PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR (JURNAL) Oleh YONA FEBRIATI

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR (JURNAL) Oleh YUNI MALINDA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE QUICK ON THE DRAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (JURNAL) Oleh SYAHDA AULIA FATMANINGRUM

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture Terhadap Hasil Belajar

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR STUDY TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh HAMDA WARA

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA ANTARA PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE DAN KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : Evi Mivtahul Khoirullah

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN GEOGEBRA TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL QUANTUM LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU (JURNAL) Oleh : ALFI ZAHRUL FUADAH

MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN GROUP TERHADAP PRESTASI BELAJAR

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR TEMATIK SISWA JURNAL. Oleh

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V

PENGARUH AKTIVITAS DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI (JURNAL) Oleh : NETI BETRIA SARI

ARTIKEL. Oleh : SULASTRIANI NPM :

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA REALIA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA JURNAL. Oleh NUR INDAH KURNIAWATI NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M TARUNA

PRESTASI BELAJAR IPA

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

Diterima: 8 Maret Disetujui: 26 Juli Diterbitkan: Desember 2016

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU ANTARA MEDIA AUDIO-VISUAL DENGAN MEDIA GRAFIS (JURNAL) Oleh LUSIANA SIMAMORA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

Kata Kunci: Problem Based Learning (PBL), Ekspositori, dan Hasil Belajar. Abstract

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODUL DENGAN PENDEKATAN CTL TERHADAP KEBERHASILAN PENGAJARAN REMEDIAL KELAS VIII

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT DENGAN GI (Studi Pada SMA NEGERI 14 BandarLampung)

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Eksperimen Semu (quasi

STUDI KORELASI ANTARA MOTIVASI BELAJAR, MEDIA PEMBELAJARAN, KEMAMPUAN AWAL, DENGAN HASIL BELAJAR. Oleh :

The Efectiveness Of Learning Base Card Sort Game Method to PPKn Learning Result Of Students in Man 1 Mataram. Nurul Fitriyani

Nur Indah Sari* STKIP Pembangunan Indonesia, Makassar. Received 15 th May 2016 / Accepted 11 th July 2016 ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SYNERGETIC TEACHING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh OKTA VIANTI

AKTIVITAS BELAJAR IPS TERPADU MENGGUNAKAN MODEL TC DAN MAM MEMPERHATIKAN MINAT BELAJAR

ANALISIS KOMPARATIF PEMBELAJARAN PROBING PROMPTING DAN EXAMPLES NON EXAMPLES TERHADAP HASIL BELAJAR 1) Oleh

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI DENGAN PEMBELAJARAN TPS DAN TS KELAS X SMAN 15 BANDARLAMPUNG (J U R N A L) Oleh TIURMA LAERIS RULLITA.

Wakijo Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP Universitas Muhammadiyah Metro Abstrak

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL ST DAN TS DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.16 No.3 Tahun 2016

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL TS DAN SD DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

AKTIVITAS PENERAPAN MODEL QUANTUM LEARNING DENGAN PENDEKATAN PETA PIKIRAN TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh KYKY ZEPTIANA

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ADVANCE ORGANIZER TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK BESARAN DAN SATUAN

PERBANDINGAN PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS X ANTARA MENGGUNAKAN POST-TEST DAN TIDAK DI SMA N 1 RUMBIA. Martini*, Yarmaidi**, Rosana***

KETERAMPILAN SOSIAL MELALUI MODEL TIME TOKEN ARENDS DAN JIGSAW PADA PELAJARAN IPS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA

EFEKTIVITAS KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF MENGGUNAKAN PROBLEM POSING DAN PROBLEM SOLVING MEMPERHATIKAN EQ

PENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SNOWBALL THROWING. (Jurnal) Oleh SEFTI NAELZA

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURNAL. Oleh LINA WIDIA SARI NAZARUDDIN WAHAB SASMIATI

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

TONI ERLANGGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI PADANG

Oleh : Reny Antasi A

Monif Maulana 1), Nur Arina Hidayati 2) 1 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UAD

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write Pada Konsep Ekosistem di Kelas VII SMP Negeri 3 Cibalong Kabupaten Tasikmalaya JURNAL

PENGARUH PENERAPAN PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING MELALUI PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA SMPN 22 PADANG

PENGARUH PENDEKATAN PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA JURNAL OLEH FARAH ATIKAH

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN GEOGRAFI. (Jurnal) Oleh DEBI GUSMALISA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG KOMPETENSI PROFESIONAL GURU GEOGRAFI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Mahasiswa Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VII SMPN 30 PADANG

PENGARUH METODE JARIMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA SD JURNAL. Oleh BIMA SUCI RAHMATULLAH SUWARJO SITI RACHMAH SOFIANI

BAB I PENDAHULUAN. kompetensi yang diharapkan. Karena hal itu merupakan cerminan dari kemampuan

PERBEDAAN PENGARUH ANTARA MODEL KOOPERATIF TIPE TPS DAN STAD TERHADAP HASIL BELAJAR IPS

(The Influence of Based Inquiry Learning Model Type of Guided Inquiry to The Students Learning Achievement on Ecosystem) ABSTRACT

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

Anggarini Puspitasari* ) Purwati Kuswarini* )

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM QUIZ PADA KONSEP SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 8 KOTA TASIKMALAYA JURNAL

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam kehidupan suatu bangsa guna

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

ABSTRAK PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE NHT TERHADAP HASIL BELAJAR IPS. Oleh. Dewi Utari *) Suwarjo**) Alben Ambarita***)

AYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan karena

HASIL BELAJAR SEJARAH SISWA MENGGUNAKAN MODEL TEAMS ASSISTED INDIVIDUALIZATION DAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT 1. Oleh

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Fisika STKIP PGRI Sumatra Barat 2)

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DENGAN DISCOVERY-INQUIRY DI SMA

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

Indonesian Journal of History Education

(The Influence of Cooperative Learning Model Type of Question Student Have toward Students Learning Achievement on Excretion System Subject) ABSTRACT

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

1. Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum 2016

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DISKUSI TIGA LAPIS PADA KONSEP KINGDOM PLANTAE

PERBEDAAN PENGGUNAAN METODE JARIMATIKA DAN METODE EKSPOSITORY TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL PBL DAN PJBL DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BELAJAR

HASIL BELAJAR IPS TERPADU MODEL TPS DAN TGT DENGAN MEMPERHATIKAN MOTIVASI BERPRESTASI

84 Jurnal Pendidikan Matematika Vol 6 No 7 Tahun 2017

KOMPARASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PICTURE AND PICTURE

PERBEDAAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA ANTARA STRATEGI KOOPERATIF METODE PROBLEM POSING

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN EXPOSITORY BERBANTUAN ALAT PERAGA TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS VIII SMPN 21 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MEDIA GOOGLE EARTH DAN MEDIA KONVENSIONAL (JURNAL) Oleh : AZHAR KHOIRUDDIN

Oleh: IMA NUR FITRIANA A

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MAN MODEL KOTA JAMBI

Transkripsi:

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR (JURNAL) Oleh YONA FEBRIATI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2018

1 Pengaruh Aktivitas Belajar Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Yona Febriati 1, M. Thoha B. Sampurna Jaya 2, Dedy Miswar 3 FKIP Universitas Lampung, Jl. Prof Dr Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung *email : yonafebriati@gmail.com Telp : +6282269989469 Received: Apr, 05 th 2018 Accepted: Mar, 05 th 2018 Online Published: Mar, 06 th 20184,ril 4, 2018 The purpose of this research is to find out and analyze (1) the difference of students' achievement between those who are taught by applying cooperative learning model of the STAD type and those students in class who are taught by using conventional teaching model (2) the influence of students' learning activities through cooperative learning model of the STAD type towards the students' learning achievement class in the subject of Social Science. The method of this research is quasi experiment which compares the result of the learning process by giving a treatment to the certain objects. The data analysis used was t-test and a simple linear regression. The research showed that where the experimental class has a higher rate of learning result or achievement compared to the control class, and also there is an influence of cooperative learning model of STAD type towards the students learning achievement in the subject of Social Science. Keywords: learning activity, learning achievement, and STAD Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis (1) perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional (2) pengaruh aktivitas belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu yaitu metode yang membandingkan hasil belajar dengan pemberian perlakuan pada suatu objek. Analisis data yang digunakan adalah uji t-tes dan regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimana kelas eksperimen lebih tinggi rata-rata hasil belajarnya dari kelas kontrol, dan ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu. Kata Kunci: aktivitas belajar, hasil belajar, dan STAD Keterangan : 1 Mahasiswa Pendidikan Geografi 2 Dosen Pembimbing 1 3 Dosen Pembimbing 2

2 PENDAHULUAN Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan bangsa karena manusia yang berkualitas dapat dilihat dari tingkat pendidikannya, seperti yang telah tercantum secara jelas dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Syaiful Sagala (2013:3), yaitu: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan mengembangkan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertangggung jawab. Parameter penguasaan dalam suatu pengetahuan terkadang hanya dilihat pada hasil belajar berupa angka. Tetapi dalam mempelajari IPS Terpadu terdapat beberapa aktivitas yang dapat dilakukan siswa untuk dapat dikatakan menguasai pengetahuan mata pelajaran IPS Terpadu. Aktivitas tersebut meliputi aktivitas berbicara, aktivitas motori, aktivitas mental, aktivitas mendengarkan, aktivitas emosional, dan lain-lain. Aktivitas-aktivitas tersebut penting dilakukan untuk dapat menguasai mata pelajaran IPS Terpadu dan pada akhirnya akan menentukan hasil belajar siswa. Proses pembelajaran yang baik adalah pembelajaran tidak berpusat pada guru (teacher centered), guru harus memiliki strategi yang dapat mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran agar terjadi pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai dengan tujuan yang diharapkan termasuk pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP. IPS Terpadu merupakan mata pelajaran yang membutuhkan keaktifan dan konsentrasi yang tinggi dari siswa karena mata pelajaran IPS Terpadu merupakan salah satu ilmu yang dikaji secara sistematis berdasarkan fakta yang diperoleh dari penemuan didalam kehidupan sehari-hari maupun fenomena-fenomena yang ada dibumi. Keberhasilan suatu aktivitas belajar dalam suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan di kelas berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa yaitu hasil yang dicapai melalui suatu proses pembelajaran yang dinyatakan dengan nilai berdasarkan tes yang telah dilakukan oleh siswa. Dalam kegiatan pembelajaran guru harus mengetahui cara penyajian mata pelajaran agar dapat diterima, dipahami dan dimanfaatkan oleh siswa dengan baik.

3 Tabel : Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 Kriteria Ketuntasan Kelas Jumlah No Minimal (KKM) VIIIA VIIIB Siswa % 1 Tuntas 69 4 1 5 12,00 2 Tidak Tuntas 69 17 20 37 88,00 Jumlah 21 21 42 100,00 Sumber: Guru Mata Pelajaran IPS Terpadu kelas VIII di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat Tahun Pelajaran 2017/2018 Hasil wawancara dengan guru mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat bahwa hasil belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS Terpadu masih dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan yang dimaksud dengan kriteria ketuntasan minimal adalah kriteria ketuntasan belajar yang ditentukan oleh satuan pendidikan. SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat menentukan Kriteria Ketuntasan Minimal yaitu 69 dan dikatakan tuntas. Sebaliknya, apabila hasil belajar siswa dibawah kriteria ketuntasan minimal yang telah ditetapkan maka dikatakan tidak lulus. Nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu lebih banyak yang tidak tuntas, hal ini disebabkan oleh model pembelajaran yang masih menggunakan model konvensional dan belum menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Tujuan Penelitian 1. Perbedaan hasil belajar siswa kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. 2. Pengaruh aktivitas belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu (Quasi Experimental Design). Menurut Suharsimi Arikunto (2010:77), eksperimen semu adalah jenis komparasi yang membandingkan pengaruh pemberian suatu perlakuan (Treatment) pada suatu objek (kelompok eksperimen) serta melihat besar pengaruh perlakuannya. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan pretest posttest control group design yaitu dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal adakah perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Desain yang dilakukan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan siswa dengan

4 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada kelas eksperimen sedangkan untuk kelas kontrol menggunakan pembelajaran metode konvensional (ceramah). Setelah itu diakhir penelitian masingmasing kelas diberikan postes untuk mengukur tingkat keberhasilan perlakuan yang telah diberikan dan mengetahui pengaruh dari model pembelajaran yang telah diberikan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP/MTS di Pesisir Barat yang guru mata pelajaran IPS Terpadu tergabung dalam MGMP. Adapun dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik multistage random sampling. Menurut M.Thoha B.S Jaya (2017:65) teknik multistage random sampling yaitu teknik penentuan sampel ditentukan secara acak bertingkat. Penentuan sampel dengan menggunakan teknik multistage random sampling yaitu teknik penentuan sampel ditentukan secara acak, pada stage 1 dipilih identitas guru IPS Terpadu yang tergabung ke dalam MGMP Kabupaten Pesisir Barat, kemudian terpilihlah SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, dan SMPN 4. Pada stage 2 dengan cara ditentukan secara acak menggunakan gulungan kertas didapatlah SMPN 3 kelas VIII (VIIIA, VIIIB, VIIIC, VIIID) sebagai tempat atau lokasi penelitian, pada stage 3 dengan cara yang sama yaitu dengan menggunakan gulungan kertas yang berisikan model pembelajaran yang akan digunakan di masingmasing kelas, sehingga didapatkan keputusan bahwa kelas VIIIA sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe STAD dan kelas VIIIB sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional metode ceramah. Teknik pengumpulan Data dan Analisis Data Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, dokumentasi dan teknik tes. Dengan instrument pengumpulan data berupa instrument lembar observasi aktivitas, instrument soal pretest dan posttest. Untuk memperoleh data hasil belajar digunakan instrumen tes hasil belajar berupa soal dalam bentuk pilihan jamak dengan jumlah soal sebanyak 20 butir soal sedangkan untuk mendapatkan data aktivitas siswa digunakan lembar observasi yang dilakukan langsung dikelas untuk melihat aktivitas siswa ditiap pertemuan. Kemudian untuk instrument tes diadakan uji validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, uji daya beda, uji normalitas, dan uji homogenitas. Setelah memenuhi persyaratan, kemudian dilakukan pengujian hipotesis menggunakan analisis uji-t dan regresi linier sederhana. HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Pesisi Selatan. Sekolah ini terletak di Jalan Lintas Barat Pekon Negeri Ratu Tenumbang Kecamatan Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Adapun batas-batas Pekon Negeri Ratu Tenumbang adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan hutan milik rakyat. b. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia.

5 c. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Krui Selatan. d. Sebelah timur berbatasan dengan Pekon Pelita Jaya. Pada tahun 2013 pemerintah telah menetapkan kurikulum 2013 yang mengunakan pendekatan student centered yaitu siswa dituntut untuk selalu aktif dalam proses pembelajaran, tetapi pada kenyataannya SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat masih menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada saat penelitian ini terselesaikan, berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan hal tersebut disebabkan oleh ketidaksiapan sekolah dalam menggunakan kurikulum 2013, baik itu disebabkan kurang memadainya fasilitas maupun guru yang akan menunjang dalam penggunaan kurikulum 2013. Agar lebih jelas lokasi SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat dapat dilihat pada gambar: Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian Deskripsi Subjek Penelitian Pada penelitian ini melibatkan dua kelas yang ada di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat yang masing-masing kelas terdiri dari 21 siswa pada kelas VIIIA, dan 21 siswa pada kelas VIIIB. Kelas VIIIA merupakan kelas eksperimen dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan kelas VIIIB merupakan kelas kontrol dengan penerapan model pembelajaran konvensional. Aktivitas Belajar Aktivitas belajar siswa pada penelitian ini dilakukan dengan observasi pada setiap pertemuan dimasing-masing kelas kontrol dan kelas eksperimen. Hasil obervasi aktivitas siswa kelas kontrol dan kelas eksperimen kemudian ditulis dalam lembar observasi dan selanjutnya di oleh dengan menggunakan program Microsoft Excel 2007. Terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa pada kelas eksperimen yang menggunakan

6 model pembelajaran kooperatif tipe STAD jauh lebih aktif dari pada siswa kelas kontrol yang pembelajaran di kelas menggunakan metode konvensional. Terdapat 3 siswa yang memperoleh nilai aktivitas dengan kriteria sangat aktif ketika menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dikelasnya. 17 siswa tergolong aktif dan sisanya mendapat skor dengan kriteria cukup aktif yaitu berjumlah 1 siswa, tidak ada yang mendapat skor dengan kriteria kurang aktif, sedangkan siswa yang menggunakan metode konvensional tidak ada yang mendapatkan skor aktivitas dengan kriteria sangat aktif, dan siswa yang mendapat skor dengan kriteria aktif ada 11 siswa, cukup aktif 10 siswa, dan yang mendapatkan skor aktivitas dengan kriteria kurang aktif tidak ada. Jadi, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan aktivitas belajar antara kelas eksperimen yang diajar menggunakan model kooperatif tipe STAD dengan kelas kontrol yang menggunakan metode pembelajaran konvensional. Hasil Belajar Hasil belajar Berdasarkan data yang diperoleh diketahui bahwa siswa kelas eksperimen yang menggunakan model kooperatif tipe STAD mendapatkan nilai hasil belajar lebih baik dari pada siswa kelas kontrol. Sebagian besar siswa yang proses belajarnya menggunakan model tipe STAD memperoleh kategori nilai tinggi dan tidak ada siswa yang mendapatkan nilai dengan kategori rendah, sedangkan siswa dikelas kontrol yang memperoleh nilai dengan kriteria tinggi hanya berjumlah 3 siswa, yang mendapat nilai dengan kriteria sedang berjumlah 18, dan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori rendah tidak ada. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penggunaan model kooperatif tipe STAD dapat membuat hasil belajar siswa lebih baik dari pada penggunaan metode konvensional yang hanya ceramah, tanya jawab dan penugasan. Pengujian Hipotesis 1. Keputusan uji hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh t hitung = 5,82 dan t tabel = 1,68 artinya t hitung >t tabel. Ini berarti keputusan uji menolak Ho dan menerima Ha. Dengan penerimaan Ha berarti terdapat perbedaan hasil belajar antara kelas eksperimen dan kelas control dengan jumlah hasil belajar dikelas eksperimen yang lebih tinggi. 2. Keputuusan uji regresi linear sederhana dapat diketahui bahwa dengan nilai aktivitas sebesar 10,85 maka diprediksi peningkatan terhadap hasil belajar sebesar 74,4: 10,85 = 6,857. Dengan demikian berarti terdapat pengaruh aktivitas belajar melalui model STAD terhadap hasil belajar sebesar 6,857. Kesimpulan dari penghitungan regresi linier sederhana bahwa aktivitas belajar siswa melalui model kooperatif tipe STAD memberi kontribusi terhadap peningkatan hasil belajar siswa kelas eksperimen di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kanupaten Pesisir Barat. Pembahasan Hasil Penelitian Perbedaan Hasil Belajar Siswa Berdasarkan hasil postes dan hipostes yang telah dilakukan, terdapat perbedaan hasil belajar IPS Terpadu

7 siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Nilai rata-rata pada kelas eksperimen sebesar 74,52, sedangkan pada kelas kontrol nilai rata-ratanya sebesar 60,71. Peningkatan hasil belajar di kelas eksperimen lebih besar karena proses belajar yang dilaksanakan lebih bermakna dan menyenangkan dengan menggunakan variasi model pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Hal ini sejalan dalam Imas Kurniasih (2017:22) tentang kelebihan model pembelajaran STAD diantaranya: 1. Karena dalam kelompok siswa dituntut untuk efektif sehingga dengan model ini siswa dengan sendirinya akan percaya. 2. Interaksi sosial yang terbangun dalam kelompoknya, dengan sendirinya siswa belajar alam bersosialisasi dengan lingkungannya (kelompok). 3. Dengan kelompok yang ada, siswa diajarkan untuk membangun komitmen dalam mengambangkan kelompoknya. 4. Mengajarkan menghargai orang lain dan saling percaya. Jadi, dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa siswa kelas VIIIA atau kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD memiliki hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas VIIIB atau kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Pengaruh Aktivitas Belajar Hasil uji regresi linier sederhana diperoleh pengaruh sebesar 6,857. Hal ini dikarenakan tinggi rendahnya hasil belajar IPS Terpadu dipengaruhi oleh proses pembelajaran di kelas terutama pada siswa kelas eksperimen yang bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran. Pembelajaran yang menitikberatkan pada student centered ternyata mampu membawa siswa untuk berpartisipasi aktif dalam proses belajar baik individu maupun kelompok. Setiap diri siswa adalah individu yang unik maka proses, materi, dan model pembelajaran dapat disesuaikan secara fleksibel dengan minat, bakat, kecepatan dan gaya belajar pada tiap siswa. Hasil belajar yang diperoleh erat kaitannya dengan aktivitas belajar selama proses pembelajaran. Belajar sangatlah diperlukan adanya aktivitas. Tanpa adanya aktivitas belajar itu tidak mungkin berlangsung secara baik. Aktivitas dalam proses belajar mengajar merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran, bertanya hal-hal yang belum jelas, mencatat, mendengar, berfikir, membaca, dan segala kegiatan yang dilakukan yang dapat menunjang prestasi belajar. Aktivitas belajar siswa dalam penelitian ini dikategorikan menjadi 4 yaitu sangat aktif, aktif, cukup aktif, dan kurang aktif. Kategori sangat aktif diberi apabila jumlah skor aktivitas secara keseluruhan berada diatas atau sama dengan 14, ketegori aktif apabila jumlah skor aktivitas secara keseluruhan berjumlah 9-13, kategori cukup aktif apabila jumlah skor 4-8, dan kategori aktivitas tergolong kurang aktif apabila skor aktivitas secara keseluruhan berjumlah kurang dari 4. Pemahaman siswa kelas eksperimen (VIIIA) dengan menggunakan model

8 kooperatif tipe STAD lebih cepat sebab masing- masing siswa tidak hanya belajar da memahami materi sendiri, siswa dapat dibantu oleh anggota dari kelompoknya jika menemukan pertanyaan atau hal- hal yang tidak diketahuinya. Prinsip penting dalam penerapan model STAD adalah bahwa dalam proses pembelajaran, siswa sebagai pusat pembelajaran yang menentukan arah pembelajaran. Siswalah yang aktif mengembangkan pengetahuannya dan yang menjadi tugas guru adalah menfasilitasi siswa (fasilitator), dan menjadi motivator, katalisator, dan menciptakan strategi pembelajaran yang dapat merangsang minat dan perhatian siswa, kepercayaan diri siswa, kepuasan siswa, rasa ingin tahu siswa, mendekatkan dan mengakrabkan antar siswa. Hal ini tentu sejalan dengan teori belajar konstruktivisme menurut pendapat Yatim Riyanto (2014: 144) menyatakan bahwa dalam teori konstruktivisme ini guru berperan menyediakan suasana dimana siswa dapat memahami dan menerapkan suatu pengetahuan, sehingga siswa bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya, dan berusaha dengan ide-ide. Guru dapat memberikan sebuah kesempatan kepada siswa-siswanya untuk menerapkan ide-ide mereka dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Semakin tinggi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran maka semakin besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang aktif dalam pembelajaran akan lebih mengingat hal- hal yang dilakukan nya dan mengaitkan pengalaman dalam dirinya. Hal ini sejalan dengan teori belajar konstruktivisme dalam Cahyono (2013: 34) bahwa belajar adalah suatu proses mengasimilasikan dan mengaitkan pengalaman atau pelajaran yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimilikinya, sehingga pengetahuan dapat dikembangkan. Menurut teori ini, satu prinsip yang mendasar adalah guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, namun siswa juga harus berperan aktif membangun sendiri pengetahuan di dalam memorinya. Berdasarkan hasil analisis data menunjukkan bahwa adanya perbedaan yang signifikan antara hasil belajar kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan hasil belajar kelas kontrol yang metode konvensional. Adanya perbedaan yang signifikan tersebut menunjukkan adanya pengaruh aktivitas belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa kelas VIIIA di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diatrik kesimpulan bahwa: 1. Ada perbedaan yang menunjukan bahwa siswa kelas eksperimen yang belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD memiliki hasil belajar lebih tinggi dibandingkan dengan siswa kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional. 2. Ada pengaruh aktivitas belajar melalui model pembelajaran kooperatif STAD terhadap hasil belajar siswa kelas eksperimen pada mata pelajaran IPS terpadu

9 di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaen Pesisir Barat. Hal tersebut dibuktikan dari nilai hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik daripada siswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional. Adanya perbedaan yang signifikan tersebut menunjukkan adanya pengaruh aktivitas belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar IPS Terpadu siswa di SMP Negeri 3 Pesisir Selatan Kabupaten Pesisir Barat. Semakin tinggi aktivitas siswa dalam proses pembelajaran maka semakin besar pengaruhnya terhadap hasil belajar. Siswa yang aktif dalam pembelajaran akan lebih mengingat hal-hal yang dilakukan nya dan mengaitkan pengalaman dalam dirinya. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas, terdapat beberapa saran yang dikemukakan, antara lain: 1. Bagi guru, diharapkan memberikan alternatf dalam pemilihan midel pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD. 2. Bagi siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatiif tipe STAD diharapkan siswa untuk selal aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta dapat memeberikan dampak positif terhadap hasil belajar khususnya pada mata pelajaran IPS Terpadu. DAFTAR PUSTAKA Cahyono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Graha Ilmu: Jakarta. Imas Kurniasih. 2017. Model Pembelajaran. Kata Pena: Jakarta. M. Thoha B. Sampurna Jaya, 2017. Metodologi Penelitian Sosial dan Humaniora. Anugrah Utama Raharja: Bandar Lampung. Suharsimi Arikunto. 2010. Dasar- Dasar Evaluasi Pendidikan. Bumi Aksara: Jakarta. Syaiful Sagala. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Alfabeta: Bandung. Yatim Riyanto. 2014. Paradigma Baru Pembelajaran. Kencana Prenada Media: Jakarta.