BAB 2 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET. 2.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II RUANG LINGKUP PERUSAHAAN

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK. A. Sejarah Singkat Badan pusat Statistik (BPS) oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan (Directure Vand

BAB III SEJARAH DAN STRUKTUR BPS

PERAMALAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO (PDRB) KABUPATEN NIAS PADA TAHUN RIZKA RAHMI ZEBUA

BAB II TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

BAB 3 STRUKTUR ORGANISASI BADAN PUSAT STATISTIK

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 3 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK

BAB II PROFIL BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MEDAN. A. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik Kota Medan

KEPPRES 6/1992, KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK

BAB 3 GAMBARAN UMUM TEMPAT RISET

BAB 2 GAMBARAN UMUM. Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Lembaga Negara Non Departemen. BPS

PERAMALAN JUMLAH PRODUKSI PADI DI SUMATERA UTARA UNTUK TAHUN 2008 TUGAS AKHIR EFRINA SINAGA

BAB II GAMBARAN UMUM

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1992 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, SUSUNANORGANISASI, DAN TATA KERJA BIRO PUSAT STATISTIK

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 1998 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pada bagian ini akan di jelaskan tentang sejarah dibentuknya BPS

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 86 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PUSAT STATISTIK

PERAMALAN NILAI PENJUALAN ENERGI LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) CABANG BINJAI UNTUK TAHUN 2008

PERAMALAN PRODUKSI JAGUNG KABUPATEN SIMALUNGUN PADA TAHUN 2012 TUGAS AKHIR SYAIPUL BAHRI STM

TUGAS AKHIR RESTI FERONIKA PURBA

PROYEKSI PRODUKSI KELAPA SAWIT DI INDONESIA PADA TAHUN CHRISTINE NATALIA MANURUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 23 TAHUN 2003 TENTANG ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PUSAT STATISTIK KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 65 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

BAB II GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK KOTA MAGELANG

BUPATI PACITAN PERATURAN BUPATI PACITAN NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH PROPINSI BALI NOMOR : 61 TAHUN : 2000 SERI : D NO.55 GUBERNUR BALI KEPUTUSAN GUBERNUR BALI NOMOR 78 TAHUN 2000

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 48 TAHUN 2016 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 1975 TENTANG PENYEMPURNAAN SEKRETARIAT JENDERAL DEWAN PERTAHANAN KEAMANAN NASIONAL

Perda Kab. Belitung No. 24 Tahun

Badan Pusat Statistik

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 21 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 4 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143 TAHUN 1998 TENTANG BADAN ADMINISTRASI KEPEGAWAIAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1065 TAHUN 2003 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR : 5 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2006 TENTANG BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 25 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BAB 3 GAMBARAN UMUM BADAN PUSAT STATISTIK Sejarah Singkat BPS (Badan Pusat Statistik) A. Masa Pemerintahan Hindia Belanda

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 82 TAHUN 2007 TENTANG BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

2. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041);

PERATURAN MENTERI PERTANIAN. NOMOR : 301/Kpts/OT.140/7/2005 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 1993 TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 50 TAHUN 1997 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 13 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 03 TAHUN 2008 TENTANG

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 1991 TENTANG BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2005 TENTANG

BUPATI PULANG PISAU PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI PULANG PISAU NOMOR 54 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA MOJOKERTO NOMOR 34 TAHUN 2008 TENTANG WALIKOTA MOJOKERTO,

PERATURAN DAERAH KOTA KUPANG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 134 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KEBUMEN

: 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; 2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 86 TAHUN 2008 TENTANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

Bab III Profil Pemerintah Kabupaten Bengkalis

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 06 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1980 TENTANG BADAN TENAGA ATOM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2000 TENTANG PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR: 2 TAHUN 2000

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 27 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2006 TENTANG BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

BUPATI MANDAILING NATAL

Profil Badan Kepegawaian Daerah Kota Mataram

PERPUSTAKAAN NASIONAL R.I. KEPUTUSAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 6 TAHUN 2004 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 81 TAHUN 2006 TENTANG BADAN NASIONAL PENEMPATAN DAN PERLINDUNGAN TENAGA KERJA INDONESIA

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR : 13 TAHUN 2003 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT DAERAH KOTA TASIKMALAYA

MENTERI PERTANIAN REPUBLIK INDONESIA. KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN Nomor : 599/Kpts/Org/8/1982. Tentang

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 1998 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS, FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI SEKRETARIAT NEGARA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 109 TAHUN 1993 TENTANG BADAN KOORDINASI KELUARGA BERENCANA NASIONAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 95 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BATANG HARI NOMOR 26 TAHUN 2004 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 1980 TENTANG. Presiden Republik Indonesia,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2004 TENTANG KOMISI NASIONAL LANJUT USIA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BONDOWOSO PERATURAN DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG

: KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN. NOMOR : 556/MPP/Kep/10/1999

2 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara Repub

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2005 TENTANG

Transkripsi:

BAB 2 SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET 2.1 Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali dalam dua masa yaitu : masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan Jepang. 2.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 1. Pada bulan Februari 1920, Kantor Statistik pertama kali didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan dan Perdagangan, dan Kependudukan di Bogor. Kantor diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistika. 2. Pada bulan Maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberikan tugas merencanakan tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang Statistik Indonesia.

3. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Central Kantor Voor Statistik (CKS) atau kantor statistik yang dipindahkan di Jakarta. Bersama dengan itu beralih juga pekerjaan Mekanisme Statistik Perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) 2.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 1. Pada bulan Juni 1944, pemerintah Jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang dan militer. 2. Pada masa itu Central Kantor Voor Statistik (CKS) diganti menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu. 2.1.3 Masa Kemerdekaan Republik Indonesia 1. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkat Umum Republik Indonesia). Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai hasil dari perjanjian Linggarjati. Sementara itu pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali CKS.

2. Berdasarkan Surat Edaran Kementrian Kemakmuran tanggal 12 Juni 1950 Nomor 219/S.C. KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik dan berada di bawah pertanggung jawaban menteri kemakmuran. 3. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 maret 1952 Nomor P/44, lembaga PKS berada di bawah ini dan tanggung jawab Menteri Perekonomian. Selanjutnya Keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 Nomor 18.099/MKPS dibagi menjadi 2 bagian yaitu disebut sebagai Afdeling A, dan bagian Tata Usaha yang disebut sebagai Afdeling B. 4. Dengan Keputusan Presiden RI Nomor 131 Tahun 1957, Kementrian Ekonomi dipecah menjadi Kementrian Perdagangan dan Kementrian Perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan Presiden RI Nomor 172 Tahun 1957, terhitung sejak tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistika. 2.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 1. Pada pemerintahan Orde Baru khususnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan dan evaluasi pembangunan, untuk mendapatkan statistik yang handal, lengkap, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistika. 2. Dalam masa Orde Baru ini Biro Pusat Statistika telah mengalami 4 (empat) kali perubahan struktur organisasi. a. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 tentang organisasi BPS

b. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 tentamg organisasi BPS c. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 1992 tentang kedudukan, tugas dan fungsi, susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik. d. Undang-undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik e. Keputusan Presiden RI Nomor 86 Tahun 1998 tentang Biro Pusat Statistik f. Keputusan kepala BPS Nomor 100 Tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja BPS g. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik 3. Tahun 1968, ditetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintah Nomor 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS. Pada tanggal 17 Juni 1988 dengan Keputusan Presiden nomor 86 tahun 1998 ditetapkan Biro Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru. 2.1.5 Visi Dan Misi Biro Pusat Statistik a. Visi Biro Pusat Statistik Biro Pusat Statistik mempunyai misi menjadikan informasi statistik sebagai tulang punggung informasi pembangunan nasional dan regional,

didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir. b. Misi Biro Pusat Statistik Dalam perjuangan pembangunan nasional Biro Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyajian dan statistik yang bermutu handal, efektif, dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat arti dan kegunaan statistik dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik. 2.1.6 Program pengembangan Statistik Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Biro Pusat Statistik membagi ke dalam 4 pokok, yaitu : 1. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik 2. Program penyempurnaan sistem informasi 3. Program pendidikan dan pelatihan aparatur negara 4. Progran peningkatan sarana dan prasarana aparatur negara. 2.2 Ruang Lingkup Kegiatan Biro Pusat Statistik 2.2.1 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Biro Pusat Statistik Biro Pusat Stastistik sebagai lembaga pemerintahan non departemen yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Presiden (kepres Nomor 86 Tahun 1998),

dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan kepada beberapa ketentuan perundang - undangan : 1. Undang undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang statistik 2. Keputusan Presiden Nomor 86 Tahun 1998 Biro Pusat Statistik 3. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1991 tentang penyelenggaraan statistik Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Fungsi yang diselenggarakan Biro Pusat Statistik : 1. Perumusan kebijaksanaan nasional di bidang statistik 2. Penyelenggaraan statistik dasar 3. Menyusun rencana dan program nasional di bidang statistik 4. Koordinasi dan kerja sama statistik dengan instansi pemerintah, lembaga, organisasi, perorangan, dan unsur masyarakat lainnya. 5. Pelayanan data dan informasi serta hasil statistik kepada pemerintah masyarakat secara berkala dan sewaktu waktu baik dari hasil penyelenggara statistik 6. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden dan penggunaan statistik

7. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan, pengendalian dan pengawasan administrasi dan di lingkungan BPS. 2.2.2 Tata Kerja Biro Pusat Statistik Para deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang dan tugas mereka masing masing. Kemudian para deputi melaporkan kepada kepala BPS. Setiap pimpinan satuan unit organisasi kelompok jabatan fungsional lingkungan BPS dalam melaksanakan tugas wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, baik dalam lingkungan masing - masing satuan unit organisasi di lingkungan BPS, maupun dengan instansi lain dari luar BPS sesuai dengan bidang dan tugasnya masing masing. 2.2.3 Alasan Pemakaian Komputer di Biro Pusat Statitik Mengingat semakin meningkatnya jumlah data yang diolah, sehingga perlu dibantu oleh suatu alat pengolahan data yaitu komputer. BPS adalah suatu instansi pemerintah Indonesia yang menggunakan komputer sebagai alat bantu. Dengan semakin beragamnya jenis statistik yang diperlukan BPS secara lanjut harus meremajakan pengolahan data baik perangkat lunak maupun pengolahan. 2.3 Struktur Organisasi Biro Pusat Statistik Sebagaimana dimuat dalam lampiran struktur organisasi kantor pada Biro Pusat Statistik Sumatera Utara dipimpin oleh seorang kepala yang dibantu oleh bagian tata usaha.

Di samping itu kepala dibagi oleh bagian tata usaha yang terdiri dari: 1. Sub Bagian Urusan Dalam 2. Sub Bagian Perlengkapan 3. Sub Bagian Keuangan 4. Sub Bagian Kepegawaian Sedangkan bidang penunjang statistik dibagi menjadi 5 bagian: 1. Bidang Statistik Produksi 2. Bidang Statistik Distribusi 3. Bidang Statistik Pengolahan Data 4. Bidang Statistik Kependudukan 5. Neraca Wilayah dan Analis Setiap bidang mempunyai tugas tugas yaitu : a. Bidang Statistik produksi mempunyai tugas melaksanakan statistik pertanian, Industri serta Statistik Konstruksi Pertambangan dan Energi b. Bidang Statistik Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan statistik Demografi dan rumah tangga, statistik ketenagakerjaan serta statistik kesejahteraan c. Bidang Statistik Pengolahan Data mempunyai tugas melaksanakan kegiatan Penyediaan Data, Penyusunan Sistem dan Program serta Operasi Pengolahan Data dengan Komputer

d. Sedangkan Bidang Wilayah dan Analisa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan penyusunan Neraca Produksi, Neraca Konsumsi, dan Akutansi Penyajian dan Analisis serta Kegiatan Penerangan Statistik Dalam pembagian tugas yang diketahui dapat diuraikan menurut tugas masing-masing bagian yaitu: 2.3.1 Tugas Bagian Tata Usaha 1. Menyusun program tahunan 2. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan 3. Mengatur dan melaksanakan urusan penyelenggaraan berbagai pelatihan teknis dan pelatihan administrasi 4. Mengatur dan melaksanakan urusan pelayanan administrasi lainnya kepada semua pihak satuan kerja di lingkungan Kantor Statistik Propinsi 5. Membantu Kepala Kantor Statistik Propinsi dalam Pengendalian kegiatan dan Pengendalian anggaran 6. Menyusun laporan kegiatan secara berkala 7. Menyelesaikan tugas yang diberikan secara langsung oleh atasan 2.3.2 Tugas Bidang Statistik Produksi 1. Menyusun program tahunan 2. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat di Bidang Statistik Produksi

3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan 4. Mengatur dan melaksanakan penerimaan pemeriksaan dokumen hasil pengumpulan data statistik produksi 5. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan 6. Bersama- sama dengan bidang pengolahan data mengatur menyiapkan pengolahan data statistik produksi melalui komputer sesuai dengan yang ditetapkan 2.3.3 Tugas Bidang Statistik Distribusi 1. Menyusun program kerja tahunan 2. Membantu kepala kantor statistik, propinsi atau pemimpin proyek / pimpinan bagi proyek statistik 3. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan 4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik distribusi 5. Mengatur dan melaksankan pengolahan data statistik secara sederhana sesuai dengan yang telah ditetapkan 6. Menyusun laporan kegiatan bidang secara berkala dan sewaktu waktu

2.3.4 Tugas Bidang Pengolahan Data 1. Menyusun program kerja tahunan 2. Meneliti jenis data yang diolah melalui komputer dan bersama sama dengan bidang yang bersangkutan serta menentukan sistem pengolahan dengan komputer 3. Mengatur pembuatan sistem program pelaksanaan penyiapan data dan operasi pengolahannnya 4. Mengatur dan melaksankan penerimaan dokumen yang diolah dengan komputer 5. Mengatur dan melaksanakan tugas yang lansung diberikan oleh atasan 2.3.5 Tugas Bidang Statistik Kependudukan 1. Menyusun program kerja tahunan 2. Melaksanakan stastistik demografi dan rumah tangga, ketenagakerjaaan, kesehjahteraan rakyat dan statistik kependudukan lainnya yang ditentukan 3. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksanaan lapangan 4. Melakukan pembinaan, pengamatan lanjut dan pengawasan lapangan terhadap pelaksanaan kegiatan statistik kependudukan 5. Mengatur dan menyiapkan dokumen dan hasil pengolahan statistik kependudukan melalui komputer sesuai dengan jadwal yang ditentukan

2.3.6 Tugas Bidang Neraca Wilayah Dan Analisa 1. Menyusun program kerja tahunan 2. Menyusun dan melaksanakan penerangan kegiatan statistik baik kepada masyarakat, instansi lainnya maupun media massa.