QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 01 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH SINGKIL NOMOR 3 TAHUN 2012

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA KEISTIMEWAAN ACEH TIMUR

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN, PERIKANAN, DAN KEHUTANAN

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 5 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG

QANUN KABUPATEN NAGAN RAYA NOMOR : 6 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 47 TAHUN 2012 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANDAK,

QANUN KABUPATEN ACEH TENGAH NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT BAITUL MAL KABUPATEN ACEH TENGAH

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 60 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI SIMEULUE QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 54 TAHUN 2012 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN ACEH TIMUR BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SUBULUSSALAM PROVINSI ACEH PERATURAN WALIKOTA SUBULUSSALAM NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 52 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 53 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 63 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2012 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 132 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI BARITO UTARA PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 126 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 26 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT ACEH

QANUN KOTA SABANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA KEISTIMEWAAN KOTA SABANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 136 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 109 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KOTA SABANG NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KOTA SABANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 107 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TAMIANG. Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH TAMIANG NOMOR 27 TAHUN 2011

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 106 TAHUN 2016 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 5 TAHUN

~ 1 ~ BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 18 TAHUN 2017 TENTANG

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN NAMA ALLAH YANG MAHA PENGASIH LAGI MAHA PENYAYANG ATAS RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH UTARA,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 134 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 135 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PIDIE. 4. Undang-Undang...

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 21 TAHUN 2008 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAMASA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMASA NOMOR 11 TAHUN 2014

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 108 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 29 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 142 TAHUN 2016 TENTANG

RANCANGAN QANUN KABUPATEN BIREUEN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 33 TAHUN 2011 TENTANG

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 07 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 23 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 21 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 123 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAMUJU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 141 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA RUMAH SAKIT JIWA

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 3 TAHUN 2017 TENTANG

SEKSIPEMROSESAN BAGAN SUSUNAN ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO UTARA

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 32 TAHUN 2017 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 116 TAHUN 2016 TENTANG

MEMUTUSKAN : BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 128 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 113 TAHUN 2016 TENTANG

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 120 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 18 TAHUN 2010 TENTANG TUGAS DAN TATA KERJA STAF AHLI PADA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 133 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANAHAN ACEH

PERATURAN GUBERNUR PROVINSI NANGGROE ACEH DARUSSALAM NOMOR 34 TAHUN 2007 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 105 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 35 TAHUN 2017 TENTANG

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 15 TAHUN 2008 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATAKERJA KECAMATAN DALAM KABUPATEN PIDIE JAYA

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 22 TAHUN 2017 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT LEMBAGA KEISTIMEWAAN KOTA BANDA ACEH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG PEDOMAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT PELAYANAN PERIJINAN TERPADU Dl DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 21 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 21

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR : 5 TAHUN : 2005 SERI : D NOMOR : 5 QANUN KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 5 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG

GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN KEPEGAWAIAN ACEH

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 127 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 9 TAHUN 2007

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI ACEH UTARA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH UTARA NOMOR 13 TAHUN 2017 TENTANG

QANUN KABUPATEN PIDIE JAYA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 48 TAHUN 2012 TENTANG

Transkripsi:

QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam rangka efesiensi dan efektifitas pelayanan publik guna mendorong pertumbuhan pembangunan daerah, perlu dilakukan penyederhanaan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan secara cepat, mudah, murah, transparan, akuntabilitas dan debirokratisasi melalui keterpaduan dalam penyelenggaraan; b. bahwa untuk menindak lanjuti Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu di Daerah, maka perlu membentuk Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu membentuk Qanun Kabupaten Aceh Timur tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);

4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3874) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 5. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893); 6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); 7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 8. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 9. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4633); 10. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4724); 11. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 12. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038); 13. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4594); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4609) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4606); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Uang Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4738); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 20. Qanun Aceh Nomor 3 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan Qanun (Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2007 Nomor 03, Tambahan Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 03); 21. Qanun Aceh Nomor 8 Tahun 2008 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2008 Nomor 08, Tambahan Lembaran Daerah Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 18); 22. Qanun Kabupaten Aceh Timur Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Aceh Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Tahun 2007 Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur Nomor 12). Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN ACEH TIMUR dan BUPATI ACEH TIMUR MEMUTUSKAN: Menetapkan : QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU.

BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Qanun ini yang dimaksud dengan: 1. Kabupaten adalah Kabupaten Aceh Timur. 2. Pemerintah Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Pemerintah Kabupaten adalah unsur penyelenggara Pemerintahan Kabupaten Aceh Timur yang terdiri atas Bupati dan perangkat daerah Kabupaten Aceh Timur. 3. Bupati adalah Bupati Aceh Timur. 4. Sekretaris Daerah Kabupaten yang selanjutnya disebut Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Timur. 5. Satuan Kerja Perangkat Kabupaten yang selanjutnya disingkat SKPK adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Kabupaten Aceh Timur. 6. Perangkat kabupaten adalah lembaga yang membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan Kabupaten. 7. Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu yang selanjutnya disingkat KPPT adalah KPPT Kabupaten Aceh Timur. 8. Kepala Kantor adalah Kepala KPPT Kabupaten Aceh Timur karena jabatannya adalah sebagai Kepala Sekretariat. 9. Kepala Subbagian adalah Kepala Subbagian Tata Usaha pada KPPT Kabupaten Aceh Timur. 10. Kepala Seksi adalah Kepala Seksi pada KPPT Kabupaten Aceh Timur. 11. Tim Teknis adalah Kelompok Kerja yang terdiri dari unsur SKPK terkait yang mempunyai kewenangan untuk memberikan pelayanan perizinan dan nonperizinan. 12. Jabatan fungsional adalah jabatan untuk melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kabupaten sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. 13. Penyelenggaraan pelayanan terpadu adalah kegiatan penyelenggaraan perizinan dan nonperizinan yang proses pengelolaannya mulai dari tahap permohonan sampai ke tahap terbitnya dokumen dilakukan secara terpadu dalam satu pintu dan satu tempat. 14. Izin adalah dokumen yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten berdasarkan qanun atau peraturan perundangundangan yang merupakan bukti legalitas, menyatakan sah atau diperbolehkannya seseorang atau Badan Hukum untuk melakukan usaha atau kegiatan tertentu. 15. Perizinan adalah pemberian legalitas kepada seseorang atau Badan Usaha tertentu dalam bentuk izin. 16. Nonperizinan adalah pemberian rekomendasi dan dokumen lainnya kepada seseorang atau badan hukum tertentu. 17. Pembinaan adalah upaya pengembangan, pemantapan, pemantauan evaluasi, penilaian dan pemberian penghargaan bagi Pemerintah Kabupaten dan penyelenggaraan pelayanan perizinan terpadu yang dilakukan oleh Bupati. 18. Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten yang selanjutnya disingkat APBK adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten Aceh Timur.

BAB II PEMBENTUKAN Pasal 2 Dengan Qanun ini dibentuk Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu. BAB III ORGANISASI Bagian Kesatu Kedudukan dan Susunan Pasal 3 (1) KPPT adalah unsur pendukung dan pelaksana tugas Pemerintah Kabupaten dibidang pelayanan perizinan dan nonperizinan. (2) KPPT dipimpin oleh seorang Kepala Kantor karena jabatannya adalah sebagai Kepala Sekretariat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 4 (1) Susunan organisasi KPPT terdiri dari: a. Kepala Kantor; b. Subbagian Tata Usaha; c. Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan; d. Seksi Pelayanan Perizinan Sumber Daya Alam ; e. Seksi Pelayanan Perizinan NonSumber Daya Alam; f. Seksi Pelayanan Perizinan Penanaman Modal; g. Tim Teknis; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) Bagan struktur organisasi KPPT sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan Qanun ini. (3) Rincian tugas pokok dan fungsi pemangku jabatan struktural di lingkungan KPPT diatur dengan Peraturan Bupati. (4) Uraian jabatan struktural dan nonstruktural di lingkungan KPPT diatur dengan Peraturan Bupati. Pasal 5 (1) Kepala Kantor karena jabatannya adalah sebagai Kepala Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) dibantu oleh Subbagian dan Seksi. (2) Subbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor. (3) Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor sesuai dengan bidang tugasnya. (4) Tim Teknis berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor melalui Kepala Seksi yang membidangi.

Bagian Kedua Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan Pasal 6 (1) KPPT mempunyai tugas melaksanakan pelayanan perizinan dan nonperizinan secara terpadu. (2) Pelaksanaan perizinan dan nonperizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan prinsip kepastian, keamanan, koordinasi, integrasi, sinkronisasi, transparansi dan simplifikasi. Pasal 7 Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, KPPT mempunyai fungsi: a. pelaksanaan urusan ketatausahaan kantor; b. pelaksanaan penyusunan program kantor; c. penetapan standar pelayanan perizinan dan nonperizinan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; d. pengelolaan sistem informasi secara efektif, efisien dan mudah diakses; e. penyusunan maklumat pelayanan perizinan dan nonperizinan sesuai dengan sifat, jenis dan karakteristik perizinan; f. penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan; g. pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan/atau lembaga terkait dibidang pelayanan perizinan dan nonperizinan; h. penanganan pengaduan; i. pengelolaan sarana, prasarana dan fasilitas pelayanan perizinan dan nonperizinan; j. pelaksanaan evaluasi dan penilaian terhadap kinerja penyelenggaraan pelayanan perizinan dan nonperizinan secara periodik untuk mengetahui indeks kepuasan masyarakat; k. penyampaian laporan pelayanan perizinan dan nonperizinan kepada Bupati secara periodik; dan l. pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pasal 8 (1) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, KPPT mempunyai kewenangan: a. memproses pelayanan administrasi perizinan dan nonperizinan; b. menandatangani dokumen perizinan dan nonperizinan; c. menerbitkan dokumen perizinan dan nonperizinan; d. menangani pengaduan masyarakat; dan e. melaksanakan penilaian kinerja aparatur dan indeks kepuasan masyarakat. (2) Untuk melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Bupati melimpahkan kewenangan dibidang perizinan dan nonperizinan kepada Kepala Kantor. (3) Pelimpahan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Bupati paling lama 3 (tiga) bulan setelah Qanun ini diundangkan.

Bagian Ketiga Tim Teknis Pasal 9 (1) Pada Seksi dalam KPPT dibentuk Tim Teknis yang terdiri dari unsur-unsur SKPK yang mempunyai kewenangan dibidang pelayanan perizinan dan nonperizinan yang diangkat dan diberhentikan dengan Keputusan Bupati. (2) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari aparatur SKPK terkait yang mempunyai kompetensi dan kemampuan sesuai dengan bidangnya. (3) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memiliki kewenangan untuk memberikan pertimbangan teknis diterima atau ditolaknya suatu permohonan perizinan dan nonperizinan. (4) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Kepala Kantor melalui Kepala Seksi masingmasing. BAB IV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 10 (1) Pada KPPT dapat ditetapkan kelompok jabatan fungsional tertentu sesuai dengan prosedur dan ketentuan perundangundangan. (2) Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk. (3) Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan, kemampuan dan beban kerja. BAB V KEPEGAWAIAN Pasal 11 Kepala Kantor, Kepala Subbagian, Kepala Seksi diangkat dan diberhentikan oleh Bupati berdasarkan peraturan perundangundangan. Pasal 12 Unsur-unsur lain di lingkungan KPPT diangkat dan diberhentikan oleh Sekretaris Daerah atas pelimpahan kewenangan dari Bupati. Pasal 13 Jenjang kepangkatan dan formasi kepegawaian ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Pasal 14 (1) Kepala Kantor adalah pemangku jabatan struktural Eselon III.a. (2) Kepala Subbagian adalah pemangku jabatan struktural Eselon IV.a. (3) Kepala Seksi adalah pemangku jabatan struktural Eselon IV.a. Pasal 15 Pegawai yang ditugaskan di lingkungan KPPT dapat diberikan tunjangan khusus atau insentif yang besarannya diatur dengan Peraturan Bupati sesuai dengan kemampuan keuangan daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 16 (1) Dalam melaksanakan tugasnya Kepala Kantor, Kepala Subbagian dan Kepala Seksi wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, transparansi, dan simplifikasi baik internal maupun antarunit organisasi lainnya, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. (2) Kepala Subbagian dan Kepala Seksi di lingkungan KPPT wajib melaksanakan Sistem Pengendalian Intern. (3) Pembinaan dan pengawasan terhadap perizinan dan nonperizinan tetap menjadi kewenangan SKPK menurut sektor dan bidang masing-masing. (4) Untuk efektifitas penyelenggaraan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan perizinan dan nonperizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) KPPT wajib menyampaikan tembusan dokumen perizinan dan nonperizinan kepada SKPK terkait. Pasal 17 (1) Dalam hal Kepala Kantor tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka Kepala Kantor dapat menunjuk salah seorang pejabat setingkat dibawahnya untuk mewakilinya. (2) Dalam hal Kepala Kantor tidak dapat menjalankan tugasnya karena berhalangan, maka penandatangan dokumen perizinan dan nonperizinan ditandatangani oleh Sekretaris Daerah. (3) Atas dasar pertimbangan daya guna dan hasil guna masingmasing pejabat di lingkungan KPPT dapat mendelegasikan kewenangan-kewenangan tertentu kepada pejabat setingkat di bawahnya dan/atau pejabat setingkat berdasarkan peraturan perundang-undangan.

BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 18 Seluruh biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan operasional KPPT dibebankan pada APBK berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 19 Seluruh dokumen pelayanan administratif dalam bentuk perizinan dan nonperizinan yang sedang dalam proses, sebelum ditetapkan Qanun ini ditandatangani oleh Pejabat yang diberi pelimpahan kewenangan berdasarkan peraturan perundang-undangan. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 20 Hal-hal yang belum diatur dalam Qanun ini, sepanjang mengenai peraturan pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pasal 21 Pada saat Qanun ini mulai berlaku, maka Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor 01 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Aceh Timur dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 22 Qanun ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Qanun ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Aceh Timur. Disahkan di Idi pada tanggal 6 Agustus 2010 M 25 Sya ban 1431 H BUPATI ACEH TIMUR, dto Diundangkan di Idi pada tanggal 6 Agustus 2010 M 25 Sya ban 1431 H SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR, MUSLIM HASBALLAH dto SYAIFANNUR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2010 NOMOR 4

PENJELASAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU I. PENJELASAN UMUM Untuk mewujudkan pelayanan yang lebih sederhana, murah, cepat, jelas dan transparan melalui keterpaduan dalam penyelenggaraan serta peningkatan kualitas pelayanan aparatur kepada masyarakat agar lebih berdaya guna dan berhasil guna yang mendorong pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan investasi diperlukan peningkatan usaha-usaha yang memberikan motivasi dalam pelaksanaannya. Pada prinsipnya Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu mengatur mengenai susunan dan kedudukan Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu, Tugas dan Fungsi, Struktur dan Tata Kerja, serta Kepegawaian. Pengaturan mengenai struktur kelembagaan ini akan disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah kelembagaan di Kabupaten Aceh Timur. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14

Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Pasal 21 Pasal 22 TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 33

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA KANTOR PELAYANAN PERIZINAN TERPADU LAMPIRAN QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR : 4 TAHUN 2010 TANGGAL : 6 AGUSTUS 2010 M 25 SYA BAN 1431 H KEPALA KANTOR Kelompok Jabatan Fungsional Subbagian Tata Usaha Seksi Pelayanan Informasi dan Pengaduan Seksi Pelayanan Perizinan Sumber Daya Alam Seksi Pelayanan Perizinan NonSumber Daya Alam Seksi Pelayanan Perizinan Penanaman Modal TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS TIM TEKNIS Keterangan: : Garis Komando - - - - - - - - - : Garis Pembinaan BUPATI ACEH TIMUR, dto MUSLIM HASBALLAH