BAB III METODOLOGI PENELITIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

B. Disain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan desain penelitian Kemmis dan Taggart (dalam Wiriaatmadja: 2008)

BAB III METODE PENELITIAN A.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Wetan Kabupaten Karawang. SDN Cilamaya I merupakan sekolah tempat penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini penulis menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas. Istilah dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau class room action research (CAR).

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (PTK) atau Classroom Action Research.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah Penelitian Tindakan Kelas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang. dikembangkan oleh Kemmis & Taggart 1988, menurutnya Perencanaan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

2. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Kemmis & Mc. Taggart (Basrowi, 2008: 26) memandang PTK sebagai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) adalah

BAB III METOLOGI PENELITIAN. pembelajaran untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Tindakan Kelas atau Classroom Action Research (CAR) dari namaya sudah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Jasmanyah76.wordpress.com

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), dari namanya sudah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMAN 13 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN. Orientasi teori dan kajian lapangan. Perencanaan 1. Tes siklus I. Perencanaan 2. Tes siklus II.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Metode penelitian tindakan kelas memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan benar. Mutu pembelajarannya dapat dilihat dari meningkatnya keterampilan proses sains siswa. Siswa dapat meningkatkan pengetahuannya dengan cara mencari ilmu pengetahuannya sendiri. Bentuk penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan profesionalisme guru SD dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPA di SD, serta mampu menjalin kemitraan antara peneliti dengan guru SD dalam memecahkan masalah aktual pembelajaran IPA di lapangan. Masalah utama dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatan keterampilan proses sains siswa dengan menerapkan model collaborative teamwork learning. Penelitian tindakan kelas ini merupakan suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan yang tepat dan dilaksanakan secara kolaboratif. Tujuan utama dalam penelitian ini adalah perubahan, perbaikan dan peningkatan pada proses pembelajaran di kelas. B. Model Penelitian Dalam penelitian ini, penelitian mengguanakan model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart sebagai suatu rangkaian langkah-langkah (a spiral of steps). 23

24 Stephen Kemmis (dalam Hopkins, 2011) menuliskan bahwa dalam pendidikan, penelitian tindakan dilaksanakan sebagai usaha pengembangan kurikulum berbasis sekolah, pengembangan profesional, program-program pengembangan sekolah, pengembangan kebijakan dan perencanaan sistem. Penelitin tindakan Secara umum pelaksanaan penelitian tindakan kelas yang dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart dapat digolongkan menjadi empat tahapan yaitu: 1. Tahap perencanaan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Dalam tahapan ini peneliti menyusun rancangan ini ditentukan fokus peristiwa atau masalah yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian dibuat berbagai instrumen yang diperlukan untuk merekam fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung. 2. Tahap tindakan. Tahap tindakan (action) peneliti mengimplementasikan isi rancangan yang telah dipersiapkan dalam tahap perencanaan, menerapkan sesuai dengan perencanaan yang telah dirumuskan dalam rancangan. 3. Tahap observasi. Pengamatan atau observasi sebenarnya berjalan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Dalam tahap ini dicatat atau direkam semua hal yang diperlukan dan terjadi selama pelaksanaan tindakan berlangsung. Hasil catatan atau rekaman tersebut dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi. 4. Tahap refleksi. Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan, berdasarkan data yang telah terkumpul, kemudian dilakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Jika ditemukan masalah maka dilakukan proses pengkajian ulang melalui siklus berikutnya hingga permasalahan dapat teratasi. Pada siklus berikutnya, perencanaan direvisi dengan modifikasi dalam bentuk

25 kegiatan yang berbeda yang bersifat spesifik, agar terjadi perbaikan. Pada tahap tindakan siklus kedua hal itu dilakukan. Pelaksanaannya dicatat atau direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap perilaku siswa. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun yang kembali ke langkah semula. Jadi satu siklus adalah dari tahap penyusunan rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. gambar 3.1 gambar dimodifikasi, (Hopkins, 2011, hlm. 92) C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelelitian Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN 3 Cikidang Lokasi penelitian terletak di Kampung Cikawari Desa Cicalung Lembang Kabupaten Bandung Barat. 2. Waktu penelitian Penelitian akan dilaksanakan kurang lebih pada bulan April sampai dengan selesai. 3. Subjek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN 3 Cikidang Lokasi penelitian terletak di Kampung

26 Cikawari Desa Cicalung Lembang Kabupaten Bandung Barat, tahun akademik 2013/2014 dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 21 orang perempuan dan 19 orang laki-laki. D. Prosedur Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini dirancang untuk dilaksanakan dalam 3 siklus. Penelitian dianggap berhasil jika pada siklus III keterampilan-keterampilan proses sains siswa meningkat dibandingkan dengan siklus I ataupun siklus II. Siklus I dirancang dalam 2 kali pertemuan (3x35 menit). SiklusII dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (3x35 menit). Pada siklus III dirancang untuk dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan (3x35 menit). Penelitian ini akan dilaksanakan dikelas IV SDN 3 Cikidang Lembang dapat dijabarkan sebagai berikut. Siklus I 1. Perencanaan a. Menetapkan jadwal penelitian, pada hari senin tanggal 2 Mei 2014 b. Menyusun rencana pembelajaran (RPP) untuk siklus I. dengan standar kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan materi sumber-sumber energi panas dan manfaat sumber energi panas c. Menyiapkan alat dan bahan untuk kegiatan eksperimen pada saat penelitian siklus I yang meliputi lilin, dan korek api d. Menyiapkam LKS (Lembar Kerja Siswa) mengenai sumber energi panas e. Menyiapkan lembar observasi untuk kegiatan guru dan kegiatan siswa pada siklus I

27 f. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning. 2. Tindakan a. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan perencanaan pembelajaran (RPP) dan media yang telah disiapkan b. Melakukan kegiatan percobaan pada siklus I untuk mendapatkan data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui penerapan model collaborative teamwork learning. c. Mencatat aktivitas belajar yang terjadi oleh pengamat pada lembar observasi sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. d. Mencatat aktivitas keterampilan proses sains yang siswa lakukan saat melakukan aktivitas belajar e. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi hasil pengamatan pada lembar observasi. 3. Observasi Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan pembelajaran (RPP). Pengamat mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya dalam lembar pengamatan yang telah disiapkan. Tidak hanya itu pengamat juga mengobservasi keterampilan proses sains siswa pada saat aktivitas belajar siswa sedang berlangsung 4. Refleksi Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan, kekurangan dan kesalahan permasalahan yang

28 ditemukan selama pembelajaran berlangsung sebagai acuan dalam merancang kegiatan pada siklus II. Siklus II 1. Tahap Perencanaan a. Menginventarisir kekurangan dan kelemahan pada siklus I untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus II. b. Menetapkan jadwal penelitian, pada hari senin tanggal 12 Mei 2014. c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus I. dengan standar kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Kompetensi dasar mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan materi sifat energi panas dan benda yang dan benda-benda yang dapat menghantarkan panas d. Menyiapkan media yang akan digunakan pada siklus II yang meliputu gelas plastik, koran kantung plastik, kain wol atau handuk, air panas karet gelang, sendok logan, sendok plastik, garpu logam, sedotan dan sumpit kayu e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS, dengan menggunakan alat dan bahan lebih banyak f. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. g. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning. 2. Tahap Pelaksanaan a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus II ini siswa sudah lebih menguasai materi energi panas dan energi bunyi pada mata pelajaran IPA di kelas IV melalui

29 penerapan model collaborative teamwork learning, sehingga mereka dapat dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru. b. Melakukan kegiatan percobaan pada siklus II untuk mendapatkan data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui penerapan model collaborative teamwork learning. c. Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi. 3. Tahap Pengamatan Kegiatan pengamatan pada sikus II relatif sama dengan siklus I yaitu: Pengamatan dilakukan bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Peneliti menyesuaikan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan perencanaan pembelajaran (RPP). Pengamat mengamati seluruh kegiatan dan mencatatnya dalam lembar pengamatan yang telah disiapkan. Tidak hanya itu pengamat juga mengobservasi keterampilan proses sains siswa pada saat aktivitas belajar siswa sedang berlangsung. 4. Tahap Refleksi Pada tahap refleksi diadakan pengakajian terhadap berbagai kejadian yang terekam selama proses pelaksanaan tindakan. Penelitian mendeskripsikan hasil pelaksanaan tindakan dan mengevaluasi seluruh kegiatan, kekurangan dan kesalahan permasalahan yang ditemukan selama pembelajaran berlangsung sebagai acuan dalam merancang kegiatan pada siklus III.

30 Siklus III 1. Tahap Perencanaan a. Menginventarisir kekurangan dan kelemahan pada siklus II untuk dijadikan bahan perbaikan pada pelaksanaan siklus III. b. Menetapkan jadwal penelitian, pada hari sabtu tanggal 31 Mei 2014. c. Membuat rencana pembelajaran dengan memperhatikan refleksi pada siklus II. dengan standar kompetensi memahami berbagai bentuk energi dan cara penggunaannya dalam kehidupan seharihari. Kompetensi dasar mendeskripsikan energi panas dan bunyi yang terdapat dilingkungan sekitar serta sifat-sifatnya. Dengan materi energi bunyi dan perambatan energi bunyi. d. Menyiapkan media yang akan digunakan pada siklus III, yang meliputi plastik, gelas plastik, karet, gelas es, penggaris, recorder atau suling, telepon benang, dan batu e. Merancang kegiatan yang lebih variatif dalam LKS f. Menyiapkan lembar pengamatan siswa dan guru dalam pembelajaran. g. Menyiapkan lembar observasi untuk menilai keterampilan proses sains dengan menggunakan collaborative teamwork learning. 2. Tahap Pelaksanaan a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus III sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikanperbaikan pada siklus II serta bobot materi yang lebih kompleks. Diharapkan pada siklus III ini siswa sudah lebih menguasai materi energi panas dan energi bunyi pada mata pelajaran IPA di kelas IV melalui penerapan model collaborative teamwork learning, sehingga mereka dapat dengan mudah mengkonstruksi pengetahuan sendiri melalui kegiatan yang dirancang oleh guru.

31 b. Melakukan kegiatan percobaan pada siklus III untuk mendapatkan data mengenai peningkatan keterampilan proses sains siswa pada mata pelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi melalui penerapan model collaborative teamwork learning. c. Mencatat aktivitas guru dan siswa dalam pembelajaran sebagai sumber data yang akan digunakan pada tahap refleksi. d. Diskusi dengan pengamat untuk mengklarifikasi data hasil pengamatan pada lembar observasi. 3. Tahap Pengamatan Kegiatan pengamatan pada sikus III relatif sama dengan siklus II yaitu: a. Mencatat aktivitas belajar siswa oleh pengamat melalui lembar observasi. b. Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus III ini sudah sesuai dengan yang diharapkan. 4. Tahap Refleksi Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk dianalisis dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu simpulan. Diharapkan setelah akhir siklus III ini, hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Cikidang Lembang pada mata pelajaran IPA energi panas dan energi bunyi melalui penerapan model collaborative teamwork learning ini dapat meningkat. 5. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian Setelah semua proses selesai dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan. E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui instrumen-instrumen penelitian yaitu instrumen lembar observasi dan instrumen tes bentuk uraian. Observasi dilakukan oleh seorang pengamat melalui lembar observasi untuk mengamati aktivitas belajar siswa dan guru dalam pembelajaran IPA melalui

32 penggunaan model collaborative tamwork learning. Observasi dilakukan oleh satu orang pengamat dimaksudkan untuk mengurangi bias data penelitian yang dikumpulkan melalui instrumen lembar observasi. Sedangkan data keterampilan proses sains juga dikumpulkan melalui lembar observasi. Pengamat mengamati satu atau dua kelmpok anak. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen bentuk RPP, LKS, lembar observasi, dan wawancara. 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Dalam penelitian ini akan digunakan tiga RPP yang mewakili indikator yang disesuaikan dengan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Indikator-indikator yang tertera pada setiap RPP merupakan hasil Analisis Materi Pelajaran (AMP). 2. Lembar Kerja Siswa (LKS) LKS digunakan sebagai sarana untuk membantu dan mempermudah dalam pembelajaran sehingga akan terbentuk interaksi yang efektif anatara siswa dan guru, sehingga dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam peningkatan hasil belajarnya. LKS dibuat bertujuan untuk menuntun siswa pada berbagai kegiatan yang perlu diberikan serta mempertimbangkan proses berpikir yang akan ditumbuhkan pada diri siswa. Tidak hanya itu dengan adanya LKS, keterampilan proses sains siswa dapat terlihat, siswa belajar mengamati, memprediksi, mengidentifikasi, menyimpulkan dan menginformasikan kembali. LKS dalam penelitian ini yaitu LKS pada mata pelajaran IPA dengan menerapkan model collaborstive teamwork learning tentang energi panas dan energi bunyi. 3. Lembar Observasi Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk melihat aktivitas belajar guru dan siswa yang dilakukan oleh pengamat tentang aktivitas pembelajaran IPA dalam menerapkan model collaborative teamwork learning. Lembar obeservasi yang digunakan berbentuk lembar observasi terbuka yang harus diisi oleh pengamat secara naratif pada

33 kolom deskripsi yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan. Teknik observasi yang dilakukan adalah observasi langsung, yakni pengamat mengamati dan mencatat objek yang diteliti (aktivitas guru dan siswa) selama proses pembelajaran. Tidak hanya itu lembar observasi juga dipergunakan peneliti untuk melihat keterampilan proses yang dilakukan siswa untu memperoleh pengetahuanya dalam proses belajar belajar mengajar 4. Wawancara Wawancara dipergunakan apabila data deskripsi aktivitas guru dan siswa tidak dimengerti oleh peneliti sehingga peneliti mewawancarai observer untuk keakuratan proses pembelajaran pada saat penelitian. F. Pengolahan dan Analisis Data Data-data dari penelitian ini setelah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis. Pengolahan dan analisis data ini dilakukan selama berlangsungnya penelitian sejak awal sampai akhir pelaksanaan tindakan. Data diperoleh dari RPP, lembar observasi aktivitas guru dan siswa dan lembar observasi keterampilan proses sains. Jenis data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan kualitatif. Data yang diperoleh dari penelitian lalu diolah, pertama-tama mensleksi data dan mereduksi data (memilih mana data yang diperlukan dan mana data yang tidak diperlukan). Yang kedua mengkalsifikasi data, ketiga mendeskripsikan data dan yang terakhir menginterpretasikan data: 1. Data Kuantitatif Data kuantitatif berasal dari penilaian lembar observasi sesuai dengan indikator-indikator pada setiap aspek. Setelah data kuantitatif diperoleh, selanjutnya dilakukan langkah-langkah analisis sebagai berikut. a. Pengolahan data keterampilan proses sains Data diperoleh pada saat proses pengerjaan lembar kerja siswa (LKS) data yang diperoleh saat melihat proses pengerjaan LKS dimasukan

34 kedalam lembar observasi. Untuk menentukan persentase keberhasilan setiap aspek digunakan rumus Keterangan : B= skor yang diperoleh N= skor maksimal (poerwanti endang, 2008) Selain itu penilaian keterampilan proses sains juga dilakukan secara keseluruhan dengan menggunakan rumus b. Menghitung Persentase Ketuntasan keterampilan proses sains Ketuntasan keterampilan proses sains ditentukan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan. Persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal dapat ditentukan dengan rumus : Keterangan : : Jumlah siswa yang mendapat nilai lebih besar dari atau sama dengan 70 n : Banyak siswa 100% : Bilangan tetap TB : Ketuntasan belajar(poerwanti endang, 2008) 2. Data Kualitatif Data kualitatif didapatkan dari lembar pengamatan aktivitas siswa dan guru dalam pembelajaran di kelas, berupa lembar pengamatan terbuka. Sehingga pengamat harus mengisi kolom deskripsi jawaban berbentuk narasi pada kolom yang sesuai dengan item pertanyaan/ pernyataan pada lembar observasi. Dalam penelitian ini dilibatkan lima pengamat, dengan tujuan untuk mengurangi bias data hasil pengamatan. Pengolahan data kualitatif ini dilakukan dengan cara menerjemahkan dan mendiskusikan dengan pengamat jika terdapat jawaban pengamat yang perlu diklarifikasi dari setiap item pertanyaan. Kemudian

35 peneliti mengelompokkan jawaban pengamat yang positif dan negatif dari setiap item pertanyaan/ pernyataan. Jika banyaknya observer yang menjawab positif lebih banyak dari yang menjawab negatif, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran sudah sesuai dengan harapan penelitian. Jika terjadi sebaliknya, maka aktivitas guru atau siswa dalam pembelajaran tidak sesuai dengan harapan penelitian. Dari hasil analisis data kualitatif secara keseluruhan, dapat disimpulkan apakah semua tahap dalam model collaborative teamwork learning telah dilaksanakan dengan baik dalam pembelajaran IPA tentang energi panas dan energi bunyi terhadap siswa Kelas IV SDN 3 Cikidang Kab Bandung Barat.