sandang, pangan, papan dan pendidikan. Dengan kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima manusia dapat melakukan proses kehidupan tumbuh dan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hal yang terpenting di dambakan oleh setiap umat

BAB 1 PENDAHULUAN. tubuh membentuk vitamin D serta hormon-hormon seperti estrogen dan testoteron

BAB I PENDAHULUAN. hal dasar dalam kehidupan untuk menunjang semua aktivitas mahkluk hidup. Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan usia harapan hidup dan penurunan angka fertilitas. mengakibatkan populasi penduduk lanjut usia meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan penyakit yang menyerang

BAB I PENDAHULUAN. terutama di masyarakat kota-kota besar di Indonesia menjadi penyebab

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya penyempitan, penyumbatan, atau kelainan pembuluh nadi

BAB I PENDAHULUAN. yang mendadak dapat mengakibatkan kematian, kecacatan fisik dan mental

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan yang utama. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. darah merupakan penyebab utama kematian di rumah sakit dan menempati

BAB I PENDAHULUAN. angka kesakitan (morbiditas) dan angka kematian (mortalitas) (Purwanto,

Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Indonesia saat ini juga

BAB 1 PENDAHULUAN. disebabkan oleh PTM terjadi sebelum usia 60 tahun, dan 90% dari kematian sebelum

BAB 1 PENDAHULUAN. kematian berasal dari PTM dengan perbandingan satu dari dua orang. dewasa mempunyai satu jenis PTM, sedangkan di Indonesia PTM

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia mencapai 400 per kematian (WHO, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. Triple Burden Disease, yaitu suatu keadaan dimana : 2. Peningkatan kasus Penyakit Tidak Menular (PTM), yang merupakan penyakit

UPT Balai Informasi Teknologi LIPI Pangan & Kesehatan Copyright 2009

BAB I PENDAHULUAN. pesat. Penyakit degeneratif biasanya disebut dengan penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Hipertensi adalah penyakit kardiovaskuler degeneratif kronis. Hipertensi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Armilawati, 2007). Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif

BAB I PENDAHULUAN. diwaspadai. Hipertensi menjadi masalah kesehatan masyarakat yang terjadi

BAB I PENDAHULUAN. produktifitas seseorang salah satunya adalah penyakit hipertensi.hipertensi atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia. Dewasa ini perilaku pengendalian PJK belum dapat dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyukai makanan siap saji yang memiliki kandungan gizi yang tidak seimbang.

BAB I PENDAHULUAN. dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan di daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan profil kesehatan Indonesia tahun 2008 prevalensi penyebab kematian tertinggi terjadi pada akut miokard infark (AMI)

BAB I PENDAHULUAN. insulin yang tidak efektif. Hal ini ditandai dengan tingginya kadar gula dalam

BAB I PENDAHULUAN. dapat membentuk pribadi yang kuat (Abednego, 2013:24) namun menerapkan pola

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.I LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. didominasi oleh penyakit infeksi bergeser ke penyakit non-infeksi/penyakit tidak

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB I PENDAHULUAN. mmhg. Penyakit ini dikategorikan sebagai the silent disease karena penderita. penyebab utama gagal ginjal kronik (Purnomo, 2009).

HUBUNGAN OLAHRAGA TERHADAP TEKANAN DARAH PENDERITA HIPERTENSI RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Mitos dan Fakta Kolesterol

BAB I PENDAHULUAN. meningkat. Peningkatan asupan lemak sebagian besar berasal dari tingginya

BAB I PENDAHULUAN UKDW. disebut the silence disease. Penyakit ini juga dikenal sebagai heterogenous

PERBAIKAN KADAR LIPID DARAH PADA MENCIT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penyakit jantung koroner (PJK) adalah gangguan fungsi jantung dimana otot

BAB I PENDAHULUAN. salah satunya adalah sistem kardiovaskuler. Masalah kesehatan akibat dari

BAB I PENDAHULUAN. Hidayah, (2006) memaparkan bahwa Indonesia merupakan negara. berkembang, yang menjadikan penduduknya mengalami perubahan gaya hidup

Negara Indonesia yang kaya akan berbagai macam jenis tanaman, oleh karena itu harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk meningkatkan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mementingkan defisit neurologis yang terjadi sehingga batasan stroke adalah. untuk pasien dan keluarganya (Adibhatla et al., 2008).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. infeksi dan kekurangan gizi telah menurun, tetapi sebaliknya penyakit degeneratif

BAB 1 PENDAHULUAN. koroner, stroke), kanker, penyakit pernafasan kronis (asma dan. penyakit paru obstruksi kronis), dan diabetes.

EFEK PEMBERIAN KOMBUCHA COFFEE TERHADAP KANDUNGAN KOLESTEROL DARAH TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus L) JANTAN YANG DIINDUKSI URIC ACID

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tekanan darah lebih dari sama dengan 140mmHg untuk sistolik dan lebih dari

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskular dan berakibat kematian. 1

Kolesterol selain diperoleh dari makanan, juga diproduksi di hati dari lemak jenuh. Jadi, penurunan kadar kolesterol serum dapat dicapai dengan

Pentingnya mengenal faktor. usaha mencegah serangan Jantung

BAB I PENDAHULUAN. serat. Kurangnya aktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan tinggi lemak termasuk

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Penyakit jantung koroner merupakan penyebab. kematian terbanyak di dunia, dengan 7,4 juta kematian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2016 PENGARUH BUBUK RIMPANG TEMU PUTIH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hipertensi merupakan salah satu bagian dari penyakit kardiovaskuler

hayati ini dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan di kalangan masyarakat. Pengobatan dan pendayagunaan obat tradisional merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. bahwa, penderita diabetes mellitus di Indonesia pada tahun 2013 yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

FAKTOR-FAKTOR RISIKO HIPERTENSI PADA LAKI-LAKI PENGUNJUNG PUSKESMAS MANAHAN DI KOTA SURAKARTA

PENDAHULUAN. kondisi yang disebut aterosklerosis yaitu penyempitan atau pengerasan pembuluh darah. Kondisi

BAB I PENDAHULUAN. mulai bergeser dari penyakit infeksi ke penyakit metabolik. Dengan meningkatnya

Penyumbatan Pembuluh Darah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

UNDERSTANDING CHOLESTEROL. Djadjat Tisnadjaja Puslit Bioteknologi-LIPI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terjadi peningkatan secara cepat pada abad ke-21 ini, yang merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. produksi glukosa (1). Terdapat dua kategori utama DM yaitu DM. tipe 1 (DMT1) dan DM tipe 2 (DMT2). DMT1 dulunya disebut

BAB 1 PENDAHULUAN. Diabetes mellitus (DM) adalah salah satu penyakit. degenerative, akibat fungsi dan struktur jaringan ataupun organ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Hampir setiap orang yang tinggal di negara maju maupun negara berkembang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menggunakan uji Chi Square atau Fisher Exact jika jumlah sel tidak. memenuhi (Sastroasmoro dan Ismael, 2011).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Stroke menurut World Health Organization (WHO) (1988) seperti yang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Di Indonesia penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dan

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, penyakit jantung menjadi penyakit pembunuh

BAB I PENDAHULUAN. penyempitan pembuluh darah, penyumbatan atau kelainan pembuluh

BAB I PENDAHULUAN. penyakit tidak menular (noncommunicable diseases)seperti penyakit jantung,

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Setiap manusia pada hakekatnya mendambakan hidup sehat dan sejahtera. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan, papan dan pendidikan. Dengan kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima manusia dapat melakukan proses kehidupan tumbuh dan berkembang serta menjalankan segala aktivitas hidupnya (Katno dan Pramono, 2012:14). Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang ada dalam tubuh. Kolesterol sering dikaitkan dengan pola makan lemak tinggi yang dapat menyebabkan hiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kolesterol dan/atau trigliserida serum diatas batas normal. Peningkatan kolesterol serum, mencerminkan peningkatan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) merupakan Lipoprotein yang memiliki kandungan kolesterol tertinggi dibandingkan lipoprotein lainnya. Kolesterol merupakan campuran antara kolesterol jahat disebut juga low density lipoprotein (LDL) dan kolesterol baik disebut juga High density lipoprotein (HDL). LDL dikatakan jahat karena dapat merusak atau mengiritasi dinding arteri sedangkan HDL dikatakan baik karena dapat melindungi dinding arteri (Baverman, 2006:20). Kolesterol merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, tetapi jika kadar kolesterol dalam darah seseorang diatas 200 mg/dl maka orang tersebut secara medis mengidap penyakit kolesterol tinggi (Hiperlipidemia). Kelebihan kolesterol

akan disimpan dan menempel pada dinding pembuluh darah hingga menimbulkan pengapuran (arteriosklerosis). Kolesterol melekat pada vena membentuk lapisan pada dinding vena, mengakibatkan aliran darah yang melewati pembuluh darah tidak lancar (Gemilang, 2013:119). Data jumlah pasien kolesterol pada beberapa rumah sakit dan puskesmas sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Pasien Kolesterol Jumlah Pasien Nama Rumah Sakit/Puskesmas Total 2011 2012 2013 RS Bhayangkara Kupang 158 213 103 474 RSUD Kefamenanu, Kabupaten TTU 136 191 107 434 Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU 53 58 63 174 Jumlah 347 462 273 1082 Sumber: RS.Bhayangkara Kupang, RSUD Kefamenanu, Kabupaten TTU, dan Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU. 250 200 Pada tabel 1.1 dapat dibuat diagram batang sebagai berikut: 150 100 50 0 2011 2012 2013 Gambar 1.1 Grafik Pasien Kolesterol RS Bayangkara Kupang RSUD Kefamenanu Kabupaten TTU Puskesmas Manufui Kabupaten TTU Berdasarkan grafik pasien kolesterol di atas menunjukan bahwa jumlah pasien kolesterol pada beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2011-2012 meningkat secara drastis. Sedangkan tahun 2013 untuk RS Bhayangkara Kupang 103 orang, dan RSUD Kefamenanu 107 orang, Puskesmas Manufui 63 orang.

Pengobatan kolesterol dapat dilakukan dengan menggunakan pengobatan sintetik gologan obat alpha beta-bloker, alpha-1 bloker, atorvastatin dan lain sebagainya sedangkan pengobatan tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan rebusan daun sirsak dan daun salam (Bayu Satya.DS, 2013:180). Penyebab penyakit kolesterol antara lain: Sering pusing, Tengkuk dan pundak pegal, sering pegal di kaki dan tangan, sering kesemutan di tangan dan kaki, pola makan, berat badan, usia dan jenis kelamin, riwayat keluarga, dan merokok. Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi pada umumnya memilki kadar kolesterol yang tinggi. Hal ini terjadi karena adanya penyempitan dalam alteri terutama atas lemak yang kaya kolesterol sehingga proses peredaran darah dalam tubuh menjadi terhambat. (Baverman, 2006:20). Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi pada umumnya merupakan suatu keadaan tanpa gejala, tekanan darah abnormal tinggi dalam arteri. Apabila tidak ditangani dengan cepat maka akan menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung, kerusakan ginjal, dan bahkan kematian. Pada pemeriksaan tekanan darah didapat dua angka, di mana angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik) dan angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik di atas 90 mmhg. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibagi 2 yakni hipertensi primer dan hipertensi sekunder (Trubus, 2013: 34, Casey dan Benson, 2012:67).

Data jumlah pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi pada beberapa rumah sakit dan puskesmas sebagai berikut: Tabel 1.2 Data Pasien Hipertensi Jumlah Pasien Nama Rumah Sakit/Puskesmas 2011 2012 2013 Total RSUD Prof Dr.W.Z. Johanes Kupang 160 219 82 461 RSUD Soe, Kabupaten TTS 127 167 110 404 Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU 41 52 61 154 Jumlah 328 438 253 1019 Sumber: RSUD Prof Dr.W.Z. Johanes Kupang, RSUD Soe, Kabupaten TTS, dan Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU. Pada tabel 1.2 menunjukan bahwa kasus hipertensi pada perempuan lebih banyak karena hormon estrogen pada perempuan meningkat, disebabkan pola makan lemak tinggi, adaptasi, stres, yang berlebih pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki (Trubus, 2013:34). Pada tabel 1.1 dapat dibuat diagram batang sebagai berikut: 250 200 150 100 50 RSUD Prof Dr.W.Z.Johanes Kupang RSUD Soe, Kabupaten TTS Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU 0 2011 2012 2013

Berdasarkan grafik pasien hipertensi di atas menunjukan bahwa jumlah pasien hipertensi pada beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2011-2012 meningkat secara drastis. Sedangkan tahun 2013 untuk RSUD Prof Dr. W. Z. Johanes Kupang 82 orang, dan RSUD Soe 110 orang, Puskesmas Manufui 61 orang. Pengobatan hipertensi atau takanan darah tinggi dapat dilakukan dengan obat sintetik antara lain golongan obat-obatan diuretik, beta bloker, antagonis kalsium dan obat penghambat konversi enzim angiotensin. Sedangkan pengobatan tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan rebusan daun sirsak dan daun salam (Bayu Satya.DS, 2013:180). Penyebab penyakit hipertensi atau takanan darah tinggi antara lain: stres, pola makan yang tidak teratur, kelebihan garam, penggunaan alkohol, merokok, usia, faktor keturunan dan satu penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kolesterol. Kolesterol merupakan salah satu jenis penyakit metabolik. Hal ini terjadi karena adanya penyempitan dalam alteri terutama terdiri atas lemak yang kaya kolesterol sehingga proses peredaran darah dalam tubuh terhambat. Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi jika dibiarkan akan berakibat fatal bagi penderita seperti terjadinya stroke dan serangan jantung (Putra, 2013:61). Data Kementrian Kesehatan 2011-2012 memperlihatkan penyakit kolesterol dan hipertensi atau takanan darah tinggi masuk peringkat ke-7 dari 10 besar pasien yang rawat inap terbanyak di rumah sakit. Angka kejadian mencapai 8.423 kasus pada pria dan 11.451 kasus pada perempuan sedangkan tahun 2013

tercatat angka kejadian mencapai 356 kasus pada pria dan 567 kasus pada perempuan (Trubus, 2013:34-35). Hasil wawancara dengan masyarakat di Kelurahan Supun Kecamatan Biboki Selatan Kabupaten TTU, menunjukan bahwa daun sirsak sejak dulu sudah digunakan untuk mengobati penyakit hipertensi dan asam urat. Pengobatan tradisional sudah berlangsung berabad-abad pada masyarakat pedesaan di Nusa Tenggara Timur dan pengetahuan itu masih diwariskan kepada generasi penerusnya. Sampai dengan zaman modern ini pun cara pengobatan tradisional masih cukup terkenal disamping pengobatan modern (Nala, 2003:37). Tanaman yang berkhasiat sebagai obat untuk menurunkan kadar kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang sering digunakan masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya kelurahan Supun kecamatan Biboki Selatan Kabupaten TTU sering menggunakan rebusan daun sirsak atau rebusan daun salam untuk mengobati penyakit kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Daun salam memiliki khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit yakni sakit perut, diare, menurunkan tekanan darah, mengobati sakit maag, katarak, gatal-gatal, dan kudis (Mardiana, 2013:134). Mardinan (2013:45) daun sirsak dan daun salam mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin. Ketiga senyawa ini secara ilmiah telah diisolasi dari banyak tumbuhan untuk pengobatan berbagai penyakit. Akan tetapi belum banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan daun sirsak dan daun salam sebagai obat tradisional kolesterol dan

anti hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian yang dilakukan pada daun salam umumnya mengarah pada pemanfaatan sebagai anti bakteri. Kenaikan jumlah penduduk yang menderita penyakit kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, aktifitas fisik dan stres psikososial. Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia dalam World Health Statistics tahun 2012-2013, WHO melaporkan bahwa sekitar 51% dari kematian akibat stroke dan 45% dari penyakit jantung koroner disebabkan oleh kolesterol dan hipertensi atau takanan darah tinggi. Hernani, Christina Winarti, dan Tri Marwati (2009:134) melaporkan bahwa pemberian ekstrak daun sirsak mampu menurunkan tekanan darah tikus. Uji menunjukan bahwa ekstrak daun sirsak yang telah dimurnikan menghasilkan rendeman ekstrak 70,5%. Berdasarkan data-data tersebut di atas maka peningkatan jumlah pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak seimbang dengan peningkatan penemuan obat-obat baik obat sintetik dan obat herbal untuk mengatasi penyebab penyakit kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Berdasarkan uraian latar belakang, namun penelitian ekstrak kombinasi dua jenis bahan alam belum pernah dilakukan. Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti dengan menggabungkan kombinasi ekstrak daun sirsak dan daun salam terhadap penderita penyakit kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan judul: AKTIVITAS EKSTRAK KOMBINASI

DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) DAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp ) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana sifat fisikokimia ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp)? 2. Komponen fitokimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp )? 3. Komponen senyawa kimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp)? 4. Bagaimana aktivitas ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum( Wight) Walp) terhadap pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:

1. Untuk mengetahui sifat fisikokimia ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 2. Untuk mengidentifikasi komponen fitokimia ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 3. Untuk mengetahui komponen senyawa kimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 4. Untuk mengetahui aktivitas ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum(wight) Walp) terhadap pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain: 1. Sebagai bahan informasi manfaat kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) bagi masyarakat luas. Sebagai salah satu alternatif untuk menyembuhkan pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. 2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk memperkaya penggunaan tanaman sirsak (Annona muricat Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 3. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. 4. Sebagai data pendukung dalam indusri farmasi. 1.5 Ruang Lingkup

Agar penelitian lebih terarah dan tidak menimbulkan bias maka penulis membatasinya sebagai berikut : 1. Analisis sifat fisikokimia komponen senyawa dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 2. Analisis komponen fitokimia yang terkandung dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 3. Analisis komponen senyawa kimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 4. Uji aktivitas eksrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) terhadap pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.