Nama : Kurniawati Andini Pertiwi NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Darmadi, SE, MM

dokumen-dokumen yang mirip
PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN ANTARA SISTEM PERHITUNGAN BUNGA PADA PERBANKAN KONVENSIONAL DAN SISTEM PERHITUNGAN BAGI HASIL PADA PERBANKAN SYARIAH

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah untuk menjalankan bisnis dengan izin operasional sebagai

2017, No penyusunan dan pelaksanaan kebijakan perkreditan atau pembiayaan bank bagi bank umum; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana di

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

Bank Syariah PIEw14 1

V. MODEL PEMBIAYAAN PENGEMBANGAN USAHA

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sekunder, maupun tersier dalam kehidupan sehari-hari. Adakalanya masyarakat tidak

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sebagai roda kehidupan bagi perekonomian di seluruh negara-negara dunia. Sangat

BAB I PENDAHULUAN. dengan metode pendekatan syariah Islam yang dapat menjadi alternatif bagi masyarakat,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Non. membutuhkan kajian teori sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Indonesia merupakan negara dengan basis penduduk muslim terbesar di

ADLN - Perpustakaan Universitas Airlangga

2017, No khusus terhadap kredit atau pembiayaan bank bagi daerah tertentu di Indonesia yang terkena bencana alam; e. bahwa berdasarkan pertimba

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian saat ini tidak lepas dengan dunia perbankan. Hampir

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah ini salah satunya dicirikan dengan sistem bagi hasil (non bunga)

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini kehidupan perekonomian di dunia tidak dapat dipisahkan dengan

I. PENDAHULUAN. Rumah merupakan suatu kebutuhan primer dan hak dasar manusia untuk

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas. kekeluargaan (Sholahuddin dan Hakim, 2008: 179).

BAB 1 PENDAHULUAN. didirikan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan pemerintah serta dukungan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai sarana bertemunya pemilik, pengguna dan pengelola modal.

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB 5 SUKU BUNGA A. Pengertian Suku Bunga B. Faktor yang mempengaruhi suku bunga

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

BAB I PENDAHULUAN. penghubung antara pihak yang kelebihan dana dan pihak yang membutuhkan dana.

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhannya seperti modal untuk membangun usaha, untuk. membesarkan usaha, untuk membangun rumah atau untuk mencukupi

I. PENDAHULUAN. pendapat dikalangan Islam sendiri mengenai apakah bunga yang dipungut oleh

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB 1 PENDAHULUAN. keuangan atau biasa disebut financial intermediary. Sebagai lembaga keuangan,

BAB I PENDAHULUAN. Pasal 1 Undang-Undang nomor 21 Tahun 2008 tentang perbankan menyatakan bahwa

BAB I PENDAHULUAN. yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, serta memberikan jasa

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

KEWIRAUSAHAAN-II MENGELOLA KEUANGAN USAHA. Oloan Situmorang, ST, MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan pada PT Bank

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ismail, Perbankan Syariah, (Jakarta : Kencana, 2011), 32

BAB 1 PENDAHULUAN. peningkatan adalah mekanisme pembagian keuntungannya. Pada bank syariah,

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan dari permintaan masyarakat yang membutuhkan suatu sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB 1 PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana disebut dengan debitur. satu, yang sering disebut dengan pooling of fund yang sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. diantara prinsip-prinsip tersebut yang paling utama adalah tidak

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kesenjangan. Pengalaman dengan dominasi sistem bunga selama ratusan

BAB I PENDAHULUAN. dana dari pihak yang berkelebihan untuk kemudian di salurkan kepada pihak yang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. note. Sedangkan menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. nasional Indonesia menganut dual banking system yaitu, sistem perbankan. konvensional menggunakan bunga (interest) sebagai landasan

Pertemuan Minggu IX : Pembiayaan Syariah

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 6/18/PBI/2004 TENTANG GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. usahanya berdasarkan prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian (akad) antara

BAB I PENDAHULUAN. kantor, 24 Unit Usaha syariah (UUS) denga n 554 kantor, dan 160 Bank

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini hampir semua kegiatan perekonomian. dilakukan oleh lembaga keuangan, misalnya bank, lembaga keuangan non bank,

KEBIJAKAN/ STRATEGI HARGA BANK. Manajemen Pemasaran Bank Andri Helmi M, SE., MM.

PEDOMAN UMUM LINKAGE PROGRAM ANTARA BANK UMUM DENGAN KOPERASI

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

5.1.1 Perkembangan pendapatan Mudharabah, Murabahah dan. Profitabilitas pada PT Bank Syariah Mandiri

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

PENDAHULUAN. usaha yang dibiayainya. Risiko ini dapat diatasi dengan cara memberikan

PERCOBAAN EKONOMI UNTUK MENGKAJI KINERJA SISTEM PEMBIAYAAN BANK SYARIAH DAN BANK KONVENSIONAL OLEH IKA SARI WIDAYANTI H

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan sendiri maupun lembaga. Dengan kata lain, pembiayaan adalah

BAB I PENDAHULUAN. periode 5 tahun terakhir ini telah muncul bank-bank yang menjalankan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Bank syariah tidak mengenal pinjaman uang tetapi yang ada adalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah berawal pada tahun 1950an.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah pada dasarnya merupakan pengembangan dari konsep

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Total Pembiayaan (Financing) terhadap NPF. Berdasarakan analisis data secara statistik dalam penelitian ini,

MODUL PERKULIAHAN Kapita Selekta Ilmu Sosial Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

2017, No pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum untuk pengadaan tanah dan/atau pengolahan tanah; e. bahwa berdasarkan pertimbangan seb

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. intermediasi yang menghubungkan antara pihak-pihak yang kelebihan (surplus) dana

BAB I PENDAHULUAN. sejauh ini perbankan syariah telah menunjukkan eksistensinya dalam roda

BAB I PENDAHULUAN. konsumtif sehingga pertumbuhan ekonomi dapat terwujud.

BAB I PENDAHULUAN. kerangka dual banking system atau sistem perbankan ganda dalam kerangka

PENGALOKASIAN DANA BANK

SYSTEM PEMBIAYAAN PERBANKAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. Subagyo, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta, 2002, hlm. 127.

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 250 miliar dollar AS, tumbuh rata-rata lebih dari 15 persen per

Transkripsi:

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL PEMBIAYAAN MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH DENGAN SISTEM SUKU BUNGA PINJAMAN PADA BANK KONVENSIONAL Nama : Kurniawati Andini Pertiwi NPM : 14211048 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Darmadi, SE, MM

Latar Belakang Bank merupakan tempat untuk melakukan berbagai transaksi yang berhubungan dengan keuangan seperti, tempat mengamankan uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakukan pembayaran atau melakukan penagihan. (Andri Soemitra, M. A: Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, 2009) Bank Syariah merupakan salah satu bentuk dari perbankan nasional yang mendasarkan operasionalnya pada syariat (hukum) Islam. Dalam menentukan harga atau mencari keuntungan bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah adalah sebagai berikut: a. Pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (Mudharabah) b. Pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (Musyarakah) c. Prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (Murabahah) d. Pembiayaan barang modal berdasarkan sewa murni tanpa pilihan (Ijarah) e. Atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain

Rumusan Masalah Bagaimana perbandingan perhitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah menurut sistem bank syariah dengan perhitungan sistem bunga kredit pinjaman pada bank konvensional? Apa kelebihan dan kekurangan dari sistem bagi hasil bank syariah dan sistem bunga bank konvensional bagi bank dan nasabah?

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui dan menganalisis perbandingan perhitungan bagi hasil pembiayaan mudharabah menurut sistem bank syariah dengan perhitungan sistem bunga kredit pinjaman pada bank konvensional. Untuk mengetahui dan menganalisis kelebihan dan kekurangan dari perhitungan sistem bagi hasil pembiayaan mudharabah pada bank syariah dengan perhitungan sistem bunga kredit pinjaman pada bank konvensional.

Metode Penelitian Alat Analisis yang Digunakan Untuk perhitungan sistem pembayaran Mudharabah pada Bank Syariah. Alat analisis yang digunakan antara lain: Pokok Pengembalian: Nisbah Bagi Hasil:

Untuk perhitungan sistem suku bunga pada kredit bank konvensional. Alat analisis yang digunakan antara lain: Pokok Pinjaman: Angsuran: Bulan ke-1

Bulan ke-2 Bulan ke-3 dan seterusnya

Ket: Untuk bulan ke-3 dan seterusnya,karena menggunakan metode sliding rate. Sisa pinjaman didapat dari sisa pinjaman bulan sebelumnya dikurangi pokok pinjaman. Begitupun seterusnya sampai semua pinjaman dapat dilunasi.

Pembahasan Perbandingan Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah Bank Syariah Dengan Sistem Bunga Kredit Bank Konvensional Untuk Analisa ke-1

Perbandingan Perhitungan Bagi Hasil Mudharabah Bank Syariah Dengan Sistem Bunga Kredit Bank Konvensional Untuk Analisa Ke-2

Kesimpulan Dari penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa perbandingan antara Bank Syariah dengan Bank Konvensional, sebagai berikut : No. Bank Syariah Bank Konvensional 1 2 Menggunakan sistem bagi hasil Jumlah pinjaman yang harus dikembalikan lebih besar Menggunakan suku bunga pinjaman Jumlah pinjaman yang harus dikembalikan lebih sedikit 3 Besarnya pengembalian tergantung besarnya keuntungan Besarnya pengembalian tergantung besarnya modal ditambah suku bunga

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Bagi Hasil No. Kelebihan Kekurangan 1 Tanpa adanya bunga pinjaman, sehingga pada akhir periode pinjaman yang dikembalikan besarnya tetap seperti saat diterima. 2 Angsuran dapat dikembalikan pada tiap bulan dengan cara diangsur, atau dikembalikan secara keseluruhan pada akhir periode. 3 Nasabah tidak perlu menanggung resiko jika usaha yang dibiayai mengalami kerugian Keuntungan tidak sepenuhnya menjadi milik nasabah,tetapi harus dibagi dengan pihak bank sesuai nisbah.