BAB I PENDAHULUAN. Sampali pada tahun 2008 ialah ± 2200mm per tahun dengan jumlah terkecil di bulan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang dengan giat melakukan

BAB 2 LANDASAN TEORI. sama setiap hrinya. Pada bulan-bulan tertentu curah hujan sangat tinggi dan pada

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. bidang produksi, penelitian dan riset, bidang pertahanan dan keamanan, bidang

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdayaguna dan berhasilguna. Dilihat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sejalan dengan kemajuan dan peningkatan taraf kehidupan, maka jumlah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kabupaten Mandailing Natal merupakan daerah yang memiliki potensi sumber daya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. masa yang akan datang. Sedangkan ramalan adalah suatu situasi yang diperkirakan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak terjadinya krisis ekonomi, mengakibatkan lumpuhnya sendi-sendi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang

BAB 1 PENDAHULUAN. berusaha mendapatkan pemenuhan kebutuhan primer maupun sekundernya. Sumber

BAB 1 PENDAHULUAN dan luas perairannya Indonesia adalah Negara

BAB III LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. barang yang dimaksud terdiri dari barang dari dalam negeri, barang dari luar negeri,

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 1 PENDAHULUAN. hasil penjualan yang setinggi-tingginya, memperoleh pelanggan baru, dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan negara agraris karena memiliki tanah yang subur. Karena

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekomoni adalah salah satu hal yang terpenting untuk dipelajari. Karena ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran merupakan masalah ekonomi makro yang berpengaruh langsung bagi

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Semua barang dan jasa sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan ekonomi yang beroperasi

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Seperti diketahui PDRB adalah penjumlahan dari seluruh Nilai Tambah Bruto (NTB)

diperkirakan apa yang akan terjadi dalam bidang ekonomi atau dalam dunia usaha

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. konstan, namun ada beberapa periode yang memperlihatkan keadaan yang ekstrim.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERANCANGAN APLIKASI PERAMALAN PENJUALAN HANDPHONE DENGAN METODE TRIPLE EXPONENTIAL SMOOTHING

BAB 1 PENDAHULUAN. Utara, Indonesia. Ibukota kabupaten ini terletak di Rantauprapat. Kabupaten

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada penelitian ini, data yang diperoleh dari 4 tahun terakhir pada toko

BAB 1 PENDAHULUAN. (fertilitas), tetapi secara bersamaan pula akan dikurangi oleh jumlah kematian

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

TUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA

PERAMALAN PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) PADA TAHUN 2011 DI KABUPATEN DELI SERDANG BERDASARKAN DATA TAHUN TUGAS AKHIR

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. rumah tangga juga ikut meningkat. Di tambah dengan sektor pengolahan,

BAB 2 LANDASAN TEORI. untuk pergerakannya, dan digunakan untuk transportasi darat. Umumnya

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. 2.1 Produk Domestik Regional Bruto

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN DAN KAITANNYA DALAM PERAMALAN LABA PADA PD. RAMATEX. Nama : Desty Trisnayannis NPM :

BAB 3 ANALISA DATA. produksi kelapa sawit dari tahun 2007 sampai dengan tahun Tabel 3.1 Data Produksi Kelapa Sawit di

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Penduduk adalah orang-orang yang tinggal atau menetap dalam sebuah wilayah

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Air bersih merupakan kebutuhan pokok manusia, dimana kebutuhan nya dari

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. Untuk mencapai tujuan tersebut maka pemerintah berusaha membuat suatu kebijakankebijakan

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. jagung antara lain produktifitas, luas panen, dan curah hujan. Pentingnya

Bab 3 Metode dan Perancangan Sistem

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Provinsi Daerah Tingkat (dati) I Sumatera Utara, terletak antara 1-4 Lintang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 2 LANDASAN TEORI

PERAMALAN KERUSAKAN HUTAN TAMAN NANI WARTABONE DI GORONTALO METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL GANDA DAN REGRESI LINIER SEDERHANA

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa. situasi dan kondisi di masa yang akan datang.

ANALISIS JUMLAH CALON MAHASISWA BARU TAHUN 2010 DI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesejahteraan penduduk merupakan suatu tujuan penting yang ingin dicapai setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. energi perlu dilaksanakan secara berdaya guna dan berhasil guna. Disisi lain

BAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan yang sangat serius untuk diperhatikan dan dikaji

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia meteorologi diasuh dalam Badan Meteorologi dan Geofisika di Jakarta

PENGGUNAAN METODE SMOOTHING EKSPONENSIAL DALAM MERAMAL PERGERAKAN INFLASI KOTA PALU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. daerah dapat diukur dari besarnya PDRB di daerah tersebut. Demikian juga dengan

TUGAS AKHIR NOVITA PRASASTI GRACELYA SIANTURI

BAB 1 PENDAHULUAN. Kabupaten Serdang Bedagai memiliki area seluas 1.900,22 km 2 yang terdiri

BAB 1 PENDAHULUAN. meteorolgi dan Geofisika yang salah satu bidangnya ialah iklim.

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. meteorologi dan geofisika yang salah satu bidangnya adalah iklim.

(FORECASTING ANALYSIS):

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesempatan kerja bagi setiap warga Negara Indonesia merupakan hak yang dijamin

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

HUJAN DI KOTA PERAMALAN JUMLAH CURAH MEDAN PADA TAHUN 2010 TUGAS AKHIR IRDA AMELIA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PERAMALAN PENJUALAN TIKET PESAWAT PADA CV. VIDO JAYA TOUR DAN TRAVEL

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menunjukkan tingkat kesejahteraan penduduk adalah

ANALISIS PERAMALAN PENJUALAN PADA USAHA MIE AYAM MAHMURI DI TAMBUN BEKASI AGUS WIDODO / / 3EA26 DP : SRI KURNIASIH AGUSTIN, SE.

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING GANDA UNTUK MEMPREDIKSI NILAI PENJUALAN BARANG BARANG ELEKTRONIK PADA TOKO MITRA ELEKTRONIK

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

SISTEM PERAMALAN PERSEDIAAN UNIT MOBIL MITSUBISHI PADA PT. SARDANA INDAH BERLIAN MOTOR DENGAN MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Provinsi Sumatera Utara tergolong ke dalam daerah yang beriklim tropis. Ketinggian permukaan daratan Provinsi Sumut sangat bervariasi, sebagian daerahnya datar, hanya beberapa meter di atas permukaan laut, beriklim cukup panas bisa mencapai 35,8ºC, sebagian daerah berbukit dengan kemiringan dan landai, beriklim sedang dan sebagian lagi berada pada daerah ketinggian yang suhu minimalnya bisa mencapai 13,4ºC. Meskipun tergolong ke dalam daerah beriklim tropis namu provinsi Sumut sering dituruni hujan. Namun akibat pemanasan global dan perubahan iklim yang terjadi saat ini membuat suhu di Sumut naik khususnya di kota Medan sebagai daerah perkotaan. Hujan sangat penting di Sumatera Utara terutama di daerah dataran tinggi sebagai lokasi pertanian. Banyaknya curah hujan di Sumut menurut Badan Meteorologi Sampali pada tahun 2008 ialah ± 2200mm per tahun dengan jumlah terkecil di bulan Februari yaitu sebanyak 15mm dan terbanyak di bulan Agustus yaitu sebanyak 257mm, sedangkan menurut Badan Meteorologi Polonia ialah ± 2440mm per tahun dengan jumlah terkecil di bulan Februari yaitu sebanyak 16mm dan terbanyak di bulan Oktober yaitu sebanyak 364mm. Dengan demikian pemanasan global sekarang ini memungkinkan perubahan tingkat curah hujan di tahun berikutnya.

Mengingat pentingnya curah hujan di Sumut maka penulis merasa tertarik dan terdorong untuk mengadakan penelitian tentang banyaknya hari hujan di kota Medan berdsrkn data dari BMG SMPLI dengan judul PERAMALAN JUMLAH CURAH HUJAN DI KOTA MEDAN PADA TAHUN 2010. 1.2.Identifikasi Masalah Sesuai dengan judul di atas, maka yang menjadi permasalahan adalah bagaimana meramalkan jumlah curah hujan di kota Medan pada tahun 2010. Di mana jumlah hari hujan setiap tahunnya dapat diketahui apakah berkurang atau bertambah. 1.3.Batasan Masalah Untuk mengarahkan penelitian ini agar tidak menyimpang dari sasaran yang diuji maka perlu membuat batasan ruang lingkup permasalahan. Sebagai batasan masalah ini adalah hanya terbatas pada analisa untuk mengetahui tingkat kenaikan/penurunan jumlah curah hujan serta memperkirakan jumlah curah hujan di kota Medan pada tahun 2010.

1.4.Maksud dan Tujuan Penelitian Adapun maksud dari penulis adalah untuk mengamati dan memberikan penyajian data yang diharapkan dapat dipergunakan seefisien mungkin bagi pihak-pihak yang dapat membangun kesejahteraan masyarakat. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran berapa besarnya jumlah curah hujan kalau diramalkan pada tahun 2010 yang akan datang. 1.5.Lokasi Penelitian Penelitian atau pengumpulan data mengenai peramalan jumlah curah hujan di kota Medan pada tahun 2010 berdasarkan data tahun 2007-2008 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) di Sumatera Utara Jl. Asrama no.179 Medan. 1.6.Metodologi Penelitian Metode yang digunakan penulis adalah dengan cara sebagai berikut : 1. Penelitian Kepustakaan Penelitian kepustakaan yaitu metode pengumpulan data untuk memperoleh data dan informasi dari perpustakaan dengan membaca buku-buku, referensi dan bahanbahan yang bersifat teoritis yang mendukung penulisan tugas akhir.

2. Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data untuk keperluan riset ini, penulis lakukan dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian disusun dan disajikan dalam bentuk angkaangka dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang sekumpulan data tersebut. 1.7.Metode Analisis Perhitungan dilakukan untuk meramalkan berapa jumlah curah hujan di kota Medan pada tahun 2010 dengan menggunakan Double Exponential Smoothing (Pemulusan Eksponensial Ganda). Metode smoothing (metode pemulusan/pelicin) merupakan teknik meramal dengan cara mengambil rata-rata dari nilai beberapa periode yang lalu untuk menaksir nilai pada periode yang akan datang. Dalam metode ini data historis digunakan untuk memperoleh angka yang dilicinkan atau diratakan. Dalam metode ini peramalan dilakukan dengan mengulang perhitungan secara terus-menerus dengan menggunakan data terbaru. Setiap data diberi bobot, data yang lebih baru diberi bobot yang lebih besar. Pada peramalan jumlah curah hujan tahun 2011 yang menggunakan Double Exponential Smoothing memiliki tahap-tahap dalam menentukan ramalan. Peramalanperamalan yang dipergunakan dalam penerapan metode Double Exponential

Smoothing adalah seperti yang akan diuraikan di bawah ini. Persamaan ini terkenal dengan nama Metode atau Teknik Brown s One Parameter Linier Exponential Smoothing, yaitu sebagai berikut : a. Menentukan Smoothing Pertama (S t ) S t : α X t + (1- α) S t-1 S t : smoothing pertama periode t X t : nilai real periode t S t-1 : smoothing pertama periode t-1 b. Menentukan smoothing kedua (S ) S t : α S t + (1 α) S t-1 S t-1 : smoothing kedua periode t-1 c. Menentukan besarnya konstanta a t : 2 S t S t d. Menentukan besarnya slope b t : α (S -S ) 1 α e. Menentukan besarnya forecast F t+m : a t + b t (m) di mana m adalah jumlah periode ke depan yang diramalkan. 1.8.Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang diuraikan untuk memberikan kerangka atau gambaran dari tugas akhir ini, yaitu sebagai berikut :

BAB 1 : PENDAHULUAN Pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan, lokasi penelitian, metodologi penelitian, metode analisis, sistematika penulisan. BAB 2 : LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tentang pengertian peramalan, produksi kebutuhan dan metode Double Exponential Smoothing. BAB 3 : ANALISA DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang cara penggunaan rumus yang telah ditentukan oleh penulis untuk melakukan evaluasi terhadap penelitian. BAB 4 : IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang digunakan untuk analisis penelitian. BAB 5 : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini merupakan bab penutup yang merupakan kesimpulan dari pembahasan serta saran-saran penulis berdasarkan kesimpulan yang didapat.