TEKNIK PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI KARAPYAK KABUPATEN PANGANDARAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. di Kabupaten Bangka melalui pendekatan sustainable placemaking, maka

I. PENDAHULUAN. keanekaragaman kondisi fisik yang tersebar di seluruh Kabupaten, Hal ini menjadikan

BAB I PENDAHULUAN. sosialnya yang berbeda seperti yang dimiliki oleh bangsa lain. Dengan melakukan

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara kepulauan yang begitu kaya, indah dan

RANCANGAN STRATEGI DAN PROGRAM

BAB II DISKIRPSI PERUSAHAAN

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu hal yang penting bagi suatu negara.

mempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.

BAB I PENDAHULUAN. npembangunan nasional. Hal ini dilakukan karena sektor pariwisata diyakini dapat

I. PENDAHULUAN. andalan untuk memperoleh pendapatan asli daerah adalah sektor pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Indonesia merupakan salah satu Negara kepulauan terbesar yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

IV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan

I. PENDAHULUAN. berkembangnya pembangunan daerah. Provinsi Lampung merupakan salah satu

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Latar Belakang Pengadaan Proyek

I-1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. multi dimensional baik fisik, sosial, ekonomi, politik, maupun budaya.

BAB I PENDAHULUAN. negara yang menerima kedatangan wisatawan (tourist receiving countries),

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi wisata baik dari segi sumber daya

I. PENDAHULUAN. untuk memotivasi berkembangnya pembangunan daerah. Pemerintah daerah harus berupaya

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. lakukan, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:

PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

DEFINISI- DEFINISI A-1

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. kulinernya banyak orang menyebutkan bahwa Indonesia adalah surga dunia yang

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan sebagai prioritas utama dalam menunjang pembangunan

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. segala potensi yang dimiliki. Pembangunan pariwisata telah diyakini sebagai

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Industri pariwisata saat ini semakin menjadi salah satu industri yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Secara harfiah arti kata Boom sama dengan Haven dalam bahasa Belanda atau

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan sektor penunjang pertumbuhan ekonomi sebagai

LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA TIRTO ARGO DI UNGARAN

BAB I PENDAHULUAN. negaranya untuk dikembangkan dan dipromosikan ke negara lain.

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata di Indonesia mendapat perhatian cukup besar dari

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia terus meningkat dan merupakan kegiatan ekonomi yang bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. menarik kunjungan wisatawan. Wisatawan yang datang berkunjung. negara dan masyarakat di lokasi obyek wisata.

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Jawa Tengah, Cilacap

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi wisata alam berupa pantai-pantai. Objek wisata pantai yang ada

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

I. PENDAHULUAN. salah satunya didorong oleh pertumbuhan sektor pariwisata. Sektor pariwisata

BAB I PENDAHULUAN. menjadi komoditas yang mempunyai peran penting dalam pembangunan

KAPO - KAPO RESORT DI CUBADAK KAWASAN MANDEH KABUPATEN PESISIR SELATAN SUMATRA BARAT BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. daerah tersebut. Menurut Masyhudzulhak dalam Proceeding Book. Simposium Ilmu Administrasi Negara untuk Indonesia (2011) daerah

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pariwisata pada saat ini, menjadi harapan bagi banyak negara termasuk

Wisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW

BAB 1 PENDAHULUAN. industri di bidang jasa yang berusaha untuk menarik dan memberikan pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. salah satu sumber pendapatan daerah. Program pengembangan dan pendayagunaan sumber

DAMPAK KERUSUHAN MALUKU TERHADAP KONDISI SOSIAL EKONOMI STAKEHOLDER PENDUKUNG KEGIATAN PARIWISATA PANTAI NAMALATU KOTA AMBON TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN. pengembangan perekonomian suatu wilayah, baik dalam bidang sosial maupun

BAB I PENDAHULUAN. menjadikan Indonesia sebagai negara kepalauan terbesar di dunia. Kekayaan alam

BAB I PENDAHULUAN. tempat obyek wisata berada mendapat pemasukan dari pendapatan setiap obyek

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA INDUK PENGEMBANGAN PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata merupakan kegiatan perekonomian yang telah menjadi

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

BAB I PENDAHULUAN. devisa bagi negara, terutama Pendapatan Anggaran Daerah (PAD) bagi daerah

BAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Maluku dengan kondisi geografis yang terdiri dari pulau-pulau kecil dan tanah yang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya yang berupa keanekaragaman

BAB I PENDAHULUAN. nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata- mata untuk menkmati

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. 5.1 Kesimpulan Bab ini berisikan kesimpulan dari hasil yang telah dijelaskan pada bab-bab

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VIII SIMPULAN DAN SARAN. Dari Penelitian Strategi pengembangan daya tarik wisata kawasan barat Pulau

PERSEPSI WISATAWAN MANCANEGARA TERHADAP ATRAKSI PARIWISATA AIR DI KAWASAN GILI TRAWANGAN TUGAS AKHIR

BAB I PENDAHULUAN [TYPE HERE] [TYPE HERE]

WISATA AGRO BUNGA SEBAGAI PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SUKUH PERMAI DI NGARGOYOSO KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan rekreasi atau wisata sering digunakan sebagai sarana melepas

KAJIAN PRIORITAS PENYEDIAAN KOMPONEN WISATA BAGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PULAU NIAS TUGAS AKHIR. Oleh: TUHONI ZEGA L2D

BAB I PENDAHULUAN. salah satu kemajuan ekonomi suatu negara adalah sektor pariwisata. Berdasarkan

agrowisata ini juga terdapat pada penelitian Ernaldi (2010), Zunia (2012), Machrodji (2004), dan Masang (2006). Masang (2006) yang dikutip dari

BAB I PENGANTAR. menjadi sub sektor andalan bagi perekonomian nasional dan daerah. Saat ini

I. PENDAHULUAN. budaya. Upaya-upaya penemuan dan pengembangan potensi-potensi tersebut,

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

6. MODEL PENGEMBANGAN DAN RANCANGAN IMPLEMENTASI

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kekayaan alam yang berlimpah termasuk di dalamnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia Timur. Salah satu obyek wisata yang terkenal sampai mancanegara di

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

KONSEP PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA SPA (SOLUS PER AQUA)

BAB I PENDAHULUAN. Usaha pariwisata ini menjadi sektor unggulan dalam pembangunan ekonomi di

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

BAB I PENDAHULUAN. membuat ulang, sedangkan dalam bahasa inggris re-creation, yang secara harfiah

REKREASI PANTAI DAN RESTORAN TERAPUNG

Transkripsi:

TEKNIK PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI KARAPYAK KABUPATEN PANGANDARAN ENDAH VESTIKOWATI Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Galuh Ciamis ABSTRAK Pantai Karapyak nampak kurang tertata, belum tersedianya fasilitas pendukung seperti hotel dan restoran serta kurang bagusnya fasilitas transportasi menuju ke lokasi pantai sehingga kurang menarik minat wisatawan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa di Pantai Karapyak belum adanya atraksi wisata seperti pagelaran pentas seni tradisional, belum adanya ketersediaan restoran karena para pengusaha makanan khususnya restoran, belum memadainya ketersediaan hotel Pantai Karapyak, belum optimalnya penyediaan tempat pembelanjaan produk hasil laut dan belum memadainya tempat pembelanjaan seperti penjual cinderamata. Upaya yang dilakukan berupa menambah sejumlah dana dan melakukan kerjasama dengan pihak luar, melakukan kerjasama dengan para investor dan pengusaha untuk membuka usahanya di Pantai Karapyak di samping itu berjanji untuk meningkatkan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh para pengunjung, mengajak para pengusaha hotel untuk membuka usahanya di Pantai Karapyak, memberikan kemudahan bagi para pengusaha hotel untuk mendirikan usahanya, memberikan bantuan finasial pada usaha kecil daa menengah dan upaya menjalin kerjasama antara para pelayan dan para pengusaha untuk menjual hasil tangkapannya untuk dijual dilokasi pantai Karapyak dan memberikan kemudahan untuk mendapatkan modal dari bank, memberikan bantuan modal UMKM bagi masyarakat. Kata Kunci : Pengembangan. Objek Wisata. A. PENDAHULUAN Pembangunan kepariwisataan saat ini diarahkan untuk mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, memberdayakan perekonomian masyarakat, memperluas lapangan kerja dan kesempatan berusaha bagi masyarakat, peningkatan pendapatan daerah, serta meningkatkan pengenalan dan pemasaran produk lokal maupun unggulan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat telah dijadikan sebagai sektor andalan pemerintah. Tujuan dari adanya pengembangan kawasan wisata tersebut adalah pengembangan yang terencana secara menyeluruh sehingga diperoleh manfaat bagi masyarakat secara optimal. H a l a m a n 53

Letak geografis Kabupaten Pangandaran yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Ciamis di sebelah utara, di sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah dan di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Tasikmalaya, memiliki berbagai potensi bahari dan objek wisata yang mempesona. Pangandaran sebagai salah tujuan utama wisata merupakan primadona bagi wisatawan asing maupun domestik. Ketertarikan wisatawan dengan keindahan alam dan pantai yang tersebar dengan pesona yang elok patut diperhitungkan oleh pemerintah. Selain wisata pantai, Pangandaran menyediakan wisata lain yang sudah tidak diragukan lagi keindahannya sehingga dari tahun ke tahun lonjakan wisatawan sangat signifikan. Hal ini memberikan peluang bagi peningkatan pendapatan masyarakat setempat dan pendapatan daerah. Beberapa objek wisata di Pangandaran memiliki potensi besar bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, akan tetapi belum semua potensi tersebut mampu dikembangkan dengan baik oleh pemerintah. Pantai Karapyak yang keberadaannya di Desa Bagolo Kecamatan Kalipucang Kabupaten Pangandaran memiliki keunikan yang berbeda dengan pantai lain di wilayah Pangandaran. Keunikan ini sudah selayaknya menjadi bahan pertimbangan pemerintah untuk terus melakukan berbagai pengembangan sehingga daya tarik wisatawan dan kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Selain itu, dukungan dari masyarakat sekitar dalam pengembangan obyek ini juga menjadi penting. Dalam proses pengembangan Pantai Karapyak tentunya dihadapkan pada berbagai hambatan dan kendala yang mempengaruhi minimnya pengembangan di daerah tersebut. Berdasarkan hasil penjajagan ditemukan adanya beberapa masalah yakni : pertama, belum tersedianya fasilitas wisata yang lengkap seperti belum adanya hotel atau penginapan dan restoran atau rumah makan di sekitar obyek wisata sehingga wisatawan harus membawa bekal sendiri apabila akan mengunjunginya. Kedua, belum lengkapnya sarana transportasi umum menuju lokasi pantai sehingga menyulitkan wisatawan memilih alternatif transportasi yang dapat digunakan dan harus membawa kendaraan pribadi. Ketiga, potensi sumber daya laut yang dimiliki seperti budidaya rumput laut belum dapat dikelola dan dikembangkan secara maksimal. Sebagai contoh : pemerintah daerah belum mengembangkan pengelolaan produksi rumput laut yang memiliki nilai ekonomis tinggi agar dapat dijadikan oleh-oleh khas Pangandaran. Berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui teknik apa saja yang dapat dilakukan untuk mengembangkan H a l a m a n 54

obyek wisata Pantai Karapyak Kabupaten Pangandaran? B. LANDASAN TEORI Pariwisata dapat dijadikan sebagai suatu bentuk perjalanan yang dilakukan oleh seseorang dalam rangka memenuhi kebutuhan sekundernya, yang berupa kegiatan untuk berekreasi atau penyegaran kembali setelah merasa lelah dalam menjalani rutinitas kehidupan sehari-hari (Sunaryo, 2013:3). Oleh karena itu, orang yang melakukan perjalanan wisata disebut sebagai wisatawan. Pengembangan kawasan wisata merupakan alternatif yang diharapkan mampu mendorong baik potensi ekonomi maupun upaya pelestarian lingkungan. Pengembangan kawasan wisata dilakukan dengan menata kembali berbagai potensi dan kekayaan alam dan hayati secara terpadu. Pada tahap berikutnya dikembangkan model pengelolaan kawasan wisata yang berorientasi pada pelestarian lingkungan. Pengembangan destinasi pariwisata memerlukan teknik perencanaan yang baik dan tepat. Teknik pengembangan itu harus menggabungkan beberapa aspek penunjang kesuksesan pariwisata. Komponen yang sangat penting dalam pengembangan destinasi pariwisata menurut Sunaryo (2013:157), yaitu : 1. Atraksi dan Daya Tarik Wisata Secara sederhana atraksi dan daya tarik wisata seringkali diklasifikasikan berdasarkan pada jenis dan temanya. Berbagai jenis atraksi dan daya tarik mempunyai kedudukan yang sangat penting pada sisi produk wisata, terutama dalam rangka menarik kunjungan wisatawan ke destinasi. 2. Aksesibilitas dan Transportasi Komponen produk selanjutnya yang juga membutuhkan perhatian untuk dikembangkan adalah aksesibiltas dan transportasi. Yang dimaksud dengan aksesibilitas dan transportasi dalam pengertian ini adalah segenap fasilitas dan moda angkutan yang memungkinkan dan memudahkan serta membuat nyaman wisatawan untuk mengunjungi suatu destinasi. 3. Amenitas atau Akomodasi Komponen produk berikutnya yang juga sangat penting untuk diperhatikan adalah fasilitas amenitas. Yang dimaksud dengan fasilitas amenitas atau akomodasi dalam pengertian ini adalah berbagai jenis fasilitas dan kelengkapannya yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk beristirahat dan bersantai dengan nyaman serta menginap selama melakukan kunjungan ke suatu destinasi. 4. Fasilitas Pendukung Wisata Lainnya Yang dimaksud dengan fasilitas pendukung wisata lainnya dalam pengertian ini adalah berbagai jenis fasilitas pendukung kepariwisataan H a l a m a n 55

yang berfungsi memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi wisatawan selama melakukan kunjungan di suatu destinasi, seperti: keamanan, rumah makan, biro perjalanan, toko cinderamata, pusat informasi wisata, rambu wisata, fasilitas perbelanjaan, hiburan malam, fasilitas perbankan, dan beberapa skema kebijakan khusus yang diadakan untuk mendukung kenyamanan bagi wisatawan dalam kunjungannya ke destinasi wisata tersebut. 5. Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pariwisata Yang dimaksud dengan kelembagaan dan sumber daya manusia pariwisata dalam pengertian ini adalah keseluruhan unsur organisasi atau institusi pengelolaan kepariwisataan dan termasuk sumber daya manusia pendukungnya, yang terkait dengan manajemen pengelolaan kepariwisataan di suatu destinasi, baik dari unsur pemerintah, swasta atau industri maupun masyarakat. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa dalam pengembangan obyek wisata perlu memperhatikan komponenkomponen pengembangan destinasi pariwisata seperti atraksi dan daya tarik wisata, aksesibilitas dan transportasi, amenitas atau akomodasi, fasilitas pendukung wisata lainnya dan kelembagaan dan Sumber Daya Manusia (SDM) pariwisata sehingga obyek wisata dapat menarik bagi wisatawan, dapat mendatangkan keuntungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal di sekitar objek wisata tersebut. C. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif, yakni mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada baik yang bersifat alamiah atau pun rekayasa. Hal ini sejalan dengan pendapat Nana S. Sukmadinata (2010:330), bahwa penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang paling dasar dan ditujukan untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang ada. Adapun teknik pengumpulan data dengan cara studi kepustakaan, studi lapangan melalui observasi dan wawancara. D. PEMBAHASAN Tolak ukur kemajuan suatu daerah diantaranya nampak dari indikator pembangunan daerah. Sebagai kabupaten yang memiliki ciri khas pada sektor kelautan, sudah barang tentu wisata bahari menjadi ujung tombak kemajuan kabupaten yang enam tahun terakhir ini telah memisahkan diri dari Kabupaten Ciamis, tepatnya 25 Oktober 2012. Posisi strategis Kabupaten Pangandaran menjadikan kabupaten ini memiliki aset pendapatan sangat tinggi dari sektor pariwisata dengan mendorong kawasan non pariwisata untuk dikembangkan. Berdasarkan Rencana Strategis Pembangunan Pariwisata Kabupaten H a l a m a n 56

Pangandaran 2014-2020, untuk pengembangan kepariwisataan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan sebagian besar merupakan objek wisata pantai. Pengembangan objek wisata di sekitar wilayah Pantai Pangandaraan khususnya Pantai Karapyak Kabupaten Pangandaran dapat berhasil dengan baik apabila dilakukan teknik-teknik pengembangan pariwisata yang meliputi komponen sebagai berikut : 1. Atraksi dan Daya tarik wisata Pantai Karapyak memiliki hamparan karang yang luas dan pemandangan yang indah. Hal ini dapat dijadikan area pemancingan di laut yang menarik wisatawan dengan panorama alam yang asri. Pantai yang dipenuhi dengan hamparan karang dan ombak yang relatif kecil menjadikan obyek ini disukai anak-anak kecil yang baru belajar beradaptasi dengan laut. Selain itu, di sekitar obyek juga terdapat masyarakat yang memanfaatkan wilayah laut untuk membudidayakan rumput laut guna meningkatkan perekonomian mereka juga dapat dijadikan sebagai wahana edukasi wisatawan. Namun demikian, selama ini belum ada kegiatan rutin yang diselenggarakan di Pantai Karapyak guna mendorong minat wisatawan sehingga menyebabkan Pantai Karapyak kurang diminati wisatawan dan lebih berwisata ke Pantai Pangandaran atau obyek lain yang lebih menarik. Oleh karena itu, diperlukan dikembangkan program wisata dengan minat khusus bagi penghobi mancing di laut, event untuk anak-anak usia sekolah dan juga atraksi wisata seperti pagelaran budaya dan Seni Sunda pada saat hari-hari libur. 2. Aksesibilitas dan Transportasi Akses menuju lokasi Pantai Karapyak cukup baik, yakni dengan telah tersedia jalan yang lebar dan kondisi aspal yang baik sehingga memudahkan wisatawan menjangkau obyek ini. Dengan adanya pembangunan pelabuhan di daerah Parigi dan tersedianya Bandar Udara Nusawiru diharapkan dapat menopang terhadap peningkatan wisatawan. 3. Amenitas atau Akomodasi Berbagai jenis fasilitas dan kelengkapannya yang dapat digunakan oleh wisatawan untuk beristirahat dan bersantai dengan nyaman serta menginap belum tersedia. Hal ini terlihat dengan belum tersedianya hotel yang representatif dan lengkap fasilitas di sekitar obyek Pantai Karapyak. Selanjutnya, mengingat Pantai Karapyak jauh dari keramaian sehingga cocok bagi wisatawan yang ingin bersantai, maka diperlukan fasilitas pendukung seperti tersedianya tanaman yang membuat teduh lingkungan pantai dan fasilitas tempat beristirahat. Namun demikian, saat ini memang telah tersedia tempat istirahat yang nyaman di atas bukit, hanya saja wisatawan perlu membayar lagi apabila ingin masuk kedalamnya. Alangkah H a l a m a n 57

baiknya apabila biaya masuk ke objek sudah termasuk fasilitas yang ada di objek wisata tersebut. 4. Fasilitas Pendukung Wisata Lainnya Fasilitas pendukung kegiatan kepariwisataan yang berfungsi memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para wisatawan selama melakukan kunjungan di obyek wisata. Keamanan, rumah makan, biro perjalanan toko cinderamata, pusat informasi wisata, rambu wisata, fasilitas perbelanjaan, hiburan malam, fasilitas perbankan, dan beberapa skema kebijakan khusus yang diadakan untuk mendukung kenyamanan bagi wisatawan dalam kunjungannya juga harus menjadi prioritas dalam pengembangan kepariwisataan. Di Pantai Karapyak baru tersedia rambu-rambu wisata. Untuk menjamin keamanan dan keselamatan pengunjung juga belum tersedia petugas penjaga keamanan pantai seperti di Pantai Pangandaran. Fasilitas umum lainnya seperti restoran juga belum tersedia. Masyarakat memanfaatkan keadaan ini dengan membuka warung-warung kecil, itu pun tidak rutin tiap hari buka dan hanya buka pada saat hari libur atau kondisi ramai pengunjung. Di Pantai Karapyak tersedia beberapa tempat pembelanjaan seperti cinderamata namun tidak banyak pilihan. Ketersediaan toilet umum untuk wisatawan masih kurang optimal. Pemerintah daerah khususnya Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran pernah membangun toilet umum untuk para pengunjung namun tidak terurus dengan baik sehingga sekarang toliet umum tersebut menjadi terbengkalai, karena kurang pemeliharaan oleh Dinas Pariwisata. Seharusnya fasilitas umum atau publik tersebut dikelola dengan baik untuk kepentingan dan perkembangan Wisata Pantai Karapyak itu sendiri. 5. Kelembagaan dan Sumber Daya Manusia Pariwisata Dalam pengembangan objek wisata, keberadaan tourist information sangatlah penting bagi keperluan pengunjung yang belum mengenal banyak tentang wisata Karapyak. Tourist information belum berdiri sendiri di tempat wisata, touris information berada di pintu masuk obyek wisata. Selain itu kesadaran masyarakat sekitar, khususnya kepada kelompok sadar wisata yaitu IPPK, dan objek wisata sudah diambil alih oleh pemerintah daerah. Peran aktif dari pemerintah daerah dalam mengembangkan objek wisata baik fisik maupun non fisik belum terealisasi dengan optimal dan masih banyak yang belum terselesaikan. Berbagai langkah upaya perlu dilakukan pemerintah daerah untuk bisa mewujudkan Pantai Karapyak sebagai tujuan utama wisatawan selain Pantai Pangandaran dan Pantai Batukaras, mengingat masing-masing pantai memiliki keunikan yang H a l a m a n 58

berbeda. Upaya-upaya yang dapat ditempuh, antara lain : 1. Pemerintah bekerjasama dengan pihak dan mengajak para seniman maupun kelompok seni untuk membuat event kegiatan rutin seperti mementaskan keseniannya di lokasi Pantai Karapyak. 2. Pemerintah sebaiknya mampu menarik investor dan melakukan kerjasama dengan para pengusaha agar mau berinvestasi membangun fasilitas pendukung pariwisata di Pantai Karapyak seperti rertoran dan hotel maupun fasilitas lain. 3. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bekerjasama dengan Dinas Kelautan Perikanan dan Dinas Koperasi UMKM Perindustrian Perdagangan Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengembangkan budidaya rumput laut dan pengolahannya sehingga menjadi komoditas unggulan daerah dan pada akhirnya dapat diolah menjadi oleh-oleh khas Pangandaran. 4. Menyediakan toko cinderamata di lokasi Pantai Karapyak, seperti kerajinan tangan produk masyarakat sekitas seperti: kulit kerang dan keong, serta dengan memberikan kemudahan untuk mendapatkan modal dari bank, memberikan bantuan modal UMKM bagi masyarakat, mendirikan areal penjualan cinderamata dan mengajak pada penjual untuk dapat menempati lokasi yang telah disediakan dengan biaya sewa yang murah. E. KESIMPULAN Pantai Karapyak Kabupaten Pangandaran memiliki potensi wisata yang patut untuk dikembangkan. Pesona pantai yang luar biasa juga dimiliki pantai ini, yakni pantai yang masih perawan, ombak yang bersahabat, dapat melihat sunrise dan sunset, biota laut yang menawan, suasana yang jauh dari jalan raya dan kebisingan menjadikan pantai ini tenang. Hal yang dapat dilakukan wisatawan di Pantai Karapyak, yaitu berkemah, memancing, mencari hewan kumang, mengambil rumput laut dan bersantai dengan keluarga di pinggir pantai. Mengingat obyek ini kurang diminati wisatawan lokal maupun mancanegara karena belum terkelola dengan baik, maka diperlukan komitmen pemerintah setempat bekerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dan para stakeholder atau yang berkepentingan untuk melakukan pengembangan sebagaimana termuat dalam Rencana Pembangunan Pariwisata Pangandaran 2014-2020. F. DAFTAR PUSTAKA Buku-buku Badrudin,Rudi. 2001. Menggali Sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Daerah Istimewa Yogyakarta Melalui Pembangunan Industri Pariwisata. Kompak. Cox,Keith. 2009. Manajemen dan Strategi Pemasaran H a l a m a n 59

Pariwisata.Terjemahan: Hendra Teguh dan Ronny A. Rusli. Jakarta: PT. GrafitasOffset. Faizun, Moh. 2009. Dampak Pariwisata Terhadap Lingkungan.Jakarta : Erlangga. Hadinoto, Kusudianto. 1996.Perencanaan Pengembangan Destinasi Pariwisata. Jakarta: UI Press Idrus, Muhammad. 2009. Metode Penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta : Erlangga. Dokumen : Undang-Undang Nomor. 9 tahun 1990 tentang Kepariwisataan. Rencana Pembangunan Pariwisata Kabupaten Pangandaran 2014-2020. Ismayanti. 2009. Pengantar Pariwisata. Jakarta: Grasindo. Nana S. Sukmadinata. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya. Pitana, I Gde. dan Surya Diarta, I Ketut. 2009. Pengantar Ilmu Pariwisata. Yogyakarta : Penerbit Andi. Ramly, N. 2007. Pariwisata Berwawasan Lingkungan, Belajar dari Kawasan Wisata Ancol. Jakarta : Grafindo. Yoeti.A.Oka.2008.Ekonomi Pariwisata: Introduksi, Informasi, dan Implementasi. Penerbit. Kompas. Jakarta. H a l a m a n 60