BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini adalah Metode penelitian kuantitatif. Metode Penelitian kuantitatif dengan prosentase adalah metode penelitian menekankan pada aspek pengkuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Untuk dapat melakukan pengukuran, setiap fenomena sosial dijabarkan ke dalam beberapa komponen masalah, variabel dan masalah. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi adapun kevalidan data dilakukan secara trianggulasi data (gabungan) antara wawancara, studi dokumentasi dan observasi, analisis data dengan penghitungan menggunakan prosentase, reduksi data yaitu mengambil hal yang penting dan membuang atau memilih hal yang tidak penting, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam pendekatan bersifat holistik dan lebih menekankan pada proses. maka penelitian kualitatif dalam melihat hubungan antar variabel pada obyek yang diteliti lebih bersifat interaktif yaitu saling mempengaruhi sehingga tidak diketahui mana variabel independen dan dependennya. Obyek penelitiannya dalam hal ini adalah kepala sekolah SD di Kecamatan Tegalrejo Magelang. Respondenya terdiri dari delapan kepala sekolah SD di Kecamatan Tegalrejo Magelang. 33
3.2 Responden (Key Person) Menurut Sutrisno Hadi dalam bukunya Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif R&D, mengemukakan bahwa anggapan yang perlu dipegang oleh peneliti dalam menggunakan metode interview dan juga kuesioner (angket) adalah sebagai berikut : 1. Bahwa subyek (responden) adalah orang yang paling tahu tentang dirinya sendiri 2. Bahwa apa yang dinyatakan oleh subyek kepada peneliti adalah benar dan dapat dipercaya 3. Bahwa interpretasi subyek tentang pertanyaanpertanyaan yang diajukan peneliti kepadanya adalah sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti. Subyek penelitian adalah sekolah tempat penelitian beserta kepala sekolah sebagai responden utama, ada responden pembantu seperti wakil kepala sekolah, guru, staf sekolah komite sekolah sampai kepada siswa bila data perlu dilakukan. Pernyataan responden utama dan responden pembantu perlu dilakukan untuk mencocokkan kevalidan data. Interpretasi terhadap subyek penelitian yang berupa pertanyaan pertanyaan yang diajukan oleh peneliti menggunakan instrument wawancara sama dengan apa yang dimaksudkan oleh peneliti adalah sama. 3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini, peneliti berfungsi sebagai pelaku dan instrumen. Adapun untuk mengumpulkan data digunakan beberapa 34
metode yaitu observasi, wawancara, dan Studi dokumentasi. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan wawancara sebagai pedomannya menggunakan instrument wawancara untuk memperoleh data langsung kepada responden. Responden di sini adalah kepala sekolah, dari wawancara peneliti memperoleh bahan masukan hal yang akan dianalisa dan dikaji serta divalidasi. Tindakan setelah wawancara melakukan observasi di tempat lokasi langsung di sekolah sebagai obyek penelitian. Data yang diperoleh dari observasi,dihubungkan dengan studi dokumentasi di sekolah dengan nara sumber yang ada di sekolah seperti: guru, staf sekolah, siswa, komite sekolah, orang tua siswa untuk memperoleh kevalidan data. Dengan menggunakan wawancara. Wawancara adalah sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Teknik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Dalam wawancara peneliti menggunakan instrument wawancara untuk memperoleh data yang akurat dari responden. Responden dalam hal ini adalah kepala sekolah dari delapan sekolah SD di Kecamatan Tegalrejo sebagai tempat penelitian. Instrumen wawancara disampaikan langsung kepada responden 35
kemudian responden menjawabnya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya di sekolah yang mereka pimpin. Untuk menghasilkan hasil wawancara yang obyektif peneliti menggunakan observasi di lapangan, Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan koesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. Dalam hal ini peneliti menggunakan responden yaitu kepala sekolah diwawancarai menggunakan instrument wawancara, mereka sebagai obyek dalam penelitian. Kevalidan data wawancara dilakukkan dengan trianggulasi data dengan memadukan antara jawaban kepala sekolah dengan obyek yang lain guru,siswa dan komite sekolah maupun staf sekolah. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan untuk memperoleh jawaban yang valid, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia sebagai obyek peneliti adalah kepala sekolah yang memegang peran penting dalam pelaksanaan supervisi, proses kerja yang kepala sekolah laksanakan merupakan obyek peneliti dalam hal mencari efektifitas kerja kepala sekolah dalam mewujudkan kegiatan supervisi, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati hanya delapan kepala sekolah. Observasi yang dilakukan oleh peneliti langsung ke lokasi sekolah yang dituju untuk memperoleh gambaran langsung sesuai tidaknya keadaan yang sebenarnya di sekolah. Observasi yang dilakukan 36
memperoleh hasil yang sebenarnya di sekolah, kemudian dilakukan mencatatan apa saja yang didapatkan di sekolah tersebut. Peneliti mendapatkan data yang betul betul nyata. Agar data di lapangan valid peneliti melakukan studi dokumentasi dengan nara sumber di sekolah. Studi dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Catatan hasil observasi di lokasi penelitian menunjukkan pada dasarnya catatan yang diperoleh sebagian besar adalah berupa dokumen buku pelaksanaan supervisi akademik, yang berupa jadwal pelaksanaan supervisi, instrument supervisi, hasil pelaporan kegiatan supervisi, catatan khusus dari kepala sekolah dari hasil pelaksanaan supervisi, satuan pelajaran atau RPP. Catatan berupa hasil pertanyaan lisan dari nara sumber seperti : guru, staf sekolah, siswa, komite sekolah dan orang tua siswa dalam hal ini masih minim. Menurut (Sugiyono,2011) Analisis Data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah pengelompokan data berdasarkan variabel dan jenis responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Analisis data yang diperoleh dari hasil wawancara kepada responden dan nara sumber, kemudian dianalisa oleh peneliti dengan dilakukan reduksi data 37
data yang sebenarnya di gunakan di dokumentasikan, jika ada hal yang seharusnya dilakukan pemilihan maka peneliti pilih mana yang seharusnya di pilih yang tidak sesuai dibuang.selain hasil wawancara juga mereduksi hasil observasi dari nara sumber dan studi dokumentasi. Analisa yang sesuai dengan seharusnya yang digunakan sebagai catatan peneliti untuk dianalisis. Proses analisis data dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber yaitu dari wawancara, pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi, dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya (Sugiyono,2011 ). Proses analisis peneliti memulai dengan observasi terlebih dahulu melalui pra penelitian, kemudian dilakukan wawancara dengan mengajukan instrument wawancara kepada kepala sekolah sebagai nara sumber dan responden, hasil wawancara dianalisa dan dilakukan dengan dicocokkan dengan studi dokumentasi dalam hal ini disesuaikan dengan nara sumber di sekolah misal guru, staf sekolah, komite sekolah serta siswa bila memungkinkan. Reduksi data adalah suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongan, mengarahkan, membuang data yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga simpulan final dapat ditarik dan diverifikasi. ( Sugiyono,2011 ). Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan pernyataan atau jawaban dari rsponden, menggolongkan merupakan seleksi dari jawaban atau pernyataan yang diperoleh dari wawan- 38
cara dengan responden, mengarahkan hal-hal yang perlu dilkukan diambil dari pernyataan yang menyimpang atau setidaknya meluruskan kalmat yang sumbang atau kalimat pernyataan yang tidak benar, membuang yang tidak perlu dan mengorgani-sasikan data sedemikian rupa sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan akhir atau verifikasi. Reduksi data ini berlangsung secara terus menerus selama pene-litian berlangsung. Setelah pengumpulan data selesai dilakukan, semua catatan dibaca, dipahami dan dibuat ringkasan kontak yang berisi uraian hasil penelitian terhadap catatan lapangan, pemfokusan dan penjawaban terhadap masalah yang diteliti. Reduksi data pada penelitian ini memilih hal-hal yang layak ditulis atau dicatat serta diabadikan sebagai dokumen, membuang hal-hal yang bersifat seharusnya yang tidak pantas dipergunakan sebagai dokumen, mencatat dan mendokumentasikan hal-hal yang sesuai serta layak untuk dicatat,diverivikasi terlebih dahulu kepada yang berhak,seperti kepada nara sumber. Baru dilakukan kesimpulan dari hasil penelitian. Data yang diperoleh dari penelitian ini berwujud kata-kata, kalimat, atau paragraph. Karena itu data tersebut akan disajikan dalam bentuk teks atau berupa uraian naratif. Langkah kedua dalam analisis data selanjutnya adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Dari reduksi data dan penyajian data ini apabila kesimpulan dan verifikasi pada awal telah didukung oleh buktibukti valid dan konsisten, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel 39
atau valid. Hubungan langkah-langkah tersebut bersifat interaktif. Data yang sudah valid kemudian dilakukan analisis studi dokumentasi di sekolah tempat penelitian, kemudian dilakukan trianggulasi data untuk menguji tingkat kevalidan data antara hasil wawancara, dengan observasi dan studi dokumentasi dihitung diprosentasekan disesuaikan dengan standar prosentasenya adalah lebih dari 50%. Jika sudah sesuai barulah disimpulkan. 40