digilib.uns.ac.id 1 BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keputusan pemerintah tahun 1987 (SK Mendikbud No.413/V/1987) pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan melalui aktivitas jasmani yang bertujuan untuk meningkatkan individu secara organik, neuromuscular, intelektual, dan emosional, sebagai alat pendidikan untuk mencapai tujuan umum pendidikan nasional pendidikan jasmani perlu ditingkatkan sehingga semakin efektif pelaksanaannya. Tujuan dari pendidikan jasmani adalah memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, keterampilan serta memiliki sikap yang positif. Dalam pendidikan jasmani diperlukan sistem pendukung yang tercakup baik yang berupa perangkat lunak misalnya kurikulum dan sumber belajar serta perangkat keras berupa perlengkapan, peralatan, dan fasilitas olahraga. Selain itu perbaikan pada tataran substruktur yang mencakup peningkatan pelaksanaan pendidikan setiap jenjang pendidikan juga diperlukan. Aktivitas fisik adalah media pembelajaran yang digunakan dalam pelaksanaan pendidikan. Pendidikan jasmani di sekolah yang meliputi permainan dan cabang olahraga pilihan, kebugaran jasmani, senam dasar, senam irama, aquatik, dan pendidikan luar sekolah. Pada dasarnya gerak dasar manusia adalah jalan, lari, lempar, dan lompat. Bentuk gerak dasar tersebut telah dimiliki oleh peserta didik sekolah dasar. Gerak dasar jalan, lari, lempar, dan lompat merupakan gerak dasar lokomotor yang perlu dikembangkan di sekolah dasar (SD) disamping gerak dasar lainnya. Gerak lokomotor merupakan jenis gerakan yang ditandai dengan poergerakan seluruh tubuh, dalam proses perpindahan tempat atau titik berat badan dari satu bidang tumpu commit ke bidang to user tumpu yang lainnya. Jenis gerak
digilib.uns.ac.id 2 lokomotor yaitu : berjalan, berlari, meloncat, melayang, dan jenis gerak lainnya yang ditandai dengan perpindahan tempat. Para siswa sekolah dasar sering kali mengalami kendala atau hambatan dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yang menuntut kemampuan gerak lokomotor. Untuk mengatasi kendala atau hambatan dalam kesulitan pembelajaran pendidikan jasmani, maka seorang guru harus mampu mencarikan solusi yang tepat agar tujuan pembelajaran pendidikan jasmani tercapai salah satunya dengan cara bermain. Rusli Lutan (2001: 21) menyatakan bahwa kemampuan gerak dasar dapat diterapkan dalam aneka permainan, olahraga, dan aktifitas jasmani yang dilakukan sehari-hari. Melalui aktifitas bermain, sangatlah tepat untuk mengembangkan keterampilan gerak dasar anak di sekolah dasar, karena pada dasarnya dunia anak adalah dunia bermain. Pembelajaran dengan bermain dalam pendidikan jasmani sangat penting. Melalui pembelajaran dengan bermain pada pendidikan jasmani, peserta didik akan lebih tertarik dan senang dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa lebih aktif bergerak. Dengan aktif bergerak, maka akan meningkatkan kemampuan gerak lokomotor. Untuk mengetahui apakah dengan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru maka perlu diperlukan penelitian. Hal tersebut dilaksanakan dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK ini merupakan upaya untuk mengetahui seberapa besar optimalnya penggunakan pendekatan bermain terhadap peningkatan hasil belajar gerak dasar tolak peluru peserta didik. Sutama dan Main Sufanti (2009: 7) berpendapat : Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang bersifat reflektif. Kegiatan penelitian berangkat dari permasalahan riil yang dihadapi oleh praktisi pendidikan dan tugas pokok dan fungsinya masingmasing. Kemudian direfleksikan alternatif pemecahan masalahnya dan tindak lanjut dengan tindakan-tindakan nyata yang terencana dan terukur. PTK pendekatan bermain diberikan pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kembaran tahun pelajaran 2013/2014. Ditinjau dari pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri commit 1 Kembaran to user belum maksimal. Sempitnya
digilib.uns.ac.id 3 halaman, sarana pembelajaran terbatas, masih 15 siswa yang nilainya di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75 menjadikan kendala bagi pembelajaran pendidikan jasmani. Guru hanya mengajarkan materi dengan peralatan yang sebenarnya dan keterampilan yang sebenarnya tanpa adanya suatu modifikasi bermain, kreatifitas untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Pembelajaran pendidikan jasmani di SD Negeri 1 Kembaran, terutama kelas VI masih menggunakan pembelajaran konvensional, dari hasil observasi di lapangan saat pembelajaran masih menggunakan peralatan dan keterampilan sebenarnya, misalnya tolak peluru langsung praktek dengan menggunakan peluru yang sebenarnya. Dalam kegiatan pembelajaran masih ada beberapa siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan beberapa alasan, diantaranya bosan, capek, tidak menyukai materi pembelajaran. Hal ini menyebabkan kemampuan gerak dasar siswa SD Negeri 1 Kembaran belum optimal. Jika siswa kurang dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani maka akan berdampak pada tingkat kemampuan gerak dan hasilnya. Cabang olahraga yang kurang digemari siswa kelas VI SD Negeri 1 Kembaran adalah olahraga atletik khususnya tolak peluru. Selama ini, siswa lebih gemar bermain karena olahraga atletik tolak peluru merupakan olahraga yang menjemukan bagi siswa kelas VI SD Negeri 1 Kembaran dan kurang menyenangkan, sehingga mereka cepat merasa bosan dalam mengikuti pembelajaran atletik tolak peluru. Berdasarkan permasalahan itulah yang menjadikan penulis lebih termotivasi dalam upaya peningkatan pembelajaran tolak peluru. Berdasarkan pengamatan penulis dari beberapa pembelajaran tolak peluru selama ini, siswa banyak melakukan kesalahan pada saat lemparan. Dari permasalahan tersebut maka, untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal diperlukan suatu metode atau pendekatan pembelajaran. Oleh karena itu, sebagai guru dituntut untuk mencari metode yang sesuai yaitu pendekatan bermain. Pendekatan bermain merupakan pendekatan pembelajaran yang commit sesuai to dengan user karakteristik dan perkembangan
digilib.uns.ac.id 4 anak sekolah dasar. Maka dari itu, dalam hal ini peneliti akan mencoba menuangkan gagasan penelitian dalam penelitian tindakan kelas yang akan peneliti beri judul Meningkatkan Hasil Belajar Gerak Dasar Tolak Peluru Melalui Pendekatan Bermain Pada Siswa Kelas VI SD Negeri 1 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut : Bagaimanakah melalui pendekatan bermain dapat meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014?. C. Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, penelitian ini memiliki tujuan untuk meningkatkan hasil belajar gerak dasar tolak peluru melalui pendekatan bermain pada siswa kelas VI SD Negeri 1 Kembaran Kecamatan Kalikajar Kabupaten Wonosobo Tahun Pelajaran 2013/2014. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penulian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi guru, dapat memberikan masukan tentang peningkatan pembelajaran dengan pendekatan bermain dan memperbaiki program efektivitas dalam pembelajaran pendidikan jasmani khususnya tolak peluru. 2. Bagi siswa, diharapkan mampu melakukan tolak peluru dengan baik, khususnya siswa kelas VI SD Negeri 1 Kembaran. commit to user
digilib.uns.ac.id 5 3. Bagi sekolah, tercapainya KKM yang telah ditentukan oleh sekolah, terciptanya suasana yang lebih kondusif dengan tumbuhnya minat dan motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran pendidikan jasmani. commit to user