PERCOBAAN I1 Mesin pengguncang Lokasi : Bogor Faktorial dalam RAK (3 faktor, 3 ulangan) Varietas (V) : 2 taraf Konservasi (P) : 2 taraf Kemasan (K) : 2 taraf Pengamatan meliputi indikasi perubahan Fisik : Daya Hantar Listrik Fisiologis : Daya Berkecambah Keserempakan Tumbuh Berat Kering Kecambah Biokimiawi : Uji Tetrazolium Kadar lemak Kadar asam lemak bebas Asam lemak tidak jenuh Aktivitas ensim Respirasi Suhu dan RH dalam mesin pengguncang disesuaikan dengan suhu dan RH pada saat transportasi, dan diamati selang 30 menit selama guncangan berlangsung Analisis data Hasil Faktor perlakuan dalam mesin pengguncang yang berperan terhadap kemunduran benih Indikasi fisiologis dan biokimiawi kemunduran viabilitas oleh dampak mesin pengguncang Gambar 4. Skema pelaksanaan percobaan I1
Pengamatan pada percobaan I1 dilakukan segera setelah pengguncangan selesai, meliputi deteksi perubahan fisik dengan tolok ukur Daya Hantar Listrik; deteksi perubahan fisiologis dengan tolok ukur-tolok ukur Daya Berkecambah, Berat Kering Kecambah Normal, Nilai Delta, dan Keserempakan Tumbuh Benih; deteksi perubahan biokimiawi diindikasikan dengan tolok ukur-tolok ukur kadar lemak, asam lemak bebas, asam lemak jenuh dan tidak jenuh, aktivitas enzim lipoksigenase, laju respirasi, dan Benih Normal hasil Uji Tetrazolium. Pengambilan contoh benih dilakukan secara acak, dan banyaknya tergantung pada macam pengujian yang akan dilakukan. Pengamatan dilakukan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB, di Laboratorium Terpadu Analisa Kimia IPB dan di Laboratorium Biologi MIPA IPB. Di luar rancangan Faktorial pada percobaan I1 ini, diamati pula contoh benih yang tidak diguncang berasal dari lot yang sama, sebanyak 24 satuan percobaan sesuai dengan perlakuan percobaan 11. Pengamatan meliputi semua tolok ukur seperti percobaan 11. Maksud pengamatan contoh benih yang tidak diguncang adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara benih yang diguncang dengan benih yang tidak diguncang, berdasarkan analisis uji t-student (Steel dan Torrie, 1988).
Percobaan I11 Percobaan I11 mempelajari dampak lama guncangan pada mesin pengguncang dengan berbagai tingkat suhu dan kelembaban nisbi terhadap kemunduran viabilitas benih dua varietas kenaf. Percobaan menggunakan model faktorial 2 x 5 x 3 dalam Rancangan Acak Kelompok dengan tiga ula- ngan. Faktor I adalah varietas (V) terdiri atas dua ta- raf yaitu varietas Hc 33 (V1) dan G 4 (V2). Faktor I1 adalah lama guncangan (G) terdiri atas lima taraf yaitu Go = 0 jam, GI = 2 jam, G2 = 4 jam, G3 = 6 jam, dang4 = 8 jam. Faktor I11 adalah suhulkelembaban nisbi (R) terdiri atas tiga taraf, yaitu R1 = 25-290C/80-90 %, R2= 30-350C/ 65-75 %, R3 = 36-400C/50-60 %. Dengan demikian terdapat 90 satuan percobaan. Tiap satuan percobaan menggunakan contoh benih sebanyak 200 g, dan dikemas dalam kantong plastik standar ex-ptp XVII. Perubahan suhu dan kelembaban nisbi diamati melalui sensor basah dan sensor kering yang dipasang di dalam bak bersama benih. Kabel sensor dihubungkan dengan alat tele-thermometer. Suhu dan kelembaban yang diinginkan dapat dicapai dengan cara mengatur banyaknya lampu pijar yang dinyalakan dan banyaknya lembar kain basah. Sebelumnya telah dilakukan uji pendahuluan dan nilai R1, R2 dan R3 tersebut adalah hasil pengaturan sebagai berikut:
R1 : 25-290C/80-90 % diperoleh dari kombinasi lima lem- bar kain pel basah dan tanpa nyala lampu. R2 : 30-35OC/65-75 % diperoleh dari kombinasi lima lem- bar kain pel basah dan dua lampu menyala pada tiap alat (tiap lampu 60 Watt). Rj : 36-400C/50-60 % diperoleh dari kombinasi empat lampu menyala dan tanpa kain pel tiap alat (tiap lampu 60 Watt). Percobaan I11 dilaksanakan di Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih IPB di Leuwikopo, Bogor. Pengamatan terhadap indikasi viabilitas benih dilakukan di ~ahoratorium Ilmu dan Tenologi Benih IPB dan di Laboratorium Terpadu Analisa Kimia IPB, Bogor. Model matematika percobaan I11 sebagai berikut: dimana : Yijkl = nilai peubah yang diamati I-L Bi Gk R1 = nilai rata rata umum = pengaruh blok ke-i = pengaruh varietas pada taraf ke-j = pengaruh lama guncangan pada taraf ke-k = pengaruh suhu/rh pada taraf ke-1
VGjk VRj 1 GRkl = pengaruh interaksi antara varietas pada taraf ke-j dan lama guncangan ke-k = pengaruh interaksi antara varietas pada taraf ke-j dan suhu/rh pada taraf ke-1 = pengaruh interaksi antara lama guncangan pada taraf ke-k dan suhu/rh pada taraf ke-1 VGRjkl= pengaruh interaksi antara varietas pada taraf ke-j, lama guncangan pada taraf ke-k dan suhu/rh pada taraf ke-1 Eijkl = pengaruh acak Untuk keperluan pengujian fisiologis maupun bioki- miawi, dilakukan pengambilan contoh benih secara acak pa- da masing-masing perlakuan. Banyaknya benih yang diam- bil untuk contoh uji tergantung pada macam pengujian yang akan dilakukan. Analisis statistik untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap indikasi kemunduran viabilitas benih dilakukan dengan sidik ragam uji-f (Steel dan Torrie, 1988). Skema pelaksanaan percobaan I11 dapat dilihat pada Gambar 5.