Farras 1 Azzah Al Zahra Farras Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 1 Desember 2011 Karya Kreatif Tanah Air Beta Bagian I: Tujuan Penulis Karya ini diciptakan untuk memberikan pandangan pada apa yang sebenarnya dirasakan oleh Merry. Karya yang telah dibuat oleh Sefryana Khairil dan dasar ceritanya yang dibuat oleh Ari Sihasale akan diulas kembali dengan menceritakan apa isi hati Merry pada konflik-konflik yang terjadi dalam dirinya. Dalam cerita Tanah Air Beta diceritakan si pemeran utama atau Merry menghadapi masalah yang terjadi di dalam keluarganya. Tanah Air Beta bertemakan tentang cinta dan kasih sayang. Novel ini memberitahukan kepada para pembaca bahwa Merry juga sangat ingin menyatukan keluarganya kembali. Banyak orang yang membaca novel ini menganggap Merry cengeng. Padahal jika diperhatikan lebih teliti lagi pembaca dapat menemukan sifat-sifat Merry yang lain dan perlu diperjelaskan seperti contohnya sifatnya yang sangat memberikan kasih sayang kepada kakaknya, temannya, dan mamanya sendiri. Selain itu Merry juga mempunyai sifat yang tegar menghadapi masalah keluarganya. Di dalam buku harian ini ada suatu saat Merry menceritakan perasaannya melalui surat untuk Kakaknya. Merry menceritakan bahwa Ia tidak ingin kehilangan keluarganya. Cerita Tanah Air Beta ini menceritakan kisah masa lalu Merry pada saat terjadinya Referendum di Timor Timur dan Indonesia. Pada saat di tengah cerita ada adegan pada saat Merry sangat merindukan kakaknya Mauro dan Ia ingin bertemu dengan kakaknya. Mamanya bertujuan untuk menemui Mauro tetapi sayangnya Ia tidak mau dan akhirnya Mama Tatiana jatuh sakit.
Farras 2 Pada akhirnya, diceritakan pada saat bahagianya Merry bahwa akhirnya keluarganya pun kembali bersatu. Kakaknya, Mauro telah mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Di dalam cerita Merry dijelaskan menjadi penyebab keluarganya menjadi menyatu kembali. Semua bagian-bagian di dalam novel Tanah Air Beta yang telah dijelaskan di atas akan diceritakan lebih teliti lagi bagaimana perasaan Merry di dalam buku harian Merry.
Farras 3 Bagian II: Karya Kreatif: Kerinduanku Terhadap Kebahagiaan Jembatan Motain, 9 Juni 1999 Jalanan yang sangat panas ini menampakkan wajah orang-orang yang kebingungan. Sedih sekali rasanya aku harus dipisahkan dengan kawankawanku yang lama. Sedih sekali rasanya aku harus berpindah tempat. Sedih sekali rasanya aku dan mama harus menuruti apa yang dikatakan orang-orang itu Hari yang panas ini menjadi hari penentuanku tinggal di mana nantinya Indonesia atau Timor Timur.. Mama pun memilih untuk tetap tinggal di Indonesia Aku akan tinggal disini selamanya bersama Mama, sayang sekali kak Mauro tidak sedang bersama dengan kami Aku berharap, aku dan kak Mauro dapat bersama sekarang Kupang, 4 Juni 2004 5 tahun pun berlalu Bendera merah putih itu tetap berkibar tertiup angin Baru kusadari tanah tempat aku dilahirkan ini telah berubah pesat, badanku pun menjadi jauh lebih tinggi Waktu pun dapat membantuku
Farras 4 untuk pergi menemui kakak yang aku cintai... Setelah waktu yang sangat lama aku tunggu, beberapa lama lagi aku akan menemuimu, kakakku Sekarang pun aku dapat berjalan sendiri menemuinya... Kupang, 7 Juni 2004 CARLO!!! Baru kali ini aku melihat seorang laki-laki menangis dalam kepedihannya. Terlihat rapuh, dan merasa kesepian.. Sungguh sedih sekali hidupnya sekarang ini Tidak ada lagi yang dapat menyayanginya dengan memberikan kasih sayang seperti orang tua kandung Kasian sekali Carlo Tuhan, adilkah semua yang Kau lakukan untuk Carlo? Sekarang dia sendiri Apa Kau tidak pernah mendengar apa isi hatinya sebenarnya? Memang dia suka sekali menjahiliku, tetapi dia tetap teman yang aku sayangi Tuhan jangan biarkan Carlo bersedih. Kupang, 8 Juni 2004 Kak Mauro
Farras 5 Kak Mauro.. Dimana kau? Lama kita tak bertemu.. Betapa kurindukan Kehadiranmu.. Berhari-hari ku menanti.. Betapa kuberharap Kau akan kembali Kak Mauro.. Dimanakah engkau? Lama ku menunggu.. Aku berharap kau akan baik-baik saja.. Terlihat alat komunikasi itu terletak di atas meja Ingin sekali rasanya aku berkomunikasi dengan kak Mauro Ingin sekali rasanya aku mendengarkan suara dari orang yang aku cintai. Tetapi Sedih rasanya, Tuhan tidak menghendaki. Sambungan telepon Indonesia dengan tempat kakakku berada terputus Kakak Aku ingin bertemu dengan kau
Farras 6 Berapa lama lagi aku harus menantimu kak Mauro?? Terdengar seperti ledakan yang keras. Suara yang menggangguku itu membuat panik mama. Waktu bermainku pun tertunda. Sepertinya orangorang militer itu datang.. Tuhan, apakah ini hari terakhirku berada di sini? Tuhan, aku masih ingin hidup di tempat ini Aku masih ingin bernafas menikmati udara yang kuhirup ini Jangan biarkan aku pergi meninggalkan dunia Ternyata suara itu suara motor punya om Abu Bakar! Bannya yang membuatku takut itu meletus di depan rumah! Hahahaha! Kupang, 9 Juni 2004 Rasa senang ini akhirnya menghampiri diriku. Senyumpun terlihat kembali di dalam diriku. Mamapun berencana akan pergi ke perbatasan Motain untuk mengambil surat dari kakakku tersayang. Semoga kabar yang diberikannya adalah kabar baik J
Farras 7 Kupang, 10 Juni 2004 AKU TIDAK AKAN MAU JADI ADIK CARLO! Kupang, 13 Juni 2004 Mana Carlo? Aku mau bilang, kakakku akan datang tidak lama lagi! Biar dia tahu rasa! Kebiasaan jahilnya kepadaku pasti akan hilang! Dia pasti tidak berani menggangguku lagi! HEHEHE! Kupang, 20 Agustus 2004 Kak Mauro lama sekali kita tak bertemu Merry rindu kakak Andaikan kita dapat bersama lagi Sekarang memang saatnya aku harus membalas apa yang telah mama lakukan pada saat masa kecilku. Sudah saatnya aku mengobati mama dari penyakitnya. Semoga mama segera sehat dari penyakitnya. Aku berharap mama akan baik-baik saja
Farras 8 Tuhan, apa yang terjadi dengan Mama? Aku takut mama pergi meninggalkan dunia seperti apa yang dialami mama Carlo Aku tidak mau mama tinggalkanku sendiri Kupang, 21 Agustus 2004 AKU BENCI CARLO! ------ Harmonika. Kak Mauro L Kupang, 30 Agustus 2004 Aku harus temui Dokter Joseph untuk bantu Mama agar tidak sakit lagi. Aku tidak mau Mama pergi meninggalkanku sendiri dalam kesepian. Aku tidak mau kehilangan seorang mama. Tuhan.. Sembuhkan mama! L Aku tahu apa yang sebenarnya terjadi Aku tahu kenapa mama terjatuh sakit Semua karena kak Mauro tidak mau bertemu Mama lagi. Aku tidak bisa diam saja. Aku harus pergi ke Motain temui kak Mauro. Aku harus
Farras 9 menjelaskan apa yang terjadi. Tapi aku tidak tega meninggalkan Mama sendiri di rumah.. Apa yang harus aku lakukan??? Akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi ke perbatasan Motain. Aku harus membantu mama. Aku tidak bisa diam saja. Penyakit yang diderita mama akan jadi semakin parah Tabungan ayamku pun kuputuskan untuk kuhancurkan. Uang ini akan kugunakan untuk membeli makanan Tuhan bantu aku pergi ke Motain dengan selamat. Amin Apakah mama marah saat tau aku pergi meninggalkan rumah tanpa izin? Tetapi aku pergi sekarang bukanlah untuk senang-senang. Aku harus pergi ke Motain untuk kebaikan mama. Kak Mauro mengapa kakak tidak mau bertemu dengan Mama? Mama disini rindu sekali dengan kau, begitupun Merry Aku juga merindukan dirimu Kupang, 31 Agustus 2004 Panasnya terik matahari ini mengalahkan semangatku untuk menemui kak Mauro. Aku tidak ingin berhenti menyerah, tetapi tulangpun terasa seperti teriak, badanpun terasa seperti ditusuk dengan pedang yang panas Kak
Farras 10 Mauro, tegakah engkau melihatku seperti ini?? Tidakkah kakak menyayangiku lagi??? Harus berapa lama lagi aku menunggu kedatanganmu kak Mauro? Harus berapa lama lagi aku harus mengejarmu? Mama. Terdengar perut ini sedang berteriak, terdengar perut ini sedang memainkan musik Perut ini terasa sangat menyiksaku. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Haruskah aku melanjutkan perjalanan ini? Masih jauh sekali jarak yang harus aku tempuh, masih banyak lagi rasa panas yang akan aku rasakan Tuhan. ----- Jika aku dapat memilih, aku lebih memilih untuk tinggal di rumah saja merawat mama, tapi aku takut... Takut akan rasa sedih. Takut akan rasa kepedihan ditinggalkan seorang mama Takut akan rasa kehilangan kasih sayang seorang ibu Aku tidak mau semua itu terjadi Aku berharap
Farras 11 setelah perjalanan yang sudah aku lalui, kakak mau pergi kembali bersamaku dan berkumpul lagi bersama mama Tuhan kabulkan doaku ini Amin. ----- Air. Haus.. Tadi Carlo mengambilkan minum untukku di sawah. Dia juga bantuku pergi ke puskesmas saat aku pingsan. Sayang sekali lelaki berkulit hitam itu mempunyai sifat yang usil. Kalau ada saat aku disuruh memilih menjadi adiknya atau tidak, aku akan memilih tidak! TIDAK MAU! Surat untuk Kak Mauro Kak Mauro... Di mana kau sekarang? Mama dan Merry rindu sekali dengan kakak. Apakah kakak merasakan hal yang sama dengan kami? Merry ingin kita dapat berkumpul kembali. Merry ingin kakak mau bicara dengan Mama Mama sakit. Ia terbaring di rumah Bisakah kakak mendengarkan hati kecil Mama? Merry juga rindu dengan kakak Merry ingin kita dapat bermain bersama lagi. Merry ingin kita dapat bermain harmonika bersama lagi Walaupun harmonika pemberian kakak sudah hilang. Maafkan Merry
Farras 12 kak Mauro. Maafkan Merry tidak dapat menjaganya dengan baik. Merry akan terus berusaha membawa kakak ke hadapan Mama. Merry tidak mau kehilangan mama, Merry pun juga tidak mau kehilangan kakak. Merry ingin semuanya dapat bersatu seperti dulu Dengarkan pintaku Kak Aku tidak akan meminta terlalu banyak. Yang hanya ingin aku dapatkan adalah kebahagiaan satu keluarga Salam Sayang, Adik yang menanti kedatanganmu, Merry. Lapar.. Jembatan Motain, 1 September 2004 Terpegang harmonika baru ini. Senang sekali rasanya aku mendapatkan kembali harmonika yang aku angan-angankan. Aku mainkan lagu Kasih Ibu. Terima kasih Carlo. Harmonika ini sangat berarti untukku. Kupang, 3 September 2004 Semua kesalah pahaman kak Mauro pun sudah tiada. Senang sekali rasanya kak Mauro mau bersama lagi denganku dan Mama. Bahagia sekali rasanya
Farras 13 dapat bercanda tawa lagi dengan kak Mauro dan mama. Senang sekali rasanya melihat mama sudah sehat kembali. Penyakit batuk yang dideritanya kini sudah tiada Tuhan terima kasih atas bantuanmu ++ Kupang, 8 September 2004 Hari yang cerah pun menyambutku di pagi hari ini. Bermain seperti dulu bersama Mama, Kak Mauro, dan Carlo memusnahkan kesedihan Om Abu Bakar pun sudah semakin pandai membaca kalimat, senang sekali! Masamasa ini sangat indah Tuhan, aku hanya ingin berterima kasih atas segalanya. Semua apa yang sudah menjadi pengalaman terbaikku Tercium bau harum masakan mama dari jauh Aku dan kakak pun jalan masuk ke dalam rumah. Terlihat senyum yang sangat lebar di muka mama. Rasanya ingin sekali memeluk mama dengan erat. Kini kusadari kasih seorang ibu sangatlah besar terhadap anaknya. Mama rela berjalan jauh untuk menemukanku dan kak Mauro. Aku ingin bernyanyi untukmu mama. Sebagai tanda kasih sayangku kepadamu KASIH IBU, KEPADA BETA TAK TERHINGGA SEPANJANG MASA
Farras 14