BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya taraf hidup masyarakat dan tuntutan hidup serba cepat berpengaruh terhadap pola makan. Saat ini masyarakat lebih memilih makanan siap saji yang umumnya rendah serat, tinggi lemak, tinggi gula dan mengandung banyak garam. Pola makan kurang sehat pemicu penyakit seperti hipertensi, jantung, diabetes melitus dan obesitas. Perlu diketahui bahwa saat ini hipertensi menjadi the silent disease masyarakat modern. (Sutomo, 2006) Kurangnya pengetahuan dalam konteks keluarga yang mempunyai masalah hipertensi termasuk anggota keluarga yang termasuk usia lanjut akan mengakibatkan tidak tepatnya penanganan yang dilakukan pada penderita, dan hal ini juga dapat mempengaruhi fungsi dan peran anggota keluarga. Pengobatan hipertensi memerlukan jangka waktu yang lama (seumur hidup) karena hipertensi hanya dapat di kurangi bukan dihilangkan. Dianjurkan agar upaya pananggulangan hipertensi dilakukan secara kontinue dan terus menerus. Disini peran perawat sangat penting untuk membantu pasien dalan merubah pola kebiasaan hidup keluarga, selain itu peran aktif dan dukungan keluarga sangat dibutuhkan demi keberhasilan klien. Faktor risiko untuk terjadinya hipertensi adalah umur, riwayat keluarga, asupan garam yang berlebihan, merokok dan obesitas. Gaya hidup yang mempengaruhi tekanan darah adalah berat badan, diet gizi seimbang, olahraga teratur, mengurangi konsumsi garam. Jumlah garam yang berlebih dalam aliran darah menyebabkan tubuh menarik lebih banyak air dalam darah. Hal ini yang menyebabkan tekanan pada dinding pembuluh darah jadi naik. Akibatnya jantung bekerja lebih keras. 1
Pada akhir abad 20, penyakit jantung dan pembuluh darah menjadi penyebab utama kematian di Negara maju dan Negara berkembang. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2001, kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darah di Indonesia sebesar 26,3%. Sedangkan data kematian di rumah sakit tahun 2005 sebesar 16,7%. (Madina, 2007) Prevalensi terbanyak berkisar antara 6 sampai dengan 15% tetapi angka-angka ekstrim rendah seperti di Ungaran, Jawa Tengah 1,8%. (Andi Kusuma, 2010). Di Jawa Tengah proporsi kasus hipertensi mengalami peningkatan. Untuk kota Semarang angka prevalensi hipertensi untuk pria 7,5% dan wanita 10,9% dengan rata-rata 9,3%). (Rosidah, 2004). Di Kota Semarang penderita hipertensi sebesar 7.179 kasus (Rumah Sakit) dan 33.958 kasus (Puskesmas). (Ahmad fitri, 2009). Di desa Kangkung Mranggen Demak angka penyakit hipertensi meduduki peringkat ke empat dalam penyakit yang sering muncul di desa tersebut. Jika di hitung dalam persen mungkin ada sekitar 20% dari seluruh total penduduk desa kangkung mranggen demak menderita penyakit hipertensi kebanyakan pada lansia. Di dunia, hampir 1 milyar orang atau 1 dari 4 orang dewasa menderita tekanan darah tinggi. Tekanan darah tinggi merupakan penyakit kronis serius yang bisa merusak organ tubuh. Setiap tahun darah tinggi menjadi penyebab 1 dari setiap 7 kematian (7 juta per tahun) disamping menyebabkan kerusakan jantung, mata, otak dan ginjal. Berdasarkan data WHO dari 50% penderita hipertensi yang diketahui hanya 25% yang mendapat pengobatan, dan hanya 12,5% yang diobati dengan baik (adequately treated cases). Padahal hipertensi merupakan penyebab utama penyakit jantung, otak, syaraf, kerusakan hati dan ginjal sehingga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hal ini merupakan beban yang besar baik untuk keluarga, masyarakat maupun Negara. (Madina, 2007) Maka hipertensi merupakan masalah yang rawan, meskipun upaya pengobatan telah dilakukan. Hal ini karena adanya faktor yang menghambat antara lain gaya hidup penderita, umur, riwayat keluarga etnik, dan lain-lain. 2
Penatalaksanaan ini memerlukan jangka waktu yang lama dan perawatannya melibatkan berbagai profesi kesehatan antara lain dokter, perawat, ahli gizi, dan lain-lain. Berdasarkan hal-hal diatas, maka penulis tertarik untuk menjadikan keluarga Tn.S sebagai fokus asuhan keperawatan karena saat dilakukan pengkajian TD Ny.P tinggi, Ny.P mengeluh tengkuk terasa pegal, lengan terasa pegal, Ny.P juga sering pusing, kedua kaki dan tangan kanan sering kesemutan dan keluarga mengatakan belum tahu tentang hipertensi. Sehingga perawat ingin memberikan asuhan keperawatan untuk membantu keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang ada dikeluarga Tn.S. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Umum Mampu melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah utama hipertensi. 2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi pengkajian yang meliputi penyebab masalah kesehatan dan masalah keperawatan keluarga dengan penyakit utama hipertensi. Sehingga tanda dan gejala serta komplikasinya dapat dicegah sedini mungkin. b. Mengidentifikasi masalah keperawatan keluarga dengan penyakit utama hipertensi. c. Mengidentifikasi rencana keperawatan secara langsung kepada keluarga dengan masalah hipertensi. d. Mengidentifikasi tindakan keperawatan dalam rangka memandirikan keluarga dalam melaksanakan tugas keluarga dengan masalah hipertensi. e. Mengidentifikasi evaluasi keperawatan pada keluarga dengan masalah hipertensi setelah dilakukan pemberian asuhan keperawatan. 3
C. Metode Penulisan Dalam penulisan karya ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, prioritas masalah, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Sedangkan teknik penulisan yang digunakan sebagai berikut: 1. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan penunjang sebagai acuan yang digunakan dalam memberikan asuhan keperawatan 2. Wawancara Wawancara dengan keluarga untuk memperoleh data-data, khususnya yang terkait dengan hipertensi dan tugas-tugas kesehatan serta fungsi kesehatan dalam keluaga sesuai dengan masalah yang dihadapi. 3. Observasi Yaitu dengan melakukan observasi, dengan cara mengamati perilaku dan kondisi lain, misalnya lingkungan yang berkaitan dengan faktor yang mungkin menyebabkan hipertensi atau lingkungan yang mungkin dapat mengakibatkan kambuhnya pada penderita hipertensi. Observasi ini dilakukan secara partisipatif. 4. Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik yang terkait dengan hipertensi. 4
D. Sistematika Penulisan Karya tulis ini ditulis dalam lima bab yang ditulis secara sistematis dan tiap-tiap bab terdiri dari beberapa sub bab: BAB I : Pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan penulisan, metode dan teknik serta sistematika penulisan BAB II : Konsep keluarga, konsep lansia, konsep penyakit dan konsep keperawatan keluarga. BAB III : Tinjauan kasus yang berisi pengkajian, Diagnosa keperawatan, Intervensi keperawatan, Implementasi, dan Evaluasi. BAB IV : Pembahasan kasus yang merupakan pembanding antara teori dan kasus yang sesungguhnya yang berisi pengkajian diagnosa keperawatan, intervensi, implementasi dan evaluasi. BAB V : Penutup, yang berisi simpulan dan saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pemikiran bersama untuk masa yang akan datang. Daftar Pustaka Lampiran 5