15 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Bank merupakan salah satu badan usaha yang mempunyai fungsi utama yaitu penghimpun dana dari masyarakat yang mengalami surplus dana dan penyaluran dana untuk masyarakat yang mengalami defisit dana. Struktur modal merupakan faktor yang penting untuk mengembangkan usaha serta mengurangi risiko keuangan. Perumusan struktur modal akan melihat nilai dari modal bank, dana pihak ketiga dan hutang yang diperhatikan untuk mengoptimalkan pendapatan yang diperoleh. Terdapat tiga parameter dalam struktur modal perbankan yaitu Capital Ratio (CR) yang merupakan rasio antara ekuitas dan penghapusan penyisihan kredit dari total kredit yang diberikan, Capital Adequacy Ratio (CAR) atau rasio kecukupan modal yang merupakan perbandingan antara modal dengan Aktiva Tertimbang Menurut Rasio (ATMR), serta Rasio Ekuitas dan Aktiva Produktif (REA) merupakan rasio antara ekuitas dengan aktiva produktif. Analisis terhadap tiga parameter struktur modal tersebut akan didukung pula oleh analisis rasio keuangan bank yang berhubungan dengan struktur modal diantaranya rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas digunakan untuk menggambarkan keadaan struktur modal dan profitabilitas bank. Analisis yang dilakukan menggunakan analisis trend berfungsi untuk mengetahui perkembangan nilai yang menjadi unsur inti dari struktur modal dan perkembangan laba dan mendapatkan peramalan nilai-nilai tersebut tiga tahun kedepan. Adapun analisis korelasi digunakan untuk melihat hubungan antara unsur struktur modal dengan laba bersih. Analisis deskriptif dan Analisis rasio keuangan akan menggambarkan tingkat kesehatan dan ketahanan bank ditinjau dari sisi struktur modal yang diharapkan menghasilkan rekomendasi kebijakan seputar struktur modal. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini.
16 PT BRI (Persero), Tbk Struktur Modal Equity Hutang Dana Pihak Ketiga Keadaan Struktur Modal dan Profitabilitas Kecenderungan dan Proyeksi Hubungan Struktur Modal Parameter Struktur Modal Analisis Trend Analisis Korelasi Analisis Rasio Keuangan Profitabilitas BRI Rekomendasi Kebijakan Struktur Modal Gambar 2. Kerangka Pemikiran Penelitian Adapun alur pikir penelitian merupakan gambaran umum proses terstruktur dari jalannya penelitian yang dilakukan dapat dilihat pada Gambar 3.
17 Faktor-faktor berpengaruh yang dapat dikendalikan: 1. Stabilitas Pendapatan 2. Manajemen Perusahaan 3. Kondisi Internal Perusahaan Pengumpulan data : Data Sekunder Lingkungan Eksternal: 1. Kebijakan politik 2. Globalisasi Permasalahan yang ada: Struktur modal perlu diperhatikan manajemen bank untuk menjga ketahanan dan kesehatan serta profitabilitas bank Data dan Informasi: 1. Profil Perusahaan 2. Laporan Keuangan Perusahaan dan laporan tahunan (periode 2007-2011) Input Proses : 1. Analisis Regresi Berganda 2. Analisis Trend 3. Analisis Rasio Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas output Output : 1. Gambaran keadaan struktur modal Bank 2. Struktur Modal mimiliki hubungan yang kuat dan signifikan terhadap profitabilitas PT Bank BRI, Tbk 3. Peningkatan Profitabilitas Outcome: Rekomendasi kebijakan Bank BRI untuk merumuskan Struktur Modal Faktor-faktor berpengaruh yang tidak dapat dikendalikan: 1. Kondisi Perekonomian 2. Waktu 3. Penilaian Risiko Studi Literatur Parameter Kontrol 1. Kebijakan Pemerintah (BI) 2. Kebijakan Perusahaan Feedback Impact: Keputusan untuk merumuskan struktur modal untuk mengoptimalkan profitabilitas PT Bank BRI, Tbk 17 Gambar 3.Alur Pikir Penelitian
18 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk secara keseluruhan termasuk Kantor Pusat, Kantor Cabang dan Anak perusahaan dengan menggunakan data Annual Report. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 hingga Maret 2012. 3.3. Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder. Data sekunder merupakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Data ini diperoleh dari perusahaan berupa data laporan keuangan yang telah dipublikasikan untuk periode 2006-2011 dan untuk menunjang kesempurnaan hasil penelitian, peneliti juga akan menggunakan data sekunder yang berasal dari studi literatur dan laporan penelitian seperti skripsi, thesis, dan jurnal ilmiah. 3.4. Pengolahan dan Analisis Data Penelitian ini memperoleh data sekunder kemudian diolah serta dianalisis dengan metode statistik. Statistik deskriptif bersifat menjelaskan data dalam ukuran-ukuran nilai angka yang dapat menggambarkan karakteristik data dengan menyajikan data dalam tablet, grafik, ukuran pemusatan data, dan penyebaran data. Metode Analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis deskriptif kepada tiga parameter struktur modal perbankan yaitu CR, CAR, dan REA serta didukung oleh analisis rasio keuangan yaitu analisis rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan rasio rentabilitas untuk mengambarkan keadaan struktur modal dan profitabilitas BRI pada periode 2006-2011. Metode Analisis statistik dalam penelitian ini adalah analisis trend dan analisis regresi linier berganda yang menganalisis unsur-unsur inti struktur modal dan laba untuk mengetahui hubungan yang dimiliki struktur modal dengan laba (profitabilitas). 3.4.1 Analisis Deskriptif 1. Parameter Struktur Modal Parameter Sturktur modal perbankan yang akan dianalisis yaitu:
19 a. Capital Ratio (CR) Rasio ini digunakan untuk mengukur permodalan dan cadangan penghapusan dalam menanggung perkreditan, terutama risiko yang terjadi karena bunga gagal ditagih (Kasmir, 2010): CR = Ekuitas+Penghapusan Kredit Total Kredit yang diberikan X 100%... (1) b. Capital Adequacy Ratio (CAR) Rasio ini merupakan rasio kecukupan modal perbankan yang merupakan unsur penting dalam melakukan pengukuran struktur modal perbankan. Rasio ini menjadi standar kesehatan bank yang ditetapkan oleh BI dengan nilai minimal 8%. CAR dirumuskan sebagai berikut: CAR = modal ATMR x 100%... (2) c. Rasio Ekuitas dan Aktiva Produktif (REA) Rasio ini menunjukkan persentase ekuitas terhadap aktiva produktif yang digunakan untuk memperoleh laba, dapat dirumuskan sebagai berikut: REA = Ekuitas Aktiva Produktif X 100%... (3) 2. Rasio Likuditas Bank Analisis rasio likuiditas adalah analisis untuk mengukur seberapa likuid suatu bank dalam melayani nasabahnya, dari beberapa rasio yang ada, penelitian ini menggunakan salah satu jenis rasio likuiditas, yaitu Assets to Loan Ratio (ALR). Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (Kasmir, 2010): ALR = Kredit yang diberikan Aset yang dimiliki X 100%... (4) 3. Rasio Solvabilitas Bank Rasio solvabilitas bank merupakan ukuran kemampuan bank dalam mencari sumber dana untuk membiayai kegiatannya. Rasio ini merupakan alat ukur untuk melihat kekayaan bank untuk melihat efisiensi bagi pihak manajemen bank tersebut.
20 (Kasmir, 2010). Salah satu rasio yang akan digunakan adalah Primary Ratio. Rumus untuk mencari primary ratio adalah sebagai berikut. Primary Ratio = Equity Capital Total Assets X 100%... (5) 4. Rasio Rentabilitas Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Selain itu, rasio-rasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Perhitungan rasio-rasio rentabilitas ini biasanya dicari hubungan timbal balik antarpos yang terdapat pada laporan laba rugi ataupun hubungan timbal balik antarpos yang terdapat pada laporan laba rugi bank dengan pos-pos pada neraca bank guna memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank (Dendawijaya, 2005). Rasio yang digunakan yaitu: a. Return on Assets (ROA) Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan dari segi penggunaan aset. ROA dirumuskan sebagai berikut: Laba sebelum pajak ROA = X 100%...(6) Total Aset Secara teoritis, laba yang diperhitungkan adalah laba setelah pajak, sedangkan dalam sistem CAMEL laba yang diperhitungkan adalah laba sebelum pajak. (Dendawijaya, 2005). b. Return on Equity (ROE) Rasio ini merupakan perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. ROE dirumuskan sebagai berikut: ROE = Laba Bersih Modal Sendiri X 100%... (7)
21 Rasio ini banyak diamati oleh para pemegang saham (baik pemegang saham pendiri maupun pemegang saham baru) serta para investor di pasar modal yang ingin membeli saham bank. 3.4.2 Analisis Trend Analisis trend membutuhkan satu tahun yang akan digunakan sebagai dasar tahun untuk membandingkan laporan satu periode dengan periode lainnya dengan pendekatan indeks dasar tunggal. Kemudian dibuat dalam bentuk persentasi. Tahun dasar ini diperlukan sebagai pertimbangan yang akan dibuat dalam bentuk persentase. Hasil dari analisis ini dapat melihat kecenderungan dan perkembangan perusahaan. Analisis trend dirumuskan sebagai berikut: R xi = P xi P xo x 100%... (8) Keterangan: R xi = nilai persentasi tahun ke i P xi = pos x dalam laporan keuangan yang akan dianalisis (sumber dana/modal) dan laba. P xo = pos x dalam laporan keuangan pada tahun dasar (sumber dana/modal) dan laba. 3.4.3 Analisis Korelasi Analisis korelasi berguna untuk mengukur tingkat keeratan hubungan antar dua peubah. Nilai korelasi berkisar antara -1 sampai +1. Nilai korelasi negatif berarti hubungan antara dua peubah adalah negatif. Artinya apabila salah satu peubah menurun maka peubah lainnya akan meningkat. Sebaliknya nilai korelasi positif berarti hubungan antara dua peubah adalah positif. Artinya, apabila salah satu peubah meningkat, maka peubah lainnya meningkat pula. Suatu hubungan dikatakan berkorelasi kuat apabila semakin mendekati +1 atau -1. Sebaliknya suatu hubungan dikatakan lemah apabila semakin mendekati 0 (nol). Ρ merupakan nilai korelasi antar peubah yang diteliti.
22 Hipotesis untuk menguji korelasi adalah : H 0 : ρ = 0 Hipotesis ini berarti tidak ada korelasi antara peubah yang diteliti. H 1 : ρ 0 Dimana ρ adalah korelasi antara 2 peubah. Hipotesis ini berarti ada korelasi antara dua peubah yang diteliti. Dengan daerah penolakan H 0 adalah p-value < α (Irawan dan Astuti, 2006).