PENGARUH SISTEM BAGI HASIL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI BANK SYARIAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH PROFITABILITAS SISTEM BAGI HASIL TERHADAP MINAT NASABAH BERINVESTASI ( Survey Pada Bank Syari ah di Kabupaten Klaten)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH BERTRANSAKSI DI BANK SYARI AH. (Studi Kasus di Bank Muamalat cabang Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. peran serta sektor perbankan. Bank pada prinsipnya sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. eksistensi perbankan syariah, memicu tumbuhnya bank-bank syariah di

BAB 1 PENDAHULUAN. mendominasi kegiatan perekonomian Indonesia. Kegiatan sektor perbankan

BAB I PENDAHULUAN. yang dilarang oleh agama. (Sahara, 2007) dalam Ariyanti (2011)

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. MUI, yaitu dengan dibentuknya PT. Bank Muamalat Indonesia Tbk (BMI)

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan bank sebagai mitra dalam mengembangkan usahanya.

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

BAB I PENDAHULUAN. Asuransi Syariah (AS), Baitul Maal Wat Tamwil (BMT), dan Unit Simpan

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang berlandaskan Al-quran dan As-sunnah. Tak lain tujuan. dan mengalirkan dana sesuai dengan undang-undang perbankan

BAB I PENDAHULUAN. tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

SARAS MURSITO B

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Perbankan syariah adalah salah satu representasi aplikasi dari ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dilihat dari

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN. konvensional, bank syariah merupakan lembaga perbankan yang operasionalnya

BAB I PENDAHULUAN. dalam beberapa tahun terakhir ini. Praktek perbankan Islam sebagai alternatif

BAB I PENDAHULUAN. Sejak mulai dikembangkannya sistem perbankan syariah di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

FAKTOR YANG DIPERTIMBANGKAN NASABAH PADA SAAT MEMILIH BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Adapun salah satu ukuran keberhasilan suatu bank adalah

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. (LKMS), saat itu bank syariah belum muncul karena Undang-Undang

(Survey pada Mahasiswa Akuntansi Di Universitas Muhammadiyah Surakarta)

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BANK MUAMALAT INDONESIA PERIODE TAHUN (Dengan Pendekatan PBI No.9/1/PBI/2007)

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan Al-Qur an dan Hadist Nabi Muhammad SAW. Al-Qur an dan

EVALUASI PENERAPAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN PADA LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH BERDASARKAN PSAK NO. 59 (Survai Pada BMI dan BMT) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

I. PENDAHULUAN. Pembangunan pertanian di Indonesia tetap dianggap terpenting dari

BAB I PENDAHULUAN. oleh negara-negara sedang berkembang tetapi juga di negara-negara maju.

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam lalu lintas pembayaran, sehingga kinerja bank merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil baru dipraktekan dalam perekonomian di Indonesia. Antara sistem

BAB I PENDAHULUAN. syariah di Indonesia. Masyarakat mulai mengenal dengan apa yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pokok bank yaitu menghimppun dana dari masyarakat dan

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN BMT KUBE KARANGANYAR TERHADAP KEPUASAN NASABAH

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di dalam perekonomian suatu Negara sebagai perantara lembaga keuangan. Bank dalam pasal 1

Oleh : Warseno K BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. keuangan syariah, Baitul Maal wat Tamwil sangat dibutuhkan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan perekonomian syariah, dilihat dari sektor ini. menginginkan adanya sebuah perbankkan yang benar-benar menerapkan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut diatur dengan rinci landasan hukum serta jenis jenis usaha yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan perbankan syariah sistem pembiayaan mudharabah

BAB I PENDAHULUAN. saja. Lihatlah, seperti Bank Mandiri Syariah, Unit BNI syariah, dan Unit Bank BRI

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah sebagai salah satu bagian dari industri perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Muamalat pada tahun Setelah terbukti mampu bertahan pada masa krisis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERSEPSI MASYARAKAT SURAKARTA TERHADAP PERBANKAN SYARIAH

ANALISIS KINERJA KEUANGAN KSPS-BAITUL MAAL WAT TAMWIL (BMT) DINAR BAROKAH JUMAPOLO KARANGANYAR TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Oleh karena itu bank dapat dikatakan sebagai baromer

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah salah satu lembaga yang melaksanakan tiga fungsi utama

BAB I PENDAHULUAN. konvensional atau berdasarkan prisip syariah yang kegiatannya memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting di dalam perekonomian suatu negara sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pula kebutuhan masyarakat dalam pemenuhan pendanaan untuk membiayai

BAB I PEDAHULUAN. sistem perekonomian. Bank umum syariah maupun bank konvensional memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Kemiskinan adalah permasalahan semua bangsa. Berkaitan dengan. masalah kemiskinan bangsa Indonesia merasa perlu mencantumkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan syariah di Indonesia telah mengalami perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. manufaktur dan jasa. Sedangkan sektor moneter ditumpukan pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. dan proses melaksanakan usahanya. Pembicaraan perbankan akan lebih

BAB I PENDAHULUAN. Pres, cet-ke 1, 2004, h Muhammad Ridwan, Manajemen Baitul Maal Watamwil, Yogyakarta: UII

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. penting menentukan keberhasilan bisnis ini (Suratman, 2012). Seperti penelitian Mustakim (2013) yang menunjukan bahwa krisis

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan berkembangnya industri perbankan syariah yang terjadi pada

BAB I PENDAHULUAN. bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan syariah di

mengakibatkan terpuruknya perekonomian di Indonesia, dan kini bahkan telah

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan kejadian krisis ekonomi pada tahun 1998, mengakibatkan banyak

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

BAB I PENDAHULUAN. dengan negara Indonesia ini. Sistem keuangan negara Indonesia sendiri terdiri

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan sistem syari ah. Peran

BAB I PENDAHULUAN. sistem perbankan yang lebih adil. Dengan berlandaskan pada Undang-undang

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. Peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara. sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan yang terjadi pada tahun 1997 mempunyai dampak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. pajak dan neraca pembayaran yang biasanya ditangani oleh kementrian keuangan.

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

Transkripsi:

PENGARUH SISTEM BAGI HASIL TERHADAP KEPUTUSAN INVESTASI DI BANK SYARIAH (Study Kasus Di Bank BRI Syariah Cabang Surakarta) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta Di susun oleh : Iqbal Habib Nawawi B 200 050 238 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2010

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana diketahui, krisis moneter yang bermula sejak pertengahan tahun 1997 telah berkembang menjadi krisis dalam berbagai sendi kehidupan bangsa. Pada hakekatnya, kriris tersebut berpangkal pada krisis kepercayaan masyarakat terhadap kinerja institusi institusi tertentu, diantaranya insitusi perbankan. Bahkan tidak sedikit pengamat yang menunjuk salah urus perbankan sebagai biang penyebab terjadinya krisis ekonomi dinegara negara Asia (Jawa Pos, 19 0ktober 1998). Di Indonesia, merosotnya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan nasional dipicu oleh keputusan pemerintah ketika melikuidasi 16 bank dan membekukan 6 bank lainya pada bulan November 1997. Berbeda dengan prediksi pemerintah dan dana Moneter Internasional. Keputusan itu justru semakin mempersulit mayoritas bank yang sejak awal sudah salah urus. Pada bank konvensional memang melekat konflik kepentingan antara penyimpanan dana, pemilik bank, dan pemakai dana. Pihak yang menyimpan dana berkepentingan dengan perolehan imbalan berupa bunga simpanan yang tinggi. Dari lain pihak, pemakai dana berkepentingan dengan biaya pinjaman yang murah. Sedangkan pemilik bank berkepentingan dengan perolehan spreed yang optimal dengan suku banga pinjaman (mengoptimalkan interest

difference). Dengan demikian, ketiga kepentingan tersebut sulit diharmonisasikan. (Perwataatmadja, dan Antonio, 1992). Dikemukakan lebih lanjut oleh Perwata Atmadja dan Antonio (1992) bahwa konflik kepentingan semacam itu tidak dijumpai pada lembaga keuangan syari ah, kepentingan penyadang dana, pemilik bank, dan pemakai dana dapat diharmonisasikan. Kepentingan ketiga pihak tersebut paralel yakni memperoleh imbalan bagi hasil sesuai dengan keadaan yang sesungguhnya. Di Indonesia, praktek lembaga keuangan syariah tergolong relatif baru. Pada tahap pertama berdiri Bank Islam. Pada tahap berikutnya bermunculan lembaga keuangan bukan bank yang mengadopsi prinsip bagi hasil yakni Baitul Maal Wat Tanwil (BMT). BMT mulai tumbuh setelah ada undang undang perbankan nomor 7/1992 yang memberi keuangan bagi hasil. Yang menarik dari fenomena BMT adalah ia merupakan gerakan dari bawah (bottom up) dalam menumbuhkan mobilisasi pendanaan usaha masyarakat. BMT juga berperan dalam mengembangkan usaha kecil melalui fasilitas pembiayaan yang relatif murah dan mudah dijangkau oleh mayoritas usaha kecil yang tidak bankable. Bank berdasarkan prinsip syariah, seperti halnya bank konvensional juga berfungsi sebagai suatu lembaga intermediasi yaitu lembaga yang menyerahkan dana dari masyarakat dan menyalurkanya kembali kepada masyarakat yang membutuhkan, dalam bentuk fasilitas pembiayaan. Melihat demografi Indonesia yang didominasi penduduk Muslim, sedikit banyak memberikan titik terang bahwa perbankan dan perekonomian berdasarkan

syariah Islam akan berkembang secara pesat. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah, mengingat 200 juta lebih yang penduduk Indonesia yang beragama Islam, peminat perbankan syariah masih tidak beranjak dari 1% dari total asset perbankan nasional. Tidak jarang juga dari masyarakat Indonesia yang tidak takut tentang begitu jelasnya keharaman bunga bank. Jadi ketentuan darurat dapat juga dilihat belum siapnya lembaga lembaga keuangan syariah untuk mengelola dana masyarakat setempat dan belum banyaknya dari bank konvensional yang akan pindah ke bank syariah. Sehingga masyarakat ditempat tempat yang demikian masih diberi kelonggaran untuk bertransaksi dengan basis bunga tetapi bunga tersebut tidak dijadikan tujuan pokok. Seperti di Malaysia mereka tidak perlu menerapkan fatwa, karena mereka telah menerapkan regulasi regulasi dalam berbagai hal jauh jauh dari dan lembaga lembaga keuanganya. Menurut Siddiqi (1983) dalam Utomo (2007), seorang penggagas dari teori perbankan syariah salah satu alasan utama mengapa kebiasaan perbankan tidak pernah berakar secara mendalam didalam masyarakat Muslim adalah bunga. Kalim Siddiqi, bagaimanapun belum bisa dibenarkan pemikiran yang bisa dipercaya dari sejumlah muslim yang menghindari sistem perbankan karena bunga adalah terdapat liberatur perbankan syariah meskipun ditegaskan bahwa sebagian besar masyarakat berada diluar sistem perbankan. Bank bank syariah dibandingkan bank konvensional berdasarkan bunga, masih merupakan minoritas bahkan didunia muslim, dan deposito bank bank

syariah belum meningkat secara berarti dengan mengorbankan bank bank konvensional berdasarkan bunga. Pembagian seluruh deposito dari bank bank syariah didalam pasar deposito Bank Uang Deposito dinegara negara Islam dimana bank bank syariah dan bank berdasarkan bunga beroperasi berdampingan adalah sangat kecil. Meskipun secara agak langsung hal ini menunjukan bahwa masih ada sektor minoritas dalam komunitas Muslim, yang menghindari bank bank konvensional karena keyakinan mereka bahwa bunga itu dilarang. Kasus di Pakistan, menurut sarjana Pakistan Shahrukh R. Khan, ketika perbankan Islam diperkenalkan pada tahun 1980-an tidak terjadi perubahan yang tiba-tiba dari deposito pembagian bagi hasil terhadap beberapa bank. Produk bank yang memasukan sistem bagi hasil deposito dengan dana pembagian hasil baru nasabah sangat sedikit atas dasar pembagian bagi hasil muncul sebagian besar yang didorong oleh perubahan finansial bukan karena sebuah keyakinan agama bahkan bunga dilarang. Munculnya banyak lembaga keuangan yang beroperasi berdasarkan prinsip syariah akhir akhir ini merupakan suatu fenomena aktual yang menarik untuk dicermati. Paling tidak hal ini membuktikan bahwa sistem ekonomi Islam dapat diterima dengan baik oleh masyarakat sekaligus membuktikan bahwa perbankan syariah memang sesuai dengan tuntunan zaman di era yang serba modern ini. Penelitian mengenai bank syariah dengan hubungan sistem bagi hasil pada perbankan syariah dengan minat nasabah

untuk berinvestasi pernah dilakukan oleh Intan Pramugagi (2004), dengan memusatkan penelitian pada Bank Muamalat Indonesia cabang Surakarta. Dari penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara sistem bagi hasil dengan keinginan nasabah untuk berinvestasi. Penelitian tentang perbankan syariah juga pernah dilakukan oleh Budi utomo (2007) dengan obyek penelitian pada bank konvensional yang memeliki Unit Usaha Syariah (UUS) yaitu BTN Syariah,Danomon Syariah, BNI Syariah. Dalam penelitianya diungkapkan bahwa dengan digunakanya sistem bagi hasil dapat mempengarui minat para nasabah untuk menanamkan minat para nasabah untuk menanamkan investasinya di lembaga keuangan syariah seperti BTN Syariah,Danamon Syariah, BNI Syariah. Penelitian tersebut memotifasi penulis untuk melakukan penelitian terhadap bank syariah dengan tujuan untuk mengetahui apakah pembagian laba sistem bagi hasil berpengaruh terhadap keputusan nasabah untuk berinvestasi dibank syariah dengan lebih meluaskan subyek penelitian pada nasabah Bank BRI Syariah Cabang Surakarta. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian Pengaruh Sistem Bagi Hasil Terhadap Keputusan Investasi Di Bank Syariah (Study Kasus di Bank BRI Syariah Cabang Surakarta)

B. Perumusan Masalah Dari uraian latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan suatu masalah yaitu apakah terdapat pengaruh antara sistem bagi hasil terhadap keputusan investasi dibank syariah? C. Pembatasan Masalah Agar penulisan ini lebih terarah, maka penulis membatasi ruang lingkup masalah yang diteliti. Adapun batasan masalah adalah sebagai berikut: 1) Obyek penelitian pada bank syariah yang berada di kota Surakarta 2) Dalam pengukuran minat nasabah, penulis meneliti pertimbangan nasabah bank syariah berinvestasi dengan sistem bagi hasil. D. Tujuan Penelitian Tujuan penulis mengadakan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara sistem bagi hasil dengan keputusan investasi di bank syariah. E. Manfaat Penelitian Secara teoritis hasil dari penelitian ini akhirnya diharapkan dapat menjadi literatur bagi temen temen mahasiswa dan pihak pihak lain yang

akan menyusun skripsi atau melakukan penelitian yang sejenis dan dapat menambah wawasan yang lebih luas mengenai dunia perbankan. Secara praktis hasil dari penelitian ini diharapkan mampu memberi masukan bagi keberhasilan usaha bank syariah untuk lebih meningkatkan mutu serta pelayananya kepada masyarakat sekaligus dapat mempromosikan bank syariah dengan berbagai macam produk dan jasa yang ditawarkan. F. Sistematika Penulisan Skripsi Bab I PENDAHULUAN Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, perumusan maslah, pembatasan masalah,tujuan penelitian, manfaat penelitian dan Sistematika penulisan. Bab II TINJAUAN PENELITIAN Bab ini berisi tentang landasan teori yang meliputi bagi hasil, perbedaan siatem bunga dan bagi hasil,dalil Alquran tentang bagi hasil (Mudharabah), nilai positif bagi hasil, faktor yang mepengarui bagi hasil, kelemahan sitem perbankan berbasis bunga atau konvensional, konsep perhitungan bagi hasil, bunga bank, dan riba, investasi, investasi berdasarkan bagi hasil, perbedaan antara investasi dan membungakan uang, perbedaan investasi pada perbankan syariah dengan perbankan konvensional, perbedaan menabung dengan investasi.

Bab III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian, populasi dan sampel penelitian, metode pengambilan sampel, jenis data, definisi operasional, dan pengukuran variabel, metode analisis data. Bab IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Bab ini menjelaskan tentang Analisis data dan pembahasan. Bab V PENUTUP Bab ini berisi tentan dari analisis yang diperoleh, keterbatasan penelitian, dan saran peneliti yang bisa bermanfaat bagi pihak bank syariah dan nasabah bank syariah di Surakarta.