Pengaruh Variasi Suhu Tuang dengan Heat Treatment T4 terhadap Sifat Mekanis pada Aluminium Paduan 2024

dokumen-dokumen yang mirip
INVESTIGASI PERBEDAAN SUHU TUANG TERHADAP SIFAT MEKANIK DENGAN PENGUKURAN KEKERASAN DAN IMPACT PADA PADUAN AL 2024 ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN

Simposium Nasional RAPI XI FT UMS 2012 ISSN :

PENGARUH TEKANAN INJEKSI PADA PENGECORAN CETAK TEKANAN TINGGI TERHADAP KEKERASAN MATERIAL ADC 12

ANALISA PENGARUH AGING 400 ºC PADA ALUMINIUM PADUAN DENGAN WAKTU TAHAN 30 DAN 90 MENIT TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENAMBAHAN TEMBAGA (Cu) TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO PADA PADUAN ALUMINIUM-SILIKON (Al-Si) MELALUI PROSES PENGECORAN

ANALISIS STRUKTUR MIKRO CORAN PENGENCANG MEMBRAN PADA ALAT MUSIK DRUM PADUAN ALUMINIUM DENGAN CETAKAN LOGAM

Jl. Prof. Sudarto, SH, Tembalang, Semarang Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro

Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam menunjang industri di Indonesia. Pada hakekatnya. pembangunan di bidang industri ini adalah untuk mengurangi

Jl. Prof. Sudharto, SH., Tembalang-Semarang 50275, Telp * Abstrak. Abstract

PENGARUH PERBEDAAN LAJU WAKTU PROSES PEMBEKUAN HASIL COR ALUMINIUM 319 DENGAN CETAKAN LOGAM TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIS

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA ABSTRAK

Analisa Pengaruh Aging 450 ºC pada Al Paduan dengan Waktu Tahan 30 dan 90 Menit Terhadap Sifat Fisis dan Mekanis

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

TUGAS AKHIR. Tugas Akhir ini Disusun Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

EFEK PERLAKUAN PANAS AGING TERHADAP KEKERASAN DAN KETANGGUHAN IMPAK PADUAN ALUMINIUM AA Sigit Gunawan 1 ABSTRAK

PENGUJIAN SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PISAU HAMMER MILL PADA MESIN PENGGILING JAGUNG PT. CHAROEN POKPHAND INDONESIA CABANG SEMARANG

PENGARUH TEMPERATUR CETAKAN LOGAM TERHADAP KEKERASAN PADA BAHAN ALUMINIUM BEKAS

KARAKTERISASI PADUAN AlFeNiMg HASIL PELEBURAN DENGAN ARC FURNACE TERHADAP KEKERASAN

SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO SAMBUNGAN LAS ALUMINIUM 6061 HASIL FRICTION WELDING ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Penelitian Pada penelitian ini langkah-langkah pengujian mengacu pada diagram alir pada Gambar 3.1.

BAB I PENDAHULUAN. Penemuan logam memberikan manfaat yang sangat besar bagi. kehidupan manusia. Dengan ditemukannya logam, manusia dapat

ANALISA PENGARUH PENGECORAN ULANG TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMUNIUM ADC 12

PENGARUH HEAT TREATMENT T6 PADA ALUMINIUM ALLOY 6061-O DAN PENGELASAN TRANSVERSAL TUNGSTEN INERT GAS TERHADAP SIFAT MEKANIK DAN STRUKTUR MIKRO

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam dicairkan dalam tungku peleburan kemudian. dituangkan kedalam rongga cetakan yang serupa dengan bentuk asli

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

VARIASI PENAMBAHAN FLUK UNTUK MENGURANGI CACAT LUBANG JARUM DAN PENINGKATAN KEKUATAN MEKANIK

KARAKTERISASI SIFAT FISIS DAN MEKANIS SAMBUNGAN LAS SMAW BAJA A-287 SEBELUM DAN SESUDAH PWHT

BAB I PENDAHULUAN. Aluminium (Al) adalah salah satu logam non ferro yang memiliki. ketahanan terhadap korosi, dan mampu bentuk yang baik.

PENGARUH PENAMBAHAN NIKEL TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA BESI TUANG NODULAR 50

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. Pembuatan spesimen dilakukan dengan proses pengecoran metode die

I. PENDAHULUAN. Aluminium merupakan logam yang banyak digunakan dalam komponen

PENGARUH PERLAKUAN PANAS DOUBLE TEMPERING TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL AISI 4340

Pengaruh Waktu Tahan pada Perlakuan Panas Pasca Pengelasan terhadap Kekerasan dan Kuat Tarik Baja Karbon ASTM A106 Grade B

BAB I PENDAHULUAN. Dalam membuat suatu produk, bahan teknik merupakan komponen. yang penting disamping komponen lainnya. Para perancang, para

TUGAS AKHIR PENGARUH ELEKTROPLATING TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM PADUAN

PENGARUH FEED RATE TERHADAP STRUKTUR MIKRO, KEKERASAN DAN KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 5052

BAB IV DATA DAN ANALISA

PENGARUH TEMPERATUR TUANG DAN KANDUNGAN SILICON TERHADAP NILAI KEKERASAN PADUAN Al-Si

STUDI BAHAN ALUMUNIUM VELG MERK SPRINT DENGAN METODE TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

PENGARUH PERLAKUAN PANAS TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL CHASSIS BERBASIS Al-Si-Mg HASIL PENGECORAN HIGH PRESSURE DIE CASTING

ANALISIS PEMBUATAN HANDLE REM SEPEDA MOTOR DARI BAHAN PISTON BEKAS. Abstrak

PENGUJIAN KEKUATAN TARIK PRODUK COR PROPELER ALUMUNIUM. Hera Setiawan 1* Gondangmanis, PO Box 53, Bae, Kudus 59352

ISSN hal

Studi Pengaruh Temperatur Tuang Terhadap Sifat Mekanis Pada Pengecoran Paduan Al-4,3%Zn Alloy

PENGARUH PERLAKUAN ANIL TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PADA SAMBUNGAN LAS PIPA BAJA Z 2201

PENGARUH JARAK DARI TEPI CETAKAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN PADA CORAN ALUMINIUM

KARAKTERISASI BAJA ARMOUR HASIL PROSES QUENCHING DAN TEMPERING

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang selalu. sehingga tercipta alat-alat canggih dan efisien sebagai alat bantu dalam

HUBUNGAN ANTARA KEKERASAN DENGAN KEKUATAN TARIK PADA LOGAM ULET DAN GETAS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PENGARUH PREHEAT TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKUATAN TARIK LAS LOGAM TAK SEJENIS BAJA TAHAN KARAT AUSTENITIK AISI 304 DAN BAJA KARBON A36

ANALISIS PROSES TEMPERING PADA BAJA DENGAN KANDUNGAN KARBON 0,46% HASILSPRAY QUENCH

BAB I PENDAHULUAN. Luasnya pemakaian logam ferrous baik baja maupun besi cor dengan. karakteristik dan sifat yang berbeda membutuhkan adanya suatu

PENGARUH SUHU PREHEAT DAN VARIASI ARUS PADA HASIL LAS TIG ALUMINIUM PADUAN TERHADAP KEKUATAN TARIK DAN KEKERASAN

ANALISA KEKUATAN BENDING PADA PENGELASAN FRICTION STIR WELDING ALUMINIUM 6110

PENGARUH KECEPATAN PUTAR TOOL TERHADAP SIFAT MEKANIK SAMBUNGAN ALUMINIUM 1XXX DENGAN METODE FRICTION STIR WELDING. Tri Angga Prasetyo ( )

Momentum, Vol. 10, No. 2, Oktober 2014, Hal ISSN

TUGAS AKHIR. BIDANG TEKNIK PRODUKSI DAN PEMBENTUKAN MATERIAL PENGARUH PENAMBAHAN LARUTAN MnCl2.H2O TERHADAP SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM AA 7075

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

PENGARUH Cu PADA PADUAN Al-Si-Cu TERHADAP PEMBENTUKAN STRUKTUR KOLUMNAR PADA PEMBEKUAN SEARAH

PERBANDINGAN KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS PENGELASAN ASTM A790 DAN ASTM A106 Gr. B HASIL PROSES PENGELASAN GTAW YANG DIAPLIKASIKAN PADA PIPA GEOTHERMAL

PENGARUH MEDIA PENDINGIN PADA PROSES HARDENING MATERIAL BAJA S45C

PENGARUH PERLAKUAN PANAS T6 TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS MATERIAL MODEL PROPELLER SHAFT BERBAHAN DASAR ALUMINIUM SERI 6063 HASIL PENGECORAN HPDC

ANALISA STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADUAN ALUMINIUM HASIL PENGECORAN CETAKAN PASIR

PENGARUH PROSES HEAT TREATMENT PADA KEKERASAN MATERIAL SPECIAL K (K100)

TIN107 - Material Teknik #9 - Metal Alloys 1 METAL ALLOYS (1) TIN107 Material Teknik

ANALISA PENGARUH MANIPULASI PROSES TEMPERING TERHADAP PENINGKATAN SIFAT MEKANIS POROS POMPA AIR AISI 1045

ek SIPIL MESIN ARSITEKTUR ELEKTRO

PENGARUH HEAT TREATMENT TERHADAP PERUBAHAN SIFAT FISIS DAN MEKANIS PADA VELG MERK STOMP YANG MEMENUHI STANDART ASTM

ANALISIS SIFAT FISIS DAN MEKANIS ALUMINIUM (Al) PADUAN DAUR ULANG DENGAN MENGGUNAKAN CETAKAN LOGAM DAN CETAKAN PASIR

PENGARUH VARIASI SUHU PREHEAT TERHADAP SIFAT MEKANIK MATERIAL SA 516 GRADE 70 YANG DISAMBUNG DENGAN METODE PENGELASAN SMAW

SEMINAR NASIONAL ke-8 Tahun 2013 : Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISA PENGARUH SOLUTION TREATMENT PADA MATERIAL ALUMUNIUM TERHADAP SIFAT FISIS DAN MEKANIS

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Waktu dan pelaksanaan percobaan serta analisis sebagai berikut:

VARIASI UKURAN PASIR CETAK TERHADAP KEKERASAN DAN KEKUATAN TARIK CORAN SCRAP PISTON SEPEDA MOTOR. Sigit Gunawan 1, Sigit Budi Hartono 2 2.

PENGARUH VARIASI WAKTU PENAHANAN TERHADAP KEKERASAN PERMUKAAN, STRUKTUR MIKRO DAN LAJU KOROSI PADA ALUMINIUM 6061 DENGAN METODE UJI JOMINY

STUDI KEKUATAN IMPAK DAN STRUKTUR MIKRO BALL MILL DENGAN PERLAKUAN PANAS QUENCHING

TUGAS PENGETAHUAN BAHAN TEKNIK II CETAKAN PERMANEN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA PENGARUH TEMPERATUR TEMPERING TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN SIFAT MEKANIK PADA BAJA AAR-M201 GRADE E

PENGARUH PROSES HARDENING PADA BAJA HQ 7 AISI 4140 DENGAN MEDIA OLI DAN AIR TERHADAP SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO

Pengaruh variasi kampuh las dan arus listrik terhadap kekuatan tarik dan struktur mikro sambungan las TIG pada aluminium 5083

KARAKTERISTIK SIFAT MEKANIS DAN STRUKTUR MIKRO PROSES AUSTEMPER PADA BAJA KARBON S 45 C DAN S 60 C

Journal of Mechanical Engineering Learning

PERENCANAAN ELEMEN MESIN RESUME JURNAL BERKAITAN DENGAN POROS

PENGARUH UNSUR ALUMINIUM DALAM KUNINGAN TERHADAP KEKERASAN, KEKUATAN TARIK, DAN STRUKTUR MIKRO

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

JURNAL TEKNIK PERKAPALAN Jurnal Hasil Karya Ilmiah Lulusan S1 Teknik Perkapalan Universitas Diponegoro

Jurusan Teknik Material dan Metalurgi, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisa Sifat Mekanik Hasil Pengelasan GMAW Baja SS400 Studi Kasus di PT INKA Madiun

Laporan Praktikum Laboratorium Teknik Material 1 Modul A Uji Tarik

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di beberapa tempat sebagai berikut:

Jurnal Flywheel, Volume 1, Nomor 2, Desember 2008 ISSN :

Transkripsi:

Pengaruh Variasi Suhu Tuang dengan Heat Treatment T4 terhadap Sifat Mekanis pada Aluminium Paduan 2024 Arif Pambekti 1, Hasan Akhyar 2, Priyo Tri Iswanto 1 1 Departemen Teknik Mesin dan Industri, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia 2 Departemen Teknik Mesin, Universitas Syiah Kuala, Aceh, Indonesia Kata kunci: Al 2024, sifat mekanis, suhu tuang. Email penulis: Arif.pambekti@gmail.com Abstract Aluminium paduan 2024 adalah jenis logam yang memiliki beberapa keunggulan. Pengujian dilakukan untuk memperlajari pengaruh suhu tuang 688 o C, 738 o C, 788 o C terhadap sifat mekanis pada Al 2024. Heat treatment T4 dilakukan untuk meningkatkan sifat mekanis Al 2024. Hasilnya kekuatan tarik tertinggi diperoleh 193,89 MPa pada suhu tuang 788 o C dan kekerasan tertinggi diperoleh 144 kgf/mm 2 pada suhu tuang 688 o C. 1. Pendahuluan Perkembangan teknologi semakin berkembang dan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Begitupun dengan material yang mengalami perkembangan. Aluminium adalah jenis logam yang memiliki ketahanan korosi yang baik, kekuatan mekanik yang baik, konduktivitas panas tinggi, konduktivitas listrik tinggi, tidak beracun dan memiliki berat yang lebih ringan dibanding logam ferrous (Wessel, 2004). Aluminium pertama kali ditemukan oleh Sir Humphrey Davy pada tahun 1809 sebagai suatu unsur, dan pertama kali direduksi sebagai logam oleh H. C. Oersted pada tahun 1825 (Surdia & Saito, 1995). Aluminium juga merupakan salah satu jenis logam yang mudah diproduksi dan dapat dimanfaatkan dalam bentuk daur ulang. Dalam daur ulang, aluminium dilebur hingga melting point ±660.32 C dan kemudian dituang kedalam cetakan sesuai dengan bentuk produk yang akan dipakai. Pada proses pengecoran ulang aluminium (remelting), porositas sering terbentuk karena gas yang terjepit saat injeksi logam cair. Paduan aluminium - tembaga telah menarik perhatian besar karena sifatnya yang unik. Aluminium paduan 2024 merupakan salah satu aluminium paduan dengan unsur Cu sebagai paduan utama. Komposisi aluminium paduan 2024 terdiri dari Al 90.7 94.7%, Cu 3.8 4. 9%, dan Mg 1.2 1. 8% sebagai paduan utamannya (Wessel, 2004). Paduan aluminium 2024 dapat diberi perlakuan panas (heat-treatable) untuk meningkatkan kekuatannya. Perlakuan panas (heat treatment) adalah paduan antara pemanasan, penehanan temperatur dan pendinginan dengan tujuan untuk meningkatkan sifat mekanik seperti kekerasan, kekuatan, keuletan, ketangguhan (Callister, 2007). Penelitian sebelumnya dilakukan pada aluminium paduan 2024 dengan metode penuaan dua tahap. Spesimen dilakukan pemanasan sampai 505 o C selama 1 jam untuk memastikan keseragaman suhu, kemudian dilanjutkan penuaan. Penuaan tahap pertama dilakukan pada suhu 110 o C selama 8 jam dan kemudian penuaan tahap kedua dilakukan pada suhu 190 o C dengan variasi waktu selama 6 jam, 12 jam, 24 jam, 48 jam (Song dkk, 2017). Penelitian selanjutnya mengenai perbedaan heat treatment dilakukan pada sambungan las (PWHT) material aluminium paduan 2024. Sambungan las diberikan heat treatment untuk mengetahui perbedaan sifat fisis dan mekanis. Heat treatment T4 dilakukan pada suhu 510 o C selama 2,5 jam dengan natural aging sedangkan heat treatment T6 dilakukan pada suhu 510 o C selama 2,5 jam dengan variasi aging 100 o C dan 190 o C selama 10 jam ( Hakan dkk, 2009). Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh variasi suhu tuang dari perlakuan panas (heat treatment) T4 dengan natural aging terhadap struktur mikro, nilai kekuatan tarik dan nilai kekerasan. 2. Metode Penelitian 2.1. Lokasi penelitian Material yang digunakan pada penelitian ini adalah aluminium paduan 2024 yang di remelting pada tiga variasi suhu yaitu 688 o C, 738 o C, dan 788 o C. Penelitian ini dilakukan di laboratorium bahan teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2.2. Proses Pengecoran Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) Vol 1, 2018 Hal. 61

Peleburan aluminium paduan 2024 dilakukan mengunakan furnace pada tiga variasi suhu 688 o C, 738 o C, dan 788 o C. Kemudian dituangkan ke dalam cetakan logam yang sudah dipanaskan pada suhu 220 o C. Untuk seluruh kondisi pengecoran suhu diukur dengan termometer yang berada pada funace. 2.3. Cetakan Permanen Bahan cetakan yang digunakan adalah baja karbon EMS/17330 dengan pertimbangan bahan ini mampu untuk menahan aluminium cair karena titik leburnya diatas aluminium. Cetakan logam untuk mencetak spesimen untuk kebutuhan pengujian. Pengujian tersebut diantaranya adalah struktur mikro, uji tarik, uji kekerasan. Dimensi ukuran cetakan diperlihatkan pada Gambar 1. 2.2. Heat Treatment Gambar 1: Cetakan Permanen Heat treatment adalah paduan antara pemanasan, penehanan temperature dan pendinginan dengan tujuan untuk meningkatkan sifat mekanik seperti kekerasan, kekuatan, keuletan, ketangguhan dll. Proses pemanasan menggunakan alat furnace yang diperlihatkan pada Gambar 2. Gambar 2: Furnace Hoffman untuk Proses Heat Treatment Gambar 3 menunjukkan grafik heat treatment dilakukan pada suhu 510 C dan ditahan selama 2,5 jam kemudian dilakukan pendinginan cepat (quenching) (Hakan dkk. 2008). Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) Vol 1, 2018 Hal. 62

2.4. Pengujian 2.2.1 Pengujian Struktur Mikro Gambar 3: Grafik Heat Treatment Pengamatan struktur mikro dilakukan untuk mengetahui struktur dari aluminium paduan 2024 dalam keadaan sudah diamplas mengunakan amplas ukuran 5000 mesh dan di poles menggunakan autosol metal poles kemudian dilakukan etsa menggunakan 3ml HF dan 100ml Aquades (ASTM E407, 2004). Pengamatan struktur mikro dilakukan di laboratorium bahan teknik, Universitas Gadjah Mada. Pengamatan struktur mikro dilakukan dengan menggunakan mikroskop optik dan alat optilab seperti yang diperlihatkan pada Gambar 4. Pengamatan gambar dilakukan dengan perbesaran 100X kemudian diambil gambarnya di daerah permukaan yang ingin diamati. 2.2.2 Pengujian Tarik Pengujian tarik pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekuatan tarik maksimal (ultimate tensile strength) dan kekuatan luluh (yield strength) dan pertambahan panjang dari spesimen dengan heat treatment T4. Pengujian dilakuan menggunakan mesin Servopulser. Beban yang digunakan dalam pengujian adalah sebesar 2 ton. Spesimen uji tarik dibuat berdasarkan standar ASTM E8 seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4. Gambar 4: Spesimen Uji Tarik (ASTM E8) Dengan ukuran sebagai berikut : G = Gauge length = 25 mm T = Thickness = 6 mm W = Width = 6 mm A = Cross sectional area = a b = 36 mm 2 B = Length of Grip Section = 30 mm C = Width of Grip Section = 10 mm R = Radius fillet = 25 mm L = Overall length = 100 mm 2.2.3 Pengujian Kekerasan Pengujian kekerasan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan nilai kekerasan dari aluminium paduan 2024 yang dicor dengan variasi suhu, yaitu 688 C, 738 C, 788 C dengan heat treatment T4. Metode yang digunakan dalam pengujian kekerasan ini adalah dengan pengujian brinell. Dari pengujian kekerasan Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) Vol 1, 2018 Hal. 63

didapatkan jumlah garis pada diagonal bekas pijakan indentor. Dalam pengujian ini diambil 10 titik untuk masing-masing spesimen. 3. Hasil dan Pembahasan 3.1. Hasil Pengujian Struktur Mikro ( a ) ( b ) Gambar 5: (a) Heat treatment T4 suhu 688 o C, (b) Heat treatment T4 suhu 738 o C, (c) Heat treatment T4 suhu 788 o C Dari pengujian struktur mikro dapat dilihat bahwa suhu tuang saat pengecoran berpengaruh pada ukuran butiran. Semakin tinggi suhu tuang pengecoran semakin besar ukuran butirannya. Hal ini dikarenakan cooling rate semakin tinggi dan berpengaruh pada pertumbuhan butiran. Pengaruh terhadap sifat mekanis ditunjukan pada hasil pengujian tarik dan kekerasan. 3.2. Hasil Pengujian Tarik 250 200 ( c ) 193.89 150 100 50 88.15 103.29 0 688 738 788 Suhu Tuang ( o C) Gambar 6: Hasil Pengujian Tarik Hasil pengujian tarik menunjukan kekuatan tarik tertinggi pada suhu tuang 788 o C yaitu 193,89 MPa dan kekuatan terendah pada suhu 688 o C yaitu 88,15 MPa. Semakin tinggi suhu tuang maka semakin tinggi nilai kekuatan tariknya. Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) Vol 1, 2018 Hal. 64

3.3. Hasil Pengujian Kekerasan 140 120 100 80 60 40 20 0 114 103.56 95.37 688 738 788 Suhu Tuang ( o C) Gambar 7: Hasil Pengujian Kekerasan Hasil pengujian kekerasan menunjukan kekerasan tertinggi pada suhu tuang 688 o C yaitu 144 kgf/mm 2 dan kekerasan terendah pada suhu 788 o C yaitu 95,37 kgf/mm 2. Semakin tinggi suhu tuang maka semakin rendah nilai kekerasannya. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi suhu tuang maka ukuran butiran semakin besar. Sehingga saat dilakukan indentasi pengujian kekerasan dislokasi antar batas butir mudah terjadi dan menyebabkan nilai kekerasan rendah. Kesimpulan 1. Suhu tuang saat pengecoran mempengaruhi ukuran butiran aluminium paduan 2024. Semakin tinggi suhu tuang maka semakin besar ukuran butirannya. 2. Nilai kekuatan tarik tertinggi diperoleh pada suhu tuang 788 yaitu 193,89 MPa. 3. Nilai kekerasan tertinggi diperoleh pada suhu tuang 688 o C yaitu 144 kgf/mm 2. Daftar Pustaka ASTM E8. (2004). Standard Test Method for Tension Testing of Metallic Materials. ASTM E407. (2004). Standard Practice for Microetching Metals and Alloys. Callister, J.W.D. (2007). Materials Science and Engineering: an Introduction, New York: John Wiley & Sons, Inc. Hakan A., Bayram A., Uguz A., & Akay K. S. (2008). Tensile Properties of Friction Stir Welded Joints of 2024 Aluminum Alloys in Different Heat-Treated-State, Elsevier, 30, 2211-2221. Hakan A., Bayram A., Durgun I. (2009). The Effect of Post-Weld Heat Treatment on The Mechanical Properties of 2024-T4 Friction Stir-Welded Joints, Elsevier, 31, 2568-2577. Song Y. F., Ding X. F., Xiao L. R., Zhao X. J., Cai Z. Y., Guo L., Li y. W., Zheng Z. Z. (2017). Effects of Two-Stage Aging on The Dimensional Stability of Al-Cu-Mg Alloy, Elsevier, 701, 508-514. Surdia, T., & Saito, S. (1999). Pengetahuan Bahan Teknik, Cetakan 4, Pradnya Paramita, Jakarta. Wessel, J.K. (2004). Handbook of Advanced Materials, Wiley-Interscience, USA. Prosiding KITT (Konferensi Ilmiah Teknologi Texmaco) Vol 1, 2018 Hal. 65