BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa sering digunakan dalam bentuk permainan bahasa. Permainan bahasa sering digunakan oleh semua lapisan masyarakat sebagai sarana untuk mengungkapkan kecintaan mereka terhadap orang lain. Salah satu bentuk pemakaian bahasa tersebut erat kaitannya dengan fans yang mengidolakan tokohtokoh tertentu, tokoh yang diidolakannya termasuk tokoh publik. Fans adalah penggemar setia yang sangat berantusias untuk mengikuti apapun yang dilakukan oleh idolanya. Kata fans berasal dari bahasa Inggris yang berarti penggemar. Kata penggemar berasal dari kata gemar yang menurut KBBI (kamus besar bahasa Indonesia) berarti suka sekali. Oleh karena itu, penggemar adalah orang yang menggemari sesuatu, baik berupa benda, manusia, dll. Public figure adalah objek kegemaran terhadap seseorang. Biasanya public figure tersebut dari kalangan atas meliputi tokoh publik yang ada di Indonesia, contohnya: selebriti, pejabat, penulis atau sastrawan, dan masih banyak lagi. Fenomena ini sudah tidak asing lagi bagi masyarakat, karena sudah banyaknya idola-idola baru yang muncul dengan kemampuan dan kreativitasnya yang sangat memukau, menambah kecintaan masyarakat kepada idola baru tersebut. Banyak sekali fans atau penggemar berat yang bersikap sangat fanatik terhadap idolanya, sehingga mereka sampai membentuk kelompok atau komunitas penggemar yang mengidolakan tokoh publik Indonesia yang bersangkutan. Kelompok penggemar yang fanatik tersebut biasanya memiliki kreativitas, 1
2 menciptakan alternatif-alternatif baru seperti menamakan kelompok penggemar atau komunitasnya tersebut dengan nama-nama yang sangat kreatif yang mempunyai nilai estetika tersendiri, sebagai wujud rasa cinta mereka kepada idolanya. Oleh karena itu, hal yang perlu dimiliki setiap kelompok atau komunitas fans adalah identitas (nama). Aristoteles (dalam Chaer, 2013: 44), mengatakan bahwa pemberian nama adalah soal konvensi atau perjanjian belaka di antara sesama anggota suatu masyarakat bahasa. Tujuan penamaan suatu kelompok fans dimaksudkan agar seluruh dunia tahu tentang kelompok fans atau penggemar berat idolannya. Setiap fans mempunyai ciri khas yang membedakannya dengan kelompok yang lain, dan juga bermanfaat pula untuk sang idola, karena dengan mempunyai penggemar maka sang idola akan lebih terkenal. Identitas nama fans menunjukkan identitas yang berbeda-beda. Seringkali penamaan tersebut menggunakan permainan bahasa. Penulisan identitas nama fans muncul dalam berbagai bentuk, hal ini sebagai bukti bahwa setiap kelompok penggemar memiliki gaya tersendiri dalam menggunakan pilihan kata dan juga mengandung makna tersendiri yang bersangkutan dengan karakteristik sang idola. Menurut Muhammad (2016, 55), bahasa itu unik. Unik artinya mempunyai ciri khas yang spesifik yang tidak dimiliki oleh yang lain. Salah satunya keunikan itu terdapat di penamaan fans tokoh publik Indonesia. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk memecahkan unsur yang tersembunyi dibalik proses penamaan identitas nama fans tokoh publik Indonesia. Peneliti juga sangat tertarik untuk meneliti berbagai ragam bentuk nama fans tokoh publik Indonesia yang lebih kebarat-baratan. Selain unik, penelitian yang berkaitan dengan nama fans tokoh publik Indonesia belum banyak diteliti. Demikian pula di program studi
3 Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang tempat peneliti bernaung. Peneliti belum menemukan adanya skripsi yang meneliti tentang identitas nama fans tokoh publik Indonesia. Penelitian yang berkaitan dengan identitas nama, sebelumnya pernah dilakukan oleh Perdana (2015) yang berjudul Analisis Bentuk Penulisan Identitas Nama pada Facebook. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa (1) bentuk penulisan identitas nama pada facebook terkait satuan sintaksis berupa kata, frase dan klausa, (2) bentuk penulisan identitas nama yang menggunakan kata meliputi kata benda dan kata sifat, (3) bentuk penulisan identitas nama yang menggunakan frasa meliputi frasa endosentris atributif, frasa nomina koordinatif, frasa nomina subordinatif bentuk pertama (N + Adv), frasa nomina subordinatif bentuk kedua (N + A), frasa nomina subordinatif bentuk ketiga (N + N), frasa adverbial dan frasa nomina idiomatik, (4) bentuk penulisan identitas nama yang menggunakan klausa meliputi klausa verba tindakan bersasaran tak berpelengkap, klausa verba tindakan tak bersasaran, klausa verba keadaan dan klausa adjektiva. Penelitian yang berkaitan dengan analisis diksi, sebelumnya juga pernah dilakukan penelitian oleh Fitriyah (2012) yang berjudul Analisis Diksi pada Penamaan Papan Nama Usaha di Kota Malang. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa (1) bentuk diksi yang ditemukan dalam data analisis penamaan pada papan nama usaha yaitu berbentuk frasa. Adapun frasa yang ditemukan hanya satu kategori yaitu frasa nomina. Frasa nomina tersebut dibedakan lagi menjadi beberapa kategori, yaitu frasa nomina yang diikuti nomina (N dan N), frasa nomina diikuti adjektiva (N + Adj), nomina diikuti verba (N + V), dan nomina diikuti numeria (N + Num), (2) adapun makna diksi yang ditemukan ada enama kategori,
4 yaitu makna diksi yang menunjukkan tempat/lokasi usaha, mengenalkan jenis barang yang dijual atau jasa yang ditawarkan, mengenalkan identitas pemiliknya, menunjukkan bahwa jenis usahanya termasuk kategori wara laba (franchise), kualitas barang/jasa yang ditawarkan, dan merefleksikan harapan atau doa akan keberlangsungan atau keberhasilan usahanya. Berbeda dengan penelitian sebelumnya tentang penamaan identitas nama pada facebook dan analisis diksi pada penamaan papan nama usaha, penelitian yang berjudul Kajian Sosiolinguistik Identitas Nama Fans Tokoh Publik Indonesia dalam Media Sosial ini lebih difokuskan pada bentuk diksi dan fungsi identitas nama fans tokoh publik Indonesia dengan menggunakan pendekatan sosiolingistik yang meliputi aspek SPEAKING. SPEAKING adalah singkatan dari beberapa aspek yaitu, setting/tempat (S), participants/pelaku (P), ends/tujuan (E), act sequence/bentuk kata (A), key/sikap (K), instrumentalities/bentuk bahasa (I), norms/aturan (N), genre/aliran (G). Penelitian ini pada akhirnya menggunakan aspek SPEAKING karena ditemukan bentuk identitas nama fans yang dipengaruhi oleh siapa yang mengatakan yang artinya participants/pelaku, kemunculannya dipengaruhi oleh konteks atau settingnya/tempat, kemunculannya dipengaruhi oleh apa ends/tujuannya, dipengaruhi oleh bagaimana bentuk kata/act sequence, key/sikapnya dan bentuk bahasanya/instrumentalities, kemunculannya juga dipengaruhi oleh norms/aturan dan genre/alirannya. Kemudian bentuk-bentuk nama fans juga berbeda-beda, karena itu dipengaruhi oleh sosiolinguistik yang mengenal ragam dan bahasanya kemunculan secara sosiolinguistik dipengaruhi oleh berbagai aspek SPEAKING.
5 Meskipun terdapat persamaan judul yang terkait dengan penamaan dan kajiannya, tetapi dapat dilihat dari segi objek dan analisisnya sangat berbeda. Penelitian ini sama-sama mengkaji pendekatan sosiolinguistik, tetapi lebih menfokuskan pada bentuk diksi dan fungsi bahasa dan objeknya yaitu dari kelompok fans tokoh publik Indonesia yaitu artis, aktor, club sepak bola, kelompok musik dan menggunakan sumber dari media sosial berupa facebook. Berdasarkan paparan dan realita terkait dengan penulisan nama, yang menggunakan ragam bentuk serta keunikan ragam penulisan nama yang satu dengan yang lain. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian tentang Kajian Sosiolinguistik Identitas Nama Fans tokoh publik Indonesia dalam Media Sosial. 1.2 Fokus Masalah Penelitian ini mengkaji tentang sosiolinguistik bahasa nama fans tokoh publik Indonesia. Sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsi-fungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat. Sosiolinguistik mengenal berbagai ragam bahasa khususnya aspek SPEAKING, yang meliputi setting/tempat (S), participants/pelaku (P), ends/tujuan (E), act sequence/bentuk kata (A), key/sikap (K), instrumentalities/bentuk bahasa (I), norms/aturan (N), genre/aliran (G). Kajian sosiolinguistik bahasa nama fans tokoh publik Indonesia yang berkaitan dengan bahasa dan masyarakat ini menfokuskan pada bentuk diksi dan fungsi bahasanya, bentuk diksi yang dimaksud yaitu pertama, pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk menyampaikan
6 suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik digunakan dalam suatu situasi. Kedua, pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat pendengar. Ketiga, pilihan kata yang tepat dan sesuai hanya dimungkinkan oleh penguasaan sejumlah besar kosa kata atau perbendaharaan kata bahasa itu. Fungsi bahasa yang dimaksud yaitu pertama, fungsi informatif, yaitu bahasa yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi. Kedua, fungsi ekspresif bahasa dipakai untuk mengungkapkan perasaan dan sikap penuturnya. Ketiga, fungsi direktif yaitu jika bahasa yang digunakan bertujuan untuk memepengaruhi perilaku atau sikap orang lain. Keempat, fungsi estetis bahasa, yaitu penggunaan bahasa berkaitan dengan karya seni. Kelima, fungsi fatis, yaitu fungsi bahasa yang digunakan untuk menjaga hubungan sosial secara baik dan menjaga agar komunikasi tetap berkesinambungan. Peneliti menganalisis data dengan menfokuskan pada pendekatan Sosiolinguistik yang dilihat dari bentuk diksi yang diuraikan menggunakan aspek SPEAKING dan fungsi bahasa. Objek yang diteliti dari kalangan atas meliputi nama-nama fans artis, aktor, club sepak bola, dan kelompok musik yang diambil dari sumber media sosial berupa facebook. Facebook ialah suatu situs jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai wadah untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada dibelahan dunia untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya dalam bertukar informasi, berbagi foto, dan video (Madcoms dalam Setyani, 2013: 6).
7 Mengingat luasnya cakupan masalah yang dapat diulas berkenaan dengan penelitian berobjek nama fans tokoh publik Indonesia. Peneliti tidak mengkaji seluruh nama fans tokoh publik Indonesia, melainkan hanya 50 nama fans tokoh publik Indonesia dari media sosial berupa facebook. Penelitian tersebut sengaja dibatasi karena peneliti hanya ingin meneliti nama-nama fans dari tokoh publik Indonesia yang sudah lama terjun di dunia hiburan. Peneliti juga hanya ingin mencari bentuk nama-nama fans yang sama dan hanya bersumber dari facebook, karena facebook salah satu media sosial yang populer. 1.3 Rumusan Masalah Adapun permasalahan dalam penelitian tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut. 1) Bagaimana bentuk diksi identitas nama fans tokoh publik Indonesia dalam media sosial facebook? 2) Bagaimana fungsi identitas nama fans tokoh publik di Indonesia dalam media sosial facebook? 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian tentang Kajian Sosiolinguistik Identitas Nama Fans Tokoh Publik Indonesia dalam Media Sosial adalah sebagai berikut. 1) Mendeskripsikan bentuk diksi identitas nama fans tokoh publik Indonesia dalam media sosial facebook. 2) Mendeskripsikan fungsi identitas nama fans tokoh publik di Indonesia dalam media sosial facebook.
8 1.5 Manfaat Penelitian Sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian, maka manfaat yang ingin diperoleh dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut. 1) Bagi pembaca, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai bentuk diksi dan fungsi identitas nama fans tokoh publik Indonesia dalam media sosial facebook. 2) Bagi dosen, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan ajar, terkait dengan mata kuliah bahasa dan sastra Indonesia yang berhubungan dengan sosiolinguistik. 3) Bagi mahasiswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan atau pedoman untuk mengerjakan penelitian selanjutnya. 1.6 Penegasan Istilah Untuk menghindari kesimpangsiuran dalam memahami istilah yang digunakan dalam penelitian tersebut, maka perlu adanya penegasan istilah. Adapun istilah-istilah yang perlu ditegaskan sebagai berikut. 1) Kajian sosiolinguistik adalah kajian tentang ciri khas variasi bahasa, fungsifungsi variasi bahasa, dan pemakai bahasa karena ketiga unsur ini selalu berinteraksi, berubah, dan saling mengubah satu sama lain dalam satu masyarakat (Fishman, 1972). Oleh karena itu, kajian sosiolinguistik merupakan variasi bahasa di dalam masyarakat, seperti masyarakat yang mengidolakan tokoh publik dengan membentuk komunitas fans yang diberi nama dengan bahasa yang sangat unik.
9 2) Identitas nama merupakan komponen yang menunjukkan identitas personal individu bagi seseorang dalam kehidupan nyata (Marcia, 1993). Maka dari itu di dalam komunitas atau penggemar fans yang perlu dimiliki yaitu identitas nama. 3) Fans berasal dari bahasa Inggris yang artinya penggemar, penggemar dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) ialah dari kata gemar yang berarti suka sekali. Penggemar yaitu seseorang yang menggemari sesuatu dengan antusias dan secara kolektif kelompok penggemar akan membentuk basis penggemar (fanbase) atau fandom. Fanbase yaitu suatu forum yang ditujukan untuk mendukung seorang idola sedangkan fandom yaitu istilah untuk kumpulan fans dari seorang idola (Mahmudah, 2015: 3). Oleh karena itu, fans merupakan penggemar setia yang sangat berantusias mendukung idolanya. 4) Tokoh ialah pelaku cerita, atau individu rekaan yang mengalami peristiwa di dalam berbagai peristiwa cerita dan pada umumnya tokoh berwujud manusia, hewan, dan benda yang diinsankan (Sudjiman, 1991: 16). Publik ialah sekelompok atau orang-orang yang berkomunikasi dengan organisasi, baik secara internal maupun eksternal (Jefkins, 1992). Oleh karena itu, tokoh publik merupakan objek yang disukai atau digemari oleh sekelompok orang yang memiliki keistimewaan atau kemampuan dan dapat menaklukkan perhatian yang menyaksikannya terutama fans atau penggemar yang sangat fanatik. 5) Media sosial merupakan perkembangan mutakhir dari teknologi-teknologi web baru berbasis internet yang memudahkan semua orang untuk dapat berkomunikasi, berpartisipasi, saling berbagi dan membentuk sebuah jaringan secara online, sehingga dapat menyebarluaskan konten mereka sendiri. Media sosial mempunyai banyak bentuk, diantaranya yang paling populer yaitu facebook (Zarella, dalam Setyani, 2013: 6).
10 6) Facebook ialah suatu situs jejaring sosial yang dapat dijadikan sebagai wadah untuk menjalin hubungan pertemanan dengan seluruh orang yang ada di belahan dunia untuk dapat berkomunikasi satu dengan yang lainnya. Facebook merupakan situs pertemanan yang dapat digunakan oleh manusia untuk bertukar informasi, berbagi foto, dan video (Madcoms dalam Setyani, 2013: 6). Oleh karena itu, facebook merupakan salah satu sumber tempat berkembangnya pembentukan kelompok fans atau tokoh tertentu. 7) Bentuk diksi merupakan pilihan kata yang bukan hanya dipergunakan untuk mengungkapkan suatu ide atau gagasan, tetapi juga meliputi fraseologi, gaya bahasa dan ungkapan (Keraf, 2000: 22-23). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa bentuk diksi yaitu pilihan kata yang dipakai untuk menyampaikan suatu gagasan dan membentuk pengelompokkan kata-kata yang tepat yang mempunyai ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. 8) Speaking merupakan singkatan dengan huruf-huruf pertamanya meliputi setting/tempat (S), participants/pelaku (P), ends/tujuan (E), act sequence/bentuk kata (A), key/sikap (K), instrumentalities/bentuk bahasa (I), norms/aturan (N), genre/aliran (G) (Dell Hymes dalam Nababan, 1986: 7). 9) Fungsi bahasa yaitu sebagai alat komunikasi atau alat interaksi yang hanya dimiliki manusia. Leech (1977: 47-50) mengkategorikan fungsi bahasa menjadi lima yang meliputi, fungsi informatif, fungsi ekspresif, fungsi direktif, fungsi estetis, dan fungsi fatis. 10) Informatif menurut KBBI yaitu bersifat memberi informasi atau bersifat menerangkan. Fungsi informatif yaitu bahasa yang berfungsi sebagai alat untuk menyampaikan informasi (Leech, 1977: 47-50). Oleh karena itu, berkaitan dengan fungsi bahasa, identitas nama fans tokoh publik Indonesia ini hanya sebagai alat informasi antara fans dengan idola ataukah sebaliknya.
11 11) Ekspresif menurut KBBI adalah memberikan atau mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Fungsi ekspresif yaitu dipakai untuk mengungkapkan perasaan dan sikap penuturnya (Leech, 1977: 47-50). Oleh karena itu, berkaitan dengan fungsi bahasa, identitas nama fans tokoh publik Indonesia ini hanya sebagai ungkapan perasaan atau wujud rasa cinta antara fans dengan idola ataukah sebaliknya. 12) Direktif adalah kata serapan dari bahasa Inggris yang berarti direct (langsung). Tetapi di dalam sosiolinguistik fungsi direktif merupakan ujaran yang berupa perintah dan permohonan (Leech, 1977: 47-50). Oleh karena itu, berkaitan dengan fungsi bahasa, identitas nama fans tokoh publik Indonesia ini hanya sebagai alat mempengaruhi sikap atau perilaku antara fans dengan idola ataukah sebaliknya. 13) Estetis menurut KBBI yaitu mengenai keindahan, menyangkut apresiasi keindahan (alam, seni, dan sastra). Fungsi estetis yaitu penggunaan berkaitan dengan karya seni (Leech, 1977: 47-50). Oleh karena itu, berkaitan dengan fungsi bahasa, identitas nama fans tokoh publik Indonesia ini hanya sebagai karya seni atau keindahan belaka ataukah sebaliknya. 14) Fatis adalah kelas kata yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan komunikasi antara pembicara dan pendengar. Tetapi di dalam sosiolinguistik fungsi fatis yaitu fungsi bahasa yang digunakan untuk menjaga hubungan sosial secara baik dan menjaga agar komunikasi tetap berkesinambungan (Leech, 1977: 47-50). Oleh karena itu, berkaitan dengan fungsi bahasa, identitas nama fans tokoh publik Indonesia ini hanya sebagai jalur komunikasi antara fans dengan idola ataukah sebaliknya.