BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas atau lebih dikenal

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang dikenal dengan classroom action

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

BAB III METODE PENELITIAN. bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

BAB III METODE PENELITIAN. (PTK). Penelitian Tindakan kelas merupakan terjemahan dari Classroom

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau lebih

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. Action Research (Wardhani, dkk., 2007: 1.3). Selanjutnya Suharsimi

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. situasi kelas, atau lazim dikenal classroom action research (Wardhani&

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. yang merupakan terjemahan dari classroom action research, yaitu penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

METODE PENELITIAN. dilakukan dalam kelas (Wardhani, 2004: 3). Sedangkan Arikunto (2006: 58)

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

III. METODE PENELITIAN. melakukan suatu perbaikan yang bersifat reflektif dan kolaboratif. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, yaitu suatu Action Research yang dilakukan di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODELOGI PENELITIAN. pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan istilah classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. 2008: 58). Sedangkan menurut Kunandar (2010: 46) PTK dapat juga

BAB III METODE PENELITIAN. Classroom Action Research, Wardhani, dkk., (2007: 1.3), selain itu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai pembelajaran melalui model cooperative learning tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

III. METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih

PENERAPAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NI KOMANG MEGASARI SARENGAT MUNCARNO

Prosedur penelitian dilaksanakan dengan menggunakan siklus-siklus

BAB III METODE PENELITIAN. dengan menggunakan model pembelajaran AIR ( Auditory Intellectually

BAB III METODE PENELITIAN. yang dalam bahasa asing dikenal sebagai Classroom Action Research.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian yang dilaksanakan oleh peneliti adalah Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan kepada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom. Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Wardani (2007:

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian tindakan ( classroom action research) yang bersifat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diungkapkan pada latar belakang, yaitu peneliti melakukan penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. Daryanto ( 2012: 1). Bagi mahasiswa terutama mereka yang mengambil

Supervisi KBM Kurikulum 2013

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. (2011: 4) penelitian tindakan kelas istilah dalam bahasa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan

BAB III METODE PENELITIAN. perbaikan dalam berbagai aspek. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) yang bersifat reflektif

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (classroom action

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lazim dilalui, yaitu: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi, dan (4)

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODE PENELITIAN. memperbaiki layanan kependidikan yang harus diselenggarakan dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom

BAB III METODE PENELITIAN. classroom action research Wardhani, dkk.( 2007: 1.3). Dalam setiap siklus

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. melalui refleksi, colaboratif, dan partisipatif. Menurut Arikunto, S., dkk. (2006:

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan jenis penelitian tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. terkait dan berkesinambungan yaitu (1) Perencanaan (planning), (2)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan terjemahan dari Classroom Action

BAB III METODE PENELITIAN. Va SD Negeri 06 Metro Barat semester II tahun pelajaran 2009/2010. Jumlah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pembelajaran yang dilakukan dikelas. PTK berfokus pada kelas atau pada. Sesuai dengan metode penelitian tindakan kelas,

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

III. METODE PENELITIAN. atau sering juga disebut dengan Classroom Action Research. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (classroom action research). Penelitian Tindakan Kelas atau PTK

III. METODE PENELITIAN. yang dilaksanakan ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENULISAN

Transkripsi:

52 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau classroom action research. Wardhani (2007: 1.3) mengemukakan PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Menurut Agung (2012: 63) PTK merupakan jenis penelitian untuk menyelesaikan masalah pembelajaran di kelas secara cermat dan sistematis untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Selanjutnya, Arikunto (200 7: 58) PTK adalah penelitian tindakan yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan mutu praktik pembelajaran. B. Prosedur Penelitian Prosedur penelitian yang digunakan berbentuk siklus, di mana siklus ini tidak hanya berlangsung satu kali, tetapi beberapa kali hingga tercapai tujuan yang diharapkan dalam pembelajaran. Setiap siklus terdiri dari empat kegiatan pokok yaitu perencanaan ( Planing), pelaksanaan ( Acting), pengamatan ( Observing), dan refleksi (Reflection), dan seterusnya sampai

53 perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (Wardhani, 2007: 2.4). Berikut ini merupakan gambar alur siklus penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari Wardhani (2007: 2.4). Perencanaan I Refleksi I SIKLUS I Pelaksanaan I Pengamatan I Perencanaan II Refleksi II SIKLUS II Pelaksanaan II Pengamatan II Gambar. 3. Alur Siklus Penelitian Tindakan Kelas Diadaptasi dari Wardhani (2007: 2.4) C. Setting Penelitian 1. Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 05 Metro Timur. Terletak di Jalan Tongkol No.18 Yosodadi, kecamatan Metro Timur, Kota Metro. 2. Waktu Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014 selama kurang lebih 5 bulan terhitung dari bulan Januari 2014 sampai bulan Mei 2014.

54 D. Subjek Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan secara kolaboratif dan partisipatif antara peneliti dan guru kelas IVB. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas VIB SD Negeri 05 Metro Timur dengan jumlah siswa 28 orang, terdiri dari 14 orang laki-laki dan 14 orang perempuan. E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik tes dan non tes (observasi). 1. Teknik non tes (observasi) merupakan prosedur atau cara pengumpulan data untuk mengumpulkan data mengenai motivasi belajar siswa dan kinerja guru. Observasi ini dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun. Lembar observasi di isi oleh observer dengan cara memberi skor yang sesuai pada saat berlangsungnya pembelajaran. 2. Teknik tes merupakan prosedur atau cara untuk mendapatkan data yang bersifat kuantitatif (angka) berupa nilai-nilai siswa untuk mengetahui hasil belajar dalam aspek kognitif. Tes dilaksanakan setiap akhir siklus, hal ini dimaksudkan untuk mengukur hasil yang diperoleh siswa setelah pemberian tindakan. Dalam penelitian ini, teknik tes dilakukan dengan memberikan soal-soal tes formatif untuk memperoleh data hasil belajar.

55 F. Alat Pengumpulan Data Menurut Arikunto (2007: 101) instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data, agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Pada penelitian ini peneliti menggunakan instrumen sebagai berikut: 1. Lembar observasi Instrumen penilaian ini digunakan untuk mengumpulkan data tentang kinerja guru, motivasi belajar siswa, hasil belajar afektif siswa, dan hasil belajar psikomotor siswa selama penelitian tindakan kelas berlangsung. Instrumen ini dirancang oleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru kelas. Setiap data diamati selama berlangsungnya proses pembelajaran dicatat dalam lembar observasi yang telah disediakan. Adapun instrumen yang digunakan untuk memperoleh data kinerja guru dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Penilaian Kinerja Guru No I Aspek yang diamati Kegiatan Pendahuluan 1 Apersepsi dan Motivasi A B C D Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya. Mengajukan pertanyaan menantang. Menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran Mendemonstrasikan sesuatu yang berkaitan dengan tema 2 Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan A B Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik. Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja kelompok, dan melakukan observasi.

56 No Aspek yang diamati II Kegiatan Inti 3 Penguasaan Materi Pelajaran A Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan pembelajaran. B Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan Iptek, dan kehidupan nyata. C Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan tepat. D Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak 4 Penerapan Model Cooperative Learning tipe GI dan Scientific A B C D E F G Siswa dibagi ke dalam 7 kelompok dan mengamati topik permasalahan yang disajikan oleh guru Melalui kegiatan bertanya, siswa diberi kesempatan untuk membahas rencana selanjutnya sesuai topik yang telah ditentukan Membimbing siswa dalam menalar untuk melakukan penyelidikan sesuai topik yamg dibahas. Guru memfasilitasi siswa untuk mencoba mengumpulkan informasi guna memecahkan permasalahan Membimbing siswa untuk mengolah dan menganalisis pengetahuan yang mereka dapatkan Membimbing siswa membentuk jejaring serta mengkomunikasikan hasilnya Mengevaluasi hasil kerja siswa 5 Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu A B C D E Menyajikan pembelajaran sesuai tema. Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes. Menyajikan pembelajaran yang memberikan pengalaman bermakna bagi siswa Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan Menyajikan kegiatan agar siswa mampu berkomunikasi 6 Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran A Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar pembelajaran. B Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media pembelajaran. 7 Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran A Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar. B C Merespon positif partisipasi peserta didik. Menunjukan sikap terbuka terhadap respon peserta didik 8 Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran A Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar. B Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar. III Penutup pembelajaran 9 Kegiatan Penutup

57 No A Aspek yang diamati Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan melibatkan peserta didik. B Memberihan tes lisan atau tulisan. C Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio. D Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data motivasi belajar siswa adalah sebagai berikut. Tabel 3. Kisi-Kisi Penilaian Motivasi Belajar Siswa No Dimensi Indikator 1 Minat dan perhatian siswa terhadap pelajaran a) Memperhatikan guru saat menyampaikan materi pelajaran b) Bertanya pada guru bila belum 2 Antusias siswa untuk melakukan tugas-tugas belajar 3 Tanggung jawab siswa dalam mengerjakan turastugas belajarnya. 4 Reaksi yang ditunjukkan siswa terhadap stimulus yang diberikan guru 5 Rasa \senang dan puas dalam mengerjakan tugas yang diberikan paham a) Aktif saat mengerjakan tugas yang diberikan guru b) Mengumpulkan tugas yang diberikan gurur tepat waktu a) Bekerja sama dengan teman dalam kelompok agar lebih ringan b) Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas c) Mengerjakan soal dengan sungguhsungguh agar mendapatkan nilai yang bagus a) Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru b) Menanggapi jawaban dari teman dan guru a) Merasa senang saat mengerjakan tugas yang diberikan guru b) Puas dengan tugas yang telah dikerjakan

58 Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar afektif siswa adalah sebagai berikut. Tabel 4. Kisi-Kisi Penilaian Hasil Belajar Afektif Dimensi Displin Santun Peduli Jujur Percaya diri Tanggung jawab Indicator perilaku a. Membiasakan hadir tepat waktu b. Membiasakan mematuhi peraturan c. Menggunakan pakaian yang sesuai aturan d. Menjalankan prosedur dalam peraturan e. Mengumpulkan tugas tepat waktu a. Menerima nasehat guru b. Menghindari permusuhan dengan teman c. Menjaga perasaan orang lain d. Menjaga ketertiban e. Berbicara dengan tenang a. Berempati kepada teman sekelas b. Memilihara lingkungan kelas c. Mengingatkan pekerjaan teman yang kurang tepat d. Mebangun kerukunan warga kelas e. Memiliki keinginan untuk tahu a. Mengemukakan apa adanya b. Berbicara secara terbuka c. Menunjukkan fakta yang sebenarnya d. Menghargai data e. Mengakui kesalahannya a. Pantang menyerah b. Berani menyatakan pendapat c. Berani bertanya d. Mengutamakan usaha sendiri daripada bantuan e. Berpenampilan tenang a. Melaksanakan kewajiban b. Mengerjakan tugas sesuai dengan kemampuan c. Menaati tata tertib sekolah d. Memelihara fasilitas sekolah e. Menjaga kebersihan lingkungan Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar psikomotor siswa adalah sebagai berikut.

59 Tabel 5. Kisi-Kisi Hasil Belajar Psikomotor Ranah Psikomotor Kesiapan Respon terbimbing Mekanisme Penyesuaian Respon nyata kompleks Indikator Mendiskusikan materi yang sedang dipelajari dengan teman. Mengangkat tangan dan bertanya pada guru. Mencari tahu dalam menemukan jawaban atas soal yang diberikan. Melakukan interaksi dengan teman kelompok saat kegiatan diskusi. Melakukan komunikasi antar siswa dan guru. 2. Tes Hasil Belajar Instrumen tes hasil belajar digunakan untuk memperoleh data mengenai peningkatan hasil belajar kognitif siswa. Melalui tes ini, pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran, dan ketercapaian indikator pembelajaran dapat diketahui G. Teknik Analisis Data 1. Analisis Deskriptif Kualitatif Analisis deskriptif kualitatif digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan dinamika proses yaitu, data tentang motivasi siswa, dan kinerja guru selama pembelajaran berlangsung. a. Nilai motivasi belajar diperoleh dengan rumus: N = x 100 Keterangan: N = nilai yang dicari R = skor yang diperoleh SM = skor maksimum 100 = bilangan tetap (Adaptasi dari Purwanto, 2009: 102)

60 Tabel 6. Kategori Motivasi Belajar Per Individu Berdasarkan Perolehan Nilai No Rentang nilai Kategori 1 0 20 Sangat kurang 2 21 40 Kurang 3 41 60 Cukup 4 61 80 Baik 5 81 100 Sangat baik (Dimodifikasi dari Poerwanti, 2008: 7.8) b. Nilai persentase motivasi belajar secara klasikal diperoleh dengan rumus: P = siswa yang termotivasi x 100 siswa Tabel 7. Kriteria Motivasi Belajar Secara Klasikal dalam Satuan Persen (%) No Siswa Aktif (%) Arti 1 0 20 Sangat kurang 2 21 40 Kurang 3 41 60 Cukup 4 61 80 Baik 5 81 100 Sangat baik (Dimodifikasi dari Poerwanti, 2008: 7.8) c. Nilai kinerja guru diperoleh dengan rumus: N = x 100 Keterangan: N = nilai yang dicari R = skor yang diperoleh SM = skor maksimum ideal 100 = bilangan tetap (Adaptasi dari Poerwanti, 2008: 7.8)

61 Tabel 8. Kategori Kinerja Guru Mengajar Berdasarkan Perolehan Nilai. No Rentang nilai Kategori 1 N 45 Sangat kurang 2 40 60 Kurang 3 61 75 Cukup 4 76 90 Baik 5 91 100 Sangat baik (Adaptasi dari Poerwanti, 2008: 7.8) d. Nilai afektif siswa diperoleh dengan rumus : N = x 100 Keterangan: N = nilai yang dicari R = skor yang diperoleh SM = skor maksimum ideal 100 = bilangan tetap (Adaptasi dari Purwanto, 2009: 102) Tabel 9. Kategori Nilai Afektif No Rentang nilai Kategori 1 0 20 Sangat kurang 2 21 40 Kurang 3 41 60 Cukup 4 61 80 Baik 5 81 100 Sangat baik (Dimodifikasi dari Poerwanti, 2008: 7.8) e. Nilai psikomotor siswa diperoleh dengan rumus: 1) Nilai psikomotor siswa secara individu NB = x 100 Keterangan: NB = nilai yang dicari R = skor yang diperoleh S = skor maksimum ideal 100 = bilangan tetap (Adaptasi dari Poerwanti, 2008: 7.8)

62 2) Nilai psikomotor siswa secara klasikal Nilai psikomotor klasikal = Jumlah nilai siswa yang memiliki nilai keterampilan X 100 Jumlah seluruh siswa Tabel 10. Kategori Nilai Psikomotor No Rentang nilai Kategori 1 0 20 Sangat kurang 2 21 40 Kurang 3 41 60 Cukup 4 61 80 Baik 5 81 100 Sangat baik (Dimodifikasi dari Poerwanti, 2008: 7.8) 2. Analisis Kuantitatif Analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui kemajuan hasil belajar siswa terhadap penguasaan materi yang telah dipelajari. Nilai tes hasil belajar siswa diperoleh dari tes pada setiap siklus. 1. Nilai individual ini diperoleh menggunakan rumus: S = x 100 Keterangan: S = nilai yang dicari atau diharapkan R = skor yang diperoleh N = skor maksimum dari tes 100 = bilangan tetap (Adopsi dari Purwanto, 2009: 112) 2. Nilai rata-rata hasil belajar diperoleh dengan rumus: X = Keterangan: X = nilai rata-rata yang dicari

63 x = jumlah nilai N = aspek yang diniliai (diadopsi dari Muncarno, 2009: 15) 3. Nilai Klasikal P = 100 % Tabel 11. Kriteria Tingkat Ketuntasan Belajar Siswa dalam Persen (%). Tingkat Ketuntasan (%) >80 60-79 40-59 20-39 < 20 (Adopsi Aqib, dkk 2009: 41) Arti Sangat tinggi Tinggi Sedang Rendah Sangat rendah D. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas Urutan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di Kelas VIB SD Negeri 05 Metro Timur adalah sebagai berikut. 1. Siklus I Pada siklus pertama dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. a. Tahap Perencanaan 1) Menganalisis kompetensi inti dan kompetensi dasar untuk mengetahui materi pembelajaran, dengan berpedoman pada Permendikbud No. 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi 2) Membuat perangkat pembelajaran (pemetaan kompetensi, RPP, dan instrument penilaian) yang dibutuhkan dalam proses

64 pelaksanaan pembelajaran, dengan berpedoman pada Permendikbud No. 65 Tahun 2013 Tentang Standar Proses. 3) Menyiapkan lembar kerja siswa sesuai dengan materi dan model pembelajaran yang digunakan, yaitu model pembelajaran Cooperative Learning tipe Group Investigation 4) Membuat lembar instrumen penilaian, berupa lembar observasi motivasi belajar siswa, kinerja guru, hasil belajar afektif, dan hasil belajar psikomotor.. b. Tahap Pelaksanaan Pada tahap pelaksanaan, rencana pembelajaran yang dirancang untuk dilaksanakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut. 1) Kegiatan awal a) Membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam. b) Mengkondisikan siswa. c) Berdoa. d) Absensi. e) Apersepsi. (1) Menyampaikan tujuan pembelajaran. (2) Guru memberikan motivasi pada siswa. 2) Kegiatan inti a) Guru menyajikan topik yang mengacu pada permasalahan yang akan dipecahkan melalui investigasi b) Guru membagi kelompok yang terdiri dari 4-6 kelompok secara heterogen

65 c) Masing-masing kelompok merencanakan kegiatan investigasi dengan mengikuti perintah dalam lembar kegiatan. d) Masing-masing kelompok melaksanakan investigasi, yang dapat diperoleh dari suatu percobaan atau eksperimen yang telah disediakan langkah-langkahnya oleh guru. Tiap anggota bekerja sesuai tugas yang disepakati oleh kelompok e) Kelompok menyiapkan laporan akhir yaitu berupa rencana kegiatan persentasi, semua anggota terlibat dalam kegiatan ini. f) Guru meminta kelompok lain untuk memperhatikan jalannya diskusi dan memberikan tanggapan atau masukan kepada kelompok yang sedang presentasi. 3) Kegiatan penutup a) Guru memberi penguatan dan kepada setiap kelompok yang telah menyampaikan hasil kerjanya. b) Guru menarik kesimpulan dari materi yang telah disampaikan. c) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok setelah mereka melalui kegiatan kelompok. d) Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa mengenai materi yang belum dipahami dengan baik, kesan dan pesan selama mengikuti pembelajaran. e) Guru memberikan motivasi kepada siswa

66 c. Tahap Pengamatan Dalam tahap ini dilakukan pengamatan oleh observer tentang jalannya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Pengamatan dilakukan dengan mengamati aktivitas guru dan motivasi siswa selama proses pembelajaran, menggunakan lembar panduan observasi. d. Tahap Refleksi 1) Menganalisis kekurangan dan keberhasilan guru dalam menerapkan model GI 2) Menganalisis hasil observasi motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa selama pembelajaran melalui penerapan model GI 2. Siklus II Pada siklus kedua dalam penelitian tindakan kelas ini terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. a. Tahap Perencanaan Pada siklus II ini kegiatan dibuat dengan membuat rencana pembelajaran secara kolaboratif antara peneliti dan guru seperti siklus sebelumnya berdasarkan refleksi pada siklus I, yang membedakan adalah pembelajarannya. b. Tahap Pelaksanaan Pada siklus II ini dilakukan tindakan atau perlakuan yang sama dengan siklus I berdasarkan rencana pembelajaran hasil refleksi.

67 c. Tahap Pengamatan Dalam tahap ini dilakukan pengamatan oleh observer tentang jalannya proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru. Pengamatan dilakukan dengan mengamati aktivitas guru dan motivasi siswa selama proses pembelajaran, menggunakan lembar panduan observasi. d. Tahap Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh maka peneliti dapat merefleksi tentang berhasil atau tidaknya kegiatan yang dilakukan pada siklus II. Hasil refleksi siklus II digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan pada penelitian tindakan kelas ini antara lain sebagai berikut: 1. Rata-rata motivasi belajar siswa meningkat dengan kategori baik dan mencapai 75% dari jumlah siswa 2. Adanya peningkatan hasil belajar secara klasikal, yaitu siswa dianggap tuntas belajar apabila memperoleh nilai 66 (KKM) dan mencapai 75% dari jumlah siswa