BAB I PENDAHULUAN. baru bermunculan dengan produk mereka yang beraneka ragam. Bertambahnya

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I. PENDAHULUAN. Pemasaran pada dasarnya adalah membangun merek di benak konsumen. Merek menjadi semakin penting karena konsumen tidak lagi puas hanya

BAB I PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mempertahankan konsumen yang sudah ada. Pesatnya perkembangan teknologi dan informasi ini turut memicu

BAB 1 PENDAHULUAN. memilih produk yang sesuai dengan harapannya. Konsekuensi dari perubahan

BAB I PENDAHULUAN. yang mengakibatkan persaingan yang ketat dalam dunia usaha. Sejak dibukanya

BAB I PENDAHULUAN. menempatkan produk yang mudah dijangkau konsumen, dalam hal ini juga. perusahan. Lingkungan bisnis yang bergerak sangat dinamis dan

Bab I PENDAHULUAN. Sebuah merek (brand) mempunyai kekuatan untuk memikat hati UKDW

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan-perusahaan Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing. Menjalankan bisnis

BAB I PENDAHULUAN. Di era modernisasi dan globalisasi seperti sekarang ini teknologi komunikasi dan

BAB I PENDAHULUAN. ketat, karena setiap perusahaan senantiasa berusaha untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat menyebabkan peran

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini permintaan dan kebutuhan konsumen mengalami perubahan dari waktu

BAB I PENDAHULUAN UKDW. harus dapat menjawab tantangan tantangan yang ada di pasar saat ini dan

BAB I PENDAHULUAN. selalu invoatif dalam mengembangkan usahanya. Salah satu kegiatan pokok

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas jasa sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah dan cepat ditiru dan dimiliki oleh siapa

BAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar

BAB I PENDAHULUAN. sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA). Berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pertempuran persepsi konsumen dan tidak lagi sekedar pertempuran produk. Bagi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dipasaran memiliki berbagai jenis merek beserta dengan keunggulan dan

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis. baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), PDB perkapita Indonesia atas dasar

I. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Di dalam hidup, manusia tidak lepas dari berbagai macam kebutuhan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. semakin mengembangkan potensinya untuk dapat bersaing dan merebut market

I. PENDAHULUAN. Lingkungan bisnis bergerak sangat dinamis, serta mempunyai. spesifik disebut konsumen). Semakin ketatnya persaingan toko ataupun

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kebutuhan mereka di pasar. Perusahaan akan mendapat tempat di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat ketat karena setiap

BAB I PENDAHULUAN. meningkat pula diantara para produsen. Menurut Kartajaya (2004:144), merek

Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS PENGARUH BRAND EQUITY

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. berupa: globalisasi, teknologi dan deregulasi. Perkembangan, perubahan, dan

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar menjadi pasar potensial

BAB I PENDAHULUAN. toiletries adalah industri yang memproduksi produk produk konsumen yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dihindari dengan adanya persaingan maka perusahaan-perusahaan akan

BAB I PENDAHULUAN. peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di

I. PENDAHULUAN. sekarang ini. Perusahaan perusahaan melakukan berbagai cara dalam

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini di pasar sepatu Indonesia terdapat beragam merek sepatu baik

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah penduduk indonesia yang sangat besar menjadi pasar yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di

UKDW BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Era globalisasi telah banyak merubah dan meninggalkan paradigma lama

PENDAHULUAN. Latar Belakang. waktu tahun 2010 sampai 2014 (Badan Pusat Statistik, 2015), disertai

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi yang melanda dunia menjanjikan suatu peluang dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. semakin meningkat pula diantara para produsen. Menurut Hermawan. saat yang sama peran brand akan semakin penting.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. Jaman moderen dengan teknologi yang semakin canggih seperti sekarang ini,

BAB I PENDAHULUAN. arah pasar konsumen artinya kondisi pasar di tangan konsumen. Konsumen. bebas menggunakan uang yang dimilikinya serta bebas untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sangat pesat yang disebabkan oleh adanya ide kreatif dan inovatif dari pelaku

BAB I PENDAHULUAN. yang semakin ketat dan berbentuk sangat kompleks. Menghadapi persaingan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Perkembangan pasar yang begitu pesat telah mendorong

BAB I PENDAHULUAN. mereka. Hal ini menyebabkan perusahaan-perusahaan mengalami persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menyebabkan persaingan yang semakin tinggi diantara

BAB I PENDAHULUAN. persaingan antar perusahaan semakin ketat. Setiap perusahaan ingin berhasil

BAB I PENDAHULUAN. ini telah membuat masyarakat mempunyai gaya hidup yang lebih baik dan modern

BAB 1 PENDAHULUAN. sama peran brand akan semakin penting. Dengan demikian brand saat ini

BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS. sebuah produk (Aaker, 1991). Model asli dari ekuitas merek pelanggan

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi dan. mengakibatkan berbagai perilaku manusia sebagai konsumen semakin mengalami

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. masyarakat pengguna telepon genggam atau handphone. Fenomena yang muncul

BAB I PENDAHULUAN. sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin kompleks pula. Hal ini menuntut

BAB 1 PENDAHULUAN. Bab 1 Pendahuluan 1-1

BAB I PENDAHULUAN. memperluas pasar produk dari perusahaan di Indonesia dan di sisi lain, perusahaan domestik maupun dengan perusahaan asing.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman membuat kompetisi dalam dunia pemasaran

BAB 1 PENDAHULUAN 1-1

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam skala kecil dan besar, juga adanya berbagai kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. yang ada di dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persaingan dunia usaha di Indonesia dewasa ini berkembang

BAB 1 PENDAHULUAN. maka keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan besar pula.

BAB I PENDAHULUAN. dan terkait dengan tren yang sedang berlaku. Masyarakat sudah menyadari

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan dunia usaha berjalan sangat pesat, banyak bidang

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan penawaran suatu produk sesuai

BAB I PENDAHULUAN. dan minuman saat ini menyebabkan makin kompetitifnya persaingan, dimana

BAB I PENDAHULUAN. meningkatnya perkembangan dalam dunia bisnis secara otomatis telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk muslim.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan disektor penjualan sepeda motor semakin melesat naik tajam UKDW

UKDW BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pemasaran merupakan ujung tombak bagi suatu perusahaan untuk tetap dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan pertumbuhan dan lahirnya perusahaan-perusahaan, baik itu bergelut dalam

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia.dimana media elektronik yang digunakan dapat sangat

BAB I PENDAHULUAN. kaum hawa. Bahkan kebanyakan dari mereka merasa bangga dengan

BAB I PENDAHULUAN. telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dibandingkan dengan masa-masa

BAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan tiap perusahaan salah satunya adalah untuk menciptakan

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP RASA PERCAYA DIRI PELANGGAN SABUN MANDI NUVO DI SIDOARJO

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan yang sangat kompetitif di era globalisasi sangat sekali memberikan peluang

BAB I PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi telah menuntut adanya perubahan paradigma lama dalam

BAB I PENDAHULUAN. pasar dari sellers market menjadi buyers market sehingga konsumen menjadi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dalam mengkombinasikan fungsi-fungsi pemasaran. produk tersebut dipasaran. Salah satunya adalah bagaimana perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini makin banyak bank yang menyediakan layanan internet banking.

BAB 1 PENDAHULUANAN. banyaknya perusahaan perusahaan yang menawarkan produk yang sejenis

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang semakin ketat. Persaingan yang semakin ketat membuat keberadaan

BAB I PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia menimbulkan banyak perubahan. Perubahan yang paling

PENGARUH EKUITAS MEREK TERHADAP MINAT BELI KONSUMEN KECAP ABC DI SURABAYA (Studi Pada Giant Margerejo Surabaya)

KERANGKA PEMIKIRAN. dan jasa, termasuk proses pengambilan keputusan yang mendahului dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia pemasaran pada saat ini menjadikan suatu peluang serta tantangan bisnis baru untuk memperoleh keuntungan. Berbagai perusahaan baru bermunculan dengan produk mereka yang beraneka ragam. Bertambahnya jumlah produk dan persaingan antar produsen yang ketat akan membuat setiap produsen menyadari suatu kebutuhan untuk memaksimalkan aset-aset perusahaan demi kelangsungan perusahaan. Kuliatas produk sudah menjadi standar yang dapat dengan mudah ditiru dan dimiliki oleh siapapun, sementara satu-satunya atribut yang sulit ditiru adalah merek. Persaingan ketat dalam dunia fashion pada akhir akhir ini menunjukkan bahwa kebutuhan serta perubahan gaya hidup masyarakat meningkat dan semakin peduli pada penampilan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Demikian juga halnya yang terjadi pada perusahaan fashion hijab yang saat ini sedang menjadi trend pada kalangan wanita muslimah berhijab. Wanita muslimah berhijab ingin selalu berpenampilan trendy dan islami menjadi peluang bisnis bagi para pengusaha yang dapat membaca kebutuhan dan keinginan konsumen akan kebutuhan fashion agar terlihat modis namun tetap bisa menggunakan hijab. Pengusaha yang terlibat dalam bidang usaha tersebut harus tahu kebutuhan atau keinginan konsumen, jika pelaku usaha mampu mengidentifikasi kebutuhan konsumen dengan baik, 1

2 mengembangkan produk berkualitas, menetapkan harga, serta mempromosikan produk secara efektif, maka produk-produknya akan laris dipasaran dan tetap unggul dalam persaingan industri fashion. Persaingan dalam era globalisasi akan semakin mengarahkan sistem perekonomian Indonesia ke mekanisme pasar yang memposisikan pemasar untuk selalu mengembangkan dan merebut market share. Salah satu aset untuk mencapai keadaan tersebut adalah merek (brand) produk yang berkembang menjadi sumber aset terbesar bagi perusahaan. Menurut Lannon dalam Muafi (2003:32), Kehidupan masyarakat modern memiliki implikasi pada peran merek, artinya konsumen tidak sekedar menginginkan produk, tetapi juga merek. Sehingga ekuitas merek turut berpengaruh terhadap kondisi emosional konsumen. Widya (2006) menambahkan bahwa, Merek yang kuat akan menghasilkan harga yang menarik dan merek akan muncul dari proses peningkatan kesadaran atas merek dari ikatan emosional. Merek merupakan suatu alat untuk membedakan barang seorang produsen dengan produsen lainnya, serta sebagai suatu alat yang dapat memberikan kebebasan kepada para konsumen untuk menentukan pilihannya. Menurut Kotler dan Keller (2009:334), Ekuitas merek adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa, nilai ini bisa dicerminkan dalam konsumen berfikir, merasa dan bertindak terhadap merek, harga, pangsa pasar profitabilitas yang dimiliki perusahaan.

3 Ekuitas merek merupakan nilai tambah yang dimiliki oleh sebuah merek dari sebuah produk yang diterima oleh konsumen yang dapat menimbulkan perasaan tertentu dalam pribadi konsumen. Ekuitas merek yang bernilai positif di benak pelanggan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan terhadap suatu merek produk tertentu, sebaliknya ekuitas merek yang bernilai negatif dapat mengurangi loyalitas pelanggan. Menurut Aaker (2000) menjabarkan ekuitas merek yang dibentuk dari empat dimensi, yaitu Pertama, kemampuan merek untuk dikenali oleh orang banyak (brand awareness). Kedua, kemampuan merek tersebut dalam membentuk persepsi kualitas produk yang tinggi (perceived quality). Ketiga, adalah kemampuan merek tersebut dalam mempengaruhi orang untuk selalu membeli merek tersebut (brand loyalty). Keempat, adalah merek tersebut sudah berasosiasi kuat dengan produknya (brand association). Perusahaan penting untuk mengetahui posisi merek produknya di benak konsumen dengan mengukur tingkat kesadaran merek sehinga merek tersebut mudah diingat oleh konsumen, karena suatu produk dengan merek yang telah dikenal dan diingat oleh konsumen akan memiliki kemungkinan besar produk tersebut dipilih oleh konsumen untuk dibeli daripada produk dengan merek yang kurang diingat. Perusahaan harus mengetahui jenis asosiasi merek yang muncul pada konsumen ketika konsumen mengingat merek produknya, dengan hal itu maka perusahaan dapat mengetahui asosiasi apa dari mereknya yang selalu diingat oleh konsumen sehingga konsumen dapat dengan mudah mengingat merek tersebut. Perusahaan juga harus mengetahui persepsi

4 konsumen terhadap kualitas produknya yang dapat mencerminkan kepuasan konsumen atas suatu merek produk tersebut, serta mengetahui tingkat kesetiaan konsumen atas merek produknya yang dapat menjadi dasar untuk memprediksi seberapa besar kemungkinan konsumen untuk berpindah ke merek lain. Persaingan yang kompetitif terjadi juga pada produk jilbab, dimana saat ini jilbab telah menjadi trend fashion. Jilbab dengan berbagai warna dan bentuk, menjadikan jilbab sebagai salah satu atribut fashion. Berkembangnya trend fashion hijab ditandai dengan munculnya berbagai ragam variasi dan bentuk jilbab dengan model dan warna yang semuanya bertujuan untuk memberikan berbagai pilihan bagi konsumen dalam memenuhi kebutuhan jilbab. Salah satu bukti pesatnya perkembangan fashion busana muslim khususnya jilbab adalah munculnya brand-brand seperti Rabbani, Dannis, Azka, Almadani, AlMia dan masih banyak lagi, sehingga masyarakat disuguhkan berbagai macam model dan varian harga terkait dengan model jilbab yang ditawarkan. Meningkatnya peminat fashion hijab ini juga membuat para pelaku bisnis busana muslim juga semakin bertambah, sehingga menciptakan persaingan yang kompetitif antar perusahaan busana muslim di Indonesia. Zoya merupakan salah satu perusahaan fashion muslim yang sedang berkembang saat ini telah menyadari persaingan ini. Zoya yang merupakan second branded dari Shafira senantiasa memberikan keyakinan dan harapan kepada para pelanggannya untuk terus memberikan kepuasan kepada mereka

5 melalui inovasi dan pengembangan produk-produk yang berkualitas dan mempunyai nilai lebih, sehingga tampak berbeda dengan produk pesaing. Pada survey Top Brand yang dilakukan oleh majalah marketing dan Froentier Consulting, mampu memberikan ukuran kesuksesan sebuah merek di pasar melalui tiga pengukuran dimensi, yaitu Brand Awarness (top of mind awareness), market share (last used), dan commitment share (future intention). Dapat dikatakan, ketiga variabel ini mampu memberikan gambaran tentang kondisi merek di pasar. Variabel pertama yaitu mind share, mengindikasikan kekuatan merek dibenak konsumen (tingakat kesadaran merek tertinggi). Market share menunjukan kekuatan merek dipasar dalam hal perilaku pembelian aktual konsumen. Variabel ketiga, yaitu commitment share mengidentifikasikan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk membeli merek tersebut di masa yang akan datang (tingkat loyalitas tertinggi). Hasil penelitian pada Busana Muslim di Indonesia menurut Top Brand dapat dilihat pada tabel 1.1 berikut ini : Tabel 1.1 Top Brand Index Busana Muslim 2014 2015 2014 2015 MEREK TBI TOP MEREK TBI TOP Rabbani 21.0% TOP Rabbani 15,9% TOP Dannis 6,7% - Dannis 8.1% - Azka 5,8% - Zoya 8,0% - Almadani 4,8% - Azka 5,7% - Al mia 4.6% - Almadani 5,1% - Zoya 3,9% - Shafira 5,0% - Shafira 3,3% - - - - Nizar 3,3% - - - - Sumber : www.topbrand-award.com

6 Tabel 1.1 diatas dapat diketahui bahwa busana muslim Zoya pada tahun 2014 mendapatkan hasil TBI sebesar 3,9% sedangkan pada tahun 2015 mengalami kenaikan skor mendapatkan hasil TBI sebesar 8,0%. Persaingan brand busana muslim yang cukup ketat Zoya mampu bersaing dengan berbagai jenis brand busana muslim di Indonesia, dari tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 Zoya menempati urutan ke 6 dari 8 jenis brand busana muslim ternama dan pada tahun 2015 Zoya mampu menempati urutan ke 3 dari 6 jenis brand busana muslim mengalahkan brand busana muslim lainnya seperti Almia, Nizar. Pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Top Brand dari banyaknya brand busana muslim yang di Indonesia Zoya mampu menunjukkan peningkatan yang sangat baik, namun penelitian yang dilakukan oleh Top brand index hanya menilai dari tiga komponen yaitu brand awarness,market share dan commitment share sedangkan pada penelitian ini akan meneliti Zoya dengan brand equity dengan menggunakan empat komponen yaitu kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek dan loyalitas merek. Zoya juga memanfaatkan selebriti Indonesia sebagai modelnya dengan harapan agar zoya dapat semakin dikenal oleh masyarakat berbagai kalangan, namun fenomena Zoya merupakan nama feminin yang dipakai di Rusia dan Ukraina sehingga pada masyarakat indonesia terdengar masih asing dan sulit diucapkan serta diingat dibenak konsumen. Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis

7 Ekuitas Merek Busana Muslim merek Zoya (Studi Pada Pelanggan Zoya di Kota Malang). B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka permasalahan yang akan dikaji pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Perusahaan penting untuk mengetahui seberapa kuat busana muslim merek Zoya diingat serta dikenal atau tidak oleh konsumen busana muslim. Seberapa besar presepsi konsumen terhadap kualitas produk Zoya yang dapat menciptakan rasa puas atau tidak oleh konsumen Zoya. Seberapa besar asosiasi merek pada Zoya dapat membentuk citra merek yang baik atau buruk dibenak konsumen, serta seberapa besar kesetiaan konsumen atas merek produk Zoya. Dari rumusan masalah tersebut dapat diajukan beberapa pertanyaan penitian sebagai berikut: 1. Bagaimana kesadaran merek (brand awareness) konsumen terhadap busana muslim merek Zoya? 2. Bagaimana persepsi kualitas (perceived quality) konsumen terhadap busana muslim merek Zoya? 3. Bagaimana asosiasi merek (brand association) konsumen terhadap busana muslim merek Zoya? 4. Bagaimana loyalitas merek (brand loyalty) konsumen terhadap busana muslim merek Zoya?

8 C. Batasan Masalah Pada penelitian ini dibatasi oleh empat elemen ekuitas merek yang digunakan terdiri dari kesadaran merek (brand awareness), persepsi kualitas (perceived quality), asosiasi merek (brand association), loyalitas merek (brand loyalty), tanpa mengikutsertakan aset-aset dari hak merek lain (other propriertary brand assets) (Aaker,1991). D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui kesadaran merek (brand awareness) pelanggan terhadap busana muslim merek Zoya. b. Untuk mengetahui persepsi kualitas (perceived quality) pelanggan terhadap busana muslim merek Zoya. c. Untuk mengetahui asosiasi merek (brand association) pelanggan terhadap busana muslim merek Zoya. d. Untuk mengetahui loyalitas merek (brand loyalty) pelanggan terhadap busana muslim merek Zoya. 2. Manfaat Penelitian Bagi Produsen Busana Muslim Zoya 1) Manfaat kesadaran merek (brand awareness) untuk mengenali atau mengingat kembali busana muslim Zoya di benak pelanggan. 2) Manfaat persepsi kualitas (perceived quality) : a) Memberikan pilihan dalam menetapkan harga optimum. b) Meningkatkan minat para distributor.

9 3) Manfaat asosiasi merek (brand association) untuk membentuk citra tentang merek busana muslim Zoya atau brand image di dalam benak konsumen. 4) Manfaat loyalitas merek (brand loyalty) a) Mengurangi biaya pemasaran b) Meningkatkan penjualan c) Menarik konsumen baru d) Memberi waktu untuk merespon ancaman pesaing