Pengaruh Penggunaan Makeup Primer Berbentuk Lotion Dan Silicone Terhadap Hasil Rias Wajah Pesta Pada Kulit Berminyak JURNAL Diajukan untukmemenuhisalahsatupersyaratanmemperoleh gelar Diploma IV (D4) UniversitasNegeri Padang MUTIA PUTRI 14078014/2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2018
i
Pengaruh Penggunaan Makeup Primer Berbentuk Lotion dan Silicone Terhadap Hasil Rias Wajah Pesta Pada Kulit Berminyak MutiaPutri ¹, Merita Yanita ² Program Studi Pendidikan Tata Rias dan Kecantikan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang Email :Mutiaputri1996@gmail.com Abstract : The problem in this study is the difficulty in doing makeup is to apply oily facial skin because oily facial skin has excess oil so the makeup fades faster. Not only that oily skin has large pores, pimples or acne scars, which makes it difficult to make makeup. Because most makeup for oily skin, after being used for several hours makeup is not durable, uneven, which makes powder and foundation piled in one area. This study aims to determine the effect of using lotion and silicone primer makeup on party makeup results on oily skin. This research method uses quasi-experimental method with non equivalent control group design. As an object in research on the use of lotion and silicone primary makeup on oily skin which is applied to women who have oily facial skin, aged 19-23 years are 6 people. Data analysis techniques are using analysis of variance (anava).the results of the analysis showed that there was no difference in the level of subtlety in the use of Make Up Primer on the three treatment groups (p = 0.054 ). But found the highest average value obtained in the use of Silicone Primary Make Up (X3) which is equal to 3.5.There is a significant difference in the level of resistance to the use of Primary Make Up to the three treatment groups (p = 0.002) with the highest average value obtained in the use of Silicone Primary Make Up (X3) that is equal to 3.9. There are significant differences in the level of resistance to the use of Primary Make Up to the three treatment groups (p = 0.002) with the highest average value obtained in the use of Make Up Primer Lotion (X2) that is equal to 3.4. Keywords: Make Up Primer, Lotion, Silicone, Oily Skin ii
Abstrak : Masalah padapenelitianiniadalahkesulitan dalam melakukan riasan adalah merias kulit wajah berminyak karena kulit wajah berminyak memiliki kelebihan minyak sehingga riasan lebih cepat luntur. Bukan hanya itu kulit berminyak memiliki pori-pori yang besar, jerawat atau bekas jerawat, yang membuat kesulitan dalam melakukan riasan. Karena kebanyakan riasan untuk kulit berminyak, setelah digunakan beberapa jam riasan tidak tahan lama, tidak rata, yang membuat bedak dan foundation bertumpuk pada satu area. Penelitian ini bertujuanuntukmengetahuipengaruh penggunaan makeup primer berbentuk lotion dan silicone terhadap hasil rias wajah pesta pada kulit berminyak. Metode penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi exsperiment)dengandesain Non equivalent control group design. Sebagai objek dalam penelitian tentang penggunaan makeup primer berbentuk lotion dan silicone pada kulit berminyak yang diaplikasikan kepada wanita yang memiliki kulit wajah berminyak, berusia 19-23 tahunsebanyak 6 orang. Teknik analisis data yaitu menggunakan analisis varians (anava). Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan tingkat kehalusan pada penggunaan makeup primerterhadap ketiga kelompok perlakuan (p=0,054). Namun ditemukan nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeup primer berbentuk Silicone (X3) yaitu sebesar 3.5.Terdapat perbedaan signifikan tingkat ketahanan pada penggunaan makeup primerterhadap ketiga kelompok perlakuan (p=0,002) dengan Nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeup primer berbentuk Silicone (X3) yaitu sebesar 3.9.Terdapat perbedaan signifikan tingkat ketahanan pada penggunaan makeup primerterhadap ketiga kelompok perlakuan (p=0,002) dengan Nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeup primer berbentuk Lotion (X2) yaitu sebesar 3.4. Kata Kunci :Makeup Primer,Lotion, Silicone, Kulit berminyak iii
PENDAHULUAN Wanita dan kecantikan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Setiap wanita dilahirkan cantik dan memiliki keunikannya masing-masing. Namun sering kali wanita menjadi kurang percaya diri, bila melihat wanita lain terlihat lebih cantik dibandingkan dirinya. Pemahaman bahwa kata cantik dan kecantikan saat ini menjadi berbeda bagi satu wanita dengan wanita yang lain. Namun secara umum, wanita disebut cantik adalah wanita yang memiliki kecantikan dalam (inner beauty) dan memiliki kecantikan luar (tubuh). Berbagai cara dilakukan wanita agar terlihat cantik dari luar. Salah satunya dengan menggunakan rias wajah. Rias wajah menurut Kusantati (2008:430) yaitu menonjolkan bagian wajah yang indah dan menutupi bagian wajah yang kurang sempurna. Dengan begitu tata rias membuat wanita menjadi lebih percaya diri. Menurut Kartika (2015:20) rias wajah berguna agar bagian wajah kelihatan sempurna, menyembunyikan bagian yang kurang sempurna, dengan demikian seseorang akan menemukan kepribadiannya kembali, tidak canggung tampil didepan dan membuat percaya diri. Riaswajahbanyak digunakan dalam berbagai acara,sepertipergibekerja, berkumpuldenganteman, acara perkawinan, acara pesta danmasihbanyaklagi.pada acara tertentu wanita ingin kelihatan sempurna dengan menggunakan riasan wajah. Masing-masing acara tentu berbeda riasan wajahnya seperti rias wajah ke acara pesta. Acara pesta identik dengan nuansa yang elegan dan glamour, oleh karena itu riasan yang digunakan harus sesuai. Menurut Dwikarya (2 003:33) Kriteria tata rias wajah pesta adalah adanya warna yang terang dan terkesan berkilau khususnya dibagian mata, pipi dan bibir, serta kesan berkilau diseluruh riasan. Kesan berkilau dari rias wajah pesta menciptakan nuansa glamour. Menurut Astuti (2003:4) Rias wajah pesta biasanya terkesan lebih tebal dan lebih mengkilat dengan demikian bertujuan untuk dapat dilihat dari jarak jauh dibawah sinar lampu yang terang, sehingga harus didukung dengan keserasian yang optimal. Penggunaan warna-warna yang tajam pada bagian mata dan sedikit glitter, memberikan kesan mewah pada riasan, bukan hanya itu bibir juga diberi lipgloss membuat riasan sempurna untuk menghadiri pesta. Riasan yang bagus adalah riasan yang menghasilkan kesan rias wajah halus dan rata yang menempel pada wajah. Pada kondisi tertentu, ada beberapa jenis kulit wajah yang dapat menimbulkan masalah dalam rias wajah. Jenis kulit wajah yang sering menimbulkan masalah adalah jenis kulit wajah berminyak. Kulit wajah berminyak merupakan pangkal dari segala masalah dalam melakukan rias wajah. Menurut Dwikarya (2003:240) mengemukakan orang yang mempunyai kulit wajah berminyak sering mengeluh sulit berdandan karena riasan wajahnya tidak rata, bertumpuk pada satu area saja dan tidak bertahan lama. Faktanya kulit wajah berminyak dapat menimbulkan minyak yang terlalu berlebih, komedo, bahkan jerawat sehingga riasan yang digunakan tidak tahan lama. Terkait dengan hal yang diatas menurut Rahmiati (dalam Nel Ayu, 2014:3) kulit wajah berminyak diakibatkan karena pola hidup yang tidak sehat, pemilihan kosmetik yang kurang tepatan kurang peduli terhadap kebersihan wajah. 1
2 Dwikarya (2003:24) menambakan pada kulit wajah berminyak kelenjar lemak bekerja berlebihan sehingga kulit kelihatan mengkilat, tebal, tonus kuat, pori-pori besar serta mudah sekali mendapat gangguan berupa jerawat (komedo, acne, dan sejenisnya). Dapat disimpulkan bahwa kulit berminyak disebabkan karena kelenjar minyak yang berlebih, sehingga kulit kelihatan mengkilat, tebal, pori-pori wajah besar dan mudah mendapat gangguan berupa komedo, jerawat dan juga kesulitan dalam melakukan rias wajah. Bukan hanya itu kulit berminyak bisa disebabkan karena pola hidup yang kurang sehat dan pemilihan kosmetik yang tidak tepat. Berbagai keluhan yang terjadi pada kulit wajah berminyak membuat brand-brand kosmetik kecantikan berpacu untuk memberikan produk terbaik mereka. Termasuk kosmetik rias wajah, kosmetik rias wajah/makeup berpacu untuk membuat riasan wajah dengan hasil akhir tahan lama digunakan. Salah satu kosmetik yang digunakan sebagai dasar riasan agar tahan lama adalah makeup primer. Makeup primer adalah alas dasar wajah sebelum dibubuhi foundation yang berfungsi memudahkan makeup membaur sekaligus meratakan warna kulit, mempersiapkan kulit sebelum dimakeup, dan menstabilkan kondisi kulit sehingga kulit terhindar dari kelebihan minyak (Creative 2010:24). Ditambahkan lagi menurut Davis,Gretchen &Mindy Hall (2012:73) Makeup primer berguna untuk melapisi tekstur kulit, menjaga riasan halus dan tanpa cela, membuat riasan tahan lama dan melindungi kulit dibawahnya. Makeup primer biasa dikenal dengan under makeup atau makeup base. Berdasarkan penelitian Diah Ayu, penggunaan makeup primer perlu digunakan untuk kulit wajah berminyak, karena makeup primer berfungsi untuk menahan kulit wajah agar tidak kelebihan minyak, membuat riasan tahan lama dan juga berfungsi untuk mencerahkan kulit wajah. Hasil penelitian menjelaskan bahwa penggunaan makeup primer membuat riasan tahan lama digunakan untuk kulit wajah berminyak, bukan hanya itu hasil riasan juga terlihat halus dan juga rata. Penelitian yang dilakukan oleh Diah Ayu yaitu menggunaan makeup primer berbentuk mousse dan cream, hasil penelitian yang dilakukan menjelaskan bahwa makeup primer berbentuk mousse lebih bagus digunakan untuk kulit berminyak dari pada bentuk cream. Dalam penelitian ini penulis menggunakan makeup primer berbentuk lotion dan silicone. Pada dasarnya semua fungsi makeup primer sama, salah satunya adalah menstabilkan kondisi kulit sehingga kulit terhindar dari kelebihan minyak (Creative 2010:24). Dari pendapat diatas dapat disimpulkan penggunaan makeup primer untuk kulit wajah berminyak sangat perlu karena makeup primer berfungsi agar riasan tahan lama dikulit berminyak karena berfungsi menstabilkan kondisi kulit, melapisi tekstur kulit, mencerahkan kulit, bukan hanya itu makeup primer juga berguna untuk menjaga kulit agar tidak terkena langsung kosmetik foundation. Hasil observasi yang penulis lakukan sebagai tenaga freelance Twin z Couture ditemui bahwa kesulitan dalam melakukan riasan adalah merias kulit wajah berminyak karena kulit wajah berminyak memiliki kelebihan minyak sehingga riasan lebih cepat luntur. Bukan hanya itu kulit berminyak memiliki pori-pori yang besar, jerawat atau bekas jerawat, yang membuat kesulitan dalam
3 melakukan riasan. Karena kebanyakan riasan untuk kulit berminyak, setelah digunakan beberapa jam riasan tidak tahan lama, tidak rata, yang membuat bedak dan foundation bertumpuk pada satu area. Penulis melihat Twin z Coutur menggunakan makeup primer sebagai dasar makeup agar tidak terjadi kesalahan yang demikian. Memperhatikan jenis makeup primer yang digunakan sesuai dengan jenis kulit client. Pada kulit wajah berminyak biasanya mereka menggunakan makeup primer berbentuk silicone dan lotion. Bentuk dari makeup primer bermacam-macam, umumnya berbentuk padat, cair dan krim (Tranggono 2007:93). Pada tiap -tiap bentuk makeup primer memiliki kelebihannya masing-masing. Makeup primer cair berbentuk seperti lotion. Lotion sangat cocok untuk kulit berminyak sebab bentuknya lebih cair dari pada cream, karena kosmetik yang berbentuk lotion sedikit mengandung minyak dan juga makeup primer berbentuk lotion lebih cepat merata dan menempel dikulit wajah. Makeup yang digunakan lebih tahan lama kerena dasar makeup yang sudah menempel baik pada permungkaan kulit. Ditambahkan lagi menurut Tranggono (2007:111) sifat dari makeup berbentuk cair/ lotion daya menutup kulit tidak terlalu kuat tetapi juga tidak terlalu lemah, riasan mudah dibersihkan, memiliki sifat pelembab kulit, penstabil dan juga tidak berubah warna walau lama disimpan Selanjutnya makeup primer yang dapat digunakan untuk kulit berminyak lainnya adalah Makeup primer berbentuk padat/silicone. Davis,Gretchen &Mindy Hall (2012:75) makeup primer berbasis silicone sangat cocok digunakan karena berfungsi untuk mengisi pori-pori yang besar, bekas jerawat dan juga garis-garis halus, karena cara kerja makeup primer berbentuk silicone meratakan, mengisi pori-pori dan juga menahan minyak. Makeup primer berbentuk silicone biasanya digunakan pada daerah T zone untuk kulit wajah normal cenderung berminyak, karena pada area itu lebih cepat berminyak dari pada daerah wajah yang lain. Sedangkan untuk kulit wajah berminyak penggunaan makeup primer berbentuk silicone digunakan pada seluruh area wajah, sehingga makeup primer mampu menahan minyak diseluruh area wajah (Hariman Marlene 2017: 116). Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa makeup primer berbentuk lotion cocok digunakan untuk kulit berminyak karena berfungsi untuk menstabilkan kulit, mudah dibersihkan dan juga warna tidak berubah walau lama disimpan. Makeup primer berbentuk silicone juga cocok digunakan karena cara kerja silicone mengisi pori-pori kulit yang besar sehigga kulit kelihatan halus dan rata. Penulis melakukan observasi pada tanggal 4 maret 2017. Observasi dilakukan pada acara pesta pernikahan. Kebanyakan wanita yang memiliki kulit berminyak mengeluh karena riasan tidak tahan lama. Bukan hanya itu, wanita tidak bisa membedakan kosmetik yang mereka gunakan sesuai dengan jenis kulit mereka. Riasan yang mereka lakukan juga tidak menggunakan makeup primer sebagai dasar riasan. Sehingga riasan lebih cepat luntur dan kelihatan lebih berminyak. Selain itu waktu yang digunakan dalam melakukan riasan relatif singkat sehingga terburu-buru dalam melakukan riasan. Waktu yang singkat membuat kosmetik yang digunakan tidak memiliki waktu untuk meresap kekulit sehingga membuat riasan tidak bertahan lama digunakan.
4 Pada saat melakukan observasi, peneliti melakukan wawancara pada wanita yang sudah melakukan riasan. Kebanyakan dari wanita mereka tidak tahu apa itu makeup primer/ base makeup, ada sebagian yang bilang bahwa makeup primer hampir sama dengan pelembab wajah. Beberapa dari mereka juga tahu apa itu makeup primer tetapi hanya tahu makeup primer berbentuk lotion dan cream. Mereka juga bertanya apakah perbedaan bentuk makeup primer, juga berbeda kegunaan dan hasil akhir riasan. Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitin berjudul Pengaruh Penggunaan Makeup Primer Berbentuk Lotion dan Silicone Terhadap Hasil Rias Wajah Pesta Pada Kulit Berminyak. METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian eksperimen semu (quasi eksperimen) yang merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan menurut Lutfi (2007:62). Penelitian ini menggunakan Nonequivalent Control Group Design yaitu untuk menjelaskan pengaruh penggunaan makeup primer berbentuk lotion dan silicone terhadap hasil rias wajah pesta pada kulit berminyak.sampel dalam penelitian ini adalah 6 orang wanita yang memiliki kulit wajah berminyak, dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol (X1), kelompok eksperimen 1 (X2), kelompok eksperimen 2 (X2). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu teknik pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri-ciri tertentu yang erat dengan ciri-ciri populasi yang sudah diketahui sebelumnya.tempatdanwaktupenelitiandilakukan di Workshop Program StudiPendidikan Tata RiasdanKecantikan, FakultasPariwisatadanPerhotelan, UniversitasNegeri Padang.Waktu penelitian rabu, 1 Agustus 2018.Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan menggunakan uji analisis varians. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Distribusi Rata-Rata Kelompok Menggunakan Makeup Primer (X1), Makeup Berbentuk Lotion (X2) dan Makeup Berbentuk Silicon (X3) Hasilpenelitianmenggambarkan nilai rata-rata pada indikator tingkat kehalusan pada kelompok menggunakan makeupprimer (X1) adalah, sebesar 3.2 dengan standar deviasi ± 0.000, nilai minimum 3.20 dan nilai maksimum 3.20. Menggunakan makeupprimer berbentuk lotion (X2) adalah sebesar 3.2 dengan standar deviasi ± 0.000, nilai minimum 3.20 dan nilai maksimum 3.20 dan menggunakan makeupprimer Berbentuk silicone (X3) adalah sebesar 3.50 dengan standar deviasi ± 0.141, nilai minimum 3.40 dan nilai maksimum 3.60. Nilai rata-rata pada indikator tingkat ketahanan pada kelompok tanpa menggunakan makeupprimer (X1) adalah, sebesar 2.4 dengan standar deviasi ± 0.000, nilai minimum 2.4 dan nilai maksimum 2.4. Menggunakan makeupprimer berbentuk lotion (X2) adalah sebesar 2.9 dengan standar deviasi ± 0.141, nilai minimum 2.8 dan nilai maksimum 3.0 dan menggunakan makeupprimer Berbentuk silicone (X3) adalah sebesar 3.9 dengan standar deviasi ± 0.141, nilai minimum 3.8 dan nilai maksimum 4.0.
5 Nilai rata-rata pada indikator tingkat pembauran pada kelompok tanpa menggunakan makeupprimer (X1) adalah, sebesar 2.5 dengan standar deviasi ± 0.141, nilai minimum 2.4 dan nilai maksimum 2.6. Menggunakan makeupprimer berbentuk lotion (X2) adalah sebesar 3.4 dengan standar deviasi ± 0.000, nilai minimum 3.4 dan nilai maksimum 3.4 dan menggunakan makeupprimer Berbentuk silicone (X3) adalah sebesar 3.2 dengan standar deviasi ± 0.000, nilai minimum 3.2 dan nilai maksimum 3.2. Tabel 1. Uji NormalitasSemuaKelompok No. Variabel Sign ifika n 1. Tingkat Kehaluan 0.28 1 2. Tingkat 0.88 Ketahanan 0 3. Tingkat 0.57 Pembauran 7 Ket Normal Normal Normal Berdasarkan uraian di atas didapatkan semua uji baik pada data pre test maupun post test pada kelompok kontrol mempunyai nilai p > 0,05, hal ini menunjukkan data berdistribusi normal. Tabel 2. Uji Hipotesis Variabel Pengukur an Kehalusan X1 X2 X3 Ketahanan X1 X2 X3 Pembauran X1 X2 X3 X2 X3 N p value 2 0.054 2 0.002 2 0.003 Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa pada indikator tingkat kehalusan didapatkan nilai p > 0.05. Artinya tidak terdapat perbedaan rata rata yang signifikan antara pada ketiga kelompok perlakuan. Namun ditemukan niai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeupprimer Berbentuk silicone (X3) yaitu sebesar 3.5.
6 Pada indikator tingkat ketahanan didapatkan nilai p < 0.05 (p=0.002). Artinya terdapat perbedaan rata rata yang signifikan antara pada ketiga kelompok perlakuan. dimana nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeupprimer Berbentuk silicone (X3) yaitu sebesar 3.9. B. Pembahasan Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada indikator tingkat kehalusan didapatkan nilai p > 0.05. Artinya tidak terdapat perbedaan rata rata yang signifikan antara pada ketiga kelompok perlakuan. Namun ditemukan niai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeupprimer Berbentuk silicone (X3) yaitu sebesar 3.5. Pada indikator tingkat ketahanan didapatkan nilai p < 0.05 (p=0.002). Artinya terdapat perbedaan rata rata yang signifikan antara pada ketiga kelompok perlakuan. dimana nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeupprimer Berbentuk silicone (X3) yaitu sebesar 3.9. Pada indikator tingkat pembauran didapatkan nilai p < 0.05 (p=0.003). Artinya terdapat perbedaan rata rata yang signifikan antara pada ketiga kelompok perlakuan, dimana nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeupprimer berbentuk lotion(x2) yaitu sebesar 3.4 Menurut Kusantati, dkk (2008:70) kulit berminyak disebabkan karenakelenjar minyak(sebaceousgland)sangatproduktif,hinggatidak mampu mengontroljumlahminyak(sebum) yangharusdikeluarkan. Sebaceaousgland padakulitberminyak yangbiasanya terletak di lapisandermis,mudahterpicuuntukbekerjalebih aktif. Dwikarya (2003:24) menambakan pada kulit wajah berminyak kelenjar lemak bekerja berlebihan sehingga kulit kelihatan mengkilat, tebal, tonus kuat, pori-pori besar serta mudah sekali mendapat gangguan berupa jerawat (komedo, acne, dan sejenisnya). Dapat disimpulkan bahwa kulit berminyak disebabkan karena kelenjar minyak yang berlebih, sehingga kulit kelihatan mengkilat, tebal, pori-pori wajah besar dan mudah mendapat gangguan berupa komedo, jerawat dan juga kesulitan dalam melakukan rias wajah. Terlihat pada penelitian bahwa tidak adanya perbedaan rata rata pada semua kelompok perlakuan terhadap indikator tingkat kehalusan. Hal ini menunjukkan bahwa dengan menggunakan make up primer saja atau makeupprimer berbentuk lotion dan makeupprimer berbentuk silicone dapat menampilkan kulit halus pada semua objek meskipun tingkat kehalusan lebih baik ditemukan pada makeupprimer berbentuk silicone. Begitu juga hlanya pada indikator tingkat ditemukan adanya perbedaan rata rata yang signifikan antara pada ketiga kelompok perlakuan. dimana nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeupprimer berbentuk Silicone (X3) yaitu sebesar 3.9. Sesuai dengan pendapat Creative (2010:24) bahwa makeup primer memiliki fungsi salah satunya memudahkan makeup membaur dan sekaligus meratakan warna kulit. Sehingga riasan yang digunakan diatas makeup primer akan terlihat lebih alami. Menstabilkan kondisi kulit dan foundation. Jadi kulit
7 terhindar dari kelebihan minyak sehingga kondisinya sesuai untuk pemakaian foundation. Mak eup primer bisa juga membuat kulit lebih kenyal sehingga mudah menerima foundation dan hasil pulasannya tidak kering dan pecah-pecah. Makeupprimer berbentuk silicone, kosmetika berbentuk ini memiliki daya tahan yang kuat, apabila diaplikasi pada kulit menimbulkan efek lembut. Menurut Davis,Gretchen &Mindy Hall (2012:34) kosmetika berbentuk silicone ini bekerja mengisi bagian yang kurang rata seperti pori-pori wajah yang besar, lobang bekas jerawat dan bisa meratakan kulit akibat kerutan. Sedangkan pada indikator tingkat pembauran didapatkan nilai p < 0.05 (p=0.003). Artinya terdapat perbedaan rata rata yang signifikan antara pada ketiga kelompok perlakuan, dimana nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeupprimer berbentuk lotion (X2) yaitu sebesar 3.4. Sebagaimana diketahui bahwa sejak pertama kali muncul kometika dengan bentuk cair/ lotion langsung memperoleh popularitas yang hebat. Kosmetika berbentuk lotion sangat mudah ditemukan dalam kosmetika dekoratif dan mudah digunakan. Komposisi kosmetika lotion terdiri dari air, pengawat, parfum dan juga minyak-minyak (mineral oil, lanolin dll). Sifat dari kosmetika berbentuk lotion memiliki daya penutup yang tidak terlalu kuat tetapi juga tidak teralalu lemah, memiliki warna sebagai perona warna kulit, memiliki sifat pelembab kulit, penstabil, tidak berubah warna walau lama disimpan. Menurut Creative (2010:24) makeup primer memiliki fungsi antara lain: 1) Membuat kulit tampil prima. Artinya kulit wajah lebih siap menerima riasan sehingga riasan pun menjadi lebih maksimal, sekaligus terlindungi dari serangan polusi dan kotoran. 2) Menjaga agar sebum tidak muncul dipermungkaan kulit. Hal ini sangat penting sehingga makeup tidak akan rusak dan membuat riasan lebih tahan lama. dan 3) Menyiapkan kulit sebelum digunakan fondation, karena makeup primer menciptakan perlindungan khusus bagi kulit. Berdasarkan hal ini maka menurut analisa peneliti terhadap penelitian ini adalah ditemukan bahwa nilai rata rata tertinggi pada keompok penggunaan make up primer adalah penggunaan makeup primer berbentuk silicone dibandingkan dengan kelompok lainnya. Hal ini dapat disebabkan karena penggunaan kosmetika berbentuk silicone berbentuk ini memiliki daya tahan yang kuat, apabila diaplikasi pada kulit menimbulkan efek lembut. Kosmetika berbentuk silicone ini bekerja mengisi bagian yang kurang rata seperti pori-pori wajah yang besar, lobang bekas jerawat dan bisa meratakan kulit akibat kerutan.
8 C. Kesimpulandan Saran Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Tidak terdapat perbedaan tingkat kehalusan pada penggunaan makeup primer terhadap ketiga kelompok perlakuan (p=0,054). Namun ditemukan nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeup primerberbentuk Silicone (X3) yaitu sebesar 3.5. 2. Terdapat perbedaan signifikan tingkat ketahanan pada penggunaan makeup primerterhadap ketiga kelompok perlakuan (p=0,002) dengan Nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeup primerberbentuk Silicone (X3) yaitu sebesar 3.9. 3. Terdapat perbedaan signifikan tingkat ketahanan pada penggunaan makeup primerterhadap ketiga kelompok perlakuan (p=0,002) dengan Nilai rata rata tertinggi didapatkan pada penggunaan makeup primer berbentuk lotion (X2) yaitu sebesar 3.4. Saran Pada penelitian ini ditemukan penggunaan makeup primerterbaik pada penggunaan makeup primerberbentuk Silicone (X3) dari segi indicator kehalusan dan ketahanan. Maka peneliti menyarankan kepada tenaga rias menggunakan makeup primerberbentuk Silicone kepada pasien untuk acara resmi dan acara pesta sehingga wajah terihat lebih halus dan makeup bertahan lebih lama. Hasil penelitian ini dapat menambah konsep dan teori yang selanjutya berguna sebagai dasar dalam mengembangkan keilmuan di bidang kecantikan. Kepada peneliti selanjutnya disarankan agar melakukan penelitian tentang penggunaan make up yang cocok untk riasan. Catatan:Artikel ini disusun berdasarkan skripsi penulis dengan pembimbing Merita Yanita, S.Pd,M.Pd.T
DAFTAR PUSTAKA Ayu Diah. (2013). E-Jurnal Pengaruh Penggunaan Jenis Under Makeup (Make Up Base) Terhadap Hasil Tata Rias Wajah Jenis Kulit Berminyak Untuk Pesta, 02, 33-37 Creative, i&d. 2010.Tip &Trik 02 Shading &Contouring. Jakarta:PTGramedia Pustaka Utama Davis,Gretchen &Mindy Hall.2012.TheMakeupArtist Handbook:Techniques forfilm,television, Photography,andTheatre.USA:CRCPress DwikaryaDSSK,DrMaria.2003.MerawatKulitdanWajah.Depok:PTKawanPustak a Hariman Marlene, 2017. Face On Point. Jakarta: PT Tiga Generasi Indonesia Kustanti,Hernidkk.2008.TataKecantikanKulituntukSMK Jilid 3. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Kusumadewi.2002.PerawatandanTata RiasWajah WanitaUsia 40+.Jakarta:PTGramedia PustakaUtama. Nel Ayu, (2014) E-Jurnal Pengaruh Pemakaian Masker temulawak Terhadap Perawatan Kulit Wajah Berjerawat, 3 Tranggono. 2007. Buku Pegangan ilmu Pengantar Kosmetik. Jakarta: PT. Gramedia. Pustaka Utama Yulianti, N. A. P., Rostamailis, R., & Rahmiati, R. (2014). Pengaruh Pemakaian Masker Temulawak terhadap Perawatan Kulit Wajah Berjerawat. E-Journal Home Economic and Tourism, 7(3). 9