WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PROGRAM BELASUNGKAWA KIRIM AKTA KEMATIAN

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI PURWOREJO PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CILEGON TAHUN : 2009 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA CILEGON NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK NOMOR 17 TAHUN 2012

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 68 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI GUNUNGKIDUL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 85 TAHUN 2007 TENTANG

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 43 TAHUN 2010 TENTANG DISPENSASI DALAM PELAYANAN PENDAFTARAN PENDUDUK WARGA NEGARA INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA SURAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA SEMARANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA BEKASI

Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-ktp) Secara Massal Tahun 2011; BERITA DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 35 TAHUN 2011

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

LEMBARAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013 PERATURAN DAERAH KOTA SALATIGA NOMOR 13 TAHUN 2013

UU ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN UU 23 TAHUN 2006 DIPERBAHARUI UU 24 TAHUN 2013

PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH KOTA YOGYAKARTA NOMOR 8 TAHUN 2012

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 20 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN PENDATAAN PENDUDUK NON PERMANEN

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR TAHUN

7. Peraturan Presiden Nomor 25 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil;

BUPATI SIGI PROVINSI SULAWESI TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SIGI NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI JEMBRANA PROVINSI BALI PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2015

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 177 TAHUN : 2014 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA PASURUAN NOMOR 67 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BLITAR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2009 TENTANG PENERAPAN KARTU TANDA PENDUDUK BERBASIS NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN SECARA NASIONAL

WALIKOTA LUBUKLINGGAU PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG PERSYARATAN DAN TATA CARA PENDAFTARAN PENDUDUK DAN PENCATATAN SIPIL

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS PROVINSI KEPULAUAN RIAU

PEMERINTAH KABUPATEN BLORA PERATURAN DAERAH KABUPATEN BLORA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN BUPATI BREBES NOMOR 028 TAHUN 2018

WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2009

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL

BERITA DAERAH KOTA SEMARANG PERATURAN WALIKOTA SEMARANG

BUPATI SINTANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2006 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 14 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI MAGELANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAGELANG NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DI KABUPATEN MAGELANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN BUPATI TANGERANG TENTANG TATA CARA DAN PERSAYARATAN PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KARO NOMOR 03 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SRAGEN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI INDRAGIRI HULU PROVINSI RIAU

LEMBARAN DAERAH KOTA DEPOK PERATURAN DAERAH KOTA DEPOK TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN GRESIK PERATURAN DAERAH KABUPATEN GRESIK NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA. NOMOR 21 Tahun 2009 TENTANG KARTU INSENTIF ANAK WALIKOTA SURAKARTA,

SISTEM DAN PROSEDUR PENDAFTARAN PENDUDUK. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Magelang

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 8 TAHUN 2016 TENTANG

Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA BENGKULU dan WALIKOTA BENGKULU

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN

LEMBARAN DAERAH KOTA SUNGAI PENUH NOMOR 05 TAHUN 2010

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA TENTANG KARTU IDENTITAS ANAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN BELITUNG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUKOHARJO,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 8 TAHUN 2004 TENTANG ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

TENTANG BUPATI PATI,

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 10 Tahun : 2014

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 11-A TAHUN 2017 TENTANG BANTUAN PENDIDIKAN MASYARAKAT KOTA SURAKARTA

WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 13 WALIKOTA BANDUNG PERATURAN WALIKOTA BANDUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN JOMBANG TAHUN 2011 S A L I N A N

rangkaa standar minimal menyeluruh untuk berdasarkan Nomor Kepulauan

PEMERINTAH KABUPATEN TORAJA UTARA

PERATURAN DAERAH KOTA PALEMBANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 SERI E.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 11 TAHUN 2006 T E N T A N G

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR : 3 TAHUN 2009 SERI : E NOMOR : 1

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI BANYUASIN NOMOR 16 TAHUN 2010

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENDAFTARAN PENDUDUK KABUPATEN SIDOARJO

WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG

QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA TIDORE KEPULAUAN

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 77 TAHUN 2008 TENTANG

PROVINSI JAMBI PERATURAN DAERAH KABUPATEN MERANGIN NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

PEMERINTAH KOTA KEDIRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUARA ENIM NOMOR 5 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAKALAR NOMOR : 06 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN

BUPATI TANJUNG JABUNG BARAT

BUPATI HULU SUNGAI SELATAN, PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2016

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GARUT

BUPATI BUPATI SEMARANGEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG

Transkripsi:

WALIKOTA SURAKARTA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 1 TAHUN 2018 TENTANG PROGRAM BELASUNGKAWA KIRIM AKTA KEMATIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan dalam pengurusan dokumen akta kematian perlu model pelayanan akta kematian yang inovatif dan mudah diakses oleh masyarakat; b. bahwa untuk mewujudkan pelayanan yang mudah, cepat, efektif dan efisien perlu diadakan kegiatan proaktif penerbitan akta kematian; c. bahwa untuk memberikan landasan dan kepastian hukum dalam penyelenggaraan kegiatan proaktif penerbitan akta kematian, maka diperlukan pengaturan tentang program belasungkawa kirim akta kematian; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Walikota tentang Program Belasungkawa Kirim Akta Kematian; Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45); 2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Tahun 2008 Nomor 58 Lembaran Negara Nomor 4843); 3. Undang-Undang..

- 2 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 124, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4674) sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 2332, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5475); 4. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 6. Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2010 Nomor 10) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 1 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 10 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan (Lembaran Daerah Kota Surakarta Tahun 2015 Nomor 1); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG PROGRAM BELASUNGKAWA KIRIM AKTA KEMATIAN. BAB I...

3 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Walikota ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Surakarta. 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggaraan pemerintahan daerah. 3. Walikota adalah Walikota Surakarta. 4. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota Surakarta yang selanjutnya disebut Dinas adalah instansi pelaksana dalam penyelenggaraan administrasi kependudukan. 5. Lurah adalah unsur pembantu Walikota dalam penyelenggaraan Pemerintahan di lingkup Kelurahan. 6. Rukun Tetangga yang selanjutnya disingkat RT adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat setempat dalam rangka pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan yang ditetapkan oleh Lurah atas nama Walikota. 7. Rukun Warga yang selanjutnya disingkat RW adalah lembaga yang dibentuk melalui musyawarah pengurus RT di wilayah kerjanya yang ditetapkan oleh Lurah. 8. Petugas Registrasi adalah pegawai yang diberi tugas dan tanggung jawab memberikan pelayanan pelaporan peristiwa kependudukan dan peristiwa penting serta pengelolaan dan penyajian data kependudukan di kelurahan. 9. Penduduk adalah Warga Negara Indonesia dan Orang Asing yang bertempat tinggal di Indonesia. 10. Program Belasungkawa Kirim Akta Kematian yang selanjutnya disebut Besuk Kiamat adalah program pelayanan cepat penerbitan Kutipan Akta Kematian, Kartu Keluarga, dan Kartu Tanda Penduduk elektronik yang langsung dapat diberikan kepada keluarga pada saat penyampaian ucapan belasungkawa oleh Pemerintah Kota Surakarta. 11. Register Akta Kematian adalah daftar yang membuat data autentik mengenai peristiwa kematian yang diterbitkan dan disahkan oleh pejabat berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 12. Kutipan Akta Kematian adalah kutipan data autentik yang dipetik sebagian dari register akta kematian yang diterbitkan dan disahkan oleh pejabat berwenang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 13. Kartu Keluarga yang selanjutnya disingkat KK, adalah kartu identitas keluarga yang memuat data tentang nama, susunan dan hubungan dalam keluarga, serta identitas anggota keluarga. 14. Kartu...

4 14. Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang selanjutnya disingkat KTP-el, adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Dinas. 15. Nomor Induk Kependudukan yang selanjutnya disingkat NIK adalah nomor identitas Penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai Penduduk Indonesia. 16. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan yang selanjutnya disingkat SIAK adalah sistem informasi yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat penyelenggara dan Dinas sebagai satu kesatuan. 17. Database adalah kumpulan berbagai jenis data kependudukan yang tersimpan secara sistematik, terstruktur dan saling berhubungan dengan menggunakan perangkat lunak, perangkat keras dan jaringan komunikasi data. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Ruang Lingkup Program Besuk Kiamat, meliputi: a. sasaran dan jenis dokumen yang diterbitkan; b. persyaratan; c. tata cara pelaporan dan penerbitan dokumen; dan d. penyerahan dokumen. Bagian Kesatu Sasaran dan Jenis Dokumen yang Diterbitkan Pasal 3 (1) Sasaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a, adalah penduduk yang memenuhi kriteria: a. memiliki NIK; b. terdaftar dalam database kependudukan Kota Surakarta; dan c. bertempat tinggal sesuai dengan alamat domisili pada KK. (2) Jenis dokumen yang diterbitkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a meliputi: a. Kutipan Akta Kematian; b. KK; dan/ atau c. KTP-el. Bagian...

-5 Bagian Kedua Persyaratan Pasal 4 Persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf b, meliputi: a. surat keterangan kematian dari dokter/ paramedis/ puskesmas; b. KK dan/ atau KTP-el; c. surat pengantar RT diketahui RW; dan d. surat keterangan kematian (F.2-29). Bagian Ketiga Tata Cara Pelaporan dan Penerbitan Dokumen Pasal 5 (1) Tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, di tingkat RT dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a. setiap kematian dilaporkan oleh penduduk kepada Ketua RT dengan membawa persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a dan huruf b; b. ketua RT menerbitkan surat pengantar tentang pengurusan akta kematian selanjutnya diteruskan ke RW; c. ketua RT menyerahkan persyaratan ke Petugas Registrasi atau petugas lain yang ditunjuk oleh Lurah dan mengisi Formulir Pelaporan Kematian (F.2-28) di kelurahan. (2) Tata cara pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, di tingkat kelurahan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a. berdasarkan pelaporan kematian dari ketua RT, Petugas Registrasi atau petugas lain yang ditunjuk oleh Lurah mencatat data kematian Penduduk; b. penulisan biodata penduduk berdasarkan NIK; c. Petugas Registrasi atau petugas lain yang ditunjuk oleh Lurah melakukan verifikasi kelengkapan persyaratan selanjutnya melakukan input data kematian dengan aplikasi SIAK; d. Petugas Registrasi atau petugas lain yang ditunjuk oleh Lurah mencatat dalam buku harian kematian penduduk dan menerbitkan surat keterangan kematian (F.2-29); e. Surat Keterangan Kematian (F.2-29) ditandatangani oleh Lurah atau pejabat yang berwenang; f. Petugas Registrasi atau petugas lain yang ditunjuk oleh Lurah mengalih media berkas permohonan selanjutnya mengirimkan file ke Dinas lewat media on line atau media lainnya paling lambat 4 (empat) jam sebelum pemakaman. g. Petugas...

6 g. Petugas Registrasi atau petugas lain yang ditunjuk oleh Lurah mendokumentasikan berkas besuk kiamat. h. Petugas Registrasi membuat rekapitulasi pelayanan besuk kiamat dan menyampaikan kepada Dinas setiap bulan. (3) Tata cara pelaporan dan penerbitan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf c, di tingkat Dinas dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: a. berdasarkan pelaporan dari Petugas Registrasi atau petugas lain yang ditunjuk oleh Lurah, Dinas melakukan verifikasi data kematian. b. Petugas Dinas melakukan input data kematian Penduduk. c. Petugas Dinas mencatat dalam Register Akta Kematian dan menerbitkan Kutipan Akta Kematian, KK dan/ atau KTP-el. d. Dalam hal terjadi perubahan susunan keluarga dan/ atau status perkawinan karena kematian seseorang, Dinas menerbitkan KK baru. e. Dalam hal kematian seseorang yang mengakibatkan perubahan status perkawinan suami/ isterinya, Dinas menerbitkan KTP-el baru. f. Dalam hal kematian seseorang yang berstatus sebagai kepala keluarga tidak ada anggota keluarga lainnya, Dinas hanya menerbitkan Kutipan Akta Kematian. Bagian Keempat Penyerahan Dokumen Pasal 6 Penyerahan dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf d, dilakukan sebagai berikut: a. Petugas Dinas mengirimkan Kutipan Akta Kematian, KK baru dan/atau KTP-el yang sudah jadi kepada Lurah. b. Petugas Kelurahan mengadministrasikan dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf a dalam daftar agenda penerimaan. c. Lurah atau pejabat lain yang mewakili pemerintah menyerahkan dokumen sebagaimana dimaksud dalam huruf a kepada keluarga dari Penduduk yang meninggal pada saat menyampaikan ucapan belasungkawa. BAB III PEMBIAYAAN Pasal 7 Biaya pelaksanaan Program Besuk Kiamat bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara dan/ atau Anggaran Pendapatan Belanja Daerah. BAB IV...

7 BAB IV KETENTUAN PENUTUP Pasal 8 Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Surakarta. Ditetapkan di Surakarta pada tanggal.:2. Janvari aoia, WALIKOTA SURAKARTA, 44 d4 FX. HADI RUDYATMO,, Diundangkan di Surakarta pada tanggal 2 Janvari 9.018 SEKRETARIS DA H KOTA SURAKARTA, BUDI YULISTIANTO BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN.2018 NOMOR 1