STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERDESAAN DI KABUPATEN BENGKALIS S U F A N D I SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2 0 0 6
PERNYATAAN MENGENAI TUGAS AKHIR DAN SUMBER INFORMASI Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir Strategi Pengembangan Agroindustri Perdesaan di Kabupaten Bengkalis adalah karya saya sendiri dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir tugas akhir ini. Bogor, Nopember 2006 S U F A N D I NIM.A.153024075
ABSTRAK SUFANDI Strategi Pengembangan Agroindustri Perdesaan di Kabupaten Bengkalis. Dibimbing oleh ARIEF DARYANTO dan W.H. LIMBONG. Agroindustri perdesaan merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang digeluti masyarakat kecil, tak terbantahkan. Perlu diketahui sektor ini bukan saja mampu meningkatkan pendpatan pada pelaku agroindustri; meningkatkan penyerapan tenaga kerja; meningkatkan PDRB melalui peningkatan ekspor hasil pertanian tetapi juga mampu mendorong munculnya industri yang lain. Dengan pemikiran seperti diatas peneneliti ingin melihat persoalan agroindustri perdesaan. Selain itu kajian ini berupaya menelaah komoditas agroindustri perdesaan yang dapat dikembangkan; melihat faktor-faktor stategis internal dan eksternal yang mempengaruhi pengembangan agroindustri perdesaan dan rumusan strategi pengembangan agroindutri perdesaan di Kabupaten Bengkalis. Pada akhirnya kajian yang dilakukan untuk menyusun rancangan strategi pembinaan dan pengembangan usaha agroindustri berbasis sagu secara terpad u di Kabupaten Bengkalis. Kajian menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kegiatan pengamatan langsung dan wawancara dengan responden. Data sekunder diperoleh melalui studi pustaka dan instansi terkait antara lain Dinas Pertanian Peternakan; Dinas Perindustrian Perdagangan dan Investasi; Bappeda; BPS; Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Bengkalis dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Riau. Setelah data yang relevan dengan penelitian diperoleh maka selanjutnya data tersebut diolah, sehingga dapat digunakan sebagai bahan untuk menentukan sub sektorbahan baku; bahan baku komoditas agroindustri; untuk mengetahui faktor-faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi pengembangan agroindustri perdesaan; dan untuk memperoleh rumusan strategi pengembangan agroindutri perdesaan. Dari hasil kajian pembangunan daerah dapat ditarik beberapa kesimpulan: petama berdasarkan analisis yang lakukan dengan menggunakan teknik skoring maka terpilih sub sektor perkebunan dari sub sektor perkebunan dilakukan analis is teknik skoring untuk mendapatkan basis bahan baku agroindustri maka diperoleh bahan baku yang berbasis sagu, untuk pengembangan agroindustri yang berbasis sagu dilakukan melalui strategi pembinaan dan pengembangan usaha agroindustri berbasis sagu secara terpadu. Untuk mendapatkan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk agroindustri berbasis sagu pembinaan dan pengembangan usaha agroindustri berbasis sagu secara terpadu dilakukan melalui program-program pertama program pemantapan teknologi pengolahan sagu kedua program pengembangan produk hasil olahan sagu ketiga program pengembangan lembaga informasi pasar dan yang keempat revitalisasi alat pengolahan agroindustri sagu.
Hak Cipta Milik Institut Pertanian Bogor, Tahun 2006 Hak Cipta dilindungi Dilarang mengutip dan memperbanyak tanpa seizin tertulis dari Institut Pertanian Bogor, sebagian atau seluruhnya dalam Bentuk apapun, baik cetak, fotokopi, microfilm dan sebagainya
STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI PERDESAAN DI KABUPATEN BENGKALIS S U F A N D I Tugas Akhir sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Profesional pada Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2 0 0 6
Judul Tugas Akhir : Strategi Pengembangan Agroindustri Perdesaan Di Kabupaten Bengkalis Nama Mahasiswa : S u f a n d i NIM : A153024075 Menyetujui, Komisi Pembimbing Dr. Ir. Arief Daryanto, Mec Ketua Prof. Dr. Ir. W. H. Limbong, MS Anggota Mengetahui, Ketua Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah Dekan Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor Dr. Ir. Yusman Syaukat, Mec Prof. Dr. Ir. Khairil Notodiputro, MS Tanggal Ujian : 17 September 2006 Tanggal Lulus : 17 September 2006
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Bengkalis pada tanggal 23 juli 1996. Penulis merupakan anak pertama dari dua orang bersaudara, putra dari pasangan Ibrahim bin H. Ramli dan Rusni binti Basiran. Penulis menamatkan Sekolah Dasar di SD Negeri Temiang Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis pada tahun 1979. Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri Selat Baru Kecamatan Bengkalis Kabupaten Bengkalis pada tahun 1983, dan Sekolah Pendidikan Guru di SPG Negeri Kabupaten Bengkalis pada tahun 1986. Pada tahun 1986 bulan juli diterima pada Program S1 Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Sultan Syarif Qasim Pekan Baru dan diselesaikan pada tahun 1992. Tahun 1997 penulis diterima berkerja pada Pemda Kabupaten Bengkalis dan ditempatkan di Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pada tahun 2003 Pemda Kaupaten Bengkalis memberikan kesempatan untuk ikut belajar di Program Studi Manajemen Pembangunan Daerah Sekolah Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor.
PRAKATA Tiada kata yang layak penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT kecuali rasa syukur, atas rahmat dan karunia-nya penulis dapat menyelesaikan penulisan kajian pembangunan daerah yang berjudul Strategi Pengembangan Agroindustri PERDESAAN di Kabupaten Bengkalis sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Program Studi Magister Pembangunan Daerah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Pemerintah Kabupatan Bengkalis yang telah memberi kesempatan belajar kepada penulis di Institut Pertanian Bogor. 2. Bapak Dr.Ir. Arief Daryanto, MEc dan Bapak Prof. Dr. Ir. W.H. Limbong MS selaku komisi pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan yang bermafaat bagi penulis. 3. Bapak Ir. Fredian Tony, M.S dan Bapak Dr. Ir. Arief Daryanto, M.Ec selaku dosen mata kuliah Metodologi Kajian Pembangunan Daerah yang telah memberikan teori dan teknik dalam penulisan. 4. Bapak Dr.Ir.Yusman Syaukat, MEc, selaku Ketua Program pada Program Studi Magister Manajemen Pembangunan Daerah Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. 5. Kedua orangtua, Istri dan Anak-anak yang senantiasa memberikan Doa serta dukungan moril. 6. Rekan-rekan mahasiswa MPD kelas khusus Pemkab Bengkalis
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan penulis dalam penerapan tekhnik penulisan maupun pengungkapan substansinya, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik maupun saran yang dapat memperkaya pengetahuan penulis dan mempertajam isi tulisan ini. Akhirnya, semoga tulisan ini bermanfaaat dan semoga berkah Allah bersama kita semua. Aamiin. Bogor, Nopember 2006 Penulis
DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... vi I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 2 1.3 Tujuan dan Manfaat Kajian... 4 1.3.1. Tujuan Kajian... 4 1.3.2. Manfaat Kajian... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Argoindustri... 6 2.2. Pengembangan Argoindostri... 8 2.3. Pendekatan Wilayah Dalam Pembangunan Argoindustri... 9 2.4. Manajemen Strategis... 10 III. METODE KAJIAN 3.1. Kerangka Pemikiran... 15 3.2. Tempat dan Waktu Kajian... 16 3.3. Metode Kajian...... 16 3.3.1. Sasaran Penelitian dan Teknik Sampling... 16 3.3.2. Metode Pengumpulan Data... 16 3.3.3. Metode Pengolahan Data... 17 3.4 Metode Perancangan Program... 24 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH KAJIAN 4.1. Keadaan Geografis... 26 4.2. Keadaan Demografis... 27 4.2.1. Pendidikan... 28 4.2.2. Angkatan kerja... 30 4.2.3. Kondisi Perekonomian... 30 4.2.4. Perindustrian... 31 4.2.5. Aksesibilitas... 32 V. PENENTUAN KOMODITAS AGROINDUSTRI PERDESAAN 5.1. Sub Sektor Pertanian... 33 5.2. Sub Sektor Perkebunan... 37 5.3. Sub Sektor Peternakan... 39 5.4. Sub Sektor Perikanan... 40