BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran tematik adalah pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tema tertentu. Istilah pembelajaran tematik sebagai model pembelajaran termasuk dalam salah satu jenis model pembelajaran terpadu sebagaimana dijelaskan oleh Prastowo ( 2013:117 ) bahwa pada dasarnya model pembelajaran tematik adalah model pembelajaran terpadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran, sehingga dapat memberi pengalaman bermakna pada siswa. Misalnya dalam tema air dapat ditinjau dari mata pelajaran IPA, IPS, PAI, Bahasa Indonesia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pembelajaran tematik merupakan salah satu jenis pembelajaran terpadu. Dimana kurikulum terpadu adalah induknya. Dengan kata lain keberadaan model pembelajaran tematik terkait erat dengan keberadaan model pembelajaran terpadu dan secara tidak langsung maupun tidak langsung terkait erat dengan keberadaan kurikulum terpadu. Pembelajaran tematik merupakan suatu proses pembelajaran dengan melibatkan atau mengaitkan berbagai bidang studi. Adapun materi yang dipilih dalam penelitian tindakan kelas ini adalah pada tema 1 dengan judul tema Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan untuk siswa kelas III pada subtema 2 Perkembangbiakan Tumbuhan dapat ditinjau dari mata pelajaran PPKn, PJOK, Matematika, dan Bahasa Indonesia. Pada sub tema 2 Perkembangbiakan Tumbuhan dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran 4 dan 5 yang 1
2 didalamnya terdapat beberapa mata pelajaran meliputi Bahasa Indonesia, PPKn, PJOK,Matematika. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam tiap mata pelajaran tersebut, maka hasil belajar harus sesuai dengan tujuan pembelajaran. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memberikan tes kepada siswa. Tes merupakan hasil belajar yang digunakan untuk mengetahui tercapainnya tujuan pembelajaran. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan psikomotorik (Nana Sudjana, 2009: 3). Sedangkan Suprijono (dalam Thobroni dan Arif, 2013: 22) menyatakan hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilainilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan kerampilan. Menurut pengertian hasil belajar di atas, disimpulkan bahwa hasil belajar adalah serangkaian kegiatan untuk memperoleh perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya. Perubahan tingkah laku tersebut menyangkut aspek afektif, kognitif, dan psikomotor (Djamarah, 2008:13). Berdasarkan dokumen daftar hasil belajar yang telah diperoleh oleh peneliti di SDN Tlogomas 01 Malang pada tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan di temukan adanya beberapa masalah di mana ada beberapa peserta didik yang belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditentukan yaitu persentase tuntas belajar klasikal minimal 75% siswa memperoleh nilai 70. Hal ini dapat dilihat melalui hasil belajar siswa kelas III SDN Tlogomas 01 Malang pada tahun ajaran 2017/2018, di mana dari 20 jumlah seluruh siswa masih ada 12
3 (60%) siswa yang mendapat nilai dibawah KKM yaitu di bawah 70, sehingga tingkat ketuntasan klasikal yang dicapai pun masih rendah. Hasil observasi yang dilakukan peneliti pada tanggal 13 Maret 2017, menunjukkan hasil belajar siswa belum memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan karena ditemukan permasalahan permasalahan pada saat proses pembelajaran tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan yaitu rendahnya tingkat hasil belajar siswa terhadap materi pembelajaran, keberanian anak kurang dalam mengutarakan pendapatnya saat diskusi kelompok,dan kurangnya kebiasaan berdiskusi dengan teman satu kelompok dan cenderung dikerjakan oleh 1-2 anak dalam kelompok tersebut dikarenakan kurang adanya koordinasi antar siswa dalam kelompok untuk saling bekerja sama. Selain itu beberapa siswa kurang memperhatikan pembelajaran dikarenakan guru sering menggunakan metode ceramah dan penugasan,sehingga siswa kurang terlibat dalam pembelajaran yang inovatif dan kreatif yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar. Berdasarkan kekurangan dari proses pembelajaran yang telah dilakukan, terdapat beberapa penyebab kesenjangan rendahnya pemahaman peserta didik tentang materi tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan yaitu pembelajaran yang diterapkan masih menggunakan metode ceramah dan penugasan yang membuat siswa cenderung lebih pasif dalam aktivitas pembelajaran sehingga berakibat pada rendahnya nilai rata-rata kelas dan ketuntasan klasikal yang tidak tercapai. Adapun penyebabnya adalah kurangnya motivasi pada waktu mengikuti pelajaran,kurangnya latihan dan diskusi kelas serta strategi mengajar dalam pembelajaran yang digunakan masih belum cukup untuk memfasilitasi
4 pemerolehan pehamaman bagi peserta didik. Sehingga tujuan pembelajaran yang harus dicapai kurang optimal. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan oleh banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan di atas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Dari permasalahan di atas, maka untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan, sub tema perkembangbiakan tumbuhan dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Belajar kooperatif merupakan pembelajaran yang menggunakan kelompok kecil sehingga siswa belajar bersama untuk memaksimalkan kegiatan belajarnya sendiri dan juga anggota yang lain. Idealnya sangat sederhana, anggota kelas diorganisasikan ke dalam kelompok-kelompok kecil setelah menerima pembelajaran dari guru, para siswa mengerjakan tugas sampai semua anggota kelompok berhasil memahaminya. Model pembelajaran kooperatif adalah bentuk pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif, yang anggotanya terdiri dari 4 sampai dengan 5 orang. Adapun jenis-jenis model pembelajaran kooperatif terbagi dalam 5 (lima) tipe, yaitu : Jigsaw, Student Teams
5 Achievement Division (STAD), Number Heads Together (NHT), Teams Game Tournament (TGT), Think Pair Share (TPS). Dari Jenis model pembelajaran kooperatif, penulis memilih tipe STAD (Student Teams Achievement Division) karena model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division) dapat meningkatkan aktivitas siswa untuk terbiasa mencari, mendiskusikan sesuatu yang berkaitan dengan pembelajaran. Dalam pembelajaran STAD siswa lebih aktif dalam memecahkan masalah secara kelompok sedangkan guru berperan sebagai pembimbing atau memberikan petunjuk cara memecahkan masalah. Berdasarkan uraian di atas dan pengamatan yang dilakukan, peneliti merasa perlu mengadakan suatu penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan. Dan itulah yang menjadikan latar belakang peneliti mengadakan penelitian dengan mengambil judul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Tema Perkembangbiakan Hewan dan Tumbuhan Sub Tema Perkembangbiakan Tumbuhan Pada Siswa Kelas III SDN Tlogomas 01 Malang B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penelitian ini difokuskan pada permasalahan pokok sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan pada siswa kelas III SDN Tlogomas 01 Malang?
6 2. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan pada siswa kelas III SDN Tlogomas 01 Malang? 3. Bagaimana peningkatan hasil belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan pada siswa kelas III SDN Tlogomas 01 Malang? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan tersebut maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan pada siswa kelas III SDN Tlogomas 01 Malang. 2. Mendeskripsikan peningkatan aktivitas siswa model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan pada siswa kelas III SDN Tlogomas 01 Malang. 3. Mendeskripsikan peningkatan hasil belajar model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan pada siswa kelas III SDN Tlogomas 01 Malang.
7 D. Hipotesis Tindakan Berdasarkan permasalahan di atas, hipotesis tindakan dalam penelititan ini yaitu jika pembelajaran tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan dilaksanakan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, maka aktivitas dan hasil belajar siswa kelas III di SDN Tlogomas 01 Malang bisa meningkat. E. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu: 1. Manfaat Teoretik Secara umum, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan mengenai penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam proses pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan. 2. Manfaat Praktis a. Manfaat bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran tematik. b. Manfaat bagi siswa, dengan di terapkannya model pembelajaran kooperatif tipe STAD hasil belajar siswa akan meningkat. Hal ini karena dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, siswa akan dilibatkan secara aktif dalam proses kegiatan pembelajaran dalam bentuk kelompok, di akhir kegiatan akan ada pemberian penghargaan yang hal ini akan dapat menimbulkan motivasi pada diri siswa untuk belajar, dan dapat
8 menghindari kemungkinan anggota kelompok memperoleh nilai yang rendah, karena tiap anggota kelompok akan saling membantu untuk memperoleh skor tertinggi dan memperoleh penghargaan. c. Manfaat bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi dan masukan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah, khususnya pembelajaran tematik. d. Manfaat bagi peneliti, penelitian ini untuk mengetahui keefektifan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sehingga mampu meningkatkan hasil belajar tema perkembangbiakan hewan dan tumbuhan sub tema perkembangbiakan tumbuhan. Selain itu sebagai pengalaman menulis karya ilmiah dan melaksanakan penelitian dalam Pendidikan Guru Sekolah Dasar sehingga dapat menambah pengetahuan peneliti. F. Definisi Operasional Definisi operasional dalam penelitian ini yaitu: 1. Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik yang dimaksud dalam penelitian ini adalah pembelajaran tepadu yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. 2. Aktivitas Siswa Aktivitas Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah serangkaian kegiatan fisik atau jasmani maupun mental atau rohani yang saling berkaitan
9 sehingga tercipta belajar yang optimal. Dalam aktivitas ini siswa haruslah aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar. 3. Hasil Belajar Hasil belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah hasil yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti proses belajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD yang ditunjukan dengan test belajar. Nantinya hasil dari test siklus I dibandingkan dengan test siklus II. 4. Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD Pembelajaran model kooperatif yang dimaksud dalam penelitian ini yaitu teknik proses belajar mengajar yang mencakup suatu kelompok kecil siswa yang bekerja sebagai sebuah tim untuk menyelesaikan sebuah masalah atau tugas untuk mencapai tujuan bersama.