ESTIMASI SUMBERDAYA DAN CADANGAN BATUBARA RENCANA PIT AB PT ARUTMIN INDONESIA TAMBANG KINTAP KABUPATEN TANAH LAUT KALIMANTAN SELATAN Noviar Rahmatilah *, Nurhakim, Riswan Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknik, Universitas Lambung Mangkurat e-mail: *noviarrahmatillah@gmail.com ABSTRAK Estimasi sumberdaya dan cadangan endapan bahan galian berperan penting untuk kemudahan dalam eksploitasi secara komersial dari suatu endapan bahan galian, sebab hasil dari estimasi sumberdaya dan cadangan yang baik dapat menentukan investasi dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan usaha penambangannya. Permodelan dan estimasi sumberdaya dan cadangan batubara dilakukan di lokasi rencana Pit AB PT Arutmin Indonesia Tambang Kintap, metode yang dilakukan dalam perhitungan estimasi sumberdaya adalah metode circular, perancangan pit limit sesuai dengan rekomendasi yang telah ditentukan pihak perusahaan. Hasil penelitian kondisi geologi di lokasi penelitian termasuk kondisi geologi moderat, permodelan seam batubara ada lima seam, total sumberdaya secara keseluruhan diperoleh 33,165,562.52 ton, setelah mendapatkan desain pit dilakukan perhitungan cadangan batubara dan diperoleh untuk pit limit SR3 7,256.15 kton, SR 4 13,290.67 kton dan untuk SR 5 20,765.17 kton. Kata-kata kunci: Cadangan, Pit Limit, Stripping Ratio, Sumberdaya PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber energi, batubara merupakan salah satu energi alternatif di Indonesia yang cukup melimpah keberadaannya, Sebelum dilakukan penambangan ada beberapa kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah eksplorasi. Eksplorasi merupakan kegiatan penyelidikan suatu daerah yang diperkirakan atau diketahui mengandung endapan sekaligus untuk membuktikan kuantitas dan kualitas dari endapan tersebut. Tahap eksplorasi berikutnya adalah pemboran yang bertujuan untuk menentukan ukuran, bentuk dan letak sebaran endapan, pemboran eksplorasi menghasilkan data data yang dibutuhkan untuk perhitungan sumberdaya dan cadangan Estimasi sumberdaya dan cadangan endapan bahan galian berperan penting untuk kemudahan dalam eksploitasi secara komersial dari suatu endapan bahan galian, sebab hasil dari estimasi sumberdaya dan cadangan yang baik dapat menentukan investasi dan memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh perusahaan dalam melaksanakan usaha penambangannya, metode yang digunakan dalam penetuan estimasi sumberdaya. PT Arutmin Indonesia merupakan salah satu perusahaan batubara berskala besar yang berlokasi di provinsi Kalimantan Selatan, dan merupakan penghasil dan pemasok batubara baik untuk dalam negeri maupun luar negeri, seiring dengan meningkatnya permintaan pasokan batubara maka PT Arutmin Indonesia berencana meningkatkan produksi dengan membuka Pit AB yang merupakan mineout dari tambang Pit A. Proses pengolahan data menggunakan bantuan softwere Minescape 4.118 dan microsoft office excell 2007.Sedangkan dalam penulisan laporan menggunakan software microsoft office word 2007. Data yang diinput yaitu adalah data koordinat dan elevasi ketinggian untuk pembuatan batas permukaan yang didapat dari hasil pemetaan topografi yang telah dilakukan. Untuk permodelan batubara digunakan data hasil pemboran yang mengambil data kedalaman lubang bor, lithologi lapisan Dari hasil pemboran yang dilakukan didapatkan data berupa koordinat lokasi pemboran, elevasi titik bor, total batuan, elevasi pemboran, data roof dan floor dari batubara. METODOLOGI Pengumpulan data diperoleh dari pengamatan dan pengambilan data langsung di lapangan (data primer) dan dari data literatur - literatur yang berhubungan dengan permasalahan yang ada (data sekunder). Pengambilan data disesuaikan dengan jenis data yang diperlukan dengan urutan rangkaian penelitian sebagaimana diagram alir dalam Gambar-1. Proses pengolahan data menggunakan bantuan softwere Minescape 4.118 dan microsoft office excell 2007.Sedangkan dalam penulisan laporan menggunakan software microsoft office word 2007. Data yang diinput yaitu adalah data koordinat dan elevasi ketinggian untuk pembuatan batas permukaan yang didapat dari hasil pemetaan topografi yang telah dilakukan. Untuk permodelan batubara digunakan data hasil pemboran yang mengambil data kedalaman lubang bor, lithologi lapisan batuan, elevasi pemboran, data roof dan floor dari batubara. HASIL DAN DISKUSI Deskripsi Data a. Data Singkapan Terdapat 2 singkapan di lokasi penelitian, dari data singkapan ini didapat berupa data arah jurus (strike), kemiringan (dip), data kordinat (easting, northing) dan elevasi singkapan batubara. Tabel-1. Data Singkapan Batubara b. Data Pemboran Kegiatan pemboran yang dilakukan oleh perusahaan di area rencana pit AB sebanyak 23 titik, pada kegiatan pemboran ini menggunakan alat bor merk Jacro 240. Metode pemboran yang dilakukan adalah metode open hole dan touch coring. kedalaman, ketebalan batubara, depth roof dan floor batubara dan data quality, data data tersebut digunakan 41
sebagai acuan untuk menentukan alur permodelan dan perhitungan sumberdaya batubara. c. Data Topografi Lokasi Penelitian Kegiatan pengambilan data topografi di lokasi penelitian menggunakan alat ukur total station (TS) merk sokkia cx103 dan alat ukur gps real time kinematic (RTK) merk trimble seri R7. Data topografi tersebut terdiri dari data koordinat (easting & northing) dan elevasi, yang menggambarkan keadaan bentuk permukaan di tempat penelitian. d. Geometri Lereng geometri lereng aman untuk mendukung hasil penelitian yang di gunakan adalah data hasil rekomendasi dari perusahaan. e. Data Kualitas Batubara Data kualitas batubara di daerah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan dengan jumlah empat seam yaitu seam C, Seam D, Seam F, dan Seam G. Data kualitas batubara terdiri dari total moisture, inhern moisture, ash, total sulfur, calorific value, dan relative density. f. Data Hasil Logging Geofisika Logging geofisika yang dilakukan di lokasi penelitian menggunakan jenis logging sinar gamma (natural gamma ray). Logging geofisika dapat memberikan informasi yang dibutuhkan seperti identifikasi lapisan dan kedalaman endapan pada lubang bor. Pengolahan Data a. Permodelan Endapan Batubara Proses pengolahan model batubara yang dilakukan menggunakan stratmodel pada software minescape 4.118. Permodelan batubara dilakukan untuk mengetahui bentuk dan sebaran lapisan batubara baik letak/posisi lapisan, kedalaman, kemiringan dan jumlah lapisan batubara yang terdapat di lokasi penelitian. Permodelan batubara dilakukan dengan mengkorelasikan antara data pemboran yang terdiri dari data survey yang berisikan koordinat, elevasi dan kedalaman total titik pemboran dan data lithologi yang berisikan elevasi roof, elevasi floor, ketebalan, penamaan lapisan batubara. Dari hasil data pengeboran yang dilakukan terdapat lima seam batubara yang dapat dimodelkan, urutan dari seam elevasi tertinggi yaitu seam C, D, E, F, dan G. b. Perancangan Batas Penambangan Penentuan batas dalam perencanaan tambang yaitu cropline (subcrop), batas PKP2B, pembebasan lahan, dan insfrastruktur. Tabel-2. Data Koordinat dan Kedalaman Bor Tabel-3. Kajian Geometri Lereng Parameter Value Highwall Sudut lereng keseluruhan ( ) 31 Tinggi lereng keseluruhan (m) 110 Sudut lereng tunggal ( ) 55 Tinggi lereng (m) 10 Lebar jenjang (m) 10 Lowwall Sudut lereng keseluruhan ( ) Mengikuti dip batubara Gambar-1. Diagram Alir Penelitian 42
Pembahasan a. Estimasi Sumberdaya Batubara Metode yang digunakan untuk menghitung jumlah estimasi sumberdaya batubara pada lokasi penelitian menggunakan metode circular dengan bantuan software minescape 4.118, dan mengacu kepada Standart Nasional Indonesia (SNI 13-5014-1998) mengenai kelas sumberdaya dan cadangan batubara serta jarak titik informasi menurut kondisi geologi. b. Estimasi Cadangan Batubara Perhitungan cadangan dilakukan dengan batuan software minescape dengan boundary atas adalah topografi dan boundary bawah adalah desain pit. Perhitungan cadangan diperoleh dengan mempertimbangkan beberapa faktor diantaranya: 1) faktor pembatas: a) ketebalan minimum batubara yang dihitung adalah 50 cm b) Stripping ratio (SR) adalah 3, 4, dan 5. c) Slope stability overall sebesar 31 o 2) Faktor losses : Mining losses dihitung setiap seam batubara diperkirakan akan tertinggal ±20 cm yaitu sekitar 10 cm dibagian atas (top) dan sekitar 10 cm di bagian bawah (bottom) akibat teknis penambangan. Material yang dianggap hilang (losses) tersebut dimasukan sebagai overburden sehingga akan menambah jumlah material yang harus dikupas untuk mendapatkan batubara. Gambar-2. Data Logging Geofisika Gambar-2. Hasil Pengolahan Logging Geofisika 43
Gambar-3. Cross Section Model Batubara Gambar-4. Design & Cross section SR3 44
Gambar-5. Design & Cross section SR4 Gambar-6. Design & Cross section SR5 45
Tabel-4. Jumlah Sumberdaya Batubara Tabel-5. Jumlah Sumberdaya Batubara KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan di PT. Arutmin Indonesia Tambang Kintap adalah : 1. Kondisi geologi di lokasi penelitian termasuk kelompok geologi moderat hal ini dapat dilihat dari beberapa parameter seperti ketebalan batubara bervariasi, kesinambungan ratusan meter, adanya percabangan batubara, sesar jarang ditemui, lipatan sedang, pengaruh intrusi, kemiringan batubara relatif sedang, dan kualitas batubara bervariasi. 2. Berdasarkan data hasil pemboran yang dilakukan di lokasi penelitian terdapat 5 seam batubara yang dapat dimodelkan urutan seam dari elevasi tertinggi yaitu Seam C, Seam D, Seam E, Seam F dan Seam G dengan ketebalan yang bervariasi antara 0.10 meter 11.36 meter. Adapun secara umum arah sebaran strike yaitu dari arah Barat Daya ke arah Timur Laut ( N 60-75 E) dengan kemiringan (dip) berkisar (12-19 ). 3. Hasil estimasi sumberdaya batubara di lokasi penelitian diperoleh sebagai berikut : seam D sebesar 622,967.26 ton (terukur), 486,807.81 ton (tertunjuk) dan 60,729.74 ton (tereka). Sumberdaya batubara seam F sebesar 20,637,221.56 ton (terukur), 10,131,493.31 ton (tertunjuk) dan 30,246.70 ton (tereka). Sumberdaya batubara seam G sebesar 873,746.59 ton (terukur), 294,726.35 ton (tertunjuk) dan 31,623.19 ton (tereka). Total dari tiga seam tersebut sebesar 22,133,935.41 ton (terukur), 10,913,027.48 ton (tertunjuk) dan 122,599.63 ton (tereka). Dengan total keseluruhan sumberdaya sebesar 33,169,562.52 ton. 4. Dalam menentukan jumlah estimasi cadangan batubara ada batasan - batasan yang telah ditetapkan yaitu dalam penentuan pit limit, nilai gemeotri lereng dan Stripping Ratio (SR 3, SR 4, dan SR 5). Berdasarkan batasan nilai stripping ratio tiga (SR3) diperoleh rancangan pit dengan luas 90.06 ha, batubara yang dapat ditambang sebesar 7,256,149.97 ton dan batuan penutupnya 22,142,060.73 bcm. Untuk batasan nilai stripping ratio empat (SR4) diperoleh jumlah batubara 13,290,670.72 ton, untuk batuan penutupnya 53,293,333.83 bcm, dengan luas rancangan pit 146.28 ha, adapun untuk nilai stripping ratio lima (SR5) diperoleh jumlah batubara 20,765,172.53 ton, dengan jumlah batuan penutup 105,331,338.39 bcm, dan luas rancangan pit 212.08 ha. Disarankan untuk memperluas area penambangan di luar dari area rencana pit AB perlu dilakukan pemboran lanjut untuk mendapatkan informasi permodelan batubara yang lebih baik pada arah strike dan dip. DAFTAR PUSTAKA [1] Anonim, 1998. Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara SNI 13-6014. BSN. Jakarta. [2] Anonim, 2011. Pedoman pelaporan, sumberdaya, dan cadangan batubara, SNI 5015. [3] Arif, I. & Adisoma G.S. 2002. Buku Ajar TA 424- Perencanaan Tambang. ITB. Bandung. Halaman V 2, VIII-7. [4] Fourie, G. A and Dohm, G.C. 2001. Surface Mining Engineering Handbook : Open Pit Planning and design. Society for Mining, Metalurgy, and Exploration, Inc,. Colorado. p. 1274-1275. [5] Hartman, H.L. 1987. Introductory mining Engineering, Jhon Wiley & Sons Inc., New York, p.154. [6] Idrus, Arifudin, Dr dkk. 2007. Eksplorasi Sumberdaya Mineral. Diktat Mata Kuliah Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. [7] Nurhakim. 2008. Draft Bahan Kuliah Tambang Terbuka. Program Studi Teknik Pertambangan FT UNLAM Banjarbaru, Halaman 1-7. [8] Sandan, Stephani, 2012. Skripsi : Perhitungan Cadangan Dan Desain Pit Pada PT. Kurnia Aneka Tambang, Desa Tampa Kecamatan Paku, Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah. Program Studi Teknik Pertambangan Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru, Halaman 3-13 dan 3-20. [9] Sukandarrumidi. 2005. Batubara dan Pemanfaatannya. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta. Halaman 25-30. 46