BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Setiap manusia pada hakekatnya mendambakan hidup sehat dan sejahtera. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia, disamping kebutuhan sandang, pangan, papan dan pendidikan. Dengan kondisi kesehatan yang baik serta tubuh yang prima manusia dapat melakukan proses kehidupan tumbuh dan berkembang serta menjalankan segala aktivitas hidupnya (Katno dan Pramono, 2012:14). Kolesterol merupakan salah satu komponen lemak yang ada dalam tubuh. Kolesterol sering dikaitkan dengan pola makan lemak tinggi yang dapat menyebabkan hiperlipidemia. Hiperlipidemia merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan kolesterol dan/atau trigliserida serum diatas batas normal. Peningkatan kolesterol serum, mencerminkan peningkatan kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein). Kolesterol LDL (Low Density Lipoprotein) merupakan Lipoprotein yang memiliki kandungan kolesterol tertinggi dibandingkan lipoprotein lainnya. Kolesterol merupakan campuran antara kolesterol jahat disebut juga low density lipoprotein (LDL) dan kolesterol baik disebut juga High density lipoprotein (HDL). LDL dikatakan jahat karena dapat merusak atau mengiritasi dinding arteri sedangkan HDL dikatakan baik karena dapat melindungi dinding arteri (Baverman, 2006:20). Kolesterol merupakan zat gizi yang diperlukan oleh tubuh, tetapi jika kadar kolesterol dalam darah seseorang diatas 200 mg/dl maka orang tersebut secara medis mengidap penyakit kolesterol tinggi (Hiperlipidemia). Kelebihan kolesterol
akan disimpan dan menempel pada dinding pembuluh darah hingga menimbulkan pengapuran (arteriosklerosis). Kolesterol melekat pada vena membentuk lapisan pada dinding vena, mengakibatkan aliran darah yang melewati pembuluh darah tidak lancar (Gemilang, 2013:119). Data jumlah pasien kolesterol pada beberapa rumah sakit dan puskesmas sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Pasien Kolesterol Jumlah Pasien Nama Rumah Sakit/Puskesmas Total 2011 2012 2013 RS Bhayangkara Kupang 158 213 103 474 RSUD Kefamenanu, Kabupaten TTU 136 191 107 434 Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU 53 58 63 174 Jumlah 347 462 273 1082 Sumber: RS.Bhayangkara Kupang, RSUD Kefamenanu, Kabupaten TTU, dan Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU. 250 200 Pada tabel 1.1 dapat dibuat diagram batang sebagai berikut: 150 100 50 0 2011 2012 2013 Gambar 1.1 Grafik Pasien Kolesterol RS Bayangkara Kupang RSUD Kefamenanu Kabupaten TTU Puskesmas Manufui Kabupaten TTU Berdasarkan grafik pasien kolesterol di atas menunjukan bahwa jumlah pasien kolesterol pada beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2011-2012 meningkat secara drastis. Sedangkan tahun 2013 untuk RS Bhayangkara Kupang 103 orang, dan RSUD Kefamenanu 107 orang, Puskesmas Manufui 63 orang.
Pengobatan kolesterol dapat dilakukan dengan menggunakan pengobatan sintetik gologan obat alpha beta-bloker, alpha-1 bloker, atorvastatin dan lain sebagainya sedangkan pengobatan tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan rebusan daun sirsak dan daun salam (Bayu Satya.DS, 2013:180). Penyebab penyakit kolesterol antara lain: Sering pusing, Tengkuk dan pundak pegal, sering pegal di kaki dan tangan, sering kesemutan di tangan dan kaki, pola makan, berat badan, usia dan jenis kelamin, riwayat keluarga, dan merokok. Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi pada umumnya memilki kadar kolesterol yang tinggi. Hal ini terjadi karena adanya penyempitan dalam alteri terutama atas lemak yang kaya kolesterol sehingga proses peredaran darah dalam tubuh menjadi terhambat. (Baverman, 2006:20). Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi pada umumnya merupakan suatu keadaan tanpa gejala, tekanan darah abnormal tinggi dalam arteri. Apabila tidak ditangani dengan cepat maka akan menyebabkan meningkatnya resiko terhadap stroke, gagal jantung, serangan jantung, kerusakan ginjal, dan bahkan kematian. Pada pemeriksaan tekanan darah didapat dua angka, di mana angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik) dan angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik). Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan suatu peningkatan tekanan darah sistolik diatas 140 mmhg dan tekanan diastolik di atas 90 mmhg. Berdasarkan penyebabnya hipertensi dapat dibagi 2 yakni hipertensi primer dan hipertensi sekunder (Trubus, 2013: 34, Casey dan Benson, 2012:67).
Data jumlah pasien hipertensi atau tekanan darah tinggi pada beberapa rumah sakit dan puskesmas sebagai berikut: Tabel 1.2 Data Pasien Hipertensi Jumlah Pasien Nama Rumah Sakit/Puskesmas 2011 2012 2013 Total RSUD Prof Dr.W.Z. Johanes Kupang 160 219 82 461 RSUD Soe, Kabupaten TTS 127 167 110 404 Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU 41 52 61 154 Jumlah 328 438 253 1019 Sumber: RSUD Prof Dr.W.Z. Johanes Kupang, RSUD Soe, Kabupaten TTS, dan Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU. Pada tabel 1.2 menunjukan bahwa kasus hipertensi pada perempuan lebih banyak karena hormon estrogen pada perempuan meningkat, disebabkan pola makan lemak tinggi, adaptasi, stres, yang berlebih pada perempuan dibandingkan dengan laki-laki (Trubus, 2013:34). Pada tabel 1.1 dapat dibuat diagram batang sebagai berikut: 250 200 150 100 50 RSUD Prof Dr.W.Z.Johanes Kupang RSUD Soe, Kabupaten TTS Puskesmas Manufui, Kabupaten TTU 0 2011 2012 2013
Berdasarkan grafik pasien hipertensi di atas menunjukan bahwa jumlah pasien hipertensi pada beberapa Rumah Sakit dan Puskesmas tahun 2011-2012 meningkat secara drastis. Sedangkan tahun 2013 untuk RSUD Prof Dr. W. Z. Johanes Kupang 82 orang, dan RSUD Soe 110 orang, Puskesmas Manufui 61 orang. Pengobatan hipertensi atau takanan darah tinggi dapat dilakukan dengan obat sintetik antara lain golongan obat-obatan diuretik, beta bloker, antagonis kalsium dan obat penghambat konversi enzim angiotensin. Sedangkan pengobatan tradisional dapat dilakukan dengan menggunakan rebusan daun sirsak dan daun salam (Bayu Satya.DS, 2013:180). Penyebab penyakit hipertensi atau takanan darah tinggi antara lain: stres, pola makan yang tidak teratur, kelebihan garam, penggunaan alkohol, merokok, usia, faktor keturunan dan satu penyebab hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kolesterol. Kolesterol merupakan salah satu jenis penyakit metabolik. Hal ini terjadi karena adanya penyempitan dalam alteri terutama terdiri atas lemak yang kaya kolesterol sehingga proses peredaran darah dalam tubuh terhambat. Penyakit hipertensi atau tekanan darah tinggi jika dibiarkan akan berakibat fatal bagi penderita seperti terjadinya stroke dan serangan jantung (Putra, 2013:61). Data Kementrian Kesehatan 2011-2012 memperlihatkan penyakit kolesterol dan hipertensi atau takanan darah tinggi masuk peringkat ke-7 dari 10 besar pasien yang rawat inap terbanyak di rumah sakit. Angka kejadian mencapai 8.423 kasus pada pria dan 11.451 kasus pada perempuan sedangkan tahun 2013
tercatat angka kejadian mencapai 356 kasus pada pria dan 567 kasus pada perempuan (Trubus, 2013:34-35). Hasil wawancara dengan masyarakat di Kelurahan Supun Kecamatan Biboki Selatan Kabupaten TTU, menunjukan bahwa daun sirsak sejak dulu sudah digunakan untuk mengobati penyakit hipertensi dan asam urat. Pengobatan tradisional sudah berlangsung berabad-abad pada masyarakat pedesaan di Nusa Tenggara Timur dan pengetahuan itu masih diwariskan kepada generasi penerusnya. Sampai dengan zaman modern ini pun cara pengobatan tradisional masih cukup terkenal disamping pengobatan modern (Nala, 2003:37). Tanaman yang berkhasiat sebagai obat untuk menurunkan kadar kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi yang sering digunakan masyarakat Nusa Tenggara Timur khususnya kelurahan Supun kecamatan Biboki Selatan Kabupaten TTU sering menggunakan rebusan daun sirsak atau rebusan daun salam untuk mengobati penyakit kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Daun salam memiliki khasiat untuk mengobati berbagai jenis penyakit yakni sakit perut, diare, menurunkan tekanan darah, mengobati sakit maag, katarak, gatal-gatal, dan kudis (Mardiana, 2013:134). Mardinan (2013:45) daun sirsak dan daun salam mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, dan tanin. Ketiga senyawa ini secara ilmiah telah diisolasi dari banyak tumbuhan untuk pengobatan berbagai penyakit. Akan tetapi belum banyak penelitian yang dilakukan berkaitan dengan pemanfaatan daun sirsak dan daun salam sebagai obat tradisional kolesterol dan
anti hipertensi atau tekanan darah tinggi. Penelitian yang dilakukan pada daun salam umumnya mengarah pada pemanfaatan sebagai anti bakteri. Kenaikan jumlah penduduk yang menderita penyakit kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi terus meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup seperti merokok, aktifitas fisik dan stres psikososial. Menurut catatan Badan Kesehatan Dunia dalam World Health Statistics tahun 2012-2013, WHO melaporkan bahwa sekitar 51% dari kematian akibat stroke dan 45% dari penyakit jantung koroner disebabkan oleh kolesterol dan hipertensi atau takanan darah tinggi. Hernani, Christina Winarti, dan Tri Marwati (2009:134) melaporkan bahwa pemberian ekstrak daun sirsak mampu menurunkan tekanan darah tikus. Uji menunjukan bahwa ekstrak daun sirsak yang telah dimurnikan menghasilkan rendeman ekstrak 70,5%. Berdasarkan data-data tersebut di atas maka peningkatan jumlah pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi tidak seimbang dengan peningkatan penemuan obat-obat baik obat sintetik dan obat herbal untuk mengatasi penyebab penyakit kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. Berdasarkan uraian latar belakang, namun penelitian ekstrak kombinasi dua jenis bahan alam belum pernah dilakukan. Dengan demikian, penulis tertarik untuk meneliti dengan menggabungkan kombinasi ekstrak daun sirsak dan daun salam terhadap penderita penyakit kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi dengan judul: AKTIVITAS EKSTRAK KOMBINASI
DAUN SIRSAK (Annona muricata Linn) DAN DAUN SALAM (Syzygium polyanthum (Wight) Walp ) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana sifat fisikokimia ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp)? 2. Komponen fitokimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp )? 3. Komponen senyawa kimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp)? 4. Bagaimana aktivitas ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum( Wight) Walp) terhadap pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui sifat fisikokimia ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 2. Untuk mengidentifikasi komponen fitokimia ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 3. Untuk mengetahui komponen senyawa kimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 4. Untuk mengetahui aktivitas ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum(wight) Walp) terhadap pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat antara lain: 1. Sebagai bahan informasi manfaat kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) bagi masyarakat luas. Sebagai salah satu alternatif untuk menyembuhkan pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi. 2. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat untuk memperkaya penggunaan tanaman sirsak (Annona muricat Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 3. Sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya. 4. Sebagai data pendukung dalam indusri farmasi. 1.5 Ruang Lingkup
Agar penelitian lebih terarah dan tidak menimbulkan bias maka penulis membatasinya sebagai berikut : 1. Analisis sifat fisikokimia komponen senyawa dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 2. Analisis komponen fitokimia yang terkandung dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 3. Analisis komponen senyawa kimia apa saja dalam ekstrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp). 4. Uji aktivitas eksrak kombinasi daun sirsak (Annona muricata Linn) dan daun salam (Syzygium polyanthum (Wight) Walp) terhadap pasien kolesterol dan hipertensi atau tekanan darah tinggi.