LEMBARAN DESA SIDOMULYO NOVEMBER NOMOR : 10 TAHUN : 2009 PERATURAN DESA SIDOMULYO NO 10 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SIDOMULYO

dokumen-dokumen yang mirip
PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 9 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

WALIKOTA MAGELANG PERATURAN DAERAH KOTA MAGELANG NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU

PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 13 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN DESA JATILOR KECAMATAN GODONG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 6 TAHUN 2009 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PACITAN NOMOR 9 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

KABUPATEN PESAWARAN KECAMATAN WAY RATAI DESA GUNUNGREJO PERATURAN DESA NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PERATURAN DAERAH KOTA MATARAM NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA/KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PENATAAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN DEMAK

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SLEMAN,

PEMERINTAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN

Himpunan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Tahun

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABANAN NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TABANAN,

PEMERINTAH KABUPATEN MAJENE

S A L I N A N LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DEMAK NOMOR 5 TAHUN 2010

PEMERINTAHAN KABUPATEN BINTAN

PEMERINTAH KABUPATEN CILACAP

PEMERINTAH KABUPATEN KAYONG UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH LAUT

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BINTAN TAHUN 2008 NOMOR 4

PEMERINTAH KABUPATEN POSO

BERITA DESA TANJUNGSARI PERATURAN DESA TANJUNGSARI TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SUKAHAJI KABUPATEN MAJALENGKA

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BARRU PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULELENG NOMOR 2 TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KENDAL PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DI KABUPATEN KENDAL

PEMERINTAH KABUPATEN PONOROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PONOROGO NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BUNGO

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 05 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2013 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DESA ( PERDES ) NOMOR 09 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DESA PANGGUNGHARJO KECAMATAN SEWON KABUPATEN BANTUL

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 1

PEMERINTAH KABUPATEN SUKOHARJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUKOHARJO NOMOR 11 TAHUN 2007

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA,

BUPATI LUWU TIMUR PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAROS NOMOR 03 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DI KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI, HAK DAN KEWAJIBAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL (Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul) Nomor : 3 Tahun : 2017

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 29 TAHUN 2006 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2011 NOMOR 9 PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KUDUS PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUDUS NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2007 NOMOR 10 PERATURAN DAERAH KABUPATEN WAY KANAN NOMOR : 10 TAHUN 2007 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN GROBOGAN KECAMATAN WIROSARI DESA KALIREJO PERATURAN DESA KALIREJO KECAMATAN WIROSARI KABUPATEN GROBOGAN NOMOR 01 TAHUN 2011

PERATURAN DESA DAWAN KLOD NOMOR 02 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 7 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI TINGKAT KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG NOMOR 9 TAHUN 2007 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PATI NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PATI,

WALIKOTA Pekanbaru DR. Firdaus, ST, MT secara resmi melantik dan mengukuhkan Pengurus

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 6 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA

BUPATI LUWU UTARA PROVINSI SULAWESI SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ALOR TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BARITO KUALA NOMOR 8 TAHUN 2007 T E N T A N G PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN BUPATI BARITO KUALA,

PERATURAN DESA BOJONGGENTENG KECAMATAN JAMPANGKULON KABUPATEN SUKABUMI NOMOR 8 TAHUN 2017

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMONGAN NOMOR 18 TAHUN 2007 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LAMONGAN,

PEMERINTAH KOTA BLITAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 14 TAHUN 2007 SERI D ===============================================================

LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 4 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG

WALIKOTA SAWAHLUNTO PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 4 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG NOMOR 5 TAHUN 2007 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN MOJOKERTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 9 SERI D

KEPALA DESA NITA KABUPATEN SIKKA PERATURAN DESA NITA NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA NITA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN KULON PROGO PERATURAN DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI DESA DAN KELURAHAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA TENGAH

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 7 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN DI KELURAHAN

Transkripsi:

LEMBARAN DESA SIDOMULYO NOVEMBER NOMOR : 10 TAHUN : 2009 PERATURAN DESA SIDOMULYO NO 10 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SIDOMULYO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SIDOMULYO Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan, baik dalam proses pembangunan, pelaksanaan pembangunan serta proses pemiliharaan pembangunan, dan untuk meningkatkan rasa memiliki masyarakat pada hasil pembangunan. b. bahwa dalam rangka melaksanakan Perda No. 9 Tahun 2007 tentang lembaga kemasyarakatan Desa Dan Kelurahan. c. bahwa berdasakan pertimbangan huruf a dan huruf b di atas, dipandang perlu menetapkan Peraturan Desa tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa Sidomulyo. Mengingat : (1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara; (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; (3) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan; (4) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara; (5) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah dua kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah; (6) Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa; (7) Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 37 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; (8) Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 5 Tahun 2006 tentang

Tata Cara Pencalonan, Pemilihan, Pengangkatan, Pelantikan dan Pemberhentian Kepala Desa; (9) Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 5 Tahun 2007 tentang Perangkat Desa; (10) Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 08 Tahun 2007 tentang Pedoman Penyusunan Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Desa; (11) Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 11 Tahun 2007 tentang Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Perencanaan Pembangunan Desa; (12) Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 12 Tahun 2007 tentang Pedoman Pembentukan Dan Mekanisme Penyusunan Peratuaran Desa; (13) Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 15 Tahun 2007 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Desa dan Perangkat Desa; (14) Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 16 Tahun 2007 tentang Sumber Pendapatan Desa; Dengan Persetujuan Bersama BADAN PERMUSYAWARATAN DESA SIDOMULYO DAN KEPALA DESA SIDOMULYO MEMUTUSKAN Menetapakan : PERATURAN DESA SIDOMULYO TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Yang dimaksud dalam peraturan ini adalah: (1) Desa adalah Desa Sidomulyo (2) Kepala Desa aadalah Kepala Desa Sidomulyo (3) BPD adalah BPD Desa Sidomulyo (4) Pemerintah Desa adalah Kepala Desa Sidomulyo dan Perangkat Desa Sidomulyo sebagai unsur penyelenggara pemerintahan Desa Sidomulyo. (5) Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah Desa Sidomulyo dan Badan Permusyawaratan

Desa Sidomulyo dalam mengatur dan mengurus kepentingan mansyarakat Desa Sidomulyo (6) Badan Permusyawaratan Desa Sidomulyo selanjutnya disingkat BPD adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa Sidomulyo (7) Peraturan Desa Sidomulyo adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD bersama Kepalam Desa. (8) Lembaga Kemasyarakatan adalah lembaga yang dibentuk oleh msyarakat sesuai dengan kebutuhan dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat. (9) Rukun Warga selanjutnya disebut dengan RW adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah yang wilayah kerjanya ditetapkan oleh Pemerintah Desa (10) Rukun Tetangga selanjutnya disingkat RT adalah lembaga kemasyarakatan yang diakui dan dibina oleh pemerintah untuk memelihara dan meklestarikan nilai-nilai kehidupan mayarakat yang berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan serta untuk membantu meningkatkan kelancaran pelaksanaan pembangunan dan kemasyarakatan di willayahnya yang wilayah kerjanya ditetapkan oleh pemerintah Desa (11) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa selanjutnya disingkat LPMD adalah lembaga kemasyarakatan yang dibentuk oleh masyarakat melalui musyawarah mufakat sebagai mitra kerja Pemerintah Desa dalam bidang pembangunan. (12) Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga adalah lembaga kemasyarakatan sebagai mitra kerja pemerintah dan organisasi masyarakat lainnya yang berfungsi fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak untuk terlaksananya program PKK. (13) Karang Taruna adalah lembaga kemasyarakatan yang merupakan wadah pengembangan generasi muda yang tumbuh dan berkembang atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat terutama generasi muda.. BAB II PEMBENTUKAN LEMBAGA KEMASYARAKATAN Pasal 2 (1) Di Desa Sidomulyo dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan (2) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan di Desa Sidomulyo ditetapkan dengan Peraturan Desa (3) Pembentukan Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud ayat 1 dilakukan atas prakarsa masyarakat melalui musyawarah mufakat.

BAB III MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 3 Pembentukan lembaga kemasyarakatan desa sebagimana tersebut pada pasal 2 mempunyai maksud untuk mewadahi partisipasi masyarakat, membantu pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Pasal 4 Pembentukan lembaga kemasyarakatan sebagai mana tersebut dalam Pasal 2 mempunyai tujuan untuk mewujudkan transparansi demokrasi dalam pembangunan pada tingkat masyarakat serta untuk mendorong memotivasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berperan aktif dalam kegiatan pembangunan. BAB IV TUGAS DAN FUNSI LEMBAGA KEMASYARAKATAN Pasal 5 (1) Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra dalam pemberdayaan masyarakat. (2) Tugas lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi: a. menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, b. melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif, c. menggerakan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat, d. menumbuh-kembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masytarakat. Pasal 6 Lembaga Kemasyarakatan dalam melaksanakan pada pasal 5 mempunyai fungsi: tugas sebagaimana a. penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembangunan, b. penanaman dan pemupukan rasa kesatuan dan persatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia, c. peningkatan kwalitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, d. penyusunan rencana, pelaksana, pengendali, pelestarian dan

pengembasngan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif e. penumbuhkembangan dan penggerak prakasa, partisipasi serta gotong-royong masyarakat, f. pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga, dan g. pemberdayaan hak politik masyarakat. Pasal 7 Kegiatan lembaga kemasyarakatan ditujukan untuk: a. peningkatan pelayanan masyarakat b. peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan, c. pengembangan kemitraan, d. pemberdayaan masyarakat, dan e. pengembangan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat. Pasal 8 Lembaga Kemasyarakatan dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pasal 4 dan pasal 5 dibantu Kader Pemberdayaan Masyarakat Pasal 9 Lembaga Kemasyarakatan mempunyai kewajiban: a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, b. menjalin hubungan kemitraan dengan berbagai pihak yang terkait, c. mentaati seluruh peraturan perundang-undangan, d. menjalin etika dan norma dalam kehidupan masyarakat, e. membantu dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan. BAB V HUBUNGAN KERJA Pasal 10 (1) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan dengan pemerintahan Desa bersifat kemitraan, konsultatif dan koordinatif, (2) Hubungan kerja Lembaga Kemasyarakatan dengan Lembaga Kemasyarakatan lainnya di Desa bersifat koordinasi dan konsultatif (3) Hubungan kerja Lembaga Kemsyarakatan dengan Pihak Ke Tiga Kemitraan BAB VI PENDANAAN Pasal 11 Sumber pendanaan lembaga kemasyarakatan dapat diperoleh dari:

a. Swadaya Masyarakat, b. Anggaran Pendapatan Belanja Desa c. Bantuan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten, d. Bantuan lain yang syah dan tidak mengikat. BAB VII SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA Bagian kesatu Susunan Organisasi Pasal 12 (1) Susunan Organisasi Lembaga Kemasyarakatan adalah: a. Ketua b. Sekretaris c. Bendahara d. Bidang-bidang sesuai kebutuhan (2) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak boleh merangkap jabatan pada lembaga kemasyarakatan yang lain. (3) Masa bakti pengurus lembaga kemasyarakatan 5 (lima) tahun terhitung sejak pengangkatan dan dapat dipilih kembali unutk periode berikutnya. Bagian Kedua Kepengurusan Dan Keanggotaan Pasal 13 (1) Pengurus Lembaga Kemasyarakatan dipilih secara musyawarah dari anggota masyarakat yang mempunyai kemauan, kemampuan, dan kepedulian dalam pemberdayaan masyarakat. (2) Susunan dan jumlah pengurus lembaga kemasyarakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaiakan dengan kebutuhan. Pasal 14 Anggota pengurus lembaga kemasyarakatan terdiri dari pemukapemuka masyarakat antar lain: pemuka Agama, Adat, Pendidik/Cendikiawan, Pemuda dan Wanita serta unsur-unsur lain di dalam masyarakat, dengan syarat-syarat sebagai berikut: a. Warga Negara Republik Indonesia b. Penduduk Desa Sidomulyo dan berdomisili di Desa Sidomulyo c. Dapat membaca dan menulis d. Mempunyai kemauan, kemampuan dan kepedulian dan e. Dipilih secara musyawarah mufakat.

Bagian Ketiga Tata Cara Permbentukan Pengurus Pasal 15 (1) Calon anggota pengurus diajukan berdasarkan hasil musyawarah oleh dan dari masing-masing anggota masyarakat. (2) Pemilihan anggota pengurus lembaga kemasyarakatn secara musyawarah dalam rapat. (3) Nama-nama calon terpilih dalam rapat di desa di ajukan oleh Kepala Desa untuk mendapat persetujuan BPD. (4) Setelah mendapat persetujuan BPD Anggota Pengurus Lembaga Kemasyarakatan ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa. BAB VIII MACAM-MACAM LEMBAGA KEMASYARAKATAN Bagian kesatu LPMD Pasal 16 (1) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa disingkat LPMD mempunyai tugas menyusun rencana pembangunan secara partisipatif, menggerakan swadaya gotong royong masyarakat, melaksanakan dan mengendalikan pembangunan. (2) Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai fungsi sebagai berikut: a. Penampungan dan penyaluran aspirasi masyarakat dalam pembanguinan. b. Penanaman dan pemupukan rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam rangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia. c. Peningkatan kualitas dan percepatan pelayanan pemerintah kepada masyarakat d. Penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif. e. Penumbuh kembangan dan penggerak prakasa, partisipasi serta swadaya gototong royong masyarakat. f. Penggali, pendayagunaan dan pengembangan potensi sunber daya alam serta keserasian lingkungan hidup.

Bagian Kedua TP. PKK Pasal 17 (1) Tim Penggerak PKK Desa Sidomulyo mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa dan merupakan mitra pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga. (2) Tugas Tim Penggerak PKK Desa Sidomulyo sebagaimana dimaksud pasal 1 ayat (1) adalah: a. Menyusun rencana kerja PKK sesuai dengan hasil rakerda kabupaten. b. Melaksanakan kegiatan sesuai jadwal yang disaepakati. c. Melaksanakan penyuluhan dan menggerakan kelompokkelompok PKK Dusun, RW, RT dan dasa wisma agar dapat mewujudkan kegiatan-kegiatan yang telah disusun dan disepakati. d. Menggali, menggerakan dan mengembangkan potensi masyarakat, khususnya keluarga untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga sesuai dengan kebijaksanaan yang telah ditetapkan. e. Melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada keluarga-keluarga yang mencakup kegiatan bimbingan dan motivasi dan upaya mencapai keluarga sejahtera. f. Mengadakan pembinaan dan bimbingan mengenai program kerja. g. Berpartisipasi dalam pelaksanaan program intansi yang berkaitan dengan kesejateraan keluarga di desa. h. Membuat laporan hasil kegiatan kepada tim penggerak PKK Kecamatan dengan tembusan kepada Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak Desa. i. Melaksanakan tertib administrasi dan j. Mengadakan konsultasi dengan Ketua Dewan Penyantun Tim Penggerak Desa Pasal 18 Tim Penggerak PKK Desa Sidomulyo dalam melaksanakan tugas sebagimana dimaksud pasal 4 mempunyai fungsi: a. Penyuluh, motivator dan penggerak masyarakat agar mau dan mapu melaksanakan program PKK b. Fasilitator, pereencana, pelaksana, pengendali, Pembina dan pembimbing Gerakan PKK. Bagian ketiga Pasal 19 (1) RT/RW di wilayah Desa Sidomulyo, mempunyai tugas membantu Pemerintah Desa. (2) RT/RW di wilayah Desa Sidomulyo, dalam melaksanakan tugas

sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai fungsi: a. Pendataan kependudukan dan pelayanan administrasi Pemerintahan Desa lainnya. b. Pemeliharaan keamanan, ketertiban dan kerukunan hidup antar warga. c. Pembuatan gagasan dalam pelaksanaan pembangunan dengan mengembangkan aspirasi swadaya murni masyarakat dan d. Penggerak swadaya gotong royong dan partisipasi masyarakat di wilayahnya. Bagian keempat Karang Taruna Pasal 20 (1) Karang Taruna mempunyai tugas menanggulangi berbagai masalah kesejahteraan sosial terutama yang dihadapi generasi muda, baik yang bersifat preventif, rehabilitasi naupun pengembangan potensi generasi muda di lingkungannya. (2) Karang Taruna dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud ayat (1) mempunyai fungsi: a. Penyelenggara usaha kesejahteraan sosial. b. Penyelenggara pendidikan dan pelatihan bagi masyarakat. c. Penyelenggara Pemberdayaan masyarakat terutama generasi muda secara komperehensif, terpadu dan terarah serta berkesinambungan. d. Penyelenggara kegiatan pengembangan jiwa kewirausahaan bagi generasi muda. e. Penanaman pengertian, memupuk dan meningkatkan kesadaran tanggung jawab sosial generasi muda. f. Penumbuhan dan pengembangan semangat kebersamaan, jiwa kekeluargaan, kesetiakawanan sosial dan memperkuat nilainilai kearifan dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia. g. Pemupukan kreatifitas generasi muda untuk dapat mengembangkan tanggung jawab sosial yang bersifat kreatif, edukatif, ekonomis produktif dan kegiatan praktis lainnya dengan mendayagunakan segala sumber dan potensi kesejahteraan secara berswadaya. h. Penyelenggara rujukan, pendampingan dan advokasi sosial bagi penyandang masalah kesejahteraan social. i. Penguatan jaringan komunikasi, kerjasama, informasi dan kemitraan dengan berbagai sektor lainnya. j. Penyelenggara usaha-usaha pencehan permasalahan sosial yang aktual. k. Pengembangan kreatifitas remaja, pencegahan kenakalan penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja, dan l. Penanggulangan masalah-masalah sosial, baik secara preventif, rehabilitatif dalam rangka pencegahan kenakalan remaja, penyalahgunaan obat terlarang (narkoba) bagi remaja.

BAB V PENUTUP Pasal 21 Hal-hal lain yang belum cukup diatur dalam Peraturan Desa ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaanya akan diatur lebih lanjut dengan Peraturan Kepala Desa. Pasal 22 Peraturan Desa ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Desa ini dengan penempatannya dalam Lembaran Desa Sidomulyo. Ditetapkan di Sidomulyo PadaTanggal 23 November 2009 Kepala Desa Sidomulyo Diundangkan di Sidomulyo Pada tanggal 23 November 2009 Sekretaris Desa Sidomulyo SUGIONO SUTRISNO Lembaran Desa Sidomulyo TAHUN 2009 NOMOR 10

PENJELASAN ATAS PERATURAN DESA SIDOMULYO NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SIDOMULYO I UMUM Dengan diterbitkanya Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis Nomor 9 Tahun 2007 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa Dan Kelurahan, maka perlu diterbitkan Peraturan Desa Sidomulyo Nomor 10 Tahun 2009 tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa Sidomulyo yang sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Ciamis tersebut. Sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Ciamois Nomor 9 Tahun 2007 tentang Lembaga Kemasyarakan Desa Dan Kelurahan di Desa dapat dibentuk lembaga kemasyarakatan seperti; Rukun Warga, Rukun Tetangga, Lembaga pemberdayaan Masyarakat Desa (LPM D), Pemberdayaan Kesejahteraan Dan Keluarga (PKK) Karang Taruna dan lainnya. Lembaga Kemasyarakatan bertugas membantu Pemerintahan Desa dan merupakan mitra dalam pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan pembangunan agar terwujud demokrasi dan transparansi pembangunan pada tingkat masyarakat serta untuk mendukung, memotifasi, menciptakan akses agar masyarakat lebih berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembangunan. II PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Pasal 2 Pasal ini menjelaskan beberapa istilah yang dipergunakan dalam peraturan desa ini, dengan maksud agar terdapat pengertian yang sama sehingga dapat dihindarkan penafsiran yang berbeda. Pasal 3 Ayat (3) Yang dimaksud dengan membantu dalam pelaksanaan urusan pemerintahan, pembangunan, social kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakatan adalah membantu dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan, pemberdayaan masyarakat, pelayanan masyarakat, penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum, pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayan umum.

Pasal 4 Pasal 5 Pasal 6 Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Huruf a. Yang dimaksud dengan menyusun rencana pembangunan secara partisipatif adalah proses perencanaan pembangunan yang melibatkan berbagai unsur masyarakat terutama kelompok masyarakat miskin dan perempuan. Huruf b. Yang dimaksud dengan melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif adalah dengan melibatkan masyarakat secara demokratis, terbuka dan bertanggung jawab untuk memperoleh manfaat yang maksimal bagi masyarakat serta terselengganya pembangunan berkelanjutan. Huruf c. Yang dimaksud dengan menggerakan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong dan swadaya masyarakat adalah penumbuhkembangan dan penggerakan prakarsa, partisipasi serta swadaya gotong royong masyarakat yang dilakukan oleh kader Pemberdayaan Masyarakat. Huruf d Yang dimaksud dengan menumbuhkembangkan kondisi dinamis adalah untuk mempercepat terwujudnya kemandirian mayarakat. Huruf a. Huruf b. Huruf c. Yang dimaksud dengan pengembangan kemitraan adalah mengembangkan kerja sama yang saling menguntungkan, saling percaya, dan saling mengisi. Huruf d. Huruf e. Yang dimaksud dengan bersifat kemitraan adalah bahwa lembaga kemasyarakatan dengan Pemerintah Desa selalu mengembangkan prinsip harmonis, timbale balik dan sinergi dalam pelaksanaan kegiatan. Yang dimaksud dengan bersifat konsultatif adalah bahwa lembaga kemasyarakatan dengan pemerintah desa selalu mengembangkan prinsip musyawarah dan konsultasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan. Yang dimaksud dengan bersifat koordinatif adalah bahwa lembaga kemasyarakan dengan Pemerintah desa selalu mengembangkan prinsip musyawarah dan koordinasi yang intensif dalam pelaksanaan kegiatan.

Pasal 11 Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal 15 Pasal 16 Pasal 17 Pasal 18 Pasal 19 Pasal 20 Ayat (3) Ayat (3) Yang dimaksud dengan mempunyai kemauan adalah minat dan sikap seseorang untuk melakukan sesuatu kegiatan dengan sukarela. Yang dimaksud dengan kemampuan adalah kesadaran atau keyakinan pada dirinya bahwa dia mempunyai kemampuan, bias berupa pikiran tenaga / waktu sarana dan material lainnya. Yang dimaksud dengan kepedulian adalah sikap atau prilaku seseorang terhadap hal-hal yang bersifat khusus,pribadi dan strategis dengan cirri keterkaitan, keinginan dan aksi untuk melakukan sesuatu kegiatan.

Pasal 21 Pasal 22

PERATURAN DESA SIDOMULYO NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA SIDOMULYO PEMERINTAH DESA SIDOMULYO