Petunjuk Praktis. Nikon Auto Level. Kawasan Niaga Selatan Blok B-15 Bandar Kemayoran, Jakarta 10610

dokumen-dokumen yang mirip
Pengukuran Sipat Datar Memanjang dan Melintang A. LATAR BELAKANG

PENGUKURAN WATERPASS

BAB I PENDAHULUAN. diselesaikan secara matematis untuk meratakan kesalahan (koreksi), kemudian

PRINSIP KERJA DAN PROSEDUR PENGGUNAAN THEODOLITE. Prinsip kerja optis theodolite

MODUL III WATERPASS MEMANJANG DAN MELINTANG

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok 2 1

PANDUAN PENYETELAN THEODOLIT DAN PEMBACAAN SUDUT (Latihan per-individu dengan pengawasan Teknisi Laboratorium)

MODUL AJAR PRAKTIKUM POLIGON & TACHIMETRI DAFTAR ISI BUKU MODUL PRAKTIKUM POLIGON DAN TACHIMETRI PENYETELAN THEODOLITH DAN PEMBACAAN SUDUT

PROFIL MEMANJANG. Program Studi D3/D4 Teknik Sipil ITS. Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

5/16/2011 SIPAT DATAR. 1

METODA-METODA PENGUKURAN

MODUL KULIAH ILMU UKUR TANAH JURUSAN TEKNIK SIPIL POLIBAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

PROPOSAL KEGIATAN SURVEI PENGUKURAN DAN PEMETAAN

Gambar 1. Skema sederhana pesawat Theodolit.

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 4-5 : METODE PENGUKURAN SIPAT DATAR

LEVELLING 3 SIPAT DATAR MEMANJANG & MELINTANG (UNTUK MENDAPATKAN BENTUK PROFIL POT.TANAH) Salmani,, ST, MS, MT 2012

CONTOH LAPORAN PRAKTIKUM SURVEY PENGUKURAN MENGGUNAKAN ALAT WATERPAS

P E N G U K U R A N S I P A T D A T A R

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Pita ukur... 2 Gambar 2. Bak ukur... 3 Gambar 3. Pembacaan rambu ukur... 4 Gambar 4. Tripod... 5 Gambar 5. Unting-unting...

BAB III PELAKSANAAN PEKERJAAN. Pengukuran Detail Rehabilitasi Jaringan Irigasi tersier Pada UPTD. Purbolinggo

4.1.3 PERALATAN PENDUKUNG SURVEY UKUR TANAH

Civil Engineering Diploma Program Vocational School Gadjah Mada University. Nursyamsu Hidayat, Ph.D.

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH

MAKALAH SURVEY DAN PEMETAAN

dimana, Ba = Benang atas (mm) Bb = Benang bawah (mm) Bt = Benang tengah (mm) D = Jarak optis (m) b) hitung beda tinggi ( h) dengan rumus

LAPORAN PRAKTIKUM PEMETAAN SUMBERDAYA LAHAN (Pengukuran Beda Tinggi dengan Sipat Ukur Datar Profil Memanjang)

Pengukuran Tachymetri Untuk Bidikan Miring

TIM PENYUSUN LAPORAN PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH DENGAN WATERPASS MEI 2014

BAB VII PENGUKURAN JARAK OPTIS

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN BEDA TINGGI MENGGUNAKAN ALAT THEODOLIT Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Dasar Teknik

Contoh soal : Hitung Beda Tinggi dan Jarak Psw-Titik Horisontal apabila diketahui : TITIK A BA= 1,691 BT = 1,480 BB = 1,296 ta = 1,530 Z = 90'51'02"

BAB. XVI. THEODOLIT 16.1 Pengertian 16.2 Bagian Theodolit

Ilmu Ukur Tanah (Plan Survaying)

Pengukuran Poligon Tertutup Terikat Koordinat

PENGERTIAN ALAT UKUR TANAH DAN ALAT SURVEY PEMETAAN

PEMETAAN SITUASI DENGAN PLANE TABLE

EVALUASI TITIK KONTROL TINGGI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DENGAN METODE PENGUKURAN KERANGKA DASAR VERTIKAL BENCH MARK (BM)

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG STAKE OUT DAN MONITORING

BAB I PEMETAAN 1. PENDAHULUAN 2. MAKSUD DAN TUJUAN 3. TEORI a. Skala

MATERI PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI SEKTOR KONSTRUKSI SUB SEKTOR BANGUNAN GEDUNG EDISI 2011 JURU UKUR BANGUNAN GEDUNG PENGUASAAN PERALATAN UKUR

Pengukuran dan Pemetaan Hutan : PrinsipAlat Ukur Tanah

PRAKTIKUM PERALATAN SURVEY

alat ukur waterpass dan theodolit

SURVEYING (CIV -104)

Sipat datar / Levelling/ Waterpassing

Materi Praktikum PSDHL Sem Awal 2012/2013

ALAT UKUR SIFAT RUANG (THEODOLITE)

Bahan ajar On The Job Training. Penggunaan Alat Total Station

PENGUKURAN BEDA TINGGI / SIPAT DATAR

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Ukur Tanah adalah suatu ilmu yang mempelajari cara-cara pengukuran yang

BAB VI PERALATAN UKUR SUDUT/ ARAH

BAB I PENDAHULUAN. A. Deskripsi. B. Prasyarat. C. Petunjuk Penggunaan Modul

TUGAS ILMU UKUR TANAH 2 TENTANG THEODOLIT. Disusun Oleh : URLY SAFRU Dosen : Ir. Jonizar, M.T / Natawira Hadi Kusuma, S.

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ILMU UKUR TANAH 1 SENTERING, PENGATURAN SUMBU I VERTIKAL DAN PEMBACAAN SUDUT PADA TEODOLIT FENNEL KASSEL

3.4 PEMBUATAN. Program D3/D4 Teknik Sipil FTSP ITS Mata Kuliah : Ilmu Ukur Tanah

MAKALAH ILMU UKUR TANAH

DASAR-DASAR PENGUKURAN BEDA TINGGI DENGAN ALAT SIPAT DATAR

BUKU BAHAN AJAR SURVEYING 1

Pemetaan situasi dan detail adalah pemetaan suatu daerah atau wilayah ukur

DAFTAR ISI. BAB II STANDAR KOMPETENSI Peta Paket Pelatihan Pengertian Unit Standar Kompetensi Unit Kompetensi yang Dipelajari..

PENGUKURAN SUDUT, BEDA TINGGI DAN JARAK

Pemetaan Situasi dengan Metode Koordinat Kutub di Desa Banyuripan, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten

Pertemuan Pengukuran dengan Menyipat Datar. Can be accessed on:

TEORI SIPAT DATAR (LEVELLING)

2/6/2014 PENGUKURAN SUDUT

BAB IV METODE PENELITIAN

Metode Ilmu Ukur Tanah

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

TUJUAN : INFASTRUKTUR : JARINGAN JALAN JARINGAN IRIGASI JARINGAN RAWA PEMUKIMAN

Kesalahan Sistematis ( Systhematical error ) Kesalahan acak ( Random error ) Kesalahan besar ( Blunder )

MODUL PROGRAM KEAHLIAN MEKANISASI PERTANIAN KODE MODUL SMKP2K01MKP

PENGENALAN MATA KULIAH SURVEY DIGITAL

SURVEYING (CIV-104) PERTEMUAN 7 : PENGUKURAN DENGAN TOTAL STATION

Tugas 1. Survei Konstruksi. Makalah Pemetaan Topografi Kampus ITB. Krisna Andhika

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN

ba - bb j Gambar Pembacaan benang jarak pada bak ukur

Ir. Atut Widhi Karono APA PERANAN GEODESI DIAREA OILFIELD- ONSHORE PROJECT. Penerbit Ganesha Ilmu Persada

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi yang diproyeksikan

ANGKA UKUR. Angka ukur diletakan di tengah-tengah garis ukur. Angka ukur tidak boleh dipisahkan oleh garis gambar. Jadi boleh ditempatkan dipinggir.

Gambar Penentuan sudut dalam pada poligon tertutup tak. terikat titik tetap P 3 P 2 P 5 P 6 P 7

Jaring kontrol vertikal dengan metode sipatdatar

MODUL PROGRAM KEAHLIAN MEKANISASI PERTANIAN KODE MODUL SMKP2K04-05MKP

KURIKULUM SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

Tujuan Khusus. Tujuan Umum

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu Geodesi mempunyai dua maksud yaitu:

Can be accessed on:

LAPORAN PEMETAAN DIGITAL

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

UJIAN NASIONAL Tahun Pelajaran 2011/2012 SOAL TEORI KEJURUAN

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

KAJIAN PENENTUAN LUAS TANAH DENGAN BERBAGAI METODE. Seno Aji 1) Dosen Fakultas Teknik Universitas Merdeka Madiun

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI

INSTRUKSI KERJA PEMAKAIAN ALAT LABORATORIUM PEDOLOGI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Maksud dan Tujuan Penulisan

Gambar 2.1. Gambar Garis Kontur Dari Suatu Permukaan Bumi

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI REKAYASA

ILMU UKUR TANAH. Oleh: IDI SUTARDI

Pengukuran dan pemetaan teristris sungai

Transkripsi:

Petunjuk Praktis Nikon Auto Level Kawasan Niaga Selatan Blok B-15 Bandar Kemayoran, Jakarta 10610

1 Pengenalan Alat Auto level atau alat sipat datar adalah alat yang digunakan untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukann bumi secara teliti. Akurasi yang dihasilkan bisa sampai dengan millimeter. Gambar bagian alat : PT DATASCRIP Telp : (021)6544515 Fax : (021)6544811-13 Hal. 1

2 PENGUKURAN SIPAT DATAR 2.1. CENTERING ALAT Centring alat merupakan pekerjaan untuk menyeimbangkan alat agar benarbenar datar. Dirikan tripod/statif di atas patok acuan, usahakan kepala tripod datar. Pasang alat diatas di kepala tripod dan kencangkan sekrupnya. Seimbangkan gelembung nivo kotak dengan merubah ketinggian ketiga kaki statif bergantian dan dengan memutar sekrup A, B, C. PT DATASCRIP Telp : (021)6544515 Fax : (021)6544811-13 Hal. 2

2.2. BACAAN RAMBU Rambu merupakan mistar ukur yang umumnya mempunyai satuan panjang terkecilnya adalah centimeter dan digunakan sebagai target yang dibidik dari alat ukur. Dari rambu ini diperoleh data bacaan benang atas (ba), benang tengah (bt) dan benang bawah (bb). Selanjutnya dari data bacaan ini diolah secara matematis sehingga dapat memperoleh informasi tinggi. Contoh bentuk rambu : Pembacaan rambu : Benang tengah (bt) Benang atas (ba) Benang bawah (bb) : 0.770 m : 0.845 m : 0.695 m PT DATASCRIP Telp : (021)6544515 Fax : (021)6544811-13 Hal. 3

2.3. Pengukuran Kerangka Dasar Vertikal Pengukuran menggunakan sipat datar optis adalah pengukuran tinggi garis bidik alat sipat datar di lapangan melalui rambu ukur. Rambu ukur ini berjumlah 2 buah masingmasing didirikan di atas dua patok/titik yang merupakan jalur pengukuran. Alat sipat datar optis kemudian diletakan di tengahtengah antara rambu belakang dan muka. Alat sipat datar diatur sedemikian rupa sehingga teropong sejajar dengan nivo yaitu dengan mengetengahkan gelembung nivo. Setelah gelembung nivo di ketengahkan (garis arah nivo harus tegak lurus pada sumbu kesatu) barulah di baca rambu belakang dan rambu muka yang terdiri dari bacaan benang tengah, atas dan bawah. Beda tinggi slag tersebut pada dasarnya adalah pengurangan Benang Tengah belakang (BTb) dengan Benang Tengah muka (BTm). Tujuan pengukuran sipat datar memanjang adalah untuk mengetahui ketinggian titik-titik yang dilaluinya yang biasanya diperlukan sebagai kerangka vertikal bagi suatu daerah pemetaan. Pengukuran ini dilakukan apabila pengukuran antar titik yang akan dihitung ketinggiannya memerlukan pengukuran lebih dari satu kali berdiri alat (slag) PT DATASCRIP Telp : (021)6544515 Fax : (021)6544811-13 Hal. 4

3 PELAKSANAAN PENGUKURAN Penentuan beda tinggi anatara dua titik dapat dilakukan dengan bemacam cara penempatan alat ukur penyipat datar, tergantung pada keadaan lapangan. 1. Dengan menempatkan alat ukur penyipat datar di atas titik B. Tinggi a garis bidik (titik tengah teropong) di atas titik B diukur dengan mistar. Dengan gelembung ditengah tengah, garis bidik diarahkan ke mistar yang diletakkan di atas titik lainnya, ialah titik A. Pembacaan pada mistar dimisalkan b, maka angka b ini menyatakan jarak angka b itu dengan alas mistar. Maka beda tinggi antara titik A dan titik B adalah t = b a. 2. Alat ukur penyipat datar diletakkan antara titik A dan titik B, sedang di titik titik A dan B ditempatkan dua mistar. Jarak dari alat ukur penyipat datar ke kedua mistar ambillah kira kira sama, sedang alat ukur penyipat datar tidaklah perlu diletakkan digaris lurus yang menghubungkan dua titik A dan B. Arahkan garis bidik dengan gelembung ditengah tengah ke mistar A (belakang) dan ke mistar B (muka), dan misalkan pembacaaan pada dua mistar berturut-turut ada b (belakang) dan m (muka). Bila selalu diingat, bahwa angka angka pada rambu selalu menyatakan jarak antara angka dan alas mistar, maka dengan mudahlah dapat dimengerti, bahwa beda tinggi antara titik titik A dan B ada t = b m. 3. Alat ukur penyipat datar ditempatkan tidak diantara titik A dan B, tidak pula di atas salah satu titik A atau titik B, tetapi di sebelah kiri titik A atau disebelah kanan titik B, jadi diluar garis AB. Pembacaan yang dilakukan pada mistar yang diletakkan di atas titik A dan B sekarang adalah berrturutturut b dan m lagi, sehingga digambar didapat dengan mudah, bahwa beda tinggi t = b a m. PT DATASCRIP Telp : (021)6544515 Fax : (021)6544811-13 Hal. 5

Pelaksanaan pengukuran menggunakan auto level yaitu : 1. Dirikan masing-masing rambu pada belakang (A) dan muka (B). 2. Sentring alat sedemikian rupa sehingga jarak alat ke belakang hampir sama dengan jarak alat ke muka. 3. Baca bacaan rambu benang atas (BA), benang tengah (BT) dan benang bawah (BB). 4. Catat bacaan rambu tersebut di buku / formulir ukur. 5. Lakukan pengukuran seperti di atas untuk titik yang lainnya. PT DATASCRIP Telp : (021)6544515 Fax : (021)6544811-13 Hal. 6