PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENDER TERHADAP ANALISIS PEKERJAAN PDAM KOTA SURAKARTA TAHUN 2008

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH LATAR BELAKANG PENDIDIKAN DAN KINERJA PEGAWAI TERHADAP PENEMPATAN POSISI TENAGA KERJA DI KANTOR GARMENT PT. DAN LIRIS SUKOHARJO 2008 SKRIPSI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dengan AFTA (Asean Free Trade Area) dan AFLA (Asean Free Labour

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. oleh daya saing dan keterampilan (meritokration). Pria dan wanita sama-sama

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan politik masih menjadi masalah yang sangat kompleks. Fenomena ini

PENGARUH SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN DAN PENEMPATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT WANGSA JATRA LESTARI PAJANG SUKOHARJO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi dari pekerja perempuan di Indonesia untuk setiap tahun semakin

Disusun Oleh : ANIK MULYAWATI A

BAB I PENDAHULUAN. sehingga banyak perusahaan go publik yang ikut berperan dalam peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. Partisipasi pekerja perempuan di Indonesia setiap tahun semakin meningkat. Jika

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. penting dan strategis dalam pembangunan serta berjalannya perekonomian bangsa.

1Konsep dan Teori Gender

BAB I PENDAHULUAN. Republik Indonesia (NKRI) tidaklah kecil. Perjuangan perempuan Indonesia dalam

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP ETIKA BISNIS DAN ETIKA PROFESI AKUNTAN DIPANDANG DARI SEGI GENDER

BAB I PENDAHULUAN. Pada masyarakat yang menganut sistem patriarkhi seringkali menempatkan lakilaki

BAB I PENDAHULUAN. yang luas. Tanaman tertentu adalah tanaman semusim dan atau tanaman

BAB I PENDAHULUAN. pekerja atau buruh. Oleh karena itu seorang tenaga kerja sebagai subyek

PERGESERAN PERAN WANITA KETURUNAN ARAB DARI SEKTOR DOMESTIK KE SEKTOR PUBLIK

GENDER DAN PENDIDIKAN: Pengantar

BAB I PENDAHULUAN. dilakukannya di kehidupan sehari-hari, sehingga akan terjadi beberapa masalah

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja memiliki peranan penting sebagai tulang punggung. perusahaan, karena tanpa adanya tenaga kerja, perusahaan tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. teknologi dan seni (Ipteks) yang berlandaskan nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai

ANALISIS PENGARUH PENGALAMAN KERJA, PENDIDIKAN, DAN PENDAPATAN TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI LUWES SWALAYAN WONOGIRI SKRIPSI

I. PENDAHULUAN. Indonesia. Pada tahun 2010 diperhitungkan sekitar 0,8 juta tenaga kerja yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG Timbulnya anggapan bahwa kaum perempuan lebih lemah

I. PENDAHULUAN. Banyak istilah yang diberikan untuk menunjukan bahwa bangsa Indonesia

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi manusia banyak dipengaruhi oleh budaya yang diyakini yaitu

BAB I PENDAHULUAN. struktur sosial dan sistemnya sendiri (Widianingsih, 2014). Di dalam rumah

BAB I PENDAHULUAN. dan bermanfaat dari pada mereka yang tidak berminat sebelumnya. Secara. keinginan yang besar terhadap sesuatu.

Konsep Dasar Gender PERTEMUAN 4 Ira Marti Ayu Kesmas/ Fikes

PENGARUH UPAH, PENGALAMAN KERJA DAN PELATIHAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA DEALER PUTRA UTAMA MOTOR DI NGUTER"

Kesehatan reproduksi dalam perspektif gender. By : Fanny Jesica, S.ST

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan oleh diskriminasi secara struktural dan kelembagaan. Di sebagian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu permasalahan pembangunan yang dihadapi Negara Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dengan laki-laki, ataupun dengan lingkungan dalam konstruksi

2016 EKSISTENSI MAHASISWI D ALAM BERORGANISASI D I LINGKUNGAN FAKULTAS PEND ID IKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. sumber daya manusia yang bermutu tinggi karena maju mundurnya sebuah negara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menciptakan peserta didik yang tidak hanya berprestasi dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMAM MUCHTAROM C

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Patriarki adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan laki-laki

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada anak-anak sedini mungkin agar tidak menghambat tugas-tugas perkembangan anak

BAB I PENDAHULUAN. perempuan dibandingkan dengan laki-laki 1. Fenomena ini terdapat juga pada

BAB I PENDAHULUAN. Seni atau salah satu jenis kesenian sebagai hasil karya manusia, seringkali

PENGARUH ANTARA PENGAWASAN DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM GUNUNG KIDUL

PERSAMAAN GENDER DALAM PENGEMBANGAN DIRI. Oleh Marmawi 1

PENERAPAN ASAS KEBEBASAN BERKONTRAK DALAM PERJANJIAN KERJA UNTUK WAKTU TERTENTU DI PT. TIGA SERANGKAI PUSTAKA MANDIRI SURAKARTA

PENILAIAN KINERJA MANAJER PUSAT BIAYA (Studi Kasus PT. PABELAN SURAKARTA) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. memerlukan SDM yang optimal demi meningkatkan pembangunan. pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi. Hal ini di karenakan tidak

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA KOPERASI MAHASISWA UMS DI SURAKARTA

ANALISIS MANAJEMEN STRATEGI DAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) TIRTA DHARMA BOYOLALI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM KABUPATEN SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, wawasan, keterampilan tertentu pada individu-individu.

Bab 1. Pendahuluan. dengan sesama kita, manusia. Bahasa merupakan salah satu sarana yang

BAB II. Kajian Pustaka. Studi Kesetaraan dan Keadilan Gender Dalam Pembangunan 9

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Perkembangan zaman melalui kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

BAB I PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Karena keberhasilan pendidikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

ANALISIS RASIO SEBAGAI ALAT BANTU DALAM PENILAIAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PADA PT. YAMAHA MANUFACTURE

BAB I PENDAHULUAN. manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimiliki perusahaan secara

BAB I PENDAHULUAN. pria dan wanita, dilandaskan kepada pengakuan bahwa ketidaksetaraan gender yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. upaya dari anggota organisasi untuk meningkatkan suatu jabatan yang ada.

PENDAHULUAN. 1 http ://cianjur.go.id (diakses15 Mei 2011)

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan lingkungan yang cepat, ditandai dengan kemajuan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Faktor yang Mempengaruhi Wanita Bekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Riyani, dkk (2001) mengenai

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu masalah nasional yang sedang dihadapi oleh bangsa

Pendidikan seksualitas remaja. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan disisi lain

PENGARUH MANAJEMEN PEMBELAJARAN DAN PENGALAMAN KERJA DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA GURU DI SMA PGRI SLAWI

BAB I PENDAHULUAN. kelak di kehidupan yang akan datang. Harapan dan cita-cita para orang

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakannya otonomi daerah. Otonomi daerah diberlakukan di Indonesia

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Transseksual merupakan permasalahan yang kompleks. Di satu sisi, di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kebijakan pengupahan yang dilakukan pemerintah untuk melindungi

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan elemen utama organisasi dibandingkan

BAB V PENUTUP. Simpulan dan Saran. Keduanya merupakan bagian penutup dari tesis ini.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB IV. Refleksi Teologis

BAB I PENDAHULUAN. Gerakan sosial lahir dari situasi yang dihadapi masyarakat karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baik. Berbagai jenis pekerjaan dijalani untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

KONTRIBUSI SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI GURU, DAN KONDISI LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI (MAN) DI KARANGANYAR

Kebijakan Jender. The Partnership of Governance Reform (Kemitraan) 1.0

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi dan persaingan bebas sekarang ini banyak kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan fisik seperti makan, minum, pakaian dan perumahan tetapi juga non. (ketetapan-ketetapan MPR dan GBHN 1998).

BAB I PENDAHULUAN. antara lain sepeda, sepeda motor, becak, mobil dan lain-lain. Dari banyak

UNIVERSITAS SEBELAS MARET Oleh : Sri Wahyuni NIM X BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BUDAYA SEKOLAH EFEKTIF (Studi Etnografi Di SMA Negeri 1 Surakarta) TESIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang YB. Mangunwijaya (Alm)

BAB I PENDAHULUAN. Indra Djati Sidi, Menuju Masyarakat Belajar: Menggagas Paradigma Baru Pendidikan, Paramadina, Jakarta, 2001, hlm 3.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi.

Transkripsi:

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENDER TERHADAP ANALISIS PEKERJAAN PDAM KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana SI Jurusan Pendidikan Akuntansi Disusun Oleh : SUHARDI A210 050 005 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2008 i

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini semakin dipahami bahwa memiliki informasi dan memahami pentingnya informasi tentang sumber daya manusia terdapat dalam suatu organisasi merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi dalam kehidupan organisasional. Dikatakan tantangan, karena tanpa informasi tersebut suatu organisasi tidak mungkin atau sulit mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk memanfaatkan sumber daya manusia semaksimal mungkin. Untuk mendapatkan informasi tersebut maka perusahaan perlu mengadakan analisis pekerjaan Analisis pekerjaan merupakan terjemahan harfiah dari bahasa Inggris, job analysis. Namun ada yang menterjemahkannya dengan analisis jabatan dan ada yang menterjemahkan dengan analisis pekerjaan, dalam penelitian ini mengunakan istilah analisis pekerjaan karena hal-hal yang dianalisis adalah pekerjaan dan bukan jabatan saja. Tenaga kerja baru masuk seringkali tidak langsung diberikan jabatan tertentu, tetapi diberikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Menurut Siswanto S. (2005:127) mengatakan bahwa analisis merupakan aktifitas berfikir untuk menjabarkan pokok persoalan menjadi bagian, komponen atau unsur, serta kemungkinan keterkaitan fungsinya. Sedangkan pekerjaan menurut Siswanto S. (2005:127) adalah sekelompok tugas dan tanggung jawab yang akan, 1

2 sedang dan telah dikerjakan oleh tenaga kerja dalam kurun waktu tertentu. Istilah pekerjaan sangat erat hubungannya dengan tugas atau kewajiban, tanggungjawab dan pertanggungjawaban. 1. Tugas/kewajiban Tugas/kewajiaban merupakan satu bagian itegral atau satu elemen dari suatu pekerjaan. Tugas merupakan satu kewajiban khusus dalam suatu pekerjaan. Tugas juga merupakan suatu maksud atau tujuan tertentu. 2. Tanggung jawab Tanggung jawab adalah kewajiban tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuan, ketrampilan, dan keahlian. Tanggung jawab merupakan pekerjaan, fungsi, atau aktivitas yang diserahkan tenaga kerja untuk diselesaikan dalam jangka waktu tertentu. 3. Pertanggungjawaban Pertanggungjawaban merupakan pelaporan hasil akhir terhadap tanggung jawab yang diberikan kepadanya, baik secara tertulis maupun lisan kepada atasan yang telah memberikan wewenang atau tanggung jawab sebelumnya. Terjadinya pertanggungjawaban atas dasar pemberian wewenang dari atasan kepada bawahan baik kelompok kerja tenaga kerja atau individual. Untuk mengetahui berapa jauh efektivitas kinerja atas dasar pendelegasian pihak pemberi tanggung jawab tersebut.sejalan hal

3 tersebut analisis pekerjaan didefinisikan menurut Sondang P. (2008:75) adalah usaha yang sistematik dalam mengumpulkan, menilai dan mengorganisasikan semua jenis pekerjaan yang terdapat dalam suatu organisasi. kegiatan analisis pekerjaan merupakan hal yang sangat penting bagi suatu organisasi dikatakan demikian, karena berbagai tindakan dalam pengelolaan sumber daya manusia tergantung pada informasi pada analisis pekerjaan. Perlu ditegaskan bahwa analisis pekerjaan dalam penelitian ini terfokuskan pada penempatan posisi tenaga kerja agar sesuai dengan keahlian dan pendidikan agar tujuan perusahaan tercapai secara optimal. Untuk dapat melakukan analisis pekerjaan tersebut pengaruh pendidikan dan jender merupakan suatu faktor dominan. Kita pasti sepakat bahwa pendidikan bukan merupakan sesuatu yang asing bagi kita. Kita juga sepakat bahwa pendidikan diperlukan oleh semua orang. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan itu dialami oleh semua manusia dari semua golongan. Tetapi seringkali, orang melupakan makna dan hakikat pendidikan itu sendiri. Layaknya hal lain yang sudah menjadi rutinitas, Karena itu benarlah kalau dikatakan bahwa setiap orang yang terlibat dalam dunia pendidikan sepatutnya selalu merenungkan makna dan hakikat pendidikan, merefleksikannya di tengah-tengah tindakan/aksi dalam dunia yang digelutinya. Pendidikan merupakan perkara penting untuk mencapai kesejahteraan dan kesempurnaan hidup manusia. Ia menjadi asas dalam

4 membina ilmu pengetahuan dalam membentuk diri dan masyarakat yang lebih dinamik serta terdidik dari sudut jasmani dan rohani. Menurut M.R. Kurniadi, S.Th (2008:2) mengatakan bahwa: Bagi orang-orang yang berkompeten terhadap bidang pendidikan akan menyadari bahwa dunia pendidikan kita sampai saat ini masih mengalami 'sakit'. Dunia pendidikan yang 'sakit' ini disebabkan karena pendidikan yang seharusnya membuat manusia menjadi manusia, tetapi dalam kenyataannya seringkali tidak begitu. Baik buruknya Kualitas sumber daya manusia Indonesia saat ini tidak mutlak ditentukan oleh tingkat pendidikan yang diraihnya tersebut, apakah itu pendidikan menengah, akademik maupun sarjana atau bahkan magister dan doktor, tetapi kualitas sumber daya manusia dapat dilihat dari seberapa besar keahlian dan wawasan yang mereka miliki. Dalam hubungan dengan analisis pekerjaan. Pendidikan merupakan faktor yang perlu diperhatikan oleh suatu organisasi atau perusahaan. Dengan pendidikan, dapat diperoleh gambaran tentang pengetahuan dan ketrampilan yang dimiliki tenaga kerja, walaupun tidak mutlak demikian. Masih ada kaitannya dengan pernyataan di atas, faktor jender merupakan masalah lain yang timbul sejak zaman dahulu untuk menentukan posisi seseorang dalam pekerjaan. Seringkali jender disamaartikan dengan seks, yaitu jenis kelamin laki-laki dan perempuan, sehingga peran dan tanggung jawabnya juga dibedakan sesuai jenis kelamin ini. Jender adalah pandangan masyarakat tentang perbedaan peran, fungsi, dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang merupakan hasil konstruksi sosial (yaitu kebiasaan yang tumbuh dan

5 disepakati dalam masyarakat) dan dapat diubah sesuai perkembangan zaman. Sementara seks adalah perbedaan organ biologis antara laki-laki dan perempuan, terutama pada bagianbagian reproduksi (http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/pria/artikel01-2i.html). Istilah jender biasanya dikaitkan dengan perbedaan atas dasar jenis kelamin, oleh karena itu dalam pembicaraan jender selalu muncul persoalan hubungan antara laki-laki dan perempuan (Heidis Ahimsa Putra, 2001 : 2). Persoalan-persoalan mengenai jender tidak hanya dalam satu bidang persoalan saja, posisi atau pekerjaan merupakan salah satu bidang yang mayoritas kaum wanita mempermasalahkannya. Mereka mengganggap bahwa wanita hanya dijadikan orang nomor dua sesudah kaum laki-laki. keterlibatan perempuan disektor manapun selalu nampak dicirikan oleh skala bawah dari pekerjaan perempuan. Perempuan di sektor pertanian pedesaan, mayoritas berada di tingkat buruh tani. Perempuan di sektor industri perkotaan terutama terlibat sebagai buruh industri tekstil, garmen, sepatu dan elektronik. Di sektor perdagangan, pada umumnya perempuan terlibat dalam perdagangan usaha kecil seperti berdagang sayur mayur di pasar tradisional, usaha warung, adalah jenis-jenis pekerjaan yang lazim ditekuni perempuan. Masalah umum yang dihadapi perempuan di sektor publik adalah kecenderungan perempuan terpinggirkan pada jenis-jenis pekerjaan yang berupah rendah, kondisi kerja buruk dan tidak memiliki keamanan kerja. Hal ini berlaku khususnya bagi perempuan berpendidikan menengah ke bawah. Untuk kasus kota, sebagai buruh pabrik, sementara

6 untuk kasus pedesaan sebagai buruh tani. Hal yang perlu digaris bawahi disini adalah bahwa kecenderungan perempuan terpinggirkan pada pekerjaan marginal tersebut tidak semata-mata disebabkan faktor pendidikan. Dari kalangan pengusaha sendiri, terdapat kecenderungan untuk mempekerjakan perempuan pada sektor tertentu dan jenis pekerjaan tertentu karena upah perempuan lebih rendah daripada laki-laki. Manusia yang diciptakan berpasang-pasangan memerlukan kehadiran dan kerjasama satu sama lain. Keterpaduan keduanya bukan berarti sama, namun bermitra secara harmonis. Kemitraan dan keharmonisan ini adalah prinsip dasar dari sesuatu yang diciptakan berpasangan. Masalah gender pada dasarnya adalah menganut prinsip tersebut, meskipun dalam kenyataannya sering terjadi perlakuan diskriminasi, marjinalisasi (peminggiran), sub ordinasi (penomorduaan), beban ganda dan tindak kekerasan dari satu pihak (laki-laki) kepada pihak lain (perempuan), baik di dalam maupun di luar kehidupan keluarga. (http://hqweb01.bkkbn.go.id/hqweb/pria/artikel01-2i.html) Masalah jender dan pendidikan memang merupakan masalah yang tidak ada habisnya untuk diteliti. Dikaitkan dengan analisis pekerjaan kedua masalah tersebut perlu diperhatikan lebih serius, karena berhasil tidaknya suatu pekerjaan salah satunya dengan analisis pekerjaan yang baik pula. PDAM Kota Surakarta merupakan perusahaan daerah air minum yang didalamnya terdapat beraneka ragam pekerjaan dan beraneka ragam tenaga kerja yang pendidikannya berbeda-beda, disamping itu pula jabatan yang ada di perusahaan tersebut diduduki oleh beraneka ragam jenis kelaminnya (lakilaki dan perempuan). Maka dari itu penulis tertarik untuk menelitinya.

7 Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan di atas, penulis sangat tertarik untuk meneliti permasalahan tersebut, maka penulis mengambil judul "PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN DAN JENDER TERHADAP ANALISIS PEKERJAAN PDAM KOTA SURAKARTA TAHUN 2008" B. Identifikasi Masalah berikut: Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Adanya keanekaragaman pekerjaan yang berada di PDAM Kota Surakarta 2. Adanya keanekaragaman jender yang menduduki berbagai pekerjaan pada PDAM Kota Surakarta 3. Adanya keanekaragaman tingkat pendidikan tenaga kerja PDAM Kota Surakarta. C. Pembatasan Masalah Untuk mempermudah dan menghindari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam penafsiran judul, maka masalah-masalah dalam penelitian ini dibatasi pada: 1. Subjek penelitian adalah tenaga kerja PDAM Kota Surakarta tahun 2008 sedangkan 2. Objek penelitian ini hanya membahas tentang: a. Tingkat pendidikan tenaga kerja PDAM Kota Surakarta tahun 2008 b. Permasalahan jender pada tenaga kerja PDAM Kota Surakarta.

8 D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan: 1. Adakah pengaruh tingkat pendidikan terhadap analisis pekerjaan? 2. Adakah pengaruh jender terhadap analisis pekerjaan? 3. Adakah pengaruh tingkat pendidikan dan jender terhadap analisis pekerjaan? E. Tujuan Penelitian Tujuan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu penelitian sehingga dengan tujuan penelitian akan dapat bekerja secara terarah baik dalam mencari data dan pemecahan masalah, adapun tujuan dari penelitian tersebut adalah: 1. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan terhadap analisis pekerjaan 2. Untuk mengetahui pengaruh jender terhadap analisis pekerjaan 3. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pendidikan dan jender terhadap analisis pekerjaan. F. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan adalah: 1. Bagi Tenaga Kerja Sebagai bahan masukan pentingnya keahlian dalam bidangnya, sehingga dapat bekerja secara optimal.

9 2. Bagi PDAM Sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan penempatan analisis pekerjaan. 3. Bagi Pihak Lain Sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian berikutnya. G. Sistematika Skripsi Dalam hal ini penulis akan menggambarkan sedikit tentang materi yang akan penulis teliti. BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisi latar belakang Masalah, Pembatasan Masalah, Perumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan tentang tingkat pendidikan, pengertian pendidikan, pusat pendidikan, macam-macam tingkat pendidikan, tujuan pendidikan, pengertian jender, perbedaan jender dengan seks, permasalahan jender, kesetaraan dan ketidakadilan jender, Pengaruh tingkat pendidikan dan jender terhadap posisi tenaga kerja, Kerangka pemikiran dan hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN

10 Pada bab ini menguraikan tentang pengertian Metode Penelitian, Jenis Penelitian, Tempat Penelitian, Populasi, Sampel, Sampling, Variabel Penelitian, Sumber Data, Teknik Pengumpulan Data, Uji Instrument, Uji Prasyarat Analisis, Teknik Analisis Data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini menguraikan tentang gambaran umum PDAM, pengujian data, analisis data, pembahasan dari hasil penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran