara individu satu

dengan yang lainya tidak sama (bervariasi), tergantung dari faktor-faktor yang mendukung. Perkembangan adalah bertambah besarnya ukuran dan struktur sel ( Widyastuti, 2001 ). Menurut Soetjiningsih (1995) perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan, sedangkan menurut Nursalam (2005) perkembangan adalah merupakan hasil interaksi antara kematangan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya. Pertumbuhan dan perkembangan akan mengakibatkan terjadinya peningkatan kemampuan individu, dalam proses tumbuh kembang setiap individu cukup bervariasi secara umum proses tersebut memiliki periode-periode tertentu, yakni : a. Periode prenatal, yaitu selama bayi masih dalam kandungan (belum lahir) b. Periode dini (infancy), yaitu sejak lahir sampai usia 14 hari (2 minggu). Pada masa ini bayi berada di lingkungan baru (di luar tubuh ibunya) c. Periode bayi (baby hood), yaitu sejak usia 2 minggu sampai 2 tahun. Awalnya bayi tergantung pada keberadaan ibunya. Lambat laun, kondisi ini berubah. Artinya, bayi belajar untuk mandiri. Bayi mulai belajar mandiri pada saat ia ingin bergerak sendiri. Menjelang umur setahun anak tidak mau dipegang, anak meronta karena ingin bebas dan belajar berjalan sendiri atau ingin memegang mainan sendiri d. Periode anak-anak (childhood), yaitu usia 2 sampai 6 tahun dan usia 6 sampai 12 tahun (Widyastuti, 2001).

Tumbuh kembang otak pada usia dini dapat meningkatkan ketrampilan anak sehingga anak memiliki kemampuan dalam mengingat sesuatu dan mampu menganalisa suatu masalah. Agar mendapatkan tumbuh kembang otak yang baik maka anak perlu mendapatkan stimulasi (Widyastuti, 2001). Stimulasi atau rangsangan adalah rangsangan dari luar, yang berupa latihan atau bermain. Anak mendapatkan stimulasi atau rangsangan terarah dapat berkembang cepat dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi dari luar (Nursalam, 2005) Stimulasi atau rangsangan dapat membantu tumbuh kembang anak dengan menggunakan beberapa sasaran antara lain: personal social, motorik halus, motorik kasar, dan bahasa. Personal social adalah kemampuan untuk bergaul dengan orang lain dan mengurus dirinya sendiri. Motorik halus adalah kemampuan anak untuk melihat den menggunakan tanganya untuk mengambil objek serta menggambar. Motorik kasar adalah kemampuan bayi untuk melakukan aktivitas berbaring, berguling, duduk, berjalan dan melompat, sedangkan bahasa adalah kemampuan anak untuk mendengar dan menjalankan perintah serta berbicara (Frankenburg, 1981) Stimulasi dapat digunakan untuk merangsang kemampuan motorik kasar bayi meliputi: musik, massage, senam dan sebagainya. Stimulasi yang digunakan penulis untuk merangsang kemampuan motorik kasar bayi adalah senam bayi dan musik klasik. Senam bayi adalah suatu permainan gerak pada bayi, untuk merangsang perkembangan dan pertumbuhan serta kemampuan pergerakan bayi secara optimal (Huber, 2007). Menurut Probosuseno ( 2007 )

senam bayi adalah latihan fisik yang memiliki ciri dan kaidah khusus yakni gerakan selalu dibuat untuk mencapai tujuan tertentu, gerakanya selalu tersusun dan sistematik. Terapi musik klasik adalah keahlian dalam menggunakan musik dan elemen musik oleh seorang terapi dengan tujuan untuk meningkatkan, mempertahankan, dan mengembalikan kesehatan mental, fisik, emosional dan spiritual (Nursalam, 2005) dan dalam bahasa kedokteran dinamakan complementary medicine. Menurut penelitian Frankenburg, bahwa 70% bayi yang diberikan stimulasi jauh lebih baik motorik kasarnya dari pada bayi yang tidak diberi stimulasi. Senam bayi sebaiknya dilakukan ketika bayi berumur 3 bulan ke atas, setelah bayi mulai kuat mengangkat kepalanya sendiri pada posisi tengkurap. Gerakan pada senam bayi harus disesuaikan dengan perkembangan motoriknya. Sedangkan musik klasik lebih baik diperdengarkan pada saat janin dalam kandungan sampai janin dilahirkan (Campbell, 2002). Don Campbell mengungkapkan jenis musik klasik yang dipilih secara khusus dapat mengaktifkan bagian otak yang berhubungan dengan kemampuan spasial, dan aktifasi yang saling melengkapi ini, dapat dihubungkan dengan model kinerja saraf. Pada tahun 1980 seorang psikolog Alfred Tomatis, meneliti tentang berbagai jenis suara dan nada musik. Hasilnya penerimaan terbaik yang dapat diberikan kepada para bayi adalah suara ibu dan musik klasik jenis mozart. Penelitian tersebut dilakukan dengan alat-alat kedokteran cukup canggih, yaitu

Magnetis Resonance Imaging (MRI) dan Pasitron Emission Tomography (PET) scan (Salim, 2007) Pakar musik maupun pendidik telah mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Banyak fakta yang diungkap dari penelitian tersebut. Di antaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia. Musik klasik, misalnya karya-karya Mozart, mempunyai efek stimulasi yang baik bagi bayi. Tetapi dari penelitian lain diungkapkan bahwa sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi, dan anak-anak (Passat, 2007). Pengaruh alunan musik pada kecerdasan anak, terdapat pada tiga bagian penting, yaitu bit, ritme, dan harmoni. Kombinasi ketiganya menghasilkan musik yang baik di dengar. Musik yang baik adalah musik yang menyelaraskan ketiganya. Musik klasik pada dasarnya menyerupai ritme denyut nadi manusia. Jenis ini lebih dimungkinkan untuk bisa masuk dalam perkembangan otak, pembentukan jiwa, karakter, dan raga manusia. Menurut penelitian (Campbell, 2001) musik klasik yang mengandung komposisi nada berfluktuasi antara nada tinggi dan nada rendah akan merangsang otak. Mekanisme otak manusia terdapat reseptor (sinyal penerima) yang bisa mengenali musik. Otak bayi mampu menerima musik tersebut meski dengan kemampuan terbatas karena pertumbuhan otaknya belum sempurna. Musik merupakan stimulasi untuk mempercepat perkembangan otak bayi (Campbell, 2001).

B. IDENTIFIKASI MASALAH Penyebab munculnya permasalahan pada perkembangan bayi dipengaruhi ketika ibu mengandung, ketika bayi dilahirkan, kesehatan bayi dan gizi yang didapatkan. Pada waktu terjadi pembuahan, bayi telah membawa sifat genetik, sifat yang diturunkan orang tuanya dan terjadi mutasi genetik, sehingga timbul kelainan genetic (Anonim, 2007). Bayi memiliki 4 kemampuan yaitu : motorik kasar, motorik halus, bahasa dan sosial. Bayi yang sedang berkembang bila tidak diberi stimulus atau rangsangan dapat mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnnya (Campbell, 2001). Masalah yang timbul adalah kemampuan motorik kasar. Motorik kasar adalah ketidak mampuan bayi untuk mengerakan otot-otot besarnya dalam melakukan aktivitas yang sesuai dalam panduan perkembangan anak 0-12 bulan, bayi dengan umur 3-12 bulan kemampuan motorik kasarnya dapat melakukan aktivitas seperti (Widyastuti, 2001). a. Usia 0-1 bulan, bayi memiliki kemampuan tangan terkepal erat b. Usia 2 bulan, bayi memiliki kemampuan mengangkat kepala 45 o c. Usia 3 bulan, bayi sudah memiliki kemampuan untuk memegang benda d. Usia 4 bulan, bayi sudah mampu untuk memegang benda e. Usia 5 bulan, mulai terbentuk koordinasi antara tangan dengan kemampuan melihat (optik). Pada usia ini, bayi sudah mampu mengarahkan tanganya kearah benda dan memiliki keinginan untuk menjangkaunya. f. Usia 6 bulan, bayi sudah mampu memindahkan dan memegang mainan dengan seluruh telapak tangannya

g. Usia 7 bulan, bayi sudah dapat memegang benda dengan dua tangannya h. Usia 8 bulan, bayi sudah dapat membolak-balikan benda dengan kedua tangannya i. Usia 9 bulan, bayi gemar melempar mainannya j. Usia 10-11 bulan, koordinasi antara jari tangan mulai tampak. Bayi mampu menjepit mainan dengan salah satu tangannya k. Usia 12 bulan, bayi mampu meletakan benda ke tangan orang lain Pada penelitian ini, penulis menggunakan barometer Gross Motor Fungsional Measure (GMFM). Penulis menggunakan parameter GMFM karena tujuan utamanya adalah untuk mendeteksi secara awal atau dini developmental problem khususnya kemampuan motorik kasar bayi. Developmental problem adalah adanya suatu kegagalan dari seorang anak untuk berkembang secara normal dalam mengatasi keadaan lingkungannya (Franburg, 1974). Permasalahan pada motorik kasar bayi menyebabkan bayi tidak dapat menggerakan otot besarnnya, apabila otot besar lambat digunakan maka reflek dalam menerima rangsangan bayi terlambat pula (Campbell, 2001). C. PEMBATASAN MASALAH Permasalahan yang ditimbulkan pada motorik kasar bayi umur 4 bulan, maka penulis membatasi permasalahan pada pengaruh pemberian musik klasik pada senam bayi terhadap kemampuan motorik kasar bayi dengan menggunakan barometer GMFM (Gross Motor Fungsional Measure), tujuan

penulis menggunakan GMFM karena GMFM digunakan untuk memantau motorik kasar bayi. Penelitian diadakan diposyandu Bina Sehat di kelurahan jajar, kecamatan laweyan. Dimana penelitian dilaksanakan pada bulan April 2008. D. PERUMUSAN MASALAH Berdasarkan permasalah di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah pemberian musik klasik pada senam bayi dapat mempengaruhi kemampuan motorik kasar? E. TUJUAN PENELITIAN 1. Tujuan Umum Untuk mengetahui pengaruh musik klasik pada senam bayi terhadap perkembangan motorik kasar bayi umur 4 bulan. 2. Tujuan Khusus. a. Untuk mengetahui pengaruh musik klasik pada senam bayi terhadap kemampuan motorik kasar bayi umur 4 bulan b. Untuk mengetahui pengaruh senam bayi terhadap kemampuan motorik kasar bayi umur 4 bulan.

F. MANFAAT PENELITIAN 1. Bagi Ilmu Pengetahuan Informasi bagi orang tua bahwa dengan pemberian musik klasik pada senam bayi secara rutin dapat menjadikan motorik kasar bayi lebih baik. 2. Bagi Pembangunan Informasi pada ibu-ibu yang ingin anak-anaknya tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa ada problem yang menghawatirkan. 3. Bagi Institusi Referensi tambahan untuk mengetahui penatalaksanaan pemberian musik kasik pada senam bayi terhadap kemampuan motorik kasar bayi.