KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS SUNGAI BENLELANG DAN SUNGAI LEMBUR SERTA AGREGAT KASAR SUNGAI LEMBUR

dokumen-dokumen yang mirip
KELAYAKAN PASIR KALI MAS SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN BETON DAN MORTAR

PENGGUNAAN PASIR WEOL SEBAGAI BAHAN CAMPURAN MORTAR DAN BETON STRUKTURAL

KARAKTERISTIK TEKNIS BETON DAN MORTAR MENGGUNAKAN PASIR BONDO HITAM DAN BONDO MERAH

PERBANDINGAN DESAIN CAMPURAN BETON NORMAL MENGGUNAKAN SNI DAN SNI 7656:2012

KAJIAN OPTIMASI KUAT TEKAN BETON DENGAN SIMULASI GRADASI UKURAN BUTIR AGREGAT KASAR. Oleh : Garnasih Tunjung Arum

PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT JENUH KERING MUKA DENGAN AGREGAT KERING UDARA

PEMERIKSAAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON BERAGREGAT KASAR BATU RINGAN APE DARI KEPULAUAN TALAUD

PENENTUAN MUTU AGREGAT HALUS DARI BERBAGAI QUARRY PADA PRODUKSI BETON

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Berat Tertahan (gram)

STUDI KELAYAKAN PENGGUNAAN TANAH PUTIH SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT HALUS (PASIR) TERHADAP KUALITAS BETON

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jurnal Teknik Sipil No. 1 Vol. 1, Agustus 2014

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Berat Tertahan Komulatif (%) Berat Tertahan (Gram) (%)

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN DENGAN ABU TERBANG TERHADAP KARAKTERISTIK TEKNIS BETON

PEMANFAATAN SERBUK KACA SEBAGAI SUBSTITUSI PARSIAL SEMEN PADA CAMPURAN BETON DITINJAU DARI KEKUATAN TEKAN DAN KEKUATAN TARIK BELAH BETON

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN PASIR DARI BEBERAPA DAERAH TERHADAP KUAT TEKAN BETON. Abstrak

PENGARUH KADAR AIR AGREGAT TERHADAP KUAT TEKAN BETON ABSTRACT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK GULA (TETES TEBU) SEBAGAI BAHAN TAMBAH DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

Analisis Kuat Tekan Beton yang Menggunakan Pasir Laut sebagai Agregat Halus pada Beberapa Quarry di Kabupaten Fakfak

KUAT TEKAN BETON CAMPURAN 1:2:3 DENGAN AGREGAT LOKAL SEKITAR MADIUN

PENGARUH SUBTITUSI ABU SERABUT KELAPA (ASK) DALAM CAMPURAN BETON. Kampus USU Medan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Lampiran. Universitas Sumatera Utara

ANALISA PERBANDINGAN KUALITAS BETON DENGAN AGREGAT HALUS QUARRY SUNGAI MARUNI MANOKWARI DAN KAMPUNG BUGIS SORONG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PERBANDINGAN AGREGAT HALUS DENGAN AGREGAT KASAR TERHADAP WORKABILITY DAN KUAT TEKAN BETON

STUDI EKSPERIMEN PERBANDINGAN KUAT TEKAN BETON NORMAL DAN BETON DENGAN TAMBAHAN ADDITON DENGAN MENGGUNAKAN SEMEN PCC

ANALISA PERENCANAAN BETON MUTU TINGGI (HIGH STRENGTH CONCRETE) DENGAN SEMEN HOLCIM

Studi Mengenai Campuran Beton dengan Kadar Pasir Tinggi dalam Agregat Gabungan pada Cara SNI

BAB III LANDASAN TEORI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH PENGGUNAAN STELL FIBER TERHADAP UJI KUAT TEKAN, TARIK BELAH DAN KUAT LENTUR PADA CAMPURAN BETON MUTU f c 25 MPa

PENGARUH LIMBAH PECAHAN GENTENG SEBAGAI PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN MUTU BETON 16,9 MPa (K.200)

> NORMAL CONCRETE MIX DESIGN <

SUBSTITUSI AGREGAT HALUS BETON MENGGUNAKAN KAPUR ALAM DAN MENGGUNAKAN PASIR LAUT PADA CAMPURAN BETON

Pemeriksaan Gradasi Agregat Halus (Pasir) (SNI ) Berat Tertahan (gram)

STUDI EKSPERIMEN KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN SEMEN PPC DENGAN TAMBAHAN SIKAMENT LN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengaruh Penggunaan Bambu Sebagai Pengganti Agregat Split terhadap Kuat Tekan Beton Ringan

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan Susun

PEMANFAATAN BATU KAPUR DIDAERAH SAMPANG MADURA SEBAGAI BAHAN PENGGANTI AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON

Penggunaan Pasir Samboja dan Kerikil Dari Palu Sebagai Bahan Pembuatan Beton Normal

BAB III PERENCANAAN PENELITIAN

STUDI EKSPERIMEN PENGARUH WAKTU PENUANGAN ADUKAN BETON READY MIX KE DALAM FORMWORK TERHADAP MUTU BETON NORMAL

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGARUH PENGGUNAAN LIMBAH KALENG TERHADAP CAMPURAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT KASAR PALU DAN AGREGAT HALUS PASIR MAHAKAM DITINJAU DARI KUAT TEKAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

8KUAT TEKAN BETON BERDASARKAN SNI-DT PADA BERBAGAI VARIASI KADAR AIR AGREGAT

PENGARUH UKURAN MAKSIMUM DAN NILAI KEKERASAN AGREGAT KASAR TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

KUAT TEKAN BETON DENGAN VARIASI AGREGAT YANG BERASAL DARI BEBERAPA TEMPAT DI SULAWESI UTARA

PENGARUH KANDUNGAN LUMPUR PADA AGREGAT HALUS TERHADAP KUAT TEKAN DAN KUAT TARIK BELAH BETON NORMAL

PEMANFAATAN CLAY EX. BENGALON SEBAGAI AGREGAT BUATAN DAN PASIR EX. PALU DALAM CAMPURAN BETON DENGAN METODE STANDAR NASIONAL INDONESIA

PENGARUH PEMANFAATAN LIMBAH BATU MARMER SEBAGAI AGREGAT TERHADAP KUAT DESAK BETON ABSTRAK

BAB III LANDASAN TEORI. (admixture). Penggunaan beton sebagai bahan bangunan sering dijumpai pada. diproduksi dan memiliki kuat tekan yang baik.

PENGARUH VARIASI BENTUK PAVING BLOCK TERHADAP KUAT TEKAN

PENGGUNAAN PASIR SILIKA DAN PASIR LAUT SEBAGAI AGREGAT BETON The Use of Sea and Silica Sand for Concrete Aggregate

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH BERBAGAI KADAR VISCOCRETE PADA BERBAGAI UMUR KUAT TEKAN BETON MUTU TINGGI f c = 45 MPa

BAB I PENDAHULUAN. dipakai dalam pembangunan. Akibat besarnya penggunaan beton, sementara material

STUDI ESKPERIMENTAL SETTING TIME BETON MUTU TINGGI MENGGUNAKAN ZAT ADIKTIF FOSROC SP 337 & FOSROC CONPLAST R

PERBANDINGAN EFISIENSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACI DAN METODE SNI UNTUK MUTU BETON K-250 (STUDI KASUS MATERIAL LOKAL)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Semen yang digunakan pada penelitian ini ialah semen PCC merek

BAB IV METODE PENELITIAN

untuk mencapai workabilitas dan nilai slump rencana terhadap kuat tekan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

III. METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Bahan atau Material Penelitian

PENGARUH MASA PERAWATAN (CURING) MENGGUNAKAN AIR LAUT TERHADAP KUAT TEKAN DAN ABSORPSI BETON

Studi Tentang Faktor Granular Tinggi pada Perancangan Campuran Beton Cara Dreux Gorrise

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PENGGUNAAN BATU APUNG DARI KABUPATEN LEMBATA SEBAGAI AGREGAT RINGAN PENGGANTI SEBAGIAN AGREGAT KASAR PADA CAMPURAN BETON NORMAL

BAB III METODE PENELITIAN

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH...

BAB IV METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian

PENGARUH PENGGANTIAN SEBAGIAN AGREGAT HALUS DENGAN KERTAS KORAN BEKAS PADA CAMPURAN BATAKO SEMEN PORTLAND TERHADAP KUAT TEKAN DAN SERAPAN AIR

Studi Lanjut Mengenai Faktor Granular Tinggi pada Perancangan Beton Cara Dreux Gorrise

BAB 2 TINJAUAN KEPUSTAKAAN. membentuk masa padat. Jenis beton yang dihasilkan dalam perencanaan ini adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakang

PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK KACA SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI AGREGAT HALUS TERHADAP SIFAT MEKANIK BETON

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB III LANDASAN TEORI

Spesifikasi lapis fondasi agregat semen (LFAS)

Pengaruh Variasi Jumlah Semen Dengan Faktor Air Yang Sama Terhadap Kuat Tekan Beton Normal. Oleh: Mulyati, ST., MT*, Aprino Maramis** Abstrak

PENGARUH AIR LIMBAH PADA ADUKAN BETON TERHADAP KUAT TEKAN BETON NORMAL

PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI

Studi Mengenai Keberlakuan Pengaruh Permukaan Spesifik Agregat terhadap Kuat Tekan dalam Campuran Beton

ALTERNATIF PENGGUNAAN BATU KORAL UNTUK BETON DENGAN KUAT TEKAN fc 30 MPa

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian ini dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu hasil

BAB III LANDASAN TEORI. untuk bangunan gedung, jembatan, jalan, dan lainnya baik sebagai komponen

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH VARIASI PERAWATAN BETON TERHADAP SIFAT MEKANIK HIGH VOLUME FLY ASH CONCRETE UNTUK MEMPRODUKSI BETON KUAT TEKAN NORMAL

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. A. Hasil Pemeriksaan Bahan

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN KERUNTUHAN BALOK BETON BERTULANG MENGGUNAKAN TRAS JATIYOSO SEBAGAI PENGGANTI PASIR. Naskah Publikasi

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

Transkripsi:

Jurnal Teknik Sipil, Vol. VII, No. 1, April 2018 KUAT TEKAN BETON MENGGUNAKAN AGREGAT HALUS SUNGAI BENLELANG DAN SUNGAI LEMBUR SERTA AGREGAT KASAR SUNGAI LEMBUR Meihizkia Y. Mau 1 (meihizkiayellamau@gmail.com) Elia Hunggurami 2 (eliahunggurami@yahoo.com) Tri M. W. Sir 3 (trimwsir@yahoo.com) ABSTRAK Kebutuhan bahan bangunan untuk pekerjaan konstruksi terus meningkat sehingga kebutuhan akan material untuk pembangunan juga meningkat, salah satunya adalah beton. Kebutuhan akan material beton sangatlah tinggi sehingga perlu adanya eksplorasi tempat baru untuk pengambilan material beton.masyarakat Alor yang bermukim di dekat aliran sungai memanfaatkan agregat sungai sebagai material beton.biasanya pasir sungai yang digunakan oleh masyarakat berasal dari pasir sungai Benlelang di Kecamatan Alor Tengah dan pasir sungai Lembur di Kecamatan Lembur.Tujuan dari penelitiaan ini untuk mengetahui nilai kuat tekan betonyang menggunakan bahan agregat halus Benlelang dan Lembur serta agregat kasar Lembur dan membandingkan nilai kuat tekannya dengan beton yang menggunakan agregat Takari. Benda uji yang dipakai berbentuk silinder dengan diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan mutu rencana 15 MPa dan 25 MPa dengan durasi curing 28 hari.berdasarkan hasil pengujian kuat tekan untuk mutu beton 15 MPa dan 25 MPa yang direncanakan, nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat Takari lebih tinggi dibandingkan dengan Benlelang dan Lembur. Kata kunci : agregat halus, agregat kasar, kuat tekan. ABSTRACT The need for building materials for construction work continues to increase so that the need for materials for development also increases, one of which is concrete. The need for concrete material is so high there is a need for exploration of new places for concrete material retrieval. Alorcommunity who live near the river flow utilize river aggregateas a concrete material. Usually the river sand used by the community comes from the sand of the river Benlelang in the Sub-district south Alor and the sand of Lembur River in Lembur Sub-district.This study aims determine the compressive strength of concrete using fine aggregate Benlelang and Lembur and coarse aggregate Lembur and compare the value of compressive strength using Takari aggregate. Concrete test specimens that are used in the form of cylinder with diameter 15 cm and height 30 cm with quality plan 15 MPa and 25 MPa with curing duration 28 days. Based on the results of the compressive strength test for the planned concrete quality of 15 MPa and 25 MPa, The value of concrete compressive strength using fine aggregate Takari is higher than Benlelang and Lembur. Keywords: fine aggregate, coarse aggregate, compressive strength. PENDAHULUAN Kebutuhan bahan bangunan untuk pekerjaan konstruksi terus meningkat sejalan dengan perkembangan kemajuan pembangunan, sehingga kebutuhan akan material untuk pembangunan juga meningkat, salah satunya adalah beton. Beton merupakan salah satu bahan bangunan yang sangat pesat perkembangan dan penggunaannya pada pembangunan sekarang ini.hal ini 1 Jurusan Teknik Sipil, FST Undana; 2 Jurusan Teknik Sipil, FST Undana; 3 Jurusan Teknik Sipil, FST Undana. Mau, M. Y., Kuat Tekan Beton menggunakan Sungai Benlelang dan Sungai Lembur serta 31

Jurnal Teknik Sipil, Vol. VII, No. 1, April 2018 disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya mudah dibentuk, mempunyai kekuatan tekan yang cukup tinggi, serta material pembentuknya mudah didapatkan (Adnyana, 2010). Masyarakat Kabupaten Alor memanfaatkan agregat halus yang berasal dari pasir laut dan pasir sungai sebagai bahan bangunan untuk pembangunan rumah.pasir laut banyak digunakan oleh masyarakat karena sebagian besar masyarakat Alor bermukim di bagian kawasan pesisir pulau Alor, sedangkan pasir sungai dimanfaatkan sebagian masyarakat Alor yang bermukim di dekat aliran sungai sebagai bahan bangunan. Biasanya pasir sungai yang digunakan oleh masyarakat berasal dari pasir sungai Benlelang di desa Nurben Kecamatan AlorTengah dan pasir sungai Lembur di desa Lembur Kecamatan Lembur. Kedua pasir sungai tersebut dimanfaatkan masyarakat karena lebih efisien dan ekonomis dibandingkan dengan pengambilan pasir di tempat lain. Selain menggunakan pasir sungai Benlelang dan pasir sungai Lembur masyarakat juga memanfaatkan agregat kasar atau batu pecah yang berasal dari sungai Lembur sebagai bahan bangunan, akan tetapi dalam penggunaannya untuk material pekerjaan beton belum memiliki data kelayakan dan kuat tekan beton darimaterial tersebut. Tujuan dari penelitiaan ini untuk mengetahui nilai kuat tekan yang menggunakan bahan agregat halus Benlelang dan Lembur serta agregat kasar Lembur dan membandingkan nilai kuat tekannya dengan menggunakan agregat Takari yang pada umumnya digunakan di kota Kupang. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Beton Beton merupakan campuran antara semen Portland, agregat halus, agregat kasar dan air dengan atau tanpa menggunakan bahan tambahan yang membentuk massa padat(bsn, 2002). Menurut Mulyono, (2004) bahan penyusun beton terdiri dari bahan semen hidrolik (portland cement), agregat kasar, agregat halus, air dan bahan tembahan (admixture). Bahan Pembentuk Beton Semen Portland Komposit Menurut Tjokrodimuljo (2007), semen Portland ialah semen hidrolis yang dihasilkan dengan cara menghaluskan klinker, yang terutama terdiri dari silikat-silikat kalsium yang bersifat hidraulis dan gips sebagai bahan pembantu Agregat halus adalah pasir alam sebagai hasil desintegrasi secara alami dari batu atau pasir yang dihasilkan oleh industri pemecah batu dan ukuran butir terbesar 5,0 mm(bsn, 2000). Agregat kasar adalah kerikil sebagai hasil desitegrasi alami dari batu atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu dan mempunyai ukuran butir antara 5 mm 40 mm (BSN, 2000). Air Dalam pembuatan beton, air diperlukan untuk bereaksi dengan semen Portland dan menjadi bahan pelumas antara butir-butir agregat, agar mudah dikerjakan (Tjokrodimuljo, 2007).Menurut Nugraha dan Antoni (2007), air harus selalu ada dalam beton cair, tidak saja untuk hidrasi semen, tetapi juga untuk mengubahnya menjadi suatu pasta sehingga betonnya menjadi lecak. Uji Slump Beton Mau, M. Y., Kuat Tekan Beton menggunakan Sungai Benlelang dan Sungai Lembur serta 32

Jurnal Teknik Sipil, Vol. VII, No. 1, April 2018 Uji slump merupakan salah satu cara untuk mengukur kelecakan beton segar, yang dipakai untuk memperkirakan tingkat kemudahan dalam pengerjaannya. Pada dasarnya, beton segar diisikan ke dalam suatu corong baja berupa kerucut terpancung, kemudian bejana ditarik ke atas sehingga beton segar meleleh ke bawah. Besarnya penurunan permukaan beton disebut nilai slump. Makin besar nilai slump berarti beton segar makin encer dan ini berarti semakin mudah proses pengerjaannya (Tjokrodimuljo, 2007). Nilai slump untuk beton normal pada umunnya berkisar antara 70 mm sampai 150 mm. Kuat Tekan Mutu beton pada umumnya ditinjau terhadap kuat tekan beton tersebut, karena sifat utama dari beton adalah sangat kuat jika menerima beban tekan (Asroni, 2010).Dimana kuat tekan menggunakan rumus: f c = Di mana: f c = Kuat tekan (MPa) F = Gaya beban maksimum (N) A = Luas bidang permukaan (mm 2 ) METODE PENELITIAN Benda Uji Penelitian Benda uji beton yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm dan tinggi 30 cm dengan kuat tekan rencana 15 MPa dan 25 MPa. Pengujian kuat tekan dilakukan pada umur 28 hari.total benda uji beton adalah 30 buah, perincian jumlah benda uji ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Rancangan Benda Uji Silinder Beton Mix Design (MPa) Jumlah Benda Uji Pengujian Kuat Tekan Beton Lembur dengan Lembur Benlelang dengan Lembur Takari dengan Takari Jumlah Benda Uji 15 5 5 5 15 25 5 5 5 15 Total Benda Uji 30 Langkah-langkah Penelitian Pemeriksaan Bahan Sebelum digunakan, dilakukan pemeriksaan terhadap bahan-bahan pembentukmbeton.pemeriksaan terhadap semen adalah pemeriksaan berat volume semen dan pemeriksaan kehalusan semen secara visual. Pemeriksaan terhadap agregat halus meliputi pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat, berat volume, analisa saringan, kadar air dan kadar lumpur. Pemeriksaan terhadap agregat kasar meliputi pemeriksaan berat jenis dan penyerapan agregat, berat volume, analisa saringan, keausan agregat dan kadar air Perencanaan dan Pembuatan Benda Uji Perencanaan campuran beton(mix design) dalam pengujian ini mengacu kepada (BSN, 2000) tentang proses rencana pembuatan campuran beton normal. Sebelum pembuatan benda uji dilakukan perencanaan komposisi campuran atau perencanaan mix design. HASIL DAN PEMBAHASAN Mau, M. Y., Kuat Tekan Beton menggunakan Sungai Benlelang dan Sungai Lembur serta 33

Pengujian Bahan dan Hasil pengujian agregat halus dan agregat kasar dapat dilihat pada Tabel2. Jurnal Teknik Sipil, Vol. VII, No. 1, April 2018 Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Pengujian Bahan dan Pengujian Berat jenis jenuh kering permukaan (SSD) Hasil Pengujian Hasil Pengujian Benlelang Lembur Takari Lembur Takari Syarat 2,571 2,660 2,535 2,670 2,635 2,5-2,7 Penyerapan (%) 3,674 2,569 2,625 4,406 1,137 - Berat volume kondisi padat 1525,806 1604,893 1637,097 1510,868 1632,191 1500-1800 (Kg/m 3 ) Kadar lumpur (%) 11,18 (setelah 2,24 2,96 - - 5 dicuci 4,37) Kadar air (%) 4,661 2,402 2,394 1,811 0,241 - Nilai modulus halus butir (MHB) 1,650 2,797 2,272 7,741 7,577 1,5 3,8 Zona agregat 4 2 3 1 1 - Keausan agregat (%) - - - 34,48 23,96 40 Kuat Tekan Beton Pengujian kuat tekan beton dilaksanakan pada umur 28 hari dengan kuat tekan rencana 15MPa dan 25 MPa.Rekapitulasi hasil pengujian kuat tekan beton dari kedua jenis pasir untuk semua mutu rencana ditampilkan pada Tabel 3. Tabel 3. Rekapitulasi Kuat Tekan Beton Kuat Tekan Rata-rata Beton 28 Hari (MPa) Kuat tekan Menggunakan Lembur rencana Agregat halus Agregat halus Agregat Takari (MPa) Benlelang Lembur 15 15,23 16,02 16,93 25 25,76 26,16 27,29 Hasil kuat tekan rata-rata yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa untuk mutu beton 15 MPa dan 25 MPa yang direncanakan, kuat tekan beton yang diperoleh dapat mencapai mutu kuat tekan beton rencana. Nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat Takari lebih tinggi dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat Benlelang dan Lembur Berdasarkan hasil rekapitulasi kuat tekan beton yang ditampilkan pada Tabel 3dibuat grafik perbandingan kuat tekan beton untuk tiap mutu rencana ditunjukkan pada Gambar 1. Berdasarkan Tabel 3 dan Gambar 1 didapati nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat Takari lebih tinggi dibandingkan dengan beton yang menggunakan agregat Benlelang dan Lembur. Persentase perbandingan untuk kuat tekan rencana 15 MPa antara agregat Takari dan Benlelang sebesar 11,15 % sedangkan perbandingan antara agregat Takari dan Lembur sebesar 5,65%. Pada kuat tekan rencana 25 MPa persentase perbandingan kuat tekan antara agregat Mau, M. Y., Kuat Tekan Beton menggunakan Sungai Benlelang dan Sungai Lembur serta 34

Takari dan Benlelang sebesar sebesar 4,33%. Jurnal Teknik Sipil, Vol. VII, No. 1, April 2018 5,93% sedangkan perbandingan antara agregat Takari dan Lembur (a) Kuat Tekan Rencana 15 MPa (b) Kuat Tekan Rencana 25 MPa Gambar 1.D Diagram Kuat Tekan Untuk Tiap Mutu Rencana KESIMPULAN Rata- rata nilai kuat tekan beton untuk mutu 15 MPa dan 25 MPa secara berturut-turut untuk agregat halusbenlelangdengann agregat kasar Lembur adalah sebesar 15,23 MPa dan 25,76 MPa, untuk agregat halus dan kasar Lembur adalah sebesar 16,02 MPa dan 26,16 MPa sedangkan untuk agregat Takari adalah sebesar 16,93 MPa dan 27,29 MPa. Berdasarkan hasil kuat tekan rata-rata yang diperoleh untuk agregat Benlelang, agregat Lembur dan agregat Takari, kuat tekan yang diperoleh masih mencapai kuat tekan beton yang direncanakan. Nilai kuat tekan beton yang menggunakan agregat halus Takari lebih tinggi dibandingkan dengan beton yang menggunakan gunakan agregat halus Benlelang dan Lembur. Persentase perbandingan untuk kuat tekan rencana 15 MPa antara agregat Takari dan Benlelang sebesar 11,15% sedangkan perbandingan antara agregat Takari dan Lembur sebesar 5,65%. Pada kuat tekan rencana 25 MPa persentase perbandingan kuat tekan antara agregat Takari dan Benlelang sebesar 5,93 % sedangkan perbandingan antara agregat Takari dan Lembur sebesar 4,33 %. SARAN Disarankan dilakukan pencucian terhadap agregat halus Benlelang karena kadar lumpur yang lebih dari 5% sebelum digunakan sebagai material konstruksi. Mau, M. Y., Kuat Tekan Beton menggunakan Sungai Benlelang dan Sungai Lembur serta 35

DAFTAR PUSTAKA Jurnal Teknik Sipil, Vol. VII, No. 1, April 2018 Adnyana, I. (2010). Perbedaan Kuat Tekan Beton Menggunakan Dua Jenis Semen.Jurnal Ilmiah Teknik Sipil, vol.14, no.2, hal. 152-157 Asroni, 2010.Balok dan Pelat Beton Bertulang.Penerbit Graha Ilmu, Yogyakarta. BSN. 2000. SNI 03-2834-2000 (Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal). BSN, Jakarta. BSN. 2002. SNI 03 2847-2002 (Tata Cara Perhitungan Struktur Beton. Untuk Bangunan Gedung). BSN, Jakarta. Mulyono, 2004. Teknologi Beton. Penerbit Andi, Yogyakarta. Nugraha, P dan Antoni. 2007.Teknologi Beton. Penerbit Andi, Yogyakarta. Tjokrodimuljo, 2007.Teknologi Beton. Penerbit KMTS FT UGM, Yogyakarta. Mau, M. Y., Kuat Tekan Beton menggunakan Sungai Benlelang dan Sungai Lembur serta 36