BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan oleh perusahaan-perusahaan yang memerlukan dana dalam jumlah

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara

PENDAHULUAN. kemauan para usahawan untuk memanfaatkan peluang yang ada semaksimal

BAB I PENDAHULUAN. menjadi semakin ketat dan kompetitif. Kondisi ini menuntut sebuah

BAB I PENDAHULUAN. tercermin dari banyaknya perusahaan yang melakukan Initial Public Offering

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PENGARUH RETURN ON EQUITY, DIVIDEND PAYOUT RATIO, EARNING PER SHARE, RETURN ON INVESTMENT DAN LEVERAGE TERHADAP RETURN SAHAM

perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan jangka panjang dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan nilai

kinerja keuangan, diperlukan tolak ukur tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. mana hal ini menimbulkan persaingan yang sangat ketat antar perusahaanperusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB 1 PENDAHULAN. Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar modal (capital market)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana bagi pendanaan

) TERHADAP HARGA SAHAM DI BEI SELAMA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjual belikan sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. Pelaporan keuangan merupakan sarana yang digunakan perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan melalui pembelian surat-surat berharga yang ditawarkan atau

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan perekonomian di indonesia pada waktu ke waktu terus

BAB 1 PENDAHULUAN. diawali oleh perubahan sistem ekonomi komunis ke sistem ekonomi pasar.

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan industri-industri manufaktur harus mencari sumber dana guna

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Telah melakukan penelitian yang berjudul Analisis Perbandingan

BAB I PENDAHULUAN. industri pesawat terbang, industri listrik dan lain-lain (ICN, 2010).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Fenomena berinvestasi dalam bentuk jual-beli saham akhir-akhir ini menjadi topik

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang terjadi saat ini tidak dapat dihindari oleh perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan tersebut, salah satunya menggunakan laporan keuangan. Pengguna

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sentano Kertonegoro (1995 ; 3)

SKRIPSI. Oleh : ANGGORO NUR FAJAR B

BAB I PENDAHULUAN. penjualan saham di pasar modal (go public). Pasar modal mempertemukan calon

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang secara sederhana adalah tingkat keuntungan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA, TBK.

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham juga tinggi. Menurut Husnan (2004) nilai

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. baik pemerintah, dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Pasar modal

BAB I PENDAHULUAN. keuangan (Sholikhah N.R & Rina T, 2004). adalah kinerja keuangan. Pada prinsipnya semakin baik prestasi

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB I PENDAHULUAN. terbukti dengan meningkatnya jumlah perusahaan yang listing di Bursa Efek

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa penelitian terdahulu

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi di masa yang akan datang. (Jones, 2004). Tujuan kegiatan investasi

BAB V PENUTUP. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan Price Earning Ratio (PER),

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. mencari tambahan dana (berupa fresh money) untuk disuntikan ke dalam perusahaan

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Suatu perusahaan diharapkan dapat terus berkembang. Sementara pengembangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. Halaman KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... ii DAFTAR TABEL... iv DAFTAR GAMBAR... v DAFTAR LAMPIRAN... viii

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. Investasi dalam bentuk saham mempunyai tingkat risiko yang tinggi karena sifatnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang menerbitkan saham. Kismono (2001 : 416) menyatakan:

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan usaha di Indonesia yang semakin ketat saat ini mendorong banyak

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi suatu negara. Hal ini dikarenakan pasar modal mempunyai fungsi

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, dunia investasi bukan lagi merupakan kegiatan baru di dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berkembangnya suatu perusahaan tergantung pada kinerja keuangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang akan melakukan investasi pada perusahaan yang menurutnya baik dan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

BAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. Proses penghimpunan dan pengalokasian dana masyarakat terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan. Salah satu kebijakan yang utama untuk memaksimalisasi keuntungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal (capital market) merupangkan pasar untuk berbagai. lainya dan sarana bagi kegiatan berinvestasi (Darmadji, 2001:1).

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan investasi adalah kegiatan untuk menanam modal pada satu asset

BAB I PENDAHULUAN. dana atau modal. Dalam memenuhi kebutuhan dana atau modal, perusahaan sering

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pasar modal Indonesia resmi dimulai pada tahun 1977 sewaktu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Menurut Rusdin (2005:68-74),

BAB I PENDAHULUAN. informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki banyak kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan dana. Dana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. finansial (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Didalam perekonomian negara yang maju dan berkembang banyak

BAB I PENDAHULUAN. pada laba (profit oriented) menjadi tujuan yang berorientasi pada nilai (value

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan dana serta menawarkan surat berharga dengan cara listing

BAB I PENDAHULUAN. dapat mereka peroleh dengan melakukan penerbitan saham kepada masyarakat luas yang

BAB I PENDAHULUAN. dihasilkannya maupun kinerja industri secara keseluruhan. Semua perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Jogianto (2003) dalam Novita Indriani dan Toto Sugiharto (2010) semakin

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi mengenai

PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. tetapi perusahaan juga memiliki tujuan utama yaitu meningkatkan. kekayaan pemegang saham. Melihat bahwa kekayaan pemegang saham

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang tercatat di pasar modal. Bila seorang investor ingin mendapatkan

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Bab II. Tinjauan Pustaka

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang perekonomian suatu negara. Pasar modal merupakan suatu sarana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dari dalam maupun dari luar negeri. Sementara itu, bagi investor pasar modal merupakan suatu wadah yang dapat digunakan untuk menginvestasikan dananya. Salah satu bidang investasi yang banyak diminati oleh para investor asing maupun dalam negeri di pasar modal adalah bentuk saham perusahaan-perusahaan yang go public. Harga saham merupakan salah satu indikator penilaian keberhasilan pengelolaan perusahaan, jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor akan menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Kepercayaan investor atau calon investor sangat bermanfaat bagi perusahaan, karena semakin banyak orang yang percaya terhadap perusahaan maka keinginan untuk berinvestasi pada perusahaan akan semakin kuat. Semakin banyak permintaan terhadap saham suatu perusahaan maka dapat menaikkan harga saham tersebut. Jika harga saham yang tinggi dapat dipertahankan maka kepercayaan investor atau calon investor terhadap perusahaan tersebut juga semakin tinggi dan hal ini dapat menaikkan nilai perusahaan. Sebaliknya, jika harga saham mengalami 1

2 penurunan secara terus menerus maka hal ini dapat menurunkan nilai perusahaan tersebut dimata para investor atau calon investor. Bagi calon investor yang rasional, keputusan investasi dalam suatu saham harus didahului oleh suatu proses analisis terhadap variabel yang diperkirakan akan mempengaruhi harga suatu saham. Hal ini disebabkan oleh sifat saham yang sangat peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi seperti perubahan kondisi pasar uang dan kinerja keuangan maupun situasi politik dalam negeri. Sebelum menanamkan modalnya pada saham, investor diharuskan terlebih dahulu melihat kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan merupakan suatu hal yang sangat penting, karena berpengaruh dan dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah perusahaan mengalami perkembangan atau sebaliknya. Kinerja perusahaanperusahaan yang sudah go public dapat dilihat dari laporan keuangan yang dipublikasikan untuk umum. Informasi laba merupakan informasi yang paling mendapatkan perhatian yang besar dari berbagai kalangan terutama investor. Menurut Meythi dkk. (2011) keuntungan yang diperoleh investor dari penanaman modal saham ini dapat berasal dari laba perusahaan yang dibagikan dan dari kenaikan harga saham. Budiman (2007) menyatakan peningkatan maupun penurunan harga saham dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam perusahaan, yaitu kinerja perusahaan dan prospek perusahaan. Sedangkan faktor eksternal meliputi berbagai informasi di luar perusahaan seperti informasi ekonomi, politik, keamanan dan kondisi pasar.

3 Perusahaan tidak dapat mengendalikan faktor eksternal karena faktor tersebut terjadi diluar kendali perusahaan. Namun perusahaan dapat mengendalikan faktor internal agar harga saham dari suatu peusahaan terjaga dengan baik. Kinerja keuangan suatu perusahaan dapat diukur dengan berbagai cara baik dengan rasio keuangan ataupun dengan mendasarkan kinerja pada nilai ekonomi. Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) merupakan metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu perusahaan yang memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditur dan pemegang saham) yang mendasarkan kinerja pada nilai. Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) diperkenalkan oleh Stern Stewart & Co, sebuah perusahaan keuangan di Amerika. Perusahaan ini meyakini bahwa Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA) adalah kunci dari penciptaan nilai perusahaan. Hal ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya yang berhasil menciptakan kekayaan bagi para pemegang sahamnya. Agung dan Sukardi (2009) menyatakan bahwa Economic Value Added (EVA) merupakan ukuran kinerja keuangan perusahaan yang bisa berdiri sendiri tanpa ukuran-ukuran atau angka pembanding lainnya baik berupa perbandingan dengan menggunakan perusahaan sejenis dalam satu industri ataupun dengan melakukan analisis kecenderungan. Pendekatan Economic Value Added (EVA) merupakan suatu pendekatan baru dan juga merupakan ukuran profitabilitas dalam menilai kinerja perusahaan dengan

4 mempertimbangkan secara adil harapan-harapan penyandang dana, terutama pemegang saham dan kreditur. Adapun alasan yang melatarbelakangi penggunaan Economic Value Added (EVA) dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruhnya terhadap harga saham. Terdapat beberapa indikator pembentuk Economic Value Added (EVA) yang dapat dijadikan bahan untuk mengetahui bagaimana dampaknya terhadap harga saham. Dapat dilihat dari indikator pembentuknya seperti NOPAT (Net Operating Profit After Tax) dan biaya modal yang telah diinvestasikan oleh investor (Capital Charges). Indikator ini dapat mewakili dalam melakukan penjabaran terkait dengan bagaimana pengaruhnya terhadap harga saham. Perusahaan yang mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang lebih besar dari biaya modal yang dikeluarkan, akan mampu membayar dividen kepada pemegang saham dengan presentase yang lebih besar. Economic Value Added (EVA) yang positif menandakan bahwa perusahaan berhasil menciptakan kekayaan bagi pemilik modal, oleh karena itu hal ini menarik minat investor dan atau calon investor untuk menanamkan dananya ke dalam perusahaan tersebut. Economic Value Added (EVA) yang bernilai positif dalam artian mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya modalnya mampu mendorong naiknya permintaan terhadap saham, sehingga harga saham cenderung meningkat di pasar modal. Hal tersebut juga akan meningkatkan capital gain dari naiknya harga saham, yang artinya semakin tinggi nilai Economic Value Added (EVA) yang

5 diciptakan perusahaan, maka harga saham akan mengalami kenaikan yang pada akhirnya memberikan return saham yang tinggi bagi para pemegang saham. Sebaliknya, apabila perusahaan mengalami kerugian atau kinerja yang dilakukan kurang baik sehingga mengakibatkan kondisi perusahaan menjadi tidak stabil hal ini juga akan berdampak pada turunnya presentase dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham sehingga membuat para investor menjadi tidak tertarik untuk berinvestasi kembali ke dalam perusahaan tersebut. Maka hal seperti inilah yang kemudian dapat membuat harga saham menjadi turun dikarenakan rendahnya dividen yang nantinya akan diberikan kepada para pemegang saham. Kemudian dalam hal ini Economic Value Added (EVA) adalah laba operasional bersih setelah pajak dikurangi biaya modal. Biaya modal telah mencakup biaya bunga hutang dan biaya ekuitas (biaya modal sendiri). Jika laba yang dihasilkan lebih besar dari biaya modal, maka terciptalah nilai tambah bagi perusahaan. Dalam jangka panjang, penciptaan nilai tahunan ini akan tercermin dalam Market Value Added (MVA) atau nilai tambah pasar. Peningkatan Market Value Added (MVA) dapat dilakukan dengan cara meningkatkan Economic Value Added (EVA) yang merupakan alat pengukuran internal kinerja operasional tahunan, dengan demikian Economic Value Added (EVA) mempunyai hubungan yang kuat dengan Market Value Added (MVA). Market Value Added (MVA) merupakan ukuran kumulatif kinerja keuangan yang menunjukkan seberapa besar nilai tambah terhadap modal yang ditanamkan investor selama perusahaan berdiri, atau secara jelas Market

6 Value Added (MVA) menurut Agung dan Sukardi (2009) merupakan selisih antara nilai pasar ekuitas (market value of equity) dan nilai buku ekuitas (book value of equity). Penggunaan Market Value Added (MVA) dalam penelitian ini dikarenakan manfaat Market Value Added (MVA) yang dapat diaplikasikan pada perusahaan sebagai alat pengukur nilai tambah guna meningkatkan kesejahteraan bagi pemegang saham, dan juga dapat dijadikan sebagai metode bagi investor sebagai tindakan antisipasi terkait keputusan investasi. Young & O Byrne (2001) menyatakan bahwa Market Value Added (MVA) akan bernilai positif jika nilai pasar yang merupakan harapan dari para pelaku pasar modal lebih besar dari biaya modal yang diinvestasikan. Nilai pasar mencerminkan keputusan pasar mengenai bagaimana manajer yang dengan sukses mengembangkan modal yang telah dipercayakan oleh para investor dengan mengubahnya menjadi jumlah yang lebih tinggi. Semakin tinggi nilai Market Value Added (MVA), maka semakin baik pekerjaan yang telah dilakukan manajemen bagi pemegang saham perusahaan. Market Value Added (MVA) yang tinggi, akan diiringi dengan tingkat pengembalian saham yang tinggi pula sehingga menyebabkan kenaikan pada harga saham ataupun sebaliknya. Market Value Added (MVA) mampu menghasilkan ukuran penciptaan nilai bagi pemegang saham, karena Market Value Added (MVA) dari sebuah perusahaan merupakan selisih dari nilai pasar perusahaan dengan komponen biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan. Nilai pasar ditandai dengan perolehan

7 besarnya nilai perusahaan yang didasarkan pada pasar saham yang merupakan pengali antara harga saham dengan jumlah saham yang beredar, sehingga kekayaan dan kesejahteraan pemilik perusahaan akan bertambah jika Market Value Added (MVA) nya bertambah. Selain Economic Value Added (EVA) dan Market Value Added (MVA), berbagai macam rasio keuangan yang banyak dipakai dalam penilaian kinerja suatu perusahaan menurut Warsono (2003 : 34-38) terbagi menjadi lima macam, yaitu rasio likuiditas (liquidity ratio), rasio aktivitas (activity ratio), rasio hutang (leverage ratio), rasio profitabilitas (profitability ratio), dan rasio nilai pasar. Para pemegang saham dan calon pemegang saham dalam melakukan penilaian kinerja perusahaan umumnya menaruh perhatian utama pada tingkat keuntungan, baik pada masa sekarang maupun pada masa yang akan datang. Tingkat keuntungan ini dapat diukur melalui rasio profitabilitas. Rasio profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri (Sartono, 2010 : 122). Menurut Sajiyah (2016) perusahaan yang memililiki Return On Investment (ROI) sebesar 5% sudah dianggap baik. Hubungan antara Return On Investment (ROI) dengan harga saham menunjukkan bahwa investor menggunakan angka Return On Investment (ROI) dalam menaksir harga saham di pasar, sehingga semakin besar Return On Investment (ROI) atau tingkat pengembalian atas investasi yang diperoleh perusahaan maka semakin tinggi

8 pula penghargaan investor pada harga saham perusahaan tersebut. Return On Investment (ROI) mengandung informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan, karena angka-angka tersebut mengandung nilai relevansi dalam menentukan nilai perusahaan. Kemampuan manajer dalam mengelola aset dalam investasi yang akan menghasilkan laba bagi perusahaan mempunyai peran penting terhadap kinerja perusahaan untuk meningkatkan keuntungan, sehingga rasio Return On Investment (ROI) dapat dijadikan indikator dalam menilai kinerja perusahaan dalam hal ini untuk menilai pengaruhnya terhadap nilai perusahaan yang tercermin pada harga saham. Investor turut berkepentingan terhadap tingkat Return On Investment (ROI) dalam berinvestasi, karena dengan melihat rasio Return On Investment (ROI) maka akan terlihat bagaimana kinerja perusahaan tersebut. Apabila kinerja perusahaan baik dan menghasilkan laba yang tinggi atas penggunaan total aset perusahaan secara optimal, maka hal itu dapat mempengaruhi nilai dari perusahaan yang dapat dilihat melalui naik atau turunnya harga saham. Return On Investment (ROI) yang semakin tinggi akan meningkatkan daya tarik investor, sehingga harga saham relatif akan meningkat. Salah satu indikator terpenting untuk menilai prospek perusahaan dimasa yang akan datang dari sudut pandang investor adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Earning Per Share (EPS) digunakan untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam mencapai keuntungan bagi para pemilik perusahaan. Earning Per Share (EPS) dianggap

9 sebagai informasi yang paling mendasar dan berguna karena dapat menggambarkan prospek earning dimasa depan. Hal tersebut dikarenakan Earning Per Share (EPS) dapat digunakan investor untuk mengetahui perbandingan antara nilai intrinsik saham perusahaan dengan harga saham perusahaan bersangkutan. Berdasarkan perbandingan tersebut investor dapat membuat keputusan untuk membeli atau menjual saham tersebut. Semakin besar nilai dari Earning Per Share (EPS) menandakan kemampuan perusahaan yang lebih besar dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi pemegang saham. Hal ini dapat menarik minat para investor atau calon investor untuk menanamkan modalnya dengan melakukan pembelian saham perusahaan sehingga dapat meningkatkan harga saham perusahaan tersebut. Sebaliknya jika nilai dari Earning Per Share (EPS) rendah, maka hal ini menandakan kurangnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih bagi para pemegang saham sehingga para pemegang saham cenderung akan lebih memilih untuk menjual saham mereka dan menanamkannya di perusahaan lain yang dianggap memiliki prospek earning yang lebih baik dan hal ini tentunya akan mengakibatkan turunnya harga saham perusahaan tersebut di pasar modal. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Analisis Pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Return On Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS) Terhadap Perubahan Harga Saham (Studi pada

10 Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2014-2016). B. Rumusan Masalah Ketidakkonsistenan dari hasil beberapa penelitian memberikan motivasi untuk melakukan penelitian yang berkaitan tentang pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA) Return On Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham pada dimensi waktu yang berbeda. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh antara Economic Value Added (EVA) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016? 2. Apakah ada pengaruh antara Market Value Added (MVA) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016? 3. Apakah ada pengaruh antara Return On Investment (ROI) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016? 4. Apakah ada pengaruh antara Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016?

11 5. Apakah Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Return On Investment (ROI), dan Earning Per Share (EPS) berpengaruh secara simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menganalisis pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016. 2. Untuk menganalisis pengaruh Market Value Added (MVA) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016. 3. Untuk menganalisis pengaruh Return On Investment (ROI) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016. 4. Untuk menganalisis pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016. 5. Untuk menganalisis pengaruh Economic Value Added (EVA), Market Value Added (MVA), Return On Investment (ROI), dan Earning Per

12 Share (EPS) secara simultan terhadap perubahan harga saham pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2014-2016. D. Manfaat Penelitian Dengan tercapainya tujuan penelitian, maka manfaat hasil penelitian yang diharapkan yaitu: 1. Manfaat Teoritis a. Dapat dijadikan bahan referensi untuk menambah wawasan dalam rangka mendokumentasikan dan menginformasikan hasil penelitian ini khususnya di Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta. b. Dapat digunakan sebagai referensi atau bahan informasi bagi pihak yang berkepentingan dalam melaksanakan penelitian-penelitian selanjutnya pada bidang yang sama. 2. Manfaat Praktis a. Bagi Pelaku Pasar Modal Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan bagi para investor atas informasi keuangan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk berinvestasi di pasar modal, sehingga dapat memperkecil risiko yang mungkin dapat terjadi sebagai akibat dalam pembelian saham di pasar modal.

13 b. Bagi Perusahaan Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan dan pertimbangan yang berarti dalam membuat keputusan keuangan dimasa yang akan datang dan juga dapat dijadikan sebagai bahan informasi tentang usaha atau cara yang dapat ditempuh bila perusahaan mengalami kesulitan keuangan sehingga perusahaan tidak sampai mengalami kebangkrutan. c. Bagi Penulis Penelitian ini merupakan bagian dari proses belajar yang diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan dan daya nalar, sehingga dapat lebih memahami aplikasi dari teori-teori yang selama ini dipelajari. d. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang berkeinginan untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya yang sejenis. E. Sistematika penulisan Skripsi Sistematika Penulisan ini dimaksudkan untuk memudahkan penulis dalam mengaitkan setiap bab yang ada sehingga menjadi satu kesatuan yang utuh. Secara garis besar penulisan ini tersusun dalam 5 (lima) bab. Sistematika penulisannya adalah sebagai berikut :

14 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini membahas beberapa hal seperti, latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan secara keseluruhan. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menjelaskan mengenai tinjauan teoritis variabel-variabel yang diteliti, telaah pustaka yang berisikan tentang uraian sistematika mengenai hasil peneliti terdahulu, kerangka teoritik guna untuk menganalisis suatu masalah, serta hipotesis yang merupakan perumusan dari landasan teori dan merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini memuat penjelasan mengenai gambaran teknik yang akan digunakan dalam penelitian. Teknik ini meliputi uraian tentang kondisi objek dan subjek penelitian, proses penelitian, kondisi populasi, penentuan sampel, serta alat yang digunakan baik dalam pengumpulan data maupun analisis data. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan tentang deskreptif objek penelitian yang meliputi deskripsi perusahaan, analisis data dan pembahasan hasil penelitian.

15 BAB V PENUTUP Bab ini menguraikan tentang kesimpulan atas hasil pembahasan analisis data penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran-saran yang bermanfaat untuk peneliti selanjutnya.