BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
KUALITAS MIKROBIOLOGI BEBERAPA MATA AIR DI DESA GEDONGJETIS KECAMATAN TULUNG KLATEN DENGAN METODE MPN

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. atau hambatan, antara lain dalam bentuk pencemaran. Rumus kimia air

UJI BAKTERIOLOGI AIR BAKU DAN AIR SIAP KONSUMSI DARI PDAM SURAKARTA DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dikarenakan agar mudah mengambil air untuk keperluan sehari-hari. Seiring

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. Sumberdaya air bersifat dinamis dalam kualitas dan kuantitas, serta dalam

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi air minum sehari-hari. Berkurangnya air bersih disebabkan karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

UJI BAKTERIOLOGI AIR ES BATU BALOK DI DAERAH PABELAN. SUKOHARJO DITINJAU DARI JUMLAH BAKTERI Coliform

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan pokok manusia yang paling penting. Air

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. untuk keperluan hidup manusia sehari-harinya berbeda pada setiap tempat dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Kebutuhan air kita menyangkut dua hal. Pertama, air untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

I. PENDAHULUAN. di muka bumi. Tanpa air kehidupan tidak dapat berlangsung. Manusia sebagai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam

dengan kemiringan yang cukup landai yaitu 2 % dan untuk panjang aliran permukaan

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ANALISIS COLIFORM PADA MINUMAN ES DAWET YANG DIJUAL DI MALIOBORO YOGYAKARTA

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh:

Repository.Unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Derajat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator harapan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan komponen esensial bagi makhluk hidup akan tetapi, air juga merupakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk

ARI WISONO X

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dengan permukaan tanah, oleh karena

ANALISIS KUALITAS AIR PROGRAM PAMSIMAS DI DESA LOMULI KECAMATAN LEMITO KABUPATEN POHUWATO. Meiske M. Bulongkot, Lintje Boekoesoe, Lia Amalia 1)

I. PENDAHULUAN. Bagi manusia kebutuhan air akan sangat mutlak karena sebagian besar tubuh

BAB I PENDAHULUAN. karena itu, sumber daya air harus dilindungi agar tetap dapat dimanfaatkan

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR. Manusia membutuhkan tempat bermukim untuk memudahkan aktivtias seharihari.

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

JUMLAH BAKTERI COLIFORM PADA AIR BAKU DAN AIR HASIL PENGOLAHAN PDAM DI KABUPATEN JEMBER SKRIPSI. Oleh. Mega Endahlestari NIM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. (zat padat, air, atmosfer). Bumi dilingkupi air sebanyak 70% sedangkan sisanya

ANALISIS KUALITAS AIR 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. ini. Terdapat kira-kira sejumlah 1,3-1,4 milyard Km 3 air dengan persentase 97,5%

BAB I PENDAHULUAN. berbahaya dalam makanan secara tidak sengaja (Fathonah, 2005). Faktorfaktor

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk air minum (Meidhitasari, 2007). Air minum aman untuk

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. yang dimasak, kini masyarakat mengkonsumsi air minum isi ulang (AMIU).

BAB I PENDAHULUAN. misalnya, baik manusia, tumbuh-tumbuhan ataupun hewan sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata di Indonesia saat ini banyak sekali mendatangkan komoditi yang sangat

I. PENDAHULUAN. bagi manusia. Bagi kelangsungan hidupnya, manusia membutuhkan air baik

BAB 1 PENDAHULUAN. adanya mikroorganisme patogen pada makanan dan minuman sehingga bisa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan sumber daya alam yang menjadi kebutuhan dasar bagi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tiap tingkatan kehidupan atau untuk tiap bangsa dan negara (Salim, 1986).

BAB I PENDAHULUAN. air terjadi pada sumber-sumber air seperti danau, sungai, laut dan airtanah. Air

BAB III TINJAUAN WILAYAH KABUPATEN KLATEN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan

I. PENDAHULUAN. sebagai kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam cara, tergantung kondisi geografisnya. Sebagian

KECAMATAN. SKRIPSI Mencapai. Oleh: A FAKULTA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEBERADAAN BAKTERI Escherichia coli PADA JAJANAN ES BUAH YANG DIJUAL DI SEKITAR PUSAT KOTA TEMANGGUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. Infeksi nosokomial terjadi di seluruh negara di dunia, salah satunya adalah Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda-benda yang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengkaji hubungan higiene dan sanitasi berbagai lingkungan peternakan dan

BAB I PENDAHULUAN. Air adalah sebutan untuk senyawa yang memiliki rumus kimia H 2 O. Air. Conference on Water and the Environment)

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. selama hidupnya selalu memerlukan air. Tubuh manusia sebagian besar terdiri dari air.

I. PENDAHULUAN. sumber daya alam yang bersifat mengalir (flowing resources), sehingga

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Beberapa sumber air untuk kebutuhan sehari-hari antara lain sumur dangkal,

UJI COLIFORM FECAL PADA IKAN LELE (Clarias batracus) DAN IKAN KAKAP. (Lates calcarifer) DI WARUNG TENDA SEA FOOD SEKITAR KAMPUS

PEMANFAATAN LIMBAH PADAT AREN SEBAGAI BAHAN BAKU KOMPOS DENGAN PENAMBAHAN STARTER ALAMI SKRIPSI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. adalah penyakit yang paling banyak terjadi di Indonesia.

Air bagi Kehidupan Manusia

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Fisiografi

PENGARUH JARAK TPA DENGAN SUMUR TERHADAP CEMARAN BAKTERI COLIFORM PADA AIR SUMUR DI SEKITAR TPA DEGAYU KOTA PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan penduduk yang semakin tinggi akan mempengaruhi kualitas

BAB I PENDAHULUAN. kesehatannya sendiri, tapi harus dilihat dari segi-segi yang ada pengaruhnya

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

BAB I PENDAHULUAN. dari protein, karbohidrat, lemak, dan mineral sehingga merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup akan air tersebut berbeda beda semakin tinggi taraf kehidupan. maka semakin meningkat pula jumlah kebutuhan akan air.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Kualitas Mikrobiologis Air Minum Isi Ulang di Kota Surakarta

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar

BAB III TRANSPORTASI ANGKUTAN JALAN RAYA KABUPATEN KLATEN

TINGKAT KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DI DESA SOSIAL KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO

BAB I PENDAHULUAN. sebagai negara dengan kekayaan dan keanekaragaman hayati (biodiversity) laut. permukaan bumi, dengan jumlah 1.

VI. POLA DAN PERILAKU PENGGUNAAN AIR BERSIH OLEH PENDUDUK. 6.1 Pola Penggunaan Air Bersih oleh Penduduk

sedangkan sisanya berupa massa air daratan ( air payau dan air tawar ). sehingga sinar matahari dapat menembus kedalam air.

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. air adalah syarat utama bagi terjaminnya kesehatan (Dwidjoseputro, 1978). kuantitas maupun kualitasnya (Entjang, 2000).

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Yuliyanti,2013

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Air dapat berasal dari hujan, sungai, danau, mata air, dan tanah. Fardiaz (2006) menyatakan bahwa air dibedakan menjadi empat golongan berdasarkan sumber dan pemanfaatannya yaitu 1) Golongan A yaitu air dimanfaatkan menjadi air minum yang dapat dikonsumsi langsung tanpa diolah terlebih dahulu, 2) Golongan B yaitu air yang dimanfaatkan untuk bahan yang diolah untuk diminum dan keperluan rumah tangga lainnya, 3) Golongan C yaitu air yang dimanfaatkan untuk peternakan maupun perikanan, 4) Golongan D yaitu air yang dimanfaatkan untuk pertanian, industri maupun pembangkit listrik. Mata air merupakan salah satu sumber air yang keberadaannya dapat digunakan untuk berbagai keperluan masyarakat disekitarnya. Arsyad (2008) menyatakan bahwa mata air muncul karena pertemuan lapisan yang dapat ditembus oleh partikel dan dapat menampung maupun menyalurkan air tanah diatasnya dengan lapisan dibawahnya yang lebih padat. Mata air banyak ditemukan di kaki gunung api karena terdapat jalur mata air dari hidromorfologi gunung api. Supaya keberadaan mata air dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat, perlu diketahui bagaimana kualitas air tersebut. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air bahwa kualitas air perlu dipertahankan dan dipulihkan baik air yang masuk maupun berada di sumber air (mata air). Berdasarkan Peraturan Pemerintah tersebut, perlu dilakukan uji kualitas air yang keluar dan mengalir dari mata air supaya dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan pokok masyarakat sekitar dengan aman. Air yang digunakan oleh masyarakat harus berupa air bersih. Masyarakat masih menganggap bahwa air yang jernih, tidak berwarna dan tidak berbau berarti air bersih. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena karakteristik air tersebut merupakan kualitas air secara fisik dan kimia. 1

2 Maka dari itu, perlu dilakukan uji kualitas biologi dari air yang digunakan oleh masyarakat. Kualitas biologi air dapat dilihat dari bakteri, protozoa, virus, ganggang dan kehidupan yang ada di dalamnya. Matahelumual (2003) menyatakan bahwa untuk menguji kualitas biologi air, dapat menggunakan uji mikrobiologi berupa MPN coliform dan Fecal coliform. MPN ( Most Probable Number) coliform dapat digunakan untuk mengetahui pencemaran air secara kualitatif bakteri-bakteri berbentuk koli. Khususnya Fecal coliform yang berarti berasal dari cemaran tinja. Penelitian Santoso (2012) menunjukkan bahwa metode MPN memberikan hasil kandungan jumlah coliform yang tinggi pada sampel air susu sapi segar dan membuktikan bahwa adanya pencemaran dari kotoran hewan yang memproduksi air susu bahkan adanya sanitasi yang buruk pada sampel penelitian. Kabupaten Klaten merupakan kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan topografinya, kabupaten Klaten berada diantara gunung Merapi dan pegunungan seribu dengan ketinggian antara 75-160 meter diatas permukaan laut yang terbagi menjadi bagian utara yang terdiri dari areal miring dari wilayah Gunung Merapi, bagian selatan terdiri dari wilayah datar dan berbukit. Banyak sumber air yang muncul ke permukaan tanah di kabupaten ini. Beberapa kecamatan seperti Karanganom, Ngawen, Polanharjo, Ceper dan Tulung, memiliki minimal satu sumber air berupa mata air atau dalam bahasa daerah setempat disebut Umbul. Kecamatan Tulung merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Klaten dan terdiri dari 18 kelurahan. Karena Kecamatan Tulung berada di kaki gunung Merapi, maka Kecamatan Tulung memiliki potensi mata air paling banyak dibandingkan Kecamatan yang lain. Berdasarkan data dari kecamatan Tulung, terdapat 7 desa yang memiliki mata air atau dalam bahasa jawanya umbul. Desa-desa tersebut antara lain Kemiri memiliki 3 umbul, Tulung memiliki 1 umbul, Dalangan memiliki 1 umbul, Gedongjetis memiliki 9 umbul, Cokro memilik 1 umbul, Daleman memiliki 1 umbul,

3 Wunut memiliki 1 umbul. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa Desa Gedongjetis memiliki umbul (mata air) paling banyak. Desa Gedongjetis memiliki 9 umbul (mata air) diantaranya Umbul Gedong, Umbul Beji, Umbul Gondang, Umbul Gedang, Umbul Semut, Umbul Rau, Umbul Bulu, Umbul Telogo Ngancar dan Umbul Gemuling. Semua umbul yang ada di desa tersebut digunakan oleh masyarakat sekitarnya namun belum teruji kualitasnya. Hal ini dikarenakan umbul tersebut tidak terpublikasikan dengan baik dan hanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat setempat, seperti untuk mandi, mencuci, air minum dan sebagainya. Berbeda dengan Umbul Ingas yang berada di Desa Cokro yang sudah dikembangkan menjadi obyek wisata dan diuji kualitas airnya, sehingga dimanfaatkan untuk air minum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta sebesar 400 I/dt, Air Minum (Desa Cokro) 4 I/dt, PDAM Klaten 300 I/dt dan sisanya sebesar 593 I/dt (Sriyana, 2011). Lokasi Desa Gedongjetis berada di lereng Gunung Merapi dengan jarak sekitar 15 km dari puncak Merapi, sehingga desa ini terkena dampak erupsi Gunung Merapi pada tahun 2010. Peristiwa erupsi Gunung Merapi turut mempengaruhi kondisi beberapa mata air yang berada di sekitar wilayah yang terkena dampaknya. Debu-debu maupun material erupsi lainnya tersebar ke berbagai tempat dan menjangkau mata air di Desa Gedonjetis, sehingga mempengaruhi kualitas fisika, kimia dan biologis air (bakteri Total koliform). Berdasarkan uraian diatas peneliti ingin mengkaji tentang kualitas biologi dari beberapa umbul (mata air) yang ada di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten dengan metode MPN (Most Probable Number) coliform dengan mengambil sampel air dari umbul tersebut. Suriawiria (1996) mengatakan bahwa bakteri coliform dapat menyebabkan penyakit perut, tifus, paratifus, disentri dan mengeluarkan zat ethionine yang dapat menyebabkan kanker.

4 B. Pembatasan Masalah Untuk menghindari perluasan pokok masalah, maka perlu dibatasi sebagai berikut: 1. Subyek penelitian adalah mata air Bulu, Gedongjetis dan Beji yang ada di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten dan Metode MPN ( Most Probable Number). 2. Obyek penelitian adalah Kualitas Mikrobiologi air dari mata air Bulu, mata air Gedongjetis dan Beji yang ada di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten. 3. Parameter penelitian adalah Nilai MPN/100 ml. C. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada penelitian ini adalah : Bagaimana kualitas mikrobiologi air dari mata air Bulu, Gedongjetis dan Beji yang ada di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten parameter total koliform fekal dan non fekal dengan (Metode MPN)?. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : Mengetahui kualitas mikrobiologi air dari mata air Bulu, Gedongjetis dan Beji yang ada di Desa Gedongjetis, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten parameter total koliform fekal dan non fekal dengan (Metode MPN). E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan memiliki beberapa manfaat, diantaranya : 1. Memberikan wawasan tentang kualitas air dari segi mikrobiologi dan bermanfaat untuk referensi penelitian selanjutnya. 2. Memberikan informasi kepada masyarakat sekitar khususnya yang tinggal di Kecamatan Tulung khususnya Desa Gedongjetis dan sekitarnya tentang

5 kualitas biologi air dari beberapa umbul yang ada di desa tersebut terkait pemanfaatannya untuk kebutuhan sehari-hari. 3. Memberikan alternatif pengelolaan lebih lanjut yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan melestarikan sumber daya air yang ada di Kecamatan Tulung.