Laporan dan Memproduksi Dokumen

dokumen-dokumen yang mirip
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:

Penyusun Roinsyiati Azizah

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM

Berikut adalah pengertian dokumen dari beberapa sumber, antara lain : 1. Kamus Umum Bahasa Indonesia, menyebutkan :

MENTERI SEKRETARIS NEGARA REPUBLIK INDONESIA STANDAR PELAYANAN PEMANTAUAN DAN ANALISIS BERITA DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT PRESIDEN

1. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Seminar Pendidikan Matematika

PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM NOMOR 08 TAHUN 2008 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN

BAB I PENDAHULUAN. Ahmad Muhsin, 2008:15). Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 3) perpustakaan

b. Standar Pelayanan Pemantauan dan Analisis Berita di Lingkungan Rumah Tangga Kepresidenan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MEDIA 2 DIMENSI. Disusun oleh: SAIFUL AMIEN

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 12 TAHUN 2005

Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 047 TAHUN 2017

BAB III METODE PENELITIAN

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

ALIH MEDIA DIGITAL BAHAN PUSTAKA Oleh: Wahyu Dona Pasa Sulendra, S.IP

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SERAH SIMPAN KARYA CETAK DAN KARYA REKAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TEKNIK PENULISAN KARYA ILMIAH

DIREKTUR JENDERAL HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

BAB IV PEMBAHASAN Sistem Penataan Arsip Yang Dilakukan Oleh PT. PLN (Persero) Satuan

SALINAN PERATURAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM.63/UM.001/MPEK/2013 TENTANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sarana komunikasi kedinasan di lingkungan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 1 TAHUN 2005 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN DEPARTEMEN DALAM NEGERI MENTERI DALAM NEGERI,

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELESTARIAN BAHAN PUSTAKA KOLEKSI DEPOSIT PADA DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI JAWA TENGAH

BAB III PENANGANAN SURAT MASUK DAN SURAT KELUAR PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SAWAH BESAR DUA

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB I PENDAHULUAN PEDOMAN PENULISAN KARYA ILMIAH ( SKRIPSI, TESIS, DISERTASI, ARTIKEL, MAKALAH, DAN LAPORAN PENELITIAN )

Bab IX Kompetensi Khusus dan Moral Sekretaris

BERITA DAERAH KABUPATEN WONOGIRI

I. PENGANTAR UNSUR POKOK RANCANGAN USULAN PENELITIAN

PERKEMBANGAN INDUSTRI PENERBITAN DAN PERCETAKAN DI INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1991 TENTANG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BAB II MANAJEMEN KEARSIPAN. Dari pengertian di atas dapat diambil ciri-ciri arsip yaitu:

SISTEM PELAYANAN SIRKULASI PADA PERPUSTAKAAN SEKOLAH

PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR

BUPATI NGAWI PERATURAN BUPATI NGAWI NOMOR 125 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

BUPATI CIAMIS. PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR : 21A TAHUN 2013 LAMPIRAN : 1 (satu) TENTANG

BAB IV TEKNIS PROSES PEMBUATAN LOGO

FORMULIR. Endang Sri Utami, SE., M.Si., Ak, CA

III. METODE PENELITIAN

Biografi. Jadwal Penilaian

BUPATI ALOR PERATURAN BUPATI ALOR NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN ALOR

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sutarto Yohannes Manajemen Kearsipan (2006;33);

METODOLOGI PENULISAN ILMIAH

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perencanaan, Pelaksanaan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam menyelesaikan penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif.

BAB III LANDASAN TEORI. mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Jerry Fith Gerald (1981:5) Sistem

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2009 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KUESIONER PENELITIAN

INTERNSHIP & CAREER DEVELOPMENT (ICD) FE UNS 1

SISTEMATIKA PENULISAN TUGAS AKHIR PENCIPTAAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

4. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 1951 tentang Lambang Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1951 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara

PERATURAN WALIKOTA SUKABUMI

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 60 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS PEMERINTAH DAERAH

BAB III METODE PENCIPTAAN

PEDOMAN PENULISAN TUGAS AKHIR TAHUN AKADEMIK 2012/2013

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MEDIA PENDIDIKAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota suatu

BUPATI BARITO UTARA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BARITO UTARA

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 5 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TATA NASKAH DINAS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI BALI

OLEH : RUDY ERNANDO FEBRYAN NIM.

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

lokakarya Fungsional Non Panoiti PEMBAHASAN Produksi media cetak pada awalnya dilakukan dengan handpress/ letterpress (cetak tangan, termasuk sablon),

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BUPATI MUSI RAWAS PERATURAN BUPATI MUSI RAWAS NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG

BAB IV HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

SEKOLAH MENULIS DAN KAJIAN MEDIA

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

1. Tujuan Menjamin bahwa Implementasi Pendokumentasian, berjalan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan harapan pemangku kepentingan.

33. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB B)

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Pelaksanaan Proyek Akhir berlangsung selama 3 (tiga) bulan pada

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi:

Laporan dan Memproduksi Dokumen a. Laporan, Formulir, dan Kliping Adapun yang termasuk ke dalam dokumen, selain surat dinas dan surat niaga antara lain laporan, formulir, dan kliping. 1) Laporan a) Pengertian Laporan Laporan adalah suatu keterangan tertulis yang disampaikan seorang sekretaris kepada atasannya atau suatu panitia/tim kepada yang membentuknya yang merupakan akibat dari pelaksanaan kegiatan. Laporan adalah suatu bahan informasi yang diperoleh dari hasil proses pengolahan data sebagai hasil dari suatu penelitian atau riset terhadap suatu masalah yang biasa. b) Fungsi Laporan Bagi suatu instansi/perusahaan laporan berfungsi sebagai: - Alat untuk menyampaikan informasi. - Alat pertanggungjawaban kepada pemberi tugas. - Bahan penentu kebijakan. - Alat untuk membina kerja sama. - Alat untuk memperluas ide/tukar menukar pengalaman. c) Jenis Laporan Jenis laporan dapat dibedakan berdasarkan isi, bentuk, sifat, penyampaian, dan waktu peridesasinya. 1. Jenis Laporan Menurut Isi dan Maksudnya Berdasarkan isi dan maksudnya, laporan terdiri atas: a. Laporan informatif, yaitu laporan sebagaimana adanya atau sesuai dengan kenyataan. b. Laporan analisis, yaitu laporan yang berupa sumbangan pikiran, pendapat, dan saran yang isinya matang dan mendalam.

c. Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang berisi penilaian sekilas tanpa analisis mendalam. d. Laporan pertanggungjawaban, yaitu laporan yang berupa pertanggungjawaban yang dapat dikerjakan dengan berpedoman kepada 2 hal: 1) Apabila proyeknya sudah selesai, 2) Jika pekerjaan bertahap/laporan kemajuan. e. Laporan kelayakan, yaitu laporan yang bertujuan untuk menentukan mana yang terbaik setelah menganalisa suatu masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan layak atau tidak. 2. Jenis Laporan Menurut Bentuk Menurut bentuknya, laporan dapat dibedakan menjadi: a. Laporan berbentuk memo, yaitu laporan yang biasa digunakan untuk keperluan intern organisasi/kantor dan hanya memuat pokok-pokoknya saja (isi laporan). b. Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang dibuat dalam bentuk surat biasa, isinya kira-kira satu sampai tiga, paling banyak 5 halaman. c. Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan bentuk naskah dapat pendek atau panjang, penyampaiannya memerlukan memo atau surat pengantar. 3. Jenis Laporan Menurut Sifat Menurut sifatnya, laporan dibedakan menjadi: a. Laporan biasa b. Laporan penting (rahasia) 4. Jenis Laporan Menurut Penyampaian Menurut penyampaiannya, laporan dibedakan menjadi: a. Laporan lisan b. Laporan tulisan c. Laporan visual

5. Jenis Laporan Menurut Waktu dan Perodisasi Menurut waktu dan periodesasinya, laporan dibedakan menjadi: a. Laporan rutin b. Laporan berkala d) Pengumpulan Data Pengumpulan data dapat dilakukan dengna cara sebagai berikut: 1. Observasi Pengumpulan data dengan cara observasi dapat diperoleh dengan mengadakan kegiatan penelitian ke lapangan yang memiliki data terkait dengan masalah yang diinginkan. 2. Angket Pengumpulan data berupa angket dapat diperoleh dengan mengedarkan pertanyaan/kuesioner kepada responden. 3. Wawancara Pengumpulan data yang bersifat wawancara bisa diperoleh dengan melaksanakan wawancara atau interview. 4. Study Literatur Pengumpulan data jenis ini, dapat diperoleh dari dokumendokumen yang dikumpulkan, majalah, buku-buku, surat kabar, arsip, dan lain-lain. e) Penyusunan Laporan Laporan harus disusun dengan sempurna dan lengkap, tidak boleh ada hal-hal yang diabaikan, jika hal-hal itu diperlukan untuk memperkuat kesimpulan. Laporan harus disajikan secara menarik. Berikut merupakan kerangka penyusunan laporan: 1. Judul 2. Daftar isi 3. Kata pengantar 4. Ringkasan 5. Isi laporan

6. Penutup 7. Laporan 2) Formulir a) Pengertian Formulir Formulir adalah lembaran kartu atau kertas cetakan dengan kolom-kolom di dalamnya yang harus diisi dengan angka, jawaban, atau keterangan yang sesuai dengan pertanyaan atau instruksi yang ada. Agar penggunaan formulir mengenai sasarannya, maka: 1. Formulir harus dirancang dengan sebaik-baiknya. 2. Formulir harus dapat dimanfaatkan secara tepat. 3. Penggunaan formulir harus melalui proses pengendalian. b) Fungsi Formulir Tujuan dan manfaat formulir adalah sebagai berikut: 1. Menghemat waktu karena karyawan tidak perlu menyalin berulang kali keterangan yang sama. Dengan demikian, waktu yang ada dapat digunakan untuk mengerjakan hal-hal lainnya. 2. Membuat keseragaman atau pembakuan kerja. 3. Mempermudah klasifikasi data. 4. Mempermudah tata kerja, prosedur kerja, dan system kerja. 5. Alat pemberian instruksi. 6. Alat perencanaan karena di dalamnya terdapat data kualitatif dan kuantitatif. 7. Alat pengawasan dan evaluasi. Pemakaian formulir dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja. Oleh karena itu, setiap kantor perlu mengusahakan keseragaman dalam pembuatan, penggunaan, penyimpanan, dan pemeliharaan formulir.

c) Teknik Pembuatan Formulir Dalam teknik pembuatan formulir, harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Gunakan kertas yang cukup kuat, tetapi tidak terlalu tebal. 2. Sebaiknya menggunakan huruf cetak, dengan mempergunakan kertas yang berwarna putih. Jika mempergunakan kertas berwarna, hendaknya dipilih warna yang muda. 3. Gunakanlah lembaran yang cukup luasnya, sehingga masih dapat memungkinkan dipakai untuk disposisi, instruksi, atau catatan lainnya. 4. Pembuatan hendaknya menunjukkan suatu gambaran yang sistematis tentang keterangan yang ingin diperoleh. 5. Ukuran harus disesuaikan dengan kebutuhan pengisian dan penyimpanan. 6. Apabila formulir akan dimasukkan ke dalam computer atau mesin data processing maka harus diperhatikan ukuran dan tebal tipisnya kertas serta hendaknya diusahakan adanya jarak yang cukup antarkolom sehingga memudahkan proses berikutnya. 7. Hendaknya dibuat nomor seri dan kode tertentu yang sekaligus menunjukkan tentang jumlah berapa lembar dan oleh siapa formulir itu dibuat. Pengendalian formulir-formulir perkantoran mencakup 3 prosedur utama, yaitu : 1. Mengadakan penataan terhadap formulir-formulir secara terpusatkan. 2. Penghapusan atau penggabungan formulir-formulir yang kini dipakai.

3. Penetapan prosedur-prosedur untuk menelaah, menyetujui, dan mencetak formulir-formulir baru. Ini termasuk mendidik pegawai-pegawai perkantoran dan pejabat-pejabat administrasi dalam hal asas-asas dan seluk-beluk pembuatan formulir. 3) Kliping a) Pengertian Kliping Kliping dalam kamus Bahasa Inggris tertulis Clipping, artinya guntingan surat kabar atau Koran. Klipping diambil dari artikel-artikel, ulasan-ulasan, tanggapan-tanggapan hasil wawancara, dan sebagainya yang berisi berbagai jenis ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan koleksi dokumentasi dan perpustakaan. b) Kegunaan Kliping Sebagai sumber informasi yang berharga kliping berguna untuk: 1. Menunjang kegiatan pribadi dan organisasi lainnya. 2. Menambah koleksi perpustakaan. 3. Memperkaya sumber ilmu pengetahuan. 4. Bahan bacaan dalam meningkatkan cakrawala berpikir. 5. Sumer dokumentasi informasi. 6. Masalah tertentu dapat dijadikan bukti autentik. 7. Bahan penelitian untuk makalah, tesis, dan lain-lain. c) Tujuan Kliping Tujuan dibuatnya suatu kliping adalah sebagai berikut: 1. Menyimpan, melestarikan kekayaan ilmu pengetahuan. 2. Menyebarluaskan gagasan, ide seseorang kepada orang lain. 3. Merangkum beberapa pemikiran dalam suatu bidang pengetahuan tertentu. 4. Memupuk kreatifitas seseorang. 5. Menunjang pokok bahasan bidang studi tertentu.

6. Menunjang kegiatan intelektual dalam penyusunan paper, skripsi, makalah, dan penulisan artikel lainnya. d) Syarat-Syarat Menyusun Kliping Dalam menyusun sebuah kliping sebaiknya memerhatikan beberapa syarat berikut. 1. Disusun secara rapi dan serasi. 2. Penghematan dalam kolom. 3. Pembuatan data dan fakta harus lengkap dan dapat dipertanggungjawabkan keabsahannya. 4. Mudah dalam pembuatannya. e) Cara Membuat dan Mengatur Kliping Dalam membuat sebuah kliping dapat ditempuh langkah-langkah sebagai berikut: 1. Kumpulan guntingan surat kabar, majalah atau media cetak lainnya yang menarik perhatian. 2. Tuliskan subjek atau masalah yang akan diklipingkan. 3. Tempelkan guntingan Koran, majalah dan sumber lainnya dengan lem secara rapi dan teratur pada lembaran kertas HVS. 4. Pada masing-masing judul artikel harus disebutkan: a. Sumbernya (nama pengarang, majalah atau nama surat kabar), b. Tanggal, bulan, dan tahun terbit, c. Halaman, d. Dan lain-lain yang dirasa perlu. 5. Jilid dengan rapi sehingga kelihatan seperti buku. 6. Lakukan perwajahan kliping sehingga kelihatan menarik

b. Memproduksi Dokumen Pekerjaan penggandaan dokumen kantor di zaman sekarang ini lebih efektif dan efisien karena terbantu dengan adanya alat-alat penggandaan yang lebih canggih. Misalnya computer, foto copy, scanner, mesin cetak, duplikator offsetlitho, printer, risograf. Dalam memiliki peralatan penggandaan dokumen, kita perlu memperhatikan beberapa hal di bawah berikut: a. Jumlah penggandaan yang diperlukan. b. Jenis dan kualitas kertas yang digunakan perlu dipertimbangkan harus cocok untuk pengetikan atau tulisan tangan. c. Penduplikasian warna perlu dipertimbangkan untuk bagan, gambar, atau sketsa yang diduplikasi. d. Volume penggandaan yang sangat besar memerlukan mesin yang akan digunakan sepanjang hari maka pilihlah mesin yang berkonstruksi kokoh dan mempunyai penggerak listrik yang hemat energi. Beberapa alat yang dipergunakan dalam penggandaan dokumen atau surat adalah sebagai berikut: a. Penggandaan dokumen dengan menggunakan duplikator hektografik dengan alkohol, mesin ini cocok untuk menggandakan dokumen berjumlah 10 ke atas. b. Penggandaan dokumen dengan duplikator stensil, mesin ini dapat menghasilkan lembaran dalam jumlah banyak dengan menggunakan alat bantu kertas master yang disebut dengan stensil atau sit stensil. Mesin ini mampu menghasilkan 100 lembar ke atas. c. Duplikator offset litho, mesin ini dapat memproduksi ketikan tulisan tangan, gambar, atau foto. d. Duplikator typeset, mesin ini mesin cetak kecil yang menggunakan jenis letterpress, yang menghasilkan cetakan berkualitas. e. Mesin scanner, stensil sit yang diproses dengan mesin scanner, mulamula diproses dengan kertas biasa, kemudian diedit dengan foto,

gambar, tabel atau grafik dengan bantuan mesin scanner yang bekerja secara elektronik. f. Mesin foto copy, menggandakan dokumen dengan mesin foto copy akan menghasilkan rekaman naskah yang mirip aslinya, tetapi tulisannya berwarna hitam. g. Mesin cetak, dalam bahasa Belanda disebut dengan istilah gravure mempunyai bagian-bagian utama yang berupa tempat acuan, penekan yang mengatur bak tinta, dan penghantar kertas. h. Alat pencetak (Printer), alat ini harus dihubungkan dengan computer untuk pengetikan dan hasilnya digandakan melalui printer.