SYARAT DAN KETENTUAN STANDAR SURETY BOND INDONESIA UNTUK PENGADAAN BARANG DAN JASA KONSTRUKSI (CONSTRUCTION AND SUPPLY CONTRACT BOND)

dokumen-dokumen yang mirip
POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH

BERITA ACARA PENGAJUAN KLAIM ASURANSI DAN BENTUK JAMINAN

POLIS ASURANSI DEMAM BERDARAH SYARIAH

POLIS ASURANSI KREDIT MULTIGUNA

ADDENDUM 02. Maksud dan Tujuan

LAMPIRAN SURAT PERJANJIAN SYARAT-SYARAT KHUSUS KONTRAK (SSKK)

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PELELANGAN PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

BAB I KETENTUAN UMUM. Pasal 1

BENTUK SURAT PERINTAH KERJA (SPK) [kop surat K/L/D/I] SATUAN KERJA PPK: NOMOR DAN TANGGAL SPK NOMOR DAN TANGGAL DOKUMEN PENGADAAN :

Perjanjian Pendaftaran Obligasi Di KSEI Nomor: SP- /PO/KSEI/mmyy

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN BADAN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN KEAMANAN HASIL PERIKANAN STASIUN KARANTINA IKAN, PENGENDALIAN MUTU DAN

RENCANA KERJA DAN SYARAT (RKS) PELELANGAN ULANG PENGADAAN PAKET PEKERJAAN PEMBANGUNAN GEDUNG

KEPUTUSAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR : KEP 02/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA

[Kop Bank Penerbit Jaminan] GARANSI BANK sebagai JAMINAN PENAWARAN No.

AKAD/PERJANJIAN PEMBIAYAAN MURABAHAH

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 68/PMK.04/2009 TENTANG

G. Kontrak Pengadaan Barang dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN BARANG Nomor :..

2017, No BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan: 1. Bank adalah bank umum sebagaimana dimaksud dalam Un

Pasal 12 ayat (1) dan (2)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 1999 TENTANG JASA KONSTRUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SURAT PERJANJIAN SEWA TANAH

CONTOH SURAT PERJANJIAN SEWA MENYEWA TANAH

DAFTAR ISI Peraturan Mediasi KLRCA

LAMPIRAN-LAMPIRAN CV. DELTA KONSULTANT

2017, No Cukai sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Undang- Undang Nomor 11 Tahun 1995 tent

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

SURABAYA SATUAN KERJA : RSUD Dr.SOETOMO SURAT PERINTAH KERJA (SPK) NOMOR DAN TANGGAL SPK : 027/15121/301/XI/2016, TGL.

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

PERJANJIAN PINJAMAN. (Pemberi Pinjaman dan Penerima Pinjaman selanjutnya secara bersama disebut sebagai Para Pihak )

KETENTUAN-KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT PPJB

DAFTAR ISI PERATURAN MEDIASI KLRCA SKEMA UU MEDIASI 2012 PANDUAN PERATURAN MEDIASI KLRCA. Peraturan Mediasi KLRCA. Bagian I. Bagian II.

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. NUSA BAHAMA ABADI DENGAN TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK DAN PETA PADA BUKU ATLAS PRODUKSI PT.

TIM PENGELOLA KEGIATAN DESA KECAMATAN... Alamat : UNDANGAN PENGADAAN BARANG/JASA

Perjanjian Agen Pembayaran Nomor: SP- /AP/KSEI/mmyy

2016, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG PENYELENGGARAAN USAHA PERUSAHAAN PIALANG ASURANSI, PERUSAHAAN PIALAN

JAMINAN PENAWARAN (Penalty System)

INSTRUKSI KEPADA PENAWAR. PEKERJAAN JASA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DALAM RANGKA RIGHTS ISSUE PT JASA MARGA (PERSERO/Tbk. PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

a. nama dan/atau logo Bank; dan b. pernyataan bahwa Bank terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Pasal 6

UNIT LAYANAN PENGADAAN

TIM PENGELOLA KEGIATAN KECAMATAN

PT PINDAD (PERSERO) PENGUMUMAN LELANG

Syarat serta dokumen yang dibutuhkan:

PEMUTUSAN KONTRAK OLEH PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN Oleh : Abu Sopian (Widyaiswara Balai Diklat Keuangan Palembang)

PT PINDAD (PERSERO) PENGUMUMAN LELANG

H. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawasan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

PENGENDALIAN KONTRAK

PT PINDAD (PERSERO) PENGUMUMAN LELANG

PERATURAN BADAN ARBITRASE PASAR MODAL INDONESIA NOMOR: 01/BAPMI/ TENTANG PERATURAN DAN ACARA PENDAPAT MENGIKAT

Pada hari ini tanggal bulan tahun, kami yang bertandatangan di bawah ini:

Syarat dan Ketentuan Umum Fasilitas Commonwealth KTA PT Bank Commonwealth

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SYARAT DAN KETENTUAN DANA BANTUAN SAHABAT

C. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Pengawas dengan nilai Rp ,- (lima juta rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN F7 PERJANJIAN KONSORSIUM. Untuk

PENGADILAN AGAMA KELAS I-A KENDAL

RANCANGAN SURAT PERINTAH KERJA (SPK)

A D E D D E N D U M D O K U M E N P E N G A D A A N Nomor : 235.4/PL.420/PA-STP/XI/2012 Tanggal : 30 November 2012

PROGRAM KEANGGOTAAN TECPROTEC

KETENTUAN UMUM POLIS TM POWER LINK (REGULER PREMIUM)

F. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai Rp ,- (lima juta Rupiah) sampai dengan Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

POKJA PENGADAAN PEKERJAAN KONSTRUKSI UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) BARANG/JASA PEMERINTAH KOTA BINJAI TAHUN ANGGARAN 2013

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI NOMOR : SPJB/03/II/2017/RUMKIT

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TAHUN 2004 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HUBUNGAN INDUSTRIAL

PAKET PEKERJAAN : PENGADAAN MEUBELAIR

POKJA VIII ULP KABUPATEN BALANGAN 2013

CONTOH SURAT PERJANJIAN KERJA

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA

TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI CV. PORI MEDIA 060 / PM - SK / V / 2015 B-25.1/PPKS/PU5/2015

PERJANJIAN PENGELOLAAN ADMINISTRASI UNIT PENYERTAAN Nomor: SP- /BK/KSEI/mmyy

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN PERANGKAT LUNAK MICROSOFT

PERJANJIAN KERJA SAMA ANTARA PT. DWIDA JAVA TAMA DENGAN BADAN INFORMASI GEOSPASIAL TENTANG VERIFIKASI PETA CETAK PRODUKSI PT.

K. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA KONSULTANSI Nomor :..

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga BAB III PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP TERTANGGUNG ASURANSI MIKRO KETIKA TERJADI PERISTIWA TIDAK PASTI

KETENTUAN UMUM PELANGGAN KECIL PASAL 1 DEFINISI

SURAT PERJANJIAN KERJA

KETENTUAN DAN PERSYARATAN KHUSUS PEMBUKAAN REKENING INVESTOR

DOKUMEN PELELANGAN PENGADAAN MOBIL AMBULANCE

C. PENANDATANGANAN DAN PELAKSANAAN KONTRAK

BERITA ACARA PENJELASAN (BAP)

E. BENTUK SURAT PERJANJIAN KERJA KONSTRUKSI/KONTRAK HARGA SATUAN ATAU KONTRAK TAHUN TUNGGAL ATAU KONTRAK PENGADAAN TUNGGAL

L. Kontrak Pengadaan Jasa Pemborongan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah) KONTRAK PENGADAAN JASA PEMBORONGAN Nomor :..

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2007 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 9 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM RESI GUDANG

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PANITIA PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DINAS KESEHATAN KOTA JAMBI TAHUN ANGGARAN 2013 Jl. H. Agus Salim Kota Baru (0741) Jambi 36128

INSTRUKSI KEPADA PENAWAR. PEKERJAAN JASA NOTARIS DALAM RANGKA RIGHTS ISSUE PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk. PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

2017, No listrik tenaga mikrohidro/pembangkit listrik tenaga surya dengan mekanisme sewa; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaks

BERITA ACARA PENJELASAN (BAP)

Syarat dan Ketentuan Umum PermataKTA

LAMPIRAN I PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 11 TAHUN 2016 TANGGAL TENTANG TATA CARA PENGADAAN BARANG/JASA DI DESA

Ar-Rajhi. SURAT KEPEMILIKAN INVESTASI Unit Usaha Griya Investa

CONTOH SURAT PERJANJIAN PEMBORONGAN PEKERJAAN

INSTRUKSI KEPADA PENAWAR. PEKERJAAN JASA KONSULTAN HUKUM DALAM RANGKA RIGHTS ISSUE PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk. PT JASA MARGA (PERSERO) Tbk

MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

BERITA ACARA PENJELASAN (BAP)

Transkripsi:

SYARAT DAN KETENTUAN STANDAR SURETY BOND INDONESIA UNTUK PENGADAAN BARANG DAN JASA KONSTRUKSI (CONSTRUCTION AND SUPPLY CONTRACT BOND) Bahwa Terjamin/ Principal telah mengajukan suatu permohonan tertulis yang menjadi dasar dan merupakan bagian tidak terpisahkan dari Syarat dan Ketentuan ini, Penjamin/ Surety akan membayar kepada Penerima Jaminan/ Obligee apabila Terjamin/ Principal wanprestasi atas pelaksanaan Kontrak yang dijamin, berdasarkan pada syarat dan kondisi yang dicetak, dicantumkan, dilekatkan dan atau dibuatkan endorsemen pada ketentuan ini. B A B I D E F I N I S I Pasal 1 Untuk keperluan Jaminan ini semua istilah di bawah ini diartikan sebagaimana berikut ini: 1. Surety Bond atau Jaminan adalah bukti tertulis yang diterbitkan Penjamin/ Surety untuk menjamin Terjamin/ Principal akan melaksanakan kewajiban atas suatu prestasi atau kepentingan kepada Penerima Jaminan/ Obligee sesuai kontrak antara Terjamin/ Principal dan Penerima Jaminan/ Obligee. Dalam hal terjadi wanprestasi maka Penjamin/ Surety bertanggung jawab untuk melakukan pembayaran pencairan jaminan kepada Penerima Jaminan/ Obligee dan selanjutnya Penjamin/ Surety berhak melakukan tuntutan atas pembayaran pencairan jaminan kepada Terjamin/ Principal. 2. Penjamin/ Surety adalah Perusahaan Asuransi yang telah mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (d/h Badan Pengawas Penanaman Modal Lembaga Keuangan) untuk menerbitkan dan memberikan Jaminan kepada pihak Penerima Jaminan/ Obligee. 3. Penerima Jaminan/ Obligee adalah Pihak yang memberikan pekerjaan kepada pihak Terjamin/ Principal dan mendapatkan manfaat dari Penjamin/ Surety sesuai kontrak dengan Terjamin/ Principal. 4. Terjamin/ Principal adalah Pihak yang menerima pekerjaan dan berkewajiban menyelesaikan pekerjaan sesuai kontrak dengan Penerima Jaminan/ Obligee. 5. Kontrak adalah kesepakatan tertulis yang telah disetujui para pihak untuk mengatur hak dan kewajiban antara Terjamin/ Principal dan Penerima Jaminan/ Obligee yang menjadi dasar penerbitan Jaminan. 6. Imbal Jasa adalah sejumlah uang yang ditetapkan oleh Penjamin / Surety dan disetujui oleh Terjamin / Principal untuk dibayarkan berdasarkan perjanjian dalam rangka penerbitan Surety Bond. 7. Wanprestasi adalah tidak terlaksananya kewajiban Terjamin/ Principal kepada Penerima Jaminan/ Obligee sebagaimana yang diatur dalam kontrak. 8. Unconditional adalah penjamin akan membayar kepada penerima jaminan dengan melepaskan hak istimewa sebagaimana diatur dalam pasal 1831 dan 1832 KUHPER apabila Terjamin/ Principal dinyatakan wanprestasi sesuai kontrak. B A B II J A M I N A N Pasal 2 Jaminan Penawaran Penerima Jaminan/ Obligee apabila Terjamin/ Principal: 1.1. mengundurkan diri setelah dinyatakan sebagai pemenang Tender/Lelang atau tidak melaksanakan kewajibannya setelah dinyatakan sebagai pemenang Tender/Lelang atau tidak bersedia menandatangani kontrak. 1.2. Tidak dapat melaksanakan kewajibannya karena terlibat Korupsi Kolusi dan Nepotisme (KKN). Pasal 3 Jaminan Sanggahan Banding Penerima Jaminan/ Obligee apabila sanggahan Terjamin/ Principal tidak dapat dibuktikan kebenarannya.

Pasal 4 Jaminan Pelaksanaan Penerima Jaminan/ Obligee apabila Terjamin/ Principal dinyatakan Wanprestasi dalam memenuhi kewajibannya menyelesaikan pekerjaan kepada Penerima Jaminan/ Obligee sesuai dengan Kontrak antara Penerima Jaminan/ Obligee dengan Terjamin/ Principal. Pasal 5 Jaminan Uang Muka Penjamin/ Surety akan membayar kepada Penerima Jaminan/ Obligee apabila Terjamin/ Principal dinyatakan Wanprestasi dalam memenuhi kewajibannya mengembalikan sisa Uang Muka yang telah diberikan Penerima Jaminan/ Obligee kepada Terjamin/ Principal sesuai dengan kontrak antara Penerima Jaminan/ Obligee dengan Terjamin/ Principal. Pasal 6 Jaminan Pemeliharaan Penjamin/ Surety akan membayar sejumlah biaya yang telah dikeluarkan oleh Penerima Jaminan/Obligee setinggitingginya sesuai dengan yang tertera dalam sertifikat jaminan kepada Penerima Jaminan/ Obligee apabila Terjamin/ Principal dinyatakan Wanprestasi dalam memenuhi kewajibannya melakukan pemeliharaan atas pekerjaan yang telah diselesaikan Terjamin/ Principal sesuai dengan Kontrak antara Penerima Jaminan/ Obligee dengan Terjamin/ Principal. B A B I I I P E N G E C U A L I A N Pasal 7 Jaminan ini tidak berlaku apabila : 1. Kontrak antara Penerima Jaminan/ Obligee dengan Terjamin/ Principal tidak sah menurut undang-undang. 2. Pihak Penerima Jaminan/ Obligee melakukan wanprestasi terhadap kontrak sehingga Terjamin/Principal tidak bisa memulai atau melanjutkan pekerjaannya (Asas Exceptio Non Adiplenti Contractus). 3. Terdapat perubahan pada kontrak yang tidak disetujui secara tertulis jaminannya oleh Penjamin/ Surety. 4. Wanprestasi terjadi di luar jangka waktu 1. Jaminan ini bersifat unconditional. B A B IV S Y A R A T- S Y A R A T U M U M Pasal 8 Sifat Sertifikat 2. Jaminan yang sudah diterima oleh Penerima Jaminan / Obligee tidak dapat dibatalkan oleh Terjamin / Principal atau Penjamin / Surety dengan dalih apapun (Irrevocable) 3. Jaminan hanya dapat dibatalkan oleh Penerima Jaminan / Obligee. 4. Pengembalian biaya imbal jasa atas penerbitan jaminan yang dibatalkan diperhitungkan secara prorata dan dikurangi biaya administrasi. Pasal 9 Nilai Jaminan 1. Nilai Jaminan setinggi tingginya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam kontrak antara Penerima Jaminan/ Obligee dan Terjamin/ Principal. 2. Nilai Jaminan terbatas pada kontrak, dan tidak meliputi segala akibat hutangnya termasuk namun tidak terbatas pada biaya-biaya gugatan yang diajukan terhadap Terjamin/ Principal dan/atau Penjamin/ Surety atas segala biaya yang dikeluarkan untuk mengingatkan Penjamin/ Surety atas kewajibannya.

3. Jaminan yang melebihi jumlah yang diwajibkan sesuai kontrak, maka Jaminan itu tidak sama sekali batal, melainkan sah, tetapi setinggi tingginya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam kontrak. Pasal 10 Wilayah dan Hukum Jaminan ini berlaku di seluruh wilayah negara Republik Indonesia dan tunduk pada hukum Negara Republik Indonesia Pasal 11 Perubahan Kontrak 1. Jika terjadi perubahan atas kontrak, Penerima Jaminan/ Obligee wajib memberitahukannya secara tertulis kepada Penjamin/ Surety. 2. Dalam hal perubahan Kontrak sesuai ayat (1) di atas, Penjamin/ Surety berhak menetapkan : 2.1. Jaminan diteruskan dengan atau tanpa penggantian 2.2. Jaminan dihentikan. 3. Apabila terjadi perubahan atas kontrak dan baru diketahui pada saat pencairan jaminan maka Penjamin/ Surety tidak wajib membayar pencairan Jaminan. Pasal 12 Pemeriksaan 1. Penjamin/ Surety berhak melakukan pemeriksaan atas pelaksanaan Kontrak yang dijamin setiap waktu selama masa Jaminan. 2. Jika Penerima Jaminan/ Obligee menghalangi pemeriksaan sebagaimana diatur dalam ayat 1 diatas, Penjamin/ Surety tidak wajib membayar pencairan jaminan Pasal 13 Kewajiban Penerima Jaminan/ Obligee Dalam Hal Terjadi Wanprestasi 1. Penerima Jaminan/ Obligee sesudah mengetahui atau pada waktu Penerima Jaminan/ Obligee dianggap seharusnya sudah mengetahui adanya Wanprestasi atas Kontrak yang dijamin dalam Jaminan ini, berkewajiban memberitahukan kepada Penjamin/ Surety selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sejak adanya Wanprestasi. Pemberitahuan dimaksud dilakukan secara tertulis kepada Penjamin/ Surety, kecuali ditentukan lain dalam Sertifikat Jaminan. 2. Setiap pengajuan pencairan jaminan kepada Penjamin/ Surety berdasarkan Jaminan ini harus sudah diajukan selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sesudah berakhirnya jangka waktu Jaminan. 3. Penerima Jaminan/ Obligee wajib mengungkapkan fakta material yaitu informasi, keterangan, keadaan dan fakta pada saat mengajukan permohonan pencairan jaminan sebagaimana disepakati diawal kontrak dan perubahannya sampai dilakukannya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) serta diajukannya pencairan jaminan 4. Jika Penerima Jaminan/ Obligee tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diatur dalam ayat (1,2 dan 3) diatas, Penjamin/ Surety tidak wajib membayar pencairan Pasal 14 Dokumen Pendukung Pencairan Jaminan Jika terjadi Wanprestasi Penerima Jaminan/ Obligee wajib menyampaikan dokumen-dokumen pendukung klaim sebagai berikut: 1. Pencairan Jaminan Penawaran: a. Surat pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima Jaminan/ Obligee b. Bukti Penunjukan Pemenang c. Bukti Pengunduran Diri d. Asli / copy Jaminan Penawaran 2. Pencairan Jaminan Sanggahan Banding a. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima Jaminan/Obligee b. Surat Jawaban Sanggahan Banding yang menjelaskan Sanggahan Banding tidak benar c. Asli / copy Jaminan Sanggahan Banding

3. Pencairan Jaminan Pelaksanaan : a. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Penerima Jaminan/ Obligee b. Bukti Pemutusan Hubungan Kerja / PHK c. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Terakhir dan atau dokumen pengganti sesuai kontrak d. Surat Peringatan bila hal ini diatur dalam kontrak e. Asli / copy Jaminan Pelaksanaan 4. Pencairan Jaminan Uang Muka : a. Bukti pembayaran uang muka oleh Pemberi Jaminan/Obligee kepada Terjamin/Prinsipal b. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Obligee c. Bukti Pemutusan Hubungan Kerja / PHK d. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pekerjaan Terakhir dan Perhitungan Sisa Uang Muka, sekurang-kurangnya ditandatangani oleh Konsultan Independen yang telah ditunjuk sejak ditandatanganinya kontrak e. Surat Peringatan bila hal ini diatur dalam kontrak f. Asli / copy Jaminan Uang Muka 5. Pencairan Jaminan Pemeliharaan : a. Surat Pengajuan Pencairan Jaminan dari Obligee b. Bukti Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pemeliharaan sesuai kontrak. c. Asli Bukti biaya pengeluaran untuk perbaikan d. Asli / copy Jaminan Pemeliharaan. Pasal 15 Pembayaran Pencairan Jaminan Penjamin/ Surety akan melakukan pembayaran pencairan Jaminan dengan ketentuan sebagai berikut : 1. Tidak dalam keadaan bersengketa antara Principal dan Obligee yang telah didaftarkan pada Lembaga Alternatif Penyelesesaian Sengketa atau Pengadilan Negeri. 2. wanprestasi terjadi dalam jangka waktu jaminan 3. Pembayaran Pencairan Jaminan Penawaran adalah setinggi-tingginya sesuai dengan yang tertera dalam Sertifikat 4. Pembayaran Pencairan Jaminan Sanggahan Banding setinggi-tingginya sesuai dengan yang tertera dalam Sertifikat Jaminan 5. Pembayaran Pencairan Jaminan Pelaksanaan adalah setinggi-tingginya sesuai dengan yang tertera dalam Sertifikat 6. Pembayaran Pencairan Jaminan Uang Muka adalah Sejumlah nilai sisa Uang Muka yang belum dikembalikan Terjamin/Principal berdasarkan kontrak sesuai yang tertera dalam Sertifikat Jaminan. 7. Pembayaran Pencairan Jaminan Pemeliharaan adalah setinggi-tingginya sesuai dengan yang tertera dalam Sertifikat 8. Menyimpang dari ketentuan dalam ayat 3 sampai 7, dalam hal nilai jaminan melebihi jumlah yang diwajibkan sesuai kontrak, maka pembayaran pencairan jaminan setinggi tingginya sesuai dengan yang dipersyaratkan dalam kontrak 9. Setiap pencairan jaminan dilakukan melalui pemindahbukuan ke rekening atas nama Penerima Jaminan/ Obligee atau sesuai ketentuan yang berlaku, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kerja setelah dokumen pendukung pencairan jaminan diterima lengkap sesuai Pasal 14. Pasal 16 Subrogasi Setelah penjamin melaksanakan pembayaran pencairan jaminan, maka Penjamin/ Surety menggantikan Penerima Jaminan/ Obligee terhadap Terjamin/ Principal, berdasarkan hak Subrogasi. Hak Subrogasi termaksud dalam ayat ini berlaku dengan sendirinya tanpa memerlukan surat kuasa khusus dari Penerima Jaminan/ Obligee.

Pasal 17 Mata Uang Dalam hal biaya imbal jasa dan atau pencairan jaminan ditetapkan dalam mata uang asing tetapi pembayarannya dilakukan dengan mata uang rupiah, maka pembayaran tersebut dilakukan dengan menggunakan kurs jual Bank Indonesia pada saat pembayaran Pasal 18 Berakhirnya Jaminan 1. Jaminan berakhir dengan sendirinya sesudah berakhirnya jangka waktu Jaminan sesuai dengan yang tertera dalam Sertifikat Jaminan. 2. Adanya pembatalan Kontrak oleh : a. Penerima Jaminan/ Obligee b. Kedua belah pihak yang diputuskan Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa atau Pengadilan Negeri 3. Kontrak telah selesai dilaksanakan dan berita acara serah terima telah ditandatangani oleh kedua belah pihak. Pasal 19 KLAUSUL PERSELISIHAN 1. Dalam hal timbul perselisihan antara Penjamin/ Surety dan Penerima Jaminan/ Obligee sebagai akibat dari penafsiran atas ketentuan atau nilai pencairan dari Jaminan ini, maka perselisihan tersebut akan diselesaikan melalui forum perdamaian atau musyawarah oleh unit internal Penjamin/ Surety yang menangani Pelayanan dan Penyelesaian Pengaduan bagi Konsumen. Perselisihan timbul sejak Penerima Jaminan/ Obligee menyatakan secara tertulis ketidaksepakatan atas hal yang diperselisihkan. Penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah dilakukan dalam waktu paling lama 60 (enam puluh) hari kalender sejak timbulnya perselisihan. 2. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah sebagaimana diatur pada ayat 1 tidak mencapai kesepakatan, maka ketidaksepakatan tersebut harus dinyatakan secara tertulis oleh Penjamin/ Surety dan Penerima Jaminan/ Obligee. Selanjutnya Penerima Jaminan/ Obligee dapat memilih penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan dengan memilih salah satu klausul penyelesaian sengketa sebagaimana diatur di bawah ini. 3. Apabila penyelesaian perselisihan melalui perdamaian atau musyawarah sebagaimana diatur pada ayat 1 tidak mencapai kesepakatan, maka ketidaksepakatan tersebut harus dinyatakan secara tertulis oleh Penjamin/ Surety dan Penerima Jaminan/ Obligee. Selanjutnya Penerima Jaminan/ Obligee dapat memilih penyelesaian sengketa di luar pengadilan atau melalui pengadilan dengan memilih salah satu klausul penyelesaian sengketa sebagaimana diatur di bawah ini, sesaat setelah sertifikat jaminan diterima oleh Penerima Jaminan/ Obligee dengan cara memberi tanda (x) pada kotak yang tersedia. A. LEMBAGA ALTERNATIF PENYELESAIAN SENGKETA Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Penerima Jaminan/ Obligee dan Penjamin/ Surety akan melakukan penyelesaian sengketa melalui Badan Mediasi dan Arbitrase Asuransi Indonesia (BMAI) sesuai dengan Peraturan dan Prosedur BMAI atau melalui Lembaga Alternatif Penyelesaian Sengketa Asuransi lainnya yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan. B. PENGADILAN Dengan ini dinyatakan dan disepakati bahwa Penerima Jaminan/ Obligee dan Penjamin/ Surety akan melakukan penyelesaian sengketa melalui Pengadilan Negeri di wilayah Republik Indonesia. Pasal 20 Penutup 1. Perjanjian ini telah disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan termasuk ketentuan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan. 2. Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Jaminan ini, berlaku ketentuan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dan Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD).