Perencanaan Destinasi Pariwisata PDW412
Destinasi pariwisata 1. Gabungan komponen produk wisata (atraksi, amenitas, aksesibilitas) yang menawarkan pengalaman utuh/terpadu bagi wisatawan. (Davidson & Maitland, 1997) 2. Tidak hanya berupa sekumpulan daya tarik wisata dengan suatu tema dominan, namun merupakan keterkaitan secara sinergis daya tarik wisata dengan unsur pendukung dan penunjang dalam suatu sistem pariwisata (Gunn, 1992)
Destinasi pariwisata 3. Suatu area yang memiliki batasan fisik atau administrasi tertentu, yang menjadi tujuan kunjungan wisatawan dengan menghabiskan waktu minimal 1 malam, dan di dalamnya terdapat komponen produk wisata. Batasan fisik atau administrasi akan memberikan pengaruh pada aspek pengelolaan, sedangkan citra atau persepsi berimplikasi pada aspek daya saing (UN-WTO, 2004) 4. Kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih wilayah administratif yang di dalamnya terdapat daya tarik wisata, fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya kepariwisataan (UU 10/2009)
Sistem pariwisata
Berdasarkan PP No. 50 2011 1. Destinasi pariwisata nasional (DPN) adalah destinasi pariwisata yang berskala nasional 2. Kawasan pengembangan pariwisata nasional (KPPN) adalah suatu ruang pariwisata yang mencakup luasan area tertentu sebagai suatu kawasan dengan komponen kepariwisataannya, serta memiliki karakter atau tema produk wisata tertentu yang dominan dan melekat kuat sebagai komponen pencitraan kawasan tersebut. 3. Kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN) adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata nasional yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam, daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.
Sebaran klaster destinasi pariwisata
- 65 4. PETA SEBARAN 50 (LIMA PULUH) DESTINASI PARIWISATA NASIONAL DAN 222 (DUA RATUS DUA PULUH DUA) KAWASAN PENGEMBANGAN PARIWISATA NASIONAL 92 PETA SEBARAN 88 (DELAPAN PULUH DELAPAN) KAWASAN STRATEGIS PARIWISATA NASIONAL DALAM 50 (LIMA PULUH) DESTINASI PARIWISATA NASIONAL Salinan sesuai dengan aslinya KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA RI Asisten Deputi Peraturan Perundang-undangan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Perencanaan pariwisata Perencanaan pariwisata mengaplikasikan konsep-konsep dasar perencanaan pada umumnya dengan penyesuaian terhadap karakteristik sistem pariwisata, untuk mencapai tujuan pembangunan pariwisata (Inskeep, 1991) eksisting perencanaan tujuan
Mengapa perlu perencanaan pariwisata 1. Memaksimalkan manfaat dan meminimalkan dampak negatif pengembangan pariwisata 2. Mengkoordinasikan kegiatan pariwisata dengan sektor lainnya 3. Mengawasi terjadinya pengembangan pariwisata secara spontan 4. Menarik bantuan dana dan teknis dalam rangka pengembangan pariwisata 5. Pariwisata makin kompetitif dan promosi antar destinasi makin gencar
Kerangka Pikir Perencanaan Pariwisata
Proses Perencanaan Pariwisata
Rencana Induk Pembangunan Kepariwistaan Daerah (RIPPARDA)
Istilah-istilah 1. Wisata: kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari keunikan daya tarik wisata yang dikunjungi dalam jangka waktu sementara 2. Pariwisata: berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, Pemerintah, dan Pemerintah Daerah 3. Kepariwisataan: keseluruhan kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha
Cakupan pembangunan kepariwisataan 1. Pembangunan industri pariwisata: pembangunan struktur industri pariwisata, daya saing produk pariwisata, kemitraan usaha pariwisata, kredibilitas bisnis, serta tanggung jawab terhadap lingkungan alam dan sosial budaya 2. Pembangunan destinasi pariwisata: pemberdayaan masyarakat, pembangunan daya tarik wisata, prasarana, fasilitas umum, serta fasilitas pariwisata secara terpadu & berkesinambungan 3. Pembangunan pemasaran: pemasaran pariwisata bersama, terpadu, dan berkesinambungan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan serta pemasaran yang bertanggung jawab dalam membangun citra Indonesia sebagai destinasi pariwisata yang berdaya saing 4. Pembangunan kelembagaan kepariwisataan: pengembangan organisasi Pemerintah, Pemerintah Daerah, swasta, dan masyarakat, pengembangan sumber daya manusia, regulasi, serta mekanisme operasional di bidang kepariwisataan
Muatan RIPPARDA memuat visi, misi, tujuan, kebijakan, strategi, rencana, strategi dan program pembangunan kepariwisataan daerah Visi dan misi Tujuan Kebijakan Strategi Rencana Strategi Pengembangan Kepariwisataan (Industri, Destinasi, Pemasaran, Kelembagaan) Program Pengembangan Kepariwisataan (Industri, Destinasi, Pemasaran, Kelembagaan)
Visi dan misi 1. Visi: rumusan keadaan yang akan dicapai pada suatu periode perencanaan berjangka panjang 2. Fungsi visi: memberikan gambaran kondisi kepariwisataan di masa depan dan dasar perumusan misi 3. Visi dirumuskan berdasarkan: visi pembangunan kepariwisataan nasional dan pembangunan daerah, prinsip-prinsip pembangunan kepariwisataan daerah, ketersediaan sumber daya pembangunan daerah 4. Misi: pernyataan tentang komitmen mewujudkan visi 5. Fungsi misi: pengejawantahan visi, dasar perumusan tujuan, kebijakan, strategi, dan rencana 6. Misi dirumuskan berdasarkan: visi kepariwisataan dan sumber daya kepariwisataan daerah
Tujuan 1. Tujuan: keadaan yang harus dicapai pada akhir masa perencanaan, mencakup aspek industri, destinasi, pemasaran, dan kelembagaan 2. Fungsi tujuan: sebagai indikator keberhasilan pembangunan kepariwisataan 3. Tujuan dirumuskan berdasarkan: visi dan misi kepariwisataan daerah, isu-isu strategis pembangunan daerah dan kepariwisataan daerah, posisi daerah dalam pembangunan kepariwisataan pada wilayah lebih luas, posisi kepariwisataan daerah terhadap sektor lain baik internal maupun eksternal
Kebijakan 1. Kebijakan: arahan untuk mencapai tujuan pembangunan kepariwisataan, mencakup aspek industri, destinasi, pemasaran, dan kelembagaan. Kebijakan merupakan pendekatan/konsep yang diterapkan dalam pembangunan kepariwisataan 2. Fungsi kebijakan: sebagai dasar dalam perumusan perangkat pemantauan dan pengendalian 3. Kebijakan dirumuskan berdasarkan: visi dan misi kepariwisataan daerah, isu-isu strategis pembangunan daerah dan kepariwisataan daerah, posisi daerah dalam pembangunan kepariwisataan nasional, posisi kepariwisataan daerah terhadap sektor lain baik internal maupun eksternal, peraturan perundang-undangan terkait
Strategi 1. Strategi: pilihan cara untuk mencapai tujuan pembangunan kepariwisataan daerah. Strategi merupakan skenario pembangunan kepariwisataan daerah yang bersifat multidimensi dan lintas sektor 2. Fungsi strategi: sebagai dasar dalam perumusan perangkat pemantauan dan pengendalian 3. Strategi dirumuskan berdasarkan: kebijakan kepariwisataan daerah, isu-isu strategis pembangunan kepariwisataan daerah, posisi kepariwisataan daerah terhadap sektor lain baik internal maupun eksternal, peraturan perundang-undangan terkait
Rencana 1. Rencana: rumusan tentang kepariwisataan yang dituju dan bersifat multidimensi dan lintas sektoral 2. Fungsi rencana: sebagai dasar dalam perumusan perangkat pemantauan dan pengendalian 3. Rencana dirumuskan berdasarkan: kebijakan dan strategi kepariwisataan daerah, isu-isu strategis pembangunan kepariwisataan daerah, posisi kepariwisataan daerah terhadap sektor lain baik internal maupun eksternal, daya dukung lingkungan, penataan ruang, peraturan perundang-undangan lain yang terkait 4. Rencana memuat: rencana struktur perwilayahan pariwisata, rencana kawasan strategis pariwisata, rencana kawasan andalan pariwisata, dan rencana pengembangan produk pariwisata
Rencana struktur perwilayahan pariwisata Merupakan kerangka perwilayahan pariwisata yang meliputi pusat-pusat pertumbuhan pariwisata yang berhirarki satu sama lain, memiliki fungsi sesuai dengan daya tarik yang dikembangkan, dan dihubungkan oleh jaringan transportasi sebagai elemen pengikat. Salinan sesuai dengan aslinya PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
Rencana kawasan strategis pariwisata 1. Merupakan arahan pengembangan kawasan pariwisata yang dinilai strategis untuk menjawab isu-isu strategis pembangunan wilayah dan pembangunan kepariwisataan daerah 2. Kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam satu atau lebih aspek 3. Rencana kawasan strategis pariwisata mencakup: - tema pengembangan produk pariwisata - jenis wisata yang menjadi unggulan - target pasar - sistem keterkaitan
Rencana kawasan andalan pariwisata 1. Merupakan arahan pengembangan kawasan pariwisata yang menjadi andalan dalam meningkatkan perekonomian daerah 2. Kawasan andalan pariwisata adalah kawasan budidaya yang memiliki potensi pengembangan pariwisata yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah tersebut 3. Rencana kawasan andalan pariwisata mencakup: - tema pengembangan kawasan - jenis wisata yang menjadi unggulan - target pasar
Rencana pengembangan produk pariwisata 1. Merupakan arahan pengembangan daya tarik wisata dan utilitas fasilitas pariwisata di kawasan strategis dan kawasan andalan pariwisata untuk mencapai tujuan pembangunan kepariwisataan daerah 2. Rencana pengembangan produk pariwisata terdiri dari: - atraksi wisata unggulan dan pendukung - rencana sebaran daya tarik wisata - fasilitas pendukung - akses internal
Strategi tiap aspek kepariwisataan 1. Strategi pengembangan industri pariwisata 2. Strategi pengembangan destinasi pariwisata 3. Strategi pengembangan pemasaran pariwisata 4. Strategi pengembangan kelembagaan pariwisata
Strategi pengembangan industri pariwisata 1. Merupakan pilihan cara pengembangan industri pariwisata dalam mewujudkan rencana pembangunan kepariwisataan daerah 2. Berfungsi: dalam merumuskan program pengembangan industri pariwisata daerah dan perangkat pemantauan dan pengendalian 3. Dirumuskan berdasarkan: rencana pembangunan kepariwisataan daerah, kapasitas, kinerja, dan permasalahan industri pariwisata, tingkat perkembangan industri pariwisata, kebijakan pengembangan industri dan investasi 4. Strategi pengembangan industri pariwisata mencakup: - strategi pengembangan struktur industri pariwisata - strategi pengembangan aliansi industri pariwisata - Strategi pengembangan UKM masyarakat - Strategi pengelolaan industri pariwisata yang memenuhi standar pelayanan internasional
Strategi pengembangan destinasi pariwisata 1. Merupakan pilihan cara pengembangan untuk mewujudkan daerah sebagai destinasi pariwisata dalam dimensi keruangan dan lokasi industri pariwisata beroperasi 2. Berfungsi: dalam merumuskan program pengembangan keruangan (fisik) kepariwisataan daerah dan perangkat pemantauan dan pengendalian 3. Dirumuskan berdasarkan: rencana pembangunan kepariwisataan daerah, sebaran potensi dan permasalahan pengembangan destinasi, tingkat perkembangan destinasi, kebijakan penataan ruang wilayah (RTRW) 4. Strategi pengembangan destinasi pariwisata mencakup: - strategi pengembangan perwilayahan: kawasan strategis dan andalan - strategi pengembangan produk pariwisata - strategi pengembangan sistem transportasi dan infrastruktur lainnya - strategi pengelolaan dampak - strategi pelibatan masyarakat
Strategi pengembangan pemasaran pariwisata 1. Merupakan pilihan cara pengembangan pemasaran pariwisata daerah 2. Berfungsi: dalam merumuskan program pengembangan pemasaran pariwisata dan perangkat pemantauan dan pengendalian 3. Dirumuskan berdasarkan: rencana pembangunan kepariwisataan daerah, hasil analisis sumber daya dan pasar pariwisata daerah (profil, persepsi, preferensi, ekspektasi), kebijakan pemasaran pariwisata daerah 4. Strategi pengembangan pemasaran pariwisata mencakup: - strategi segmentasi dan pemilihan pasar sasaran - strategi pemosisian destinasi - strategi bauran pemasaran daerah
Strategi pengembangan kelembagaan pariwisata 1. Merupakan pilihan cara pengembangan kelembagaan pariwisata daerah 2. Berfungsi: dalam merumuskan program pengembangan kelembagaan pariwisata dan perangkat pemantauan dan pengendalian 3. Dirumuskan berdasarkan: rencana pembangunan kepariwisataan daerah, hasil analisis posisi dan peran kelembagaan pariwisata, kebijakan pengembangan kelembagaan pariwisata 4. Strategi pengembangan kelembagaan pariwisata mencakup: - strategi pengembangan sumber daya kelembagaan dan efektivitas pembiayaan - strategi pengembangan organisasi birokrasi, swasta, profesi, dan organisasi masyarakat - strategi regulasi untuk investasi, ijin usaha, perpajakan, pengendalian pembangunan fisik, pembangunan industri, pemasaran, serta pembinaan karir di bidang kepariwisataan
Program pengembangan industri pariwisata 1. Berfungsi: sebagai acuan pelaksanaan atau implementasi strategi pengembangan industri pariwisata 2. Program pengembangan industri pariwisata mencakup: - deskripsi program pengembangan industri pariwisata - indikator keberhasilan pelaksanaan program - waktu pelaksanaan program - para pemangku kepentingan
Program pengembangan destinasi pariwisata 1. Berfungsi: sebagai acuan pelaksanaan atau implementasi strategi pengembangan destinasi pariwisata 2. Program pengembangan destinasi pariwisata mencakup: - deskripsi program pengembangan destinasi pariwisata - indikator keberhasilan pelaksanaan program - waktu pelaksanaan program - para pemangku kepentingan
Program pengembangan pemasaran pariwisata 1. Berfungsi: sebagai acuan pelaksanaan atau implementasi strategi pengembangan pemasaran pariwisata 2. Program pengembangan pemasaran pariwisata mencakup: - deskripsi program pengembangan pemasaran pariwisata - indikator keberhasilan pelaksanaan program - waktu pelaksanaan program - para pemangku kepentingan
Program pengembangan kelembagaan pariwisata 1. Berfungsi: sebagai acuan pelaksanaan atau implementasi strategi pengembangan kelembagaan pariwisata 2. Program pengembangan kelembagaan pariwisata mencakup: - deskripsi program pengembangan kelembagaan pariwisata - indikator keberhasilan pelaksanaan program - waktu pelaksanaan program - para pemangku kepentingan
Tingkat kedalaman muatan RIPPARDA 1. Luasan wilayah perencanaan 2. Pemosisian pariwisata dalam pembangunan daerah (sebagai sektor unggulan atau bukan) 3. Tingkat perkembangan pariwisata 4. Anggaran
Jangka waktu RIPPARDA 1. Jangka waktu 20 tahun, dengan penyesuaian periode perencanaan cakupan kepariwisataan yang lebih dinamis yaitu 5 tahun 2. Peninjauan kembali akan dilakukan setiap 5 tahun