METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan verifikatif. Metode deskriptif adalah studi untuk menentukan fakta dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan data

BAB III DESAIN DAN METODE PENELITIAN

PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA DAN OPERASIONAL PERUSAHAAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PT PUPUK KALTIM. Oleh DYAH CAHYANI FITRI CHOLIFATUL BADI H

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan non keuangan

BAB 3 METODE PENELITIAN. jenis data yang berbentuk angka (metric) yang terdiri dari:

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. riset. Lokasi penelitian ini dipilih karena dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan terhadap perusahaan manufaktur sektor

BAB III METODE PENELITIAN. laba/rugi Perusahaan makanan yang terdaftar di BEI (PT. Indofood Sukses

BAB III METODE PENELITIAN

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN Data ini dipilih karena seperti pada data yang telah dikutip dari

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Pengaruh Likuiditas dan Cost

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini tipe penelitian yang digunakan bersifat explanatory

BAB III METODE PENELITIAN. yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan sektor pertambangan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

III. METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Upah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB IV METODE PENELITIAN. karena menggunakan data kuantitatif dengan pendekatan statistik

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Prima Artha, Sleman. Sedangkan subjek penelitiannya adalah Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. deposito berjangka terhadap suku bunga LIBOR, suku bunga SBI, dan inflasi

III. METODE PENELITIAN. dipahami berbagai unsur-unsur yang menjadi dasar dari suatu penelitian ilmiah

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti menguji pengaruh return on asset (ROA), leverage, ukuran perusahaan dan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tanggal 31 Desember 2008, 2009, 2010, 2011 dan Sumber data dapat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai pengaruh variable independen (Current Ratio, Debt To Equity Ratio,

BAB III METODE PENELITIAN. purposive sampling dengan bebrapa pertimbangan kriteria tertentu yaitu:

BAB 3 OBJEK DAN DESAIN PENELITIAN. Secara umum pengertian objek penelitian yaitu inti permasalahan yang dijadikan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif tidak terlalu menitik beratkan pada kedalaman data, yang penting dapat

BAB III METODE PENELITIAN. umum dari obyek penelitian. Pada penelitian ini peneliti mengambil data waktu tiga

BAB III DESAIN PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di peroleh dari Website Bank Muamlat dalam bentuk Time series tahun 2009

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampoerna, Tbk dengan data laporan keuangan selama 5 tahun terhitung

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa laporan

keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun kuantitatif berupa laporan keuangan dan annual report yang

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel

BAB III METODE PENELITIAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode melalui website :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tingkat harga umum, pendapatan riil, suku bunga, dan giro wajib minimum. Data

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menguji pengaruh rasio keuangan terhadap pertumbuhan laba. Dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di pojok BEI Fakultas Ekonomi Universitas Islam

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. metodologi yang berdasarkan data dari hasil pengukuran berdasarkan variabel

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN. Struktur, Perilaku, dan Kinerja Industri Kakao di Indonesia. Kegiatan penelitian ini

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODA PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. informasi laporan keuangan pada situs resminya di atau dapat

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB IV HASIL PENELITIAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu metode mengumpulkan data penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. gambaran suatu data yang dapat dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi obyek penelitian adalah DER (debt to equity ratio),

III. METODOLOGI PENELITIAN. Modal, Dinas Penanaman Modal Kota Cimahi, Pemerintah Kota Cimahi, BPS Pusat

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. analisis statistik yang menggunakan persamaan regresi berganda. Analisis data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang diteliti, yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Msi = x 100% METODE PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah suatu kegiatan yang menggunakan metode yang

III. METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. populasi disebut parameter populasi dan ukuran-ukuran pada sampel disebut. sampel merupakan bagian dari populasi.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

10 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Perusahaan skala besar maupun kecil memiliki laporan keuangan untuk setiap kegiatan usahanya. Laporan keuangan perusahaan menggambarkan kinerja perusahaan dan keuntungan yang diraih oleh perusahaan. Setiap bagian-bagian dalam perusahaan memiliki keterkaitan terhadap kinerja keuangan. SDM dan operasional perusahaan merupakan bagian dari perusahaan yang memiliki keterkaitan dengan kinerja keuangan. SDM kompeten dan operasional perusahaan dengan tatakelola baik merupakan faktor tidak dapat dilepaskan dari perusahaan. Dalam hal ini, diperlukan suatu studi untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh nyata kedua bagian tersebut terhadap kinerja keuangan. Laporan administrasi SDM seringkali dilakukan perusahaan untuk mengukur dan menilai SDM dalam perusahaan. Laporan administrasi SDM dilakukan secara rutin setiap periodenya. Beberapa peubah SDM penelitian ini diantaranya turnover karyawan, rasio karyawan engineering dan rasio manajer. Untuk mengetahui pengaruh SDM terhadap kinerja keuangan (Gambar 1), dilakukan analisis regresi linear berganda, dimana laporan administrasi SDM setiap triwulan dianalisis pengaruhnya terhadap kinerja keuangan setiap triwulannya (2006-2011). Operasional perusahaan merupakan kegiatan atau proses yang berlangsung setiap harinya di perusahaan. Beberapa peubah operasional perusahaan diantaranya on stream factor dan production rate. Untuk mengetahui pengaruh operasional perusahaan terhadap kinerja keuangan (Gambar 1), dilakukan analisis regresi linear berganda, dimana laporan operasional perusahaan setiap triwulan dianalisis pengaruhnya terhadap kinerja keuangan setiap triwulannya (2006-2011).

11 SDM Tingkat Turnover Rasio jumlah karyawan engineering dan karyawan pabrik Rasio jumlah manajer dan seluruh karyawan ε Kinerja Keuangan Rasio Likuditas : Current Ratio Operasional On Stream Factor Production Rate Gambar 1. Kerangka pemikiran penelitian 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Pupuk Kaltim yang berlokasi di Jl. James Simandjuntak No.1 Bontang, Kalimantan Timur. Penelitian di PT. Pupuk Kaltim didasarkan pada kondisi sebagai perusahaan produsen pupuk Urea dan Amoniak terbesar di Indonesia yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Timur, serta mampu memenuhi kebutuhan pupuk nasional maupun internasional. Penelitian mengenai kinerja keuangan perusahaan ini dapat memberikan acuan perusahaan untuk terus memajukan usahanya. Penelitian ini dilaksanakan selama bulan Januari 2012.

12 3.3. Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode berikut : 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Kegiatan ini merupakan cara memperoleh data dengan melakukan penelitian secara langsung pada kantor PT Pupuk Kaltim di Bontang, yaitu melakukan kegiatan berikut : a. Wawancara (Interview) Pengumpulan data ini dilakukan dengan cara wawancara secara langsung terhadap Departemen Anggaran, Departemen Kesejahteraan dan Hubungan Industrial, serta Departemen Pengendalian Proses. b. Dokumentasi Pengumpulan data terhadap sumber tertulis yang diperoleh secara langsung, dari arsip-arsip atau data perusahaan 2. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Pengumpulan data dengan cara ini dilakukan dengan mengumpulkan teoriteori dan informasi yang erat hubungannya dengan penelitian bersumber dari literatur-literatur perpustakaan. Data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data sekunder (Tabel 1). Data sekunder diperoleh dari dalam perusahaan berupa data tentang laporan administrasi SDM, laporan operasional dan laporan keuangan perusahaan setiap triwulannya. Selain itu data sekunder diperoleh dari literatur-literatur seperti data internet dan buku-buku yang berhubungan dengan topik penelitian. Tabel 1. Jenis dan sumber data penelitian Jenis data - Data sekunder - Gambaran perusahaan - Laporan administrasi SDM periode 2006-2011 - Laporan operasional perusahaan periode 2006-2011 - Laporan keuangan perusahaan periode 2006-2011 - Tinjauan pustaka Sumber data - Arsip perusahaan - Dokumen yang dimiliki perusahaan - Studi pustaka dan internet

13 3.4. Pengolahan dan Analisis Data 3.4.1 Analisis Regresi Linear Berganda Data yang dianalisis dalam penelitian ini adalah data time series. Dalam hal ini digunakan analisis regresi untuk mempelajari pengaruh antara peubah, baik linear maupun non linear. Dua peubah ini dibedakan menjadi peubah bebas (X) dan peubah tak bebas (Y). Peubah bebas adalah peubah yang dapat dikontrol. Peubah tak bebas adalah variabel yang mencerminkan respon dari peubah bebas. Regresi linear berganda adalah regresi dimana peubah terikatnya (Y) dihubungkan/dijelaskan lebih dari satu peubah, mungkin dua, tiga, dan seterusnya peubah bebas (X 1, X 2, X 3,..., X n ) namun masih menunjukkan diagram hubungan linear. Model dalam penelitian ini merupakan model regresi linear berganda yang digunakan untuk melihat pengaruh SDM dan operasional perusahaan terhadap kinerja keuangan PT Pupuk Kaltim. Pengaruh variabel bebas terhadap kinerja keuangan dapat diketahui dengan menggunakan persamaan regresi berikut : Y c = β 0 + β 1 X 1 c + β 2 X 2 c + β 3 X 3 c + β 4 X 4 c + β 5 X 5 c + ε... (1) Keterangan : Y c : current ratio per kuartal tahun 2006-2011 X 1 c : turnover ke-c X 2 c : on stream factor ke-c X 3 c : production rate ke-c X 4 c : rasio karyawan engineering ke-c X 5 c : rasio manajer ke-c β 0 : intercept ε : komponen error (residual), atau faktor yang tidak diteliti, tetapi ikut memengaruhi Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah : 1. Terdapat pengaruh negatif dan nyata turnover karyawan terhadap current ratio PT Pupuk Kaltim.

14 2. Terdapat pengaruh positif dan nyata rasio engineering terhadap current ratio PT Pupuk Kaltim. 3. Terdapat pengaruh negatif dan nyata rasio manajer terhadap current ratio PT Pupuk Kaltim. 4. Terdapat pengaruh negatif dan nyata on stream factor terhadap current ratio PT Pupuk Kaltim. 5. Terdapat pengaruh positif dan nyata production rate terhadap current ratio PT Pupuk Kaltim. Hipotesis dari model tersebut adalah : H o : ß i 0 H 1 : ß i > 0; untuk ß 1, ß 2, ß 3 dan ß 4 Pengujian hipotesis tersebut menggunakan konsep p-value. Konsep ini membandingkan taraf nyata (α) dengan nilai p-value. Jika nilai p-value kurang dari α, maka H 0 akan ditolak. Dengan menggunakan taraf nyata 5% (α = 0,05), maka H 0 akan ditolak jika p- Value kurang dari 0,05. Penolakan H 0 berarti peubah bebas berpengaruh nyata terhadap current ratio. 3.4.2 Asumsi-asumsi Regresi Linear Berganda Parameter yang digunakan dalam persamaan regresi di penelitian ini ditaksir dengan metode ordinary least square (OLS). Beberapa asumsi persamaan regresi linear berganda adalah : a. Normalitas, regresi linear klasik mengasumsikan bahwa tiap e i mengikuti distribusi normal e i ~ N (0,σ 2 ). b. Non autokorelasi antar sisaan, artinya tidak ada korelasi serial antara error, atau cov (e i,e j ) = 0, dimana i j. c. Homoskedastisitas, var (ei) = σ 2 untuk setiap i, i = 1,2,...n yang artinya ragam dari semua sisaan adalah konstan. d. Tidak terjadi multikolinearitas, artinya tidak adanya hubungan yang sempurna, atau mendekati sempurna di antara beberapa, atau semua peubah bebas yang menjelaskan model regresi. Asumsi-asumsi di atas harus dipenuhi untuk menghasilkan nilai parameter yang BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Untuk

15 mengetahui apakah persamaan regresi dalam penelitian ini sudah memenuhi asumsi-asumsi tersebut, maka perlu dilakukan pengujian pada masing-masing asumsi. Pengujian tersebut dilakukan sebagai berikut : a. Uji asumsi normalitas Uji normalitas merupakan uji pada data peubah-peubah yang digunakan dalam model untuk mengetahui apakah error term ( e i ),, pada model terdistribusi normal. Uji ini dilakukan jika contoh yang digunakan kurang dari 30 (n < 30), karena jika contoh lebih dari 30, e i biasanya terdistribusi secara normal. Pengujian ini dilakukan dengan uji Normalitas One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test dengan hipotesis pengujian : H 0 : α = 0, error term terdistribusi normal H1 : α 0, error term tidak terdistribusi normal H 0 akan ditolak, jika probabilitas One-Sample Kolmogorov- Smirnov Test lebih besar dari α. Jika H 0 ditolak, berarti distribusi error term tidak mendekati normal, sedangkan jika H 0 diterima berarti error term terdistribusi normal. b. Uji asumsi non autokorelasi Autokorelasi (autocorrelation) adalah hubungan antara residual satu observasi (e i ) dengan residual observasi lainnya (e j ). Untuk mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi linear dapat dilihat dari nilai uji statistik Durbin-Watson (D-W). Nilai d yang diperoleh dari uji ini berkisar antara 0 hingga 4, kisaran nilai tersebut pada tabel D-W akan menentukan ada tidaknya autokorelasi. c. Uji asumsi heteroskedastisitas Heterokedastisitas berarti ada ragam peubah pada model regresi yang tidak sama (konstan). Sebaliknya, jika ragam peubah pada model regresi memiliki nilai yang sama (konstan), maka disebut dengan homoskedastisitas sebagai hal yang diharapkan. Uji asumsi heteroskedastisitas dalam penelitian ini menggunakan metode

16 analisis grafik dengan mengamati scatterplot (diagram tebar), di mana sumbu horizontal menggambarkan nilai Predicted Standardized dan sumbu vertikal menggambarkan nilai Residual Studentized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, maka ada masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Sedangkan jika scatterplot menyebar secara acak, maka menunjukkan tidak terjadinya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. d. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah kondisi adanya korelasi linear yang mendekati sempurna antar lebih dari dua (2) peubah bebas. Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi yang terbentuk ada korelasi tinggi, atau sempurna di antara peubah bebas, atau tidak. Jika dalam model regresi yang terbentuk terdapat korelasi yang tinggi, atau sempurna di antara peubah bebas, maka model regresi dinyatakan mengandung gejala multikolinear. Penelitian ini menggunakan uji multikolinearitas dengan TOL (Tolerance) dan Variance Inflation Factor (VIF). Uji multikolinearitas dapat dilakukan dengan melihat nilai TOL (Tolerance) dan Variance Inflation Factor (VIF) dari masingmasing variabel bebas terhadap variabel terikatnya. Jika nilai VIF tidak lebih dari 10, maka model dinyatakan tidak terdapat gejala multikolinearitas. 3.4.3 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan besaran yang lazim digunakan untuk mengukur kelayakan model (lack of fit test). Koefisien determinasi ini dikenal dengan besaran R 2. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui proporsi ragam peubah tidak bebas secara bersama-sama atau secara verbal R 2 mengukur proporsi (bagian) atau persentase total variasi dalam Y yang dijelaskan oleh model regresi (Gujarati,1999). R 2 diperoleh dengan rumus :

17 R 2 = n (Y i=1 i Y ) 2 = ESS... (2) n i=1(y i Y ) 2 TSS dimana : ESS = jumlah kuadrat yang dijelaskan (explained sum of squares) TSS = jumlah kuadrat total (total sum of squares) R 2 terletak antara 0 dan 1. Jika R 2 =1, berarti suatu kecocokan sempurna. Jika R 2 =0, berarti tidak ada hubungan antara peubah tak bebas dan peubah bebas. Semakin besar nilai R 2 maka model semakin baik untuk digunakan. Jika regresi terdiri atas peubah bebas yang lebih dari dua (2), maka sebaiknya digunakan R 2 yang disesuaikan yang diperoleh dari : R 2 a = 1 (1 R 2 ) (n 1)... (3) (n k 1) dengan : k = banyaknya parameter penduga dalam model n = banyaknya percobaan 3.4.4 Pengujian Parameter Pengujian penduga parameter memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat keberartian penduga parameter yang digunakan melalui pengujian hipotesis. Jika hipotesis ditolak dapat disimpulkan bahwa penduga parameter tersebut nyata, atau berarti. a. Uji-F Uji F dilakukan untuk mengetahui keberartian model secara bersama-sama. Pengujian Hipotesis : H 0 : β 1 = β 2 = = β k = 0, dengan k adalah peubah bebas H 1 : minimal ada β 1 0 dengan i = 0,1,2,, Statistik uji yang digunakan dapat dirumuskan sebagai berikut : Fhit = ESS (k) RSS (n k 1)... (4) Dimana RSS (residual sum of squares) adalah jumlah kuadrat residual, k adalah banyaknya parameter yang diduga dan n adalah banyaknya observasi. Keputusan : F hit F a[k][n-k-1), maka H 0 diterima F hit > F a[k][n-k-1), maka H 0 ditolak

18 Keputusan yang diharapkan adalah tolak H 0 yang berarti peubahpeubah bebas yang dimasukkan ke dalam model secara bersamasama mempengaruhi peubah tidak bebas pada tingkat kepercayaan (1-α) persen. Pengambilan keputusan dalam output eviews dapat dilihat dari taraf nyata < α yang ditetapkan, maka keputusannya adalah H 0 ditolak. b. Uji t Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian dari masing-masing penduga parameter secara parsial, apakah koefisien parsial yang diperoleh tersebut mempunyai pengaruh, atau tidak dengan asumsi bahwa peubah tidak bebas lainnya konstan. Hipotesisnya adalah : H 0 : β i = 0 (tidak terdapat pengaruh dari peubah X i terhadap Y) H a : β i 0 (terdapat pengaruh dari peubah X i terhadap Y) Statistik uji yang digunakan diformulasikan berikut : t= b i... (5) S(b i ) dimana b i adalah koefisien regresi ke-i dan S(b i ) adalah simpangan baku dari koefisien regresi ke-i. Keputusan yang diambil adalah : t hit t a/2(n-k-1), maka H 0 diterima t hit > t a/2(n-k-1), maka H 0 ditolak Keputusan yang diharapkan adalah tolak H 0 yang berarti ada pengaruh nyata peubah-peubah bebas secara individu terhadap peubah tidak bebas pada tingkat kepercayaan (1-α) persen. 3.4.5 Analisis Rasio Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan relevan dan nyata. Rasio keuangan sangat penting dalam melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan (Darsono dan Ashari, 2009). Rasio keuangan yang sering digunakan adalah : a. Rasio Likuiditas

19 Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek. Artinya apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo (Kasmir, 2010). Analisis likuiditas dapat dihitung dengan menggunakan rasio-rasio berikut : 1) Rasio lancar (current ratio) Current Ratio merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek, atau utang yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rumusnya sebagai berikut : Aktiva Lancar Rasio Lancar =... (6) Utang Lancar 2) Rasio cepat (acid test ratio) Acid Test Ratio merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban, atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa memperhitungkan persediaan. Rumusnya sebagai berikut : Aktiva Lancar Persediaan Rasio Cepat = Utang Lancar... (7) 3) Rasio kas (cash ratio) Cash Ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Artinya, dalam hal ini perusahaan tidak perlu menunggu untuk menjual atau menagih utang lancar lainnya, yaitu dengan menggunakan rasio lancar. Kas Rasio Kas = Utang Lancar... (8) b. Leverage Ratio Rasio ini menggambarkan hubungan antara utang perusahaan terhadap modal maupun aset. Rasio ini dapat melihat seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh utang, atau pihak luar dengan kemampuan

20 perusahaan yang digambarkan oleh modal (equity). Perusahaan yang baik seharusnya memiliki komposisi modal yang lebih besar dari utang (Kasmir, 2010). Rasio ini dapat juga dianggap bagian dari rasio Solvabilitas. 1) Debt to equity ratio Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam (kreditor) dengan pemilik perusahaan. Rumusnya sebagai berikut : Total Utang Debt to Equity Ratio =... (9) Ekuitas 2) Debt to asset ratio (debt ratio) Total debt to total assets ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain, seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang, atau seberapa besar utang perusahaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva. Rumusnya sebagai berikut : Total Utang Debt to Asset Ratio =... (10) Total Aktiva 3) Long term debt to equity ratio Long term debt to equity ratio merupakan rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang. Long Term Debt to Equity Ratio = c. Rasio Profitabilitas Utang Jangka Panjang Ekuitas... (11) Analisis profitabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dalam periode tertentu. Profitabilitas perusahaan diukur dari kemampuannya menggunakan aktiva secara produktif. Dengan demikian, profitabilitas perusahaan dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dalam

21 suatu periode dengan jumlah aktiva atau modal yang dimiliki perusahaan dalam periode sama (Kasmir, 2010). Rasio ini berfungsi menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan perusahaan yang terdiri dari : 1) Marjin laba kotor (gross profit margin) Rasio ini mengukur persentase dari hasil sisa penjualan sesudah perusahaan membayar harga pokok penjualan. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik dan secara relatif semakin rendah harga pokok barang yang dijual dan mengukur efisiensi pengendalian harga pokok, atau biaya produksinya dapat mengindisikan kemampuan perusahaan untuk berproduksi secara efisiensi. Rasio ini dirumuskan berikut : Laba Kotor Rasio Marjin Laba Kotor =... (12) Penjualan 2) Rasio laba usaha terhadap penjualan (operating income ratio) Laba operasi atau laba usaha (operating income ratio) merupakan indikator perusahaan dalam mencapai laba dari bisnis utama. Laba usaha belum dipotong dengan beban keuangan (interese, bunga). Rasio ini dihitung dengan formula berikut : Laba Usaha Laba Usaha terhadap Penjualan = Penjualan... (13) 3) Rasio marjin laba bersih (net profit margin) Rasio ini mencerminkan kemampuan manajemen untuk menghasilkan laba setelah harga pokok penjualan, beban operasi/usaha, beban lain-lain dan pajak sehubungan dengan penjualan. Rasio ini merupakan ukuran persentase dari setiap hasil sisa penjualan sesudah dikurangi semua biaya dan pengeluaran. Rumus rasio ini adalah : Laba Setelah Pajak Rasio Marjin Laba Bersih = Penjualan... (14) 4) Rasio return on investment (ROI)

22 Rasio ini menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan. Rasio ini membandingkan laba operasional dengan total aktiva. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan kondisi perusahaan semakin baik. Rasio ini dirumuskan berikut : Laba Setelah Pajak ROI =... (15) Total Aktiva