BAB I PENDAHULUAN. untuk diperbincangkan, banyaknya kasus-kasus buruknya kualitas laporan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah daerah (Udiyanti dan Darmawan, 2014). Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini dibeberapa

BAB I PENDAHULUAN. Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Government Governance)

BAB I PENDAHULUAN. atau memproduksi barang-barang publik. Organisasi sektor publik di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dengan seringnya pergantian penguasa di negara ini telah memicu

BAB I PENDAHULUAN. menjadi isu yang sangat penting di pemerintahan Indonesia. Salah satu kunci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Ditetapkannya Undang-Undang No 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No. 17 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1 dan 2 tentang keuangan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sejak adanya amandemen terhadap Undang-Undang Dasar 1945.

BAB 1 PENDAHULUAN. kelola kepemerintahan yang baik (good governance government), yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan tata kelola yang baik (good governance),

BAB I PENDAHULUAN. akuntabilitas sesuai dengan prinsip-prinsip dasar good governance pada sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. mandiriurusan pemerintahannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

BAB I PENDAHULUAN. Good governace merupakan function of governing, salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pengelolaan keuangan, pemerintah melakukan reformasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Peraturan Pemerintah No.105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan Keuangan

BAB I PENDAHULUAN. keuangan pemerintah masih menemukan fenomena penyimpangan informasi laporan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Selama ini pemerintahan di Indonesia menjadi pusat perhatian bagi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian. Dalam rangka pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah baik pihak internal dan eksternal yang informasi tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. keuangan yang tepat, jelas, dan terukur sesuai dengan prinsip transparansi dan

BAB I PENDAHULUAN. dan fungsinya yang didasarkan pada perencanaan strategis yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. meningkat, peran akuntansi semakin dibutuhkan, tidak saja untuk kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan dan pertanggungjawaban, maka dalam era otonomi daerah sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. Berlakunya Otonomi Daerah di Pemerintahan Indonesia, sehingga setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pada sistem pemerintahan yang ada di Indonesia, setiap pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia namun juga di negara-negara lain (Indra Bastian, 2010:5).

BAB I PENDAHULUAN. pengelolaan keuangan Daerah yaitu dengan menyampaikan laporan

BAB I PENDAHULUAN. Keinginan untuk mewujudkan good governance merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. governance) ditandai dengan diterbitkannya Undang undang Nomor 28 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dewasa ini masyarakat Indonesia semakin menuntut pemerintahan untuk

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat luas. Laporan keuangan merupakan salah satu bentuk hasil pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive

BAB I PENDAHULUAN. proses terciptanya akuntabilitas dan transparansi pengelolaan keuangan di daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. satu dasar penting dalam pengambilan keputusan. Steccolini (2002;24) mengungkapkan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Hal tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Pergantian Pemerintahan dari orde baru ke orde reformasi yang. dimulai pertengahan tahun 1998 menuntut pelaksanaan otonomi daerah

BAB I PENDAHULUAN. mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini. Pola-pola lama

BAB I PENDAHULUAN. yang mensyaratkan bentuk dan isi laporan pertanggungjawaban pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. reformasi dapat dinilai kurang pesat, pada saat itu yang lebih mendapat perhatian

BAB I PENDAHULUAN. yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai wujud pertanggungjawaban daerah atas otonomi pengelolaan keuangan

dalam pelaksanaan kebijakan otonomi daerah. Sejak diberlakukannya otonomi desantralisasi mendorong perlunya perbaikan dalam pengelolaan dan

BAB I PENDAHULUAN. Tekanan akuntabilitas pada organisasi sektor publik baik pemerintah di

BAB 1 PENDAHULUAN. Reformasi birokrasi bertujuan untuk menciptakan birokrasi pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. sebagai dasar pengambilan keputusan. Oleh karena itu pemerintah diharuskan

BAB I PENDAHULUAN. pasti membutuhkan pemerintahan yang baik atau yang sering disebut good

BAB I PENDAHULUAN. Sejak diberlakukannya Otonomi Daerah di Indonesia, Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Penerapan otonomi daerah yang dilandasi oleh Undang-Undang Nomor 32

BAB I PENDAHULUAN. daerah merupakan tujuan penting dalam reformasi akuntansi dan administrasi

BAB I PENDAHULUAN. ini bukan hanya orang-orang dari bidang akuntansi yang dapat memahami laporan

BAB I PENDAHULUAN. lahirnya paket undang-undang di bidang keuangan negara, yaitu undang-undang

AKUNTABILITAS PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN INSTANSI PEMERINTAH

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik atau yang biasa disebut Good Government

A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam rangka meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good government governance), telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembangunan Sub Sektor Peternakan di Provinsi Jawa Barat

BAB I PENDAHULUAN. informasi dalam rangka pemenuhan hak-hak publik, yaitu hak untuk mengetahui

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Dalam rangka mendukung terwujudnya tata kelola yang baik

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

BAB I PENDAHULUAN. Seiring perkembangan Akuntansi Sektor Publik di Indonesia, maka wujud

BAB I PENDAHULUAN. Konsep good governance memiliki arti yang luas dan sering dipahami

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan sektor publik khususnya laporan keuangan. pemerintah adalah wujud dan realisasi pengaturan pengelolaan dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berhasil menjalankan tugas dengan baik atau tidak (Suprapto, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. pun berlaku dengan keluarnya UU No. 25 tahun 1999 yang telah direvisi UU No. 33 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Menyusun laporan keuangan merupakan sebuah kewajiban bagi setiap

BAB I PENDAHULUAN. setidak-tidaknya meliputi Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, Laporan Arus Kas,

BAB I PENDAHULUAN. harus ditingkatkan agar menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. Good Government Governance di Indonesia semakin meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Idealnya Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) mendapatkan opini

BAB I PENDAHULUAN. diterapkan sejak tahun 1981 sudah tidak dapat lagi mendukung kebutuhan Pemda

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pelaksanaan otonomi daerah yang telah berjalan sejak tahun 1999-an

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan adanya pelaksanaan otonomi daerah menuntut pemerintah harus memberikan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang. Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA : INSPEKTUR KOTA BLITAR PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (good governance government). Good governance. yang sejalan dengan prinsip demokrasi dan pasar yang efisien.

pemerintahan daerah yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB 1 PENDAHULUAN. berlangsung secara terus menerus. Untuk bisa memenuhi ketentuan Pasal 3. Undang-Undang No.17 tahun 2003 tentang keuangan, negara

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan merupakan hasil kegiatan operasional. Laporan keuangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang tingkat pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. melalui UU No. 22 Tahun Otonomi daerah memberikan Pemerintah Daerah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu upaya konkrit yang dilakukan pemerintah sebagai wujud dari

BAB I PENDAHULUAN. Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan akuntansi sektor publik di Indonesia semakin pesat

BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. yang dapat dijadikan milik Negara (UU no 17 pasal1 ayat1). Undang undang

BAB I PENDAHULUAN. untuk memacu perbaikan kinerja yang berkelanjutan (continous performance

BAB I PENDAHULUAN. telah mendorong pemerintah untuk menerapkan akuntabilitas publik.

I. PENDAHULUAN. melakukan pengelolaan keuangan serta mempertanggungjawabkan pelaksanaan

BAB I PENDAHULUAN. Sejak Indonesia mulai memasuki era reformasi, kondisi pemerintahan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan mengenai kualitas laporan keuangan kini semakin hangat untuk diperbincangkan, banyaknya kasus-kasus buruknya kualitas laporan keuangan pemerintah daerah di Indonesia masih menjadi isu hangat yang perlu dikaji lebih dalam. Hal ini merupakan bukti dari kurangnya pemahaman standar akuntansi pemerintah dan buruknya sistem pengelolaan keuangan daerah, kurangnya kompetisi yang dimiliki staf akuntansi serta buruknya sistem pengendalian intern sehingga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. Permasalahan ini dibuktikan dengan diperolehnya opini disclaimer dibeberapa instansi pemerintah daerah yang ada di Indonesia. Opini disclaimer diberikan terhadap laporan keuangan mengalami kesulitan dalam menerapkan prosedur audit pada beberapa pos yang disajikan. Rendahnya kualitas laporan keuangan, secara umum disebabkan penyusunan laporan keuangan yang belum memenuhi standar akuntansi pemerintahan, pengelolaan keuangan daerah, penyelenggaraan sistem pengendalian internal yang belum memadai dan kurangnya kompetensi staf akuntansi yang ada. Laporan keuangan pemerintahan daerah setiap tahunya mendapatkan penilaian berupa opini dari BPK. Berdasarkan laporan hasil dari Badan Pemeriksaan Keuangan terhadap laporan keuangan pemerintah kabupaten Grobogan pada tahun anggaran 2015 mendapatkan opini Wajar Dengan Pengecualian. Hal ini menunjukan bahwa laporan keuangan pemerintah 1

2 kabupaten Grobogan telah disajikan secara wajar untuk semua hal yang material sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. Badan Pemeriksaan Keuangan juga menambahkan bahwa Sistem Pengendalian Intern Di Pemerintahan Kabupaten Grobogan belum terlalu kuat atau masih lemah. (https://grobogan.go.id/info/berita-terbaru/1204-untuk-pertama-kalinyakabupaten-grobogan-raih-opini-wtp-dari-bpk) Standar Akuntansi Pemerintah merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang ditetapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Tujuan diberlakukannya hal tersebut agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintah pusat maupun daerah. Dengan diterapkan standar pemerintah yang baik, maka pemerintah daerah akan memiliki kualitas informasi yang baik, karena laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan. Pengelolaan Keuangan Daerah secara baik harus dilakukan dalam mewujudkan tujuan pemerintah yang bersih, dimana pengelolaan keuangan daerah yang baik adalah kemampuan mengkontrol kebijakan keuangan daerah secara ekonomis, efisien, transparan dan akuntabel. Sistem pertanggungjawaban keuangan suatu institusi dapat berjalan dengan baik, bila terdapat mekanisme pengelolaan keuangan yang baik pula. Ini berarti pengelolaan keuangan daerah yang tercermin dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) memiliki posisi strategis dalam mewujudkan manajemen pemerintah yang akuntabel.

3 Sistem pengendalian intern adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai tentang atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan. Dengan dukungan sistem pengendalian intern yang kuat tentunya akan meningkatkan kualitas laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Kompetensi staf akuntansi merupakan salah satu faktor terpenting dalam penyusunan laporan keuangan agar terciptanya laporan keuangan yang memiliki kualitas nilai informasi yang baik sehingga dapat digunakan oleh pengguna informasi laporan keuangan. Seperti yang kita ketahui, proses terpenting dari suatu organisasi untuk mengetahui bagaimana kinerja atau existensi suatu organisasi dalam suatu periode, maka dari itu jika tidak didukung dengan kompetensi yang dimiliki staf akuntansi sendiri maka penerapan standar akuntansi pemerintahan dan sistem pengendalian internal tidak dapat berjalan dengan efektif dan tidak bisa menghasilkan laporan keuangan yang memiliki kualitas informasi yang dapat dipakai oleh pengguna informasi tersebut. Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Udiyanti, Atmadja, dan Darmawan (2014) dengan judul penelitian pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng, dimana hasil penelitiannya mengenai pengaruh standar

4 akuntansi pemerintahan, sistem pengendalian internal, dan kompetensi staf akuntansi secara simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Hal ini berarti semakin tinggi penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem pengandalian internal, dan kompetensi staf akuntansi maka akan semakin tinggi kualitas laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Buleleng. Dewi, Sinarwati, dan Darmawan (2014) dengan judul penelitian pengaruh pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas informasi laporan keuangan daerah kabupaten Jembrana, dimana hasil penelitiannya mengenai, pengaruh pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten Jembrana, dapat ditarik kesimpulan. Pertama, pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah secara persial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah di kabupaten Jembrana. Kedua, pengelolaan keuangan daerah secara persial berpengaruh posistif dan signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah. Ketiga, pemehaman akuntansi keuangan daerah dan pengelolaan keuangan daerah secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas informasi laporan keuangan pemerintah daerah di kabupaten Jembrana. Kartika, Adhi, dan Suhardjo (2013) dengan judul penelitian pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan dan kualitas aparatur pemerintah daerah terhadap kualitas laporan keuangan di kota Tual dari pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan. Pertama, penerapan standar akuntansi

5 pemerintahan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Kedua, kualitas aparatur pemerintah daerah berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. Ketiga, tidak ada hubungan moderasi antara penerapan standar akuntansi pemerintahan dengan kualitas aparatur pemerintah daerah dalam pengaruhnya terhadap kualitas laporan keuangan. Herawati (2014) dengan judul penelitian pengaruh sistem pengendalian intern terhadap kualitas laporan keuangan di pemda Cianjur hasil penelitian mengenai sistem pengendalian intern yang terdiri dari kegiatan pengendalian, informasi, dan komunikasi, pemantauan terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah dapat ditarik beberapa kesimpulan. Pertama, terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan pengendalian, penilaian resiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan pemantauan terhadap kualitas laporan keuangan secara simultan. Kedua, secara persial terdapat pengaruh signifikan antara lingkungan pengendalian, penilian resiko, informasi dan komunikasi terhadap kualitas laporan keuangan. Ketiga, secara persial terdapat pengaruh tidak signifikan antara kegiatan pengendalian dan pemantauan terhadap kualitas laporan keuangan. Wati, Herawati, dan Sinarwati (2014) dengan judul penelitian pengaruh kompetensi sumber daya manusia, penerapan standar akuntansi pemerintahan, dan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah hasil penelitian dan pengujian hipotesis yang telah diajukan dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu: pertama, kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Kedua, penerapan standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan

6 signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Ketiga, sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Keempat, kompetensi sumber daya manusia, penerapan standar akuntansi pemerintahan, dan system akuntansi keuangan daerah secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian yang dilakukan oleh Udiyanti, Atmadja, dan Darmawan (2014), yang berjudul Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Sistem Pengendalian Internal, dan Kompetensi Staf Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Buleleng). Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN KOMPETENSI STAF AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Pada SKPD Kabupaten Grobogan) B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Apakah Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah?

7 2. Apakah Pengelolaan Keuangan Daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah? 3. Apakah Sistem Pengendalian Intern berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah? 4. Apakah Kompentensi Staf Akuntansi berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah? C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk menganalisis pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. 2. Untuk menganalisis pengaruh Pengelolaan Keuangan Daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. 3. Untuk menganalisis pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. 4. Untuk menganalisis pengaruh Kompentensi Staf Akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. D. Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dari peneliti ini adalah: 1. Bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan dalam memahami penerapan standar akuntansi pemerintahan, pengelolaan keuangan daerah, sistem pengendalian intern dan kompetensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan daerah. 2. Bagi instansi terkait

8 Dapat mengetahui seberapa pentingnya penerapan standar akuntansi pemerintahan, pengelolaan keuangan daerah, sistem pengendalian intern dan kompentensi staf akuntansi terhadap kualitas laporan keuangan daerah. 3. Bagi akademi Dapat digunakan sebagai bahan informasi dan pengembangan untuk penelitian selanjutnya, serta sebagai penambah ilmu bagi para mahasiswa. 4. Bagi pembaca Penulis berharap hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembaca serta dapat digunakan sebagaimana mestinya. E. Sistematika Penulisan Untuk mengetahui gambaran skripsi ini dan agar mudah dalam memahaminya, maka disusun sistematika penulisan sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN Pada bab satu ini memuat mengenai: latar belakang masalah, rumusan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan skripsi. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini membahas tinjauan pustaka yang memuat landasan teori, kerangka konseptual, pengembangan hipotesis serta penelitian terdahulu.

9 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini memuat uraian tentang desain penelitian, populasi, sampel dan pengambilan sampel, jenis dan sumber data, variable penelitian, dan devinisi operasional, dan metode analisis data. BAB IV HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai hasil dari analisis pengujian hipotesisnya dan pembahasannya, dan hasil analisis data. BAB V PENUTUP Bab ini berisi kesimpulan yang didukung oleh bukti-bukti dan hasil analisis data, saran yang diberikan dari hasil penelitian dan rekomendasi bagi penelitian sebelumnya.